"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
Manajemen SDM
1. Manajemen Sumber Daya
Mnusia (MSDM)
NAMA : Roy Agus Wibisono
N I M : 3402140314
KELAS : Manajemen F
Pelajaran : Tugas Akhir Semester
TI (Teknologi Informasi)
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
• Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu
upaya untuk mengembangkan kualitas atau
kemampuan sumber daya manusia melalui proses
perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan
tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil
optimal.
• Armstrong (1997:507) menyatakan: “Pengembangan
sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya
kesempatan dan pengembangan belajar, membuat
program-program training yang meliputi
perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas
program-program tersebut
4. Tujuan pengembangan smber daya
manusia mempunyai dua dimensi
yaitu dimensi individual dan dimensi
institusional atau organisasional :
•Tujuan yang berdimensi individual
mengacu kepada sesuatu yang dicapai
oleh seorang pegawai
•Tujuan berdimensi institusional
mengacu kepada apa yang dapat
dicapai oleh institusi atau organisasi
sebagai hasil dari program-program
pengembangan sumber daya manusia
Secara umum tujuan pengembangan sumber daya manusia
adalah untuk memastikan bahwa organisasi mempunyai orang-
orang yang berkualitas untuk mencapai tujuan organisasi untuk
meningkatkan kinerja dan pertumbuhan
5. Lanjutan
Beberapa tujuan pengembangan sumber
daya manusiaadalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas kerja.
2. Mencapai efisiensi.
3. Meminimalisir kerusakan.
4. Mengurangi kecelakaan.
5. Meningkatkan pelayanan.
6. Memelihara moral pegawai.
7. Meningkatan peluang karier.
8. Meningkatkan kemampuan
konseptual.
9. Meningkatkan kepemimpinan.
10.Peningkatan balas jasa.
11.Peningkatan pelayanan kepada
konsumen
6. Pendidikan Dan Pelatihan Diklat
Menurut Sastradipoera, pengembangan sumber
daya manusia mencakup baik pendidikan yang
meningkatkan pengetahuan umum dan
pemahaman lingkungan keseluruhan maupun
pelatihan yang menambah keterampilan dalam
melaksanakan tugas yang spesifik. Pendidikan
(education) sumber daya manusia merupakan
proses pengembangan jangka panjang yang
mencakup pengajaran dan praktek sistematik
yang menekankan pada konsep-konsep teoritis
dan abstrak.
Sedangkan pelatihan (training) adalah salah satu jenis proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek daripada teori
7. Lanjutan
• Pedidikan dan pelatihan adalah upaya mengembangkan
sumber daya manusia terutama untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Pendidikan
dan pelatihan adalah proses belajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam
melaksanakan tugasnya.
• Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan haruslah
yang spesifik dan latihan harus diarahkan pada perubahan
perilaku yang telah diidentifikasikan. Pelatihan juga harus
mempelajari keterampilan atau teknik khusus yang dapa
diobservasi pada tempat tugasnya.
•
BACK
8. Peranan Manajer dalam Sebuah Organisasi
• Manajer adalah seorang yang memiliki
tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian
pada suatu perusahaan atau organisasi yang
dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan
yang luas
• Manajer memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa sektor yang
dipegangnya. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manajer umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada
area tugas yang berbeda-beda
9. Peran Seorang Manajer dalam Suatu
Organisasi
Di dalam suatu perusahaan tidak
memiliki manajer maka bisa
dipastikan bahwa perusahaan
tersebut akan bangkrut karena
proses manajemen dalam
perusahaan tersebut tidak
berjalan,walaupun sumber daya alat
dan infrastrukturnya lengkap namun
apabila tidak ada yang mengatur
maka hal itu tidak akan ada artinya
oleh karena itu peran manajer
sangatlah vital.
agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih
seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki
ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif
10. Lanjutan
a. Seorang manajer harus memahami identitas dan
khususnya karakter dari bawahanya
b. Seorang manajer harus memahami apa yang
disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan
tujuan penyampaian aspirasi
c. Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan
yang menyampaikan pesan atau aspirasi
11. ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi
atau memotivasi yaitu :
1.Motivasi karena rasa takut.
2.Motivasi karena insentif
3.Motivasi karena pengembangan personal
BACK
12. Peranan Manajer dalam Pengelolaan
Manajemen Informasi
• Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat
menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar
di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah
tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :
A. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman)
13. Lanjutan
B. Manajemen tingkat menengah (middle management),
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi
C. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan
strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
14. Lanjutan
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi),
terdapat beragam jenis konflik :
1.Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti
antara manajemen puncak dan manajemen menengah,
manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan
subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi
sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan,
pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
2.Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang
bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan.
Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang
tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan
sumberdaya, dan pemasaran.
15. Lanjutan
3.Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara
orang-orang yang memiliki tugas berbeda.
Misalnya antara divisi pembelian bahan baku
dan divisi keuangan. Divisi pembelian
mengganggap akan efektif apabila bahan baku
dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-
sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang.
Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah
yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran
4. Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang
apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang.
Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak
lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan
memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem
koordinasi yang tidak jelas
16. Lanjutan
Konflik dapat berkembang karena
berbagai sebab, antara lain sebagai
berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar, peraturan dan kebijakan
yang tidak masuk akal
5. Pertikaian antar pribadi
6. Perbedaan status
7. Harapan yang tidak terwujud
17. Konflik dapat dicegah atau dikelola
dengan :
1. Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk
mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus
mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada
dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari
bantuan untuk memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan :
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk
mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya. Misalnya : perawat junior yang berprestasi dapat
dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi
dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih
tinggi.
18. Lanjutan
3. Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan
lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat
dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan
menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari
yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif
merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk
memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah
memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan
kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka
telah mendengarkan
19. Lanjutan
• Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer
dalam mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangan
penting diantaranya:
a. Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
b. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan
c. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
d. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil
keputusan
e. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua
permasalahan dan dapat diselesaikan