Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengantar sistem...
Efektivitas E-learning
1. Nama : Risky Yoni Septiana
NIM : 43215010082
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, M.M, CMA
PENGENALAN E_LEARNING
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer
sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27).
Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses
pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang
dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa
(Ardiansyah, 2013).
Sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan
adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer
memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning
berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki
batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai
alat bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang
relatif baru di Indonesia (Tafiardi, 2005).
2. Komponen e-learning
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang
dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi
(Febrian, 2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa
komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan
menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan
dari Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung
di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,
video dan animasi secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan
teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi
yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan
synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar
sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management
System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar
mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan,
ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)),
misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti
bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian
(rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem
(Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya
Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia
pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk
mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam
Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan
3. pun dan dimana pun. Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh
dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar
(dosen) yang membimbing siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator
yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
Efektivitas E-learning Dalam Proses Pembelajaran
E-Learning seperti dikatakan diatas memang sangat membantu baik bagi pengajar
dalam menyediakan materi pelajaran, maupun bagi siswa dalam mempelajari materi yang
diajarkan. Keberadaan E-Learning ini dianggap sangat penting dalam menunjang kurangnya
materi pelajaran pada waktu tertentu, misalnya pada saat siswa dispensasi mewakili
sekolahnya di ajang tertentu. Karena kesibukkannya latihan sehingga mengorbankan
waktunya untuk belajar, siswa tersebut akan ketinggalan materi pelajaran. Untuk itulah E-
Learning dapat menjadi alternatif untuk mengejar materi yang tertinggal karena kesibukan
latihan.
E-Learning dapat menjadi efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar dan
siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya keberadaan E-Learning
tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang erat antar
keduanya. Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh keahlian dan kreativitas
pengajar dalam meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga termasuk pada keahlian
pengajar dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
Terkadang E-Learning juga menjadi beban bagi para pengajar yang belum menguasai
operasional perangkat elektronik. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan
terkait banyak melakukan pelatihan bagi guru-guru yang belum menguasai operasional
perangkat elektronik, terlebih untuk daerah terpencil. Selain langkah tersebut, para pengajar
dapat memanfaatkan situs jejaring sosial untuk bertukar pikiran mengenai pengalaman
mengajarnya, seperti di Grup Asosiasi Guru Matematika Indonesia.
Efisiensi Proses Pembelajaran Menggunakan E-learning
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama
halnya dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan biaya yang akan
dikeluarkan selama proses pembelajaran, misalnya saja dalam proses mengerjakan tugas.
Biasanya dalam mengerjakan tugas siswa diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk
Hardcopy dengan mem-print tugasnya tersebut. Akan tetapi dengan adanya E-Learning, tugas
4. pun dapat dikrimkan dalam bentuk Softcopy dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu
dapat menekan biaya untuk membuat tugas.
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Manfaat E – learning bagi Mahasiswa : ( Pranoto, dkk (2009:309) ) (Vidya, 2016)
1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat
meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
3. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi
informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
5. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses
perjalanan.
6. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri
memegang kendali atas keberhasilan belajar.
7. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara,
efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi
pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat e-learning bagi dosen :
Manfaat bagi Dosen, Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh
guru/dosen antara lain adalah bahwa dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi
maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga
dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar mahawanya.
Menurut pendapat saya, Implementasi E-learning pada sistem belajar di Universitas
Mercu Buana sudah cukup baik. Dalam pembelajaran siswa lebih menghemat waktu. Dengan
memanfaatkan teknologi E-learning ini, mahasiswa dapat mengerjakan Forum dan Kuis
dimana saja dan kapan saja ( sampai batas waktu yang ditentukan ). Tetapi, saran saya untuk
perbaiki sistem e-learning di Universitas Mercu Buana agar sistemnya tidak sering terjadinya
sistem error (SSO tidak dapat diakses kembali ) saat pengisian Forum ataupun Kuis. Dan juga
agar lebih diperhatikan lagi agar tidak sering munculnya GateWay saat pengisian Forum,Kuis
maupun KRS. (Risky Yoni, 2017)