SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN
HASIL BELAJAR SISWA
Disusun Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSIKOLOGI
PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : SITI MARYAM TANJUNG, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Maulia Sarah
Nurfadilah Tanjung
Putriana Sari
Sri Ramadani
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH IAIDU KISARAN
T.A 2020/2021
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah Psikologi Pendidikan dengan judul “Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa” terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu dan kepada pihak-
pihak yang turut andil dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari pada makalah ini
masih terdapat kekurangan karena itu kami senantiasa mengharapkan masukan dari
pembaca dan pendengar demi penyempurnaan makalah kami pada kesempatan berikutnya,
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Kisaran, 03 Desember 2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang berniali edukatif di
karenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini masalah
yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya
sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial
dengan latar belakang yang berbeda. Ada beberapa aspek yang membedakan anak didik yang
satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.
Sementara itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar,
antara lain faktor linkungan, faktor instrumental, faktor fisiologi, faktor psikologi. Dalam
makalah ini hanya dibatasi pada faktor-faktor yang mempengarui proses dan hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian belajar.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kagiatan
yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik
belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi
langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya.1
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkab dua unsur, yaitu
jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk
mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dengan demikian, belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotor.2
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
A. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak
didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling
ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.
Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua linmgkungan yang berbeda ini selalu terjadi
dalam mengisi kehidupan belajar anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup
signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah.
1. Lingkungan Alami
Lingkunan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di
1
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal. 125
2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hal. 13..
dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di
dalamnya. Keadaan suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di
sekolah. Belajar pada udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam
keadaan udara yang panas dan pengap.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi
dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Apotik hidup mengelompokkan
dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Sejumlah kursi dan meja
belajar teratur rapi yang ditempatkan di bawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat
belajar mandiri di luar kelas dan berinteraksi dengan lingkungan. Kesejukan membuat anak
didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikendaki.
Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan.
2. Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial.
Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma
sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah.
Peraturan dan tata tertib di sekoalh harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh
anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat ringannya pelanggaran.
Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik
yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah.
Lingkungan sosial yang lebih mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik
ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.3
Lingkungan sosial budaya di luar sekolah merupakan sisi kehidupan yang
mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung
sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas.
Pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar sekolah dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas.
Keramaian terdengar sayup-sayup oleh anak didik di dalam kelas.
3 Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 190.
B. Faktor Instrumental
1. Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur subtansial dalam
pendidikan. Setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang dipegang dan diajarkan
kepada anak didik. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam
program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan
pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik.
Seorang guru terpaksa menjejalkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik dalam waktu
yang masih sedikit tersisa, karena ingin mencapai target kurikulum. Akan memaksa anak didik
belajar dengan keras tanpa mengenal lelah. Padahal anak didik sudah lelah belajar ketika itu.
Tentu saja hasil belajar yang demikian kurang memuaskan dan cenderung mengecewakan.
Guru akan mendapat hasil belajar anak didik di bawah standar minimum. Hal ini disebabkan
telah terjadi proses belajar yang kurang wajar pada diri setiap anak didik. Jadi, kurikulum dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik di sekolah.[8]
2. Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk
dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan di sekolah tergantung dari baik tidaknya
program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah
yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana.
Program bimbingan dan penyuluhan mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan
belajar anak didik di sekolah. Bervariasinya nilai kuantitatif di dalam buku rapor sebagai
bukti bahwa tingkat penguasaan bahan pengajaran oleh anak didik yang bermacam-macam.
Bantuan mutlak diberikan kepada anak didik yang bermasalah agar mereka tenang dan
bergairah dalam belajar. Ketiadaan tenaga bimbingan dan penyuluhan tidak menjadikan alasan
untuk tidak memberikan bantuan dalam usaha mengeluarkan anak didik dari kesulitan belajar.
Program pengajaran yang dibuat oleh guru akan mempengaaruhi ke mana proses belajar itu
berlangsung. Gaya belajar anak didik digiring ke suatu aktivitas belajar yang menunjang
keberhasilan program pengajaran yang dibuat oleh guru. Program pengajaran yang dibuat tidak
hanya berguna bagi guru, tetapi juga bagi anak didik. Bagi guru dapat menyeleksi perbuatan
sendiri dan kata-kata atau kalimat yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Bagi
anak didik dapat memilih bahan pelajaran atau kegiatan yang menunjang ke arah penguasaan
materi seefektif dan seefisien mungkin.
3. Sarana dan Fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai
tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu
persyaratan membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung sekolah yang di dalamnya ada
ruang kelas, ruang kepala kelas, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata
usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan
kemudahan pelayanan anak didik.
Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh
setiap sekolah. Ini kebutuhan guru yang tidak bisa dianggap ringan. Guru harus memiliki buku
pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Buku kependidikan/keguruan
perlu dibaca atau dimiliki oleh guru dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Alat peraga
yang guru perlukan harus tersedia di sekolah agar guru sewaktu-waktu dapat menggunakannya
sesuai dengan metode mengajar yang akan dipakai dalam penyampaian bahan pelajaran di
kelas. Lengkap tidaknya fasilitas sekolah membukan peluang bagi guru untuk lebih kreatif
mengajar.
Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Anak didik
tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala
kebutuhan anak didik. Masalah yang dihadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak
didi tentu akan lebih baik.
4. Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak
diperlukan di dalamnya. Guru yang profesional lebihg mengedepankan kualitas pengajaran
daripada materil orientid. Kualitas kerja lebih diutamakan daripada mengambil mata pelajaran
yang bukan bidang keahliannya.
Untuk menjadi guru yang baik itu tidak dapat diandalkan kepada bakat ataupun hasrat
(emansipasi) atau lingkungan belaka namun harus disertai kegiatan studi dan latihan serta
praktek/pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru yang diinginkan sehingga
melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan. Hasil belajar anak didik tidak hanya
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan/pengalaman mengajar, tetapi juga dipengaruhi
sikap mental guru dalam memandang tugas yang diembannya. Seorang guru yang memandang
profesi keguruan sebagai panggilan jiwa akan melahirkan perbuatan untuk melayani
kebutuhan anak didik dengan segenap jiwa raga. Kerawanan hubungan guru dengan anak
didik yang dirisaukan selama ini tidak lagi menjadi masalah aktual yang berkepentinagn. Yang
terjadi adalah kemesraan komunikasi antara guru dan anak didik.
C. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar
seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang
yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata
kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi; mereka lekas lelah,
mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung,
pengecap, telinga, dan tubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat. Sebagian besar yang
dipelajari manusia (anak) yang belajar berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau
model, melakukan observasi, mengamati hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan
guru, mendengarkan ceramah, dan lain-lain.
Aspek fisiologis mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran dengan pola klasikal
perlu memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak didik. Postur tubuh anak didik yang
tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang anak didik yang bertubuh pendek. Hal ini
dimaksudkan agar pandangan anak didik ke papan tulis tidak terhalang oleh anak didik yang
bertubuh tinggi.
D. Kondisi Psikologis
1. Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.4 Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika,
akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk
belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Minat tidak dibaawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seorang anak didik. Caranya adalah dengan jalan
memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran
yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu atau menguraikan kegunaannya di
masa depan bagi anak didik.
2. Kecerdasan
Inteligensi pada umunya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat.tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan
tigkat keberhasilan belajar siswa. semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka
semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang
berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. Wiliam Stern berpendapat bahwa inteligensi ialah
kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat
berpikir yang sesuai dengan tujuannya. Wiliam Stern berpendapat bahwa inteligensi sebagian
besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkungan tidak begitu
4 Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 187.
berpengaruh kepada inteligensi seseorang.5
Kecerdasan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan berhasil dan tidaknya
seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program pendidikan pengajaran. Orang
yang lebih cerdas pada umunya akan lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas.
3. Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-
masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang
berinteligensi sangat cerdas atau cerdas luar biasa disebut juga sebagai anak berbakat.
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar
seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai
dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Akan tetapi banyak sekali hal-
hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang.
Menurut Sunarto dan Hartono bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi
dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan
atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa
seseoang yang mempunyai bakat dalam bidang olahraga, umumnya prestasi mata pelajaran
lainnya juga baik. Keunggulan dalam salah satu bidang, apakah sastra, matematika atau seni,
merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang
menunjang, termasuk minat dan dorongan pribadi.
4. Motivasi
Menurut Noehi Nasution motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi
keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari
dalam diri (motivasi instrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh
tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai-cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan
5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,1990), hal. 52
selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi
intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh
orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk masa depan , umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng
dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru.
5. Kemampuan Kognitif
Ranah kognitif adalah kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk
dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan
ilmu pengetahuan. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jemabatan untuk sampai
pada penguasan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir.
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan
materi pelajaran sejelas-jelasnya, bukan bertele-tele kepada anak didik, sehingga tidak terjadi
kesalahan pesepsi anak didik. Sedangkan mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana
orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal di masa yang lampau. Berpikir merupakan
kegiatan mental yang bersifat pribadi. dan berpikir itu sendiri mempunyai tingkatan.
Perkembangan berpikir seorang anak bergerak dari kegiatan berpikir konkret menuju berpikir
abstrak. Guru perlu memahami kemampuan berpikir anak sehingga tidak memaksakan materi-
materi pelajaran yang pada tingkat kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak untuk diterima
dan dicerna olah anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor
lingkungan, faktor instrumental, faktor fisiologi, dan faktor psikologi.
Faktor lingkungan dapat ditinjau dari lingkungan alam dan lingkungan social
budaya. Faktor instrumental ditinjau dari segi kurikulum, program, sarana dan fasilitas
juga guru. Factor fisiologis ditinjau dari segi perkembangan fisik anak. Faktor Psikologi
ditinjau dari segi minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kognisi anak.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini pemakalah menyadari masih ada banyak
kekurangan. Untuk para pembaca diharapkan bisa membaca secara menyeluruh makalah
yang kami paparkan, ditunjang dengan referensi yang ada pun masih banyak
kekurangan, untuk itu alangkah lebih baiknya bila para pembaca dapat
mengkomparasikan dengan buku bacaan yang lain yang berkaitan dengan materi factor
factor yang mempengaruhi proses dan hail belajar, sehingga nantinya akan didapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang mata kuliah psikologi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Islamudin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT R
http://leecaiyun21.blogspot.com/2016/04/makalah-faktor-faktor-
yangmempengaruhi.html?m=1 Diakses pada 03 Desember 2021

More Related Content

What's hot

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Guru Permulaan Abad Ke-21
Guru Permulaan Abad Ke-21Guru Permulaan Abad Ke-21
Guru Permulaan Abad Ke-21hibatullah92
 
Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruPengembangan profesi guru
Pengembangan profesi gurusujaii
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruanarsyad20
 
Kebijakan pengembangan profesi guru
Kebijakan pengembangan profesi guruKebijakan pengembangan profesi guru
Kebijakan pengembangan profesi guruAsep Hidayat
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Pembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanPembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanNur Fazlin Mohd Naim
 
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 
Profesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guruProfesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guruakmafauzia
 
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer Coaching
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer CoachingKomuniti Pembelajaran Profesional : Peer Coaching
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer CoachingMokhzani Fadir
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANFitri Yusmaniah
 
Buku saku rpp satu lembar 2020
Buku saku rpp satu lembar 2020Buku saku rpp satu lembar 2020
Buku saku rpp satu lembar 2020Beny Abdurrahman
 
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanLaluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanMunirah Muni
 

What's hot (18)

peranan guru pakar
peranan guru pakarperanan guru pakar
peranan guru pakar
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
Guru Permulaan Abad Ke-21
Guru Permulaan Abad Ke-21Guru Permulaan Abad Ke-21
Guru Permulaan Abad Ke-21
 
Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruPengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guru
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
Kebijakan pengembangan profesi guru
Kebijakan pengembangan profesi guruKebijakan pengembangan profesi guru
Kebijakan pengembangan profesi guru
 
Kepimpinan sekolah
Kepimpinan sekolahKepimpinan sekolah
Kepimpinan sekolah
 
PROPOSAL (SPPKB)
PROPOSAL (SPPKB)PROPOSAL (SPPKB)
PROPOSAL (SPPKB)
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
Pembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanPembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusan
 
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...
EDUP3083 : ASAS KEPIMPINAN DAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME GURU : PENULISAN A...
 
Profesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guruProfesionalisme guru – keperluan guru
Profesionalisme guru – keperluan guru
 
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer Coaching
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer CoachingKomuniti Pembelajaran Profesional : Peer Coaching
Komuniti Pembelajaran Profesional : Peer Coaching
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Buku saku rpp satu lembar 2020
Buku saku rpp satu lembar 2020Buku saku rpp satu lembar 2020
Buku saku rpp satu lembar 2020
 
PLC
PLCPLC
PLC
 
RPP Satu Lembar 2020
RPP Satu Lembar 2020RPP Satu Lembar 2020
RPP Satu Lembar 2020
 
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanLaluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
 

Similar to Psikologi Pembelajaran

Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docxFactor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdfFactor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaranagustaws
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Harsidi Side
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...sushanblue
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaRisna Riany
 
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxkelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxErlindano18
 

Similar to Psikologi Pembelajaran (20)

Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docxFactor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.docx
 
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdfFactor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Factor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaran
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
 
Proposal eko
Proposal ekoProposal eko
Proposal eko
 
Pkm......
Pkm......Pkm......
Pkm......
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Punya aku
Punya akuPunya aku
Punya aku
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptxkelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
kelompok 6 Lingkungan Kelas Aman prinsip pengajaran dan Asesmen Efektif.pptx
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Ptkipaklas4
Ptkipaklas4Ptkipaklas4
Ptkipaklas4
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Psikologi Pembelajaran

  • 1. MAKALAH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA Disusun Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PSIKOLOGI PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : SITI MARYAM TANJUNG, M.Pd.I Disusun Oleh : Maulia Sarah Nurfadilah Tanjung Putriana Sari Sri Ramadani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH IAIDU KISARAN T.A 2020/2021
  • 2. KATAPENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Psikologi Pendidikan dengan judul “Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa” terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu dan kepada pihak- pihak yang turut andil dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan karena itu kami senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca dan pendengar demi penyempurnaan makalah kami pada kesempatan berikutnya, Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kisaran, 03 Desember 2021 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang berniali edukatif di karenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Ada beberapa aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Sementara itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, antara lain faktor linkungan, faktor instrumental, faktor fisiologi, faktor psikologi. Dalam makalah ini hanya dibatasi pada faktor-faktor yang mempengarui proses dan hasil belajar. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian belajar? 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian belajar. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Belajar Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kagiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya.1 Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkab dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dengan demikian, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.2 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar A. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua linmgkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan belajar anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah. 1. Lingkungan Alami Lingkunan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di 1 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal. 125 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hal. 13..
  • 5. dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya. Keadaan suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolah. Belajar pada udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Apotik hidup mengelompokkan dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Sejumlah kursi dan meja belajar teratur rapi yang ditempatkan di bawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri di luar kelas dan berinteraksi dengan lingkungan. Kesejukan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. 2. Lingkungan Sosial Budaya Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Peraturan dan tata tertib di sekoalh harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah. Lingkungan sosial yang lebih mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.3 Lingkungan sosial budaya di luar sekolah merupakan sisi kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas. Pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar sekolah dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas. Keramaian terdengar sayup-sayup oleh anak didik di dalam kelas. 3 Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 190.
  • 6. B. Faktor Instrumental 1. Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur subtansial dalam pendidikan. Setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang dipegang dan diajarkan kepada anak didik. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. Seorang guru terpaksa menjejalkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik dalam waktu yang masih sedikit tersisa, karena ingin mencapai target kurikulum. Akan memaksa anak didik belajar dengan keras tanpa mengenal lelah. Padahal anak didik sudah lelah belajar ketika itu. Tentu saja hasil belajar yang demikian kurang memuaskan dan cenderung mengecewakan. Guru akan mendapat hasil belajar anak didik di bawah standar minimum. Hal ini disebabkan telah terjadi proses belajar yang kurang wajar pada diri setiap anak didik. Jadi, kurikulum dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik di sekolah.[8] 2. Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana. Program bimbingan dan penyuluhan mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar anak didik di sekolah. Bervariasinya nilai kuantitatif di dalam buku rapor sebagai bukti bahwa tingkat penguasaan bahan pengajaran oleh anak didik yang bermacam-macam. Bantuan mutlak diberikan kepada anak didik yang bermasalah agar mereka tenang dan bergairah dalam belajar. Ketiadaan tenaga bimbingan dan penyuluhan tidak menjadikan alasan untuk tidak memberikan bantuan dalam usaha mengeluarkan anak didik dari kesulitan belajar. Program pengajaran yang dibuat oleh guru akan mempengaaruhi ke mana proses belajar itu berlangsung. Gaya belajar anak didik digiring ke suatu aktivitas belajar yang menunjang
  • 7. keberhasilan program pengajaran yang dibuat oleh guru. Program pengajaran yang dibuat tidak hanya berguna bagi guru, tetapi juga bagi anak didik. Bagi guru dapat menyeleksi perbuatan sendiri dan kata-kata atau kalimat yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Bagi anak didik dapat memilih bahan pelajaran atau kegiatan yang menunjang ke arah penguasaan materi seefektif dan seefisien mungkin. 3. Sarana dan Fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung sekolah yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala kelas, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh setiap sekolah. Ini kebutuhan guru yang tidak bisa dianggap ringan. Guru harus memiliki buku pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Buku kependidikan/keguruan perlu dibaca atau dimiliki oleh guru dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Alat peraga yang guru perlukan harus tersedia di sekolah agar guru sewaktu-waktu dapat menggunakannya sesuai dengan metode mengajar yang akan dipakai dalam penyampaian bahan pelajaran di kelas. Lengkap tidaknya fasilitas sekolah membukan peluang bagi guru untuk lebih kreatif mengajar. Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan anak didik. Masalah yang dihadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didi tentu akan lebih baik. 4. Guru Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Guru yang profesional lebihg mengedepankan kualitas pengajaran daripada materil orientid. Kualitas kerja lebih diutamakan daripada mengambil mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya.
  • 8. Untuk menjadi guru yang baik itu tidak dapat diandalkan kepada bakat ataupun hasrat (emansipasi) atau lingkungan belaka namun harus disertai kegiatan studi dan latihan serta praktek/pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru yang diinginkan sehingga melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan. Hasil belajar anak didik tidak hanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan/pengalaman mengajar, tetapi juga dipengaruhi sikap mental guru dalam memandang tugas yang diembannya. Seorang guru yang memandang profesi keguruan sebagai panggilan jiwa akan melahirkan perbuatan untuk melayani kebutuhan anak didik dengan segenap jiwa raga. Kerawanan hubungan guru dengan anak didik yang dirisaukan selama ini tidak lagi menjadi masalah aktual yang berkepentinagn. Yang terjadi adalah kemesraan komunikasi antara guru dan anak didik. C. Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi; mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat. Sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi, mengamati hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah, dan lain-lain. Aspek fisiologis mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran dengan pola klasikal perlu memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak didik. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang anak didik yang bertubuh pendek. Hal ini dimaksudkan agar pandangan anak didik ke papan tulis tidak terhalang oleh anak didik yang bertubuh tinggi.
  • 9. D. Kondisi Psikologis 1. Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.4 Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang- bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika, akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Minat tidak dibaawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seorang anak didik. Caranya adalah dengan jalan memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu atau menguraikan kegunaannya di masa depan bagi anak didik. 2. Kecerdasan Inteligensi pada umunya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tigkat keberhasilan belajar siswa. semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. Wiliam Stern berpendapat bahwa inteligensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. Wiliam Stern berpendapat bahwa inteligensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkungan tidak begitu 4 Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 187.
  • 10. berpengaruh kepada inteligensi seseorang.5 Kecerdasan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan berhasil dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program pendidikan pengajaran. Orang yang lebih cerdas pada umunya akan lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. 3. Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing- masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berinteligensi sangat cerdas atau cerdas luar biasa disebut juga sebagai anak berbakat. Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Akan tetapi banyak sekali hal- hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Menurut Sunarto dan Hartono bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa seseoang yang mempunyai bakat dalam bidang olahraga, umumnya prestasi mata pelajaran lainnya juga baik. Keunggulan dalam salah satu bidang, apakah sastra, matematika atau seni, merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan dorongan pribadi. 4. Motivasi Menurut Noehi Nasution motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi instrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai-cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan 5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,1990), hal. 52
  • 11. selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan , umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru. 5. Kemampuan Kognitif Ranah kognitif adalah kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jemabatan untuk sampai pada penguasan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan materi pelajaran sejelas-jelasnya, bukan bertele-tele kepada anak didik, sehingga tidak terjadi kesalahan pesepsi anak didik. Sedangkan mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal di masa yang lampau. Berpikir merupakan kegiatan mental yang bersifat pribadi. dan berpikir itu sendiri mempunyai tingkatan. Perkembangan berpikir seorang anak bergerak dari kegiatan berpikir konkret menuju berpikir abstrak. Guru perlu memahami kemampuan berpikir anak sehingga tidak memaksakan materi- materi pelajaran yang pada tingkat kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak untuk diterima dan dicerna olah anak.
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor lingkungan, faktor instrumental, faktor fisiologi, dan faktor psikologi. Faktor lingkungan dapat ditinjau dari lingkungan alam dan lingkungan social budaya. Faktor instrumental ditinjau dari segi kurikulum, program, sarana dan fasilitas juga guru. Factor fisiologis ditinjau dari segi perkembangan fisik anak. Faktor Psikologi ditinjau dari segi minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kognisi anak. B. Saran Dalam penulisan makalah ini pemakalah menyadari masih ada banyak kekurangan. Untuk para pembaca diharapkan bisa membaca secara menyeluruh makalah yang kami paparkan, ditunjang dengan referensi yang ada pun masih banyak kekurangan, untuk itu alangkah lebih baiknya bila para pembaca dapat mengkomparasikan dengan buku bacaan yang lain yang berkaitan dengan materi factor factor yang mempengaruhi proses dan hail belajar, sehingga nantinya akan didapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mata kuliah psikologi pembelajaran.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Islamudin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT R http://leecaiyun21.blogspot.com/2016/04/makalah-faktor-faktor- yangmempengaruhi.html?m=1 Diakses pada 03 Desember 2021