Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning seperti infrastruktur, LMS, KMS, LCMS, e-library, mobile learning, dan e-content development. Juga dibahas sumber daya yang dibutuhkan untuk e-learning seperti SDM, perangkat keras dan jaringan internet, serta manfaat e-learning bagi pembelajaran.
1. NAMA = THAYYIBAH
NIM = 43215010045
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pembelajaran Elektronik (e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi,
dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000;
Feasey, 2001)
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah
satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di
jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web,
sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet.
Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh
karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah
transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk
digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
Menurut Anonim (2009) E-learning yang terintegrasi/terbentuk mempunyai
komponen-komponen berikut ini:
1) Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer,
internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya
peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous
learning melaluiteleconference. [2] synchronous learning mengacu pada
sekelompok orang belajar hal yang sama pada saat yang sama di tempat yang
sama. Ini adalah jenis pedagogi dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan
program sarjana, tapi tidak di program pascasarjana. Kuliah adalah contoh
pembelajaran sinkronisasi di lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-
alatweb conferencing, orang dapat belajar pada saat yang sama di tempat yang
berbeda juga. Sebagai contoh, penggunaan instant messaging (pesan
singkat) atau live chat (obrol langsung), webinar (web-based seminar) dan
konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan
belajar dalam real time (waktu nyata).[3]
2) Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS)
2. LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar
mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau
konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur
yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. LMS
merupakan platform (rencana kerja/progam) untuk pengembangan e-learning,
karena mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas hanya pada distribusi materi
pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen dan evaluasi hasil-hasil
pembelajaran. LMS banyak yang berupa open source(sumber terbuka), sehingga
bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan
universitas kita.
Fitur LMS terdiri dari:
a. Manajemen siswa dan kompetensi.
b. Manajemen dan distribusi materi/content (isi).
c. Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll).
d. Manajemen program.
e. Manajemen data.
f. Anggaran.
3) Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS)
KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge (pengetahuan), baik
formal maupun berdasarkan pengalaman, kedalam bentuk digital untuk
memudahkan akses bagi para pengguna tergantung tingkat otorisasi masing-
masing.
Fitur KMS terdiri dari:
a. Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg
sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg lengkap); atau kumpulan yg
berhubungan dengan studi penelitian.
b. Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka untuk sistem
perhitungan tertentu.
c. Indexing and knowledge sharing/ Pengindeksan dan berbagi pengetahuan
4) Learning Content Management
System/ Sistem Belajar Manajemen Konten (LCMS)
LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk membuat dan
mengembangkan materi/e-learning content sendiri dengan mudah, walaupun
mereka tidak menguasai pemrogaman komputer.
3. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten
berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks
seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management
System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.
Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyakkompetisi pembuatan
multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net yang
mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Ini langkah
menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.[4]
Fitur LCMS terdiri dari:
a. Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata kuliyah
b. Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
c. Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi
d. Manajemen obyek pembelajaran
5) Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library)
E-Library merupakan layanan IT (Information Technology) terintegrasi untuk
manajemen perpustakaan digital (digital library). LEN menyediakan e-library yang
fleksibel dan customized/disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
6) Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel.
Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi:
konten, sarana pengembangan konten (mobile learning author),
dan ponsel pelacakan sistem (mobile device tracking system).
7) E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi)
E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang memainkan
peranan utama. E-content memungkinkan pengguna untuk mengembangkan
konten yang secara visual menarik dan interaktif. Media E-content dapat berupa
format CD (stand alone) maupun format standar e-content seperti SCROM and
AICC [5]
Selain itu, sumber daya yang diperlukan e-learning antara lain:
1. Sumber Daya Manusia, antara lain:
a. Dosen = Peranan dosen tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan
e-learning di kampus. Keberhasilan e-learning ini secara signifikan
ditentukan oleh dosen yang kreatif dan penuh dedikasi.
b. Laboran/teknisi= Tenaga laboran sangat dibutuhkan ketika terjadi
kerusakan komputer atau terjadi masalah dengan jaringan komputer. Hal
ini disebabkan dosen yang mengajar menggunakan jaringan komputer
4. memiliki kemampuan terbatas untuk menangani kerusakan komputer dan
putusnya jaringan komputer.
c. Mahasiswa = agar e-learning berjalan efektif dan efisien diperlukan peran
mahasiswa sebagai pengakses/pengguna dari e-learning itu sendiri
2. Sumber Daya Komputer = untuk mengakses e-learning dibutuhkan komputer atau
alat elektronik lain seperti smartphone, ipad, laptop dll
3. Sumber Daya Internet = selain komputer sumber daya yang dibutuhkan agar e-
learning beralan labih efektif dan efisien adalah koneksi internet untuk mengakses
e-learning tersebut
Manfaat dari pembelajaran E-learning antara lain:
1. pembelajaran lebih realistis dan kontekstual
2. penggunaan media elearning lebih efisien dan praktis
3. penggunaan elearning bisa menghemat biaya
4. dapat membuat mahasiswa lebih peka terhadap kemajuan teknologi
5. menjadi pembelajaraan yang lebih menyenangkan
6. memungkina terjadinya interaksi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja
7. menjangkau mahasiswa dalam cangkupan yang luas
Penggunaan media Elearning yang digunakan oleh Universitas Mercu Buana
sangat bermanfaat bagi mahasiswa nya, dapat mempermudah pembelajaran yang ada
karna mahasiswa dapat mengakses elearning dimana saja dan kapan saja. tetapi masih
ada beberapa kekurangnya yang terdapat pada sistem elearning di Universitas Mercu
Buana seperti sistem yang sering gateway, sistem yang tidak bisa diakses karna
sedangkan ada perbaikan tetapi mahasiswa nya tetap diwajibkan mengisi elearning. ada
matakuliah yang menerapkan elearning dianggap karna kurang tepat, sebab ada
beberapa matakuliah yang seharusnya lebih tepat menggunakan sistem biasa dimana
mahasiswa bertatap muka dengan dosennya sebab mata kuliah tersebut memiliki
bahasan yang kompleks dan harus dibahas dan dijelaskan secara langsung.
5. Daftar Pustaka
Brown, Mary Daniels. 2000. Education World: Technology in the Classroom: Virtual High
Schools, Part 1, The Voices of Experience. http://www.education-
world.com/a_tech/tech052.shtml http://eca-ace.blogspot.com/2011/05/karakteristik-
komponen-e-learning.html http://en.wikipedia.org/wiki/Synchronous_learning
Ace, Eca, 2011. http://eca-ace.blogspot.com/2011/05/karakteristik-komponen-e-
learning.html (20 Desember 2017)
Shandy, 2009. http://shandy311.blog.binusian.org/2009/06/19/e-learning/ (20 Desember
2017)
Rijal,2017.http://www.rijal09.com/2017/04/9-manfaat-e-learning-dalam-
pembelajaran.html (20 Desember 2017)
Anonim1, 2015 http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html (20 Desember 2017)