SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, E-learning, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“E-learning”
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
Nama : Khusrul Kurniawan
NIM : 43116110059
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJAMEN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. E-learning
Sebagai sebuah sistem, E-learning terdiri atas: konten (content), perangkat lunak
(software), perangkat keras (hardware), serta sumber daya manusia (brainware). Sistem
E-learning memiliki kemampuan memperbarui, menyimpan, mendistribusikan dan
membagi materi pengajaran atau informasi. (Anonim 1: 2017)
E-Learning dapat dibuat dengan berbagai macam program seperti Microsoft
Power Point atau program lainnya. Dan dapat pula dibuat dengan menggunakan Web
Blog seperti blogger.com, multiply.com atau wordpress.com dan lain-lainnya. Dengan
memiliki Web Blog para dosen dapat menyajikan program materi pengajaran melalui Web
Blog, selain memiliki Web Blog secara pribadi, dosen dapat memberikan tugas kepada
mahasiswa melalui Web Blognya sehingga mahasiswa dapat mendownload materi
ataupun tugas yang diberikan oleh dosen pengampu dan dapat dikerjakan oleh
mahasiswa yang hasilnya dikirimkan melalui share data yang terdapat pada E-learning
masing-masing dosen. Dengan menggunakan layanan yang ada di internet maka telah
dilaksanakan konsep E-Learning pada dunia pendidikan. (Aifitra: 2013)
Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, diantaranya
adalah:
1. Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara Dosen dan mahasiswa (interactivity
enhancement).
3. Menjangkau Mahasiswa dalam cakupan yang luas (global audience).
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).
3. Manfaat E-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi Mahasiswa
Dengan kegiatan E-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang
tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang. Selain itu mahasiswa juga dapat berkomunikasi dengan dosen setiap saat,
misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas
secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan
interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas
pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada dosen begitu selesai dikerjakan.
b. Manfaat bagi Dosen
Dengan adanya kegiatan E-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain
adalah bahwa dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model
pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat
dengan efisien mengontrol kegiatan belajar mahawanya. (Hapzi Ali: 2016)
Kelebihan E-learning
1. Biaya
Dari segi biaya, mengurangi pengeluaran biaya karena e-learning mampu
mengurangi biaya pelatihan dan perjalanan untuk menghadiri pelatihan itu.
2. Fleksibilitas waktu
Terkadang administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa
karyawan yang ingin dilatih hal ini karena untuk mengikuti pelatihan dikelas,
seseorang karyawan harus meninggalkan pekerjaannya satu atau 2 hari. Dengan
adanya e-learning ini karyawan tidak perlu lagi meninggalkan pekerjaannya karena
bisa langsung mengakses kapan pun dan dimana pun saat ia berada, paling Cuma
butuh waktu 1-2 jam-an.
3. Fleksibilitas tempat
4. Bagi tempat pendidikan yang aktif menyelenggarakan acara pelatihan, akan
mengalami kesulitan dalam mencari ruang kelas yang memadai dan yang dapat
menampung sekitar 10 sampai 20 pelajar serta menyediakan alat-alat pembelajaran
lain. Tapi jika menggunakan e-learning, tempat pendidikan tidak perlu repot-repot lagi
menyediakan ruang kelas tersebut dan infrastruktur, peralatan, serta buku-buku.
4. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
Pelajar memiliki gaya belajar berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila didalam suatu
kelas ada siswa yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang
pelajaran untuk memahaminya. Sehingga dengan adanya e-learning ini siswa yang
belum memahami dan mengerti penjelasan guru dapat mengulangi pelajarannya
dengan cara membuka e-learning sekolahnya.
5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
E-learning mampu menjangkau wilayah geografis yang luas tidak terbatas pada
wilayah tertentu karena bisa di akses sampai seluruh dunia.
6. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Pembelajar akan lebih mandiri, karena aktif dan rajin membuka e-learning secara
sendiri sehingga ilmu atau wawasan yang di dapat pun semakin banyak.
Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning sebagai berikut :
1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan
ICT (information, communication, dan technology).
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
6. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet
5. Tanggapan
Tanggapan saya sebagai mahasiswa Universitas Mercu Buana mengenai e-Learning di
kampus cukup membantu saya sebagai mahasiswa yang bekerja. Dengan E-learning
pembelajaran dapat dimana saja, sehingga memudahkan saya dalam mendapatkan
materi kuliah yang diberikan dosen. E-lerning di Universitas Mercu Buana sudah baik
dengan system yang baik dan dengan dukungan dosen pengampu yang baik dalam
menyampaikan materi.
Saran dan Rekomendasi
Saran saya menegnai e-Learning Universitas Mercu Buana adalah dalam system server
yang error, sehingga mahasiswa tidak dapat mengerjakan forum dan kuis. Semoga
permasalahan ini dapat diperbaiki agar memudahkan mahasiswa dalam penegrjaan
materi yang dibberikan dosen.
6. Pengertian E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru
dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet
sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning adalah suatu sistem
atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar.
Karakteristik E-learning
Karakteristik E-learning adalah:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian
disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan
saja dan dimana saja.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
(Anonim 2: 2017)
7. Komponen Sisten Informasi E-learning
E-learining menempati posisi proses dalam sistem informasi manajemen
perguruan tinggi. Sehingga tidak ada perhatian manajemen sebagai pimpinan untuk
mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. E-learning menunjukan kegiatan
akademik berkesinambungan dalam periode semester dan hasil dan dapat berupa data-
data nilai prestasi belajar mahasiswa yang akan diintegrasikan dalam sistem informasi
akademik perguruan tinggi berdasarkan prosedur yang berlaku. Yang menjadi suatu
tantangan dimasa depan adalah adanya E-learning ini maka kehadiran jaringan komputer
baik internet menjadi model utama untuk mewujudkan kondisi yang tepat bagi virtual
class.
Sistem informasi manajemen berbasis e-learning dapat disimpulkan beberapa hal,
yakni:
1. Terdapat suatu orientasi yang perlu ditetapkan pada tujuan penyelenggraan
pendidikan dimana metode komunikasi dan penggunaan komputer harus dapat
memberikan kemudahan baik dari aspek psikologis pemakaian komputer dan
kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dalam jumlah yang diharapkan.
2. Sistem informasi manajemen perguruan tinggi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
SIM diperusahaan baik proses interaksi dan laporannya
3. E-learning menjadi wacana teknologi pembelajaran yang telah menjadi perhatian
penuh untuk mewujudkan sistem pembelajaraan.
8. Sumberdaya Dalam Penerapan E-learning
Penyelenggaraan pergurukan tinggi memerkukan proses pendidikan yang
berkepanjangan dan berkesinambungan untuk menghasilkan standar kelulusan yang
diinginkan. Tujuan penyelenggaraan tinggi didasarkan status yang dibangun oleh para
pemimpin atau pengelola peraturan yang berlaku. Fakta menunjukan kesalahan dasar
dari lemahnya standar pendidikan tinggi kita adalah pada rendahnya civitas akademika
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Saatini dunia pendidikan tinggi telah
dijadikan lahan bisnis baru yang berpotensi mendatangkan uang dan menciptakan
lapangan kerja baru. Suatu perguruan tinggi yang akan maju membutuhkan tenaga
edukatif yang terampil dan berwawasan. Dia tidak hanya pintar di bagian akademis tetapi
memiliki cara untuk mengembangkan peserta didiknya. Oleh karena itu, di perlukan
kemampuan secra praktek untuk menekankan aspek terampil bagi peserta didiknya
melalui teknologi infromasi.
1. Manajemen Perguruan Tinggi
Organisasi perguruan tinggi pada dasarnya organisasi biasa yang bercorak wewenang
garis dan bergerak dibidang pendidikan. Sedangkan sistem informasi manajemen adalah
suatu penggambaran secara abstraksi sebuah obyek atau aktifitas dalam manajemen.
Manajer atau pimpinan perguruan tinggi menggunakan model utnuk mewaliki berbagai
permasalahan yang akan diciptakan.
Model secara fisik dalam sistem perusahaan memiliki arus atau pola kegaitan yang
terpadu untuk memperoleh keuntungan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi memiliki aturan tersendiri yang membedakannya dengan pendidikan
dasar dan menengah. Keputusan mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
9. Hasil Belajar Mahasiswa mengatur beberapa poin penting terkait masalah penggunaan
teknologi belajar. Hal ini dapat ditulis sebagai berikut :
1. BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 mengatur tentang bahwa yang dimaksud dengan
pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan
untukmenyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik atau profesional yang dapat menerapkan mengembangkan atau menciptakan
ilmu pengetahuan dan kesenian.
2. BAB II, Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan akademik bertujuan menyiapkan
peserta didik untukmenjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dalam menerapkan dan mengembangkan atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan teknologi, kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan
penggunaanya untuk menigkatkan tarif kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Berdasarka uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan
tinggi mendasarkan pada tujuan dan proses pendidikan yang terpadu selaras dengan
ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan melalui pola pembelajaran demi mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Hakekat Pengelolaan Informasi Manajemen
Setiap badan usaha memiliki sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan
karakteristik perusahaan dan pendekatan dalam aplikasi teknologi informasinya. Sistem
informasi manajemen merupakan salah satu dari subsistem utama CBIS (Computer
based information systems). Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi
umum bagi setiap manajer dalam unit usaha atau sub unit organisasi. Sistem informasi
manajemen telah merubah dari perilaku bagi kinerja sistem informasi telah memberikan
dampak langsung. Karna itu, sistem informasi manajemen mencerminkan suatu sikap
para eksekutif yang mencerminkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah
masalah perusahaan.
10. 3. Aktifitas Dalam Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen untuk sebuah model organisasi usaha mendasarkan pada
peran manajer dan keperluannya untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang
tersedia dalam rangka mencapai output yang diinginkan oleh para konsumen.jenis usaha
manajemen mencerminkan kegiatan utama yang ada yakni dari menata organisasi,
menjual barang, memproduksi barang, menerima barang atau bahan baku dari pemasok,
menata aktiva, menjaga modal pembayaran gaji karyawan dan mengembangkan strategi
bisnis. Laporan manajemen menguraikan dua hal menurut waktu kebutuhannya, yakni :
laporan periodik yang disiapkan menurut jadwal rutin dan laporan khusus yang disiapkan
berdasarkan proses peranngkat lunak dengan gaya penulisan secara matematik maupun
grafik. Hal ini menjadi keharusan bahwa sistem dikelola untuk mengahsilkan produk yang
bersetandar diukur dengan satuan.
4. Peran Sistem Komputer
Suatu sistem infromasi dilahirkan dengan adanya media pengolah data untuk
menghasilkan output yang dibutuhkan. Dalam dunia perguruan tinggi, teknologi
pembelajaran merupakan factor utama yang mencapai efektivitas keberhasilan anak
didik menyerap pelajaran dengan baik. Penggunaan komputer dalam teknologi
pembelajaran jika dikomparasikan dengan protipe model pengolahan manajemen
berbasis informasi adalah kegiatan mentransformasikan sumber daya perusahaan yang
menjadi output akan diolah dalam kerangka model sistem informasi manajemen. (Anonim
3: 2017)
11. DAFTAR PUSTAKA
Aifitra, http://aifitra.blogdetik.com/2013/12/25/keuntungan-dan-manfaat-menggunakan-
e-learning-bagi-guru-dan-siswa. (15 Desember 2017, Pukul 20:30 WIB)
Anonim 1, http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karaktiristik-dan-manfaat-
elearning.html. (15 Desember 2017, Pukul 20:30 WIB)
Anonim 2, http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2016/08/pengertian-dan-karakteristik-e-
learning/ . (15 Desember 2017, Pukul 20:30 WIB)
Anonim 3, http://www.cv-idris.co.id/news_elearning-embrio-sistem-informasi-
manajemen. (15 Desember 2017, Pukul 20:30 WIB)
Hapzi Ali, 2016, Modul Pengenalan E-learning Mercu Buana, (15 Desember 2017, Pukul
20:30 WIB)