SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Validasi Penetapan Kadar Levofloxacin dalam Urin
(in-vitro) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
(Iyan Sopyan, Univ. Padjajaran)
HASIB HABIBIE, 1208105033
KIMIA BIOANALISIS
Pendahuluan
Levofloxacin
Antibiotik
baru
Validasi
Metode?
Analisis?
Analisis
dalam urin
SPE & KCKT,
UV
Validasi Metode
Validasi metode analisis merupakan
suatu tindakan yang dilakukan sebagai
pembuktian terhadap parameter-
parameter tertentu yang
dipersyaratkan dan ditetapkan
sehingga analisis yang dilakukan
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Metode analisis ini memerlukan
beberapa parameter yang meliputi:
linieritas,
presisi (precision),
ketepatan (accuracy),
batas deteksi (LOD),
batas kuantitasi (LOQ)
Metode Penelitian
KIMIA BIOANALISIS
Alat & Bahan
ALAT
Kromatografi cair kinerja tinggi
Spektrofotometer UV-Vis
pH meter (OHmeter)
ultrasonic bath (NEY 1510),
SPE cartridge HLB 30 mg 1 cc (Oasis),
timbangan analitik
penyaring vakum
saringan berpori 0,45 m
BAHAN
Levofloxacin baku pembanding
Ciprofloxacin baku pembanding
Natrium dihidrogen fosfat dihidrat
asetonitril
asam fosfat
metanol
akuabides
urin manusia
Prosedur Penelitian
PENENTUAN PANJANG GELOMBANG
PENGUKURAN
Pembuatan fasa gerak.
Pembuatan larutan baku
Penentuan panjang gelombang maksimum
Penentuan ekstingsi molar (ε)
Penentuan kondisi optimum KCKT
Ekstraksi dengan SPE
VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR
LEVOFLOXACIN SECARA KCKT
Selektivitas
Keterulangan
Linearitas
LOD dan LOQ
Akurasi dan Presisi
Uji kesesuaian sistem
Penentuan Panjang
Gelombang Pengukuran
KIMIA BIOANALISIS
Pembuatan Fasa Gerak
Natrium
dihidrogen fosfat
dihidrat 1,7248 g
dilarutkan labu
ukur 500 ml
diencerken dg
akuabides
+ asam fosfat
hingga pH 2,5
Fasa gerak dapar
fosfat : acetonitril
(85,5:14,5v/v).
Levofloxacin baku ditimbang dengan seksama sebanyak 50 mg,
dilarutkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan fase gerak
hingga tanda batas. Sehingga diperoleh konsentrasi akhir 0,5
mg/ml.
PEMBUATAN LARUTAN BAKU
Konsentrasi akhir larutan baku 5x10–3 mg/ml, kemudian
larutan discanning dengan spektrofotometer ultraviolet pada
panjang gelombang 200-380 nm, hingga diperoleh panjang
gelombang maksimum levofloxacin.
PENENTUAN PANJANG GELOMBANG
MAKSIMUM
Dari larutan baku konsentrasi 0,5 mg/ml dibuat konsentrasi 6,4; 10,8;
dan 13,5 μM menggunakan HCl 0,05M dalam labu ukur 50 ml. Ketiga
larutan tersebut dianalisis dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang maksimum 295 nm, dan ditentukan nilai ekstingsi molarnya
dengan menggunakan persamaan Lambert-Beer.
PENENTUAN EKSTINGSI MOLAR (ε)
Optimasi Kondisi KCKT
Kolom
ODS/C18 (Phenomenex), panjang 250mm, diameter dalam 2,6
mm, dan ukuran partikel 10
Fasa gerak
Natrium dihidrogen fosfat (0,025 M, pH2,5) : asetonitril (85: 14
v/v) dan (85,5: 14,5 v/v)
Kecepatan alir 1,0 dan 1,2 ml/menit
Volume injeksi 10µl
Standar internal 10µg/ml Ciprofloxacin
Deteksi UV 295 nm
Dilakukan conditioning menggunakan metanol: air (1: 3ml),
lalu dimasukkan konsentrasi sampel yang akan diukur, lalu
dilakukan tahap washing menggunakan 3% metanol dalam
akuabides, dan tahap terakhir adalah eluting, menggunakan
20% ACN dalam dapar fosfat 0,025M pH2,5
EKSTRAKSI DENGAN SPE
Validasi Metode
KIMIA BIOANALISIS
Selektivitas
• Selektivitas
dinyatakan dengan
nilai resolusi atau
daya pisah (Rs)
dan nilainya 1,5.
Keterulangan
• levofloxacin 1,15
µg/ml dalam urin 10
µl diinjeksikan ke KCKT,
diulang sebanyak 6 kali
kemudian dihitung
koefisien variasinya (%
KV).
Linearitas
Dibuat lima seri levofloxacin dengan konsentrasi (1,15; 2,8; 5,75; 11,5; dan 23
g/ml) menggunakan standar internal ciprofloxacin dengan konsentrasi 10
µg/ml dalam urin, Selanjutnya diekstraksi menggunakan SPE dengan tahapan
pengkondisian cartridge SPE.
Limit of
quantitation (LOQ)Limit of detection
(LOD)
Persen akurasi dilihat drkedekatan hasil
sampel terhadap nilai nominal, recovery :
CT adalah konsentrasi levofloxacin hasil
pengukuran, dan CA adalah jumlah
levofloxacin yang dispike (konsentrasi
nominal) ke dalam urin.
Akurasi dan Presisi
AKURASI DAN PRESISI PADA HARI YANG SAMA DIPEROLEH DENGAN CARA PENETAPAN KADAR
TIGA SAMPEL MASING-MASING TIGA KALI (N = 3) SELAMA TIGA KALI BERTURUT-TURUT.
Presisi dinyatakan dengan KV (%), dengan
persamaan :
Uji Kesesuaian Sistem
Sampel levofloxacin dengan konsentrasi akhir 1,15 (konsentrasi rendah) dan 23
μg/ml (konsentrasi tinggi) dalam urin dengan standar internal ciprofloxacin 10
μg/ml. Masing-masing dilakukan enam kali pengulangan (n = 6) dengan volume
injeksi 10 µl ke dalam alat KCKT pada kondisi optimum.
Hasil dan Pembahasan
KIMIA BIOANALISIS
Penentuan panjang gelombang
pengukuran
Fasa gerak dapar fosfat :
asetonitril (85,5:14,5)
didapatkan panjang
gelombang maksimum
levofloxacin 295 nm dan
panjang gelombang
maksimum ciprofloxacin
279 nm.
Penetapan Ekstingsi Molar
Levofloxacin dapat dideteksi menggunakan detektor ultraviolet pada sistem
KCKT dikarenakan nilai rata-rata dari hasil penetapan ekstingsi molar ()
levofloxacin adalah 33.002,8 M-1cm-1 lebih besar dari 10.000 M-1cm-1.
Efisiensi Ekstraksi
Luas Area Tinggi Puncak
Levofloxacin Levofloxacin
Replikasi
Konsentrasi (Μg/Ml)
Replikasi
Konsentrasi (Μg/Ml)
1,15 23 1,15 23
1 93,43 88,92 1 93,57 90,72
2 111,79 89,68 2 116,27 92,64
3 115,30 89,51 3 118,73 92,35
(%) 106,84 89,37 109,52 91,90
KV % 10,9 0,45 KV % 12,66 1,13
Hasil Validasi Metode
KIMIA BIOANALISIS
Selektivitas
Minutes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Volts
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
0.030
0.035
11.133
1052825
0.00
12.617
466736
1.70
Detector A - 2 (295nm)
devani 500ppm 85.5Dapar-14.5ACN 1.2mLmenit 11-03-2008-001
Retention Time
Name
Area
Resolution
Selektivitas dari suatu
metode, dapat dilihat dari
nilai resolusi/daya pisah
antara internal standar
ciprofloxacin dengan
levofloxacin sebagai
sampel yang memiliki
nilai resolusi yang baik
yaitu ≥ 1,5.
Keterulangan
Minutes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Volts
0.000
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
9.742
47172
0.00
1918
0.38
10.975
176872
1.74
6235
0.44
Uji keterulangan
levofloxacin konsentrasi
1,15µg/ml dengan
konsentrasi standar internal
10µg/ml, pengulangan
sebanyak 6 replikasi. Uji ini
dikatakan memenuhi
persyaratan jika nilai dari
luas area. waktu retensi
berdasarkan cairan hayati
KV < 15%.
Linearitas
Minutes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Volts
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
0.030
4.75844510.002090.35
6.00021470.001420.24
9.825
764413
0.00
28630
0.41
11.058
225899
1.63
7203
0.47
5 variasi konsentrasi (1,15; 2,8;
5,75; 11,5; dan 23 g/ml)
dengan penambahan standar
internal levofloxacin 10 µg/ml
(r)=0.999, Y=0.143x+0.121.
Hasil tersebut memenuhi
persyaratan uji linearitas pada
cairan biologis dengan (r) >
0.99.
LOD - LOQ
LOD
Hasil koefisen korelasi (r) terbaik yang
diperoleh dari kurva baku levofloxacin dapat
digunakan untuk pengujian limit of detection
(LOD).
Nilai LOD dari rasio luas area adalah
0,0220μg/ml dan nilai LOD berdasarkan tinggi
puncak adalah 0,1679 μg/ml.
LOQ
Hasil LOQ didapatkan dari kurva kalibrasi rasio
luas area kromatogram.
Nilai LOQ dari rasio luas area kromatogram
adalah 0,0733μg/ml dan nilai LOQ pada tinggi
puncak adalah 0,5598μg/ml.
Akurasi - Presisi
KIMIA BIOANALISIS
Replikasi
(n=3)
Konsentrasi levofloxacin nominal (μg/ml)
1,15 5,75 23
Konsentrasi
yang diperoleh
Konsentrasi
yang diperoleh
Konsentrasi
yang diperoleh
1
2
3
0,9636
0,9923
1,0188
5,4223
5,8021
6,0216
22,3279
22,4370
22,8174
X
SD
0,9916
0,0276
5,7487
0,3032
22,5275
0,2569
Akurasi (% ± SD) 1,15 5,75 23
1
2
3
83,7944
86,2876
88,5983
94,3022
100,9061
104,7248
97,0781
97,5524
99,2064
X
SD
86,2268
2,4025
99,9777
5,2729
97,9456
1,1173
Presisi 1,15 5,75 23
(% KV) 2,7862 5,2741 1,1407
Uji Kesesuaian Sistem
Hasil uji kesesuaian sistem
yang diperoleh dari
konsentarsi 1,15 μg/ml,
memenuhi persyaratan
koefisien variasi ≤ 15%.
Minutes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Volts
0.000
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
9.742
47172
0.00
1918
0.38
10.975
176872
1.74
6235
0.44
Nilai KV (%) atas
Waktu retensi, luas area kromatogram
dan tinggi puncak kromatogram
Konsentrasi levofloxacin
(μg/ml) 1,15 μg/ml
Nilai KV (%)
Waktu
retensi
Levofloxacin
Ciprofloxacin
Rasio
0,66
0,68
0,07
Luas area
kromatogram
Levofloxacin
Ciprofloxacin
Rasio
1,3
0,55
1,33
Tinggi puncak
kromatogram
Levofloxacin
Ciprofloxacin
Rasio
1,43
0,36
1,32
Kesimpulan
◦ Optimasi kondisi KCKT dan ekstraksi levofloxacin dengan matrik urin
menggunakan SPE Oasis HLB 1cc dapat dilakukan dengan hasil yang cukup
baik.
◦ Berdasarkan hasil validasi metode analisis dengan parameter selektivitas,
ketelitian, ketepatan, keterulangan, linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi
dan kesesuaian sistem, diperoleh hasil bahwa metode yang telah dilakukan
telah sesuai persyaratan sehingga dapat digunakan untuk penetapan
levoflocxacin menggunakan KCKT dengan detektor UV
Muchas Gracias


More Related Content

What's hot

Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinDila Adila
 
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4TyasTyas20
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiRafi Mariska
 
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...Viktoria Lampard
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Uda TrooPer
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriDwi Karyani
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...LukmanHakim571
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...Muhamad Imam Khairy
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiFransiska Puteri
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Caesalpinia Swartz
 

What's hot (20)

Jurnal spektro
Jurnal spektroJurnal spektro
Jurnal spektro
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
 
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas &amp; kromatografi lapis tipis b4
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisi
 
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...
Kelas b, kelompok 9 (maulana m. ibrahim 544, desita n. 558 , nurrizki s. 532,...
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1
 
125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Makalah ka asoe
Makalah ka asoeMakalah ka asoe
Makalah ka asoe
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetri
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
 
Tugas anstru
Tugas anstruTugas anstru
Tugas anstru
 
Fenol
FenolFenol
Fenol
 
14827 sni 3407 2008
14827 sni 3407 200814827 sni 3407 2008
14827 sni 3407 2008
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 6 kromatografi
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2Jurnal praktikum fitofarmasi 2
Jurnal praktikum fitofarmasi 2
 

Similar to Validasi Analisis Levofloxacin dalam Urin dengan KCKT-UV

FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Analisis parameter mutu
Analisis parameter mutuAnalisis parameter mutu
Analisis parameter mutuHenggar Dianto
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxFarmasiSains
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxRike Adliana
 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.pptAkreditasiStandardis
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdfLolaFitriahPratama1
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoRolina Zahhara Tambunan
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdfJumariyah
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Nesha Mutiara
 

Similar to Validasi Analisis Levofloxacin dalam Urin dengan KCKT-UV (20)

FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
P.p kim pemisahan
P.p kim pemisahanP.p kim pemisahan
P.p kim pemisahan
 
P.p kim pemisahan
P.p kim pemisahanP.p kim pemisahan
P.p kim pemisahan
 
Dal fotometri
Dal fotometriDal fotometri
Dal fotometri
 
Jurnalsak
JurnalsakJurnalsak
Jurnalsak
 
P1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptxP1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptx
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
 
Analisis parameter mutu
Analisis parameter mutuAnalisis parameter mutu
Analisis parameter mutu
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptx
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
 
PPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptxPPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptx
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 

More from Hasib Habibie

Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifHasib Habibie
 
Teknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis ProteinTeknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis ProteinHasib Habibie
 
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilamin
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilaminLogam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilamin
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilaminHasib Habibie
 
Degradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriDegradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriHasib Habibie
 
Sosialisasi Kimia UNUD
Sosialisasi Kimia UNUDSosialisasi Kimia UNUD
Sosialisasi Kimia UNUDHasib Habibie
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamHasib Habibie
 

More from Hasib Habibie (8)

Atheism!
Atheism!Atheism!
Atheism!
 
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
 
Teknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis ProteinTeknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
Teknik RP-HPLC untuk Analisis Protein
 
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilamin
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilaminLogam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilamin
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-feniletilamin
 
Degradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriDegradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteri
 
N butillitium
N butillitiumN butillitium
N butillitium
 
Sosialisasi Kimia UNUD
Sosialisasi Kimia UNUDSosialisasi Kimia UNUD
Sosialisasi Kimia UNUD
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Validasi Analisis Levofloxacin dalam Urin dengan KCKT-UV

  • 1. Validasi Penetapan Kadar Levofloxacin dalam Urin (in-vitro) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. (Iyan Sopyan, Univ. Padjajaran) HASIB HABIBIE, 1208105033 KIMIA BIOANALISIS
  • 3. Validasi Metode Validasi metode analisis merupakan suatu tindakan yang dilakukan sebagai pembuktian terhadap parameter- parameter tertentu yang dipersyaratkan dan ditetapkan sehingga analisis yang dilakukan mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode analisis ini memerlukan beberapa parameter yang meliputi: linieritas, presisi (precision), ketepatan (accuracy), batas deteksi (LOD), batas kuantitasi (LOQ)
  • 5. Alat & Bahan ALAT Kromatografi cair kinerja tinggi Spektrofotometer UV-Vis pH meter (OHmeter) ultrasonic bath (NEY 1510), SPE cartridge HLB 30 mg 1 cc (Oasis), timbangan analitik penyaring vakum saringan berpori 0,45 m BAHAN Levofloxacin baku pembanding Ciprofloxacin baku pembanding Natrium dihidrogen fosfat dihidrat asetonitril asam fosfat metanol akuabides urin manusia
  • 6. Prosedur Penelitian PENENTUAN PANJANG GELOMBANG PENGUKURAN Pembuatan fasa gerak. Pembuatan larutan baku Penentuan panjang gelombang maksimum Penentuan ekstingsi molar (ε) Penentuan kondisi optimum KCKT Ekstraksi dengan SPE VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR LEVOFLOXACIN SECARA KCKT Selektivitas Keterulangan Linearitas LOD dan LOQ Akurasi dan Presisi Uji kesesuaian sistem
  • 8. Pembuatan Fasa Gerak Natrium dihidrogen fosfat dihidrat 1,7248 g dilarutkan labu ukur 500 ml diencerken dg akuabides + asam fosfat hingga pH 2,5 Fasa gerak dapar fosfat : acetonitril (85,5:14,5v/v).
  • 9. Levofloxacin baku ditimbang dengan seksama sebanyak 50 mg, dilarutkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan fase gerak hingga tanda batas. Sehingga diperoleh konsentrasi akhir 0,5 mg/ml. PEMBUATAN LARUTAN BAKU
  • 10. Konsentrasi akhir larutan baku 5x10–3 mg/ml, kemudian larutan discanning dengan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 200-380 nm, hingga diperoleh panjang gelombang maksimum levofloxacin. PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM
  • 11. Dari larutan baku konsentrasi 0,5 mg/ml dibuat konsentrasi 6,4; 10,8; dan 13,5 μM menggunakan HCl 0,05M dalam labu ukur 50 ml. Ketiga larutan tersebut dianalisis dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 295 nm, dan ditentukan nilai ekstingsi molarnya dengan menggunakan persamaan Lambert-Beer. PENENTUAN EKSTINGSI MOLAR (ε)
  • 12. Optimasi Kondisi KCKT Kolom ODS/C18 (Phenomenex), panjang 250mm, diameter dalam 2,6 mm, dan ukuran partikel 10 Fasa gerak Natrium dihidrogen fosfat (0,025 M, pH2,5) : asetonitril (85: 14 v/v) dan (85,5: 14,5 v/v) Kecepatan alir 1,0 dan 1,2 ml/menit Volume injeksi 10µl Standar internal 10µg/ml Ciprofloxacin Deteksi UV 295 nm
  • 13. Dilakukan conditioning menggunakan metanol: air (1: 3ml), lalu dimasukkan konsentrasi sampel yang akan diukur, lalu dilakukan tahap washing menggunakan 3% metanol dalam akuabides, dan tahap terakhir adalah eluting, menggunakan 20% ACN dalam dapar fosfat 0,025M pH2,5 EKSTRAKSI DENGAN SPE
  • 15. Selektivitas • Selektivitas dinyatakan dengan nilai resolusi atau daya pisah (Rs) dan nilainya 1,5. Keterulangan • levofloxacin 1,15 µg/ml dalam urin 10 µl diinjeksikan ke KCKT, diulang sebanyak 6 kali kemudian dihitung koefisien variasinya (% KV).
  • 16. Linearitas Dibuat lima seri levofloxacin dengan konsentrasi (1,15; 2,8; 5,75; 11,5; dan 23 g/ml) menggunakan standar internal ciprofloxacin dengan konsentrasi 10 µg/ml dalam urin, Selanjutnya diekstraksi menggunakan SPE dengan tahapan pengkondisian cartridge SPE.
  • 17. Limit of quantitation (LOQ)Limit of detection (LOD)
  • 18. Persen akurasi dilihat drkedekatan hasil sampel terhadap nilai nominal, recovery : CT adalah konsentrasi levofloxacin hasil pengukuran, dan CA adalah jumlah levofloxacin yang dispike (konsentrasi nominal) ke dalam urin. Akurasi dan Presisi AKURASI DAN PRESISI PADA HARI YANG SAMA DIPEROLEH DENGAN CARA PENETAPAN KADAR TIGA SAMPEL MASING-MASING TIGA KALI (N = 3) SELAMA TIGA KALI BERTURUT-TURUT. Presisi dinyatakan dengan KV (%), dengan persamaan :
  • 19. Uji Kesesuaian Sistem Sampel levofloxacin dengan konsentrasi akhir 1,15 (konsentrasi rendah) dan 23 μg/ml (konsentrasi tinggi) dalam urin dengan standar internal ciprofloxacin 10 μg/ml. Masing-masing dilakukan enam kali pengulangan (n = 6) dengan volume injeksi 10 µl ke dalam alat KCKT pada kondisi optimum.
  • 21. Penentuan panjang gelombang pengukuran Fasa gerak dapar fosfat : asetonitril (85,5:14,5) didapatkan panjang gelombang maksimum levofloxacin 295 nm dan panjang gelombang maksimum ciprofloxacin 279 nm.
  • 22. Penetapan Ekstingsi Molar Levofloxacin dapat dideteksi menggunakan detektor ultraviolet pada sistem KCKT dikarenakan nilai rata-rata dari hasil penetapan ekstingsi molar () levofloxacin adalah 33.002,8 M-1cm-1 lebih besar dari 10.000 M-1cm-1.
  • 23. Efisiensi Ekstraksi Luas Area Tinggi Puncak Levofloxacin Levofloxacin Replikasi Konsentrasi (Μg/Ml) Replikasi Konsentrasi (Μg/Ml) 1,15 23 1,15 23 1 93,43 88,92 1 93,57 90,72 2 111,79 89,68 2 116,27 92,64 3 115,30 89,51 3 118,73 92,35 (%) 106,84 89,37 109,52 91,90 KV % 10,9 0,45 KV % 12,66 1,13
  • 25. Selektivitas Minutes 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Volts 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 11.133 1052825 0.00 12.617 466736 1.70 Detector A - 2 (295nm) devani 500ppm 85.5Dapar-14.5ACN 1.2mLmenit 11-03-2008-001 Retention Time Name Area Resolution Selektivitas dari suatu metode, dapat dilihat dari nilai resolusi/daya pisah antara internal standar ciprofloxacin dengan levofloxacin sebagai sampel yang memiliki nilai resolusi yang baik yaitu ≥ 1,5.
  • 26. Keterulangan Minutes 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Volts 0.000 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 9.742 47172 0.00 1918 0.38 10.975 176872 1.74 6235 0.44 Uji keterulangan levofloxacin konsentrasi 1,15µg/ml dengan konsentrasi standar internal 10µg/ml, pengulangan sebanyak 6 replikasi. Uji ini dikatakan memenuhi persyaratan jika nilai dari luas area. waktu retensi berdasarkan cairan hayati KV < 15%.
  • 27. Linearitas Minutes 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Volts 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 4.75844510.002090.35 6.00021470.001420.24 9.825 764413 0.00 28630 0.41 11.058 225899 1.63 7203 0.47 5 variasi konsentrasi (1,15; 2,8; 5,75; 11,5; dan 23 g/ml) dengan penambahan standar internal levofloxacin 10 µg/ml (r)=0.999, Y=0.143x+0.121. Hasil tersebut memenuhi persyaratan uji linearitas pada cairan biologis dengan (r) > 0.99.
  • 28. LOD - LOQ LOD Hasil koefisen korelasi (r) terbaik yang diperoleh dari kurva baku levofloxacin dapat digunakan untuk pengujian limit of detection (LOD). Nilai LOD dari rasio luas area adalah 0,0220μg/ml dan nilai LOD berdasarkan tinggi puncak adalah 0,1679 μg/ml. LOQ Hasil LOQ didapatkan dari kurva kalibrasi rasio luas area kromatogram. Nilai LOQ dari rasio luas area kromatogram adalah 0,0733μg/ml dan nilai LOQ pada tinggi puncak adalah 0,5598μg/ml.
  • 29. Akurasi - Presisi KIMIA BIOANALISIS
  • 30. Replikasi (n=3) Konsentrasi levofloxacin nominal (μg/ml) 1,15 5,75 23 Konsentrasi yang diperoleh Konsentrasi yang diperoleh Konsentrasi yang diperoleh 1 2 3 0,9636 0,9923 1,0188 5,4223 5,8021 6,0216 22,3279 22,4370 22,8174 X SD 0,9916 0,0276 5,7487 0,3032 22,5275 0,2569 Akurasi (% ± SD) 1,15 5,75 23 1 2 3 83,7944 86,2876 88,5983 94,3022 100,9061 104,7248 97,0781 97,5524 99,2064 X SD 86,2268 2,4025 99,9777 5,2729 97,9456 1,1173 Presisi 1,15 5,75 23 (% KV) 2,7862 5,2741 1,1407
  • 31. Uji Kesesuaian Sistem Hasil uji kesesuaian sistem yang diperoleh dari konsentarsi 1,15 μg/ml, memenuhi persyaratan koefisien variasi ≤ 15%. Minutes 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Volts 0.000 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 9.742 47172 0.00 1918 0.38 10.975 176872 1.74 6235 0.44
  • 32. Nilai KV (%) atas Waktu retensi, luas area kromatogram dan tinggi puncak kromatogram Konsentrasi levofloxacin (μg/ml) 1,15 μg/ml Nilai KV (%) Waktu retensi Levofloxacin Ciprofloxacin Rasio 0,66 0,68 0,07 Luas area kromatogram Levofloxacin Ciprofloxacin Rasio 1,3 0,55 1,33 Tinggi puncak kromatogram Levofloxacin Ciprofloxacin Rasio 1,43 0,36 1,32
  • 33. Kesimpulan ◦ Optimasi kondisi KCKT dan ekstraksi levofloxacin dengan matrik urin menggunakan SPE Oasis HLB 1cc dapat dilakukan dengan hasil yang cukup baik. ◦ Berdasarkan hasil validasi metode analisis dengan parameter selektivitas, ketelitian, ketepatan, keterulangan, linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi dan kesesuaian sistem, diperoleh hasil bahwa metode yang telah dilakukan telah sesuai persyaratan sehingga dapat digunakan untuk penetapan levoflocxacin menggunakan KCKT dengan detektor UV