Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dan model kepemimpinan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi anggota organisasi, sedangkan komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara pengirim dan penerima. Dokumen juga membahas berbagai teori kepemimpinan, tipe kepemimpinan, wewenang pemimpin, dan cara membangun komunikasi yang efektif
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,universitas mercu buana,2018 peremuan 6
1. Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Pertemuan Ke-6
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA
Disusun Oleh:
INDRI AGUSTIANI (43217110163)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. 2018
1.PENDAHULUAN
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu organisasi. Proses disini,
bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi
pada bawahannya, memotivasi mereka untuk memcapai tujuan organisasi dan
membantu menciptakan suasana kerja agar para karyawan bisa produktif dalam bekerja.
Kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin,
kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuatan,
sehingga orang yang dipimpinnya menerima sebagai sosok yang layak untuk memimpin.
Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin :
1. Tradisi, menjadi pemimpin karena warisan/keturunan
2. Kekuatan pribadi, menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan, baik fisik
maupun kecakapannya.
3. Pengangkatan atasan, menjadi pemimpin karena diangkat oleh atasannya.
4. Pemilihan, menjadi pemimpin berdasarkan hasil pemilihan yang sudah dilakukan
Seorang pemimpin yang sukses adalah seseorang yang dapat menciptakan
kerjasama antara internal environment, yakni keseluruhan perusahaan seperti
karyawan, kegiatan produksi, pemasaran, administrasi, finansial, dan lainnya
dengan external environment, yakni hal-hal luar yang dapat mempengaruhi
perusahaan seperti perekonomian, teknologi, politik, kebijakan pemeritah,
konsumen, kompetitor dan lainnya.
B. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya
antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan
menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen
penting, yaitu :
1. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait
dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain dengan lebih
efektif.
2. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian,
sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang
berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
3. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka,
bahasa tubuh, dan lainnya
11.PEMBAHASAN.
A.Teori Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk
menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
3. The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan
kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan
sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda.
Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil
dalam keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan
kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan
kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu.
B . Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal
ini disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan
dilakukan dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya
hanya unutk meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan
kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun
sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan
kerjasama yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya.
Pemimpin memotivasi bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah
pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi
pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga
bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya
sendiri dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki
kematangan kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan
dalam bekerja.
C. Wewenang Pemimpin
Wewenang Resmi ( Formal Authority )
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin,
kerena kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin
dapat memerintah. Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku
bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan pada bawahan.
Kewibawaan ( Personality Authority )
Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang
pemimpin. Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia
bisa mempengaruhi bawahannya.
D. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya
antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan
menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen
penting, yaitu :
4. a. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait
dengan bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih
efektif.
b. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian,
sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang
berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
c. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka,
bahasa tubuh, dan lainnya.
2. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari
pengirim kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding,
dimana pesan tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi
representasi pengirim pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan
anggukan kepala atau bentuk kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator,
menggunakan media elektronik ataupun melalui perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan
ditransformasi maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan
memberikan respon balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga
posisinya saling berganti, penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan
menjadi penerima pesan dan begitu seterusnya.
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa
komunikasi secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara
langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti
emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi
formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal,
misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator
sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat
dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan
budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga
membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
4. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan
komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat
penting Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen
akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan
akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa
departemen tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi,
sehingga membentuk pola komunikasi.
5. 3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan
menguasai berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang
yang diajak berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai
hal-hal yang terkait di bagian itu.
b. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang
berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau
sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas,
pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang
dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi
yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
5. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat
berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan
atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan,
penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam
memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak
yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang
terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda,
sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi
individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong
komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam memahami
pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan
membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi
organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara
berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan
pemanfaatan berbagai media sdalam berkomunikasi.
6. III.PENUTUP
Kepemimpinan (leadership) adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam melakukan berbagai aktivitas di suatu
organisasi. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat
berbeda-beda seperti; kepemimpinan otoriter, keepemimpinan partisipatif dan
kepemimpinan delegatif. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian dan
pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai
pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai
media yang ada. Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para anggotanya
dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan latar belakang
pemimpin,budaya, organisasi, pengikut dan lingkungan.Bentuk komunikasi yang
dilakukan pemimpin antar individu yang memiliki perbedaan
budaya akanmenimbulkan perbedaan karakter, sehingga membutuhkan
penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan secara efektif.Faktor yang
memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi karena adanya komunikasi
vertikal yaitu berdasar struktur jabatan dan komunikasi harisontal yaitu antar
anggota dalam organisasi.
DAFTAR PUSAKA :
Arief, Sritua, John Westerman, dan Pauline Donoghue, (1997) Managing The
Human Resource – Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Deborah Tannen, (1996), Seni komunikasi Efektif: membangun relasi dengan
membina gaya percakapan, (alih bahasa dra. Amitya Komara), PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Hickman, Craigh R, (1990), Mind of A Manager Soul of A Leader, John Willey &
Sons, Inc., New York.
Joseph A. Devito,(1997), Komunikasi antar manusia (edisi kelima), Profesional
Books, Jakarta.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Wahyjosumidjo. (1984). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia