SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
KURIKULUM RADIKAL
Desain Pembelajaran Fisika
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTADr. Ir. Vina Serevina, MM Inggrid Ayu Putri, S.Pd
RADIKALISME
• Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan
perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan
menjungkirbalikkan nilai - nilai yang ada secara drastis lewat
kekeraan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
SEJARAH RADIKALISME
• Radikalisme (dari bahasa latin radix yang berarti "akar") adalah istilah yang digunakan
pada akhir abad ke-18 untuk pendukung gerakan radikal.
• Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di britania raya ini meminta reformasi sistem
pemilihan secara radikal.
• Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai
kanan jauh.
• Begitu "radikalisme" historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik,
pada abad ke-19 makna istilah radikal di britania raya dan eropa daratan berubah
menjadi ideologi liberal yang progresif.
CIRI-CIRI RADIKALISME
• Intoleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan orang lain),
• Fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain
salah),
• Eksklusif (membedakan diri dari umat islam umumnya)
• Revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk
mencapai tujuan)
RADIKAL DAN TERORISME
• Dari perspektif bahasa, sebenarnya radikal jauh berbeda dengan
teroris. Sebab, radikal adalah proses secara sungguh-sungguh
untuk melatih keberhasilan atau cita-cita yang dilakukan dengan
cara-cara yang positif. Sementara itu, terorisme berasal dari kata
teror yang bermakna menakut-nakuti pihak lain. Oleh sebab itu,
teror selalu dilakukan dengan cara-cara negatif dan menakutkan
pihak lain.
RADIKALISME DI SEKOLAH
• Penelitian yang melibatkan akademisi dari Monash University,
Australia, Universitas Islam Negeri Walisongo di Semarang, Jawa
Tengah dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dengan
dukungan dari Australia-Indonesia Centre, menyatakan, ada TIGA
TIPE SEKOLAH DENGAN PAHAM RADIKAL
SEKOLAH TERTUTUP
• Salah seorang kepala sekolah yang di temui menjelaskan pentingnya
menggunakan peradaban islam (tsaqofah islamiyah) sebagai benteng
untuk melawan globalisasi barat.
• Selain membenturkan peradaban Islam dan barat, sekolah yang
mempunyai tipologi tertutup ini menekankan pentingnya praktik ajaran
Islam versi mereka dan menolak versi Islam yang kebanyakan dianut
oleh muslim di indonesia.
http://theconversation.com/radikalisme-di-sekolah-
swasta-islam-tiga-tipe-sekolah-yang-rentan-96722
Poster di salah satu sekolah yang rentan menumbuhkab paham radikalisme di sekolah
SEKOLAH YANG MENGAJARKAN
IDENTITAS ISLAM MURNI (SCHOOLS
WITH PURE ISLAMIC IDENTITY)• Tipe sekolah yang ketiga bisa dilihat dari cara sekolah mengkonstruksi identitas muslim.
Sekolah yang berisiko menumbuhkan radikalime menjadikan islam sebagai konstruksi
identitas tunggal dan menolak identitas-identitas yang lain.
• Ketika sebuah sekolah memunculkan identitas muslim yang tunggal, sekolah tersebut
menumbuhkan sikap radikal karena mereka hanya mempunyai penafsiran islam tunggal
sesuai dengan aliran mereka.
• Kepala sekolah dari sekolah model ini biasanya menjelaskan bahwa semua siswa harus
mengikuti semua ritual agama yang dianut di sekolah meski mereka berasal latar belakang
organisasi islam yang berbeda.
SEKOLAH TERPISAH (SEPARATED SCHOOL)
• Sekolah jenis ini bisa dilihat dari cara mereka merekrut guru dan partisipasi mereka
dalam kegiatan sosial keagamaan.
• Sekolah terpisah sangat ketat dalam proses perekrutan guru, terutama guru agama.
• Sekolah dalam kategori ini hanya akan merekrut guru agama dari kelompok mereka.
• Sekolah akan menggunakan rekomendasi dari jejaring mereka atau merekrut alumni
yang mempunyai paham islam yang sama.
• Selain itu, sekolah tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang tidak
sesuai dengan paham mereka.
Penyebab
Radikalisme
Faktor
Pemikiran
Faktor
Ekonomi
Faktor Politik Faktor Sosial
Faktor
Psikologis
Faktor
Pendidikan
FAKTOR PEMIKIRAN
•Radikalisme dapat berkembang karena adanya
pemikiran bahwa segala sesuatunya harus
dikembalikan ke agama walaupun dengan cara
yang kaku dan menggunakan kekerasan.
FAKTOR EKONOMI
• Masalah ekonomi juga berperan membuat paham
radikalisme muncul di berbagai negara.
• Sudah menjadi kodrat manusia untuk bertahan hidup, dan
ketika terdesak karena masalah ekonomi maka manusia
dapat melakukan apa saja, termasuk meneror manusia
lainnya.
FAKTOR POLITIK
• Adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin
negara hanya berpihak pada pihak tertentu, mengakibatkan munculnya
kelompok-kelompok masyarakat yang terlihat ingin menegakkan
keadilan.
• Kelompok-kelompok tersebut bisa dari kelompok sosial, agama, maupun
politik. Alih-alih menegakkan keadilan, kelompok-kelompok ini seringkali
justru memperparah keadaan.
FAKTOR SOSIAL
• Masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi.
• Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya
berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada
tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat
membawa perubahan drastis pada hidup mereka.
FAKTOR PSIKOLOGIS
• Peristiwa pahit dalam hidup seseorang juga dapat
menjadi faktor penyebab radikalisme.
• Masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah
percintaan, rasa benci dan dendam, semua ini
berpotensi membuat seseorang menjadi radikalis.
FAKTOR PENDIDIKAN
• Pendidikan yang salah merupakan faktor penyebab
munculnya radikalis di berbagai tempat, khususnya
pendidikan agama.
• Tenaga pendidik yang memberikan ajaran dengan cara
yang salah dapat menimbulkan radikalisme di dalam diri
seseorang.
KELEBIHAN RADIKALISME
• Penganut radikalisme punya tujuan yang jelas dan sangat
yakin dengan tujuan tersebut.
• Penganut radikalisme memiliki kesetiaan dan semangat juang
yang sangat besar dalam mewujudkan tujuannya.
KEKURANGAN RADIKALISME
• Enganut radikalisme tidak dapat melihat kenyataan yang sebenarnya karena
beranggapan bahwa semua yang berseberangan pendapat adalah salah.
• Umumnya memakai cara kekerasan dan cara negatif lainnya dalam upaya
mewujudknya tujuannya.
• Penganut radikalisme menganggap semua pihak yang berbeda pandangan
dengannya adalah musuh yang harus disingkirkan.
• Penganut radikalisme tidak perduli dengan ham (hak asasi manusia).
CARA MENANGKAL RADIKALISME
• Menyadarkan dan menjabarkan tentang keniscayaan pancasila dalam
kehidupan bersama sebagai bangsa yang sarat perbedaan.
• Pendidikan kebangsaan harus mencakup kesadaran dan kebanggaan akan
takdir geografis serta tanggung jawab terhadap kebudayaan dan nasib bangsa
di masa depan.
• Kerangka pendidikan kebangsaan, pendidikan agama harus diarahkan ke upaya
"memoderasi" sikap keberagamaan, yaitu menjadikan orang beriman lebih
bermanfaat dan umat terbaik. Agama harus diformulasikan sebagai solusi dan
daya konstruktif yang membahagiakan kehidupan.
MENCEGAH RADIKALISME
• Seseorang wajib berusaha tidak terseret oleh pernyataan- pernyataan
yang menyesatkan. Sikap demikian harus mendasari seseorang dalam
beberapa hal seperti membaca surat kabar, berdiskusi, mendengarkan
pidato, atau mendengarkan dan melihat radio serta televisi
(Notohamidjojo,2011:239)
• Seseorang tidak boleh menerima informasi yang setengah-setengah,
agar tidak terjadi kesalahpahaman
KRITIK KURIKULUM 2013 REVISI
Kelebihan Kelemahan Saran
Mengelompokkan materi pelajaran
sesuai urutannya
Guru dituntut menggunakan teknologi
yang terbaru dalam mengajar
Guru harus menguasai teknologi yang
berkembang saat ini untuk
diaplokasikan dalam pembelajaran
Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka hadapi di
sekolah.
Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013
guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa di kelas, padahal banyak
mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru.
Guru bukannya tidak perlu mejelaskan
materi, tetapi menjelaskan dulu
pengantarnya, lalu siswa dibiarkan
mencari sendiri pengetahuan lanjutan
yang dituntut untuk dikuasai
Penilaian didapat dari semua aspek. Kurangnya pemahaman guru dengan
konsep pendekatan saintifik
Guru wajib mengetahui dan
menggunakan pendekatan saintifik
Menuntut penggunaan HOTS Guru masih menggunakan soal-soal
yang belum HOTS
Guru harus menguasai dan
mengaplikasikan materi HOTS

More Related Content

What's hot

Intoleransi di Satuan Pendidikan
Intoleransi di Satuan PendidikanIntoleransi di Satuan Pendidikan
Intoleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
 
“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam
“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam
“Ilmu dan Ulama” dalam al-ImamKOSPATI UKM
 
Penguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiPenguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiErhaEdukasi
 
Bab 4: Pendidikan Moden
Bab 4: Pendidikan ModenBab 4: Pendidikan Moden
Bab 4: Pendidikan Modennursyafiqahy
 
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransiImplementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransiErhaEdukasi
 
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...faruq649
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran KonvensionalHapsari Kusumaningtyas
 
Sejarah gerakan mahasiswa
Sejarah gerakan mahasiswaSejarah gerakan mahasiswa
Sejarah gerakan mahasiswaAbdul Azis
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
Kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Kesedaran kepelbagaian sosiobudayaKesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Kesedaran kepelbagaian sosiobudayasitiaishahmohamad
 

What's hot (14)

Intoleransi di Satuan Pendidikan
Intoleransi di Satuan PendidikanIntoleransi di Satuan Pendidikan
Intoleransi di Satuan Pendidikan
 
“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam
“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam
“Ilmu dan Ulama” dalam al-Imam
 
Penguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiPenguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan Intoleransi
 
Peta gerakan mahasiswa
Peta gerakan mahasiswaPeta gerakan mahasiswa
Peta gerakan mahasiswa
 
Bab 4: Pendidikan Moden
Bab 4: Pendidikan ModenBab 4: Pendidikan Moden
Bab 4: Pendidikan Moden
 
Pp bab 4
Pp bab 4Pp bab 4
Pp bab 4
 
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransiImplementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
Implementasi Program Pembelajaran dan Kesiswaan berbasis toleransi
 
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensionalpengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
pengantar ilmu pendidikan - Aliran Konvensional
 
Sejarah gerakan mahasiswa
Sejarah gerakan mahasiswaSejarah gerakan mahasiswa
Sejarah gerakan mahasiswa
 
Pendidikan moden
Pendidikan modenPendidikan moden
Pendidikan moden
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Kesedaran kepelbagaian sosiobudayaKesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxRidwanOke
 
Slide karl mannheim
Slide karl mannheimSlide karl mannheim
Slide karl mannheimSuff Fyee
 
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...Ireclever
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)Erta Erta
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Erta Erta
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.pptPkuGontor1
 
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptx
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptxPENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptx
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptxMUHAMMADDEMYANAMSYAR
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalSalma Van Licht
 
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxTOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxMUHAMADIZHARBINSALIM
 
Problematika ummat islam
Problematika ummat islamProblematika ummat islam
Problematika ummat islamIndra Lesmana
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal (20)

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Pendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam MultikulturalPendidikan Islam Multikultural
Pendidikan Islam Multikultural
 
Slide karl mannheim
Slide karl mannheimSlide karl mannheim
Slide karl mannheim
 
Pkn radikalisme
Pkn radikalismePkn radikalisme
Pkn radikalisme
 
Radikalisme
RadikalismeRadikalisme
Radikalisme
 
kel 2.pptx
kel 2.pptxkel 2.pptx
kel 2.pptx
 
Radikal Islam
Radikal IslamRadikal Islam
Radikal Islam
 
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullahRadikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
 
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...
ppt PMI tentang pengertian paham radikalisme dan ciri-ciri terpapar radikalis...
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt
 
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptx
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptxPENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptx
PENGAJIAN ISLAM GLOBALISASI DEMYAN AMSYAR.pptx
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikultural
 
Present aqidah
Present aqidahPresent aqidah
Present aqidah
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxTOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
 
Problematika ummat islam
Problematika ummat islamProblematika ummat islam
Problematika ummat islam
 
Krisis Pendidikan
Krisis PendidikanKrisis Pendidikan
Krisis Pendidikan
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 

More from Vina Serevina

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratVina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalVina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariVina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalVina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaVina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaVina Serevina
 

More from Vina Serevina (20)

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum Darurat
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti AlfiandaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Resti Alfianda
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal

  • 1. KURIKULUM RADIKAL Desain Pembelajaran Fisika PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTADr. Ir. Vina Serevina, MM Inggrid Ayu Putri, S.Pd
  • 2. RADIKALISME • Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai - nilai yang ada secara drastis lewat kekeraan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
  • 3. SEJARAH RADIKALISME • Radikalisme (dari bahasa latin radix yang berarti "akar") adalah istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung gerakan radikal. • Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di britania raya ini meminta reformasi sistem pemilihan secara radikal. • Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai kanan jauh. • Begitu "radikalisme" historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke-19 makna istilah radikal di britania raya dan eropa daratan berubah menjadi ideologi liberal yang progresif.
  • 4. CIRI-CIRI RADIKALISME • Intoleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan orang lain), • Fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah), • Eksklusif (membedakan diri dari umat islam umumnya) • Revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan)
  • 5. RADIKAL DAN TERORISME • Dari perspektif bahasa, sebenarnya radikal jauh berbeda dengan teroris. Sebab, radikal adalah proses secara sungguh-sungguh untuk melatih keberhasilan atau cita-cita yang dilakukan dengan cara-cara yang positif. Sementara itu, terorisme berasal dari kata teror yang bermakna menakut-nakuti pihak lain. Oleh sebab itu, teror selalu dilakukan dengan cara-cara negatif dan menakutkan pihak lain.
  • 6. RADIKALISME DI SEKOLAH • Penelitian yang melibatkan akademisi dari Monash University, Australia, Universitas Islam Negeri Walisongo di Semarang, Jawa Tengah dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dengan dukungan dari Australia-Indonesia Centre, menyatakan, ada TIGA TIPE SEKOLAH DENGAN PAHAM RADIKAL
  • 7. SEKOLAH TERTUTUP • Salah seorang kepala sekolah yang di temui menjelaskan pentingnya menggunakan peradaban islam (tsaqofah islamiyah) sebagai benteng untuk melawan globalisasi barat. • Selain membenturkan peradaban Islam dan barat, sekolah yang mempunyai tipologi tertutup ini menekankan pentingnya praktik ajaran Islam versi mereka dan menolak versi Islam yang kebanyakan dianut oleh muslim di indonesia.
  • 9. SEKOLAH YANG MENGAJARKAN IDENTITAS ISLAM MURNI (SCHOOLS WITH PURE ISLAMIC IDENTITY)• Tipe sekolah yang ketiga bisa dilihat dari cara sekolah mengkonstruksi identitas muslim. Sekolah yang berisiko menumbuhkan radikalime menjadikan islam sebagai konstruksi identitas tunggal dan menolak identitas-identitas yang lain. • Ketika sebuah sekolah memunculkan identitas muslim yang tunggal, sekolah tersebut menumbuhkan sikap radikal karena mereka hanya mempunyai penafsiran islam tunggal sesuai dengan aliran mereka. • Kepala sekolah dari sekolah model ini biasanya menjelaskan bahwa semua siswa harus mengikuti semua ritual agama yang dianut di sekolah meski mereka berasal latar belakang organisasi islam yang berbeda.
  • 10. SEKOLAH TERPISAH (SEPARATED SCHOOL) • Sekolah jenis ini bisa dilihat dari cara mereka merekrut guru dan partisipasi mereka dalam kegiatan sosial keagamaan. • Sekolah terpisah sangat ketat dalam proses perekrutan guru, terutama guru agama. • Sekolah dalam kategori ini hanya akan merekrut guru agama dari kelompok mereka. • Sekolah akan menggunakan rekomendasi dari jejaring mereka atau merekrut alumni yang mempunyai paham islam yang sama. • Selain itu, sekolah tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang tidak sesuai dengan paham mereka.
  • 12. FAKTOR PEMIKIRAN •Radikalisme dapat berkembang karena adanya pemikiran bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan kekerasan.
  • 13. FAKTOR EKONOMI • Masalah ekonomi juga berperan membuat paham radikalisme muncul di berbagai negara. • Sudah menjadi kodrat manusia untuk bertahan hidup, dan ketika terdesak karena masalah ekonomi maka manusia dapat melakukan apa saja, termasuk meneror manusia lainnya.
  • 14. FAKTOR POLITIK • Adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin negara hanya berpihak pada pihak tertentu, mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang terlihat ingin menegakkan keadilan. • Kelompok-kelompok tersebut bisa dari kelompok sosial, agama, maupun politik. Alih-alih menegakkan keadilan, kelompok-kelompok ini seringkali justru memperparah keadaan.
  • 15. FAKTOR SOSIAL • Masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi. • Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka.
  • 16. FAKTOR PSIKOLOGIS • Peristiwa pahit dalam hidup seseorang juga dapat menjadi faktor penyebab radikalisme. • Masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah percintaan, rasa benci dan dendam, semua ini berpotensi membuat seseorang menjadi radikalis.
  • 17. FAKTOR PENDIDIKAN • Pendidikan yang salah merupakan faktor penyebab munculnya radikalis di berbagai tempat, khususnya pendidikan agama. • Tenaga pendidik yang memberikan ajaran dengan cara yang salah dapat menimbulkan radikalisme di dalam diri seseorang.
  • 18. KELEBIHAN RADIKALISME • Penganut radikalisme punya tujuan yang jelas dan sangat yakin dengan tujuan tersebut. • Penganut radikalisme memiliki kesetiaan dan semangat juang yang sangat besar dalam mewujudkan tujuannya.
  • 19. KEKURANGAN RADIKALISME • Enganut radikalisme tidak dapat melihat kenyataan yang sebenarnya karena beranggapan bahwa semua yang berseberangan pendapat adalah salah. • Umumnya memakai cara kekerasan dan cara negatif lainnya dalam upaya mewujudknya tujuannya. • Penganut radikalisme menganggap semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah musuh yang harus disingkirkan. • Penganut radikalisme tidak perduli dengan ham (hak asasi manusia).
  • 20. CARA MENANGKAL RADIKALISME • Menyadarkan dan menjabarkan tentang keniscayaan pancasila dalam kehidupan bersama sebagai bangsa yang sarat perbedaan. • Pendidikan kebangsaan harus mencakup kesadaran dan kebanggaan akan takdir geografis serta tanggung jawab terhadap kebudayaan dan nasib bangsa di masa depan. • Kerangka pendidikan kebangsaan, pendidikan agama harus diarahkan ke upaya "memoderasi" sikap keberagamaan, yaitu menjadikan orang beriman lebih bermanfaat dan umat terbaik. Agama harus diformulasikan sebagai solusi dan daya konstruktif yang membahagiakan kehidupan.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. MENCEGAH RADIKALISME • Seseorang wajib berusaha tidak terseret oleh pernyataan- pernyataan yang menyesatkan. Sikap demikian harus mendasari seseorang dalam beberapa hal seperti membaca surat kabar, berdiskusi, mendengarkan pidato, atau mendengarkan dan melihat radio serta televisi (Notohamidjojo,2011:239) • Seseorang tidak boleh menerima informasi yang setengah-setengah, agar tidak terjadi kesalahpahaman
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. KRITIK KURIKULUM 2013 REVISI Kelebihan Kelemahan Saran Mengelompokkan materi pelajaran sesuai urutannya Guru dituntut menggunakan teknologi yang terbaru dalam mengajar Guru harus menguasai teknologi yang berkembang saat ini untuk diaplokasikan dalam pembelajaran Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. Guru bukannya tidak perlu mejelaskan materi, tetapi menjelaskan dulu pengantarnya, lalu siswa dibiarkan mencari sendiri pengetahuan lanjutan yang dituntut untuk dikuasai Penilaian didapat dari semua aspek. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik Guru wajib mengetahui dan menggunakan pendekatan saintifik Menuntut penggunaan HOTS Guru masih menggunakan soal-soal yang belum HOTS Guru harus menguasai dan mengaplikasikan materi HOTS