Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervisi, dan evaluasi. Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan, pengorganisasian adalah menyusun hubungan kerja antar orang, sedangkan koordinasi, komunikasi, supervisi, dan evaluasi bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Fungsi Administrasi Pendidikan
1. FUNGSI-FUNGSI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
KELOMPOK 5
LAE L I S ITI BADRI YAH
IRMA NOP I YANA F.
AL I MAHFUDIN
Dosen Pengampu: Drs. Djaswidi Al Hamdani, M.Pd.
3. PERENCANAAN
Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman
dalam bukunya Administrasi Action Techniqus of
Organization and Management: mengemukakan bahwa
perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan
(Abdul Majid, 2005, 15).
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
(Abdul Majid, 2005, 15).
Perencanaan merupakan salah satu fungsi penting dalam
kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan kegagalan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Lanjutan…
Adapun langkah-langkah perencanaan adalah:
Menentukan/merumuskan tujuan yang hendak
dicapai;
Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang
dilakukan;
Menghimpun data dan informasi yang diperlukan;
Menentukan tahap-tahap kegiatan;
Merumuskan bagaimana masalah itu akan
dipecahkan dan bagaimana tahapan pekerjaan akan
dilakukan.
5. PENGORGANISASIAN
Menurut Djaswidi Al Hamdani (2014: 14) bahwa
pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan kerja antara orang-orang sehingga
terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Jaringan kegiatan yang meliputi pengelolaan personil,
sarana, distribusi tugas tanggung jawab dan wewenang
yang berwujud sebagai suatu badan pengelola maka
diperlukan:
Mengidentifkasi serta menggolongkan tugas, dan
tanggung jawab;
Menentukan dan mendistribusikan ketenagaan, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang;
Merumuskan aturan-aturan dalam hubungan kerja dan
sebagainya.
6. KOORDINASI
Adanya bermacam tugas / pekerjaan yang dilakukan
oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi
dari seorag pemimpin. Dengan koordinasi yang baik
dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan
yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam
tindakan. Koordinasi dipimpin oleh seorang
koordinator yang berfungsi sebagai stabilisator antar
berbagai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk menjamin tercapainya relevansi, efisiensi, dan
efektivitas kerja (Djaswidi Al Hamdani, 2014:14).
7. KOMUNIKASI
Adana keinginan untuk
berhasil
Adanya kejelasan
tentang apa yang
hendak
dikomunikasikan
Adanya keyakinan
bahwa perubahan yang
dianjurkan membawa
hasil positif
Adanya kesempatan
yang sama bagi semua
anggota
Adanya keinginan untuk
menentukan, menolak
atau pun menerima apa
yang dikomunikasikan /
dianjurkan
8. SUPERVISE
Secara etimologi istilah “supervisi” diambil dari
perkataan Inggris “supervision” artinya pengawasan.
Secara morfologis istilah “supervisi” dapat dijelaskan
menurut perkataannya. Supervisi terdiri dari patah
kata “super” dan “visi”, super = atas, lebih; visi =
lihat, tilik, awasi (Luk-luk Nur Mufidah, 2009:3).
Pengawasan bertanggung jawab tentang efektivitas
dari suatu program.
9. Lanjutan…
Dengan demikian, dalam fungsi supervise yang
terpenting adalah:
Menentukan kondisi-kondisi apa yang diperlukan;
Memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang
diperlukan itu.
Jadi bila disimpulkan, supervisi fungsi dari
administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas
untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat yang
esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan
pendidikan (Djaswidi Al Hamdani, 2014:15).
10. EVALUASI
Evaluasi (penilaian) adalah suatu proses yang
sistematis yang terdiri dari pengumpulan, analisis, dan
interpretasi terhadap informasi untuk menentukan
sejauh mana tujuan pendidikan telah dicapai oleh
peserta didik (Shodiq Abdullah, 2012: 4).
Evaluasi sebagai salah satu fungsi administrasi
pendidikan adalah aktifitas untuk mengukur sampai
dimana hasil dan tujuan pendidikan itu telah dicapai.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program
diperlukan adanya penilaian atau evalusi (Djaswidi Al
Hamdani, 2014:16).