4. Skenario : T4 apa itu?
Bu Titi, 38 tahun datang ke rumah sakit dgn keluhan
terdapat benjolan dileher sejak 6 bulan yang lalu disertai
penurunan BB, gelisah, dan badan selalu berkeringat, dari
anamnesis diketahui bila bekerja mengalami dispneu serta
palpitasi.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 140/70 mmhg, Nadi
108x/menit, frekuensi pernafasan 24x/menit, suhu 37,8 c. pada
pemeriksaan fisik ditemukan exoftalmus dan pada palpasi
didapatkan nodul soliter di regio colli anterior dextra et
sinistra, ukuran 2x3x1,5 cm, bergerak saat menelan, konsistensi
keras dan tidak nyeri. Dokter menjelaskan bahwa kemungkinan
terjadi peningkatan metabolisme tubuh. Indeks wayne dan new
castle selanjutnya titi disaran untuk melakukan pemeriksaan
kadar t4 , TSH dan FNAB. Sebelumnya dokter telah menerima
rujukan seorang anak yg mengalami hal serupa dgn Bu Titi?
Bagaimana Anda menjelaskan Kasus diatas?
5. TERMINOLOGI
Tiroid : organ yg berbentuk
seperti kupu2 berbeda di
bagian di bagian anterior leher
bawah di anterior trakea
berfungsi sebagai pengedali
aktivitas metabolisme selular.
Terdiri atas 2 lobus yang
dihubungkan oleh isthimus.
Dispneu : gejala subjekly berupa
keinginan seseorang untuk
meningkatan upaya dalam
mendapatkan udara
pernafasan (sukar bernafar =
nafas terasa pendek)
Palpitasi : denyut jantung yg
tdk beraturan (abnormal)
disebabkan aritmia jantung
yang irreguler
Exoftalmus : penonjolan
abnormal bola mata.
Nodul soliter : berjalan padat yg
berbatas tegas atau satu-satu
nya tidak berkelompok
Kelainan tiroid : suatu kelainan
pd kelenjar endokrin murni
(tiroid)
6. T4 : (Tetra iodotironin/troxin) = iodin kristal hormon yg
mengandung iodium kristal dan terbentuk dr triglobulin dan
disekresi oleh kelenjar tiroid yg berfungsi utama untuk
meningkatkan metabolisme sel.
Hormon : substansi kimia yg dibuat dr asam amino yg bekerja pd
jaringan tubuh dan organ serta mempengaruhi aktifitas selular.
TSH : (Thyroid stimulating hormon) hormon yg glikoprotein dan
merangsang diproduksi oleh hipofisis anterior yg mempercepat
pertumbungan mempertahankan sekresi hormon tiroid.
Indeks Wayne & New Castle : suatu checklist yg berisi ada atau
tidaknya gejala dan tanda-tanda seperti palpitasi, mudah lelah, BB
menurun dgn skor masing-masing hipertiroid> 19 ; hiportiroid <
11.
8. 1. Apa yg menyebabkan
terdapat benjolan dileher
sejak 6 bulan yg lalu disertai
penurunan BB dan badan
berkeringat serta dispneu
dan palpitasi?
Jawab :
Konsentrasi TSH T3 dan T4
Hipertiroidisme krn ada
sesuatu yg menyerupai TSH
yaitu TSI berikatan dgn
TSH-R merangsang
aktivasi CAMP dlm sel
tingginya sekresi hormon
tiroid yg disebabkan oleh TSI
selanjutnya jg menekan
pembentukan TSH oleh
kelenjar hipopisis anterior
benjolan pada leher.
- Keringat : -peningkatan BMR Sifat
kolonergik dr sifat tiroid hasil
sampingan kalor.
- Metabolisme penurunan BB.
- Dispneu mempengaruhi hipertiroid
saraf simpatis
O2 kompensasinya dgn mengambilnya
cepat dan pendek.
- Palpitasi hipertiroid mempengaruhi
saraf simpatis vasokontriksi jantung.
2. Apa hubungan JK dan Usia dgn
keluhan bu Titi?
Jawab :
Hipertiroid wanita > pria = 5 : 1
Usia rawan : 20 – 49 thn.
Usia puncak : 50 – 60 thn.
9. 3. Apa DD dari bu Titi?
jawab :
DD : Graves Disease
-Hipertiroid et causa tumor
-Peningkatan peningkatan
penggunaan terapi hormon
tiroid eksogen
-Familial dysalbuminemia
hyperthyruxinemia
-Tirotoxic periodic paralysis
4. Mengapa terjadi abnormalitas
pd pemeriksaan tanda vital
dan brp normlanya?
Jawab :
Pe normal 120/80 mmhg
*saraf simpatis curah jantung
komponen pe TD
-Pe f.p normal 16 – 20
x/menit
*kompensasi O2 (dlm kebutuhan
O2 akibat metabolisme)
-pe suhu normal suhu 36,5 –
37,5 C
*efek samping hiper
metabolisme, BMR Hasil
metabolisme pe kalor.
-pe denyut nadi normal 60 –
100x/menit
*efek hormon tiroid ke sistem
kardiovaskular.
10. 5. Apa yg menyebabkan
exoftalmus pd bu TITI? Serta
nodul soliter bergerak saat
menelan, kosistensi keras dan
tdk nyeri?
Jawab :
Exoftalmus :
-efek hormon tiroid rx
inflamasi autoimun yg
mengenai daerah jar
periorbital dan otot
ekstranoduler bola mata
terdesak keluar.
-efek kombinasi penumpukan
mulopolisakarida dgn cairan
retroorbita mendorong
bola mata menonjol keluar
retraksi kelopak mata mata
spt keluar
Nodul soliter : -bergerak saat
menelan fisiologis tiroid
melekat pd trakea.
-kosistensi keras dan tdk nyeri
dicurigai adanya tumor pd
kelenjar tiroid tp belum bisa
dipastikan krn bsl FNAB belum
ada.
6. Apakah ada hub ukuran nodul
soliter dgn lamanya benjolan
yg trjdi slm 6 bulan tsb?
Jawab :
Ukurannya : 2x3x1,5 pd
skenario
Kemungkinan ada hub antara
ukuran dgn waktu 6 bulan
semakin besar, Berdasarkan
peningkatan hormon tiroid
(hiperaktif kelenjar tiroid)
11. 7. Apa hasil pemeriksaan dari
T4, TSH, dan FNAB yg
dianjurkan dokter?
Jawab :
Pemeriksaan T4 meningkat
TSH menurun
FNAB Sitologi menilai
kondisi sel, apakah
hiperplasia, neoplasma.
Jk peningkatan T3 dan T4
meningkat dlm darah
merangsang hipotalamus
TRH menurun dan otomatis
TSH jg menurun yg
dihasilkan oleh hipofisis
anterior.
8. Apa hasil yg diperoleh dr
pemeriksaan index wayne
dan new castle pd ibu Titi?
Jawab :
Berdasarkan kuesioner :
Hasil yg didpt > 19
hipertiroid
Hsil < 11 hipotiroid
Memastikannya dgn uji Lab
TSH,T4 dan T3
9. Selain gejala dr
skenario, gejala lain yg pd
bu titi?
Jawab :
Gejala lain :
Tremor, nervous, haid mnjdi
tdk teratur, sukar
konsentrasi, otot lemah.
12. 10. Apa etiologi pd bu titi?
Jawab : etiologi rx
autoantibodi
peningkatan LATS
(longacting tiroid
stimulating)
merangsang sekresi dari
pertumbuhan kelenjar
tiroid, dan tdk
dipengaruhi oleh inhibisi
umpan balik negatif
sehingga produksinya
meningkat.
11. Bagaimana
pemeriksaan penunjang
pada bu Titi?
Jawab :
-T4 dan T3 meningkat
-TSH menurun
-Radioimunoassay
-Scan tiroid
13. 12. Bagaimana
penatalaksanaan pada bu
Titi?
Jawab :
-istirahat
-diet baik penurunan
yodium
-Medikamentosa :
OAT (PTU) dan metimasol
karbimazol
Iodin I 131 radioaktif
yodium
Beta bloker
-operasi tiroidektomi
13. Bagaimana Prognosis
pada Bu Titi?
Jawab :
Prognosis: hipertiroid tdk
diobati faktor panggul
krn penurunan mineral
-gagal jantung
- Hipertensi
- Baik : jika penatalaksanaan
tepat dan menghindaeri
komplikasi
- Buruk : berakhir dgn
kematian krisis tiroid.
14. 14. Apakah penatalaksanan sama antara
ibu titi dg anak di skenario?
Pd anak2: bisa diberikan OAT krn
remisinya lbh cepat.
Tetapi, tidak dilakukan tiroidektomi.
15. Apakah perlu rujukan pd pasien di
skenario?
SDKI : standar 3Aperlu dirujuk ke
spesialis yg relevan
18. Penyakit Graves
• Merupakan penyakit autoimun (adanya antibodi
imunoglobulin=TSI) dimana tubuh secara salah
menghasilkan Long Acting Thyroid Stimulator
(LATS)merangsang sekresi & pertumbuhan tiroid
mirip dgn yg dilakukan TSH tp LATS tdk dipengaruhi
inhibisi umpan balik shgga sekresi dan
pertumbuhan tiroid berlanjut tanpa kendali.
• Graves berasal dari nama seorang dokter Irlandia yg
lahir tahun 1796 ‘Robert James Graves’, beliau
menyampaikan kuliahnya yg menggambarkan
keadaan pasien dgn palpitasi, tiroid membesar dan
mata menonjol.
19. Manifestasi Klinis
• Pembesaran kelenjar
tiroid/struma difus
• Gejala khas yaitu oftalmopati
(eksoftalmus/ mata menonjol)
akibat pengendapan karbohidrat
kompleks penahan air dibelakang
mataretensi cairan mendorong
bola mata ke depan shgga
menonjol dr tulang orbitatrjd
kerusakan mata akibat kelopak
mata tdk dpt menutup sempurna
saat berkedippermukaan epitel
mata mnjd kering,mudah iritasi
dan infeksi hingga timbul ulkus
kornea; dan kadang-kadang
dengan dermopati.
20. • Gejala hipertiroidisme umumnya pada Penyakit
Graves:
- Pe↑ metabolisme basal dan pe↑ produksi panas
keringat >> serta intoleransi panas
- nafsu makan me↑ namun berat badan biasanya
me↓ krn tubuh menggunakan bahan bakar jauh
lebih cepat
- Terjadi penguraian karbohidrat, lemak, protein
serta berkurangnya protein otottubuh lemah
- Kelainan kardiovaskular disebabkan efek lgsg
hormon tiroin maupun interaksinya dgn
katekolaminpalpitasi
- Kelainan psikis spt cemas, rasa capai >> dan tremor
21. Uji Diagnostik:
- FT4 (Free T4) yg secara metabolik lebih aktif
- Konsentrasi TSH plasma (normalnya 0,02-
5,0µU/mL)
- Kadar total T4 dan T3 serum (normal T4= 4-
11µg/dL; T3= 80-160ng/dL)
22. Penatalaksanaan
Penggunaan OAT :
• golongan tionamid, yaitu
tiourasil (PTU) : dimulai dengan
3×100-200 mg/hari
• imidazol (metimazol &
karbimazol) dimulai dengan 20-
40 mg/hari dosis terbagi untuk
3-6 minggu pertama.
• Diberikan selama 18-24 bulan.
• Dosis tergantung beratnya
tampilan klinis.
• Obat Beta bloker yaitu
Propranolol Hidroklorida
untuk mengendalikan
manifestasi klinis
hyperadrenergic state
(palpitasi, tremor, cemas, da
n intoleransi panas melalui
blokadenya pada reseptor
adrenergik). Dosis awal
propranolol umumnya
berkisar 80 mg/hari
23. • Indikasi tiroidektomi subtotal pada penyakit
Graves : bila struma besar hingga menyebabkan
pendesakan, respons terhadap OAT kurang
memadai, atau terdapat efek samping obat.
• Terapi Iodium radioaktif = terapi pilihan pada
pasien yang mengalami kekambuhan setelah
terapi OAT jangka panjang dengan problem
cardiac, atau pasien Graves berat karena
diperkirakan akan sulit mencapai remisi dengan
OAT
• Pada oftalmopati berat : Glukokortikoid
(Prednison 40-80 mg/hari, dosis diturunkan
bertahap, paling tidak selama 3 bulan)
24. KRISIS TIROID
Krisis tiroid merupakan suatu
keadaan klinis hipertiroidisme
yang paling berat mengancam
jiwa.
25. Etiologi
• Penyebab utama
– Penyakit Grave
– Toxic multinodular
– “Solitary toxic adenoma”
• Penyebab lain
– Tiroiditis
– Penyakit troboblastis
– Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
– Pemakaian yodium yang berlebihan
– Kanker pituitari
– Obat-obatan seperti Amiodarone
26. Patofisiologi
Mekanisme timbulnya krisis tiroid mungkin oleh karena:
– Pengeluaran T4 atau T3 dari tiroid meningkat
mendadak.
Hal ini ditemukan pada : palpasi yang berlebihan pada tiroid, sesudah
terapi yodium 131, penghentian obat PTU, sesudah pemberian yodium
atau bahan kontras yodium.
– Berkurangnya pengikatan pada hormon tiroid.
• Ditemukan pada keadaan
stress, operasi, infeksi, ketoasidosis dimana tiroksin bebas
(Free Thyroxine=FT4) meningkat oleh karena menurunnya
kemampuan mengikat protein mungkin oleh karena ada
hambatan dalam sirkulasi. Pada stress akut dapat juga terjadi
penghambatan perubahan T4 menjadi T3 sehingga terjadi
keadaan hipometabolik.
27. – Peranan sistim saraf simpatis.
• katekholamin berperan dalam timbulnya krisis tiroid
terbukti pada perbaikan klinis setelah pemberian obat-
obatan yang menghambat katekholamin seperti
reserpin, sekat beta dan guanetidin.
• Hormon tiroid dan katekolamin saling mempengaruhi
menyebabkan peningkatan sensitivitas dan fungsi organ
efektor. Namun interaksi tiroid katekolamin dapat
mengakibatkan peningkatan kecepatan reaksi
kimia, meningkatkan konsumsi nutrien dan
oksigen, meningkatkan produksi panas, perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit, dan status
katabolik.
28. Manifestasi klinik
• Gejala dan tanda dari hipertiroidi termasuk
struma, adanya penyakit Graves dan oftalmopati
• Kadang krisis tiroid ditemukan pada penderita dengan
“apathetic thyrotoxicosis” dimana gejala dan tanda
hipertiroidi tidak ditemukan. Gejala karakteristiknya
adalah hiperpireksia yaitu kenaikan suhu tubuh setinggi
41,2 C atau lebih.
• Gejala-gejala dan tanda-tanda lain ialah :
– Sistem saraf pusat : gambaran ensefalopati seperti
agitasi, gelisah, tremor, delirium, stupor, koma, psikosis, kej
ang dan perubahan perilaku.
– Sistem kardiovaskuler : takhikardi, aritmia, gagal jantung
kongestif, syok kardiovaskuler.
– Sistem gastrointestinal : nyeri abdomen, muntah-
muntah, diare, hepatomegali, splenomegali, ikterus.
29. Pendekatan diagnostik
Anamnesis
riwayat penyakit dahulu mencakup tirotoksikosis
atau gejala dan keluhan pasien
Pemeriksaan fisik
•demam >38,5 derajat celcius.
• bahkan dapat hiperpireksia > 41 C dan keringat berlebih.
• Tanda-tanda kardiovaskular :
- hipertensi dengan tekanan nadi yang melebar
- atau hipotensi pada fase berikutnya disertai syok
- Takikardi
- Tanda-tanda gagal jantung : aritmia (supraventrikular spt :
fibrilasi atrium, takikardi ventrikular dapat terjadi).
• Tanda neurologik : agitasi dan kebingungan, hiperrefleksia dan tanda
piramidal transien, tremor, kejang, dan koma.
30. Kecurigaan akan terjadi krisis
thyroid apabila terdapat triad
gejala, yaitu
1. menghebatnya tanda
tirotoksikosis,
2. kesadaran menurun
3. dan hipetermi.
krisis thyroid dari burch-
wartosky.
•Skor > 45 :mengalam krisis
tiroid,
•25-44 : ancaman krisis tiroid
• < 25 mengindikasikan bukan
krisis tiroid.
31. Pemeriksaan Laboratorium
• Diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis. Terapi tidak
boleh ditunda.
• Tiroksin total (TT4), Triyodotironin total (TT3), T3 resin uptake
(T3RU) dan tes pengambilan yodium radioaktif 24 jam meningkat.
• Pemeriksaan laboratorium lain dapat ditemukan :
-hiperglikemia tanpa DM,
-leukositosis
-elektrolit normal, kecuali ca meningkat sedikit karena hemo
konsentrasi atau pengaruh hormon tiroid pada resorbsi tulang
- LDH, glutamik oksaloasetat transaminase serum (SGOT) dan
bilirubin meningkat akibat dari gangguan fungsi hati.
- Peningkatan kadar serum untuk SGPT, LDH, kreatinin kinase dan
alkali fosfatase.
32. Tatalaksana
Pengobatan krisis tiroid dapat dibagi atas 4 bagian:
• Pengobatan langsung terhadap kelenjar tiroid.
Obat anti tiroid PTU dan metimazole (Tapazole)
bersamaan juga diberikan preparat yodium spt :
cairan Lugol per oral (8 tetes tiap 6 jam)
atau natrium yodida (0,5 –1 gr tiap 12 jam) intravena.
• Pengobatan langsung menghambat kerja hormon tiroid di
perifer.
Sekat beta : dosis propranolol dinaikkan 60-120 mg tiap 6
jam. Untuk mengurangi :
agitasi, konfulsi, psikotik, tremor, diare, febris.
Penggunaan propranolol harus hati-hati ! pada penderita
diabetes yang mendapat insulin atau obat anti diabetes
golongan sulfonilurea karena dapat terjadi hipoglikemi.
Kontra indikasi propranolol : penderita riwayat asma atau
spasme bronchus.
33. Prognosis
Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak
ditangani.
Angka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid
diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi
terdapat laporan penelitian yang menyebutkan
hingga 75%, tergantung faktor pencetus atau
penyakit yang mendasari terjadinya krisis tiroid.
Dengan diagnosis yang dini dan penanganan
yang adekuat, prognosis biasanya akan baik.
34. Pada anak, hipertiroid dibedakan 2 jenis :
a. Hipertiroid bawaan (congenital)
• tiro-toksikosis (keracunan tiroid yang berlebihan) pada ibunya dan hanya ditemukan
pada 1 dari 70 ibu dengan tirotoksikosis.
• kejadian tirotoksikosis pada ibu hamil adalah 1-2 per 1.000 ibu hamil.
• kejadian bayi hipertiroid kongenital : 1-2 dari 70.000 kelahiran.
• hipertiroid kongenital jarang terjadi, tetapi bila tidak diketahui dan bayi tidak
mendapat terapi, akibatnya bisa fatal.
b. Hipertiroid yang didapat setelah lahir (acquired)
• Kejadiannya jarang. Biasanya, mengenai anak perempuan usia remaja dan
berhubungan dengan penyakit-penyakit autoimun seperti penyakit Grave dan
penyakit Hashimoto (hipotiroid autoimun) pada fase toksik akut.
35. Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
• Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk nodul padat, bisa
satu atau banyak yg tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon
tiroid yang berlebihan.
• Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan ini tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang
minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek
samping.
• Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga
merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
• Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca
persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian
keluar gejala hpotiroid.
• Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya
timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
36. Manifestasi klinis Hipertiroid yaitu :
- Banyak keringat
- Tidak tahan panas
- Sering BAB, kadang diare
- Jari tangan gementar (tremor)
-
Nervus, tegang, gelisah, ce
mas, mudah tersinggung
- Jantung berdebar cepat
- Haid menjadi tidak teratur
- Bola mata menonjol dapat
disertai dengan penglihatan
ganda
- Denyut nadi tidak teratur
terutama pada usia diatas 60 th
- Tekanan darah meningkat
- Denyut nadi cepat, seringkali
>100x/menit
- Berat badan turun, meskipun
banyak makan rasa capai
- Otot lemas, terutama lengan
atas dan paha
- Rambut rontok
- Kulit halus dan tipis
- Pikiran sukar konsentrasi
- Kehamilan sering berakhir
dengan keguguran
- Terjadi perubahan pada mata
bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap
cahaya
37. Pemeriksaan Penunjang
• TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
• Bebas T4 (tiroksin) FT4
• Bebas T3 (triiodotironin) FT3
• USG kel. Thyroid
• Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
• Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
• Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat
menyebabkan hiperglikemia
• X Ray atau CT Scan untuk mendeteksi adanya Tumor
38.
39. Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis :
– Pada pemeriksaan fisik nodul harus
dideskripsikan:
• lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus
• ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang
• jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
• konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras
• nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan
palpasi
• mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap
trakea, muskulus sternokleidomastoidea
• pembesaran KGB di sekitar tiroid: ada atau tidak.
40. Pemeriksaan Fisik_
• Status Generalis : (Hipertiroid)
– Tekanan darah meningkat
– Nadi meningkat
– Mata :
• Exopthalmus
• Stelwag Sign : Jarang berkedip
• Von Graefe Sign : Palpebra superior tidak mengikut bulbus
okuli waktu melihat ke bawah
• Moebius Sign : Sukar konvergensi
• Joffroy Sign : Tidak dapat mengerutkan dahi
• Ressenbach Sign : Tremor palpebra jika mata tertutup
– Hipertroni simpatis : Kulit basah dan dingin, tremor
halus
– Jantung : Takikardi
42. Pemeriksaan Fisik
• Dibagi ke dalam derajat:
– Derajat 0 : tidak teraba pada pemeriksaan
• Derajat 0a : tidak terlihat atau teraba tidak besar dari
normal
• Derajat 0b : jelas teraba lebih besar dari normal, tetapi
tidak terlihat bila kepala ditegakkan
– Derajat I : teraba pada pemeriksaan, terlihat
hanya kalau kepala ditegakkan
– Derajat II : mudah terlihat pada posisi kepala
normal
– Derajat III : terlihat pada jarak jauh
44. PATOFISIOLOGI
• Kelenjar tiroid bekeja dibawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat
diproduksi hormone tireotropikmengatur produksi hormone tiroid
tiroksin (T4) dan triido-tironin (T3) dibentuk dari monoido-tirosin MIT
dan diido-tirosin DIT memerlukan Iodium.
T3 dan T4 diperlukan dalam :
• proses metabolic pada pemakaian oksigen.
• merangsang sintesis protein
• mempengaruhi metabolism karbohidrat, lemak dan vitamin.
• Hormon ini juga diperlukan untuk mengobah karoten menjadi vitamin A.
• Untuk pertumbuhan badan, sangat dibutuhkan, tetapi harus bekerja sama
dengan growth hormone.
45. MANIFESTASI KLINIS
• penurunan BMR
• intoleransi thd dingin krn kurangnya efek
kalorigenik
• BB bertambah krn oksidasi lambat
• mudah lelah krn produksi energi menurun
• Denyut nadi lambat dan lemah krn bkurangnya
kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung dan
berkurangnya curah jantung
• Perlambatan refleks dan responsivitas mental
• Bkurangnya kesigapan, bbicara pelan, dan
penurunan daya ingat.
• Miksedema
46. • LABORATORIUM
- TSH serum meningkat
- T4 serum dan FT4 menurun
- T3 serum menurun tp lebih sedikit dr T4 serum
- EKG : bradikardi
• TATA LAKSANA
- Pemberian hormon sintetik:
Levotiroksin: dose 1.7 ɥg/kgBB/hari, dpt
mghasilkan T4 serum pd kisaran normal dan tidak
mengarah pd peningkatan mendadak T3 serum yg
dpt berbahaya pd pasien usila dan pasien jantung
47. . Hipotiroid Pada Anak
• Apabila kekurangan hormone tiroid timbul
pada anak-anak dapat menimbulkan
kretinisme.
• Pada anak yang sudah agak besar atau pada
umur dewasa dapat menimbulkan
miksedema, karena adanya
edematous, penebalan merata dari kulit yang
timbul akibat penimbunan mukopolisakarid
hidrofilik pada jaringan iKat diseluruh tubuh
48. Kekurangan tiroid dapat menyebabkan Hipotiroidisme Neonatus
dan Hipotiroid Juvenilis.
Penyebab Hipotiroid Neonatus.
• Tiroid Ektopik
• Pemakaian obat anti tiroid yang berlebihan pada ibu saat hamil
• Pengurangan TSH congenital
• Pengurangan yodium
Penyebab Hipotiroid Juvenilis.
• Terdapatnya penyakit sistem kekebalan tubuh ( Hashimoto Tiroid)
• Kekurangan TSH
• Penggunaan radioterapi di sekitar leher
• Peradangan tiroid akibat infeksi
49. MANIFESTASI KLINIS
Kekurangan hormon tiroid
menyebabkan melambatnya
fungsi tubuh
• Ekspresi wajah tumpul
• suara serak
• bicara lambat
• kelopak mata menutup
• mata & wajah bengkak.
• penambahan berat badan
• sembelit
• tidak tahan cuaca dingin
• Rambut tipis, kasar dan
kering
• kulit kasar, kering, bersisik
dan menebal.
• sindroma terowongan
karpal
• Denyut nadi bisa melambat
• telapak tangan dan telapak
kaki tampak agak oranye
(karotenemia)
• alis mata bagian samping
mulai rontok.
• Pada usila : pelupa, bingung
dan pikun.
50. KOMPLIKASI
Jika tidak diobati, pada akhirnya akan terjadi :
• Anemia
• gagal jantung.
Keadaan ini bisa berkembang menjadi :
• stupor atau koma (koma miksedema).
Koma miksedema bisa dipicu oleh:
- cuaca dingin
- infeksi
- trauma
-obat-obatan (misal: obat penenang yg menekan fungsi otak).
berakibat fatal : dg pernafasan menjadi lambat, penderita
mengalami kejang dan aliran darah ke otak berkurang.
51. . PENCEGAHAN
- Pada masa kehamilan:
hindari penggunaan obat-
obat antitiroid secara
berlebihan
- yodium profilaksis pada
daerah-daerah endemik,
- diagnosis dini melalui
pemeriksaan penyaringan
pada neonatus
- Sedangkan pada
hipotiroidisme dewasa
dapat dilakukan dengan
pemeriksaan ulang tahunan
PROGNOSIS
1. Baik : bila pemberian
hormon tiroid dimulai
sedini mungkin.
2. Kalau terapi dimulai
sesudah umur 1
tahun, biasanya tidak akan
tercapai IQ yang normal.
Pertumbuhan badan dapat
baik.
3. Pada hipotiroidisme
didapat : pengobatan yang
baik maka prognosisnya
akan lebih baik.
53. GAKY
merupakan suatu masalah gizi yang
disebabkan karena kekurangan Yodium.
Gejala
· Reterdasi mental
· Gangguan pendengaran
· Gangguan bicara
· Kretinisme biasanya pada anak-anak
=DIFUS NON TOXIC GOITER=ENDEMIC GOITER
54. Klasifikasi
1. Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan
dengan palpasi tidak teraba.
2. Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah
maksimal, dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari
penderita.
3. Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat
dengan tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari
Grade IA.
4. Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari Grade IB.
5. Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau
lebih.
55. Gangguan Akibat GAKY
1. Pada Fetus
- Abortus
- Steel Birth
- Kelainan Kematian
Perinatal
- Kretin Neuroligi
- Kretin Myxedematosa
- Defek Psikomotor
2. Pada Neonatal
- Hipotiroid
- Gondok Neonatal
3. Pada Anak dan Remaja
- Juvenile Hipothyroidesm
- Gondok Gangguan Fungsi
Mental
- Gangguan Perkembangan
Fisik
- Kretin Myxedematosa dan
Neurologi
4. Pada Dewasa
- Gondok dan segala
Komplikasinya
- Hipotiroid
- Gangguan Fungsi Mental
56. Dosis Pemberian Kapsul Yodium
1. Anak SD (daerah endemik berat) :
1 kapsul/tahun
2. Daerah endemik sedang dan berat :
- Wanita Usia Subur : 2 Kapsul/tahun @ 200 mg
- Ibu hamil : 1 Kapsul /tahun
- Ibu Menuyusui : 1 Kapsul selama menyusui
57. Kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang
Indonesia antara lain :
1. Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari
2. Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari
3. Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120
mikrogram/hari
4. Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150
mikrogram/hari
5. Ibu hamil 175 mikrogram/hari
6. Ibu menyusui 200 mikrogram/hari
58. TIROIDITIS
• AKUT ( SUPURATIF )
Disebut juga infective thyroiditis, infeksi oleh
bakteri / jamur.
Contoh kuman : pneumococcus, streptococcus
hemolyticus, dll.
Gejala Klinis : nyeri dileher
mendadak, malaise, demam, menggigil dan
takikardi.
Pemeriksaan Lab : leukositosis, LED
meningkat, sidikan tiroid menunjukkan nodul
dingin.
Pengobatan : utama :antibiotik
kokus gram + : penisilin, tetrasiklin.
jika ada abses : lobektomi.
59. • SUB AKUT
Umumnya diduga karena virus
MK : pasien mengeluh dileher bagian depan
menjalar ke telinga, demam, malaise.
Pem.fisik : tiroid membesar, nyeri
tekan,takikardi berkeringat, tremor, dll
Pem. Lab : leukositosis, LED meningkat,
pada 2/3 kasus hormon tiroid meninggi.
Pengobatan : biasanya sembuh sendiri
sehingga pengobatan yang
diberikan simptomatis.
- asetosal untk mengurangi nyeri
- pada keadaan berat :
glukokortikoid
60. • MENAHUN
1. LIMFOSITIK (HASHIMOTO)
Suatu tiroiditis autoimun dgn nama lain struma limfomatosa
Menyerang wanita berumur 30-50 th
Kelenjar tiroid biasanya membesar lambat, tdk terlalu
besar, simetris, reguler, & padat. Kadang-kadang ada nyeri
spontan & nyeri tekan. Bisa eutiroid/hipotiroid dan jarang
hipertiroid.
Histopatologi : infiltrasi limfosit yg difus, obliterasi folikel tiroid
dan fibrosis.
Diagnosis : hanya dapat ditegakkan secara histologi melalui
biopsi.
Pengobatan : bila kelenjar tiroid sangat besar pengangkatan.
2. Non spesifik
3. Fibrous – invasif(riedel)
61. STRUMA NON TOKSIK SIMPLEKS
• ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
a. Sintesis hormon tiroid yg tganggu, misal krn
def.yodium, masukan goitrogen dr mknan atau defek
pd jalur biosintetik hormon.
b. Yodinisasi yg tidak sempurna dr tiroglobulin
c. Antibodi yg menstimulasi pertumbuhan tiroid
• PATOLOGI
- pd stadium awal, kelenjar mmperlihatkan
hipertropi seragam, hiperplasia, dan
hipervaskularisasi
- sebagian kelenjar mmperlihatkan involusi atau
hiperinvolusi yg seragam dg akumulasi koloid
62. • MANIFESTASI KLINIS
- pembesaran tiroid
- muka sembab, pusing, dan sinkop (tanda
Pemberton)
- suara parau
• DIAGNOSIS
- T4 dan T3 serum mendekati batas normal
- RAI normal namun mungkin dpt
meningkat pd def.yodium atau defek
biiosintesis
63. • TATA LAKSANA
- untuk mengurangi ukuran struma bs dg
menyediakan hormon eksogen dlm jumlah
cukup untuk menghambat sekresi TSH
- pemberian hormon tiroid:
Levotiroksin dg dose: 100 ɥg stp hari dan
dosis ditingkatkan bulan berikutnya sampai
maksimal 150 atau 200 ɥg/hari.