Makalah ini membahas tentang model-model kepemimpinan dan komunikasi dalam organisasi bisnis. Beberapa model kepemimpinan klasik dijelaskan seperti otokrasi, pembinaan, demokrasi, dan delegasi. Komunikasi dibedakan menjadi komunikasi internal dan eksternal serta prosesnya melibatkan komunikator, pesan, saluran, dan komunikan.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Komunikasi dan Model Kepemimpinan
1. MAKALAH
KOMUNIKASI DAN MENGETAHUI MODEL KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH:
ALFINA ROLITASARI 43217110339
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. Konsep Gaya Kepemimpinan
Menurut William H.Newman (1968) dalam Miftah Thoha (2003;262) kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Dan satu hal yang perlu diingat
bahwa kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi.
Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan
kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan
tertentu.
MACAM-MACAM PEMIKIRAN GAYA KEPEMIMPINAN
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan yang di tawarkan oleh para pakar leardership,
mulai dari yang klasik sampai kepada yang modern yaitu gaya kepemimpinan
situasional model Hersey dan Blancard.
II.1. Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya
kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior)
dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan
(coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating). Mengambil contoh
pemimpin negara kita, presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan
yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan,
minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-
tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar
manajer memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana
menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi
dengan bawahannya.
Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi,
kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus
memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan
optimismenya.
3. 2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut
untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas
sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan
menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan
melalui metode pembinaan.
3. Partisipasi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika
karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan
untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau
ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini
pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan
mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa
dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
4. Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi,
maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi
ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah
mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan
untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan
dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu
diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja
dengan terus diawasi.
Kesimpulan
Gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi pemerintahan terpengaruh
oleh individu seorang pemimpin. Dimana kepribadian pemimpin tersebut mempengaruhi
keseluruhan gaya kepemimpinan yang ada. Ada pula hal yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan setiap kebijakan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang
pada dasarnya berpusat pada kekuasaan tertinggi di Negara Indonesia.
4. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa berita dan
informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi
kalau tidak penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan penerima berita
menerimanya dalam bentuk distorsi. Distorsi dapat terjadi karena seseorang
mempersepsi lain dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi. Oleh sebab itu
komunikasi ini sangat erat hubungannya dengan persepsi.
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Suatu perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap petugasnya berkerja
secara effisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain. Salah
satu faktor yang memungkinkan ialah adanya hubungan baik antara pimpinan dan
bawahan. Cara-cara yang dilakukan badan usaha antara lain pertemuan,berbicara
melalui telepon,mengirim email,berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian
petunjuk dan pemberian perintah. Agar terdapat suatu hubungan yang baik maka cara-
cara tersebut harus terpelihara dengan baik.
Komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua,yaitu Komunikasi kedalam dan
Komunikasi keluar.
Komunikasi kedalam yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan kepada siapa warta
itu disampaikan. Dibedakan menjadi dua yaitu Vertikal dan Horizontal, Komunikasi
Vertikal yaitu proses penyampaian dari pihak pimpinan ke pegawai dan sebaliknya.
Masing-masing komunikasi bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara
pimpinan dan bawahan dan mengkoordinasi kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada
tujuan perusahaan. Komunikasi keatas diwujudkan dalam bentuk penyampaian laporan-
laporan.
Komunikasi keluar adalah antara pihak atasan dengan pihak luar diwujudkan dengan
telpon,berbicara langsung, atau dengan pengiriman surat.
5. Proses Komunikasi :
Komunikator (Orang yang menyampaikan pesan)
Pesan (Isi Perintah, instruksi atau pemberitahuan lain)
Saluran atau Channel (yang digunakan untuk menyampaikan pesan)
Komunikan (Orang yang menerima pesan)
Efek (Pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap
komunikan)
DAFTAR PUSTAKA
http://ingridmasalamate.blogspot.co.id/2013/01/tugas-komunikasi-organisasi-gaya.html
https://araisyahfitria.wordpress.com/2015/04/18/tugas-komunikasi-bisnis-komunikasi-
dalam-bisnis/
https://nindy21.wordpress.com/2015/04/14/komunikasi-dalam-bisnis/