SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Pertemuan 1
Materi :
Kimia Farmasi
(Perhitungan Persen Kadar dan Tetes infus)
PRIVATE UKAI
ONLINE
Sabtu, 9 April 2022
Apt. Pricillia Indah Kesuma, S., Farm.
Kimia Analisis
1. Spektrofotometri AAS
2. Spektrofotometri IR
3. Kromatografi Lapis Tipis
4. Spektrofotometri UV Vis
5. HPLC
6. Kromatografi Gas
Titrasi
Perhitungan kadar hasil Titrasi
1. Bagian QC melakukan pengujian mutu kalk (kalsium laktat), pengujian kadar tersebut
dilakukan pada kalsium laktat 500 mg. BM Kalsium laktat 308. Pengujian diperoleh sebanyak
350 mg dititrasi dengan EDTA 0,05 M dengan volume 14,52 ml. Berapa mg kalsium laktat
yang diperlukan jika 1 ml EDTA 0,05 M setara dengan 10,91 mg?
a. 158,4
b. 254,1
c. 435,5
d. 321,1
e. 390,1
2. Bagian pengawasan mutu sedang menguji kadar miconazole nitrat bahan baku. Sebanyak 350
mg sampel dilarutkan dalam 50 mL asam asetat glasial, kemudian dititrasi dengan Asam Perklorat
0,099 N dan didapat volume peniter yang terpakai 7,30 mL (Tiap mL 0,1 N Asam Perkolat setara
47,92 mg Miconazole Nitrate). Berapakah kadar miconazole dalam sampel?
a. 350.7 mg
b. 370 8 mg
c. 346,3 mg
d. 357,6 mg
e. 657,6 mg
3. Suatu Industri akan memproduksi tablet Metformin. Sebelum diproduksi, bahan baku tersebut diuji
terlebih dahulu oleh QC. Sebanyak 42 mg sampel dilarutkan dalam 4 mL Asam Formiat dan 50 mL asam
asetat anhidrat lalu dititrasi secara potensimetri dengan HClO4 0,1 N. Hasil penetapan pada sampel didapat
5 mL dan penetapan pada blanko didapat 0,25 mL (Tiap mL 0,1 N HClO4 setara dengan 8 mg Metformin).
Berapakah % kadar Metformin dalam bahan baku tersebut?
A.58,13
B.68,74
C.90,47
D.99,42
E.100,20
4. Bagian QA suatu industri akan melakukan pemeriksaan bahan baku morfin HCl dengan
titrasi bebas air, pemeriksaan dilakukan pada 50 mg sampel. Asam perklorat 0,1 N yang
dibutuhkan sampai akhir titrasi adalah 1,2 ml. Menurut FI V 1 ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 38,21 mg morfin HCl. Berapa kadar morfin dalam bahan baku tersebut (%)?
a. 80,7
b. 87,5
c. 91,7
d. 95,7
e. 100,7
Perhitungan % Kadar dengan alat Spektrofotometer dan HPLC
5. Bagian QC akan melakukan pengujian kadar glimepiride menggunakan spektro UV Vis.
Hasil kurva baku adalah y=0,02x+0,04 (Kadar dalam mikrogram/mL). Hasil serapan yang
diperoleh pada sampel yaitu 0,75. Berapa kadar glimepiride dalam sampel?
A. 33,3 mikrogram/mL
B. 34,4 mikrogram/mL
C. 35,5 mikrogam/mL
D. 36,6 mikrogram/mL
E. 37,7 mikrogram/mL
6. Industri farmasi akan menganalisis ibuprofen tablet menggunakan spektro UV-Vis. Serapan sampel dan
Serapan Standar masing-masing 0,7 dan 0,8. Sebelum pengukuran, perlakuan pada 1 tablet dilarutkan dengan
250 mL pelarut dengan pengenceran 50 kali. Berapa kadar ibuprofen dalam tablet jika standar yang digunakan
15 ppm?
A. 160 mg
B. 164 mg
C. 170 mg
D. 174 mg
E. 180 mg
7. Sebuah industri farmasi akan melakukan penetapan kadar asam mefenamat 500 mg dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Tablet digerus dan dilarutkan dalam 250 mL air. Dipipet 1 mL dan ditambah air
hingga 25 mL. Absorbansi yang diperoleh 0.6 dengan persamaan regresi y= 0,08x - 4, x dalam ppm.
Berapa persen kadar yang diperoleh?
A.66,88%
B.71,88%
C.88%
D.100,88%
E.105%
8. Seorang apoteker sedang melakukan analisa kadar Ibuprofen 450 mg menggunakan HPLC.
Sampel dilarutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian dipipet 1 mL dan diencerkan hingga 50
mL. Hasil didapatkan AUC sampel 3050, area standar 3000 dan konsentrasi standar 30 ppm.
Berapa persen kadar sampel tersebut?
A.42,33%
B.48,50%
C.84,72%
D.94,70%
E.95,35%
9. Apoteker QC melakukan Analisa kadar obat Ibu profen digerus 450 mg dilarutkan dalam 500 mL pelarut,
setelah itu di pipet sebanyak 2 mL di larutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian di pipet lagi 1 mL di larutkan
dengan 25 mL pelarut. Di dapatkan luas area sampel 6600, luas area pembanding 5950 dengan konsentrasi
pembanding 0,25 mcg/mL. berapa persen kadar yang didapat jika di etiket tertera kandungan Ibu profen 450
mg?
a. 110,2%
b. 70,1%
c. 96%
d. 75,5%
e. 80%
10. Industri Farmasi akan menganalisis Meloksikam dalam suppositoria menggunakan Spektrofotometri UV
Vis. Absorbansi sampel 0,2 dan Absorbansi larutan standar 0,5 dalam konsentrasi 10 ug/mL. Sebelum
pengukuran, 2 suppo diekstraksi dalam 100 mL pelarut dengan pengenceran 100X. Berapa kadar Meloksikam
dalam 1 buah Suppositoria?
A.15 mg
B.20 mg
C.25 mg
D.30 mg
E.35 mg
11. Seorang apoteker pada bagian QC suatu industry farmasi akan menetapkan kadar paracetamol dalam
sediaan sirup paracetamol 125 mg/5 mL yang baru selesai diproduksi dengan menggunakan HPLC. Sebanyak
1,0 mL diambil kemudian diencerkan dengan akuades hingga volume 10,0 mL. sebanyak 1,0 mL hasil
pengenceran tersebut diencerkan kembali ke dalam 25,0 mL akuades. Berapakah kadar akhir (ppm) sirup
paracetamol tersebut?
a. 100
b. 125
c. 150
d. 200
e. 250
Hukum Lambert Beer
12. Suatu apoteker pemastian mutu melakukan analisis terhadap sampel gentamisin. Jika
absorban sampel 0,331 dan E1% 1cm adalah 435 dengan Panjang gelombang 420 nm. Berapa
konsentrasi sampel dalam (mcg/mL)?
a. 6,6
b. 7,6
c. 8,8
d. 10,5
e. 15
13. Sebuah industri menguji senyawa parasetamol secara sprektofotometri. Diketahui
A(1%,1cm) parasetamol pada panjang gelombang 274 nm dengan pelarut NaOH 0,1 N
adalah 750. Berapa absorban sampel jika konsentrasi 10 ppm dengan tebal sel 1 cm?
a. 0,075
b. 0,500
c. 0,75
d. 0,900
14. Suatu Industri farmasi ingin melakukan evaluasi kadar terhadap Tablet asam mefenamat 500 mg. Sebelum
melakukan penetapan kadar, 20 tablet ditimbang dan diperoleh rata2 620 mg. Di dalam kompendial tercantum
bahwa kadar asam mefenamat tidak boleh kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari yang tercantum dalam
kemasan. Berapa minimum kadar (% b/b) asam mefenamat yang harus didapat untuk memenuhi syarat
farmakope?
A.72,5% b/b
B.80,5% b/b
C.82,5% b/b
D.85,5% b/b
E.88,5% b/b
Metode kuantitatif
Metode Kalibrasi
Single point calibration
Multiple point calibration
Eksternal standar
Internal standar
Standar Adisi
15. Apoteker QC melakukan penetapan kadar Omeprazole menggunakan Spektrofotometer
UV vis. Digunakan Lansoprazole sebagai pembanding karena memiliki sifat yang mirip dan
gugus yang mirip.
Disebut apakah metode tersebut?
A. Eksternal standar
B. Internal standar
C. Standar Adisi
D. Kalibrasi single point
E. Metode kurva kalibrasi
16. Seorang Apoteker yang bekerja di bagian QC melakukan uji kadar quercetin dengan panjang gelombang
yang sesuai. Dari hasil pengukuran, dilihat absorbansi sampel kemudian dihitung kadarnya menggunakan
persamaan kurva baku yang telah tersedia. Metode kuantitatif apakah yang digunakan pada pengukuran
tersebut?
A.Single point calibration
B.Multiple point calibration
C.Adisi
D.3 panjang gelombang
E.Derivatif
Perhitungan tetes infus
17. Seorang pasien mendapatkan infus metronidazol 500 mg setelah operasi kolorektal. sediaan yang tersedia
injeksi 500 mg/100ml. cairan infus harus habis selama 1 jam. dokter meminta bantuan apoteker untuk menghitung
laju infus (1ml-20 tts). berapa tiap tetes per menit laju infus tersebut?
a. 20 tetes/menit
b. 23 tetes/menit
c. 30 tetes/menit
d. 33 tetes/menit
e. 60 tetes/menit
18. Seorang pasien akan diberikan salbutamol secara intravena sebanyak 20 ml dari sediaan 10mg/ml. Obat
tersebut akan dicampurkan ke dalam infus dextrosa 3% dengan volume infus 500ml. Pemberian infus akan
diberikan selama 12 jam. Diketahui 1 ml larutan sama dengan 20 tetes dalam pemberian intravena. Berapa
kecepatan infus yang diberikan?
a. 15 tetes/menit
b. 18 tetes/ menit
c. 22 tetes/ menit
d. 16 tetes/menit
e. 20 tetes/ menit
19. Dokter meminta kepada apoteker untuk menyiapkan infus dopamin dengan dosis 2
mcg/kg/menit selama 100 menit. Jika diketahui bobot badan pasien 80 kg dan sediaan
infus dopamin yang tersedia adalah 0,16% b/v. Berapakah volume infus yang dibutuhkan
untuk memberikan total jumlah dopamin yang dibutuhkan ?
a. 5 ml
b. 10 ml
c. 15 ml
d. 20 ml
e. 30 ml
20. Pasien perempuan (46 thn) dengan diare menerima cairan infus Dextrose 5% (500 mL) dengan dosis 4
ml/menit. Diketahui faktor tetesan infus set 20 tetes/ml. Berapakah kecepatan tetesan infus tersebut di
atas?
a. 4 tetes/menit
b. 20 tetes/menit
c. 40 tetes/menit
d. 60 tetes/menit
e. 80 tetes/menit

More Related Content

Similar to KIMIA FARMASI

Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Nesha Mutiara
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxshendi suryana
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELTri Setyo Ningsih
 
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxLABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxNurfitraAmalia
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalRidwan
 
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxPenuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxMelysaPutri2
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroNesha Mutiara
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinMaulana Sakti
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Caesalpinia Swartz
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIshakZw
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...Muhamad Imam Khairy
 

Similar to KIMIA FARMASI (20)

Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
P5(Teknologi Farmasi).pptx
P5(Teknologi Farmasi).pptxP5(Teknologi Farmasi).pptx
P5(Teknologi Farmasi).pptx
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxLABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
P3(Perhitungan 3).pptx
P3(Perhitungan 3).pptxP3(Perhitungan 3).pptx
P3(Perhitungan 3).pptx
 
P3(Perhitungan 3) HLB.pptx
P3(Perhitungan 3) HLB.pptxP3(Perhitungan 3) HLB.pptx
P3(Perhitungan 3) HLB.pptx
 
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxPenuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
persentase
persentase persentase
persentase
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
 
Spektrofluorumeter
SpektrofluorumeterSpektrofluorumeter
Spektrofluorumeter
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 

More from AhmadSofyanAtsauri

P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptxP14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptxPertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptxP11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxP2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxMATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptxOnline Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxOnline Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptxOnline Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxOnline Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptxOnline Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptxOnline Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptxOnline Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptxOnline Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxAhmadSofyanAtsauri
 

More from AhmadSofyanAtsauri (20)

P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptxP14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
 
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptxPertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptxP11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
 
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxP2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
 
P1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptxP1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptx
 
P2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptxP2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptx
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxMATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
 
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptxOnline Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
 
Online Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxOnline Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptx
 
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptxOnline Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
 
KINETIKA fifa.ppt
KINETIKA fifa.pptKINETIKA fifa.ppt
KINETIKA fifa.ppt
 
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxOnline Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
 
Online Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptxOnline Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptx
 
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptxOnline Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
 
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptxOnline Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
 
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptxOnline Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

KIMIA FARMASI

  • 1. Pertemuan 1 Materi : Kimia Farmasi (Perhitungan Persen Kadar dan Tetes infus) PRIVATE UKAI ONLINE Sabtu, 9 April 2022
  • 2. Apt. Pricillia Indah Kesuma, S., Farm.
  • 3.
  • 4. Kimia Analisis 1. Spektrofotometri AAS 2. Spektrofotometri IR 3. Kromatografi Lapis Tipis
  • 5. 4. Spektrofotometri UV Vis 5. HPLC 6. Kromatografi Gas
  • 8.
  • 9. 1. Bagian QC melakukan pengujian mutu kalk (kalsium laktat), pengujian kadar tersebut dilakukan pada kalsium laktat 500 mg. BM Kalsium laktat 308. Pengujian diperoleh sebanyak 350 mg dititrasi dengan EDTA 0,05 M dengan volume 14,52 ml. Berapa mg kalsium laktat yang diperlukan jika 1 ml EDTA 0,05 M setara dengan 10,91 mg? a. 158,4 b. 254,1 c. 435,5 d. 321,1 e. 390,1
  • 10. 2. Bagian pengawasan mutu sedang menguji kadar miconazole nitrat bahan baku. Sebanyak 350 mg sampel dilarutkan dalam 50 mL asam asetat glasial, kemudian dititrasi dengan Asam Perklorat 0,099 N dan didapat volume peniter yang terpakai 7,30 mL (Tiap mL 0,1 N Asam Perkolat setara 47,92 mg Miconazole Nitrate). Berapakah kadar miconazole dalam sampel? a. 350.7 mg b. 370 8 mg c. 346,3 mg d. 357,6 mg e. 657,6 mg
  • 11. 3. Suatu Industri akan memproduksi tablet Metformin. Sebelum diproduksi, bahan baku tersebut diuji terlebih dahulu oleh QC. Sebanyak 42 mg sampel dilarutkan dalam 4 mL Asam Formiat dan 50 mL asam asetat anhidrat lalu dititrasi secara potensimetri dengan HClO4 0,1 N. Hasil penetapan pada sampel didapat 5 mL dan penetapan pada blanko didapat 0,25 mL (Tiap mL 0,1 N HClO4 setara dengan 8 mg Metformin). Berapakah % kadar Metformin dalam bahan baku tersebut? A.58,13 B.68,74 C.90,47 D.99,42 E.100,20
  • 12. 4. Bagian QA suatu industri akan melakukan pemeriksaan bahan baku morfin HCl dengan titrasi bebas air, pemeriksaan dilakukan pada 50 mg sampel. Asam perklorat 0,1 N yang dibutuhkan sampai akhir titrasi adalah 1,2 ml. Menurut FI V 1 ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 38,21 mg morfin HCl. Berapa kadar morfin dalam bahan baku tersebut (%)? a. 80,7 b. 87,5 c. 91,7 d. 95,7 e. 100,7
  • 13. Perhitungan % Kadar dengan alat Spektrofotometer dan HPLC
  • 14. 5. Bagian QC akan melakukan pengujian kadar glimepiride menggunakan spektro UV Vis. Hasil kurva baku adalah y=0,02x+0,04 (Kadar dalam mikrogram/mL). Hasil serapan yang diperoleh pada sampel yaitu 0,75. Berapa kadar glimepiride dalam sampel? A. 33,3 mikrogram/mL B. 34,4 mikrogram/mL C. 35,5 mikrogam/mL D. 36,6 mikrogram/mL E. 37,7 mikrogram/mL
  • 15. 6. Industri farmasi akan menganalisis ibuprofen tablet menggunakan spektro UV-Vis. Serapan sampel dan Serapan Standar masing-masing 0,7 dan 0,8. Sebelum pengukuran, perlakuan pada 1 tablet dilarutkan dengan 250 mL pelarut dengan pengenceran 50 kali. Berapa kadar ibuprofen dalam tablet jika standar yang digunakan 15 ppm? A. 160 mg B. 164 mg C. 170 mg D. 174 mg E. 180 mg
  • 16. 7. Sebuah industri farmasi akan melakukan penetapan kadar asam mefenamat 500 mg dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Tablet digerus dan dilarutkan dalam 250 mL air. Dipipet 1 mL dan ditambah air hingga 25 mL. Absorbansi yang diperoleh 0.6 dengan persamaan regresi y= 0,08x - 4, x dalam ppm. Berapa persen kadar yang diperoleh? A.66,88% B.71,88% C.88% D.100,88% E.105%
  • 17. 8. Seorang apoteker sedang melakukan analisa kadar Ibuprofen 450 mg menggunakan HPLC. Sampel dilarutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian dipipet 1 mL dan diencerkan hingga 50 mL. Hasil didapatkan AUC sampel 3050, area standar 3000 dan konsentrasi standar 30 ppm. Berapa persen kadar sampel tersebut? A.42,33% B.48,50% C.84,72% D.94,70% E.95,35%
  • 18. 9. Apoteker QC melakukan Analisa kadar obat Ibu profen digerus 450 mg dilarutkan dalam 500 mL pelarut, setelah itu di pipet sebanyak 2 mL di larutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian di pipet lagi 1 mL di larutkan dengan 25 mL pelarut. Di dapatkan luas area sampel 6600, luas area pembanding 5950 dengan konsentrasi pembanding 0,25 mcg/mL. berapa persen kadar yang didapat jika di etiket tertera kandungan Ibu profen 450 mg? a. 110,2% b. 70,1% c. 96% d. 75,5% e. 80%
  • 19. 10. Industri Farmasi akan menganalisis Meloksikam dalam suppositoria menggunakan Spektrofotometri UV Vis. Absorbansi sampel 0,2 dan Absorbansi larutan standar 0,5 dalam konsentrasi 10 ug/mL. Sebelum pengukuran, 2 suppo diekstraksi dalam 100 mL pelarut dengan pengenceran 100X. Berapa kadar Meloksikam dalam 1 buah Suppositoria? A.15 mg B.20 mg C.25 mg D.30 mg E.35 mg
  • 20. 11. Seorang apoteker pada bagian QC suatu industry farmasi akan menetapkan kadar paracetamol dalam sediaan sirup paracetamol 125 mg/5 mL yang baru selesai diproduksi dengan menggunakan HPLC. Sebanyak 1,0 mL diambil kemudian diencerkan dengan akuades hingga volume 10,0 mL. sebanyak 1,0 mL hasil pengenceran tersebut diencerkan kembali ke dalam 25,0 mL akuades. Berapakah kadar akhir (ppm) sirup paracetamol tersebut? a. 100 b. 125 c. 150 d. 200 e. 250
  • 22. 12. Suatu apoteker pemastian mutu melakukan analisis terhadap sampel gentamisin. Jika absorban sampel 0,331 dan E1% 1cm adalah 435 dengan Panjang gelombang 420 nm. Berapa konsentrasi sampel dalam (mcg/mL)? a. 6,6 b. 7,6 c. 8,8 d. 10,5 e. 15
  • 23. 13. Sebuah industri menguji senyawa parasetamol secara sprektofotometri. Diketahui A(1%,1cm) parasetamol pada panjang gelombang 274 nm dengan pelarut NaOH 0,1 N adalah 750. Berapa absorban sampel jika konsentrasi 10 ppm dengan tebal sel 1 cm? a. 0,075 b. 0,500 c. 0,75 d. 0,900
  • 24. 14. Suatu Industri farmasi ingin melakukan evaluasi kadar terhadap Tablet asam mefenamat 500 mg. Sebelum melakukan penetapan kadar, 20 tablet ditimbang dan diperoleh rata2 620 mg. Di dalam kompendial tercantum bahwa kadar asam mefenamat tidak boleh kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari yang tercantum dalam kemasan. Berapa minimum kadar (% b/b) asam mefenamat yang harus didapat untuk memenuhi syarat farmakope? A.72,5% b/b B.80,5% b/b C.82,5% b/b D.85,5% b/b E.88,5% b/b
  • 25. Metode kuantitatif Metode Kalibrasi Single point calibration Multiple point calibration Eksternal standar Internal standar Standar Adisi
  • 26. 15. Apoteker QC melakukan penetapan kadar Omeprazole menggunakan Spektrofotometer UV vis. Digunakan Lansoprazole sebagai pembanding karena memiliki sifat yang mirip dan gugus yang mirip. Disebut apakah metode tersebut? A. Eksternal standar B. Internal standar C. Standar Adisi D. Kalibrasi single point E. Metode kurva kalibrasi
  • 27. 16. Seorang Apoteker yang bekerja di bagian QC melakukan uji kadar quercetin dengan panjang gelombang yang sesuai. Dari hasil pengukuran, dilihat absorbansi sampel kemudian dihitung kadarnya menggunakan persamaan kurva baku yang telah tersedia. Metode kuantitatif apakah yang digunakan pada pengukuran tersebut? A.Single point calibration B.Multiple point calibration C.Adisi D.3 panjang gelombang E.Derivatif
  • 28. Perhitungan tetes infus 17. Seorang pasien mendapatkan infus metronidazol 500 mg setelah operasi kolorektal. sediaan yang tersedia injeksi 500 mg/100ml. cairan infus harus habis selama 1 jam. dokter meminta bantuan apoteker untuk menghitung laju infus (1ml-20 tts). berapa tiap tetes per menit laju infus tersebut? a. 20 tetes/menit b. 23 tetes/menit c. 30 tetes/menit d. 33 tetes/menit e. 60 tetes/menit
  • 29. 18. Seorang pasien akan diberikan salbutamol secara intravena sebanyak 20 ml dari sediaan 10mg/ml. Obat tersebut akan dicampurkan ke dalam infus dextrosa 3% dengan volume infus 500ml. Pemberian infus akan diberikan selama 12 jam. Diketahui 1 ml larutan sama dengan 20 tetes dalam pemberian intravena. Berapa kecepatan infus yang diberikan? a. 15 tetes/menit b. 18 tetes/ menit c. 22 tetes/ menit d. 16 tetes/menit e. 20 tetes/ menit
  • 30. 19. Dokter meminta kepada apoteker untuk menyiapkan infus dopamin dengan dosis 2 mcg/kg/menit selama 100 menit. Jika diketahui bobot badan pasien 80 kg dan sediaan infus dopamin yang tersedia adalah 0,16% b/v. Berapakah volume infus yang dibutuhkan untuk memberikan total jumlah dopamin yang dibutuhkan ? a. 5 ml b. 10 ml c. 15 ml d. 20 ml e. 30 ml
  • 31. 20. Pasien perempuan (46 thn) dengan diare menerima cairan infus Dextrose 5% (500 mL) dengan dosis 4 ml/menit. Diketahui faktor tetesan infus set 20 tetes/ml. Berapakah kecepatan tetesan infus tersebut di atas? a. 4 tetes/menit b. 20 tetes/menit c. 40 tetes/menit d. 60 tetes/menit e. 80 tetes/menit