SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOANALISIS
UJI EKIVALENSI IN-VITRO
Nama : 1. Ira Kartika (2017210109)
2. Isabella Romu (2017210110)
3. Nadia Vidya Savira (2017210151)
4. Nesha Mutiara (2017210155)
Kelas : A
Kelompok : 4
Tanggal Praktikum : 14 Januari 2021
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
I. Judul Percobaan
Uji Ekivalensi In-Vitro
II. Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan dan membuat kesimpulan uji ekivalensi in-vitro antara kapsul
amoksisilin (generik) dan kapsul pembanding dengan metode uji disolusi terbanding.
III. Teori Singkat
Uji ekivalensi terbagi menjadi dua, yaitu uji ekivalensi in-vitro dan in-vivo. Uji ekivalensi in-
vitro dilakukan dengan cara uji disolusi terbanding (UDT). Produk obat yang cukup
dilakukan UDT antara lain:
1. Produk obat “copy” yang hanya berbeda kekuatan, yang diproduksi oleh pabrik obat yang
sama di tempat produksi yang sama, jika:
a. Komposisi kualitatifnya sama.
b. Rasio antara zat aktif dan zat-zat tambahannya sama, atau untuk kadar zat aktif yang
rendah (< 5%), rasio antara zat-zat tambahannya sama.
c. Uji bioekivalensi telah dilakukan sedikitnya pada salah satu kekuatan (biasanya
kekuatan yang tertinggi, kecuali untuk alasan keamanan dipilih kekuatan yang lebih
rendah).
d. Farmakokinetiknya linear pada kisaran dosis terapi.
2. Produk obat dengan perubahan kecil (minor) dalam formulasi atau pembuatannya yang
dilakukan setelah diberi izin pemasaran. Amoksisilin adalah antibiotik golongan β-laktam
yang wajib uji ekivalensi in-vivo karena penggunaannya untuk konsisi serius yang
memerlukan ketepatan dosis. Sebelum diuji ekivalensi in-vivo, produk amoksisilin wajib
diuji in-vitro.
IV. Alat dan Bahan
Bahan : bahan yang digunakan dalam percobaan adalah bahan baku amoksisilin, tablet uji
amoksisilin, tablet pembanding amoksisilin, dapar pH 1,2, dapar sitrat pH 4,5, dapar fosfat
pH 6,8.
Alat : alat yang digunakan dalam percobaan adalah dissolution tester (Erweka),
spektrofotometer (Shimazu), neraca analitik (sartorius, metler toledo), labu tentukur 1000mL,
labu tentukur 100mL, labu tentukur 25mL, labu tentukur 10mL, beaker glass 1000mL, pipet
volume, termometer, dan alat-alat gelas lainnya yang dapat digunakan dalam laboratorium
kimia.
V. Cara Kerja
A. Pembuatan Media Disolusi
1. Media disolusi pH 1,2
2. Dapar sitrat pH 4,5
3. Dapar fosfat pH 6,8 : Masukkan 50 ml kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu
tentukur 200 ml, tambahkan NaOH 0,2 M sebanyak 22, 4 ml, kemudian tambahkan air
sampai tanda.
B. Penyiapan Alat Disolusi
Metode basket kecepatan 100 rpm, suhu media 37±0,5ºC.
C. Pembuatan Kurva Baku
1.Penyiapan Larutan Stok Baku Pembanding (BP): Timbang saksama ± 10 mg Amoksisilin
BPFI, tambahkan media disolusi hingga 10 mL (1000 bpj)
2.Pembuatan 1 Seri Larutan BP
3.50, 100, 150, 200, 250, 300 ppm pada tiga media disolusi.
4.Pengukuran Larutan secara spektrofotometri UV-VIS
5.Serapan diukur pada panjang gelombang 272 nm.
D. Pengambilan Alikot Media Disolusi
Aliquot media disolusi diambil pada menit ke- 10, 15, 30, 45, dan 60 sebanyak 10 ml dan
pada medium disolusi diganti dengan volume dan medium disolusi yang sama.
E. Pengukuran Alikot dengan Spektrofotometer UV-Vis
1.Ukur Aliquot disolusi pada λ 272 nm (encerkan bila perlu).
2.Hitung konsentrasi obat pada setiap waktu sampling dengan kurva baku pada medium yang
sama.
F. Penentuan Ekivalensi In-Vitro
1.Buat kurva hubungan antara kadar obat terhadap waktu sampling.
2.Kompilasi Data dan Profil disolusi antara produk copy dan pembandingnya.
3.Bandingkan Profil disolusi dengan menggunakan faktor kemiripan f2 yang dihitung dengan
persamaan berikut :
Keterangan:
Rt = persentase kumulatif obat yang larut pada setiap waktu sampling dari produk
pembanding (R = reference)
Tt = persentase kumulatif obat yang larut pada setiap waktu sampling dari produk uji (T =
test)
G. Pengambilan Kesimpulan Uji Disolusi Terbanding
1. Kesimpulan memenuhi syarat jika nilai f2 50 atau lebih besar (50–100) menunjukkan
kesamaan atau ekivalensi ke – 2 kurva, yang berarti kemiripan profil disolusi ke-2 produk.
2. Jika produk ”copy” dan produk pembanding memiliki disolusi yang sangat cepat (> 85%
melarut dalam waktu < 15 menit dalam ke-3 media dengan metode uji yang dianjurkan),
perbandingan profil disolusi tidak diperlukan.
VI. Daftar Pustaka
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan, Peraturan Kepala BPOM RI, Nomor:
HK.00.05.3.1818 tentang Pedoman Uji Bioekivalensi, 29 Mar 2005, hal. 1-29.
2. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons in Pharmaceuticals, Biological Fluid, and
Postmortem Material, Ed III, Vol. I, Vol. II, 2004.
3. Soula Boustani Kyriacos*, Chawki Boukarim, William Safi, Mohamad Mroueh, Aline
Bou Maroun, Ghada El-khoury And Rabih Shehayeb, In Vitro Testing of Ciprofloxacin
Formulations and Preliminary Study on BCS Biowaiver, Journal of Food and Drug
Analysis, Vol. 17, No. 2, 2009, Pages 78-84Susan RM, Corto’n E. Bioanalytical
Chemistry. A John Wiley & Sons, Inc. Publication, 2004.
Jawaban Tugas
1. Jelaskan pembuatan media disolusi untuk 12 unit produk (uji dan pembanding), volume
yang diperlukan, dan prosedur:
a. pH 1.2 (larutan HCl 0,01 N)
b. pH 4.5 (buffer sitrat)
c. pH 6.8 (buffer fosfat)
Jawab:
a. pH 1.2 (larutan HCl 0.01N)
1) Dibuat larutan A dengan cara ditimbang 7,455 gram KCl, lalu dilarutkan dengan
aquadest hingga 500 mL (KCl 0,2 M)
2) Dibuat larutan B (HCl 0,2 M)
3) Dicampur 25 mL larutan A dan 42,5 mL larutan B ke dalam labu tentukur, lalu
ditambahkan aquadest hingga 100 mL
4) Dicek pH sampai 1,2 lalu dibuat 7 liter
b. pH 4.5 (buffer sitrat)
1) Dibuat larutan A dengan cara ditimbang 21,04 gram C6H8O7.2H2O , lalu
dilarutkan dengan aquadest hingga 500 mL (asam sitrat 0,2 M)
2) Dibuat larutan B dengan cara ditimbang 21,412 gram Na3C6H5O7.H2O lalu
dilarutkan dengan aquadest hingga 500 mL (natrium sitrat 0,2 M)
3) Dicampur 55 mL larutan A dan 45 mL larutan B
4) Dicek pH sampai 4,5 lalu dibuat 7 liter
c. pH 6.8 (buffer fosfat)
1) Dimasukkan 50 mL kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu tentukur 200
mL
2) Ditambahkan 22,4 mL NaOH 0,2 M lalu ditambakan aquadest sampai tanda batas
3) Dicek pH sampai 6,8 lalu dibuat 7 liter
2. Tentukan alat disolusi yang dipakai, metode, kecepatan, dan suhu yang digunakan untuk
disolusi kapsul amoksisilin!
Jawab :
- Alat disolusi yang digunakan yaitu tipe 2 (dayung/paddle assembly)
- Metode yang digunakan yaitu uji disolusi terbanding
- Kecepatan 75 rpm
- Suhu media yang digunakan 37 + 0,5 o
C
Pustaka: Farmakope Indonesia Edisi 6 halaman 130
3. Buatlah kurva baku berdasarkan data berikut:
Konsentrasi
(mg/L)
Serapan pada panjang gelombang 272 nm
pH 1,2 pH 4,5 pH 6,8
50 0,060 0,325 0,150
100 0,267 0,399 0,305
150 0,429 0,482 0,456
200 0,608 0,561 0,616
250 0,817 0,661 0,768
Jawab:
Regresi pH 1,2:
a = -0,1203
b = 0,00371 r = 0,9991
Jawaban dilanjutkan di Microsoft Excel.
a. analisis data diatas (Hitung Konsentrasi terukur, jumlah zat terlarut, Faktor koreksi,
Jumlah zat terlarut terkoreksi, persen zat terlarut)
Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)
b. Gambarkan Profil disolusi antara persentase obat terlarut terhadap waktu
Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)
c. Hitung faktor kemiripan dari data di atas antara obat uji dan obat pembanding
Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)
d. Buatlah kesimpulan dari hasil perhitungan di atas
Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)

More Related Content

Similar to Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro

Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Caesalpinia Swartz
 
Makalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptikMakalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptikShinta Prama
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdf
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdfBuku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdf
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdfdeniapt
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotiksay ahmad
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikasalni nindita
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkapmongolcs
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Nesha Mutiara
 
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakan
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakanWorkshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakan
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakanjkgylzy1234
 
Pengenalan alatbahanbio sh
Pengenalan alatbahanbio shPengenalan alatbahanbio sh
Pengenalan alatbahanbio shSunaryo Saja
 

Similar to Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro (20)

Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
Makalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptikMakalah pembuatan antiseptik
Makalah pembuatan antiseptik
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdf
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdfBuku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdf
Buku_Pedoman_Uji_Disolusi_dan_Tanya_Jawab.pdf
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
 
Chapter iii v
Chapter iii vChapter iii v
Chapter iii v
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Post Interest
Post InterestPost Interest
Post Interest
 
Sertifik Tretum
Sertifik TretumSertifik Tretum
Sertifik Tretum
 
Onter Terafik
Onter TerafikOnter Terafik
Onter Terafik
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1
 
Tes urin
Tes urinTes urin
Tes urin
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakan
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakanWorkshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakan
Workshop profesi apoteker dalam acara ini bertemakan
 
Pengenalan alatbahanbio sh
Pengenalan alatbahanbio shPengenalan alatbahanbio sh
Pengenalan alatbahanbio sh
 

More from Nesha Mutiara

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisNesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensNesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitNesha Mutiara
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelNesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Nesha Mutiara
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Nesha Mutiara
 
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi Pneumonia
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi PneumoniaStudi Kasus Farmakoterapi Infeksi Pneumonia
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi PneumoniaNesha Mutiara
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseNesha Mutiara
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBNesha Mutiara
 

More from Nesha Mutiara (20)

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
 
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi Pneumonia
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi PneumoniaStudi Kasus Farmakoterapi Infeksi Pneumonia
Studi Kasus Farmakoterapi Infeksi Pneumonia
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro

  • 1. LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOANALISIS UJI EKIVALENSI IN-VITRO Nama : 1. Ira Kartika (2017210109) 2. Isabella Romu (2017210110) 3. Nadia Vidya Savira (2017210151) 4. Nesha Mutiara (2017210155) Kelas : A Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 14 Januari 2021 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2021
  • 2. I. Judul Percobaan Uji Ekivalensi In-Vitro II. Tujuan Mahasiswa dapat melakukan dan membuat kesimpulan uji ekivalensi in-vitro antara kapsul amoksisilin (generik) dan kapsul pembanding dengan metode uji disolusi terbanding. III. Teori Singkat Uji ekivalensi terbagi menjadi dua, yaitu uji ekivalensi in-vitro dan in-vivo. Uji ekivalensi in- vitro dilakukan dengan cara uji disolusi terbanding (UDT). Produk obat yang cukup dilakukan UDT antara lain: 1. Produk obat “copy” yang hanya berbeda kekuatan, yang diproduksi oleh pabrik obat yang sama di tempat produksi yang sama, jika: a. Komposisi kualitatifnya sama. b. Rasio antara zat aktif dan zat-zat tambahannya sama, atau untuk kadar zat aktif yang rendah (< 5%), rasio antara zat-zat tambahannya sama. c. Uji bioekivalensi telah dilakukan sedikitnya pada salah satu kekuatan (biasanya kekuatan yang tertinggi, kecuali untuk alasan keamanan dipilih kekuatan yang lebih rendah). d. Farmakokinetiknya linear pada kisaran dosis terapi. 2. Produk obat dengan perubahan kecil (minor) dalam formulasi atau pembuatannya yang dilakukan setelah diberi izin pemasaran. Amoksisilin adalah antibiotik golongan β-laktam yang wajib uji ekivalensi in-vivo karena penggunaannya untuk konsisi serius yang memerlukan ketepatan dosis. Sebelum diuji ekivalensi in-vivo, produk amoksisilin wajib diuji in-vitro. IV. Alat dan Bahan Bahan : bahan yang digunakan dalam percobaan adalah bahan baku amoksisilin, tablet uji amoksisilin, tablet pembanding amoksisilin, dapar pH 1,2, dapar sitrat pH 4,5, dapar fosfat pH 6,8. Alat : alat yang digunakan dalam percobaan adalah dissolution tester (Erweka), spektrofotometer (Shimazu), neraca analitik (sartorius, metler toledo), labu tentukur 1000mL, labu tentukur 100mL, labu tentukur 25mL, labu tentukur 10mL, beaker glass 1000mL, pipet
  • 3. volume, termometer, dan alat-alat gelas lainnya yang dapat digunakan dalam laboratorium kimia. V. Cara Kerja A. Pembuatan Media Disolusi 1. Media disolusi pH 1,2 2. Dapar sitrat pH 4,5 3. Dapar fosfat pH 6,8 : Masukkan 50 ml kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu tentukur 200 ml, tambahkan NaOH 0,2 M sebanyak 22, 4 ml, kemudian tambahkan air sampai tanda. B. Penyiapan Alat Disolusi Metode basket kecepatan 100 rpm, suhu media 37±0,5ºC. C. Pembuatan Kurva Baku 1.Penyiapan Larutan Stok Baku Pembanding (BP): Timbang saksama ± 10 mg Amoksisilin BPFI, tambahkan media disolusi hingga 10 mL (1000 bpj) 2.Pembuatan 1 Seri Larutan BP 3.50, 100, 150, 200, 250, 300 ppm pada tiga media disolusi. 4.Pengukuran Larutan secara spektrofotometri UV-VIS 5.Serapan diukur pada panjang gelombang 272 nm. D. Pengambilan Alikot Media Disolusi Aliquot media disolusi diambil pada menit ke- 10, 15, 30, 45, dan 60 sebanyak 10 ml dan pada medium disolusi diganti dengan volume dan medium disolusi yang sama. E. Pengukuran Alikot dengan Spektrofotometer UV-Vis 1.Ukur Aliquot disolusi pada λ 272 nm (encerkan bila perlu).
  • 4. 2.Hitung konsentrasi obat pada setiap waktu sampling dengan kurva baku pada medium yang sama. F. Penentuan Ekivalensi In-Vitro 1.Buat kurva hubungan antara kadar obat terhadap waktu sampling. 2.Kompilasi Data dan Profil disolusi antara produk copy dan pembandingnya. 3.Bandingkan Profil disolusi dengan menggunakan faktor kemiripan f2 yang dihitung dengan persamaan berikut : Keterangan: Rt = persentase kumulatif obat yang larut pada setiap waktu sampling dari produk pembanding (R = reference) Tt = persentase kumulatif obat yang larut pada setiap waktu sampling dari produk uji (T = test) G. Pengambilan Kesimpulan Uji Disolusi Terbanding 1. Kesimpulan memenuhi syarat jika nilai f2 50 atau lebih besar (50–100) menunjukkan kesamaan atau ekivalensi ke – 2 kurva, yang berarti kemiripan profil disolusi ke-2 produk. 2. Jika produk ”copy” dan produk pembanding memiliki disolusi yang sangat cepat (> 85% melarut dalam waktu < 15 menit dalam ke-3 media dengan metode uji yang dianjurkan), perbandingan profil disolusi tidak diperlukan.
  • 5. VI. Daftar Pustaka 1. Badan Pengawas Obat dan Makanan, Peraturan Kepala BPOM RI, Nomor: HK.00.05.3.1818 tentang Pedoman Uji Bioekivalensi, 29 Mar 2005, hal. 1-29. 2. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons in Pharmaceuticals, Biological Fluid, and Postmortem Material, Ed III, Vol. I, Vol. II, 2004. 3. Soula Boustani Kyriacos*, Chawki Boukarim, William Safi, Mohamad Mroueh, Aline Bou Maroun, Ghada El-khoury And Rabih Shehayeb, In Vitro Testing of Ciprofloxacin Formulations and Preliminary Study on BCS Biowaiver, Journal of Food and Drug Analysis, Vol. 17, No. 2, 2009, Pages 78-84Susan RM, Corto’n E. Bioanalytical Chemistry. A John Wiley & Sons, Inc. Publication, 2004.
  • 6. Jawaban Tugas 1. Jelaskan pembuatan media disolusi untuk 12 unit produk (uji dan pembanding), volume yang diperlukan, dan prosedur: a. pH 1.2 (larutan HCl 0,01 N) b. pH 4.5 (buffer sitrat) c. pH 6.8 (buffer fosfat) Jawab: a. pH 1.2 (larutan HCl 0.01N) 1) Dibuat larutan A dengan cara ditimbang 7,455 gram KCl, lalu dilarutkan dengan aquadest hingga 500 mL (KCl 0,2 M) 2) Dibuat larutan B (HCl 0,2 M) 3) Dicampur 25 mL larutan A dan 42,5 mL larutan B ke dalam labu tentukur, lalu ditambahkan aquadest hingga 100 mL 4) Dicek pH sampai 1,2 lalu dibuat 7 liter b. pH 4.5 (buffer sitrat) 1) Dibuat larutan A dengan cara ditimbang 21,04 gram C6H8O7.2H2O , lalu dilarutkan dengan aquadest hingga 500 mL (asam sitrat 0,2 M) 2) Dibuat larutan B dengan cara ditimbang 21,412 gram Na3C6H5O7.H2O lalu dilarutkan dengan aquadest hingga 500 mL (natrium sitrat 0,2 M) 3) Dicampur 55 mL larutan A dan 45 mL larutan B 4) Dicek pH sampai 4,5 lalu dibuat 7 liter c. pH 6.8 (buffer fosfat) 1) Dimasukkan 50 mL kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu tentukur 200 mL 2) Ditambahkan 22,4 mL NaOH 0,2 M lalu ditambakan aquadest sampai tanda batas
  • 7. 3) Dicek pH sampai 6,8 lalu dibuat 7 liter 2. Tentukan alat disolusi yang dipakai, metode, kecepatan, dan suhu yang digunakan untuk disolusi kapsul amoksisilin! Jawab : - Alat disolusi yang digunakan yaitu tipe 2 (dayung/paddle assembly) - Metode yang digunakan yaitu uji disolusi terbanding - Kecepatan 75 rpm - Suhu media yang digunakan 37 + 0,5 o C Pustaka: Farmakope Indonesia Edisi 6 halaman 130 3. Buatlah kurva baku berdasarkan data berikut: Konsentrasi (mg/L) Serapan pada panjang gelombang 272 nm pH 1,2 pH 4,5 pH 6,8 50 0,060 0,325 0,150 100 0,267 0,399 0,305 150 0,429 0,482 0,456 200 0,608 0,561 0,616 250 0,817 0,661 0,768 Jawab: Regresi pH 1,2: a = -0,1203 b = 0,00371 r = 0,9991 Jawaban dilanjutkan di Microsoft Excel. a. analisis data diatas (Hitung Konsentrasi terukur, jumlah zat terlarut, Faktor koreksi, Jumlah zat terlarut terkoreksi, persen zat terlarut) Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)
  • 8. b. Gambarkan Profil disolusi antara persentase obat terlarut terhadap waktu Jawab : (terlampir di Microsoft Excel) c. Hitung faktor kemiripan dari data di atas antara obat uji dan obat pembanding Jawab : (terlampir di Microsoft Excel) d. Buatlah kesimpulan dari hasil perhitungan di atas Jawab : (terlampir di Microsoft Excel)