AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
E-Bisnis Makalah
1. MAKALAH
TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-BUSINESS
DISUSUN OLEH:
ALFINA ROLITASARI 43217110339
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. E-Business
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja
sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).
E-business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di
internet. E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak
hanya mengarah pada aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen
dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business
merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis.
Fungsi dari E-business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi,
accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online
memegang peranan yang sangat penting pada e-business.
Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktifitas bisnis baik di
negara maju maupun berkembang. Konsep e-business berkembang karena kemajuan
teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci
sukses perusahaan di era informasi dan masa datang.
Banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut
ini adalah beberapa di antaranya:
1. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama
seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan
teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.
2. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar
organisasi maupun dari organisasi ke konsumen.
3. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling
mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun
grosir.
4. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
3. mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan
pemanfaatan teknologi internet.
Strategi E-bussiness
1. Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus
dari masing-masing manajer produk.
2. Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks
jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.
3. Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen
penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis.
4. Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling
banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas
dasar persetujuan.
5. Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau
sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.
6. Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
7. Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau
pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
Model E-Business
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini.
Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer
lainnya, dalam bentuk elektronik.
4. Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
Bizzy merupakan eCommerce pertama yang memiliki konsep B2B atau Business To
Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan yang memiliki
masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis.
Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies (ATK),
Elektronik, Pantry dan lain-lain.
Contoh salah satu website yang menerapkan jenis e-commerce B2B
Ralali adalah salah satu perusahaan B2B eCommerce Indonesia yang menjual
produk-produk MRO (Maintenance, Repair, and Operational).
Dengan perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali
menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan
listrik lainnya.
2. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai
dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel
tradisional.
5. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara tak
merata atau bahkan bisa terhenti.
Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan
munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang
menjual beragam kebutuhan masyarakat.
Sementara di negara maju seperti Amerika sudah banyak kisah sukses e-commerce
yang berhasil dibidang ritel online.
Salah satu contoh penerapan jenis e-commerce B2C
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya memiliki
lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan proses jual
beli hingga pengiriman yang cepat.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini
adalah Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com.
Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang serius
menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs sendiri.
6. 3. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang
atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga
yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia,
Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang
melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual
terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
Salah satu contoh penerapan jenis e-commerce C2C
4. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran
atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam
proyek dengan dasar multi sumber daya.
Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi
perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa
pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling
efektif.
7. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang
menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain
seperti www.istockphoto.com.
Salah satu penerapan e-commerce jenis C2B
Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual
ragam template blog dari berbagai pengembang template.
Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah
disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan menjual template yang telah di upload
dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.
5. Business-to-Administration (B2A)
8. Salah satu contoh penerapan e-commerce B2A
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dan administrasi publik.
Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang
seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan
lainnya.
Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan
investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.
Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A
adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana
perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan
langsung kepada pihak administrasi publik.
Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum
mendapatkan layanan dan baru diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
9. Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnya
Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran
layanan kesehatan dan lainnya
Contoh penerapan e-commerce C2A
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak
individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik.
Model B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan
penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk
toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan
iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik
pelanggan agar meninggalkan lingkup online.
Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh e-
commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital.
10. Namun ada potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik yang
merupakan inti dari jenis O2O.
Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan secara
online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya dalam hampir semua
bisnis.
Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah
Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan
seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya
menjadi online.
Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber dan
Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O
adalah Kudo dan MatahariMall. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di
Amerika, Walmart.
Kini melalui website seperti tersebut Anda bisa masuk ke dalam toko, mengambil
dan membayar barang yang dibeli, bahkan mengembalikan barang ketika terjadi
kesalahan.
Salah satu contoh website yang menerapkan jenis e-commerce O2O
11. Contoh kasus
Profil Perusahaan
Bank Lampung didirikan oleh Pemerintah Daerah Lampung berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Lampung No.10A/1964 Tanggal 1 Agustus 1964 dan mendapat
persetujuan izin usaha dari Menteri Bank Sentral Republik Indonesia Nomor :
Kep.66/UBS/1965 Tanggal 13 Agustus 1965 serta mulai beroperasi Tanggal 31
Januari 1966.Modal Saham Bank Lampung dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
Lampung dan Kabupaten Kota se Lampung. Dengan demikian Bank Lampung
merupakan Bank milik Pemerintah Daerah Lampung. Selain berfungsi sebagai Bank
Umum ,Bank Lampung juga selaku pengelola Keuangan Pemerintah Daerah
Lampung.
Disamping itu juga sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se – Lampung yang bersumber dari
Deviden Saham masing-masing daerah selaku Pemegang Saham. Pada tahun 2010
Deviden Saham Pemerintah Daerah yang merupakan sumber PAD tahun 2011
diperkirakan kurang lebih sebesar Rp.70 M dan Laba tahun 2011 yang merupakan
sumber PAD tahun 2012 diperkirakan lebih kurang Rp.105 M.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Sebagai Bank yang dicintai dan dimiliki masyarakat.
Misi
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat agar tetap unggul dibidang bisnis ritel
melalui pemenuhan kebutuhan akan jasa keuangan /perbankan dan penyaluran
kredit kepada masyarakat untuk mendorong pertumbuahan ekonomi daerah, serta
senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan daerah setempat.
PEMBAHASAN
Proses E-Business pada Bank Lampung
E-Banking merupakan salah satu bentuk nyata dari sebuah E-bisnis. Dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas oleh Bank
Lampung dibutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan
12. operasi, dan customer service. Penerapan TI lebih dimaksudkan untuk mendekati
customer yaitu untuk memenuhi tuntutan nasabah, yang umumnya sangat
membutuhkan layanan yang convenience, yakni tersedianya channel access yang
banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam sehari, ini dilakukan dengan menambah
jumlah channel access yang bisa berupa cabang maupun ATM (automated teller
machine), internet banking dan phone banking yang semuanya memanjakan
customer, sehingga dapat melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan
saja.
Berawal dari berkantor dengan menumpang di Gedung Kantor milik Pemerintah
Daerah dengan dikelola oleh tiga orang karyawan dan satu orang Direktur ,
kemudian berpindah tempat dengan menyewa dan beberapa kali pindah yang
kemudian pindah menempati Gedung Kantor sendiri di Jl.Selat Berhala No.111 yang
sekarang bernama Jl.Malahayati dengan 35 orang karyawan dengan 2 orang
Direktur dan sejak tahun 1982 pindah di Gedung Kantor Jl.W.Monginsidi No.182,
Telukbetung Bandar Lampung yang megah dan ditempati hingga saat ini dengan
jumlah karyawan saat ini sebanyak 596 orang dan 4 orang Direktur serta 2 orang
Komisaris, dengan berawal dari Modal Rp.100 jt.
Di era globalisasi ini tentunya Bank Lampung juga tidak ingin ketinggalan zaman ,
oleh karenanya dari factor Teknologi Informasi semua unit kerja baik Kantor Pusat
maupun Cabang sudah terkoneksi secara on line system dan tersentralisir di Kantor
Pusat sehingga akan membantu mempercepat penyampaian informasi yang
diperlukan dan dalam rangka meningkatkan pelayanan nasabah. Sumber Daya
Manusia selalu ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan baik
intern maupun exstern. Bank Lampung sebagai Bank Umum produk yang
disediakan mencakup Produk Kredit, Produk Simpanan dan Jasa Bank Lainnya.
Khusus Produk Simpanan yang berupa Tabungan Siger Mas dan Simpeda telah
dilengkapi dengan ATM yang dapat diakses di Seluruh Indonesia di ATM yang
berlogo ATM Bersama.
Customer Relationship Management (CRM) PT Saung Mirwan
CRM PT Saung Mirwan dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan nasabah.
Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan
13. penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan
tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi
antara pelanggan, news, lokasi kantor cabang dan kantor kas, lokasi ATM dan
jaringan ATM bersama, dan informasi lainya.
Aplikasi CRM antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:
Contact and Account Management
Manajemen kontak dan akun pada Bank Lampung dilakukan dengan penggunaan
database, website (meliputi email), telepon dan faksimile (yang sudah tertera di
website), ATM.
Marketing and fulfillment
Pemasaran dan pemenuhan pemesanan produk perusahaan ini bisa dilakukan
dengan promosi di media massa, baik cetak (koran, selebaran) maupun elektronik
(website, chatting, telepon, email, faksimile) serta melalui jaringan kemitraan
perusahaan.
Di dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank Lampung berusaha
memuaskan nasabahnya, agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep
pemasaran produk dan jasa perbankan, Bank Lampung menggunakan Triangle
Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan pemasaran, yang satu dan lainnya saling
berinteraksi secara optimal.
Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
Internal Marketing (IM)
Eksternal Marketing (EM) dan
Interactive Marketing (ITM)
Internal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara employee dan Bank.
Agar bisa memasarkan produk Bank, maka Bank tidak boleh melupakan para
karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa Bank apa
14. saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan demikian para karyawan
dapat memahami semua produk dan jasa yang ditawarkan Bank nya, dan dapat
membantu memberikan informasi kepada nasabah jika diperlukan.
Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan
Bank. Hubungan langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui
petugas front office atau Customer Service. Disini petugas front office akan
berusaha memberikan penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara terinci.
Berhasil tidaknya nasabah membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi
dari hasil pelayanan petugas yang berada di jajaran front office.
Interactive Marketing, adalah garis yang menghubungan
antara employee dancustomer (nasabah). Disini employee atau karyawan, harus
memahami produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program
pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau
nasabah yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi
bekerja. Bayangkan apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank,
dan bertanya pada karyawan yang bekerja di Bank tersebut, namun karyawan
tersebut malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah tidak akan membeli
produk dan jasa Bank di Bank Lampung.
Customer service and Support
Layanan dan dukungan untuk pelanggan juga telah disediakan oleh Bank Lampung
yakni melaui forum diskusi pada website www. http://banklampung.co.id. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
Enterprise Resource Planning pada Bank Lampung
Enterprise resource planning Bank Lampung dikonsepkan dalam sebuah kerangka
kerja transaksi perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan
pemrosesan nasabah, manajemen dan pengendalian persediaan produk,
perencanaan produk dan distribusi, serta keuangan.
SCM pada Bank Lampung
Sebuah proses terpadu pada Bank Lampung yang dilakukan dengan perencanaan
dan pengelolaan barang dan jasa dari hulu ke hilir, mulai dari produksi itu
15. direncanakan, pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku, diproduksi,
disimpan, hingga akhirnya didistribusikan ke end customer atau end user. Tujuan
yang hendak dicapai adalah optimalisasi dan efisiensi dengan kinerja yang terukur
dalam proses Supply Chain Management. Kondisi tersebut di atas membuat team
yang terlibat dalam proses supply chain harus memiliki kompetensi memadai dan
integritas yang tinggi.
Enterprise application Integration pada Bank Lampung
Integrasi aplikasi perusahaan pada Bank Lampung telah tersistem dengan baik. Hal
ini dilihat dari adanya database pelanggan atau nasabah yang tersimpan dengan
baik pada sistem informasi (komputer) manajemen. Proses EAI Bank Lampung
adalah dengan menyediakan alamat email khusus untuk para nasabah dan web,
faksimile,telepon. Informasi nasabah dari media tersebut didistribusikan ke berbagai
aplikasi dan data base sehingga divalidasi.
KESIMPULAN
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas oleh Bank
Lampung dibutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan
operasi, dan customer service. Di era globalisasi ini tentunya Bank Lampung juga
tidak ingin ketinggalan zaman , oleh karenanya dari factor Teknologi Informasi
semua unit kerja baik Kantor Pusat maupun Cabang sudah terkoneksi secara on line
system dan tersentralisir di Kantor Pusat sehingga akan membantu mempercepat
penyampaian informasi yang diperlukan dan dalam rangka meningkatkan pelayanan
nasabah.
Penerapan e-business pada Bank Lampung telah terintegrasi dengan baik, namun
perlu ditingkatkan lagi terutama membuat fitur-fitur layanan baru seperti internet
banking dan lainya agar tidak ketinggalan dengan bank umum lainya. Penerapan e-
business dapat dilihat dengan adanya sistem arsitektur aplikasi perusahaan yang
memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses
dan interface dari aplikasi e-business. Mulai bagaimana hubungan pemasok dengan
manajemen rantai pasok (SCM), ERP, CRM sampai ketangan pelanggan.
16. Sistem Bisnis Perusahaan
Sistem perusahaan atau sistem keseluruhan perusahaan adalah berbagai sistem
atau proses yang melibatkan keseluruhan perusahaan atau sebagian besar darinya.
Perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning - ERP),
yang mendukung rantai pasokan internal dan berfokus pada efisiensi produksi
internal perusahaan, distribusi dan proses keuangannya.
Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management - CRM),
yang menyediakan layanan untuk pelanggan dan berfokus atas proses
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga.
Manajemen hubungan mitra (Partner Relationship Management - PRM), yang
didesain untuk memberikan layanan bagi para mitra bisnis dengan tujuan untuk
mendapatkan dan memelihara para mitra yang dapat meningkatkan penjualan
dan distribusi produk serta layanan perusahaan
Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management - SCM) berfokus pada
pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yang paling efisien dan
efektif dengan para pemasok untuk berbagai produk serta jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Aplikasi manajemen pengetahuan (Knowledge Management - KM), yang
bertujuan untuk mendukung pembuatan, penyimpanan dan distribusi
pengetahuan diseluruh perusahaan dan berfokus untuk memberi para
karyawan perusahaan berbagai alat untuk mendukung kerja sama kelompok
dan pengambilan keputusan.
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning-ERP) adalah
piranti lunak yang mengintegrasikan perencanaan, manajemen dan penggunaan
semua sumber daya di seluruh perusahaan. ERP menjanjikan berbagai manfaat dari
peningkatan efisiensi hingga perbaikan kualitas, produktivitas dan profitabilitas. Hal
tersebut dikarenakan ERP merupakan sebuah kerangka kerja transaksi keseluruhan
perusahaan dengan berbagai hubungan ke pemrosesan pesanan penjualan,
manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi,
serta keuangan.
17. Tujuan utama ERP adalah mengintegrasikan semua departemen dan arus informasi
fungsional di seluruh perusahaan ke dalam sebuah sistem komputer yang dapat
melayani semua kebutuhan perusahaan. Contohnya, peningkatan entri pesanan
memungkinkan akses cepat ke persediaan, data produk, catatan kredit pelanggan,
serta informasi pesanan sebelumnya. Beberapa manfaat ERP antara lain,
Kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi dan distribusi
Penurunan biaya pemrosesan transaksi, HW, SW serta karyawan pendukung
TI
Meningkatkan kemampuan manajer dalam mengambil keputusan secara tepat
waktu
Menghasilkan organisasi serta tenaga kerja yang lebih lincah dan adaptif
Selain memiliki manfaat ERP juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1. Sistem menjadi sangat rumit untuk diimplementasikan
2. Perusahaan seringkali perlu mengubah proses bisnis yang ada agar sesuai
dengan ERP yang digunakan
3. Perusahaan mungkin hanya membutuhkan sedikit dari berbagai modul ERP
tetapi harus membeli paket lengkapnya
Dengan kelemahan yang ada, sangat dimungkinkan sebuah perusahaan gagal dalam
penggunaan ERP. Kegagalan dalam ERP yang mungkin terjadi adalah biaya dan
resiko gangguan dalam bisnis cukup besar sehingga dapat merusak bisnis, kerugian
besar, pangsa pasar gagal atau tidak bekerja dengan benar, pesanan dan
pengiriman hilang, perubahan persediaan tidak dicatat dengan benar, tingkat
persediaan yang tidak dapat dipercaya. Kegagalan tersebut terkadang bukan
18. disebabkan oleh sistem ERP tetapi dapat berasal dari perusahaan. Berikut beberapa
penyebab kegagalam ERP:
1. Perusahaan meremehkan kerumitan perencanaan, pengembangan dan
pelatihan
2. Kegagalan melibatkan karyawan yang terkena dampak perubahan
3. Terlalu tergesa-gesa dalam proses konversi dan pengujian yang cukup atas
data.
Kegagalan-kegagalan tersebut dapat dihindari dengan cara:
1. Mengadakan dialog yang terbuka pada awal proyek : harapan perusahaan;
kemampuan dan keterbatasan ERP; tingkat perubahan yang harus dilakukan;
tingkat komitmen perusahaan; resiko; kemampuan, tanggung jawab serta
peran konsultan implementasi IT.
2. Perusahaan dan konsultan TI harus menyepakati berbagai faktor kunci
keberhasilan untuk implementasi tsb.
3. Justifikasi biaya-manfaat dan biaya dilakukan terlebih dahulu
4. Sistem aplikasi prosedur
EAS sebagai Sistem integrasi
Dalam istilah teknik, integrasi sistem adalah menyatukan dari subsistem suatu
komponen ke dalam satu sistem dan memastikan bahwa seluruh subsistem
berfungsi sebagai sebuah sistem. Dalam teknologi informasi, integrasi sistem adalah
proses menghubungkan bersama sistem komputasi yang berbeda dan aplikasi
perangkat lunak secara fisik atau fungsional.
19. Pengintegrasian system dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti:
1. jaringan komputer
2. integrasiaplikasi enterprise
3. bisnisproses manajemen
4. Pedomanpemrograman
Konsep EAI:
EAI singkatan dari Enterprise Application Integration, merupakan program
aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan fungsionalitas dan kinerja. Pada
dasarnya EAI melakukan share data antara aplikasi. EAI berguna untuk
menghubungkan database, berbagi data dan menyediakan database cadangan,
menyediakan data penyimpanan, menyalurkan data dari beberapa database menjadi
satu untuk digunakan secara optimal.
Pengembangan Aplikasi Perusahaan (EAI) adalah kerangka integrasi yang terdiri dari
kumpulan teknologi dan layanan yang membentuk middleware untuk memungkinkan
integrasi sistem dan aplikasi di seluruh perusahaan. Pengembangan Aplikasi
Perusahaan (EAI) didefinisikan sebagai penggunaan sistem perangkat lunak dan
prinsip arsitektur komputer untuk mengintegrasikan seperangkat aplikasi komputer
perusahaan. Salah satu Tujuan EAI adalah integrasi data (informasi), memastikan
informasi dalam beberapa sistem disimpan secara konsisten. Hal ini juga dikenal
20. sebagai EII (Enterprise Integration Information).
Pengembangan Aplikasi (EAI) ini terkait dengan teknologi middleware seperti
middleware berorientasi pesan (MOM), dan teknologi representasi data seperti XML.
Teknologi EAI melibatkan menggunakan layanan web sebagai bagian dari arsitektur
berorientasi layanan sebagai alat integrasi. Pengembangan Aplikasi cenderung data
sentris.
Penggunaan yang paling inovatif EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual
umum. Dengan kata lain, EAI dapat terdiri dari serangkaian aplikasi dan/atau
database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi
merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri.
Perusahaan-perusahaan menerapkan EAI karena untuk mengambil keuntungan dari
teknologi baru, seperti fungsi internet dan intranet. Terkait dengan ini adalah e-
commerce dan komunikasi elektronik, seperti email dan konferensi video. Sebagian
besar pengguna EAI merupakan bisnis skala besar yang memiliki kebutuhan berbagi
data dalam jumlah dan intensitas yang besar.
Salah satu penggunaan EAI yang terkenal adalah perusahaan kartu kredit dan badan
pengawas lainnya yang tujuannya adalah untuk menangkap pencuri kartu kredit.
EAI memungkinkan perusahaan-perusahaan secara efisien untuk melacak jutaan bit
data dan menghubungkan data untuk tujuan tertentu. Penggunaan lain EAI populer
adalah dengan lembaga keuangan yang ingin membantu pelanggan
mereka menyelesaikan transaksi mata uang asing online.
Pada proses bisnis management, sebagian besar skenario EAI lebih dari sekedar
meneruskan pesan dari satu sistem ke sistem lain. Mereka biasanya melibatkan
sistem dan alur kerja yang lebih kompleks. Dalam skenario ini, gudang mengirimkan
pesan yang meminta pengisian persediaan; solusi Anda menerima pesan dan
kemudian memeriksa grand total permintaan. Jika jumlah keseluruhan adalah lebih
dari jumlah tertentu, solusinya menolak permintaan tersebut secara otomatis dan
mengirimkan pesan penurunan, jika tidak solusinya meneruskan permintaan ke
sistem ERP.
21. Pola Mediasi EAI
Di sini, sistem EAI bertindak sebagai perantara atau broker antara (antarmuka atau
berkomunikasi) beberapa aplikasi. Setiap kali sebuah peristiwa terjadi pada aplikasi
(misalnya, informasi baru dibuat, transaksi baru selesai, dll) modul integrasi dalam
sistem EAI diberitahu. Modul ini kemudian menyebarkan perubahan ke aplikasi lain
yang relevan.
Kegagalan pelaksanaan EAI
Pada tahun 2003 dilaporkan bahwa 70% dari semua proyek EAI gagal. Sebagian
besar kegagalan bukan karena perangkat lunak itu sendiri atau kesulitan teknis,
tetapi karena masalah manajemen. Integrasi Konsorsium Eropa Ketua Steve Craggs
telah menggariskan tujuh perangkap utama yang dilakukan oleh perusahaan yang
menggunakan sistem EAI dan menjelaskan solusi untuk masalah ini.
Perubahan yang konstan
Sifat EAI adalah dinamis dan membutuhkan manajer proyek yang dinamis untuk
mengelola pelaksanaannya.
KekuranganahliEAI
EAI membutuhkan pengetahuan tentang banyak hal dan aspek teknis.
standar kompetensi
Dalam bidang EAI, paradoks adalah bahwa EAI standar sendiri tidak universal
EAIadalah suatu alat paradigma
22. EAI bukanlah alat, melainkan sistem dan harus dilaksanakan seperti itu.
Membangun interface adalah seni
Rekayasa solusinya tidaklah cukup. Solusi perlu dinegosiasikan dengan pengguna
untuk mencapai kesepakatan pada hasil akhir. Kurangnya kesepakatan mengenai
desain antarmuka akan mengakibatkan pada upaya lebih dalam memetakan
kebutuhan system yang berbeda-beda.
Hilangnya detil
Informasi yang tidak penting pada tahap awal dapat menjadi penting kemudian.
Akuntabilitas
Karena begitu banyak departemen memiliki kebutuhan yang banyak bertentangan,
harus ada pertanggungjawaban yang jelas untuk struktur akhir sistem.
Kebutuhan akan persyaratan
Implementasi EAI harus extensible dan modular untuk memungkinkan perubahan
masa depan.
Proteksionisme
Data yang sedang diintegrasikan pada aplikasi berasal dari berbagai departemen
yang memiliki alasan teknis, budaya, dan politik untuk tidak berbagi data dengan
departemen lain
Keuntungan EAI :
Real timeakses informasiantara system
Streamlinesproses bisnisdan membantumeningkatkanefisiensi organisasi
Menjagaintegritas informasidi beberapa sistem
Kemudahanpengembangan dan pemeliharaan
kekurangan EAI :
biaya pengembangantinggi padaawalnya, khususnyauntuk usaha kecildan
menengah(UKM)
23. Perlucukup banyak penyesuaian desain bisnisdi masa depan, mayoritas
manajer tidakmampumembayangkanatau tidakbersedia untuk
berinvestasibesar pada proyekEAI. Proyek EAI biasanyamemulai dari
upayapoint-to-point,sehinggamenjaditidak terkendaliketika
jumlahpeningkatanaplikasi
Middleware sebagai solusi EAI
Middleware adalah perangkat lunak komputer yang menghubungkan komponen
software atau aplikasi. Perangkat lunak terdiri dari satu set layanan yang
memungkinkan beberapa proses berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling
berinteraksi. Teknologi ini berkembang untuk menyediakan interoperabilitas untuk
mendukung perpindahan ke arsitektur terdistribusi yang koheren, paling sering
digunakan menyederhanakan dan mempermudah distribusi aplikasi. Melibatkan
server web, server aplikasi, dan alat-alat serupa yang mendukung aplikasi
pengembangan dan pengiriman. Middleware penting untuk teknologi informasi
modern berdasarkan XML, SOAP, layanan Web, dan Service-Oriented Architecture
(SOA).
Middleware berorientasi pesan (MOM)
MOM adalah infrastruktur difokuskan pada mengirim dan menerima pesan yang
meningkatkan interoperabilitas, portabilitas, dan fleksibilitas aplikasi dengan
memungkinkan aplikasi yang akan didistribusikan ke platform heterogen.
Kebanyakan pesan berorientasi middleware tergantung pada sistem antrian pesan,
tetapi ada beberapa implementasi yang mengandalkan siaran atau sistem pesan
multicast. Di bawah ini adalah dua teknologi yang berbeda untuk melaksanakan
MOM.
Contoh penerapan EAI:
24. Tujuan dari sistem ini adalah untuk memberikan transformasi data asynchronous
yang dapat dipercaya antara sistem yang ada dan sistem yang baru
diimplementasikan.
Komponen EAI adalah sebagai berikut:
Replikasi Data base
Pemicu& Prosedurpenyimpann
PesanPengendali
PesanDB (XML)
Messaging ServiceSystem yangterdiri dari:
Pesan Produser, Pesan Konsumen, Messaging Service Provider, Pesan Antrian
Replikasi database:
25. Replikasi database diperlukan untuk menghindari penurunan kinerja sistem karena
adanya overhead yang dihasilkan dari middleware. Sebagai hasil dari replikasi ini,
sistem yang ada dapat beroperasi tanpa ketergantungan dengan sistem middleware
yang menjamin layanan asynchronous messaging yang handal.
Pemicu dan Prosedur penyimpanan
Ketika transaksi terjadi dalam suatu sistem harus di refleksikan pada system baru
sehingga terjadi pemicu dan memerlukan prosedur penyimpanan untuk penulisan
replikasi pada DB. Modul-modul integrasi ini akan diberitahukan sebagai hasil dari
sebuah proses sistem yang ada dan akan membuat pesan XML untuk disimpan
dalam DB Pesan. Misalnya, penyelesaian pendaftaran Pemberi Kerja dalam sistem
yang ada akan terjadi ketika semua informasi yang diperlukan tersedia dalam sistem
yang ada. Proses ini akan menyebabkan memicu tabel terkait pada DB yang
direplikasi untuk memanggil prosedur penyimpanan yang relevan. Prosedur
penyimpanan kemudian akan mengumpulkan semua informasi yang diperlukan
seperti alamat kantor, nama hukum dan perdagangan, dll dan format itu dalam
bentuk XML dan akhirnya menyimpan di DB Pesan.
Sistem Layanan Pesan
26. Komponen ini dapat diterapkan dengan baik pada Pesan Jawa Service (JMS) atau
Microsoft Message Queuing Solution untuk mengirim pesan XML antara aplikasi yang
ada dan aplikasi yang baru. Ketika pesan baru muncul di Pesan DB, produser Pesan
ekstrak data XML dan kirimkan ke Antrian Pesan menggunakan Penyedia Layanan
Pesan melalui koneksi tersebut.
Layanan Web dan antar muka
Setelah Pesan Pelanggan berhasil menerima pesan XML, akan membuat pesan SOAP
yang relevan dan memanggil layanan web untuk diproses lebih lanjut. Layanan Web
di sisi lain akan memanggil antarmuka dari sistem baru untuk mengisi tabel yang
relevan.
27. Pengontrol Pesan
Jika ada kesalahan seperti kesalahan validasi XML atau integritas DB terjadi di
interface, pesan pelanggan akan menerima log dan bendera pesan korespondensi
yang sesuai sebagai penangguhan didalam DB Pesan. Pada saat itu Pengontrol Pesan
akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut untuk
memulai kembali pemrosesan pesan untuk menjadwalkan pesan dalam antrian.
Penerapan E-Bisnis di Indonesia
Beberapa perusahaan BUMN sudah mulai menerapakan e-bisnis di Indonesia untuk
meningkatkan daya saingnya, antara lain e-Business Pos dari PT. Pos Indonesia
yang memiliki bentuk layanan yaitu : Electronic Postal Service ( ePostal ), Limited
Communication Technology Services (eCom), Internet Content Dan Messaging
Services, dan Community Acces Point (Warung Masif).
Layanan Elektronik postal service (epostal) adalah :
Electronic Letter (Ratron)
Merupakan layanan pengiriman surat secara elektronik melalui media jaringna
internet.
Electronic Financial Services (WeselNet)
28. Merupakan jasa keuangan elektronik yang dapat digunakan oleh konsumen dalam
melakukakn pengiriman finansial.
Value Added Postal Services (Track and Trace, Status Notification, etc)
Memberikan beberapa kemudahan sebagai nilai tambah dari produk Pos itu sendiri
seperti pengembangan dalam penetapan jalur dan tempat, serta fasilitas
komputerisasi dalam pemberian status pengiriman.
Electronic Delivery ( eDelivery )
Merupakan program layanan dalam bentuk elektronik seperti pengiriman pesanan
perusahan.
Electronic Document Management
Merupakan layanan dalam pengiriman dokumen dalam melalui jaringan elektronik.
Electronic Mailshoping
Pengiriman surat/kartu ucapan melalui media elektronik kepada setiap relasi di
setiap daerah.
Layanan Limited Communication Technology Services (eCom) :
Layanan komunikasi dengan menggunakan jaringan PSTN, GSM, CDMA, serta
memberikan kemudahan dari masing-masing jaringan tersebut.Target dari produk ini
adalah para konsumen Pos Indonesia yang menggunakan telepon selluler atau
konsumen yang menggunakan layanan jasa komunikasi.Serta memberikan fitur
dengan nilai tambah untuk mengakses SMS, MMS, GPRS, WAP. Dan IVR media
untuk mereka yang menginginkan informasi tentang orang lain dengan periode
waktu yang spesifik. Berikut beberapa bentuk layanan Limited Communication
Technology Services (eCom) :
SMS Corporate Service
SMS Content Pull & Push (Info, Quiz, Entertainment, Leisure, Lifestyle)
29. SMS Transaction Services
SMS Gateway Services
Call Center
Close User Group
MVNO
Gerai Telekomunikasi
Internet Content Dan Messaging Services
Layanan jasa berbasis internet serta layanan jasa transmisi data digital yang
terkoneksi dengan jaringan internet. Berikut beberapa bentuk layanan Internet
Content Dan Messaging Services :
eCommerce
eMagazines/Newsletter
ePooling
Portal / Hosting / Web Development
VoIP Services
Switching Gateway
Community Acces Point (Warung Masif)
Outlet/channel informasi dan telekomunikasi dimana masyarakat dapat menemukan
jasa layanan yang berupa : telekomunikasi, akses informasi serta transaksi
perdagangan yang dapat dilakukan di dalam serta diluar lingkup kantor Pos. Berikut
beberapa bentuk layanan Community Acces Point (Warung Masif) :
Multimedia Internet Workstation
Online Game
Printing / Scaning / Burning
Business Center
Sementara itu untuk menjalankan strateginya e-bisnisnya, eBisnis Pos memiliki
strategi : Teknologi Informasi, Kemitraan, Bisnis Proses, dan Standar Kinerja. Dari
pemaparan ini strategi e-bisnis yang dimiliki sesuai dengan beberapa literatur yang
30. sudah disinggung di Tinjauan Pustaka maupun Pembahasan makalah ini, sehingga
nampaknay eBisnis Pos secara manajemen internal sudah memilki visi untuk
membangun e-bisnis yang baik, namun perlu didukung oleh kebijakan pemerintah
juga karena PT. Pos Indonesia merupakan badan usaha milik negara yang
keputusannya pun berada di tangan pemerintah. Bila pemerintah mendukung
dengan regulasi dan iklim persaingan yang tepat, bukan tidak mungkin e-Bisnis Pos
mampu bersaing dengan penyedia jasa lainnya.
31. REFERENSI MATA KULIAH
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kumpulancontohmakalah.com/2017/01/Sistem.E-
Business.Perusahaan.dan.Prosedur.Sistem.Aplikasi.html
https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/
http://konsep-e-business.blogspot.com/2013/02/strategi-e-business_25.html
http://mynote777.blogspot.com/2016/03/dampak-positif-dan-negatif-e-
commerce.html
http://indrasetyadewi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/10/penerapan-
e%E2%80%90business-di-indonesia/
https://bungsutaufikhidayat.blogspot.com/2017/01/makalah-e-business-e-
commerce.html
http://destinal36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/08/08/penerapan-e-business-di-
indonesia-studi-kasus-pt-bank-lampung/