SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
STRATEGIC MANAGEMENT
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan
strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Dessy Hayati Hakim
55117010007
Mahasiswa Magister Manajement
Univesitas Mercu Buana
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Manajement
Univesitas Mercu Buana
‘18
2
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Dafar Isi
Definisi dan Konsep Strategi
Strategi adalah salah satu perangkat untuk mengembangkan tujuan. Dalam
perkembangannya konsep dan definisi strategi terus berkembang. Hal ini ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi, beberapa definisi strategi yang dikemukakan
oleh para pakar, yaitu :
1. Menurut Fred R. David Strategi adalah cara untuk mencapai tujuang-tujuan jangka
panjang.
2. Menurut Porter Startegi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.
Tipe-tipe strategi
Menurut Rangkuti (2006:7) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga
tipe strategi yaitu :
1. Strategi manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi secara mikro. Mislanya strategi pengembangan
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,
strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
2. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah
perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha
mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu
divisi baru, dan sebagainya.
3. Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-
strategi yang berhubungan dengan keuangan.
‘18
3
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Tingkatan strategi
Dalam suatu manajemen strategi, perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tingkatan
strategi, menurut Wheelen dan Hunger (1990) dalam Salusu 1996 yaitu :
1. Strategi korporasi
Masalah yang cukup penting dari strategi ini adalah menentukan strategi apa yang
akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan dan bisnis apa yang akan
dilepaskan.
2. Strategi bisnis
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di berbagai
tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnis dapatditekankan pada
strategic business units (SBU). Pada prinsipnya memiliki karakteristik, yaitu
menghasilkan misi dan strategi, produk dan jasa secara spesifik, bersaing dengan
pesaing yang telah diketahui dengan jelas. Strategi bisnis pada umunya menekankan
pada peningkatan margin laba dari produk dan penjualan, dan harus
mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsi, sehingga tujuan tingkat divisi dapat
dicapai.
3. Strategi fungsional
Strategi fungsional lebih bersifat operasional karena langsung diimplementasikan oleh
fungsi-fungsi manajemen yang ada dibawah tanggung jawabnya,seperti fugsi
manajemen produksi/operasional, pemasaran,keuangan, dan personalia.
Berbagai Alternatif Strategi
1. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
Integrasi ke depan, Integrasi ke belakang dan Integrasi horizontal merupakan tiga
macam strategi yang termasuk kedalam kelompok strategi integrasi. Kegiatannya secara
kolektif sering dianggap secara strategi integrasi vertikal (Vertical Integration strategy).
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap
distributor, pemasok atau para pesaing baik melalui marger, akuisisi atau membuat
perusahaan sendiri. (Fred R. David, 2009:251).
Berikut penjelasan ketiga strategi integrasi :
1. Strategi Integrasi ke depan
Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar
terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka bila perlu dengan
dengan memilikinya. Berkaitan dengan kepemilikan dan kendali yang besar,
belakangan ini banyak produsen yang mengaplikasi strategi integrasi ke depan.
2. Strategi Integrasi ke Belakang
Merupakan sebuah usaha strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangant tepat ketika pemasok
‘18
4
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
perusahaan yang ada saat ini tidak dapat diandalkan, terlampau mahal, atau tidak
mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
3. Strategi Integrasi Horizontal
Strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing
perusahaannya. Salah satu tren paling signifikan dalam manajemen strategis dewasa
ini adalah meningkatnya pemakai integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan.
merger, akuisisi, pengambilalihan (takeover) diantara para pesaing memungkinkan
peningkatan skala ekonomi serta mendorong transfer sumber daya dan kompetensi.
2. Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Penetrasi pasar , pengembangan pasar dan pengembangan produk kadang disebut
sebagai strategi intensif sebah hal-hal tersebut mengharuskan adanya upaya-upaya intensif
jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik. Ketiga
strategi ini dipaparkan sebagai berikut :
1. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang
ada dipasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini
secara luas digunakan dalam bentuk murni maupun dalam bentuk kombinasi
(gabungan) dengan strategi-strategi lainnya.
2. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development)
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada ke
daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Dalam perspektif
global, pengembangan pangsa pasar berskala internsional sudah banyak dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi,
terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan,
serta adanya pangsa yang baru atau pasar yang belum jenuh.
3. Strategi Pengembangan Produk (Product Development)
Strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya
memerlukan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat dua jenis umum strategi deversifikasi, terkait dan tidak terkait. Bisnis
dikatakan terkait ketika rantai nila bisnis memiliki kesesuaian strategi lintas bisnis yang
bernilai secara kompetitif. Bisnis dikatakan tidak terkait ketikarantai nilai bisnis sangat tidak
mirip sehingga tidak ada hubungan lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif.
‘18
5
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Sebagian besar perusahaan memilih strategi diversifikasi yang terkait untuk memanfaatkan
sinergi – sinergi berikut :
1. Menstransfer keahlian yang bernilai secara kompetitif, tips dan trik teknologis, atau
kapabilitas lain dari satu bisnis ke bisnis yang lain.
2. Memadukan aktivitas – aktivitas terkait dari bisnis yang terpisah kedalam satu operasi
tunggal untuk mencapai biaya yang lebih rendah.
3. Memanfaatkan nama merk yang telah dikenal luas.
4. Kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dan kapabilitas sumber daya
yang bernilai secara kompetitif.
Menurut Porter, ada tiga stategi yang dapat di lakukan perusahaan untuk memperoleh
keunggulan bersaing (Rangkuti, 2015: 6) yaitu
a. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah seringkali menuntut bagian pasar relative
yang tinggi atau kelebihan yang lain, seperti akses yang menguntungkan kepada bahan baku.
Selain itu juga perlu untuk merancang produk agar mudah di dapat, menjual
Banyak lini produk yang mudah dibuat, menjual banyak lini produk yang berkaitan
untuk menebarkan biaya, serta melayani kelompok pelanggan yang besar guna membangun
volume. Penerapan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal pendahuluan
yang besar untuk peralatan modern, penetapan harga yang agresif dan kerugian awal untuk
membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya dapat memungkinkan skala ekonomis dalam
pembelian yang akan semakin menekan biaya (Porter, 2008: 32).
b. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di atas rata-rata
dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman untuk mengatasi
kekuatan pesaing, meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya.
Diferensiasi memberikan penyekat kepada persaingan karena adanya loyalitas dari merek
pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Diferensiasi juga
meningkatkan margin laba yang menghindarkan kebutuhan akan posisi biaya rendah (Porter,
2008: 34).
c. Strategi Fokus (focus)
Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukan untuk mencapai sasaran di
keseluruhan industri, maka strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu
secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan
mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan pesaing yang bersaing lebih luas. (Porter, 2007: 75)
‘18
6
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Sarana-sarana untuk mencapai strategi
1. Strategi Merger / Akuisisi
Merger dan akuisisi merupakan dua cara yang lazim digunakan untuk menjalankan
strategi. Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama bersatu
untuk membangun satu unit usaha. Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi besar membeli
suatu perusahaan yang lebih kecil, atau sebaliknya.
Alasan untuk melakukan merger dan akuisisi :
1. Untuk menydiakan pemanfaatan kapasitas yang lebih baik.
2. Untuk memanfaatkan secara lebih baik tenaga penjualan yang ada.
3. Untuk mengurangi staf manajerial.
4. Untuk mencapai skala ekonomi.
5. Untuk mengatasi masalah tren musiman pada penjualan.
6. Untuk memperoleh akses ke pemasok, distributor, konsumen, produk, dan kreditor baru.
7. Untuk menguasai teknologi baru.
8. Untuk mengurangi kewajiban pajak.
Ada beberapa alasan mengapa banyak merger dan akuisisi yang gagal :
1. Kesulitan – kesulitan integrasi.
2. Evaluasi target yang kurang memadai.
3. Utang yang besar atau luar biasa.
4. Ketidak mampuan untuk mencapai sinergi.
5. Terlalu banyak divestasi.
6. Para manajer terlampau berfokus pada akuisisi.
7. Akuisisi yang terlalu besar.
8. Kesulitan dalam menyatukan budaya organisasi yang beragam.
9. Turunnya semangat kerja karyawan karena pemecatan dan relokasi.
‘18
7
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
2. Strategi Kemitraan
Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan bersifat kerjasama
antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang semua orang didalamnya
setuju untuk bekerjasama dalam meraih tujuan bersama dan menunaikan kewajiban tertentu
serta menanggung resiko, tanggungjawab, sumberdaya, kemampuan dan keuntungan secara
bersama-sama. Kunci utama terlaksananya kemitraan adalah dengan merapkan koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi seluruh program-program dengan lembaga-lembaga terkait yang
berpartisipasi dalam kemitraan tersebut.
Untuk membangun dan memperluas akses pendidikan masyarakat dan menjawab
tantangan pengembangan kemitraan, perlu ditingkatkan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi seluruh program, baik secara internal maupun lintas sektoral. Penggalangan
kemitraan dan kerjasama yang baik dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders), sehingga seluruh program sampai ke masyarakat dan dapat dilaksanakan
tanpa hambatan berarti.
Dalam sejarah pengembangan manusia tidak terdapat seorangpun yang bisa hidup
sendiri terpisah dari kelompok lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanyalah
untuk sementara waktu. Aristoteles, seorang ahli Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya,
bahwa manusia itu adalah zoon politicon, artinya bahwa manusia itu sebagai mahluk pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesame manusia lainnya, jadi mahluk
yang suka bermasyarakat. Oleh karena sifatnya yang suka bergaul dengan satu sama lain,
maka manusia disebut makhluk sosial . Adanya hubungan antar manusia tersebut kemudian
melahirkan istilah kemitraan.
3. Joint Venture
Joint Venture merupakan strategi yang sangat populer. Strategi ini muncul ketika dua
atau lebih perusahaan membentuk suatu kerjasama atau konsorsium dalam rangka
memanfaatkan peluang yang ada secara bersama-sama. Strategi ini masuk dalam kategori
strategi defensif karena perusahaan yang melakukan Joint Venture tidak berminat untuk
bekerja/ mengambil resiko sendiri. Tidak jarang, pihak-pihak yang bermaksud melakukan
kerjasama tersebut membentuk suatu perusahaan baru dengan tujuan menjalankan
kerjasama yang dimaksud. Joint Venture bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti R&D,
jaringan dan sistem distribusi, kesepakatan linsensi, kesepakatan produksi, juga upaya untuk
mengajukan penawaran bersama agar dapat memenangkan suatu tender.
Joint Venture dan kesepakatan kerjasama banyak digunakan secara luas karena
kemampuannya untuk meningkatkan komunikasi dan jaringan kerja, untuk melakukan
operasi secara global, serta untuk menurunkan resiko. Bahkan kesepakatan kerjasama antar
perusahaan yang sedang bersaing secara langsung juga terjadi. Biasanya kesepakatan
kerjasama ini merupakan jembatan untuk mensinergikan keunggulan kempetitif di bidang
masing-masing, baik itu teknologi, distribusi, riset dasar, maupun kapasitas produksi.
‘18
8
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Perencanaan strategis
Perencanaan Strategi bermula dari perkembangan Rational Comprehensive Planning
(RCP) yang populer di tahun 1945. RCP mengalami jatuh bangun dan perkembangan pada
masanya. Implemantasi RCP untuk perencanaan pembangunan di Indonesia tertuang dalam
Repelita dan saat ini berkembang menjadi strategic planning dalam bentuk RPJM. Berikut
bagan perkembangan RCP di dunia:
Perubahan tersebut disebabkan oleh paradigma perencanaan yang terjadi pada elit
politik terhadap perkembangan zaman yang menyebabkan paradigma RCP sudah tidak
mampu lagi mengakomodasi tuntutan pembangunan negara dan tuntutan atau kritik
terhadap RCP. Oleh sebab itu muncul beberapa jenis proses perencanaan antara lain
: incremental planning, strategic planning, dll.
Perencanaan strategis itu sendiri adalah proses penentuan strategi atau arahan sekaligus
pengambilan keputusan dalam alokasi sumberdaya. Pendekatan strategis memfokuskan
secara efisien pada tujuan yang spesifik, dengan meniru cara perusahaan swasta yang
diterapkan pada gaya perencanaan publik, tanpa menswastakan kepemilikan publik.
Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang
tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi
dan kondisi setempat maka banyak sekali terdapat versi perencanaan strategis.
‘18
9
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
(1) Perumusan visi dan misi
(2) Pengkajian lingkungan eksternal
(3) Pengkajian lingkungan internal
(4) Perumusan isu-isu strategis
(5) Penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran).
Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari
salah satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah
ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan
langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka diimplementasikan
dengan terlebih dahulu dengan menyusun rencana-rencana kerja (aksi/tindakan). Suatu
rencana kerja dapat berupa rencana zoning seperti diterapkan pada perencanaan strategis
pengelolaan wilayah pesisir dan kelautan yang dikembangkan dalam proyek Marine Resource
Evaluation and Planning (MREP) di Depdagri Indonesia.
Sifat-sifat perencanaan strategis antara lain:
 Lebih berorientasi pada tindakan (action)
Perencanaan strategis lebih luwes sehingga memungkinkan pengelola pengembangan
kota untuk selalu berpikir dan bertindak strategis menghadapi perubahan-perubahan yang
drastis. Visi yang membimbing perencanaan strategis mencakup pula para pemeran (aktor)
pembangunan disamping juga program kegiatan (tindakan) dan ruang (tempat).
 Lebih menampung partisipasi masyarakat yang lebih luas
Sifat partisipatif ini menjadikan para perencana yang progresif dan membela
masyarakat menekankan kebutuhan untuk membawa orang-orang warga masyarakat ke
proses perencanaan, yang orang-orang tersebut, karena rancangannya atau pada prakteknya,
tidak pernah berpartisipasi. Para penulis ini yakin bahwa partisipasi yang lebih luas akan
menghasilkan rencana yang lebih menghayati dan responsif.
 Lebih mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan
yang ada
Pertimbangan kekuatan dan kelemahan mendorong organisasi untuk melihat di luar
dirinya dalam ruang maupun waktu. Dalam konteks kajian lingkungan, organisasi / perencana
dapat mengukur kekuatan dan kelemahan yang relatif terhadap peluang dan ancaman karena
peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal dan bersifat harus diterima apa adanya
(given) dan secara esensial tidak dapat diubah.
‘18
10
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
 Lebih menaruh perhatian pada kompetisi kepentingan yang terjadi di masyarakat
perkotaan
Kompetisi dalam perencanaan strategis dipandang sebagai bagian yang tak
terelakkan, maka masyarakat diminta untuk mengidentifikasikan persaingan dan melakukan
antisipasi terhadap ancaman tersebut atau harus menerima konsekuensi akibat mengabaikan
persaingan tersebut. Hal tersebut mendorong para perencana juga menyadari adanya
persaingan antar-daerah, antar negara, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan
lokasi investasi industri dalam menyusun rencana.
Proses Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis memang lebih mewadahi partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaannya, sehingga memang mampu mewadahi aspirasi partai atau golongan/
kelompok yang memperjuangkan demokrasi. Oleh karenanya perencanaan strategis
seringkali mempunyai banyak versi dan tidak mempunyai versi baku.
Beberapa hal-hal yang perlu dalam memulai proses perencanaan strategis yang efektif antara
lain:
 Paling sedikit punya satu sponsor yaitu stakeholder yang mempunyai posisi atau
wewenang untuk melegitimasi proses perencanaan tersebut.
 Paling sedikit satu pendukung kuat untuk mendorong proses agar berjalan terus.
 Sebuah tim perencanaan strategis.
 Kesadaran bahwa proses mungkin akan mendapat hambatan atau keterlambatan.
 Sikap yang fleksibel (luwes) tentang suatu rencana strategis itu.
 Kemampuan untuk menggalang informasi dan orang-orang pada waktu-waktu
tertentu untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan penting.
 Keinginan untuk membangun/ menyusun dan mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan kriteria evaluasi (meskipun sangat berbeda)
Konsep Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen yang paling utama adalah Perencanaan karena dari
fungsi tersebutlah fungsi-fungsi lain disusun. Perencanaan merupakan cetak biru untuk
pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-
tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan
tersebut. Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana merupakan jembatan yang dibangun untuk
menghubungkan antara masa kini dengan masa datang yang diinginkan, karena perencanaan
adalah mempersiapkan masa depan. Masa depan memang akan datang dengan sendirinya,
tapi tanpa perencanaan masa depan tersebut mungkin bukan masa depan yang kita inginkan.
‘18
11
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak
akan dapat berjalan.
Merumuskan Tujuan untuk sebuah Rencana
Sebelum sebuah rencana kerja dapat disusun, hal yang pertama yang harus
dirumuskan adalah sasaran-sasaran apa yang hendak dicapai. Sasaran-sasaran tersebut dapat
dirunut dari visi dan missi yang dirumuskan oleh organisasi. Melalui Missi Organisasi kita
dapat mengetahui untuk tujuan apa organisasi itu didirikan dan mengapa organisasi itu ada.
Missi merupakan dasar bagi tujuan dan garis besar perencanaan dalam keseluruhan
organisasi. Oleh karenanya dalam menyusun sebuah perencanaan yang efektif, seorang
manajer harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan internal, peran-peran organisasional,
kinerja, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, dan keseluruhan operasional organisasi
tetap sejalan dengan missi organisasi.
Untuk memastikan apakah sasaran/tujuan-tujuan yang disusun dalam sebuah
perencanaan dapat lebih efektif, maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh
seorang manajer :
1. Rumusan tujuan harus jelas dan spesifik dan sebisa mungkin menggunakan kalimat
kuantitatif agar mudah mengukurnya
2. Tujuan tersebut harus mencakup hasil sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau sasaran
tidak mungkin disusun berdasarkan hasil kerja orang-per-orang, maka sasaran
tersebut dibuat berdasarkan hasil dari kontribusi persektor/perbagian.
3. Tujuan harus mampu memberikan tantangan untuk mencapainya, namun bukan
berarti harus sangat sulit untuk dicapai.
4. Tujuan harus memiliki tenggat waktu yang jelas untuk mencapainya
5. Tujuan mestinya dikaitkan juga dengan penghargaan bagi yang mencapainya.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan.
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan
bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer
membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
‘18
12
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah
dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain
itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal
yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan
yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Perencanaan memberikan arah tindakan saat kini yang terfokus pada pencapaian
tujuan yang kita impikan di masa yang akan datang. Melalui perencanaan kita dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan dan memperkirakan resikonya sambil terus
menyesuaikan tindakan/aktifitas dengan tujuan yang hendak kita capai. Karena pentingnya
fungsi perencanaan, maka dalam dunia militer dikenal idiom :”Jika kamu gagal
merencanakan, maka kamu merencanakan kegagalan”
Melalui perencanaan yang baik, enam pertanyaan pokok dalam setiap aktifitas untuk
mencapai tujuan akan terjawab. Keenam pertanyaan tersebut yang dikenal dengan 4W &2 H)
adalah sebagai berikut :
1. What needs to be accomplished? (apa yang harus dikerjakan?)
2. When is the deadline? (Kapan harus dilaksanakan dan diselesaikan?
3. Where will this be done? (Dimana tempat pelaksanaannya?)
4. Who will be responsible for it? (Siapa penanggungjawabnya?)
5. How will it get done? (Bagaimana cara melaksanakannya?)
6. How much time, energy, and resources are required to accomplish this goal? (Berapa
banyak waktu, tenaga dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan)
Perencanaan memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencapaian tujuan,
manfaat-manfaat yang diberikan tersebut diantaranya adalah :
1. Memberikan arah tindakan pada organisasi. Tanpa rencana yang memiliki tujuan
sebuah organisasi tidak akan sampai kemanapun.
2. Memfokuskan perhatian pada sasaran-sasaran dan hasil-hasil yang hendak dicapai.
Rencana membantu baik manajer dan maupun karyawan untuk memusatkan
perhatian mereka pada sebuah gambaran besar yang disebut rencana.
3. Menetapkan dasar bagi kerjasama tim. Sebuah rencana mengintegrasikan berbagai
bagian/unit dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Membantu mengantisipasi permasalahan dengan memperhitungkan situasi dan
perubahan lingkungan yang akan terjadi
5. Rencana juga memberikan arahan dalam pembuatan keputusan. Keputusan selalu
berorientasi ke masa depan, jika manajemen tidak memiliki rencana untuk masa
‘18
13
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
depan maka keputusan keputusan yang dibuatpun hanya sedikit yang dapat
berorientasi ke masa depan.
6. Merupakan prasyarat bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Melalui
perencanaan, manajemen akan mengetahui pengorganisasian apa yang harus
ditangani, karyawan apa dan bagaimana yang dibutuhkan, bagaimana memimpin,
memotivasi karyawan, dst.
LINGKUP & JENIS PERENCANAAN
Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh
manajer pada semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan
level manajerialnya. Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya berbeda, setiap
manajer harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar
tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit kerja dan antar bagian yang lebih tinggi.
Memilahkan lingkup rencana tersebut adalah untuk membentuk sebuah mata rantai Sarana -
Tujuan yang menghubungkan antara aktifitas organisasi sehari-hari dengan pencapaian
tujuan secara keseluruhan.
Mata rantai Sarana-Tujuan tersebut dibentuk dalam level perencanaan adalah sbb:
1. Rencana Strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat umum
dan di dalamnya mencakup pengembangan missi organisasi, serta tujuan-tujuan
pokok yang akan dicapai organisasi secara keseluruhan. Top Level Manajer adalah
yang bertanggung-jawab dan berkepentingan dengan perencanaan ini.
2. Rencana Taktis merupakan rencana yang menjabarkan Rencana Strategik menjadi
rencana dengan target-target spesifik yang harus dicapai oleh setiap divisi. Oleh
karenanya memuat tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya
dan siapa yang bertanggungjawab pada setiap divisinya. Yang bertanggungjawab
untuk mengidentifikasikan tindakan-tindakan taktis spesifik yang harus disusun dalam
Rencana taktis ini adalah Manajer tingkat menengah yang membawahi divisi-divisi
spesifik.
3. Rencana Operasional merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang
merupakan jabaran lebih rinci dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana
Operasional adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja
dalam satu tahun kerja, oleh karenanya juga disebut sebagai Rencana Sekali Pakai
(Single-use Plans) . Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus
dilakukan, jadwal kerja, penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja
organisasi juga termasuk dalam katagori ini
4. Rencana Kontijensi. Rencana ini adalah rencana yang dikembangkan sebagai antisipasi
jika rencana semula yang telah dibuat ternyata gagal mencapai tujuan atau bahkan
tidak dapat dilaksanakan kerena berbagai sebab. Organisasi-organisasi besar biasanya
‘18
14
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
memiliki rencana kontinjensi, karena bagaimanapun telitinya seorang manajer dalam
mempertimbangkan berbagai aspek dalam perencanaannya, situasi lingkungan bisa
berubah.
5. Contuinuining or Ongoing Plans, adalah bentuk rencana yang dibuat untuk
kepentingan beberapa tahun dengan kemungkinan revisi atau pembaruan secara
periodik. Yang termasuk Ongoing Plans ini adalah :
a. Kebijakan, yang merupakan arahan umum yang harus diikuti oleh para manajer
manakala menangani masalah yang berkaitan dengan wilayah-wilayah penting dalam
pembuatan keputusan (misalnya kebijakan kepegawaian dan pengelolaan
sumberdaya manusia, kebijakan kenaikan upah/gaji, dlsb)
b. Prosedur, yakni petunjuk langkah demi langkah yang menjelaskan bagaimana suatu
aktifitas harus dilakukan. Prosedur memberikan standarisasi penanganan untuk
aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berulang (misalnya tentang prosedur
penilaian kerja, prosedur pembuatan laporan keuangan, prosedur pemesanan barang,
dll).
c. Aturan, yakni pernyataan yang secara explicit memberikan batasan pada karyawan
tantang apa yang boleh atau tidak boleh mereka lakukan saat bekerja (misalnya
larangan absen atau bahkan datang terlambat ke tempat kerja, dll, aturan-aturan yang
secara explicit juga dicantumkan pada saat calon karyawan menandatangani kontrak
kerja, dll).
KENDALA-KENDALA DALAM PERENCANAAN
Agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan efektif, manajer harus
mampu mengidentifikasikan beberapa kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha
mengatasinya. Kendala-kendala tersebut umumnya adalah :
1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja
tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor
penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari
atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar.
2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah
rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan
menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu
untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka
tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak
mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut.
3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah
informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan
rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana
tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka
rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
‘18
15
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
4. Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang
sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan
jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan
masadepan. Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya
tentang masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat
menyusun sebuah rencana.
5. Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak
organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan
dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi,
membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan
perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang
dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi menyusun
sebuah rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer.
6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya. Kebanyakan
manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang paling dikuasai dan menghindarkan
diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap kurang mampu. Misalnya
memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun
mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena
kurang menguasai operasional organisasinya.
Kendala-kendala tersebut pastilah dapat diatasi manakala manajer menginginkan
sebuah rencana berkualitas yang tersusun. Cara termudah dan termurah tentu saja melalui
komunikasi yang efektif dengan karyawan dan melibatkan mereka dalam penyusunan
rencana. Komunikasi yang efektif menjamin manajer memperoleh informasi yang berkualitas,
dan melibatkan karyawan dalam proses pembuatan rencana akan memperluas dan
memperdalam perspektif rencana itu serta mengurangi resiko kurang ketidak-berhasilan
rencana tersebut saat dilaksanakan.
Tahapan Formulasi Strategi
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT menurut Phillip Kotler (2009:63) diartikan sebagai evaluasi keseluruhan
kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Sedangkan Menurut Freddy Rangkuti (2015:19). Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Treathment).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan salah
satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep
bisnis yang bedasarkan faktor internal dan eksternal yaitu strenghth, weakness, opportunity, and
threats
‘18
16
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Dalam proses pembuatan analisis SWOT, kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam kasus analisis
SWOT. Dimana hal ini Freddy Rangkuti (2015-20). Menjelaskan bahwa Analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal: peluang dan ancaman dengan faktor internal: kekuatan dan kelemahan
KEKUATAN (STRENGHT)
Menurut Sondang (2004 : 172) Kekuatan (strength) Merupakan kompetensi khusus yang
terdapat dalam organisasi maupun perusahaan yang terletak pada sumber daya keterampilan atau
keunggulan-keunggulan lain yang menjadi kekuatan perusahaan. Faktorfaktor kekuatan yang
dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki perusahaan atau organisasi seperti kompetensi khusus yang
terdapat pada perusahaan tersebut yang dapat menjadi keunggulan komparatif oleh perusahaan
tersebut dipasaran
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Menurut Pearce dan Robinson (2008:231) Kelemahan (weakness) Merupakan keterbatasan
atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya dari suatu perusahaan. Hal tersebut yang menjadi
hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif, kurangnya fasilitas, sumber daya
keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek yang dapat menjadi
sebuah sumber kelemahan perusahaan.
PELUANG (OPPORTUNITY)
Menurut Pontas (2011:217) Peluang (opportunity) merupakan situasi yang menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
perubahan dalam kondisi persaingan dan regulasi, perubahan teknologi, dan apabila kecenderungan,
kejadian, dan kekuatan diatas tersebut memberikan keuntungan bagi seluruh perusahaan yang
berada dalam suatu industri maka hal tersebut menjadi peluang bagi perusahaan.
ANCAMAN (THREAT)
Menurut Hitt Ancaman (threat) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Acaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai
posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban,
meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi, dan
direvisinya peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu perusahaan.
METODE ANALISIS SWOT
Menurut Freddy, Rangkuti (2015:83) Pendekatan Kualitatif Matrik SWOT Penentuan alternatif
strategi yang sesuai dengan perusahaan adalah dengan cara membuat SWOT matriks. SWOT matriks
ini dibangun berdasarkan hasil Analisa faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internal yang
terdiri dari fokus peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan.
Berdasarkan SWOT matriks tersebut dapat disusun dan alternative strategis yang tersedia
yaitu: SO (Strengths-Opportunity), WO (WeaknessOpportunity), ST(Strenghts-Threat), dan
WT(Weakness-Threat). data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh
‘18
17
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
dari matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation). Oleh Karena itu,
sebelum menghasilkan SWOT matriks pembuatan EFE (Eksternal Faktor Evaluation) dan IFE (Internal
Factor Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu.
IFAS EFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor
peluang eksternal
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuataan
untuk memanfaatkan peluang
A
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang B
THREATH (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor
Ancaman eksternal
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuataan
untuk mengatasi ancaman C
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
menghindari ancaman D
Sumber : Freddy Rangkuti, 2015
Menurut David Fred (2009:327) Mencocokkan factor-faktor eksternal utama merupakan
bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan
tidak ada satu pun paduan yang paling benar.
Pertama, Strategi SO (SO strategic) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk
menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi
mereka berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil
keuntungan dari berbagai trend kejadian eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan
strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi di mana mereka dapat melaksanakan strategi SO.
Kedua, Strategi WO (WO strategic) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang,peluang-peluang besar muncul,tetapi
perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.
Ketiga, Strategi ST (ST strategic) menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
‘18
18
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan
eksternal.
Keempat, Strategi WT (WT strategic) merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang
membahayakan.
Aplikasi untuk menentukan strategi utama berdasarkan konsep Fred R. David
dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan. Berikut ini
disajikan ulang macam-macam matriks dan ketiga tahapan dimaksud.
Tahap I: The Input Stage
Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan
eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat
strategi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu:
1. Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan.
Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi,
sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar
industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Langkah-langkah tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut:
a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek eksternal yang
mencakup opportunities (Peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.
b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang
berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.
c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian,
nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai.
Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar
biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di
pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan
tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-
ancaman eksternal.
‘18
19
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal
perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek
manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama
dengan EFE matriks.
Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut:
a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang
mencakup Strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan) bagi perusahaan.
b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang
berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar
1.0.
c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian,
nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. Skor total 4.0
Tahap II: The Matching Stage
Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif
strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang
diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi
hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threat).
Langkah-langkah tahapan kerja TOWS/SWOT adalah sebagai berikut:
1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Buar daftar ancaman eksternal perusahaan.
3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi SO.
6. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat
hasilnya dalam sel strategi ST.
‘18
20
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
8. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi WT.
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching
tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi.
Keempat strategi yang dimaksud adalah:
a. Strengths – Opportunities (SO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi
dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O)
yang ada.
b. Weaknesses – Opportunities (WO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi
dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
c. Strengths – Threats (ST), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman (T).
d. Weaknesses – Threats (WT), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam
mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
Tahap III: Decision Stage
Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga
yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakanQuantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat
menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang
direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif
secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah
diidentifikasikan sebelumnya.
Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif
dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang
paling baik untuk di implementasikan. Komponen-komponen utama dari suatu QSPM
terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score (AS), Total
Attractveness Score (TAS), dan Sum Attrectivesess Score.
Langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi yang di
ambil dari metode EFE dan metode IFE.
2. Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci
kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti yang ada pada
metode EFE dan IFE.
3. Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan
mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan
sebelumnya oleh perusahaan.
4. Menghitung Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan
relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan cara meneliti masing-
‘18
21
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness
Score adalah 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = menarik; 4 = sangat menarik.
5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS), di dapat dari perkalian bobot
dengan Attractiveness Score (AS) pada masing-masing baris.
6. Menghitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua TAS pada masing-
masing kolom QSPM. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi adalah yang
menunjukkan bahwa alternatif strategi itulah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS
terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Bentuk
dasar dari QSP Matriks adalah sebagai berikut:
Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka menjadi
pengendalian strategi. Pengendalian atas strategi dapat dikatakan merupakan suatu bentuk
dari pengendalian arah dari suatu tujuan. Biasanya ada selisih waktu cukup besar antara
implementasi awal suatu strategi dan pencapaian hasil yang diinginkan. Selama waktu itu,
investasi dilakukan dan sejumlah proyek dan tindakan dilaksanakan untuk
mengimplementasikan strategi. Juga, selama waktu itu terjadi perubahan-perubahan baik
dalam situasi lingkungan maupun dalam situasi intern perusahaan/organisasi. Pengendalian
strategi diperlukan untuk mengemudikan perusahaan/organisasi melalui peristiwa-peristiwa.
Mereka harus menyediakan landasan untuk menyesuaikan tindakan dan arah perusahaan
dalam mengimplementasikan strateginya di tengah-tengah perkembangan dan perubahan.
Berdasarkan penjelasan diatas, Pearce dan Robinson (2008:510) medefinisikan bahwa
pengendalian strategi adalah pengendalian yang mengikuti strategi yang sedang
diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada landasan
pemikirannya, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Bertolak belakang dengan
pengendalian pasca tindakan, pengendalian strategi memedomani tindakan untuk
kepentingan strategi ketika tindakan untuk kepentingan strategi ketika tindakan tersebut
dilaksanakan dan ketika hasil akhir masih beberapa tahun lagi baru tercapai.
Pada saat melakukan evaluasi strategi, perlu direnungkan bersama bahwa pada
dasarnya tidak terdapat satu pun tolak ukur absolut untuk menilai apakah sebuah strategi
yang telah direalisasikan itu sudah baik atau mungkin belum baik. Setiap strategi tak lain
adalah persepsi spesifik dari suatu tim manajemen mengenai bagaimana cara terbaik yang
akan ditempuh untuk menghadapi kendala-kendala yang telah diantisipasikan. Walaupun
demikian ada beberapa ciri tertentu yang dapat menjadi indikator terhadap efektifitas dari
suatu strategi.
Menurut Rumelt dalam Heene dkk (2010:186), ciri-ciri tersebut dapat dirinci menjadi
empat kriteria menyeluruh, menyangkut :
‘18
22
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
1. Konsistensi. Suatu strategi tidak diperkenankan sedikit pun untuk merumuskan
berbagai perencanaan sasaran maupun langkah-langkah operasional yang serba
inkonsisten;
2. Penyesuaian diri. Suatu strategi harus senantiasa memberikan respons adaptif atas
munculnya kendala-kendala dari lingkungan internal maupun eksternal organisasi;
3. Penciptaan nilai. Suatu strategi harus senantiasa meracik jalan keluar konseptual
positif yang mendorong upaya penciptaan nilai yang seoptimal mungkin;
4. Potensi diri. Suatu strategi harus senantiasa tidak diperkenankan menilai secara
berlebihan terhadap sarana-sarana yang tersedia ataupun merekayasa kreasi-kreasi
baru yang justru sulit ditangani.
Seperti juga proses pengawasan pada umumnya, proses evaluasi dan kontrol strategi
dimulai dari menentukan apa yang harus diukur, menetapkan standar kinerja, melakukan
pengukuran, dan bila tidak sesuai dengan harapan, kita melakukan tindakan koreksi. Adapun
tahapan atau proses dalam evaluasi strategi yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan apa yang harus diukur
Di masa-masa awal pengembangan ilmu manajemen, perusahaan lebih sering
memberi perhatian terhadap analisis keuangan saja. Hal ini cukup banyak kelemahannya
karena itu semua berdasarkan analisis masa lalu.
Dari proses dan implementasi strategi, mana yang dilakukan harus dievaluasi.
Fokusnya harus pada elemen-elemen yang paling signifikan – sesuatu yang paling banyak
perannya dalam pengeluaran atau masalah-masalah lain dari kinerja.
Secara tradisional banyak perusahaan beranggapan bahwa mengevaluasi strategi
hanyalah sekedar menilai bagaimana kinerja perusahaan. Apakah aset perusahaan
meningkat? Apakah profitabilitas meningkat? Apakah tingkat produktivitas meningkat?
Bagaimana dengan Return On Investment? Dan banyak yang beranggapan jika indikator-
indikator diatas cukup memuaskan berarti strategi kita berjalan sebagaimana mestinya.
Namun, cara-cara semacam ini kadang-kadang membuat kita misleading Analisis Rasio (Rasio
Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Leverage Ratio, dan lain-lain), Return
Employed, Earning Per Share, dan lain-lain tetap kita lakukan, tapi kita tambah dengan analisis
lain seperti aspek pelanggan, aspek stakeholder, aspek SDM (melalui konsep Balanced Score
Card, dan lain-lain). Standar biasanya mengukur apa hasil-hasil kinerja yang bisa diterima.
Dalam penetapan standar ini, biasanya termasuk juga menetapkan rentang toleransi
dimana deviasi dapat diterima. Standar hendaknya dibuat tidak hanya untuk hasil akhir, tapi
juga hasil-hasil yang terjadi dalam proses. Dalam manajemen pengawasan, sekali lagi kita
bersinggungan dengan istilah bencmarking di mana kita perlu merujuk pada kinerja yang
unggul dari satu aspek oleh pemimpin industri.
‘18
23
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
2. Melakukan pengukuran atas kinerja aktual
Pengukuran harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Misalnya setiap tiga bulan sekali misalnya dengan menggunakan atau mengadakan rapat.
Dorongan akan dirasakan pada rapat-rapat evaluasi tersebut, di mana biasanya para manajer
dalam situasi formal akan terdorong untuk menyajikan yang terbaik, sehingga menjalankan
aktivitasnya yang terbaik pula.
3. Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standar yang Dibuat
Jika kinerja aktual berada diluar rentang toleransi, maka tindakan yang harus diambil
untuk mengoreksi deviasi tersebut. Hal-hal berikut harus menjadi pegangan, yaitu ;
a. Apakah deviasi yang terjadi hanya sekedar fluktuasi saja?
b. Apakah proses yang sedang dijalankan memang tidak tepat?
c. Apakah proses yang dilakukan sesuai dengan pencapaian dari standar yang telah
ditetapkan?
Tindakan koreksi yang dibuat diharapkan tidak hanya sekedar memperbaiki atau
mengoreksi penyimpangan, tapi yang paling penting lagi adalah agar kesalahan itu tidak
pernal terulang kembali. Mengevaluasi strategi pada dasarnya merupakan sebuah seni
tersendiri. Oleh sebab itu pengendalian strategi perlu dibagi menjadi beberapa jenis agar
dapat membedakan berdasarkan jenisnya.
Menurut Pearce dan Robinson (2011:479) terdapat empat jenis dasar pengendalian
strategi :
1. Pengendalian premis/asumsi
Setiap strategi didasarkan pada landasan-landasan pemikiran perencanaan tertentu.
Pengendalian asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematik dan berkesinambungan
apakah asumsi yang mendasari strategi itu masih berlaku. Jika asumsi yang vital tidak lagi
berlaku maka strategi mungkin harus diubah. Makin cepat asumsi yang tidak berlaku lagi
dapat diketahui dan ditolak, makin besar kesempatan menyiapkan perubahan strategi.
2. Pengendalian atas implementasi
Imlementasi strategi berlangsung dalam bentuk serangkaian langkah, program,
investasi, dan tindakan-tindakan yang terjadi sepanjang waktu tertentu. Program- program
khusus dilaksanakan. Bidang-bidang fungsional memulai kegiatan- kegiatan yang berkaitan
dengan strategi pejabat-pejabat kunci ditambahakan atau dimutasi. Sumber daya
dimobilisasi. Dengan kata lain, para manajer mengimplementasikan strategi dengan dengan
mengubah rencana-rencana umum menjadi tindakan-tindakan dan hasil yang konkrit dan
bertahap dari setiap unit dan perseorangan. Pengendalian implementasi adalah bentuk
pengendalian strategi yang harus dilakukan ketika suatu peristiwa berlangsung. Pengendalian
‘18
24
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi keseluruhan perlu diubah dengan
melihat hasil-hasil dan berbagai tindakan yang mengimplementasikan strategi total.
3. Pengamatan strategi
Berdasarkan sifatnya, pengendalian asumsi dan pengendalian implementasi adalah
pengendalian yang terfokus, sedangkan pengawasan strategi ini bersifat tidak terfokus.
Pengawasan strategi dirancang untuk memantau beragam peristiwa di dalam dan di luar
perusahaan/organisasi yang mungkin sekali mempengaruhi jalannya strategi.
4. Pengendalian peringatan khusus Pengendalian peringatan khusus
adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan secara mendalam dan
seringkali cepat akibat adanya kejadian tak terduga yang mendadak. Berdasarkan beberapa
penjelasan tentang evaluasi strategi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi strategi
merupakan suatu pengendalian strategi pada tahapan implementasinya strateginya dengan
melihat masalah atau perubahan 31 yang terjadi pada landasan pemikirannya kemudian
melakukan tidakan atau keputusan yang tepat.
‘18
25
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Implementasi Environment External PT. ANTAM Tbk
Visi ANTAM 2030:
"Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis
Sumber Daya Alam"
Misi ANTAM 2030:
 Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah
melalui praktek-praktek industri terbaik dan operasional yang unggul
 Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan
kerja dan kelestarian lingkungan
 Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan
 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian
masyarakat di sekitar wilayah operasi
Arti Visi Kami:
Korporasi
Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder
Global Terkemuka
 Jangkauan pemasaran di seluruh dunia
 Operasional berstandar kelas dunia
 Perusahaan pengolah mineral terbesar di Indonesia
Terdiversifikasi dan Terintegrasi
 Terdiversifikasi, bisnis yang pruden melalui pengembangan usaha secara horizontal
 Terintegrasi, bisnis yang saling terkait dari hulu ke hilir
Berbasis Sumber Daya Alam
 Pengelolaan sumber daya alam yang memberikan nilai tambah pada komoditas
inti dan bisnis pendukungnya
 Komoditas inti: produk berbasis nikel, bauksit, dan emas
 Bisnis pendukung: energi, batubara, jasa eksplorasi, jasa
‘18
26
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
 permunian, trading, engineering, O&M, transshipment, training centre, dan
perkebunan
Tujuan dari Perusahaan ANTAM Tbk adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
penurunan biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang
berkelanjutan.
Strategi yang dilakukan adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan.
Manajemen seringkali bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana kita dapat memperoleh nilai
yang maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki?” Pembangunan kekuatan
perusahaan menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang.
Melalui maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta
menurunkan tingkat biaya.
ANTAM Tbk berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek
pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai
cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan
pemrosesan.
ANTAM Tbk berusaha untuk mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan.
Melalui peningkatan perolehan pendapatan, ANTAM Tbk dapat memastikan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta
memberikan imbal hasil bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen.
‘18
27
Strategic Management
Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi
Tugas 5
Dafar Pustaka
Antam.2018. http://www.antam.com/index.php?lang=id, pada 26 Maret 2018, jam 14.20
David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis konsep, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Freddy. Rangkuti 2015, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, Jakart.
Hitt, M.A et, al. H. 2009. Strategic Management; Competitiveness and Globalization, 7 th
Edition, USA.
Thomson South-Westren.
Husein Umar. 2001. Strategik Management in Action. Penerbit Gramedia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Pearce, J. A and Robinson R.B. 2008. Strategic Management-Formulation, Imlementasion, and Control,
10th
Edition. Diterjemahkan oleh Yanivi dan Christine. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Pontas M. Pardede. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Porter. http://www.hestanto.web.id/strategi-perusahaan-wiki/ pada 2 April, jam 12.00
Rangkuti, Fredy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit.
Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sondang P Siagian. 2004. Manajemen Strategi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
http://digilib.unila.ac.id/4750/16/BAB%20II.pdf , Pada 2 April, jam 12.45
http://www.radarplanologi.com/2015/09/teori-perencanaan-strategis.html, pada 2 April
2018, jam 13.20
web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_4l.docx, pada 2 April, jam 13.50

More Related Content

What's hot

Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisEko Mardianto
 
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...MaharaniGustianingty
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...khoirulanwar99
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...triwahyunugroho3
 
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...Nurrul Tiara Dinni
 
A2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanA2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanagusbudiman123
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...Siti Rohmawati
 
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisEko Mardianto
 
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...Agus Daman
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...Rame Priyanto
 
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisBerbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...ana_sari
 
Tm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekTm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekMartyn Rizal
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...Intan Wachyuni
 
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...Annisa Nurlestari
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...humannisa
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...Intan Wachyuni
 

What's hot (18)

Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, tipe tip...
 
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
V, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, type, form and implementation strategy,...
 
A2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanA2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budiman
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
 
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
5, sm, agus daman, hapzi ali, type, form, and implementation strategic, unive...
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
 
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisBerbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
 
Tm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktekTm 7 strategi dalam praktek
Tm 7 strategi dalam praktek
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...
 
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...
sm, annisa nulestari, hapzi ali, long-term objective and generic strategy , u...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Long term Objective and Generic strategy,Unive...
 

Similar to STRATMAN

Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxmulyadiwork
 
Makalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanMakalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanilmi nur farida
 
A2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanA2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanagusbudiman123
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...lia_auriga
 
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...Ari Prayogo
 
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...Adrianto Dasoeki
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...Ipung Sutoyo
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...Ipung Sutoyo
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 
Tipe Strategi - Kelompok 5
Tipe Strategi - Kelompok 5Tipe Strategi - Kelompok 5
Tipe Strategi - Kelompok 5DiahRodiah9
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...Siti Mabrur Rachmah
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...Rame Priyanto
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 

Similar to STRATMAN (20)

Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Implementation strategy. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Tipe strategi
Tipe strategiTipe strategi
Tipe strategi
 
DISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docxDISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docx
 
DISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docxDISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docx
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
 
Makalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaanMakalah strategi tingkat perusahaan
Makalah strategi tingkat perusahaan
 
A2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budimanA2.1100094 agus budiman
A2.1100094 agus budiman
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
 
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
SM, Ari Prayogo, Hapzi Ali, type, form and implementation strategy, universit...
 
Tugas ecommerce jajang
Tugas ecommerce jajangTugas ecommerce jajang
Tugas ecommerce jajang
 
Tugas ecommerce done
Tugas ecommerce doneTugas ecommerce done
Tugas ecommerce done
 
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
5, sm, adrianto, hapzi ali, tipe, formulasi dan implementasi strategi, univer...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Long term- object...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Long term- object...
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
Tipe Strategi - Kelompok 5
Tipe Strategi - Kelompok 5Tipe Strategi - Kelompok 5
Tipe Strategi - Kelompok 5
 
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...
Sm. siti mabrur rachmah. 55117010002. long term objective and generic strateg...
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

STRATMAN

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Dessy Hayati Hakim 55117010007 Mahasiswa Magister Manajement Univesitas Mercu Buana Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA Dosen Magister Manajement Univesitas Mercu Buana
  • 2. ‘18 2 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Dafar Isi Definisi dan Konsep Strategi Strategi adalah salah satu perangkat untuk mengembangkan tujuan. Dalam perkembangannya konsep dan definisi strategi terus berkembang. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi, beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh para pakar, yaitu : 1. Menurut Fred R. David Strategi adalah cara untuk mencapai tujuang-tujuan jangka panjang. 2. Menurut Porter Startegi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Tipe-tipe strategi Menurut Rangkuti (2006:7) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu : 1. Strategi manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara mikro. Mislanya strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya. 2. Strategi investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru, dan sebagainya. 3. Strategi bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan.
  • 3. ‘18 3 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Tingkatan strategi Dalam suatu manajemen strategi, perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tingkatan strategi, menurut Wheelen dan Hunger (1990) dalam Salusu 1996 yaitu : 1. Strategi korporasi Masalah yang cukup penting dari strategi ini adalah menentukan strategi apa yang akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan dan bisnis apa yang akan dilepaskan. 2. Strategi bisnis Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnis dapatditekankan pada strategic business units (SBU). Pada prinsipnya memiliki karakteristik, yaitu menghasilkan misi dan strategi, produk dan jasa secara spesifik, bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas. Strategi bisnis pada umunya menekankan pada peningkatan margin laba dari produk dan penjualan, dan harus mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsi, sehingga tujuan tingkat divisi dapat dicapai. 3. Strategi fungsional Strategi fungsional lebih bersifat operasional karena langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang ada dibawah tanggung jawabnya,seperti fugsi manajemen produksi/operasional, pemasaran,keuangan, dan personalia. Berbagai Alternatif Strategi 1. Strategi Integrasi (Integration Strategy) Integrasi ke depan, Integrasi ke belakang dan Integrasi horizontal merupakan tiga macam strategi yang termasuk kedalam kelompok strategi integrasi. Kegiatannya secara kolektif sering dianggap secara strategi integrasi vertikal (Vertical Integration strategy). Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok atau para pesaing baik melalui marger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri. (Fred R. David, 2009:251). Berikut penjelasan ketiga strategi integrasi : 1. Strategi Integrasi ke depan Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka bila perlu dengan dengan memilikinya. Berkaitan dengan kepemilikan dan kendali yang besar, belakangan ini banyak produsen yang mengaplikasi strategi integrasi ke depan. 2. Strategi Integrasi ke Belakang Merupakan sebuah usaha strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangant tepat ketika pemasok
  • 4. ‘18 4 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 perusahaan yang ada saat ini tidak dapat diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. 3. Strategi Integrasi Horizontal Strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaannya. Salah satu tren paling signifikan dalam manajemen strategis dewasa ini adalah meningkatnya pemakai integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. merger, akuisisi, pengambilalihan (takeover) diantara para pesaing memungkinkan peningkatan skala ekonomi serta mendorong transfer sumber daya dan kompetensi. 2. Strategi Intensif (Intensive Strategy) Penetrasi pasar , pengembangan pasar dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif sebah hal-hal tersebut mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik. Ketiga strategi ini dipaparkan sebagai berikut : 1. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) Strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada dipasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan dalam bentuk murni maupun dalam bentuk kombinasi (gabungan) dengan strategi-strategi lainnya. 2. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development) Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Dalam perspektif global, pengembangan pangsa pasar berskala internsional sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pangsa yang baru atau pasar yang belum jenuh. 3. Strategi Pengembangan Produk (Product Development) Strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya memerlukan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan 3. Strategi Diversifikasi Terdapat dua jenis umum strategi deversifikasi, terkait dan tidak terkait. Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nila bisnis memiliki kesesuaian strategi lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif. Bisnis dikatakan tidak terkait ketikarantai nilai bisnis sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif.
  • 5. ‘18 5 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Sebagian besar perusahaan memilih strategi diversifikasi yang terkait untuk memanfaatkan sinergi – sinergi berikut : 1. Menstransfer keahlian yang bernilai secara kompetitif, tips dan trik teknologis, atau kapabilitas lain dari satu bisnis ke bisnis yang lain. 2. Memadukan aktivitas – aktivitas terkait dari bisnis yang terpisah kedalam satu operasi tunggal untuk mencapai biaya yang lebih rendah. 3. Memanfaatkan nama merk yang telah dikenal luas. 4. Kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dan kapabilitas sumber daya yang bernilai secara kompetitif. Menurut Porter, ada tiga stategi yang dapat di lakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Rangkuti, 2015: 6) yaitu a. Strategi Biaya Rendah (cost leadership) Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah seringkali menuntut bagian pasar relative yang tinggi atau kelebihan yang lain, seperti akses yang menguntungkan kepada bahan baku. Selain itu juga perlu untuk merancang produk agar mudah di dapat, menjual Banyak lini produk yang mudah dibuat, menjual banyak lini produk yang berkaitan untuk menebarkan biaya, serta melayani kelompok pelanggan yang besar guna membangun volume. Penerapan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal pendahuluan yang besar untuk peralatan modern, penetapan harga yang agresif dan kerugian awal untuk membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya dapat memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian yang akan semakin menekan biaya (Porter, 2008: 32). b. Strategi Pembedaan Produk (differentiation) Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman untuk mengatasi kekuatan pesaing, meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Diferensiasi memberikan penyekat kepada persaingan karena adanya loyalitas dari merek pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Diferensiasi juga meningkatkan margin laba yang menghindarkan kebutuhan akan posisi biaya rendah (Porter, 2008: 34). c. Strategi Fokus (focus) Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukan untuk mencapai sasaran di keseluruhan industri, maka strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing yang bersaing lebih luas. (Porter, 2007: 75)
  • 6. ‘18 6 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Sarana-sarana untuk mencapai strategi 1. Strategi Merger / Akuisisi Merger dan akuisisi merupakan dua cara yang lazim digunakan untuk menjalankan strategi. Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama bersatu untuk membangun satu unit usaha. Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi besar membeli suatu perusahaan yang lebih kecil, atau sebaliknya. Alasan untuk melakukan merger dan akuisisi : 1. Untuk menydiakan pemanfaatan kapasitas yang lebih baik. 2. Untuk memanfaatkan secara lebih baik tenaga penjualan yang ada. 3. Untuk mengurangi staf manajerial. 4. Untuk mencapai skala ekonomi. 5. Untuk mengatasi masalah tren musiman pada penjualan. 6. Untuk memperoleh akses ke pemasok, distributor, konsumen, produk, dan kreditor baru. 7. Untuk menguasai teknologi baru. 8. Untuk mengurangi kewajiban pajak. Ada beberapa alasan mengapa banyak merger dan akuisisi yang gagal : 1. Kesulitan – kesulitan integrasi. 2. Evaluasi target yang kurang memadai. 3. Utang yang besar atau luar biasa. 4. Ketidak mampuan untuk mencapai sinergi. 5. Terlalu banyak divestasi. 6. Para manajer terlampau berfokus pada akuisisi. 7. Akuisisi yang terlalu besar. 8. Kesulitan dalam menyatukan budaya organisasi yang beragam. 9. Turunnya semangat kerja karyawan karena pemecatan dan relokasi.
  • 7. ‘18 7 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 2. Strategi Kemitraan Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan bersifat kerjasama antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang semua orang didalamnya setuju untuk bekerjasama dalam meraih tujuan bersama dan menunaikan kewajiban tertentu serta menanggung resiko, tanggungjawab, sumberdaya, kemampuan dan keuntungan secara bersama-sama. Kunci utama terlaksananya kemitraan adalah dengan merapkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi seluruh program-program dengan lembaga-lembaga terkait yang berpartisipasi dalam kemitraan tersebut. Untuk membangun dan memperluas akses pendidikan masyarakat dan menjawab tantangan pengembangan kemitraan, perlu ditingkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh program, baik secara internal maupun lintas sektoral. Penggalangan kemitraan dan kerjasama yang baik dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga seluruh program sampai ke masyarakat dan dapat dilaksanakan tanpa hambatan berarti. Dalam sejarah pengembangan manusia tidak terdapat seorangpun yang bisa hidup sendiri terpisah dari kelompok lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanyalah untuk sementara waktu. Aristoteles, seorang ahli Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah zoon politicon, artinya bahwa manusia itu sebagai mahluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesame manusia lainnya, jadi mahluk yang suka bermasyarakat. Oleh karena sifatnya yang suka bergaul dengan satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial . Adanya hubungan antar manusia tersebut kemudian melahirkan istilah kemitraan. 3. Joint Venture Joint Venture merupakan strategi yang sangat populer. Strategi ini muncul ketika dua atau lebih perusahaan membentuk suatu kerjasama atau konsorsium dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada secara bersama-sama. Strategi ini masuk dalam kategori strategi defensif karena perusahaan yang melakukan Joint Venture tidak berminat untuk bekerja/ mengambil resiko sendiri. Tidak jarang, pihak-pihak yang bermaksud melakukan kerjasama tersebut membentuk suatu perusahaan baru dengan tujuan menjalankan kerjasama yang dimaksud. Joint Venture bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti R&D, jaringan dan sistem distribusi, kesepakatan linsensi, kesepakatan produksi, juga upaya untuk mengajukan penawaran bersama agar dapat memenangkan suatu tender. Joint Venture dan kesepakatan kerjasama banyak digunakan secara luas karena kemampuannya untuk meningkatkan komunikasi dan jaringan kerja, untuk melakukan operasi secara global, serta untuk menurunkan resiko. Bahkan kesepakatan kerjasama antar perusahaan yang sedang bersaing secara langsung juga terjadi. Biasanya kesepakatan kerjasama ini merupakan jembatan untuk mensinergikan keunggulan kempetitif di bidang masing-masing, baik itu teknologi, distribusi, riset dasar, maupun kapasitas produksi.
  • 8. ‘18 8 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Perencanaan strategis Perencanaan Strategi bermula dari perkembangan Rational Comprehensive Planning (RCP) yang populer di tahun 1945. RCP mengalami jatuh bangun dan perkembangan pada masanya. Implemantasi RCP untuk perencanaan pembangunan di Indonesia tertuang dalam Repelita dan saat ini berkembang menjadi strategic planning dalam bentuk RPJM. Berikut bagan perkembangan RCP di dunia: Perubahan tersebut disebabkan oleh paradigma perencanaan yang terjadi pada elit politik terhadap perkembangan zaman yang menyebabkan paradigma RCP sudah tidak mampu lagi mengakomodasi tuntutan pembangunan negara dan tuntutan atau kritik terhadap RCP. Oleh sebab itu muncul beberapa jenis proses perencanaan antara lain : incremental planning, strategic planning, dll. Perencanaan strategis itu sendiri adalah proses penentuan strategi atau arahan sekaligus pengambilan keputusan dalam alokasi sumberdaya. Pendekatan strategis memfokuskan secara efisien pada tujuan yang spesifik, dengan meniru cara perusahaan swasta yang diterapkan pada gaya perencanaan publik, tanpa menswastakan kepemilikan publik. Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat maka banyak sekali terdapat versi perencanaan strategis.
  • 9. ‘18 9 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur: (1) Perumusan visi dan misi (2) Pengkajian lingkungan eksternal (3) Pengkajian lingkungan internal (4) Perumusan isu-isu strategis (5) Penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran). Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka diimplementasikan dengan terlebih dahulu dengan menyusun rencana-rencana kerja (aksi/tindakan). Suatu rencana kerja dapat berupa rencana zoning seperti diterapkan pada perencanaan strategis pengelolaan wilayah pesisir dan kelautan yang dikembangkan dalam proyek Marine Resource Evaluation and Planning (MREP) di Depdagri Indonesia. Sifat-sifat perencanaan strategis antara lain:  Lebih berorientasi pada tindakan (action) Perencanaan strategis lebih luwes sehingga memungkinkan pengelola pengembangan kota untuk selalu berpikir dan bertindak strategis menghadapi perubahan-perubahan yang drastis. Visi yang membimbing perencanaan strategis mencakup pula para pemeran (aktor) pembangunan disamping juga program kegiatan (tindakan) dan ruang (tempat).  Lebih menampung partisipasi masyarakat yang lebih luas Sifat partisipatif ini menjadikan para perencana yang progresif dan membela masyarakat menekankan kebutuhan untuk membawa orang-orang warga masyarakat ke proses perencanaan, yang orang-orang tersebut, karena rancangannya atau pada prakteknya, tidak pernah berpartisipasi. Para penulis ini yakin bahwa partisipasi yang lebih luas akan menghasilkan rencana yang lebih menghayati dan responsif.  Lebih mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan yang ada Pertimbangan kekuatan dan kelemahan mendorong organisasi untuk melihat di luar dirinya dalam ruang maupun waktu. Dalam konteks kajian lingkungan, organisasi / perencana dapat mengukur kekuatan dan kelemahan yang relatif terhadap peluang dan ancaman karena peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal dan bersifat harus diterima apa adanya (given) dan secara esensial tidak dapat diubah.
  • 10. ‘18 10 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5  Lebih menaruh perhatian pada kompetisi kepentingan yang terjadi di masyarakat perkotaan Kompetisi dalam perencanaan strategis dipandang sebagai bagian yang tak terelakkan, maka masyarakat diminta untuk mengidentifikasikan persaingan dan melakukan antisipasi terhadap ancaman tersebut atau harus menerima konsekuensi akibat mengabaikan persaingan tersebut. Hal tersebut mendorong para perencana juga menyadari adanya persaingan antar-daerah, antar negara, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan lokasi investasi industri dalam menyusun rencana. Proses Perencanaan Strategis Perencanaan strategis memang lebih mewadahi partisipasi masyarakat dalam proses perencanaannya, sehingga memang mampu mewadahi aspirasi partai atau golongan/ kelompok yang memperjuangkan demokrasi. Oleh karenanya perencanaan strategis seringkali mempunyai banyak versi dan tidak mempunyai versi baku. Beberapa hal-hal yang perlu dalam memulai proses perencanaan strategis yang efektif antara lain:  Paling sedikit punya satu sponsor yaitu stakeholder yang mempunyai posisi atau wewenang untuk melegitimasi proses perencanaan tersebut.  Paling sedikit satu pendukung kuat untuk mendorong proses agar berjalan terus.  Sebuah tim perencanaan strategis.  Kesadaran bahwa proses mungkin akan mendapat hambatan atau keterlambatan.  Sikap yang fleksibel (luwes) tentang suatu rencana strategis itu.  Kemampuan untuk menggalang informasi dan orang-orang pada waktu-waktu tertentu untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan penting.  Keinginan untuk membangun/ menyusun dan mempertimbangkan perbedaan- perbedaan kriteria evaluasi (meskipun sangat berbeda) Konsep Perencanaan Salah satu fungsi manajemen yang paling utama adalah Perencanaan karena dari fungsi tersebutlah fungsi-fungsi lain disusun. Perencanaan merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas- tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut. Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana merupakan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan antara masa kini dengan masa datang yang diinginkan, karena perencanaan adalah mempersiapkan masa depan. Masa depan memang akan datang dengan sendirinya, tapi tanpa perencanaan masa depan tersebut mungkin bukan masa depan yang kita inginkan.
  • 11. ‘18 11 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Merumuskan Tujuan untuk sebuah Rencana Sebelum sebuah rencana kerja dapat disusun, hal yang pertama yang harus dirumuskan adalah sasaran-sasaran apa yang hendak dicapai. Sasaran-sasaran tersebut dapat dirunut dari visi dan missi yang dirumuskan oleh organisasi. Melalui Missi Organisasi kita dapat mengetahui untuk tujuan apa organisasi itu didirikan dan mengapa organisasi itu ada. Missi merupakan dasar bagi tujuan dan garis besar perencanaan dalam keseluruhan organisasi. Oleh karenanya dalam menyusun sebuah perencanaan yang efektif, seorang manajer harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan internal, peran-peran organisasional, kinerja, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, dan keseluruhan operasional organisasi tetap sejalan dengan missi organisasi. Untuk memastikan apakah sasaran/tujuan-tujuan yang disusun dalam sebuah perencanaan dapat lebih efektif, maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer : 1. Rumusan tujuan harus jelas dan spesifik dan sebisa mungkin menggunakan kalimat kuantitatif agar mudah mengukurnya 2. Tujuan tersebut harus mencakup hasil sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau sasaran tidak mungkin disusun berdasarkan hasil kerja orang-per-orang, maka sasaran tersebut dibuat berdasarkan hasil dari kontribusi persektor/perbagian. 3. Tujuan harus mampu memberikan tantangan untuk mencapainya, namun bukan berarti harus sangat sulit untuk dicapai. 4. Tujuan harus memiliki tenggat waktu yang jelas untuk mencapainya 5. Tujuan mestinya dikaitkan juga dengan penghargaan bagi yang mencapainya. Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
  • 12. ‘18 12 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Perencanaan memberikan arah tindakan saat kini yang terfokus pada pencapaian tujuan yang kita impikan di masa yang akan datang. Melalui perencanaan kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan dan memperkirakan resikonya sambil terus menyesuaikan tindakan/aktifitas dengan tujuan yang hendak kita capai. Karena pentingnya fungsi perencanaan, maka dalam dunia militer dikenal idiom :”Jika kamu gagal merencanakan, maka kamu merencanakan kegagalan” Melalui perencanaan yang baik, enam pertanyaan pokok dalam setiap aktifitas untuk mencapai tujuan akan terjawab. Keenam pertanyaan tersebut yang dikenal dengan 4W &2 H) adalah sebagai berikut : 1. What needs to be accomplished? (apa yang harus dikerjakan?) 2. When is the deadline? (Kapan harus dilaksanakan dan diselesaikan? 3. Where will this be done? (Dimana tempat pelaksanaannya?) 4. Who will be responsible for it? (Siapa penanggungjawabnya?) 5. How will it get done? (Bagaimana cara melaksanakannya?) 6. How much time, energy, and resources are required to accomplish this goal? (Berapa banyak waktu, tenaga dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan) Perencanaan memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencapaian tujuan, manfaat-manfaat yang diberikan tersebut diantaranya adalah : 1. Memberikan arah tindakan pada organisasi. Tanpa rencana yang memiliki tujuan sebuah organisasi tidak akan sampai kemanapun. 2. Memfokuskan perhatian pada sasaran-sasaran dan hasil-hasil yang hendak dicapai. Rencana membantu baik manajer dan maupun karyawan untuk memusatkan perhatian mereka pada sebuah gambaran besar yang disebut rencana. 3. Menetapkan dasar bagi kerjasama tim. Sebuah rencana mengintegrasikan berbagai bagian/unit dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sama. 4. Membantu mengantisipasi permasalahan dengan memperhitungkan situasi dan perubahan lingkungan yang akan terjadi 5. Rencana juga memberikan arahan dalam pembuatan keputusan. Keputusan selalu berorientasi ke masa depan, jika manajemen tidak memiliki rencana untuk masa
  • 13. ‘18 13 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 depan maka keputusan keputusan yang dibuatpun hanya sedikit yang dapat berorientasi ke masa depan. 6. Merupakan prasyarat bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Melalui perencanaan, manajemen akan mengetahui pengorganisasian apa yang harus ditangani, karyawan apa dan bagaimana yang dibutuhkan, bagaimana memimpin, memotivasi karyawan, dst. LINGKUP & JENIS PERENCANAAN Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan level manajerialnya. Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya berbeda, setiap manajer harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit kerja dan antar bagian yang lebih tinggi. Memilahkan lingkup rencana tersebut adalah untuk membentuk sebuah mata rantai Sarana - Tujuan yang menghubungkan antara aktifitas organisasi sehari-hari dengan pencapaian tujuan secara keseluruhan. Mata rantai Sarana-Tujuan tersebut dibentuk dalam level perencanaan adalah sbb: 1. Rencana Strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat umum dan di dalamnya mencakup pengembangan missi organisasi, serta tujuan-tujuan pokok yang akan dicapai organisasi secara keseluruhan. Top Level Manajer adalah yang bertanggung-jawab dan berkepentingan dengan perencanaan ini. 2. Rencana Taktis merupakan rencana yang menjabarkan Rencana Strategik menjadi rencana dengan target-target spesifik yang harus dicapai oleh setiap divisi. Oleh karenanya memuat tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan siapa yang bertanggungjawab pada setiap divisinya. Yang bertanggungjawab untuk mengidentifikasikan tindakan-tindakan taktis spesifik yang harus disusun dalam Rencana taktis ini adalah Manajer tingkat menengah yang membawahi divisi-divisi spesifik. 3. Rencana Operasional merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan jabaran lebih rinci dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam satu tahun kerja, oleh karenanya juga disebut sebagai Rencana Sekali Pakai (Single-use Plans) . Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal kerja, penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk dalam katagori ini 4. Rencana Kontijensi. Rencana ini adalah rencana yang dikembangkan sebagai antisipasi jika rencana semula yang telah dibuat ternyata gagal mencapai tujuan atau bahkan tidak dapat dilaksanakan kerena berbagai sebab. Organisasi-organisasi besar biasanya
  • 14. ‘18 14 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 memiliki rencana kontinjensi, karena bagaimanapun telitinya seorang manajer dalam mempertimbangkan berbagai aspek dalam perencanaannya, situasi lingkungan bisa berubah. 5. Contuinuining or Ongoing Plans, adalah bentuk rencana yang dibuat untuk kepentingan beberapa tahun dengan kemungkinan revisi atau pembaruan secara periodik. Yang termasuk Ongoing Plans ini adalah : a. Kebijakan, yang merupakan arahan umum yang harus diikuti oleh para manajer manakala menangani masalah yang berkaitan dengan wilayah-wilayah penting dalam pembuatan keputusan (misalnya kebijakan kepegawaian dan pengelolaan sumberdaya manusia, kebijakan kenaikan upah/gaji, dlsb) b. Prosedur, yakni petunjuk langkah demi langkah yang menjelaskan bagaimana suatu aktifitas harus dilakukan. Prosedur memberikan standarisasi penanganan untuk aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berulang (misalnya tentang prosedur penilaian kerja, prosedur pembuatan laporan keuangan, prosedur pemesanan barang, dll). c. Aturan, yakni pernyataan yang secara explicit memberikan batasan pada karyawan tantang apa yang boleh atau tidak boleh mereka lakukan saat bekerja (misalnya larangan absen atau bahkan datang terlambat ke tempat kerja, dll, aturan-aturan yang secara explicit juga dicantumkan pada saat calon karyawan menandatangani kontrak kerja, dll). KENDALA-KENDALA DALAM PERENCANAAN Agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan efektif, manajer harus mampu mengidentifikasikan beberapa kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha mengatasinya. Kendala-kendala tersebut umumnya adalah : 1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar. 2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut. 3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
  • 15. ‘18 15 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 4. Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat menyusun sebuah rencana. 5. Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi, membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi menyusun sebuah rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer. 6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya. Kebanyakan manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang paling dikuasai dan menghindarkan diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap kurang mampu. Misalnya memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena kurang menguasai operasional organisasinya. Kendala-kendala tersebut pastilah dapat diatasi manakala manajer menginginkan sebuah rencana berkualitas yang tersusun. Cara termudah dan termurah tentu saja melalui komunikasi yang efektif dengan karyawan dan melibatkan mereka dalam penyusunan rencana. Komunikasi yang efektif menjamin manajer memperoleh informasi yang berkualitas, dan melibatkan karyawan dalam proses pembuatan rencana akan memperluas dan memperdalam perspektif rencana itu serta mengurangi resiko kurang ketidak-berhasilan rencana tersebut saat dilaksanakan. Tahapan Formulasi Strategi ANALISIS SWOT Analisis SWOT menurut Phillip Kotler (2009:63) diartikan sebagai evaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Sedangkan Menurut Freddy Rangkuti (2015:19). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Treathment). Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang bedasarkan faktor internal dan eksternal yaitu strenghth, weakness, opportunity, and threats
  • 16. ‘18 16 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Dalam proses pembuatan analisis SWOT, kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam kasus analisis SWOT. Dimana hal ini Freddy Rangkuti (2015-20). Menjelaskan bahwa Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal: peluang dan ancaman dengan faktor internal: kekuatan dan kelemahan KEKUATAN (STRENGHT) Menurut Sondang (2004 : 172) Kekuatan (strength) Merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi maupun perusahaan yang terletak pada sumber daya keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain yang menjadi kekuatan perusahaan. Faktorfaktor kekuatan yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki perusahaan atau organisasi seperti kompetensi khusus yang terdapat pada perusahaan tersebut yang dapat menjadi keunggulan komparatif oleh perusahaan tersebut dipasaran KELEMAHAN (WEAKNESS) Menurut Pearce dan Robinson (2008:231) Kelemahan (weakness) Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya dari suatu perusahaan. Hal tersebut yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif, kurangnya fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek yang dapat menjadi sebuah sumber kelemahan perusahaan. PELUANG (OPPORTUNITY) Menurut Pontas (2011:217) Peluang (opportunity) merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan dan regulasi, perubahan teknologi, dan apabila kecenderungan, kejadian, dan kekuatan diatas tersebut memberikan keuntungan bagi seluruh perusahaan yang berada dalam suatu industri maka hal tersebut menjadi peluang bagi perusahaan. ANCAMAN (THREAT) Menurut Hitt Ancaman (threat) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Acaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi, dan direvisinya peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu perusahaan. METODE ANALISIS SWOT Menurut Freddy, Rangkuti (2015:83) Pendekatan Kualitatif Matrik SWOT Penentuan alternatif strategi yang sesuai dengan perusahaan adalah dengan cara membuat SWOT matriks. SWOT matriks ini dibangun berdasarkan hasil Analisa faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internal yang terdiri dari fokus peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. Berdasarkan SWOT matriks tersebut dapat disusun dan alternative strategis yang tersedia yaitu: SO (Strengths-Opportunity), WO (WeaknessOpportunity), ST(Strenghts-Threat), dan WT(Weakness-Threat). data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh
  • 17. ‘18 17 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 dari matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation). Oleh Karena itu, sebelum menghasilkan SWOT matriks pembuatan EFE (Eksternal Faktor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu. IFAS EFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Ciptakan strategi yang menggunakan kekuataan untuk memanfaatkan peluang A Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang B THREATH (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Tentukan 5-10 faktor Ancaman eksternal Ciptakan strategi yang menggunakan kekuataan untuk mengatasi ancaman C Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman D Sumber : Freddy Rangkuti, 2015 Menurut David Fred (2009:327) Mencocokkan factor-faktor eksternal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada satu pun paduan yang paling benar. Pertama, Strategi SO (SO strategic) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend kejadian eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi di mana mereka dapat melaksanakan strategi SO. Kedua, Strategi WO (WO strategic) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang,peluang-peluang besar muncul,tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Ketiga, Strategi ST (ST strategic) menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
  • 18. ‘18 18 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal. Keempat, Strategi WT (WT strategic) merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Aplikasi untuk menentukan strategi utama berdasarkan konsep Fred R. David dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan. Berikut ini disajikan ulang macam-macam matriks dan ketiga tahapan dimaksud. Tahap I: The Input Stage Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu: 1. Matriks External Factor Evaluation (EFE) Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Langkah-langkah tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut: a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek eksternal yang mencakup opportunities (Peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan. b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0. c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 = Kelemahan utama; 2 = Kelemahan kecil; 3 = Kekuatan kecil; 4 = Kekuatan utama. Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF. e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman- ancaman eksternal.
  • 19. ‘18 19 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama dengan EFE matriks. Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut: a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang mencakup Strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan) bagi perusahaan. b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0. c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 = Kelemahan utama; 2 = Kelemahan kecil; 3 = Kekuatan kecil; 4 = Kekuatan utama. Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF. e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 Tahap II: The Matching Stage Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat). Langkah-langkah tahapan kerja TOWS/SWOT adalah sebagai berikut: 1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. 2. Buar daftar ancaman eksternal perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan. 5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO. 7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.
  • 20. ‘18 20 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 8. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT. Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah: a. Strengths – Opportunities (SO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada. b. Weaknesses – Opportunities (WO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada. c. Strengths – Threats (ST), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman (T). d. Weaknesses – Threats (WT), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T). Tahap III: Decision Stage Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakanQuantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score (AS), Total Attractveness Score (TAS), dan Sum Attrectivesess Score. Langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi yang di ambil dari metode EFE dan metode IFE. 2. Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti yang ada pada metode EFE dan IFE. 3. Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan sebelumnya oleh perusahaan. 4. Menghitung Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan cara meneliti masing-
  • 21. ‘18 21 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness Score adalah 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = menarik; 4 = sangat menarik. 5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS), di dapat dari perkalian bobot dengan Attractiveness Score (AS) pada masing-masing baris. 6. Menghitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua TAS pada masing- masing kolom QSPM. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi adalah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itulah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Bentuk dasar dari QSP Matriks adalah sebagai berikut: Evaluasi Strategi Evaluasi strategi jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka menjadi pengendalian strategi. Pengendalian atas strategi dapat dikatakan merupakan suatu bentuk dari pengendalian arah dari suatu tujuan. Biasanya ada selisih waktu cukup besar antara implementasi awal suatu strategi dan pencapaian hasil yang diinginkan. Selama waktu itu, investasi dilakukan dan sejumlah proyek dan tindakan dilaksanakan untuk mengimplementasikan strategi. Juga, selama waktu itu terjadi perubahan-perubahan baik dalam situasi lingkungan maupun dalam situasi intern perusahaan/organisasi. Pengendalian strategi diperlukan untuk mengemudikan perusahaan/organisasi melalui peristiwa-peristiwa. Mereka harus menyediakan landasan untuk menyesuaikan tindakan dan arah perusahaan dalam mengimplementasikan strateginya di tengah-tengah perkembangan dan perubahan. Berdasarkan penjelasan diatas, Pearce dan Robinson (2008:510) medefinisikan bahwa pengendalian strategi adalah pengendalian yang mengikuti strategi yang sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada landasan pemikirannya, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Bertolak belakang dengan pengendalian pasca tindakan, pengendalian strategi memedomani tindakan untuk kepentingan strategi ketika tindakan untuk kepentingan strategi ketika tindakan tersebut dilaksanakan dan ketika hasil akhir masih beberapa tahun lagi baru tercapai. Pada saat melakukan evaluasi strategi, perlu direnungkan bersama bahwa pada dasarnya tidak terdapat satu pun tolak ukur absolut untuk menilai apakah sebuah strategi yang telah direalisasikan itu sudah baik atau mungkin belum baik. Setiap strategi tak lain adalah persepsi spesifik dari suatu tim manajemen mengenai bagaimana cara terbaik yang akan ditempuh untuk menghadapi kendala-kendala yang telah diantisipasikan. Walaupun demikian ada beberapa ciri tertentu yang dapat menjadi indikator terhadap efektifitas dari suatu strategi. Menurut Rumelt dalam Heene dkk (2010:186), ciri-ciri tersebut dapat dirinci menjadi empat kriteria menyeluruh, menyangkut :
  • 22. ‘18 22 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 1. Konsistensi. Suatu strategi tidak diperkenankan sedikit pun untuk merumuskan berbagai perencanaan sasaran maupun langkah-langkah operasional yang serba inkonsisten; 2. Penyesuaian diri. Suatu strategi harus senantiasa memberikan respons adaptif atas munculnya kendala-kendala dari lingkungan internal maupun eksternal organisasi; 3. Penciptaan nilai. Suatu strategi harus senantiasa meracik jalan keluar konseptual positif yang mendorong upaya penciptaan nilai yang seoptimal mungkin; 4. Potensi diri. Suatu strategi harus senantiasa tidak diperkenankan menilai secara berlebihan terhadap sarana-sarana yang tersedia ataupun merekayasa kreasi-kreasi baru yang justru sulit ditangani. Seperti juga proses pengawasan pada umumnya, proses evaluasi dan kontrol strategi dimulai dari menentukan apa yang harus diukur, menetapkan standar kinerja, melakukan pengukuran, dan bila tidak sesuai dengan harapan, kita melakukan tindakan koreksi. Adapun tahapan atau proses dalam evaluasi strategi yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan apa yang harus diukur Di masa-masa awal pengembangan ilmu manajemen, perusahaan lebih sering memberi perhatian terhadap analisis keuangan saja. Hal ini cukup banyak kelemahannya karena itu semua berdasarkan analisis masa lalu. Dari proses dan implementasi strategi, mana yang dilakukan harus dievaluasi. Fokusnya harus pada elemen-elemen yang paling signifikan – sesuatu yang paling banyak perannya dalam pengeluaran atau masalah-masalah lain dari kinerja. Secara tradisional banyak perusahaan beranggapan bahwa mengevaluasi strategi hanyalah sekedar menilai bagaimana kinerja perusahaan. Apakah aset perusahaan meningkat? Apakah profitabilitas meningkat? Apakah tingkat produktivitas meningkat? Bagaimana dengan Return On Investment? Dan banyak yang beranggapan jika indikator- indikator diatas cukup memuaskan berarti strategi kita berjalan sebagaimana mestinya. Namun, cara-cara semacam ini kadang-kadang membuat kita misleading Analisis Rasio (Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Leverage Ratio, dan lain-lain), Return Employed, Earning Per Share, dan lain-lain tetap kita lakukan, tapi kita tambah dengan analisis lain seperti aspek pelanggan, aspek stakeholder, aspek SDM (melalui konsep Balanced Score Card, dan lain-lain). Standar biasanya mengukur apa hasil-hasil kinerja yang bisa diterima. Dalam penetapan standar ini, biasanya termasuk juga menetapkan rentang toleransi dimana deviasi dapat diterima. Standar hendaknya dibuat tidak hanya untuk hasil akhir, tapi juga hasil-hasil yang terjadi dalam proses. Dalam manajemen pengawasan, sekali lagi kita bersinggungan dengan istilah bencmarking di mana kita perlu merujuk pada kinerja yang unggul dari satu aspek oleh pemimpin industri.
  • 23. ‘18 23 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 2. Melakukan pengukuran atas kinerja aktual Pengukuran harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Misalnya setiap tiga bulan sekali misalnya dengan menggunakan atau mengadakan rapat. Dorongan akan dirasakan pada rapat-rapat evaluasi tersebut, di mana biasanya para manajer dalam situasi formal akan terdorong untuk menyajikan yang terbaik, sehingga menjalankan aktivitasnya yang terbaik pula. 3. Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standar yang Dibuat Jika kinerja aktual berada diluar rentang toleransi, maka tindakan yang harus diambil untuk mengoreksi deviasi tersebut. Hal-hal berikut harus menjadi pegangan, yaitu ; a. Apakah deviasi yang terjadi hanya sekedar fluktuasi saja? b. Apakah proses yang sedang dijalankan memang tidak tepat? c. Apakah proses yang dilakukan sesuai dengan pencapaian dari standar yang telah ditetapkan? Tindakan koreksi yang dibuat diharapkan tidak hanya sekedar memperbaiki atau mengoreksi penyimpangan, tapi yang paling penting lagi adalah agar kesalahan itu tidak pernal terulang kembali. Mengevaluasi strategi pada dasarnya merupakan sebuah seni tersendiri. Oleh sebab itu pengendalian strategi perlu dibagi menjadi beberapa jenis agar dapat membedakan berdasarkan jenisnya. Menurut Pearce dan Robinson (2011:479) terdapat empat jenis dasar pengendalian strategi : 1. Pengendalian premis/asumsi Setiap strategi didasarkan pada landasan-landasan pemikiran perencanaan tertentu. Pengendalian asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematik dan berkesinambungan apakah asumsi yang mendasari strategi itu masih berlaku. Jika asumsi yang vital tidak lagi berlaku maka strategi mungkin harus diubah. Makin cepat asumsi yang tidak berlaku lagi dapat diketahui dan ditolak, makin besar kesempatan menyiapkan perubahan strategi. 2. Pengendalian atas implementasi Imlementasi strategi berlangsung dalam bentuk serangkaian langkah, program, investasi, dan tindakan-tindakan yang terjadi sepanjang waktu tertentu. Program- program khusus dilaksanakan. Bidang-bidang fungsional memulai kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan strategi pejabat-pejabat kunci ditambahakan atau dimutasi. Sumber daya dimobilisasi. Dengan kata lain, para manajer mengimplementasikan strategi dengan dengan mengubah rencana-rencana umum menjadi tindakan-tindakan dan hasil yang konkrit dan bertahap dari setiap unit dan perseorangan. Pengendalian implementasi adalah bentuk pengendalian strategi yang harus dilakukan ketika suatu peristiwa berlangsung. Pengendalian
  • 24. ‘18 24 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi keseluruhan perlu diubah dengan melihat hasil-hasil dan berbagai tindakan yang mengimplementasikan strategi total. 3. Pengamatan strategi Berdasarkan sifatnya, pengendalian asumsi dan pengendalian implementasi adalah pengendalian yang terfokus, sedangkan pengawasan strategi ini bersifat tidak terfokus. Pengawasan strategi dirancang untuk memantau beragam peristiwa di dalam dan di luar perusahaan/organisasi yang mungkin sekali mempengaruhi jalannya strategi. 4. Pengendalian peringatan khusus Pengendalian peringatan khusus adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan secara mendalam dan seringkali cepat akibat adanya kejadian tak terduga yang mendadak. Berdasarkan beberapa penjelasan tentang evaluasi strategi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi strategi merupakan suatu pengendalian strategi pada tahapan implementasinya strateginya dengan melihat masalah atau perubahan 31 yang terjadi pada landasan pemikirannya kemudian melakukan tidakan atau keputusan yang tepat.
  • 25. ‘18 25 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Implementasi Environment External PT. ANTAM Tbk Visi ANTAM 2030: "Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis Sumber Daya Alam" Misi ANTAM 2030:  Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah melalui praktek-praktek industri terbaik dan operasional yang unggul  Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan  Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan  Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi Arti Visi Kami: Korporasi Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder Global Terkemuka  Jangkauan pemasaran di seluruh dunia  Operasional berstandar kelas dunia  Perusahaan pengolah mineral terbesar di Indonesia Terdiversifikasi dan Terintegrasi  Terdiversifikasi, bisnis yang pruden melalui pengembangan usaha secara horizontal  Terintegrasi, bisnis yang saling terkait dari hulu ke hilir Berbasis Sumber Daya Alam  Pengelolaan sumber daya alam yang memberikan nilai tambah pada komoditas inti dan bisnis pendukungnya  Komoditas inti: produk berbasis nikel, bauksit, dan emas  Bisnis pendukung: energi, batubara, jasa eksplorasi, jasa
  • 26. ‘18 26 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5  permunian, trading, engineering, O&M, transshipment, training centre, dan perkebunan Tujuan dari Perusahaan ANTAM Tbk adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi yang dilakukan adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan. Manajemen seringkali bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana kita dapat memperoleh nilai yang maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki?” Pembangunan kekuatan perusahaan menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang. Melalui maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya. ANTAM Tbk berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan. ANTAM Tbk berusaha untuk mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan. Melalui peningkatan perolehan pendapatan, ANTAM Tbk dapat memastikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta memberikan imbal hasil bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen.
  • 27. ‘18 27 Strategic Management Tipe-tipe strategi, Bentuk strategi, Perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Tugas 5 Dafar Pustaka Antam.2018. http://www.antam.com/index.php?lang=id, pada 26 Maret 2018, jam 14.20 David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis konsep, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Freddy. Rangkuti 2015, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakart. Hitt, M.A et, al. H. 2009. Strategic Management; Competitiveness and Globalization, 7 th Edition, USA. Thomson South-Westren. Husein Umar. 2001. Strategik Management in Action. Penerbit Gramedia, Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta. Pearce, J. A and Robinson R.B. 2008. Strategic Management-Formulation, Imlementasion, and Control, 10th Edition. Diterjemahkan oleh Yanivi dan Christine. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Pontas M. Pardede. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta. Porter. http://www.hestanto.web.id/strategi-perusahaan-wiki/ pada 2 April, jam 12.00 Rangkuti, Fredy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Sondang P Siagian. 2004. Manajemen Strategi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. http://digilib.unila.ac.id/4750/16/BAB%20II.pdf , Pada 2 April, jam 12.45 http://www.radarplanologi.com/2015/09/teori-perencanaan-strategis.html, pada 2 April 2018, jam 13.20 web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_4l.docx, pada 2 April, jam 13.50