Teks tersebut membahas tentang kepemimpinan dan komunikasi. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan anggota organisasi untuk mencapai tujuan, sedangkan komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima melalui berbagai media. Teks ini juga membedah beberapa teori kepemimpinan dan jenis komunikasi serta cara membangun komunikasi yang efektif.
1. NAMA MAHASISWA : RONI ANANTA SURYANINDAR
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
QUIZ
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota
dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini, bagaimana pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi pada bawahannya, memotivasi
mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan membantu menciptakan suasana kerja agar para
karyawan bisa produktif dalam bekerja. Kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk
dimiliki seorang pemimpin, kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain tanpa
menggunakan kekuatan, sehingga orang yang dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak
untuk memimpin.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin :
1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan
2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, baik fisik maupun
kecakapannya.
3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat oleh atasannya.
4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan yang sudah dilakukan Seorang
pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat menciptakan kerjasama antara internal
environment, yakni keseluruhan perusahaan seperti karyawan, kegiatan produksi, pemasaran,
administrasi, finansial, dan lainnya dengan external environment, yakni hal-hal luar yang dapat
mempengaruhi perusahaan seperti perekonomian, teknologi, politik, kebijakan pemeritah,
konsumen, kompetitor dan lainnya.
B. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2
pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan
berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga
agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu
meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh,
dan lainnya.
II.PEMBAHASAN
2. A.Teori Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang dimiliki
seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk menentukan
potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan kepemimpinan
dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan sosial. Gaya
kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda. Keberhasilan karena
pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada
pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-
keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu.
B . Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan
dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk
meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja.
Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang
harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi bawahan
agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan.
Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga bawahannya
diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri dan
menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan kemampuan
dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
C. Wewenang Pemimpin
Wewenang Resmi ( Formal Authority )
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin, kerena
kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin dapat memerintah.
Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan
pada bawahan.
Kewibawaan ( Personality Authority )
Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang pemimpin.
Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia bisa mempengaruhi
bawahannya.
D. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2
pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan
berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
3. a. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
b. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga
agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu
meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
c. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh,
dan lainnya.
2. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim
kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding, dimana pesan
tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi representasi pengirim pesan.
Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk kalimat
“Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik ataupun melalui
perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan ditransformasi
maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan memberikan respon balasan
dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga posisinya saling berganti, penerima pesan
menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara
lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat
berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal,
misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai
pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau
untuk memperkuat komunikasi lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga
agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan
perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi
dapat berjalan efektif.
4. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi.
Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting • Otoritas dari hierarki organisasi,
perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para
bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang
berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai
informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi haruslah orang
yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu.
b. Komunikasi Vertikal
4. Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada
tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang
terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan
pertanggung jawaban.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain
yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi,
kerjasama, dan lain sebagainya.
5. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan
dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi
yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya
reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan
kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya.
Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami
berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat
melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah,
peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas
individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi
organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam
organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
III.PENUTUP
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota
dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Tipe kepemimpinan dalam
mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda seperti; kepemimpinan otoriter,
keepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan delegatif. Sedangkan komunikasi adalah proses
penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai
pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Tipe
kepemimpinan dalam mempengaruhi para anggotanya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan
latar belakang pemimpin, budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi yang
dilakukan pemimpinantar individu yang memiliki perbedaan budaya akanmenimbulkan
perbedaan karakter, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat
berjalan secara efektif.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi karena
adanya komunikasi vertikal yaitu berdasar struktur jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar
anggota dalam organisasi.
5. Diambil dari http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/988-
kepemimpinan-dan-komunikasi
FORUM
Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2
pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan
berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting, yaitu :
a. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
b. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian, sehingga
agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu
meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
c. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa tubuh,
dan lainnya.
2. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim
kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding, dimana pesan
tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi representasi pengirim pesan.
Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk kalimat
“Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik ataupun melalui
perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan ditransformasi
maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan memberikan respon balasan
dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga posisinya saling berganti, penerima pesan
menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara
lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat
berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal,
misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai
pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau
untuk memperkuat komunikasi lisan.
6. b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga
agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan
perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi
dapat berjalan efektif.
4. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi.
Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting • Otoritas dari hierarki organisasi,
perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para
bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang
berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai
informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi haruslah orang
yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu.
b. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada
tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang
terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan
pertanggung jawaban.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain
yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi,
kerjasama, dan lain sebagainya.
5. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan
dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi
yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya
reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan
kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya.
Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami
berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
7. b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat
melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah,
peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas
individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi
organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam
organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota
dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Tipe kepemimpinan dalam
mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda seperti; kepemimpinan otoriter,
keepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan delegatif. Sedangkan komunikasi adalah proses
penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai
pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Tipe
kepemimpinan dalam mempengaruhi para anggotanya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan
latar belakang pemimpin, budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi yang
dilakukan pemimpinantar individu yang memiliki perbedaan budaya akanmenimbulkan
perbedaan karakter, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat
berjalan secara efektif.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi karena
adanya komunikasi vertikal yaitu berdasar struktur jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar
anggota dalam organisasi.
1.