Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
1. KRITIK
KURIKULUM 2013 REVISI
MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
Dr. Ir. Vina Serevina, MM Ayu Rezky Yulita, S.Pd
2. KELEBIHAN KEKURANGAN SARAN
Siswa lebih dituntut untuk
aktif, kreatif dan inovatif
dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka hadapi
di sekolah.
Sebagian besar guru belum
siap. Jangankan membuat
kreatif siswa, terkadang
gurunya pun kurang kreatif.
Untuk itu diperlukan
pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah
paradigma guru sebagai
pemberi materi menjadi guru
yang dapat memotivasi siswa
agar kreatif.Selain itu guru
harus dipacu kemampuannya
untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme
secara terus menerus.
Sebagai contoh di Singapura,
dalam setahun guru berhak
mendapatkan pelatihan
selama 100 jam.
Dalam kurikulum 2013 siswa
dituntut belajar mandiri, guru
sebagai fasilisator dalam
proses pembelajaran di
sekolah.
Banyak guru yang
beranggapan bahwa dengan
kurikulum terbaru ini guru
tidak perlu menjelaskan
materinya. Padahal kita tahu
bahwa belajar matematika,
fisika,dll tidak cukup hanya
membaca saja.
Peran guru sebagai fasilisator
tetap dibutuhkan, terlebih
dalam hal memotivasi siswa
dalam belajar.
Buku, dan kelengkapan
dokumen disiapkan
pemerintah lengkap sehingga
memicu dan memacu guru
untuk membaca dan
menerapkan budaya literasi,
dan membuat guru memiliki
keterampilan membuat RPP,
dan menerapkan pendekatan
scientific secara benar.
Tugas menganilisis SKL, KI,
KD, Buku Siswa dan Buku
guru belum sepenuhnya
dikerjakan oleh guru, masih
banyak yang copy paste dan
kurangnya waktu untuk
membaca dokumen secara
mendalam.
Diperlukan sosialisasi
menyeluruh perubahan
kurikulum 2013 revisi agar
guru-guru terbiasa membuat
rancangan pembelajaran. Dan
juga guru-guru mesti sering
membaca literasi agar dapat
menerapkan pendekatan
scientific dengan benar.
Sifat pembelajaran
kontekstual.
Seperti kurikulum
sebelumnya, belum ada
sinkronisasi antara
Untuk kedepannya dibuat
lebih sinkronisasi antar
3. matematika sebagai alat bantu
untuk menunjang pelajaran
lainnya. Misalnya sinkronisasi
antara matematika dengan
fisika, ada banyak materi
fisika yang memerlukan
hitungan matematika seperti
vektor, diferensial, integral
dan trigonometri tetapi belum
dibahas dalam matematika.
pembelajaran yang saling
terkait. Misalnya antara
fiaika dan matematika. Jika
difisika sudah membahas
materi vektor, harusnya di
matematikalaj terlebih dahulu
membahas vektor. Sehingga
siswa lebih cepat memahami
materi yang diajarkan.
Standar Penilaian
mengarahkan pada penilaian
berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan secara
proporsiaonal)
Tidak ada keseimbangan
antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013.
keseimbangan sulit dicapai
karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih
diberlakukan.
Saya lebih setuju UN
dihapuskan karena itu cuma
menentukan nilai kognitif
siswa saja. Sedangkan
penilaian siswa ada 3 yaitu:
kognitif, afektif, dan
psikomor.