SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pengenalan E_Learning
Siti Nurhaliza (Mahasiswa UMB Jakarta)
Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
1. Apa yang dimaksud dengan elearning dan jelaskan komponen system informasi dari e-
learning.
2. Untuk Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang
diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien.
1. elearning dan jelaskan komponen system informasi dari e-learning.
A. Pengertian E-learning
Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-
learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki
batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat
bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru
di Indonesia (Tafiardi, 2005).
B. Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang
diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah
e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses
belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh
Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari:
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan
peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer).
Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga
dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan
membutuhkannya.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer.
Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang
mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi,
memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan
memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas
yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi
C. Komponen e-learning
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat
berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004)),
jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch,
router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media
komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari Interconnection
Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia
(Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur
atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak
jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis
(Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses
pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang
belajar melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS),
yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas
dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya, segala
fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana
manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta
sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang
memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-
based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org,
ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga
dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.
Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan
proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing
siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi
dan proses belajar mengajar.
2. Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang diperlukan
sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien.
A. PROGRAM E-LEARNING
Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi,
juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga
diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi
teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan (Natakusumah, 2002).
Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang
disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi
pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang,
penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan
pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada
ruangan kelas biasa. Dosen harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan
audio, video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung. Menurut
Koswara (2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk e-learning, antara lain perlu:
a. Mengerti tentang e-learning,
b. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa,
c. Mendesain dan mengembangkan materi kuliah yang interaktif sesuai dengan perkembangan
teknologi baru,
d. Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan materi secara elektronik,
e. Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari,
f. Melakukan training dan praktek secara elektronik,
g. Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan,
h. Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan persepsi para mahasiswanya.
Sementara itu untuk menghindari kegagalan e-learning, program-program yang perlu
dikembangkan berkaitan dengan kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa antara lain :
– Berkaitan dengan informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran :
tujuan dan sasaran, silabus, metode pengajaran, jadwal kuliah, tugas, jadwal dosen, daftar
referensi atau bahan bacaan dan kontak pengajar
– Kemudahan akses ke sumber referensi : diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi,
contoh uian yang lalu, FAQ (frequently ask question), sumber-sumber referensi untuk
pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat dan artikel-artikel dalam jurnal online
– Komunikasi dalam kelas : forum diskusi online, mailing list diskusi, papan pengumuman
yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan batas waktu
pengumpulannya
B. EFEKTIFITAS E-LEARNING
Program e-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada kebutuhan
bahan pelajaran dan kebutuhan mahasiswa. Teknologi yang tepat hanya dapat diseleksi ketika
elemen-elemen ini dimengerti secara detil. Kenyataannya, kesuksesan program e-learning
berhubungan dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari mahasiswa, fakultas, falilitator,
staf penunjang, dan administrator.
– Mahasiswa. Sehubungan dengan konteks pendidikan, peran utama dari mahasiswa
adalah untuk belajar dengan sukses, merupakan tugas yang penting, sehingga perlu didukung
oleh keadaan lingkungan yang baik, membutuhkan motivasi, perencanaan dan kemampuan
untuk menganalisa dengan menggunakan instruksi atau modul yang terbaik. Ketika instruksi
disampaikan pada suatu jarak tertentu, menghasilkan tantangan tambahan karena mahasiswa
sering terpisah dari kebersamaan latar belakang dan interes lainnya, mempunyai hanya sedikit
kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen diluar kelas, dan harus bergantung pada
hubungan teknis untuk menjembatani gap pemisah mahasiswa di dalam kelas.
– Lembaga/Universitas. Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung juga pada
tanggung jawab lembaga/universitas. Fakultas bertanggung jawab pada pemahaman materi
dan pengembangan pemahaman tersebut sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
– Fasilitator. Fakultas merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator setempat yang
bertindak sebagai jembatan antara mahasiswa dan fakultas. Supaya lebih efektif, seorang
fasilitator harus mengerti kebutuhan para mahasiswa yang dilayani dan harapan yang
diinginkan fakultas. Lebih penting lagi, fasilitator harus mengikuti arahan yang sudah ditentukan
oleh fakultas. Mereka perlu menyiapkan peralatan, mengumpulkan tugas para mahasiswa,
melakukan tes, dan bertindak sebagai instruktur setempat.
– Staf Penunjang. Kebayakan kesuksesan program e-learning berhubungan juga dengan
penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa, perbanyakan dan
penyampaian materi kuliah, pemesanan buku teks, penjagaan copyright, penjadwalan,
pemrosesan laporan, pengelolaan sumber daya teknis, dll. Staf penunjang merupakan
kebutuhan utama untuk menciptakan keadaan, sehingga e-learning tetap pada jalur yang
benar.
– Administrator. Meskipun administrator biasanya ikut dalam perencanaan suatu program
e-learning, mereka sering kehilangan kontak dengan manajer teknis ketika program sedang
beroperasi. Administrator e-learning yang efektif bukan hanya sekedar memberikan ide, tetapi
perlu juga bekrjasama dan membuat konsensus dengan para pembangun, pengambil
keputusan, dan pengawas. Mereka harus bekerja sama dengan personel teknis dan staf
penunjang, meyakinkan bahwa sumberdaya teknologi perlu dikembangkan secara efektif untuk
keperluan misi akademis kedepan. Lebih penting lagi bahwa didalam mengelola suatu akademik
perlu merealisasikan bahwa kebutuhan dan kesuksesan para mahasiswa e-learning merupakan
tanggung jawab utama.
C. STRATEGI E-LEARNING
Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar, diharapkan dapat
meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi
aktif dari mahasiswa; meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi
dengan perangkat teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit untuk dilakukan;
memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer,
tidak terbatas pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam
pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan
harus menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan sisi
keindahan saja; memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan;
memperhatikan teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan data kemajuan
mahasiswa.
Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan
teknologi e-learning, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga
ahli (experts). Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli mekanik
menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari mesin mobil. Dengan animasi
3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana cara kerja dari mesin otomotif dua langkah.
Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan
menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :
Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari; contohnya
adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon penerbang dapat dilatih
untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang
sesungguhnya
Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk
dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu
melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap
secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan
maya” ke daerah-daerah wisata.
Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang
subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan
dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses
masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan
berdasarkan masukan dari mahasiswa.
Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi
mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan
kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat
mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang
kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.
Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek
yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi dengan cara
melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang
cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara
menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-directed learning). Mahasiswa diposisikan
dalam sebagai seseorang yang harus mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan
fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun
strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut.
D. DISTANCE LEARNING
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh
jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.
Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting
bagi kesejahteraan ekonomi.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-based Multimedia
Communication (CMC) sebagai cara penyampaian materi e-learning bersifat sinkron
(synchronous) dan asinkron (asynchronous). Sinkron artinya bahwa dosen dan mahasiswa
berinteraksi secara waktu nyata (real time), beberapa perlatan yang menggunakan cara ini
harganya relatif mahal. Penyampaian materi dengan asinkron tidak secara bersamaan, dosen
menyampaikan instruksi melalui video, komputer atau lainnya, dan mahasiswa merespon pada
lain waktu. Misalnya instruksi disampaikan melalui web atau dan feedback disampaikan melalui
e-mail. Pengelompokan sinkron dan asinkron dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1.
Pengelompokan Penyampaian Materi Pembelajaran
Nama Sinkron Asinkron
Video Videoconferencing Videotape, Broadcast video
Audio Audioconferencing Audiotape, Radio
Data Internet chat, desktop videoconferencing E-mail, CD-ROM
Dengan menggunakan pendekatan yang terintegrasi , salah satu kegiatan dosen adalah
menyeleksi dengan cermat berbagai teknologi yang akan digunakan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para mahasiswa dalam memahami materi secara efektif dan ekonomis
Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas masuknya pengaruh globalisasi,
pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,
multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif’. Demikian
juga di Indonesia arah penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oleh kompetensi yang
dibuktikan oleh sertifikat kompetensi, yang diberikan oleh penyelenggara satuan pendidikan
yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi kepada peserta didik dan masyarakat yang
dinyatakan lulus setelah mengikuti uji kompetensi tertentu (pasal 61 ayat 3). Dalam
mengantisipasi perkembangan global dan kemajuan teknologi komunikasi, maka pendidikan
jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas, sebagai paradigma baru pendidikan. Pendidikan
jarak jauh tersebut dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang
berfungsi untuk memeberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular (pasal 31 ayat 1 dan 2).
Penerapan awal e-learning di Indonesia dimulai ketika universitas terbuka (UT) muncul (dapat
diakses pada alamat http://www.ut.ac.id sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2), saat itulah
e-learning dimulai. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah
adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan
media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik
dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan
misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan
online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group,
newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas
mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%.
Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke
dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di
download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula
dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung
dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu
menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat
menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
Interaksi dalam group; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan
materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan
sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai
status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang
bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir
masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas
pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini
bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan
bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat
untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
Manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa.
Bagaimana tanggapan saudara tentang sistem elearning yang di implentasikan di kampus
kita. Adalah saran dan rekomendasi untuk perbaikan sistem e-learning guna meningkatkan
kinerja sistem dimasa mendatang.
Manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa
1. Manfaat e-learning
Manfaat e-learning (Smaratungga, 2009) terdiri atas 4 hal, yaitu:
a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik,
maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya
dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa?
Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas.
Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik
yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada
pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani
mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan
pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas.
b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and
place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses
oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan
sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan
pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu
menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur.
Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas
Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi.
Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan
pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas
untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”.
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui
kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta
waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat
belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-
benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of
content as well as archivable capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus
berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik.
Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan
tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di
samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan,
baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur
selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.
Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu
dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik.
Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari
instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus
secara teratur memotivasi peserta didiknya.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran.
Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara
sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik.
Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta
didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya
dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Secara lebih rinci, Smaratungga (2009) mengungkapkan manfaat e-learning yang dapat dilihat
dari dua sudut yaitu:
a. Dari sudut peserta didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi.
Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang
demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah
menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-learning akan memberikan
manfaat kepada peserta didik yang:
belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran
tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer,
merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di
rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan
oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada
di luar negeri, dan tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
b. Dari sudut instruktur
A. Pengertian E-learning adalah
Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain
adalah bahwa instruktur dapat:
lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, mengembangkan diri atau
melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif
lebih banyak, mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat
mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu
topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, mengecek apakah peserta didik
telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan memeriksa
jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
B. Kelebihan dan kekurangan e-learning
a. Kelebihan e-learning
Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai informasi yang dapat diakses
secara mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu
kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan
cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet (Triluqman,
2007).
Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur,
memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan
terbuka dan jarak jauh, kelebihan e-learning antara lain dapat disebutkan sebagai berikut
(Triluqman, 2007):
Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi
dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi
itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa
jauh bahan ajar dipelajari.
Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau
diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat
diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas.
Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah
konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar
negeri, dan sebagainya.
b. Kekurangan e-learning
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak
terlepas dari berbagai kekurangan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman,
2007):
1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri.
2. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-
mengajar.
3. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis.
4. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
5. Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional.
6. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
7. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah
tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
8. Kurangnya penguasaan komputer.
C. Filosofis e-learning
Menurut Cisco (dalam Suyanto,2005) ada beberapa filosofis dari e-learning, yaitu:
E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan, secara on-
line.
E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku text, CD-ROM, dan pelatihan
berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalosasi.
E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan isi dan pengembangan teknologi
pendidikan.
Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Semakin
baik keselarasan antar isi dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik
kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
2. Implementasi Sistem E- Learning di Universitas Mercubuana
Sistem e-Learning Universitas Mercubuana
telah mulai diimplementasikan sejak tahun 2008, terutama untuk mengembangkan strategi
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penerapan e-
learning ini juga dipandang sangat tepat karena pertimbangan bahwa civitas akademika, baik
dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan di Universitas Mercubuana, dipandang sudah
sangat familiar dengan penggunaan teknologi komputer dalam kegiatan belajar mengajar.
Keuntungan :
Menurut saya dengan diterapkannya sistem elerning di UMB sangat mendukung karena adanya
perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa dan dosen UMB,
adanya perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak lagi terfokus pada pertemuan (tatap
muka) di kelas, tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e-
learning UMB yang mudah diakses dan dikembangkan oleh mahasiswa.
Kerugian :
1. sesekali saya masih suka mengalami masalah pada jaringan, sehingga menghambat proses
pembelajaran saat berlangsung.
2. Saya pernah mengalami, ketika Forum dan Quiz sudah di kerjakan tepat pada waktunya,
namun sistem pada jaringan pun ada masalah lagi, yaitu : tidak ter absen nya saya pada
pertemuan tersebut
KESIMPULAN :
Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa,
antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa
lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut.
Bila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa,
interaksi antar kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian,
perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet
memungkinkan perombakan total konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku.
Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan batasan
ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis
yang terjadi antara lain adalah:
(1) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun tanpa terbatas lagi
pada batasan institusi & negara;
(2) Mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga ahli atau pakar
di bidang yang diminatinya;
(3) Materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa
tergantung pada perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar. Berbagai peluang tersebut diatas
masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan infrastuktur teknologi informasi,
masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-learning
Daftar Pustaka :
Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). Buku pintar internet teknologi e-learning berbasis PHP
dan MySQL. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Ellis, Ryann K. (2009), [online] Available FTP: http://www.astd.org/NR/rdonlyres/12ECDB99-
3B91-403E-9B15- 7E597444645D/23395/LMS_fieldguide_20091.pdf
Smaratungga. (2009). [online] Available FTP: http://smaratungga.ning.com. Tanggal akses:
21 Mei 2009.
Suyanto. (2005). [online] Available FTP: http://www.ipi.or.id/elearn.pdf. Tanggal akses 15
Februari 2009.
Febrian, J. (2004). Kamus komputer dan teknologi informasi. Jakarta: Penerbit Informatika.
Romisatriawahono. (2008). [online] Available FTP: http://www.
romisatriawahono.net/2008/01/23. Tanggal akses: 16 Januari 2009.
Tafiardi, Drs. (2005). Meningkatkan mutu pendidikan melalui e-learning. Jurnal Pendidikan
Penabur - No.04/ Th.IV.
Nugroho, W. A. (2007). [online] Available FTP: http://www.ilmukomputer.com. Tanggal
akses: 16 Januari 2009.
Ryano Ikubaru, 2013. http://ikubaru93.blogspot.co.id/2013/12/efektivitas-dan-efisiensi-
pembelajaran.html
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-manfaat.html
https://www.slideshare.net/SantiSusanti13/sim-santi-susanti-hapzi-ali-pengenalan-e-
learning-universitas-mercubuana-2017
http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56

More Related Content

What's hot

Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...Sri Anjani
 
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...Rahma Kesumawati
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...suryo pranoto
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningSim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningDesi Panjaitan
 
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali,  Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali,  Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...Dwi Yuliyanah
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...Tiara Anggraeni
 
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma,  e learning, universitas mercu buana,...Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma,  e learning, universitas mercu buana,...
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...narwati narwati
 
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...Nurlelah Nurlelah
 
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Nilam Rosfalina
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)Shelly Maulidha
 
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...Octhaviani Arbaniya
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Riskyyoni
 
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah Herlina
 
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...akbarnurhisyam1
 
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Saeful Akhyar
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017Fadli2727
 
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-LearningSIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learningfeni oktavia
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...rika43116110306
 
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...Winne Zaneta
 
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Nadya Natalia
 

What's hot (20)

Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...
 
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningSim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learning
 
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali,  Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali,  Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...
SIM, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas Mercu Buan...
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pengenalan E-Learning, Univer...
 
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma,  e learning, universitas mercu buana,...Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma,  e learning, universitas mercu buana,...
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...
 
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...
Sim,nurlelah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.pengertian e learning.universitas me...
 
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)
 
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...
14, sim, octhaviani arbaniya, hapzi ali, analisa dan perancangan sistem infor...
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
 
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
 
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...
 
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Pengenalan E-Learning , 2017
 
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-LearningSIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning
SIM Feni Oktavia, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, ...
 
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
14. SIM, Winne Zaneta Wirastika, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning , Universit...
 
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 14
 

Similar to E-Learning-Komponen

Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018NoveniaSembiring
 
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018farizsatiano32
 
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Ellya Yasmien
 
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018yasminnavisa
 
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
 
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018Rahmah siti
 
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...Ratna Ayu Febrianti
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...diah putri handayani
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learning
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learningSim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learning
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learningTikaagustina242
 
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Ali
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi AliIndah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Ali
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Aliindah kayani
 
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...kris aji
 
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...fathiamunaf
 
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
 
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...Widiya Puji Astuti
 

Similar to E-Learning-Komponen (15)

Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, novenia sembiring, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
 
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
Sim, 14, fariz satano, hapzi ali, universitas mercu buana,e learning, 2018
 
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...
 
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018
Sim,pert14,yasminnavisa,hapziali,pengenalanelearning,universitasmercubuana,2018
 
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...
 
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018
Sim 14, siti rahmah, hapzi ali, pengenalan e learning, umb-2018
 
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...
14. SIM, Ratna Ayu Febrianti, Hapzi Ali, Pengenalan E-Learning, Universitas M...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas me...
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e le...
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learning
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learningSim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learning
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, pengenalan e learning
 
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Ali
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi AliIndah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Ali
Indah Kayani_43215010146_Pengenalan E-Learning_SIM_Hapzi Ali
 
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...
 
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...
14,sim ,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi ,universitas mercu buana,akun...
 
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018
SIM 14, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, E-LEARNING, Univ. Mercubuana, 2018
 
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...
14. sim, widiya puji astuti, hapzi ali, pengenalan elearning, universitas mer...
 

More from Siti Nurhaliza

Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UAS
Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UASHapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UAS
Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UASSiti Nurhaliza
 
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...Siti Nurhaliza
 
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)Siti Nurhaliza
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Siti Nurhaliza
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Siti Nurhaliza
 
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen Database
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen DatabaseSim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen Database
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen DatabaseSiti Nurhaliza
 
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasi
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasiSim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasi
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasiSiti Nurhaliza
 
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistem
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistemSim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistem
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistemSiti Nurhaliza
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...Siti Nurhaliza
 

More from Siti Nurhaliza (9)

Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UAS
Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UASHapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UAS
Hapzi Ali, siti nurhaliza Analisis dan Perancangan SI di PT.MPI - Makalah UAS
 
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...
Siti nurhaliza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, umb jakart...
 
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)
Siti nurhaliza,hapzi ali, keamanan sistem informasi, umb jakarta 2017 (10)
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Implementasi Sistem Informasi sesuai dengan aktivit...
 
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen Database
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen DatabaseSim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen Database
Sim siti nurhaliza, Hapzi Ali Sistem Manajemen Database
 
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasi
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasiSim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasi
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali sumber daya komputasi dan komunikasi
 
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistem
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistemSim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistem
Sim Siti Nurhaliza, Hapzi Ali, pengguna dan pengembang sistem
 
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
Hapzi Ali, siti nurhaliza Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business - p...
 

E-Learning-Komponen

  • 1. Assalamu’alaikum Wr.Wb Pengenalan E_Learning Siti Nurhaliza (Mahasiswa UMB Jakarta) Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu) 1. Apa yang dimaksud dengan elearning dan jelaskan komponen system informasi dari e- learning. 2. Untuk Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien. 1. elearning dan jelaskan komponen system informasi dari e-learning. A. Pengertian E-learning Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e- learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007). Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia (Tafiardi, 2005).
  • 2. B. Definisi E-Learning Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002). E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari: Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer). Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan membutuhkannya. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer. Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi
  • 3. C. Komponen e-learning Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah: a. Infrastruktur e-learning Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference. b. Sistem dan aplikasi e-learning Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
  • 4. c. Konten e-learning Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text- based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun. Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. 2. Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien. A. PROGRAM E-LEARNING Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi, juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan (Natakusumah, 2002). Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada ruangan kelas biasa. Dosen harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan audio, video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung. Menurut Koswara (2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk e-learning, antara lain perlu:
  • 5. a. Mengerti tentang e-learning, b. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa, c. Mendesain dan mengembangkan materi kuliah yang interaktif sesuai dengan perkembangan teknologi baru, d. Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan materi secara elektronik, e. Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari, f. Melakukan training dan praktek secara elektronik, g. Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan, h. Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan persepsi para mahasiswanya. Sementara itu untuk menghindari kegagalan e-learning, program-program yang perlu dikembangkan berkaitan dengan kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa antara lain : – Berkaitan dengan informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran : tujuan dan sasaran, silabus, metode pengajaran, jadwal kuliah, tugas, jadwal dosen, daftar referensi atau bahan bacaan dan kontak pengajar – Kemudahan akses ke sumber referensi : diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi, contoh uian yang lalu, FAQ (frequently ask question), sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat dan artikel-artikel dalam jurnal online – Komunikasi dalam kelas : forum diskusi online, mailing list diskusi, papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan batas waktu pengumpulannya
  • 6. B. EFEKTIFITAS E-LEARNING Program e-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada kebutuhan bahan pelajaran dan kebutuhan mahasiswa. Teknologi yang tepat hanya dapat diseleksi ketika elemen-elemen ini dimengerti secara detil. Kenyataannya, kesuksesan program e-learning berhubungan dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari mahasiswa, fakultas, falilitator, staf penunjang, dan administrator. – Mahasiswa. Sehubungan dengan konteks pendidikan, peran utama dari mahasiswa adalah untuk belajar dengan sukses, merupakan tugas yang penting, sehingga perlu didukung oleh keadaan lingkungan yang baik, membutuhkan motivasi, perencanaan dan kemampuan untuk menganalisa dengan menggunakan instruksi atau modul yang terbaik. Ketika instruksi disampaikan pada suatu jarak tertentu, menghasilkan tantangan tambahan karena mahasiswa sering terpisah dari kebersamaan latar belakang dan interes lainnya, mempunyai hanya sedikit kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen diluar kelas, dan harus bergantung pada hubungan teknis untuk menjembatani gap pemisah mahasiswa di dalam kelas. – Lembaga/Universitas. Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung juga pada tanggung jawab lembaga/universitas. Fakultas bertanggung jawab pada pemahaman materi dan pengembangan pemahaman tersebut sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa. – Fasilitator. Fakultas merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator setempat yang bertindak sebagai jembatan antara mahasiswa dan fakultas. Supaya lebih efektif, seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan para mahasiswa yang dilayani dan harapan yang diinginkan fakultas. Lebih penting lagi, fasilitator harus mengikuti arahan yang sudah ditentukan oleh fakultas. Mereka perlu menyiapkan peralatan, mengumpulkan tugas para mahasiswa, melakukan tes, dan bertindak sebagai instruktur setempat. – Staf Penunjang. Kebayakan kesuksesan program e-learning berhubungan juga dengan penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa, perbanyakan dan penyampaian materi kuliah, pemesanan buku teks, penjagaan copyright, penjadwalan, pemrosesan laporan, pengelolaan sumber daya teknis, dll. Staf penunjang merupakan
  • 7. kebutuhan utama untuk menciptakan keadaan, sehingga e-learning tetap pada jalur yang benar. – Administrator. Meskipun administrator biasanya ikut dalam perencanaan suatu program e-learning, mereka sering kehilangan kontak dengan manajer teknis ketika program sedang beroperasi. Administrator e-learning yang efektif bukan hanya sekedar memberikan ide, tetapi perlu juga bekrjasama dan membuat konsensus dengan para pembangun, pengambil keputusan, dan pengawas. Mereka harus bekerja sama dengan personel teknis dan staf penunjang, meyakinkan bahwa sumberdaya teknologi perlu dikembangkan secara efektif untuk keperluan misi akademis kedepan. Lebih penting lagi bahwa didalam mengelola suatu akademik perlu merealisasikan bahwa kebutuhan dan kesuksesan para mahasiswa e-learning merupakan tanggung jawab utama. C. STRATEGI E-LEARNING Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar, diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa; meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit untuk dilakukan; memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan sisi keindahan saja; memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan; memperhatikan teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan data kemajuan mahasiswa. Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan teknologi e-learning, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga ahli (experts). Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli mekanik
  • 8. menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari mesin mobil. Dengan animasi 3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana cara kerja dari mesin otomotif dua langkah. Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut : Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari; contohnya adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata. Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa. Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut. Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara
  • 9. menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-directed learning). Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut. D. DISTANCE LEARNING Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-based Multimedia Communication (CMC) sebagai cara penyampaian materi e-learning bersifat sinkron (synchronous) dan asinkron (asynchronous). Sinkron artinya bahwa dosen dan mahasiswa berinteraksi secara waktu nyata (real time), beberapa perlatan yang menggunakan cara ini harganya relatif mahal. Penyampaian materi dengan asinkron tidak secara bersamaan, dosen menyampaikan instruksi melalui video, komputer atau lainnya, dan mahasiswa merespon pada lain waktu. Misalnya instruksi disampaikan melalui web atau dan feedback disampaikan melalui e-mail. Pengelompokan sinkron dan asinkron dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Pengelompokan Penyampaian Materi Pembelajaran Nama Sinkron Asinkron Video Videoconferencing Videotape, Broadcast video Audio Audioconferencing Audiotape, Radio Data Internet chat, desktop videoconferencing E-mail, CD-ROM
  • 10. Dengan menggunakan pendekatan yang terintegrasi , salah satu kegiatan dosen adalah menyeleksi dengan cermat berbagai teknologi yang akan digunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan para mahasiswa dalam memahami materi secara efektif dan ekonomis Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif’. Demikian juga di Indonesia arah penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oleh kompetensi yang dibuktikan oleh sertifikat kompetensi, yang diberikan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi kepada peserta didik dan masyarakat yang dinyatakan lulus setelah mengikuti uji kompetensi tertentu (pasal 61 ayat 3). Dalam mengantisipasi perkembangan global dan kemajuan teknologi komunikasi, maka pendidikan jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas, sebagai paradigma baru pendidikan. Pendidikan jarak jauh tersebut dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang berfungsi untuk memeberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular (pasal 31 ayat 1 dan 2). Penerapan awal e-learning di Indonesia dimulai ketika universitas terbuka (UT) muncul (dapat diakses pada alamat http://www.ut.ac.id sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2), saat itulah e-learning dimulai. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula
  • 11. dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online. Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut: Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya. Interaksi dalam group; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning. Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database. Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
  • 12. Manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa. Bagaimana tanggapan saudara tentang sistem elearning yang di implentasikan di kampus kita. Adalah saran dan rekomendasi untuk perbaikan sistem e-learning guna meningkatkan kinerja sistem dimasa mendatang. Manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa 1. Manfaat e-learning Manfaat e-learning (Smaratungga, 2009) terdiri atas 4 hal, yaitu: a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas.
  • 13. b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”. c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar- benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan,
  • 14. baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula. Secara lebih rinci, Smaratungga (2009) mengungkapkan manfaat e-learning yang dapat dilihat dari dua sudut yaitu: a. Dari sudut peserta didik Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-learning akan memberikan manfaat kepada peserta didik yang:
  • 15. belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan. b. Dari sudut instruktur A. Pengertian E-learning adalah Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat: lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik. B. Kelebihan dan kekurangan e-learning a. Kelebihan e-learning Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan
  • 16. cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet (Triluqman, 2007). Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, kelebihan e-learning antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007): Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.
  • 17. b. Kekurangan e-learning Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007): 1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri. 2. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar- mengajar. 3. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis. 4. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 5. Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional. 6. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 7. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer). 8. Kurangnya penguasaan komputer. C. Filosofis e-learning Menurut Cisco (dalam Suyanto,2005) ada beberapa filosofis dari e-learning, yaitu: E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan, secara on- line. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku text, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalosasi. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan isi dan pengembangan teknologi
  • 18. pendidikan. Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Semakin baik keselarasan antar isi dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik. 2. Implementasi Sistem E- Learning di Universitas Mercubuana Sistem e-Learning Universitas Mercubuana telah mulai diimplementasikan sejak tahun 2008, terutama untuk mengembangkan strategi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penerapan e- learning ini juga dipandang sangat tepat karena pertimbangan bahwa civitas akademika, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan di Universitas Mercubuana, dipandang sudah sangat familiar dengan penggunaan teknologi komputer dalam kegiatan belajar mengajar. Keuntungan : Menurut saya dengan diterapkannya sistem elerning di UMB sangat mendukung karena adanya perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa dan dosen UMB, adanya perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak lagi terfokus pada pertemuan (tatap muka) di kelas, tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e- learning UMB yang mudah diakses dan dikembangkan oleh mahasiswa. Kerugian : 1. sesekali saya masih suka mengalami masalah pada jaringan, sehingga menghambat proses pembelajaran saat berlangsung. 2. Saya pernah mengalami, ketika Forum dan Quiz sudah di kerjakan tepat pada waktunya, namun sistem pada jaringan pun ada masalah lagi, yaitu : tidak ter absen nya saya pada pertemuan tersebut
  • 19. KESIMPULAN : Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut. Bila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah: (1) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun tanpa terbatas lagi pada batasan institusi & negara; (2) Mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga ahli atau pakar di bidang yang diminatinya; (3) Materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar. Berbagai peluang tersebut diatas masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-learning
  • 20. Daftar Pustaka : Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). Buku pintar internet teknologi e-learning berbasis PHP dan MySQL. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Ellis, Ryann K. (2009), [online] Available FTP: http://www.astd.org/NR/rdonlyres/12ECDB99- 3B91-403E-9B15- 7E597444645D/23395/LMS_fieldguide_20091.pdf Smaratungga. (2009). [online] Available FTP: http://smaratungga.ning.com. Tanggal akses: 21 Mei 2009. Suyanto. (2005). [online] Available FTP: http://www.ipi.or.id/elearn.pdf. Tanggal akses 15 Februari 2009. Febrian, J. (2004). Kamus komputer dan teknologi informasi. Jakarta: Penerbit Informatika. Romisatriawahono. (2008). [online] Available FTP: http://www. romisatriawahono.net/2008/01/23. Tanggal akses: 16 Januari 2009. Tafiardi, Drs. (2005). Meningkatkan mutu pendidikan melalui e-learning. Jurnal Pendidikan Penabur - No.04/ Th.IV. Nugroho, W. A. (2007). [online] Available FTP: http://www.ilmukomputer.com. Tanggal akses: 16 Januari 2009. Ryano Ikubaru, 2013. http://ikubaru93.blogspot.co.id/2013/12/efektivitas-dan-efisiensi- pembelajaran.html http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-manfaat.html https://www.slideshare.net/SantiSusanti13/sim-santi-susanti-hapzi-ali-pengenalan-e- learning-universitas-mercubuana-2017 http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56