SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
ISSN : 1693-9883 
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.3, Desember 2005, 127 - 133 
IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN 
DALAM SPONS CALLYSPONGIA SP 
DARI KEPULAUAN SERIBU 
Endang Hanani, Abdul Mun’im, Ryany Sekarini 
Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424 
Antioxidant activity and identification of antioxidative compounds of 
Callyspongia sponge from Seribu Island (Kepulauan Seribu) were investigated. The 
sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary 
vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the anti-oxidant 
activity of the extract. The extract exhibited strong antioxidant activity in 
DPPH method with IC50 of 41.21 μg/ml. Chemical analysis indicated that the 
antioxidative compound in the sponge was alkaloid group. 
Key words : Antioxidative activity, Callyspongia sp., Sponges, alkaloid. 
PENDAHULUAN 
ABSTRACT 
Sampai saat ini pemanfaatan 
biota laut di Indonesia masih belum 
optimal terutama di bidang farmasi. 
Beberapa senyawa yang memiliki 
aktifitas farmakologi sudah berhasil 
diisolasi dari spons. Didemnin B 
merupakan senyawa hasil isolasi dari 
Trididemnum solidum dilaporkan 
mempunyai aktivitas antitumor dan 
antivirus. Dalam spons Luffariella 
variabilis terdapat senyawa Luffa-riellolida 
yang berkhasiat anti-inflamasi 
(David and Oscar, 1993). 
Callyspongia sp. merupakan salah satu 
jenis spons yang banyak tumbuh di 
perairan wilayah Indonesia. Spons ini 
adalah salah satu biota laut yang 
mengandung berbagai metabolit se-kunder 
yang dapat dimanfaatkan 
sebagai bahan obat (Satari, 1999). 
Isolat dari spons ini dilaporkan me-miliki 
aktivitas antikanker, anti-mikroba 
dan antiparasit (Amir dan 
Budiyanto, 1996). 
Akhir-akhir ini penggunaan 
senyawa antioksidan berkembang 
dengan pesat baik untuk makanan 
maupun pengobatan. Penggunaan 
sebagai obat makin berkembang 
seiring dengan makin bertambahnya 
pengetahuan tentang aktifitas radikal 
bebas terhadap beberapa penyakit 
degeneratif seperti penyakit jantung 
dan kanker (Boer, 2000). Antioksidan 
diketahui dapat menghambat kerja 
radikal bebas. Sebagai salah satu 
upaya untuk mengoptimalkan pe-manfaatan 
bahan alam laut Indone-sia, 
dilakukan penelitian dengan 
tujuan awal menguji aktifitas anti- 
Corresponding author : E-mail : hanani@farmasi.ui.ac.id. 
Vol. II, No.3, Desember 2005 127
oksidan dan mengidentifikasi se-nyawa 
berkhasiat sebagai antiok-sidan 
dalam spons Callyspongia sp. 
yang berasal dari Kepulauan Seribu. 
Pada percobaan pendahuluan di-ketahui 
bahwa spons Callyspongia sp. 
mempunyai aktivitas antioksidan 
yang terkuat dibandingkan Geliodes 
fibulata, Clatharia australiensis, Agelas sp 
dan Oceanapia sp (Hanani, et al, 2005). 
METODOLOGI 
Bahan: Bahan uji yang diguna-kan 
adalah spons Callyspongia sp. 
yang diperoleh dari perairan Ke-pulauan 
Seribu, dan sudah dideter-minasi 
di Lembaga Oseanologi 
Nasional, Jakarta. 
Bahan kimia yang digunakan 
antara lain 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil 
(DPPH), 2,2’ azobis (2-amidino-propan) 
dihidroklorida (AAPH), 
ammonium tiosianat, asam linoleat, 
vitamin C, BHT, larutan dapar fosfat, 
besi (II) klorida, pereaksi Lieberman- 
Buchard, Dragendorff, Mayer dan 
Bouchardat. 
Alat: Alat-alat yang digunakan 
antara lain alat gelas untuk ekstraksi, 
KLT dan spektrofotometer UV 
Shimadzu 265. 
Cara kerja: 
Pembuatan ekstrak. Spons 
Callyspongia sp. yang dikumpulkan 
dari daerah Kepulauan Seribu segera 
direndam dalam metanol dan baru 
dikeluarkan waktu penelitian di-mulai. 
Spons sejumlah 650 g di-potong- 
potong sampai halus, kemu-dian 
dimaserasi selama 6 jam dalam 
800 ml aseton, sambil sekali-kali 
dikocok. Lapisan aseton dipisahkan, 
kemudian maserasi diulang 4 kali 
(tiap kali menggunakan 400 ml 
aseton) dengan cara yang sama 
sampai filtrat aseton tidak berwarna. 
Residu dimaserasi lebih lanjut 
menggunakan metanol 450 ml dengan 
cara yang sama, ulangi 3 kali, sampai 
lapisan metanol tidak berwarna. 
Filtrat yang diperoleh disatukan, 
diuapkan menggunakan rotary evapo-rator 
sampai diperoleh ekstrak kental 
sejumlah 90,25 g. 
Uji aktivitas antioksidan 
Pengujian aktivitas antioksidan 
dilakukan dengan 2 cara, yaitu 
metode DPPH dan tiosianat. 
1. Metode DPPH (Blois, 1958) 
Ekstrak Callyspongia sp. dilarut-kan 
dalam metanol dan dibuat dalam 
berbagai konsentrasi ( 10, 30, 50 dan 
70 ppm). Masing-masing dimasukkan 
ke dalam tabung reaksi. Ke dalam 
tiap tabung reaksi ditambahkan 500 
μl larutan DPPH 1mM dalam meta-nol. 
Volume dicukupkan sampai 5,0 
ml, kemudian diinkubasi pada suhu 
37oC selama 30 menit, selanjutnya 
serapannya diukur pada panjang 
gelombang 515 nm. Sebagai kontrol 
positif, dan untuk pembanding 
digunakan vitamin C (konsentrasi 2, 
3, 4 dan 5 ppm) dan BHT (konsentrasi 
2, 4, 6 dan 8 ppm). Nilai IC50 dihitung 
masing-masing dihitung dengan 
128 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
menggunakan rumus persamaan 
regresi. 
2. Metode tiosianat (Mun’im et al, 
2003) 
Sebanyak 500 μl larutan ekstrak 
Callyspongia sp dengan konsentrasi 
100 ppm dimasukkan ke dalam 
tabung reaksi dan ditambahkan 
berturut-turut 2,5 ml larutan buffer 
fosfat 0,2 M (pH=7), 2,5 ml larutan 
asam linoleat (1,3% w/v), 1,0 ml air 
suling, dan 0,25 ml larutan AAPH 
46,6 mM dalam etanol 40%. Selanjut-nya 
diinkubasi dalam keadaan gelap, 
pada suhu 50oC. Pengambilan sampel 
dilakukan setiap satu jam selama 4 
jam. 
Larutan uji sebanyak 0,1 ml 
ditambah dengan 0,1 ml larutan besi 
(II) klorida 20mM dalam HCl 3,5%, 
0,1 ml larutan ammonium tiosianat 
10% dan dicukupkan volumenya 
dengan etanol 75% menjadi 10 ml. 
Homogenkan dengan vortex, setelah 
3 menit serapannya diukur pada 
panjang gelombang 500 nm. 
Kemampuan aktivitas antioksidan 
dilihat dari rendahnya resapan yang 
terbentuk terhadap kontrol. 
Pemeriksaan kandungan kimia 
menggunakan pereaksi kimia 
(Anonim, 1989) 
Identifikasi kandungan kimia 
dalam ekstrak dilakukan terhadap 
senyawa-senyawa: 
1. Steroid/ triterpenoid 
Sebanyak 1 ml larutan ekstrak 
diuapkan sampai kering, kemudian 
ditambah dengan pereaksi Lieber-man- 
Burchard. Warna biru-ungu 
yang timbul menunjukkan adanya 
senyawa terpenoid atau steroid. 
2. Alkaloid 
Larutan ekstrak sebanyak 3 ml 
ditambah dengan 1 ml HCl 2 N, dan 
6 ml air suling, kemudian panaskan 
selama 2 menit, dinginkan kemudian 
disaring. Filtrat diperiksa adanya 
senyawa alkaloid dengan pereaksi 
Dragendorff, Bouchardat dan 
Mayer. 
3. Flavonoid 
Larutan ekstrak sebanyak 2 ml 
ditambah dengan sedikit serbuk seng 
atau magnesium dan 2 ml HCl 2N. 
Senyawa flavonoid akan menimbul-kan 
warna jingga sampai merah. 
4. Antrakuinon 
Larutan ekstrak sebanyak 2 ml 
dipanaskan dengan 5 ml H2SO4 
selama 1 menit. Setelah dingin 
dikocok dengan 10 ml bensen. Warna 
kuning pada lapisan bensen menun-jukkan 
adanya senyawa antrakuinon. 
Identifikasi dapat diperjelas dengan 
menambahkan larutan natrium 
hidroksida 2N, akan terjadi warna 
merah pada lapisan air. 
Pemeriksaan kandungan kimia 
menggunakan KLT 
Pemeriksaan KLT dilakukan 
terhadap adanya senyawa yang 
memberikan hasil positif pada 
pemeriksaan menggunakan pereaksi 
kima. Larutan pengembang yang 
Vol. II, No.3, Desember 2005 129
digunakan adalah campuran meta-nol- 
NH4OH (200:3), dengan larutan 
deteksi Dragendorff dan DPPH. 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Uji aktivitas antioksidan meng-gunakan 
metode DPPH menun-jukkan 
bahwa ekstrak Callyspongia 
sp.mempunyai IC50 sebesar 41,21 μg/ 
ml. Hal ini menunjukkan bahwa 
ektrak tersebut mempunyai aktifitas 
aktioksidan yang kuat, karena 
mempunyai IC50 kurang dari 200 μg/ 
ml (Blois, 1958). Hasil pengujian 
dapat dilihat pada Tabel 1. Apabila 
dibandingkan dengan aktivitas 
antioksidan vitamin C dan BHT yang 
masing-masing mempunyai nilai IC50 
sebesar 3,45 dan 3,81 mg/ml, akti-vitas 
antioksidan ekstrak Callyspongia 
sp. masih lebih rendah. Tetapi pada 
penelitian ini yang diuji masih berupa 
ekstrak kasar, sehingga masih ada 
kemungkinan senyawa murni yang 
dikandung memiliki aktivitas pere-daman 
radikal bebas lebih kuat 
dibandingkan ekstraknya. Metode 
DPPH dipilih karena sederhana, 
mudah, cepat dan peka serta hanya 
memerlukan sedikit sampel. Senyawa 
antioksidan akan bereaksi dengan 
radikal DPPH melalui mekanisme 
donasi atom hydrogen dan menye-babkan 
terjadinya peluruhan warna 
Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT 
menggunakan metode DPPH 
Spons/pembanding Konsentrasi Aktivitas IC50(μμμμg/ml) 
(μμμμg/ml) Peredaman (%) 
Callyspongia sp 
10 10,23 
30 29,30 
50 56,69 
70 72,14 41,21 
Vitamin C 
2 24,41 
3 42,87 
4 54,48 
5 70,28 3,45 
BHT 
2 29,63 
4 51,61 
6 64,43 
8 73,25 3,81 
130 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
Gambar 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT 
menggunakan metode tiosianat 
DPPH dari ungu ke kuning yang 
diukur pada panjang gelombang 517 
nm (Blois, 1958). 
Hasil uji aktivitas antioksidan 
ekstrak Callyspongia sp. menggunakan 
metode tiosianat menunjukkan tidak 
adanya perbedaan aktivitas yang 
bermakna (Anava searah dengan 
tingkat kepercayaan 95%) dengan 
pembanding vitamin C dan BHT, 
seperti terlihat pada Gambar 1. 
Pada metode tiosianat pengu-kuran 
aktivitas antioksidan ber-dasarkan 
daya penghambatan ter-bentuknya 
senyawa-senyawa radikal 
yang bersifat reaktif. Oksidasi asam 
linoleat dipercepat oleh AAPH yang 
merupakan senyawa penginduksi 
pembentukan radikal bebas, yang 
umumnya berupa peroksida lipid. 
Dekomposisi AAPH menghasilkan 
molekul nitrogen dan dua radikal 
karbon yang dapat menghasilkan 
produk yang stabil atau bereaksi 
dengan molekul oksigen meng-hasilkan 
radikal peroksil. Proses 
oksidasi lemak menghasilkan produk 
primer peroksida. (Mun’im, et al 
2003). Bilangan peroksida dinyatakan 
sebagai senyawa yang mampu 
mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, dan 
selanjutnya Fe3+ dengan ion CNS 
menghasilkan warna merah yang 
diukur pada panjang gelombang 
500 nm. 
Pada pengamatan jam ke-4, 
kontrol negatif menunjukkan 
serapan sebesar 0,415, sedangkan 
ekstrak Callyspongia sp mempunyai 
serapan 0,133, vitamin C dan BHT 
masing-masing 0,132 dan 0,146. Hal 
ini berarti bahwa ekstrak Callyspongia 
sp. mampu menghambat hasil oksi-dasi 
asam linoleat maupun mereduksi 
Vol. II, No.3, Desember 2005 131
Tabel 2. Hasil identifikasi golongan senyawa ekstrak Callyspongia sp 
Pereaksi Golongan Hasil 
1. Lieberman-Buchard Terpenoid, steroid - 
2. Mayer Alkaloid + 
Dragendorf Alkaloid + 
Bouchardat Alkaloid + 
3. Zn/ HCl Flavonoid - 
Mg/ HCl Flavonoid - 
4. Benzen-NaOH Antrakinon - 
5. Molisch Gula - 
radikal bebas. Hasil uji statistik 
(anava searah dengan nilai α 0,05) 
menunjukkan bahwa ketiga larutan 
yang diuji tidak memperlihatkan 
perbedaan aktivitas antioksidan yang 
bermakna. 
Hasil identifikasi kimia menun-jukkan 
bahwa ekstrak Callyspongia sp. 
mengandung senyawa alkaloid Tabel 
2. Identifikasi lanjutan menggunakan 
KLT silica gel GF254 dengan larutan 
pengembang campuran methanol- 
NH4OH (200 : 3) memperlihatkan 
adanya bercak dengan Rf 0,33, yang 
pada pengamatan sinar UV mem-berikan 
warna kuning hijau. Bercak 
ini memberikan warna jingga dengan 
pereaksi Dragendorff, berarti bahwa 
bercak tersebut merupakan senyawa 
golongan alkaloid. Pada uji dengan 
pereaksi DPPH, bercak ini mem-berikan 
aktivitas peredaman radikal 
bebas, berarti senyawa yang mem-punyai 
aktivitas antioksidan dalam 
ekstrak Callyspongia sp. adalah se-nyawa 
golongan alkaloid. 
Penelitian lanjutan sedang di-kerjakan 
untuk mengisolasi senyawa 
dan menentukan struktur kimia 
senyawa alkaloid tersebut. 
KESIMPULAN 
Dari hasil penelitian ini dapat 
disimpulkan bahwa ekstrak Cally-spongia 
sp. mempunyai aktivitas 
antioksidan, dan senyawa yang 
berkhasiat sebagai antioksidan 
termasuk golongan alkaloid. 
DAFTAR ACUAN 
Amir, I. Dan Budiyanto, A. 1996. 
Mengenal Spons Laut (Demo-spongiae) 
Secara Umum, Oceana, 
21, (2), 15-31. 
Anonim. 1989. Materia Medika Indone-sia 
Jilid V, Departemen Kesehatan 
Republik Indonesia, 549-553. 
132 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
Blois, MS, Antioxidant determina-tions 
by the use of a stable free 
radical, Nature 181, 1958, 1199- 
1200. 
Boer, Y. 2000. Uji Aktivitas Anti-oksidan 
Ekstrak Kulit Buah Kan-dis 
(Garcinia parvifolia Miq), Jurnal 
Matematika dan IPA 1, (1), 26-33. 
David HA and Oskar, RZ. Marine 
Biotechnology, vol 1, Plenum 
Press, New York, 1993, 12-13. 
Hanani, E, Mun’im A, Sekarini, R, 
dan Wiryowidagdo, S. Uji akti-vitas 
antioksidant beberapa 
spons laut dari kepulauan Seribu, 
Jurnal Bahan Alam Indonesia, 
vol 5, no.1 Jan 2006 (in Press). 
Mun’im, A, Negishi, O and Ozawa, 
T. 2003. Antioxidative com-pounds 
from Crotalaria sessiliflora, 
Biosci.Biotechnol.Biochem. 67, (2), 
410-414. 
Satari, RR, Penelitian Produk alam 
laut di Indonesia, arah dan 
prospek, Seminar Nasional Kimia 
Bahan Alam, Jakarta 1999, 29-37. 
Vol. II, No.3, Desember 2005 133

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Raden Saputra
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikanandajpz
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasSalsabila Azzahra
 
Sifat Spektral Molekul
Sifat Spektral MolekulSifat Spektral Molekul
Sifat Spektral Molekulhendrykaiizhyz
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)hendrykaiizhyz
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWARepository Ipb
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027dwifitriyani7
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Rista Siti Mawarni
 
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY A
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY ASINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY A
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY ARepository Ipb
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikpengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikanandajpz
 

What's hot (20)

Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi Gas
 
biochemi
biochemibiochemi
biochemi
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Sifat Spektral Molekul
Sifat Spektral MolekulSifat Spektral Molekul
Sifat Spektral Molekul
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 
Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
 
Artikel fenil tiourea
Artikel fenil tioureaArtikel fenil tiourea
Artikel fenil tiourea
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Ekstraksi protein
Ekstraksi proteinEkstraksi protein
Ekstraksi protein
 
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY A
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY ASINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY A
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINY A
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatikpengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
pengaruh suhu terhadap reakzi enzimatik
 

Similar to ANTIOKSIDAN

OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...
OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...
OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...rikitristanto
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 achetheresia sorta
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatRolina Zahhara Tambunan
 
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKSofiaNofianti
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah parePuspita Eka Rohmah
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfBrilianSaputra
 
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidanKajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidanKamal Ghazali II
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dmdewi rahma
 
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxfitrialavita
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Alif Zulfikar
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 

Similar to ANTIOKSIDAN (20)

OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...
OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...
OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN LAMUN THALASSIA HEMPRICHII SEBAGAI SUMBER ANTIO...
 
theresia sorta b1 j008065 ache
theresia sorta  b1 j008065  achetheresia sorta  b1 j008065  ache
theresia sorta b1 j008065 ache
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
 
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIKFITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
FITOTERAPI DAUN PEPAYA SEBAGAI ANTIPIRETIK
 
Post Interest
Post InterestPost Interest
Post Interest
 
Sertifik Tretum
Sertifik TretumSertifik Tretum
Sertifik Tretum
 
Onter Terafik
Onter TerafikOnter Terafik
Onter Terafik
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
 
1884 3673-1-sm
1884 3673-1-sm1884 3673-1-sm
1884 3673-1-sm
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
 
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidanKajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan
Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan
 
02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm02 jurnal ciplukan dm
02 jurnal ciplukan dm
 
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
 
3 rofiq1
3 rofiq13 rofiq1
3 rofiq1
 
Review materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimiaReview materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimia
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

ANTIOKSIDAN

  • 1. ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.3, Desember 2005, 127 - 133 IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SPONS CALLYSPONGIA SP DARI KEPULAUAN SERIBU Endang Hanani, Abdul Mun’im, Ryany Sekarini Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424 Antioxidant activity and identification of antioxidative compounds of Callyspongia sponge from Seribu Island (Kepulauan Seribu) were investigated. The sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the anti-oxidant activity of the extract. The extract exhibited strong antioxidant activity in DPPH method with IC50 of 41.21 μg/ml. Chemical analysis indicated that the antioxidative compound in the sponge was alkaloid group. Key words : Antioxidative activity, Callyspongia sp., Sponges, alkaloid. PENDAHULUAN ABSTRACT Sampai saat ini pemanfaatan biota laut di Indonesia masih belum optimal terutama di bidang farmasi. Beberapa senyawa yang memiliki aktifitas farmakologi sudah berhasil diisolasi dari spons. Didemnin B merupakan senyawa hasil isolasi dari Trididemnum solidum dilaporkan mempunyai aktivitas antitumor dan antivirus. Dalam spons Luffariella variabilis terdapat senyawa Luffa-riellolida yang berkhasiat anti-inflamasi (David and Oscar, 1993). Callyspongia sp. merupakan salah satu jenis spons yang banyak tumbuh di perairan wilayah Indonesia. Spons ini adalah salah satu biota laut yang mengandung berbagai metabolit se-kunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat (Satari, 1999). Isolat dari spons ini dilaporkan me-miliki aktivitas antikanker, anti-mikroba dan antiparasit (Amir dan Budiyanto, 1996). Akhir-akhir ini penggunaan senyawa antioksidan berkembang dengan pesat baik untuk makanan maupun pengobatan. Penggunaan sebagai obat makin berkembang seiring dengan makin bertambahnya pengetahuan tentang aktifitas radikal bebas terhadap beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker (Boer, 2000). Antioksidan diketahui dapat menghambat kerja radikal bebas. Sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan pe-manfaatan bahan alam laut Indone-sia, dilakukan penelitian dengan tujuan awal menguji aktifitas anti- Corresponding author : E-mail : hanani@farmasi.ui.ac.id. Vol. II, No.3, Desember 2005 127
  • 2. oksidan dan mengidentifikasi se-nyawa berkhasiat sebagai antiok-sidan dalam spons Callyspongia sp. yang berasal dari Kepulauan Seribu. Pada percobaan pendahuluan di-ketahui bahwa spons Callyspongia sp. mempunyai aktivitas antioksidan yang terkuat dibandingkan Geliodes fibulata, Clatharia australiensis, Agelas sp dan Oceanapia sp (Hanani, et al, 2005). METODOLOGI Bahan: Bahan uji yang diguna-kan adalah spons Callyspongia sp. yang diperoleh dari perairan Ke-pulauan Seribu, dan sudah dideter-minasi di Lembaga Oseanologi Nasional, Jakarta. Bahan kimia yang digunakan antara lain 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), 2,2’ azobis (2-amidino-propan) dihidroklorida (AAPH), ammonium tiosianat, asam linoleat, vitamin C, BHT, larutan dapar fosfat, besi (II) klorida, pereaksi Lieberman- Buchard, Dragendorff, Mayer dan Bouchardat. Alat: Alat-alat yang digunakan antara lain alat gelas untuk ekstraksi, KLT dan spektrofotometer UV Shimadzu 265. Cara kerja: Pembuatan ekstrak. Spons Callyspongia sp. yang dikumpulkan dari daerah Kepulauan Seribu segera direndam dalam metanol dan baru dikeluarkan waktu penelitian di-mulai. Spons sejumlah 650 g di-potong- potong sampai halus, kemu-dian dimaserasi selama 6 jam dalam 800 ml aseton, sambil sekali-kali dikocok. Lapisan aseton dipisahkan, kemudian maserasi diulang 4 kali (tiap kali menggunakan 400 ml aseton) dengan cara yang sama sampai filtrat aseton tidak berwarna. Residu dimaserasi lebih lanjut menggunakan metanol 450 ml dengan cara yang sama, ulangi 3 kali, sampai lapisan metanol tidak berwarna. Filtrat yang diperoleh disatukan, diuapkan menggunakan rotary evapo-rator sampai diperoleh ekstrak kental sejumlah 90,25 g. Uji aktivitas antioksidan Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan 2 cara, yaitu metode DPPH dan tiosianat. 1. Metode DPPH (Blois, 1958) Ekstrak Callyspongia sp. dilarut-kan dalam metanol dan dibuat dalam berbagai konsentrasi ( 10, 30, 50 dan 70 ppm). Masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ke dalam tiap tabung reaksi ditambahkan 500 μl larutan DPPH 1mM dalam meta-nol. Volume dicukupkan sampai 5,0 ml, kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 30 menit, selanjutnya serapannya diukur pada panjang gelombang 515 nm. Sebagai kontrol positif, dan untuk pembanding digunakan vitamin C (konsentrasi 2, 3, 4 dan 5 ppm) dan BHT (konsentrasi 2, 4, 6 dan 8 ppm). Nilai IC50 dihitung masing-masing dihitung dengan 128 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
  • 3. menggunakan rumus persamaan regresi. 2. Metode tiosianat (Mun’im et al, 2003) Sebanyak 500 μl larutan ekstrak Callyspongia sp dengan konsentrasi 100 ppm dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan berturut-turut 2,5 ml larutan buffer fosfat 0,2 M (pH=7), 2,5 ml larutan asam linoleat (1,3% w/v), 1,0 ml air suling, dan 0,25 ml larutan AAPH 46,6 mM dalam etanol 40%. Selanjut-nya diinkubasi dalam keadaan gelap, pada suhu 50oC. Pengambilan sampel dilakukan setiap satu jam selama 4 jam. Larutan uji sebanyak 0,1 ml ditambah dengan 0,1 ml larutan besi (II) klorida 20mM dalam HCl 3,5%, 0,1 ml larutan ammonium tiosianat 10% dan dicukupkan volumenya dengan etanol 75% menjadi 10 ml. Homogenkan dengan vortex, setelah 3 menit serapannya diukur pada panjang gelombang 500 nm. Kemampuan aktivitas antioksidan dilihat dari rendahnya resapan yang terbentuk terhadap kontrol. Pemeriksaan kandungan kimia menggunakan pereaksi kimia (Anonim, 1989) Identifikasi kandungan kimia dalam ekstrak dilakukan terhadap senyawa-senyawa: 1. Steroid/ triterpenoid Sebanyak 1 ml larutan ekstrak diuapkan sampai kering, kemudian ditambah dengan pereaksi Lieber-man- Burchard. Warna biru-ungu yang timbul menunjukkan adanya senyawa terpenoid atau steroid. 2. Alkaloid Larutan ekstrak sebanyak 3 ml ditambah dengan 1 ml HCl 2 N, dan 6 ml air suling, kemudian panaskan selama 2 menit, dinginkan kemudian disaring. Filtrat diperiksa adanya senyawa alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, Bouchardat dan Mayer. 3. Flavonoid Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambah dengan sedikit serbuk seng atau magnesium dan 2 ml HCl 2N. Senyawa flavonoid akan menimbul-kan warna jingga sampai merah. 4. Antrakuinon Larutan ekstrak sebanyak 2 ml dipanaskan dengan 5 ml H2SO4 selama 1 menit. Setelah dingin dikocok dengan 10 ml bensen. Warna kuning pada lapisan bensen menun-jukkan adanya senyawa antrakuinon. Identifikasi dapat diperjelas dengan menambahkan larutan natrium hidroksida 2N, akan terjadi warna merah pada lapisan air. Pemeriksaan kandungan kimia menggunakan KLT Pemeriksaan KLT dilakukan terhadap adanya senyawa yang memberikan hasil positif pada pemeriksaan menggunakan pereaksi kima. Larutan pengembang yang Vol. II, No.3, Desember 2005 129
  • 4. digunakan adalah campuran meta-nol- NH4OH (200:3), dengan larutan deteksi Dragendorff dan DPPH. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji aktivitas antioksidan meng-gunakan metode DPPH menun-jukkan bahwa ekstrak Callyspongia sp.mempunyai IC50 sebesar 41,21 μg/ ml. Hal ini menunjukkan bahwa ektrak tersebut mempunyai aktifitas aktioksidan yang kuat, karena mempunyai IC50 kurang dari 200 μg/ ml (Blois, 1958). Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Apabila dibandingkan dengan aktivitas antioksidan vitamin C dan BHT yang masing-masing mempunyai nilai IC50 sebesar 3,45 dan 3,81 mg/ml, akti-vitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp. masih lebih rendah. Tetapi pada penelitian ini yang diuji masih berupa ekstrak kasar, sehingga masih ada kemungkinan senyawa murni yang dikandung memiliki aktivitas pere-daman radikal bebas lebih kuat dibandingkan ekstraknya. Metode DPPH dipilih karena sederhana, mudah, cepat dan peka serta hanya memerlukan sedikit sampel. Senyawa antioksidan akan bereaksi dengan radikal DPPH melalui mekanisme donasi atom hydrogen dan menye-babkan terjadinya peluruhan warna Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT menggunakan metode DPPH Spons/pembanding Konsentrasi Aktivitas IC50(μμμμg/ml) (μμμμg/ml) Peredaman (%) Callyspongia sp 10 10,23 30 29,30 50 56,69 70 72,14 41,21 Vitamin C 2 24,41 3 42,87 4 54,48 5 70,28 3,45 BHT 2 29,63 4 51,61 6 64,43 8 73,25 3,81 130 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
  • 5. Gambar 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT menggunakan metode tiosianat DPPH dari ungu ke kuning yang diukur pada panjang gelombang 517 nm (Blois, 1958). Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp. menggunakan metode tiosianat menunjukkan tidak adanya perbedaan aktivitas yang bermakna (Anava searah dengan tingkat kepercayaan 95%) dengan pembanding vitamin C dan BHT, seperti terlihat pada Gambar 1. Pada metode tiosianat pengu-kuran aktivitas antioksidan ber-dasarkan daya penghambatan ter-bentuknya senyawa-senyawa radikal yang bersifat reaktif. Oksidasi asam linoleat dipercepat oleh AAPH yang merupakan senyawa penginduksi pembentukan radikal bebas, yang umumnya berupa peroksida lipid. Dekomposisi AAPH menghasilkan molekul nitrogen dan dua radikal karbon yang dapat menghasilkan produk yang stabil atau bereaksi dengan molekul oksigen meng-hasilkan radikal peroksil. Proses oksidasi lemak menghasilkan produk primer peroksida. (Mun’im, et al 2003). Bilangan peroksida dinyatakan sebagai senyawa yang mampu mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, dan selanjutnya Fe3+ dengan ion CNS menghasilkan warna merah yang diukur pada panjang gelombang 500 nm. Pada pengamatan jam ke-4, kontrol negatif menunjukkan serapan sebesar 0,415, sedangkan ekstrak Callyspongia sp mempunyai serapan 0,133, vitamin C dan BHT masing-masing 0,132 dan 0,146. Hal ini berarti bahwa ekstrak Callyspongia sp. mampu menghambat hasil oksi-dasi asam linoleat maupun mereduksi Vol. II, No.3, Desember 2005 131
  • 6. Tabel 2. Hasil identifikasi golongan senyawa ekstrak Callyspongia sp Pereaksi Golongan Hasil 1. Lieberman-Buchard Terpenoid, steroid - 2. Mayer Alkaloid + Dragendorf Alkaloid + Bouchardat Alkaloid + 3. Zn/ HCl Flavonoid - Mg/ HCl Flavonoid - 4. Benzen-NaOH Antrakinon - 5. Molisch Gula - radikal bebas. Hasil uji statistik (anava searah dengan nilai α 0,05) menunjukkan bahwa ketiga larutan yang diuji tidak memperlihatkan perbedaan aktivitas antioksidan yang bermakna. Hasil identifikasi kimia menun-jukkan bahwa ekstrak Callyspongia sp. mengandung senyawa alkaloid Tabel 2. Identifikasi lanjutan menggunakan KLT silica gel GF254 dengan larutan pengembang campuran methanol- NH4OH (200 : 3) memperlihatkan adanya bercak dengan Rf 0,33, yang pada pengamatan sinar UV mem-berikan warna kuning hijau. Bercak ini memberikan warna jingga dengan pereaksi Dragendorff, berarti bahwa bercak tersebut merupakan senyawa golongan alkaloid. Pada uji dengan pereaksi DPPH, bercak ini mem-berikan aktivitas peredaman radikal bebas, berarti senyawa yang mem-punyai aktivitas antioksidan dalam ekstrak Callyspongia sp. adalah se-nyawa golongan alkaloid. Penelitian lanjutan sedang di-kerjakan untuk mengisolasi senyawa dan menentukan struktur kimia senyawa alkaloid tersebut. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Cally-spongia sp. mempunyai aktivitas antioksidan, dan senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan termasuk golongan alkaloid. DAFTAR ACUAN Amir, I. Dan Budiyanto, A. 1996. Mengenal Spons Laut (Demo-spongiae) Secara Umum, Oceana, 21, (2), 15-31. Anonim. 1989. Materia Medika Indone-sia Jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 549-553. 132 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN
  • 7. Blois, MS, Antioxidant determina-tions by the use of a stable free radical, Nature 181, 1958, 1199- 1200. Boer, Y. 2000. Uji Aktivitas Anti-oksidan Ekstrak Kulit Buah Kan-dis (Garcinia parvifolia Miq), Jurnal Matematika dan IPA 1, (1), 26-33. David HA and Oskar, RZ. Marine Biotechnology, vol 1, Plenum Press, New York, 1993, 12-13. Hanani, E, Mun’im A, Sekarini, R, dan Wiryowidagdo, S. Uji akti-vitas antioksidant beberapa spons laut dari kepulauan Seribu, Jurnal Bahan Alam Indonesia, vol 5, no.1 Jan 2006 (in Press). Mun’im, A, Negishi, O and Ozawa, T. 2003. Antioxidative com-pounds from Crotalaria sessiliflora, Biosci.Biotechnol.Biochem. 67, (2), 410-414. Satari, RR, Penelitian Produk alam laut di Indonesia, arah dan prospek, Seminar Nasional Kimia Bahan Alam, Jakarta 1999, 29-37. Vol. II, No.3, Desember 2005 133