1. Pengertian E-Learning adalah proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, yang memungkinkan perkuliahan dilakukan lebih fleksibel.
2. Sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan efektif di perguruan tinggi antara lain kerjasama antara pengajar dan mahasiswa, keahlian pengajar dalam merancang materi dan mengoperasikan perangkat, serta pelatihan bagi pengajar yang belum men
SIM 14, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Pengenalan E-Learning, UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
1. Nama : Yono
Nim : 43216110032
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Matakuliah : Sistem Informasi Manajemen
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis
web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah
yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007).
MANFAAT SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN E LEARNING BAGI PERGURUAN TINGGI :
Manfaat E-learning Dalam Pembelajaran Di Suatu Perguruan Tinggi :
1. Pembelajaran lebih realistis dan kontekstual
2. Penggunaan media E-Learning sangat efisien dan praktis
3. Penggunaan E-Learning bisa menghemat biaya
4. E-Learning sebagai sumber belajar
5. Berfungsi sebagai media pembelajaran
6. Membuat siswa lebih pekah dengan kemajuan teknologi
7. Kelas online
8. Memudahkan pelaksanaan ujian nasional
9. Pembelajaran menjadi lebih meyenangkan
Manfaat yang diperoleh pengajar/ dosen dengan adanya E-Learning Al :
Pembelajaran dari manapun dan kapanpun
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
2. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru sehingga guru bisa lebih
mengetahui masing-masing kemampuan siswanya.
Menjangkau peserta didik dan wilayah geografis yang lebih luas
lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu
luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
mengontrol kegiatan belajar mahasiswa. Bahkan pengajar/dosen juga dapat mengetahui kapan
mahasiswanya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, ser ta
berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
mengecek apakah mahasiswa telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik
tertentu, dan
memeriksa jawaban mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa.
MANFAAT SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN E LEARNING BAGI MAHASISWA :
1. Pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (fleksibel).
2. Interaksi Pembelajaran antara siswa dan guru menjadi bertambah.
3. Mengurangi Biaya Pendidikan
4. Menghemat Biaya dan Waktu Perjalanan
5. Melatih Kemandirian Siswa
6. Efisiensi Waktu
Manfaat lainnya untuk mahasiswa yakni :
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi.
Artinya, mahasiswa dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Mahasiswa juga dapat berkomunikasi dengan pengajar/dosen setiap saat. Dengan kondisi yang
demikian ini, mahasiswa dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau
daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-learning akan memberikan manfaat kepada
mahasiswa yang:
belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu
yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer,
3. merasa phobia dengan sekolah, atau mahasiswa yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah,
yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh
sekolah, maupun mahasiswa yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar
negeri, dan
tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan. b. Dari sudut
pengajar/dosen
TANGGAPAN TENTANG SISTEM E LEARNING YANG DI IMPLEMENTASIKAN DI
UNIVERSITAS MERCU BUANA:
Kemampuan e-learning Universitas Mercu Buana saat ini cukup baik. terlihat dari
penyelenggaraan e-learning di Universitas Mercubuana yang berhasil dalam dimensi
penyampaian, perencanaan, dan manajemen. E-Learning akan berjalan dengan efektif apabila
adanya kerjasama antara pengajar dan siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari
keduanya keberadaan E- Learning tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan
komunikasi yang erat antar keduanya. Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh
keahlian dan kreativitas pengajar dalam meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga
termasuk pada keahlian pengajar dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
Terkadang E-Learning juga menjadi beban bagi para pengajar yang belum menguasai
operasional perangkat elektronik. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan terkait
banyak melakukan pelatihan bagi guru-guru yang belum menguasai operasional perangkat
elektronik, terlebih untuk daerah terpencil. Selain langkah tersebut, para pengajar dapat
memanfaatkan situs jejaring sosial untuk bertukar pikiran mengenai pengalaman mengajarnya.
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama halnya
dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan
selama proses pembelajaran, misalnya saja dalam proses mengerjakan tugas. Biasanya dalam
mengerjakan tugas siswa diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk Hardcopy dengan
mem-print tugasnya tersebut. Akan tetapi dengan adanya E-Learning, tugas pun dapat dikrimkan
dalam bentuk Softcopy dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu dapat menekan biaya
untuk membuat tugas.
SARAN & REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN SISTEM E LEARNING GUNA
MENINGKATKAN KINERJA DI MASA MENDATANG :
Saran untuk sistem e-learning pada universitas mercu buana yaitu meningkatkan sistem e-
learning sehingga tidak sering terjadi error saat pengerjaan kuis dan forum serta
memperbanyak/meningkatakan fitur-fitur yang ada dalam halaman e-learning yang biasa diakses
dalam pengerjaan forum dan kuis sehingga membuat mahasiwa ataupun dosen dapat
menunjang sistem e- learning secara maksimal
1. Pengertian E-Learning dan Komponen E-Learning :
Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
4. dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis
web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah
yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat
bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di
Indonesia (Tafiardi, 2005).
Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan
di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah
e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses
belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
Komponen e-learning
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat
berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004)),
jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch,
router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi
tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang
diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan
perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi (Febrian,
2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa
orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila
kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat
yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System
(LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas
dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya, segala
fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana
manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta
sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang
memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-
based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org,
ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga
dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun. Sedangkan ’aktor’ yang ada
dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar
konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing siswa (mahasiswa) yang
menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar
mengajar.
2. Sumber daya diperlukan agar e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien pada
suatu perguruan tinggi :
E-Learning akan berjalan dengan efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar dan
siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya keberadaan E- Learning
tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang erat antar keduanya.
5. Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh keahlian dan kreativitas pengajar dalam
meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga termasuk pada keahlian pengajar dalam
mengoperasikan perangkat elektronik.
Terkadang E-Learning juga menjadi beban bagi para pengajar yang belum menguasai
operasional perangkat elektronik. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan terkait
banyak melakukan pelatihan bagi guru-guru yang belum menguasai operasional perangkat
elektronik, terlebih untuk daerah terpencil. Selain langkah tersebut, para pengajar dapat
memanfaatkan situs jejaring sosial untuk bertukar pikiran mengenai pengalaman mengajarnya.
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama halnya
dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan
selama proses pembelajaran, misalnya saja dalam proses mengerjakan tugas. Biasanya dalam
mengerjakan tugas siswa diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk Hardcopy dengan
mem-print tugasnya tersebut. Akan tetapi dengan adanya E-Learning, tugas pun dapat dikrimkan
dalam bentuk Softcopy dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu dapat menekan biaya
untuk membuat tugas.
Daftar Pustaka :
1. Anonim 1, 2017 , http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html ( 17 Des 2017 Pukul 14:45 )
2. Ratna Dwi Anjani , 2017 , https://www.slideshare.net/ratnadwianjani/sim-ratna-dwi-anjani-
pengenalan-e-learning-hapzi-ali-universitas-mercu-buana-2017?from_action=save ( 17 Des
2017 Pukul 14:51 )
Anonim 1, 2017 , http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html ( 17 Des 2017 Pukul 14:45 )
Ratna Dwi Anjani , 2017 , https://www.slideshare.net/ratnadwianjani/sim-ratna-dwi-anjani-
pengenalan-e-learning-hapzi-ali-universitas-mercu-buana-2017?from_action=save ( 17 Des
2017 Pukul 14:51 )
Isninatur Rosidah , 2017 , https://www.slideshare.net/IsninaturRosidah/sim-isninatur-rosidah-
hapzi-ali-pengenalan-elearning-universitas-mercu-buana-2017-pdf ( 17 Des 2017 Pukul 15:07)