Teks tersebut membahas tentang e-learning, termasuk pengertian, komponen sistem informasi, manfaat, dan saran untuk perbaikan sistem e-learning di Universitas Mercu Buana.
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
E-LEARNING PENGERTIAN DAN KOMPONEN
1. “E-LEARNING”
(Tugas Minggu Ke-14)
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen :
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
AFIFAH LUTHFIAH
43216010030
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi
2018/2019
2. A. PENGERTIAN E-LEARNING
E-learning adalah sistem atau juga konsep pendidikan yang memanfaatkan suatu
teknologi informasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
(Michael, 2013:27) E-learning adalah Pembelajaran yang disusun ialah dengan
tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga
mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran .
(Chandrawati, 2010) E-learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan
cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan
teknologi .
(Ardiansyah, 2013) E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan
ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa
harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i .
B. KOMPONEN SISTEM INFORMASI DARI E-LEARNING
Komponen-komponen pendukung dari proses e-Learning menurut Wahono
dalam Adri (2007:4) ada 3 komponen, antara lain :
1. Sistem dan Aplikasi e-Learning
Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-
virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen
kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian
(rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut
sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak
yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan
murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Sistem dan Aplikasi
E- Learning merupakan suatu sistem pendukung yang berfungsi untuk
memvirtualisasikan proses belajar mengajar. Seperti kegiatan belajar
mengajar pada umumnya, aplikasi e-learning harus dapat menggantikan
proses migrasi konten konvensional ke digital. E-Learning pada
perusahaan, meliputi: proses pemberian materi yang berhubungan dengan
pekerjaan, sertifikasi, pengisisan kuisioner, ujian online kenaikan pangkat,
hingga melihat progress masing-masing karyawan. Contoh e-learning
3. dalam dunia pendidikan : pemberian materi pelajaran, forum, dan kuis
serta ujian online.
LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System adalah
suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola
(untuk keperluan administrasi), dokumentasi, materi dan bahan ajar
pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara online
(terhubung ke internet). Untuk mengembangkan e-Learning, saat ini telah
tersedia banyak Learning Management System, baik yang komersial
ataupunyang bersifat Open Source, contohnya : MOODLE. Secara umum,
LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning , diantaranya:
• Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment),
dan penilaian.
• Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list),
instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File
and Directory Sharing.
• Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan
kategorinya, silabus, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia),
serta bahan pustaka.
2. Konten Elearning
Konten dan bahan ajar yang ada pada E-Learning system (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk
Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau
Textbased Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS)
sehingga dapat dijalankan oleh user kapanpun dan dimanapun.
Konten E-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-
Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar
ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk
multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks
seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning
Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa
kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan
membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran.
Pustekkom juga mengembangkan edukasi.net yang mem-free-kan
multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri
applaus ke pak Gatot (Biro PKLN) yang mulai memberikan insentif dan
4. beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game
Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk
mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten. Sedangkan
Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama
dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru
(instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan
administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
Sebenarnya materi E-Learning tidak harus didistribusikan secara on-
line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal
ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan
didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat
memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia
berada.
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer.Pada
umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive
dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer
yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat
berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut
berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran
dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan
kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.
E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan
kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
E-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang
memang bergerak di bidang penyediaan jasa E-Learning untuk umum. E-
Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi/perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa,
program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas.
Maka, dapat disimpulkan E-learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain
5. serta perangkat maupun aplikasi elektronik lain baik online maupun
offline sepeti CD/DVD, radio, fax, telepon, (melalui aplikasi e-mail, dll).
3. Infrastruktur Elearning
Infrastruktur E-Learning, yaitu dapat berupa personal computer (PC),
jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.Termasuk
didalamnya peralatan teleconference apabila menggunakan layanan
synchronous learning melalui teleconference.
Actor (orang terlibat dalam E-Learning) yang ada dalam pelaksanakan
E-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar
konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing,
siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola
administrasi dan proses belajar mengajar.
6. MANFAAT SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN E-LEARNING
BAGI PERGURUAN TINGGI DAN MAHASISWA
Manfaat Sistem Pembelajaran E-Learning bagi Perguruan Tinggi :
1. Menghemat Biaya, Dari segi biaya, mengurangi pengeluaran biaya karena
e-learning mampu mengurangi biaya pelatihan dan perjalanan untuk
menghadiri pelatihan itu.
2. Fleksibilitas waktu, Terkadang administrator sering mengalami kesulitan
menyesuaikan waktu beberapa karyawan yang ingin dilatih hal ini karena
untuk mengikuti pelatihan dikelas, seseorang karyawan harus
meninggalkan pekerjaannya satu atau 2 hari. Dengan adanya e-learning
ini karyawan tidak perlu lagi meninggalkan pekerjaannya karena bisa
langsung mengakses kapan pun dan dimana pun saat ia berada, paling
Cuma butuh waktu 1-2 jam-an.
3. Fleksibilitas tempat, Bagi tempat pendidikan yang aktif menyelenggarakan
acara pelatihan, akan mengalami kesulitan dalam mencari ruang kelas
yang memadai dan yang dapat menampung sekitar 10 sampai 20 pelajar
serta menyediakan alat-alat pembelajaran lain. Tapi jika menggunakan
e-learning, tempat pendidikan tidak perlu repot-repot lagi menyediakan
ruang kelas tersebut dan infrastruktur, peralatan, serta buku-buku.
4. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, Pelajar memiliki gaya belajar
berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila didalam suatu kelas ada siswa
yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang pelajaran
untuk memahaminya. Sehingga dengan adanya e-learning ini siswa yang
belum memahami dan mengerti penjelasan guru dapat mengulangi
pelajarannya dengan cara membuka e-learning sekolahnya.
5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, E-learning mampu
menjangkau wilayah geografis yang luas tidak terbatas pada wilayah
tertentu karena bisa di akses sampai seluruh dunia.
Manfaat Sistem Pembelajaran E-Learning bagi Mahasiswa :
1. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Pembelajar akan lebih mandiri, karena aktif dan rajin membuka e-learning
secara sendiri sehingga ilmu atau wawasan yang di dapat pun semakin
banyak.
2. Membuat siswa lebih pekah dengan kemajuan teknologi, Media
pembelajaran elektronik (E-learning) adalah bukti kemajuan luar biasa
dari peradaban manusia. Manfaat E-Learning bagi dunia pendidikan ialah
melalui media pembelajaran elektronik (E-Learning) siswa akan menjadi
7. lebih pekah terhadap teknologi sehingga mereka tidak gaptek (gagap
teknologi). Namun jika tidak digunakan dengan bijak dan kurang
mendapatkan bimbingan dari orang guru maupun orang tua justru akan
memberikan efek negatif bagi siswa. Sehingga siswa maupun guru
sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan media pembelajaran elektronik
3. Kelas Online, Jika dulu untuk bisa mengikuti pembelajaran harus berada
dalam kelas dan melakukan tatap mata langsung dengan guru maka
dengan keberadaan media pembelajaran elektronik (E-Learning)
khususnya komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet gaya
belajar mengalami sedikit inovasi. Dengan adanya internet siswa tidak
harus untuk hadir dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran melainkan
bisa mengikuti pembelajaran melalui bantuan internet yakni melalui kelas
online. Jadi kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak
semakin mudah dan efesien.
4. Berfungsi sebagai media pembelajaran. Manfaat media pembelajaran
elektronik (E-learning) bagi dunia pendidikan selanjutnya ialah dengan
keberadaan media pembelajaran elektronik pembelajaran akan lebih
bervariasi. Jika selama ini guru hanya bisa memaparkan teori atau
gambar tentang materi pelajaran tertentu. Namun dengan adanya media
pembelajaran elektronik materi pelajaran yang dulunya hanya dijelaskan
dengan metode ceramah bisa disaksikan langsung dengan keberadaan
internet melalui tayangan video misalnya melalui YouTube sehingga
pembelajaran tidak terkesan sebatas konsep semata namun bisa
membuat pembelajaran menjadi konkret sehingga pengalaman belajar
siswa menjadi lebih berkesan.
5. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Manfaat lain dari E-Learning
Dalam Pembelajaran adalah bisa membuat suasana pembelajaran lebih
meyenangkan, hal tersebut tak lepas dari banyaknya media pembelajaran
yang bisa digunakan untuk membuat pelajaran menjadi lebih seru dan
menyanangkan. misalnya saja pemutaran video-video bertema pendidikan.
Pembelajaran yang serius juga bisa diselingi dengan kegiatan menonton
film, khusunya film yang memiliki banyak pesan-pesan positif bagi siswa,
Dengan menonton film siswa tidak hanya disuguhi dengan materi yang
berisfat audio maupun visual namun gabungan antara audio visual.
TANGGAPAN MENGENAI SISTEM E-LEARNING YANG DI
IMPLEMENTASIKAN DI MERCU BUANA
8. Menurut saya sistem e-learning di Universitas Mercu Buana selama ini sudah
bagus pengimplementasiannya dalam proses belajar, mudah dikerjakan
dimana saja, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Tugas-tugas dan
lampiran filenya tinggal dikirim semua ke sistem e-learning, jadi tidak perlu
kirim e-mail ke dosen lagi. Server jaringannya juga sudah tidak sering down.
SARAN DAN REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN SISTEM E-LEARNING
GUNA MENINGKATKAN KINERJA SISTEM DI MASA MENDATANG
Saran agar lebih bagus disediakan video tutor pembelajaran mengenai materi
untuk mahasiswa, jadi tidak hanya dari modul saja terutama untuk materi
kuliah e-learning perhitungan. Jika terjadi kendala error pada sistem sebaiknya
perbaikan tidak terlalu lama. Sebaiknya disediakan area diskusi agar seluruh
mahasiswa dapat bekerja kelompok dengan kelompoknya masing-masing.
9. DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Parta, 2018. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-learning-karaktiristik-dan-
manfaat-e-learning-terlengkap/, (15 Desember 2018, Jam 18.00)
Sari, Indri Novika, 2017. https://www.slideshare.net/indrinovika_/sim14-indri-novika-sari-
hapzi-ali-pengenalan-elearning-definisi-komponen-sumber-daya-manfaat-dan-saran-untuk-
perbaikan-elearning-universitas-mercu-buana-universitas-mercu-buana-tahun-2017, (16
Desember 2018, Jam 19.00)
Fatihandayani, Delina, dkk. 2017. http://kelaskaryawanbisa.blogspot.com/2017/06/pengenalan-e-
learning.html, (16 Desember 2018, Jam 19.27)