SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Pertemuan 5
Materi : Teknologi Farmasi
(Sediaan solid, semi solid, liquid, steril)
PRIVATE UKAI
ONLINE
Mentor : Ka Indah
SEDIAAN SOLID
1. Suatu industri farmasi akan mengembangkan sediaan tablet asetosal 800 mg. Berdasarkan data preformulasi asetosal
merupakan kristal berwarna putih, kompresibilitas baik, dan terurai dalam air. Metode apakah yang cocok untuk sediaan
tersebut?
a. Wet granulation
b. Dry granulation
c. Direct compaction
d. Fast melt granulation
e. Film coated
2. Seorang apoteker akan melakukan pembuatan vitamin C dengan karakteristik bahan kristal dan memiliki index
kompresibilitas <10 (kategori baik). Jika dibuat tablet, metode apa yang cocok?
a. Granulasi basah
b. Granulasi kering
c. Semi granulasi
d. Kombinasi
e. Cetak langsung
3. Sebuah perusahaan memproduksi obat tradisional dari ekstrak umbi bawang putih. Dan menurut COA ekstrak bawang
putih memiliki sifat fisika kimia dengan kompresibilitas buruk, mudah terhidrolisis dan tidak tahan terhadap pemanasan.
Maka menggunakan metode apa?
a. Kempa langsung
b. Granulasi basah
c. Granulasi dasar
d. Granulasi kering
e. Slugging
4. Suatu pabrik akan mengembangkan obat asetosal menjadi bentuk sediaan tablet. Asetosal bersifat asam dan memiliki
PKA 3,5 dan dapat mengiritasi lambung. Bentuk sediaan tablet apakah yang cocok untuk asetosal tersebut?
a. Tablet biasa
b. Tablet salut enterik
c. Tablet kunyah
d. Tablet salut film
e. Tablet salut gula
5. Industri farmasi akan membuat tablet ibuprofen secara kempa langsung, ibuprofen memiliki sifat Alir yang buruk. Zat apa
yang harus ditambahkan pada formula tersebut?
a. Antiadheren
b. Lubrikan
c. Glidan
d. Disintegran
e. Diluen
6. Dilakukan pengujian terhadap obat ranitidin, setelah dilakukan evaluasi diperoleh hasil tingkat kerapuhan tinggi. Apakah
zat yang perlu ditambahkan untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Penghancur
b. Pengikat
c. Pelincir
d. Pelicin
e. Pengisi
7. Suatu industri farmasi membuat tablet dekstrometorfan HBr. Selama proses produksi tablet tersebut tablet mengalami
laminating. Apakah solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut?
a. Meningkatkan pengisi
b. Meningkatkan lubrikan
c. Menurunkan desintegran
d. Menurunkan pengikat
e. Meningkatkan pengikat
8. Pada pembuatan tablet glibenklamid dengan teknik granulasi basah, seorang apoteker melakukan pengujian kerapatan
mampat dan kerapatan curah granul dengan cara menimbang sebanyak 100 g granul dan dimasukan kedalam gelas ukur
250 ml dan diperoleh volume granul 40 ml, kemudian gelas ukur diketuk hingga volume granul tidak berubah lagi dan
diperoleh volume akhir 35 ml. Berapakah kerapatan curah granul tersebut?
a. 2.50%
b. 2.86%
c. 0.40%
d. 0.35%
e. 1.33%
9. Suatu industri farmasi akan memproduksi sediaan oral didanosin enteric coated, serbuk dievaluasi untuk mengetahui
indeks kompresibilitas. Serbuk ditimbang sebanyak 50 gram volume serbuk sebelum diketuk 80 ml dab setelah diketuk 500
kali volumenya 75 ml. Berapakah nilai tapped density tersebut?
a. 0,625 g/ml
b. 0,667 g/ml
c. 0,1 g/ml
d. 1,6 g/ml
e. 1,5 g/ml
10. Sebuah industri farmasi akan membuat tablet ibuprofen dengan metode granulasi basah. Granul yang diperoleh
sebanyak 18 kg (kadar air 1%) dan akan dicetak menjadi tablet dengan bobot 450 mg. Berapa jumlah tablet ibuprofen yang
dihasilkan?
a. 17.400 tablet
b. 40.700 tablet
c. 28.500 tablet
d. 41.800 tablet
e. 39.600 tablet
11. Industri farmasi ingin membuat tablet PCT 500 mg, bahan lain yang digunakan untuk membuat tablet adalah Na CMC,
laktosa, Mg Stearat dan talkum. Na CMC berguna sebagai?
a. Pengisi
b. Pelincir
c. Pengikat
d. Penghancur
e. Pelicin
12. Seorang apoteker akan membuat tablet famotidin fast dissolving. Eksipien yang digunakan diantaranya mg stearat, Na-
croscarmellosa, avicel ph 102, PVP K30, manitol. Bahan baku yang berfungsi sebagai disintegran pada formula fast
dissolving tablet yaitu?
a. Mg-stearat
b. PVP K30
c. Na-crosscarmellosa
d. Manitol
e. Avicel ph 102
13. Seorang apoteker dibagian QC akan melakukan evaluasi keseragaman sediaan dari tablet dengan bobot 650 mg yang
mengandung zat aktif asetosal 500 mg. Jenis evaluasi apa yang perlu dilakukan untuk mengetahui pemenuhan persyaratan uji
tersebut?
a. Uji keragaman bobot
b. Uji keseragaman bobot
c. Uji kekerasan tablet
d. Uji keseragaman kandungan
e. Uji waktu hancur
14. Suatu industri farmasi ingin melakukan IPC pada sediaan tablet ranitidin 150 mg dalam kemasan strip dengan cara
memasukkan kedalam bejana yang tertutup kaca dengan vakum dan berisi larutan metilen blue. Metode apa yang
dimaksud?
a. Uji kerapuhan tablet
b. Uji keragaman bobot
c. Uji keseragaman bobot
d. Uji kebocoran kemasan primer
e. Uji kebocoran kemasan sekunder
15. Bagian QC melakukan uji disolusi terhadap tablet asetosal. Pada kompendia tertera bahwa selama 15 menit asetosal terlarut
adalah 75%. Setelah dilakukan pengujian didapat %Q adalah 88%. 85%, 91%, 88,52% 82% dan 87%. Apa kesimpulan dari uji
tersebut?
a. Lulus uji >75%
b. Lulus uji > 75% + 5%
c. Tidak lulus uji dan dilakukan reformulasi
d. Tidak lulus uji dan ditambah 6 tablet
e. Tidak lulus uji dan ditambah 12 tablet
16. Bagian produksi industri farmasi memproduksi sediaan tablet antasida menggunakan metode granulasi basah, bahan
tambahan yang digunakan amilum jagung, sodium starch glycolat, PVP, zat warna hijau, mg stearat dan talkum. Apakah bahan
yang ditambahkan pada tahap akhir sebelum pencetakan?
a. Amilum jagung
b. Sodium starch glycolat
c. PVP
d. Mg stearat
e. Zat warna hijau
17. Bagian RnD melakukan pengembangan tablet alprazolam 1 mg. Eksipien yang digunakan adalah mikokristalin selulosa, mg
stearat, talkum dan sodium starch glikolat. Setelah dilakukan pengujian mutu, didapatkan nilai friabilitas 1,5%. Bahan apa yang
memperngaruhinya?
a. Alprazolam
b. Mikokristalin selulosa
c. Mg stearat
d. Talkum
e. Sodium starch glikolat
18. Sebuah industri akan memproduksi sediaan tablet asam asetil salisilat. Metode yang digunakan dengan polimer
sambung-silang kitosan-glutaraldehid dengan tujuan agar menjadi tablet sustained release. Untuk menguji keberhasilan
tersebut maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi apa yg tepat?
a. Disolusi
b. Keseragaman bobot
c. Waktu hancur
d. Kekerasan
e. Kerapuhan
SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID
19. Suatu industri farmasi ingin membuat sediaan krim, tahap pertama memanaskan 1 asam stearat, setil alkohol, parafin
liquidum, propil paraben dan sorbitan monooleat 80, dan campuran 2 gliserin, polysorbat 80, metil paraben dan air. Fungsi
dari polysorbat pada sediaan tersebut adalah?
a. Sebagai kosolvensi
b. Sebagai humektan
c. Menurunkan tegangan permukaan
d. Meningkatkan kekentalan
e. Sebagai pengawet
20. Sebagai apoteker sedang menyusun formula gel ketoprofen, sediaan gel yang baik dapat melepaskan zat aktifnya dari
sediaan. Pengujian invitro apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui jumlah zat aktif yang terlepas dari sediaan dan
dapat berpenetrasi melalui membran uji pada waktu tertentu?
a. Carbopol
b. Natrium benzoat
c. Trietanolamin (TEA)
d. Air suling
e. Propilenglikol
21. Industri farmasi akan membuat sediaaan gel natrium diklofenat dengan formula yang mengandung carbomer, TEA,
propilenglikol, menthol, gliserin, methyl paraben. Apakah fungsi dari gliserin dalam formula tersebut?
a. Surfaktan
b. Humektan
c. Suspending agent
d. Emulgator
e. Pengawet
22. Seorang apoteker melakukan formulasi sediaan suspensi amoksisilin. Eksipien yang digunakan diantaranya HPMC,
sukrosa, tween 80, methyl paraben dan dapar. Kemudian bahan tersebut direkonstitusi dan hasilnya sediaan terlalu kental.
Bahan apakah yang harus diturunkan konsentrasinya?
a. HPMC
b. Sukrosa
c. Tween 80
d. Methyl paraben
e. Dapar
23. Sebuah industri farmasi akan membuat sediaan gel piroksikam 0,5%. Untuk menjaga stabilitas sediaan agar tidak
kehilangan air maka sediaan perlu ditambahkan zat tambahan sebagai humektan. Mana zat dibawah ini yang berfungsi
sebagai humektan?
a. air
b. Glukosa
c. Tween
d. Propilenglikol
e. Span
24. Suatu sediaan farmasi mengandung suspensi thiamphenicol. Uji dilakukan terhadap sediaan tersebut dengan pemberian
tekanan sehingga menyebabkan sejumlah volume cairan bergerak. Aliran apakah ini?
a. Plastis
b. Pseudoplastis
c. Tiksotropik
d. Dilatan
e. Reopeksi
25. bagian RnD industri farmasi melakukan pengembangan sediaan suspensi antasida. Hasi
evaluasi sifat alir dihubungkan pada gambar antara laju geser dengan gaya geser pada kurva
berikut :
apakah sifar alir sediaan tersebut?
a. newtonian
b. plastis
c. tiksotropik
d. pseudoplastis
e. dilatan
26. seorang apoteker melakukan pembuatan suspensi ibuprofen dan dilakukan uji stabilitas suspensi tersebut. pada saat uji
stabilitas suspensi tersebut mengalami caking. Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya caking?
a. Ukuran partikel suspensi dikecilkan
b. Dibuat dengan sistem flokulasi
c. Viskositas pembawa dinaikkan
d. Suspending agent dinaikkan
e. Dibuat dengan sistem deflokulasi
27. Industri farmasi akan melakukan pengembangan gel natrium diklofenat dengan bahan etilselulosa, polietilenglikol,
polisorbat 80, methyl paraben dan purified water. Hasil uji fisik daya sebar gel tersebut 7 cm. Bahan apa yang
mempengaruhi hasil tersebut?
a. Etil selulosa
b. Polietilen glikol
c. Polisorbat 80
d. Methyl paraben
e. Purified water
28. Industri farmasi membuat sediaan gel ketoprofen 2,5%. Bahan yang termasuk gelling agent adalah?
a. Polietilen propil
b. Metil selulosa
c. Natrium bikarbonat
d. Carbomer
e. TEA
SEDIAAN STERIL
29. Suatu industri farmasi membuat infus dekstrosa 5%. Untuk menjamin stabilitas infus, ditambahkan natrium metabisulfit
untuk mencegah perubahan warna dari infus. Apa fungsi natrium metabisulfit?
a. Antioksidan
b. Pendapar
c. Surfaktan
d. Pengawet
e. Pengatur tonisitas
30. Sebuah industri farmasi membuat sediaan injeksi thiamin HCL. Salah satu metode untuk menentukan bahwa sediaan bebas
dari senyawa toksin yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Metode apakah yang tepat berdasarkan FI V?
a. Inokulasi
b. LAL
c. Rabbit test
d. Meningkatkan volatilitas
e. destilasi
31. Seorang apoteker akan membuat injeksi metronidazole 100 ml yang merupakan antibiotik yang tidak tahan pemanasan.
Sterilisasi apa yang bisa dilakukan untuk pembuatan injeksi tersebut?
a. Filtrasi
b. Autoklaf
c. Oven
d. Uap air mengalir
e. Flambir
32. Industri farmasi membuat insulin 100 U, untuk penangan produk maka dilakukan sterilisasi. Sterilisasi apakah yang tepat
untuk produk tersebut?
a. Autoklaf 100°C selama 20 menit
b. Oven 170°C
c. Filtrasi membran 0,45 mikron
d. Autoklaf 121°C selama 20 menit
e. Filtrasi membran 0,2 mikron
33. Suatu industri farmasi memproduksi pencuci mata yang terdiri dari natrium edetat, NaCl, asam borat, benzalkonium
klorida. Manakah yang berfungsi sebagai pencegah kontaminasi pada pemakaian berulang?
a. Natrium edetat
b. NaCl
c. Asam benzoat
d. Benzalkonium klorida
e. Air
34. Industri farmasi melakukan produksi sediaan steril infus ringer. Dalam pembuatannya ditambahkan zat pengabsorben. Hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan sediaan yang :
a. Isotonis
b. Hipertonis
c. Isohidris
d. Hipotonis
e. Bebas pirogen

More Related Content

Similar to P5(Teknologi Farmasi).pptx

Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdfoptimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
LutfiChabib1
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
roywidhie
 
Biomat CBT .docx
Biomat CBT .docxBiomat CBT .docx
Biomat CBT .docx
AGUSHARO
 

Similar to P5(Teknologi Farmasi).pptx (20)

P3(Perhitungan 3).pptx
P3(Perhitungan 3).pptxP3(Perhitungan 3).pptx
P3(Perhitungan 3).pptx
 
P3(Perhitungan 3) HLB.pptx
P3(Perhitungan 3) HLB.pptxP3(Perhitungan 3) HLB.pptx
P3(Perhitungan 3) HLB.pptx
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
Lks makromolekul
Lks makromolekulLks makromolekul
Lks makromolekul
 
Tugasan 1 larutan berbuih
Tugasan 1 larutan berbuihTugasan 1 larutan berbuih
Tugasan 1 larutan berbuih
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdfoptimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
 
Seminar pkl
Seminar pkl Seminar pkl
Seminar pkl
 
Sabun
SabunSabun
Sabun
 
45363843.pdf
45363843.pdf45363843.pdf
45363843.pdf
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow releaseGatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
 
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
 
Biomat CBT .docx
Biomat CBT .docxBiomat CBT .docx
Biomat CBT .docx
 

More from AhmadSofyanAtsauri

P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptxP14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptxP11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptxOnline Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptxOnline Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 

More from AhmadSofyanAtsauri (20)

P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptxP14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
P14 (Renal dan sal. kemih, onkologi, materi tambahan)pptx.pptx
 
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptxPertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
Pertemuan III & IV _ Infeksi (1).pptx
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptxP11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
P11 (Tulang dan sendi, Sal. cerna, Pernafasan).pptx
 
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxP2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
 
P2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptxP2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptx
 
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxMATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
 
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptxOnline Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
Online Class - Skizofrenia (Done) (1).pptx
 
Online Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxOnline Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptx
 
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptxOnline Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
Online Class - Batuk & Rhinitis (Done).pptx
 
KINETIKA fifa.ppt
KINETIKA fifa.pptKINETIKA fifa.ppt
KINETIKA fifa.ppt
 
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptxOnline Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
Online Class - Gastritis & Ulcer (Done).pptx
 
Online Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptxOnline Class - Osteoporosis (Done).pptx
Online Class - Osteoporosis (Done).pptx
 
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptxOnline Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
Online Class - Rhematoid Arthtritis (Done).pptx
 
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptxOnline Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
Online Class - Nyeri & Inflamasi (Done).pptx
 
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptxOnline Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
 
Online Class - Nausea & Vomittus (Done).pptx
Online Class - Nausea & Vomittus (Done).pptxOnline Class - Nausea & Vomittus (Done).pptx
Online Class - Nausea & Vomittus (Done).pptx
 
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxOnline Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

P5(Teknologi Farmasi).pptx

  • 1. Pertemuan 5 Materi : Teknologi Farmasi (Sediaan solid, semi solid, liquid, steril) PRIVATE UKAI ONLINE Mentor : Ka Indah
  • 3. 1. Suatu industri farmasi akan mengembangkan sediaan tablet asetosal 800 mg. Berdasarkan data preformulasi asetosal merupakan kristal berwarna putih, kompresibilitas baik, dan terurai dalam air. Metode apakah yang cocok untuk sediaan tersebut? a. Wet granulation b. Dry granulation c. Direct compaction d. Fast melt granulation e. Film coated
  • 4. 2. Seorang apoteker akan melakukan pembuatan vitamin C dengan karakteristik bahan kristal dan memiliki index kompresibilitas <10 (kategori baik). Jika dibuat tablet, metode apa yang cocok? a. Granulasi basah b. Granulasi kering c. Semi granulasi d. Kombinasi e. Cetak langsung 3. Sebuah perusahaan memproduksi obat tradisional dari ekstrak umbi bawang putih. Dan menurut COA ekstrak bawang putih memiliki sifat fisika kimia dengan kompresibilitas buruk, mudah terhidrolisis dan tidak tahan terhadap pemanasan. Maka menggunakan metode apa? a. Kempa langsung b. Granulasi basah c. Granulasi dasar d. Granulasi kering e. Slugging
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. 4. Suatu pabrik akan mengembangkan obat asetosal menjadi bentuk sediaan tablet. Asetosal bersifat asam dan memiliki PKA 3,5 dan dapat mengiritasi lambung. Bentuk sediaan tablet apakah yang cocok untuk asetosal tersebut? a. Tablet biasa b. Tablet salut enterik c. Tablet kunyah d. Tablet salut film e. Tablet salut gula 5. Industri farmasi akan membuat tablet ibuprofen secara kempa langsung, ibuprofen memiliki sifat Alir yang buruk. Zat apa yang harus ditambahkan pada formula tersebut? a. Antiadheren b. Lubrikan c. Glidan d. Disintegran e. Diluen
  • 9. 6. Dilakukan pengujian terhadap obat ranitidin, setelah dilakukan evaluasi diperoleh hasil tingkat kerapuhan tinggi. Apakah zat yang perlu ditambahkan untuk mengatasi masalah tersebut? a. Penghancur b. Pengikat c. Pelincir d. Pelicin e. Pengisi 7. Suatu industri farmasi membuat tablet dekstrometorfan HBr. Selama proses produksi tablet tersebut tablet mengalami laminating. Apakah solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut? a. Meningkatkan pengisi b. Meningkatkan lubrikan c. Menurunkan desintegran d. Menurunkan pengikat e. Meningkatkan pengikat
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. 8. Pada pembuatan tablet glibenklamid dengan teknik granulasi basah, seorang apoteker melakukan pengujian kerapatan mampat dan kerapatan curah granul dengan cara menimbang sebanyak 100 g granul dan dimasukan kedalam gelas ukur 250 ml dan diperoleh volume granul 40 ml, kemudian gelas ukur diketuk hingga volume granul tidak berubah lagi dan diperoleh volume akhir 35 ml. Berapakah kerapatan curah granul tersebut? a. 2.50% b. 2.86% c. 0.40% d. 0.35% e. 1.33%
  • 15. 9. Suatu industri farmasi akan memproduksi sediaan oral didanosin enteric coated, serbuk dievaluasi untuk mengetahui indeks kompresibilitas. Serbuk ditimbang sebanyak 50 gram volume serbuk sebelum diketuk 80 ml dab setelah diketuk 500 kali volumenya 75 ml. Berapakah nilai tapped density tersebut? a. 0,625 g/ml b. 0,667 g/ml c. 0,1 g/ml d. 1,6 g/ml e. 1,5 g/ml
  • 16. 10. Sebuah industri farmasi akan membuat tablet ibuprofen dengan metode granulasi basah. Granul yang diperoleh sebanyak 18 kg (kadar air 1%) dan akan dicetak menjadi tablet dengan bobot 450 mg. Berapa jumlah tablet ibuprofen yang dihasilkan? a. 17.400 tablet b. 40.700 tablet c. 28.500 tablet d. 41.800 tablet e. 39.600 tablet
  • 17. 11. Industri farmasi ingin membuat tablet PCT 500 mg, bahan lain yang digunakan untuk membuat tablet adalah Na CMC, laktosa, Mg Stearat dan talkum. Na CMC berguna sebagai? a. Pengisi b. Pelincir c. Pengikat d. Penghancur e. Pelicin 12. Seorang apoteker akan membuat tablet famotidin fast dissolving. Eksipien yang digunakan diantaranya mg stearat, Na- croscarmellosa, avicel ph 102, PVP K30, manitol. Bahan baku yang berfungsi sebagai disintegran pada formula fast dissolving tablet yaitu? a. Mg-stearat b. PVP K30 c. Na-crosscarmellosa d. Manitol e. Avicel ph 102
  • 18. 13. Seorang apoteker dibagian QC akan melakukan evaluasi keseragaman sediaan dari tablet dengan bobot 650 mg yang mengandung zat aktif asetosal 500 mg. Jenis evaluasi apa yang perlu dilakukan untuk mengetahui pemenuhan persyaratan uji tersebut? a. Uji keragaman bobot b. Uji keseragaman bobot c. Uji kekerasan tablet d. Uji keseragaman kandungan e. Uji waktu hancur
  • 19. 14. Suatu industri farmasi ingin melakukan IPC pada sediaan tablet ranitidin 150 mg dalam kemasan strip dengan cara memasukkan kedalam bejana yang tertutup kaca dengan vakum dan berisi larutan metilen blue. Metode apa yang dimaksud? a. Uji kerapuhan tablet b. Uji keragaman bobot c. Uji keseragaman bobot d. Uji kebocoran kemasan primer e. Uji kebocoran kemasan sekunder 15. Bagian QC melakukan uji disolusi terhadap tablet asetosal. Pada kompendia tertera bahwa selama 15 menit asetosal terlarut adalah 75%. Setelah dilakukan pengujian didapat %Q adalah 88%. 85%, 91%, 88,52% 82% dan 87%. Apa kesimpulan dari uji tersebut? a. Lulus uji >75% b. Lulus uji > 75% + 5% c. Tidak lulus uji dan dilakukan reformulasi d. Tidak lulus uji dan ditambah 6 tablet e. Tidak lulus uji dan ditambah 12 tablet
  • 20. 16. Bagian produksi industri farmasi memproduksi sediaan tablet antasida menggunakan metode granulasi basah, bahan tambahan yang digunakan amilum jagung, sodium starch glycolat, PVP, zat warna hijau, mg stearat dan talkum. Apakah bahan yang ditambahkan pada tahap akhir sebelum pencetakan? a. Amilum jagung b. Sodium starch glycolat c. PVP d. Mg stearat e. Zat warna hijau 17. Bagian RnD melakukan pengembangan tablet alprazolam 1 mg. Eksipien yang digunakan adalah mikokristalin selulosa, mg stearat, talkum dan sodium starch glikolat. Setelah dilakukan pengujian mutu, didapatkan nilai friabilitas 1,5%. Bahan apa yang memperngaruhinya? a. Alprazolam b. Mikokristalin selulosa c. Mg stearat d. Talkum e. Sodium starch glikolat
  • 21. 18. Sebuah industri akan memproduksi sediaan tablet asam asetil salisilat. Metode yang digunakan dengan polimer sambung-silang kitosan-glutaraldehid dengan tujuan agar menjadi tablet sustained release. Untuk menguji keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi apa yg tepat? a. Disolusi b. Keseragaman bobot c. Waktu hancur d. Kekerasan e. Kerapuhan
  • 22. SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. 19. Suatu industri farmasi ingin membuat sediaan krim, tahap pertama memanaskan 1 asam stearat, setil alkohol, parafin liquidum, propil paraben dan sorbitan monooleat 80, dan campuran 2 gliserin, polysorbat 80, metil paraben dan air. Fungsi dari polysorbat pada sediaan tersebut adalah? a. Sebagai kosolvensi b. Sebagai humektan c. Menurunkan tegangan permukaan d. Meningkatkan kekentalan e. Sebagai pengawet 20. Sebagai apoteker sedang menyusun formula gel ketoprofen, sediaan gel yang baik dapat melepaskan zat aktifnya dari sediaan. Pengujian invitro apakah yang harus dilakukan untuk mengetahui jumlah zat aktif yang terlepas dari sediaan dan dapat berpenetrasi melalui membran uji pada waktu tertentu? a. Carbopol b. Natrium benzoat c. Trietanolamin (TEA) d. Air suling e. Propilenglikol
  • 27. 21. Industri farmasi akan membuat sediaaan gel natrium diklofenat dengan formula yang mengandung carbomer, TEA, propilenglikol, menthol, gliserin, methyl paraben. Apakah fungsi dari gliserin dalam formula tersebut? a. Surfaktan b. Humektan c. Suspending agent d. Emulgator e. Pengawet 22. Seorang apoteker melakukan formulasi sediaan suspensi amoksisilin. Eksipien yang digunakan diantaranya HPMC, sukrosa, tween 80, methyl paraben dan dapar. Kemudian bahan tersebut direkonstitusi dan hasilnya sediaan terlalu kental. Bahan apakah yang harus diturunkan konsentrasinya? a. HPMC b. Sukrosa c. Tween 80 d. Methyl paraben e. Dapar
  • 28. 23. Sebuah industri farmasi akan membuat sediaan gel piroksikam 0,5%. Untuk menjaga stabilitas sediaan agar tidak kehilangan air maka sediaan perlu ditambahkan zat tambahan sebagai humektan. Mana zat dibawah ini yang berfungsi sebagai humektan? a. air b. Glukosa c. Tween d. Propilenglikol e. Span
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. 24. Suatu sediaan farmasi mengandung suspensi thiamphenicol. Uji dilakukan terhadap sediaan tersebut dengan pemberian tekanan sehingga menyebabkan sejumlah volume cairan bergerak. Aliran apakah ini? a. Plastis b. Pseudoplastis c. Tiksotropik d. Dilatan e. Reopeksi
  • 33. 25. bagian RnD industri farmasi melakukan pengembangan sediaan suspensi antasida. Hasi evaluasi sifat alir dihubungkan pada gambar antara laju geser dengan gaya geser pada kurva berikut : apakah sifar alir sediaan tersebut? a. newtonian b. plastis c. tiksotropik d. pseudoplastis e. dilatan
  • 34. 26. seorang apoteker melakukan pembuatan suspensi ibuprofen dan dilakukan uji stabilitas suspensi tersebut. pada saat uji stabilitas suspensi tersebut mengalami caking. Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya caking? a. Ukuran partikel suspensi dikecilkan b. Dibuat dengan sistem flokulasi c. Viskositas pembawa dinaikkan d. Suspending agent dinaikkan e. Dibuat dengan sistem deflokulasi 27. Industri farmasi akan melakukan pengembangan gel natrium diklofenat dengan bahan etilselulosa, polietilenglikol, polisorbat 80, methyl paraben dan purified water. Hasil uji fisik daya sebar gel tersebut 7 cm. Bahan apa yang mempengaruhi hasil tersebut? a. Etil selulosa b. Polietilen glikol c. Polisorbat 80 d. Methyl paraben e. Purified water
  • 35. 28. Industri farmasi membuat sediaan gel ketoprofen 2,5%. Bahan yang termasuk gelling agent adalah? a. Polietilen propil b. Metil selulosa c. Natrium bikarbonat d. Carbomer e. TEA
  • 37.
  • 38.
  • 39. 29. Suatu industri farmasi membuat infus dekstrosa 5%. Untuk menjamin stabilitas infus, ditambahkan natrium metabisulfit untuk mencegah perubahan warna dari infus. Apa fungsi natrium metabisulfit? a. Antioksidan b. Pendapar c. Surfaktan d. Pengawet e. Pengatur tonisitas 30. Sebuah industri farmasi membuat sediaan injeksi thiamin HCL. Salah satu metode untuk menentukan bahwa sediaan bebas dari senyawa toksin yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Metode apakah yang tepat berdasarkan FI V? a. Inokulasi b. LAL c. Rabbit test d. Meningkatkan volatilitas e. destilasi
  • 40. 31. Seorang apoteker akan membuat injeksi metronidazole 100 ml yang merupakan antibiotik yang tidak tahan pemanasan. Sterilisasi apa yang bisa dilakukan untuk pembuatan injeksi tersebut? a. Filtrasi b. Autoklaf c. Oven d. Uap air mengalir e. Flambir 32. Industri farmasi membuat insulin 100 U, untuk penangan produk maka dilakukan sterilisasi. Sterilisasi apakah yang tepat untuk produk tersebut? a. Autoklaf 100°C selama 20 menit b. Oven 170°C c. Filtrasi membran 0,45 mikron d. Autoklaf 121°C selama 20 menit e. Filtrasi membran 0,2 mikron
  • 41. 33. Suatu industri farmasi memproduksi pencuci mata yang terdiri dari natrium edetat, NaCl, asam borat, benzalkonium klorida. Manakah yang berfungsi sebagai pencegah kontaminasi pada pemakaian berulang? a. Natrium edetat b. NaCl c. Asam benzoat d. Benzalkonium klorida e. Air 34. Industri farmasi melakukan produksi sediaan steril infus ringer. Dalam pembuatannya ditambahkan zat pengabsorben. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sediaan yang : a. Isotonis b. Hipertonis c. Isohidris d. Hipotonis e. Bebas pirogen