SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Latar Belakang
Suatu mesin pasti mempunyai masa pakai, salah satu yang melatar belakangi
perawatan mesin adalah untuk memperpanjang masa pakai mesin tersebut.
Terdapat beberapa konsep mengenai perawatan mesin yang dapat diterapkan
berdasarkan parameternya masing-masing. Namun, tidak dapat dipungkiri
meskipun mesin telah dirawat, masih saja mengalami kerusakan. Terdapat
beberapa distribusi untuk mengidentifikasi terjadinya kerusakan yang bertujuan
untuk menentukan nilai dari MTTR (Mean Time To Repair) dan MTTF (Mean
Time to Failure).
Pengertian Distribusi Lognormal
Distribusi lognormal menggunakan dua parameter, yaitu s`yang merupakan
parameter bentuk (shape parameter) dan tmed sebagai parameter lokasi (location
parameter) yang merupakan nilai tengah dari suatu distribusi kerusakan.
Distribusi ini memiliki berbagai macam bentuk sehingga sering dijumpai data
yang sesuai dengan distribusi Weibull, juga sesuai dengan data dalam distribusi
lognormal. Fungsi realibility yang terdapat pada distribusi lognormal yaitu :
Fungsi reliabilitas : R (t) = 1 – Φ
Dimana s > 0, tmed > 0 dan t > 0
1. Pendahuluan
Bagaimanapun, banyak pengukuran yang lebih kurang menunjukkan
distribusi yang miring. Distribusi miring dapat terjadi saat nilai mean rendah,
variansi tinggi dan nilainya tidak ada yang negatif, dalam hal ini, sebagai
contoh, distribusi sumber mineral dalam bumi, atau lamanya infeksi suatu
penyakit berbahaya. Distribusi miring ini merupakan distribusi Log normal
(Aitchison dan Brown 1957, Crow dan Shimizu 1988, Lee 1992, Johnson et
al. 1994). Contoh yang sesuai dengan distribusi normal yang simetris dan
distribusi log-normal yang miring diberikan pada gambar 1.
Gambar 1. Contoh dari distribusi normal dan log-normal
Dalam Biologi, variabel yang logaritmanya cenderung memiliki distribusi normal
antara lain: ukuran jaringan makhluk hidup, panjang tonjolan inert spesimen
biologis dalam arah pertumbuhan, pengukuran fisiologis tertentu, dll. Apakah
perbedaan antara variabel normal dan log – normal? Bentuk variabel keduanya
saling bebas berdasarkan variasi kekuatan yang diberikan. Perbedaan utamanya
adalah bahwa distribusi normal memberikan efek penjumlahan, sedangkan
distribusi log-normal memberikan efek perkalian. Distribusi log normal biasanya
digambarkan sebagai variabel log yang ditransformasi, digunakan sebagai
parameter nilai ekspektasi, atau mean dan deviasi standar dari distribusinya.
Penggambaran ini bisa menguntungkan, karena dari definisinya, distribusi log-
normal dapat menjadi simetris kembali dalam bentuk log. Untuk mengetahui
tentang sampelnya, kebanyakan orang lebih memilih data asli dari pada data yang
telah ditransformasikan ke logaritma. Konsepsi ini menjadi fisibel dan dapat
dianggap sebagai data log-normal pula, karena sifat – sifat yang dikenal dari
distribusi normal dapat dianalogikan dengan distribusi log-normal.
2. Sifat-Sifat Distribusi Log-normal
Suatu variabel acak X dikatakan berdistribusi normal jika log(X) berdistribusi
normal. Variabel bernilai positif dan distribusinya miring ke kiri. (Gambar 2)
Gambar 2. Distribusi log – normal dengan skala original
Gambar 3. Distribusi normal dengan skala logaritma
Diperlukan dua parameter untuk menggambarkan suatu distribusi log normal.
Biasanya digunakan mean µ dan deviasi standar σ (atau varians σ2
) dari log (X)
(Gambar 3). Bagaimanapun tetap ada baiknya menggunakan nilai yang
ditransformasikan balik (nilai dalam x, data terukur):
α* : = eα , σ* : = eσ (1)
Selanjutnya digunakan X ~ Λ(α* , σ*) sebagai ekspresi matematika, dimana X
terdistribusi menurut hukum log-normal dengan median µ* dan deviasi standar
σ*. Median dari distribusi log-normal ini adalah med(X) = α* = eα, karena µ
adalah median dari log(X). Dengan demikian peluang bahwa X lebih besar dari
µ* adalah 0.5, demikian pula peluang X yang lebih kecil dari µ*. Parameter σ*,
yang disebut deviasi standar perkalian yang menentukan bentuk dari distribusinya.
Gambar 4 menunjukkan kurva kepadatan untuk beberapa nilai σ*.
Gambar 4. Fungsi kepadatan untuk distribusi lognormal dengan beberapa σ*
Distribusi dikenali dari nilai ekspektasi µ dan deviasi standar σ. Dalam aplikasi
dimana distribusi log-normal tidak begitu menggambarkan data, biasanya
parameter-parameter ini tidak mudah diinterpretasikan dari pada dengan median
α* (McAlister 1879) dan parameter bentuk σ*. Untuk distribusi log-normal,
metode yang paling tepat (yaitu yang dianggap paling efisien) untuk mengestimasi
parameter µ* dan σ* bergantung pada transformasi log. Mean dan deviasi standar
empiris dari logaritma data dihitung dan selanjutnya ditransformasi balik, seperti
pada persamaan (1). Estimator ini disebut x* dan s*, dimana x* adalah mean
geometrik dari data (McAlister 1879); persamaan 4). Estimasi yang lebih robust
namun kurang efisien dapat diperoleh dari median dan quartil data, seperti pada
kotak di bawah ini.
1.2. Definisi dan sifat distribusi log-normal
Variabel acak X berdistribusi log-normal jika log(X) berdistribusi normal.
Biasanya, digunakan logaritma natural, namun basis yang lain juga akan menuju
ke keluarga distribusi yang sama, dengan parameter yang di skalakan kembali.
Fungsi kepadatan peluang dari variabel acak tersebut ditentukan sebagai
(2)
Parameter pengganti bisa ditambahkan untuk mendefinisikan keluarga tiga
parameter. Mean dan varians berturut-turut adalah exp dan,
dengan demikian koefisien variasi adalah
(3)
Perkalian dari dua variabel acak terdistribusi log-normal mempunyai parameter
bentuk
(4)
Karena ditambahkan varians ada variabel yang di transformasikan log. Estimasi:
estimator yang paling efisien (maksimum likelihood) adalah
(5)
quartil q1 dan q2 mengarah ke
estimasi yang lebih robust (q1/q2)c
untuk s*, dimana 1/c = 1.349 = 2 . φ-1
(0,75),
dimana φ-1
menyatakan fungsi invers distribusi normal standar. Jika mean x dan
deviasi standar s dari sampel tersedia, yaitu data diambil dalam bentuk x ± s,
parameter µ* dan s* dapat diestimasi berturut – turut dengan menggunakan
dan , ,dengan , cv = koefisien
variasi. Dengan demikian, estimasi s* ini ditentukan hanya dengan cv (persamaan
3).
Keuntungan Distribusi lognormal biasanya merupakan model yang lebih
baik untuk data asli
Seperti yang dibahas sebelumnya, koneksi antara efek penjumlahan dan
distribusi normal paralel dengan efek perkalian dan distribusi log-normal.
Kapteyn (1903) telah lama mencatat bahwa jika data dari pengukuran satu
dimensi dari alam sesuai dengan distribusi normal, dimensi dua dan dimensi tiga
misalnya permukaan dan volume tidaklah simetri. Sejumlah efek mengarah ke
distribusi log-normal sebagai model yang sesuai, yang telah digambarkan dalam
berbagai paper (seperti Aitchison dan Brown 1957, Koch 1966, Crow dan
Shimizu 1988). Menariknya, bahkan pada sistematika biologi, sebagai bidang
sains, jumlah spesies per keluarga dianggap sesuai dengan lognormal (Koch
1966).
Pada bidang kimia, sebagai contoh, kecepatan reaksi sederhana bergantung
pada perkalian konsentrasi dari molekul yang dilibatkan. Kondisi ekuilibrium juga
diatur oleh faktor yang bertindak dengan cara perkalian. Dengan demikian,
perbedaannya semakin jelas: alasan yang mengatur distribusi frekuensi di alam
biasanya sesuai dengan distribusi log-normal, sedangkan orang-orang lebih
memilih menggunakan distribusi normal.
Untuk koefisien variasi yang kecil, distribusi normal dan log-normal
keduanya sesuai. Dalam hal ini, tentunya akan dipilih distribusi yang paling sesuai
dengan permasalahan untuk menunjukkan variabilitas yang meningkat, yang
berkaitan dengan hukum yang mendukung alasan variabilitas. Tentunya dalam hal
ini kebanyakan yang dipilih adalah log-normal.
Mean Time To Failure (MTTF)
Mean Time To Failure merupakan rata-rat aselang waktu kerusakan dari suatu
distribusi kerusakan. Perhitungan MTTF untuk masing-masing distribusi adalah :
Mean Time To Repair (MTTR)
Untuk menghitung nilai rata-rata perbaikan, distribusi data untuk perbaikan,
distribusi data untuk waktu perbaikan, distribusi data untuk waktu perbaikan perlu
diketahui lebih dahulu. Pengujian untuk menentukan distribusi data dilakukan
dengan cara seperti yang diatas. Rumus untuk masing-masing distribusi adalah :
Fishbone Diagram
Menurut V. Gasperz (1998) diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian
proses statistical, diagram sebab dan akibat dipergunakan untuk menunjukkan
faktor-faktor penyebab. Diagram sebab akibat ini disebut juga diagram tulang
ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka tulang ikan dan
diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo
tahun 1953 sehingga disebut juga diagram Ishikawa.
Dari data menunjukkan curah hujan total tahunan di suatu kolam penampung
diperkirakan memiliki distribusi log-normal dengan rata-rata 60 in, dan deviasi
standar 15 in.
a. Tentukan probabilitas bahwa pada tahun depan curah hujan tahunan antara 40
sampai 70 in.
Solusi:
Dari table diperoleh:
b. Berapa probabilitas curah hujan tahunan paling tidak (minimal) 30 in
c. Tentukan nilai curah hujan tahunan bila distribusi kumulatifnya adalah 10%
Dari table menunjukkan bahwa probabilitas kurang dari 0.5 terkait dengan nilai
variasi negative, sehingga :
Sehingga,

More Related Content

What's hot

Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritSiti Yuliati
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan MatlabSimon Patabang
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 

What's hot (20)

Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Poisson distribution
Poisson distributionPoisson distribution
Poisson distribution
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 

Viewers also liked

Statistika dan Luas Lingkupnya
Statistika dan Luas LingkupnyaStatistika dan Luas Lingkupnya
Statistika dan Luas Lingkupnyaguest232a662
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangStatistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangEko Mardianto
 
Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Farhatunisa
 

Viewers also liked (9)

Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Statistika dan Luas Lingkupnya
Statistika dan Luas LingkupnyaStatistika dan Luas Lingkupnya
Statistika dan Luas Lingkupnya
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi PeluangStatistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
Statistika Konsep Variabel Acak & Distribusi Peluang
 
Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)
 

Similar to OPTIMALKAN MTTF DAN MTTR

Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbangArtikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbangmakanmakan
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptxLusiYanti12
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaAbulkhair Abdullah
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasEka Siskawati
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docMODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docAhmadFauzan146931
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxKranaSanz1
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxHjMuliati
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektorFarhan Bahri
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaTEKNIK KIMIA
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
 

Similar to OPTIMALKAN MTTF DAN MTTR (20)

statistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdfstatistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdf
 
Noeryanti 15454
Noeryanti 15454Noeryanti 15454
Noeryanti 15454
 
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbangArtikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.docMODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
MODEL_REGRESI_NON_LINEAR.doc
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya - SMA Fisika X.pptx
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
RAK
RAKRAK
RAK
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
 
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Makalah spc
Makalah spcMakalah spc
Makalah spc
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

OPTIMALKAN MTTF DAN MTTR

  • 1. Latar Belakang Suatu mesin pasti mempunyai masa pakai, salah satu yang melatar belakangi perawatan mesin adalah untuk memperpanjang masa pakai mesin tersebut. Terdapat beberapa konsep mengenai perawatan mesin yang dapat diterapkan berdasarkan parameternya masing-masing. Namun, tidak dapat dipungkiri meskipun mesin telah dirawat, masih saja mengalami kerusakan. Terdapat beberapa distribusi untuk mengidentifikasi terjadinya kerusakan yang bertujuan untuk menentukan nilai dari MTTR (Mean Time To Repair) dan MTTF (Mean Time to Failure). Pengertian Distribusi Lognormal Distribusi lognormal menggunakan dua parameter, yaitu s`yang merupakan parameter bentuk (shape parameter) dan tmed sebagai parameter lokasi (location parameter) yang merupakan nilai tengah dari suatu distribusi kerusakan. Distribusi ini memiliki berbagai macam bentuk sehingga sering dijumpai data yang sesuai dengan distribusi Weibull, juga sesuai dengan data dalam distribusi lognormal. Fungsi realibility yang terdapat pada distribusi lognormal yaitu : Fungsi reliabilitas : R (t) = 1 – Φ Dimana s > 0, tmed > 0 dan t > 0 1. Pendahuluan Bagaimanapun, banyak pengukuran yang lebih kurang menunjukkan distribusi yang miring. Distribusi miring dapat terjadi saat nilai mean rendah, variansi tinggi dan nilainya tidak ada yang negatif, dalam hal ini, sebagai contoh, distribusi sumber mineral dalam bumi, atau lamanya infeksi suatu penyakit berbahaya. Distribusi miring ini merupakan distribusi Log normal (Aitchison dan Brown 1957, Crow dan Shimizu 1988, Lee 1992, Johnson et al. 1994). Contoh yang sesuai dengan distribusi normal yang simetris dan distribusi log-normal yang miring diberikan pada gambar 1.
  • 2. Gambar 1. Contoh dari distribusi normal dan log-normal Dalam Biologi, variabel yang logaritmanya cenderung memiliki distribusi normal antara lain: ukuran jaringan makhluk hidup, panjang tonjolan inert spesimen biologis dalam arah pertumbuhan, pengukuran fisiologis tertentu, dll. Apakah perbedaan antara variabel normal dan log – normal? Bentuk variabel keduanya saling bebas berdasarkan variasi kekuatan yang diberikan. Perbedaan utamanya adalah bahwa distribusi normal memberikan efek penjumlahan, sedangkan distribusi log-normal memberikan efek perkalian. Distribusi log normal biasanya digambarkan sebagai variabel log yang ditransformasi, digunakan sebagai parameter nilai ekspektasi, atau mean dan deviasi standar dari distribusinya. Penggambaran ini bisa menguntungkan, karena dari definisinya, distribusi log- normal dapat menjadi simetris kembali dalam bentuk log. Untuk mengetahui tentang sampelnya, kebanyakan orang lebih memilih data asli dari pada data yang telah ditransformasikan ke logaritma. Konsepsi ini menjadi fisibel dan dapat dianggap sebagai data log-normal pula, karena sifat – sifat yang dikenal dari distribusi normal dapat dianalogikan dengan distribusi log-normal. 2. Sifat-Sifat Distribusi Log-normal Suatu variabel acak X dikatakan berdistribusi normal jika log(X) berdistribusi normal. Variabel bernilai positif dan distribusinya miring ke kiri. (Gambar 2)
  • 3. Gambar 2. Distribusi log – normal dengan skala original Gambar 3. Distribusi normal dengan skala logaritma Diperlukan dua parameter untuk menggambarkan suatu distribusi log normal. Biasanya digunakan mean µ dan deviasi standar σ (atau varians σ2 ) dari log (X) (Gambar 3). Bagaimanapun tetap ada baiknya menggunakan nilai yang ditransformasikan balik (nilai dalam x, data terukur): α* : = eα , σ* : = eσ (1) Selanjutnya digunakan X ~ Λ(α* , σ*) sebagai ekspresi matematika, dimana X terdistribusi menurut hukum log-normal dengan median µ* dan deviasi standar σ*. Median dari distribusi log-normal ini adalah med(X) = α* = eα, karena µ adalah median dari log(X). Dengan demikian peluang bahwa X lebih besar dari µ* adalah 0.5, demikian pula peluang X yang lebih kecil dari µ*. Parameter σ*, yang disebut deviasi standar perkalian yang menentukan bentuk dari distribusinya. Gambar 4 menunjukkan kurva kepadatan untuk beberapa nilai σ*.
  • 4. Gambar 4. Fungsi kepadatan untuk distribusi lognormal dengan beberapa σ* Distribusi dikenali dari nilai ekspektasi µ dan deviasi standar σ. Dalam aplikasi dimana distribusi log-normal tidak begitu menggambarkan data, biasanya parameter-parameter ini tidak mudah diinterpretasikan dari pada dengan median α* (McAlister 1879) dan parameter bentuk σ*. Untuk distribusi log-normal, metode yang paling tepat (yaitu yang dianggap paling efisien) untuk mengestimasi parameter µ* dan σ* bergantung pada transformasi log. Mean dan deviasi standar empiris dari logaritma data dihitung dan selanjutnya ditransformasi balik, seperti pada persamaan (1). Estimator ini disebut x* dan s*, dimana x* adalah mean geometrik dari data (McAlister 1879); persamaan 4). Estimasi yang lebih robust namun kurang efisien dapat diperoleh dari median dan quartil data, seperti pada kotak di bawah ini. 1.2. Definisi dan sifat distribusi log-normal Variabel acak X berdistribusi log-normal jika log(X) berdistribusi normal. Biasanya, digunakan logaritma natural, namun basis yang lain juga akan menuju ke keluarga distribusi yang sama, dengan parameter yang di skalakan kembali. Fungsi kepadatan peluang dari variabel acak tersebut ditentukan sebagai (2) Parameter pengganti bisa ditambahkan untuk mendefinisikan keluarga tiga parameter. Mean dan varians berturut-turut adalah exp dan, dengan demikian koefisien variasi adalah (3) Perkalian dari dua variabel acak terdistribusi log-normal mempunyai parameter bentuk (4) Karena ditambahkan varians ada variabel yang di transformasikan log. Estimasi: estimator yang paling efisien (maksimum likelihood) adalah
  • 5. (5) quartil q1 dan q2 mengarah ke estimasi yang lebih robust (q1/q2)c untuk s*, dimana 1/c = 1.349 = 2 . φ-1 (0,75), dimana φ-1 menyatakan fungsi invers distribusi normal standar. Jika mean x dan deviasi standar s dari sampel tersedia, yaitu data diambil dalam bentuk x ± s, parameter µ* dan s* dapat diestimasi berturut – turut dengan menggunakan dan , ,dengan , cv = koefisien variasi. Dengan demikian, estimasi s* ini ditentukan hanya dengan cv (persamaan 3).
  • 6. Keuntungan Distribusi lognormal biasanya merupakan model yang lebih baik untuk data asli Seperti yang dibahas sebelumnya, koneksi antara efek penjumlahan dan distribusi normal paralel dengan efek perkalian dan distribusi log-normal. Kapteyn (1903) telah lama mencatat bahwa jika data dari pengukuran satu dimensi dari alam sesuai dengan distribusi normal, dimensi dua dan dimensi tiga misalnya permukaan dan volume tidaklah simetri. Sejumlah efek mengarah ke distribusi log-normal sebagai model yang sesuai, yang telah digambarkan dalam berbagai paper (seperti Aitchison dan Brown 1957, Koch 1966, Crow dan Shimizu 1988). Menariknya, bahkan pada sistematika biologi, sebagai bidang sains, jumlah spesies per keluarga dianggap sesuai dengan lognormal (Koch 1966). Pada bidang kimia, sebagai contoh, kecepatan reaksi sederhana bergantung pada perkalian konsentrasi dari molekul yang dilibatkan. Kondisi ekuilibrium juga diatur oleh faktor yang bertindak dengan cara perkalian. Dengan demikian, perbedaannya semakin jelas: alasan yang mengatur distribusi frekuensi di alam biasanya sesuai dengan distribusi log-normal, sedangkan orang-orang lebih memilih menggunakan distribusi normal. Untuk koefisien variasi yang kecil, distribusi normal dan log-normal keduanya sesuai. Dalam hal ini, tentunya akan dipilih distribusi yang paling sesuai dengan permasalahan untuk menunjukkan variabilitas yang meningkat, yang berkaitan dengan hukum yang mendukung alasan variabilitas. Tentunya dalam hal ini kebanyakan yang dipilih adalah log-normal.
  • 7. Mean Time To Failure (MTTF) Mean Time To Failure merupakan rata-rat aselang waktu kerusakan dari suatu distribusi kerusakan. Perhitungan MTTF untuk masing-masing distribusi adalah : Mean Time To Repair (MTTR) Untuk menghitung nilai rata-rata perbaikan, distribusi data untuk perbaikan, distribusi data untuk waktu perbaikan, distribusi data untuk waktu perbaikan perlu diketahui lebih dahulu. Pengujian untuk menentukan distribusi data dilakukan dengan cara seperti yang diatas. Rumus untuk masing-masing distribusi adalah : Fishbone Diagram Menurut V. Gasperz (1998) diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistical, diagram sebab dan akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab. Diagram sebab akibat ini disebut juga diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka tulang ikan dan diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo tahun 1953 sehingga disebut juga diagram Ishikawa.
  • 8. Dari data menunjukkan curah hujan total tahunan di suatu kolam penampung diperkirakan memiliki distribusi log-normal dengan rata-rata 60 in, dan deviasi standar 15 in. a. Tentukan probabilitas bahwa pada tahun depan curah hujan tahunan antara 40 sampai 70 in. Solusi: Dari table diperoleh: b. Berapa probabilitas curah hujan tahunan paling tidak (minimal) 30 in c. Tentukan nilai curah hujan tahunan bila distribusi kumulatifnya adalah 10% Dari table menunjukkan bahwa probabilitas kurang dari 0.5 terkait dengan nilai variasi negative, sehingga : Sehingga,