Dokumen tersebut merangkum pengertian e-learning dan komponennya seperti infrastruktur, sistem aplikasi, dan konten e-learning. Juga dijelaskan manfaat e-learning bagi perguruan tinggi meliputi pengurangan biaya, fleksibilitas waktu, tempat, dan kecepatan pembelajaran serta jangkauan geografis yang lebih luas.
SIM 14, Adi Kurniawan Ramadhan, Hapzi Ali, Pengenalan Sistem E-Learning, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pengenalan Sistem E-Learning”
(Forum & Quiz 14)
Nama : Adi Kurniawan Ramadhan
Nim : 43215010149
Jurusan : Akuntansi S1
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Prof. Dr, Hapzi Ali.,MM
2. E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer
sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27).
2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses
pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang
dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa
(Ardiansyah, 2013).
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat
berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004)),
jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch,
router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi
tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang
diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan
perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang
terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi (Febrian,
2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa
orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila
kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang
sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS),
yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas
dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya, segala
fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana
manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta
sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang
memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-based
Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org,
ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga
dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.
3. Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan proses
belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing siswa
(mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan
proses belajar mengajar.
Sumberdaya elearning dapat menjadi efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar dan
mahasiswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya keberadaan E-Learning
tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang erat antar keduanya.
Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh keahlian dan kreativitas pengajar
dalam meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga termasuk pada keahlian pengajar
dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
Sedangkan sumberdaya yang digunakan agar efisien ialan untuk memperoleh suatu hal
diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama halnya dalam proses pembelajaran. Metode
E-Learning dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan selama proses pembelajaran, misalnya
saja dalam proses mengerjakan tugas. Biasanya dalam mengerjakan tugas siswa diharuskan
untuk mengerjakannya dalam bentuk Hardcopy dengan mem-print tugasnya tersebut. Akan
tetapi dengan adanya E-Learning, tugas pun dapat dikrimkan dalam bentuk Softcopy dengan
mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu dapat menekan biaya untuk membuat tugas.
Melalui kegiatan e-learning mahasiswa akan lebih mudah mengakses materi – materi kuliah
sebagai bahan belajar yang dapat dilakukan setiap saat dan berulang – ulang. Selain itu juga
dapat berkomunikasi dengan pengajar / dosen setiap saat, misalnya melalui email. Keberadaan
fasilitas e-learning merupakan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti
pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja, kondisi
geografis, jarak yang jauh dan lain – lain dimungkinkan dapat tetap belajar, yaitu melalui e-
learning.
Manfaat sistem elearning bagi perguruan tinggi dapat di ketegorikan dari beberapa segi seperti :
-Biaya
Dari segi biaya, mengurangi pengeluaran biaya karena e-learning mampu mengurangi biaya
pelatihan dan perjalanan untuk menghadiri pelatihan itu.
- Fleksibilitas waktu
4. Terkadang administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa karyawan
yang ingin dilatih hal ini karena untuk mengikuti pelatihan dikelas, seseorang karyawan harus
meninggalkan pekerjaannya satu atau 2 hari. Dengan adanya e-learning ini karyawan tidak perlu
lagi meninggalkan pekerjaannya karena bisa langsung mengakses kapan pun dan dimana pun
saat ia berada, paling Cuma butuh waktu 1-2 jam-an.
- Fleksibilitas tempat
Bagi tempat pendidikan yang aktif menyelenggarakan acara pelatihan, akan mengalami kesulitan
dalam mencari ruang kelas yang memadai dan yang dapat menampung sekitar 10 sampai 20
pelajar serta menyediakan alat-alat pembelajaran lain. Tapi jika menggunakan e-learning, tempat
pendidikan tidak perlu repot-repot lagi menyediakan ruang kelas tersebut dan infrastruktur,
peralatan, serta buku-buku.
- Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
Pelajar memiliki gaya belajar berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila didalam suatu kelas ada
siswa yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang pelajaran untuk
memahaminya. Sehingga dengan adanya e-learning ini siswa yang belum memahami dan
mengerti penjelasan guru dapat mengulangi pelajarannya dengan cara membuka e-learning
sekolahnya.
- Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
E-learning mampu menjangkau wilayah geografis yang luas tidak terbatas pada wilayah tertentu
karena bisa di akses sampai seluruh dunia.
- Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Pembelajar akan lebih mandiri, karena aktif dan rajin membuka e-learning secara sendiri
sehingga ilmu atau wawasan yang di dapat pun semakin banyak.
Tanggapan saya terhadap sistem elearning di Universitas Mercubuana adalah sudah cukup
baik dan cukup maju dari segi teknologi. Tetapi dalam urusan perbaiki server ataupun adanya
error pada server secara mendadak mengakibatkan beberapa dari orang yang saat itu sedang
mengakses elearning tersebut akan terganggu. Oleh karena itu perlu adanya lagi sistem perbaikan
atau jadwal perbaikan pada waktu yang tepat. Dan perlu adanya semacam sistem yang dimana
apabila dosen tidak melakukan upload sesuai waktu dapat dikomunikasikan secara langsung
lewat elearning sehingga tidak mengalami keterlambatan proses pembelajaran kuliah melalui
elearning.
5. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. http://ikubaru93.blogspot.co.id/2013/12/efektivitas-dan-efisiensi-
pembelajaran.html (Diakses pada hari Rabu, 20 Desember 2017, jam 23:20)
Anonim, 2015. http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html (Diakses pada hari Rabu, 20 Desember 2017, jam 23:20)
Airfitra, 2013. http://aifitra.blogdetik.com/2013/12/25/keuntungan-dan-manfaat-menggunakan-e-
learning-bagi-guru-dan-siswa(Diakses pada hari Rabu, 20 Desember 2017, jam 23:20)
Anonim, 2013. https://manfaattik.wordpress.com/manfaat-e-learning-belajar-jarak-jauh/ (Diakses
pada hari Rabu, 20 Desember 2017, jam 23:20)
Syafiahikrha, 2017. https://syafiahikrham.wordpress.com/2017/01/13/e-learning/ (Diakses pada
hari Rabu, 20 Desember 2017, jam 23:20)