2. Pengantar
Sistem pembelajaran elektronik atau e-
pembelajaran (Inggris: Electronic learning
disingkat E-learning) adalah cara baru dalam
proses belajar mengajar. E-learning
merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar
(learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru
secara langsung. E-learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan.
3. Definisi
E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance
learning) yang memanfaatkan teknologi komputer,
jaringan komputer dan atau internet. E-learning
memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui
komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus
secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.
4. Definisi (2)
e-learning menurut Allan J. Henderson (2003:2)
dinyatakan sebagai:
• e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer (biasanya terkoneksi
internet).
• e-learning dapat digunakan untuk para pekerja dimana
mereka dapat belajar pada di tempat kerja mereka tanpa
harus pergi ke kelas.
• e-learning dapat dijadwalkan dengan kesepakatan antara
instruktur dengan peserta ajar
• e-Learning dapat merupakan can be an on-demand
course dimana pembelajar dapat belajar mandiri sesuai
waktu yang mereka inginkan.
6. E-Learning 2.0 dan Learning 2.0
sebuah pendekatan sistem e-learning yang
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi web
2.0
Bersifat Personal learning Environment
Muncul karena penggunaan Social Software
- Discussion forum
- Blog
- Social media
7. Ciri khas elearning 2.0
Setiap orang memiliki kewenangan penuh dalam
mengatur kegiatan pembelajarannya
Setiap orang berhak memberikan masukan tentang
bahan pembelajaran
Guru atau mentor memiliki tugas yang lebih ringan,
yaitu hanya menjadi fasilitator dan moderator (tidak
harus menyiapkan bahan pembelajaran keseluruhan)
Tingkat kolaborasi menjadi lebih tinggi
Penilaian proses belajar tiap siswa dapat dilakukan,
tidak seperti e-learning 1.0 yang hanya
memungkinkan melakukan evaluasi di akhir saja.
8. Keuntungan e-Learning
• Mereduksi dampak lingkungan
• Pendidikan berkualitas lebih terjangkau
• Fleksibel dan Menyenangkan
• Model pembelajar lebih personal dan interaktif
• Terpusat pada pembelajar
9. Pemanfaatan e-Learning
Bagaimana e-learning diimplementasikan?
Melihat kenyataan dilapangan, walaupun teknologi
informasi telah maju dengan sangat pesatnya, ternyata
pendidikan yang mengimplementasikan IT-Based
Education secara murni masih sulit ditemukan, karena
masih banyaka faktor kendala yang lain, terutama dari
sisi sumber daya manusia dan sarana atau
infrastruktur pendukung.
10. Pemanfaatan e-Learning (2)
Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan
untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain (Soekartawi,
2003):
1
• Masih kurangnya kemampuan menggunakan
Internet sebagai sumber pembelajaran.
2
• Biaya yang diperlukan masih relatif mahal
3
• Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak
terhadap pembelajaran melalui Internet dan
4
• Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk
daerah-daerah tertentu.
11. Pemanfaatan e-Learning (3)
Dalam proses penyelenggaraan e-Learning, maka dibutuhkan
sebuah Learning Management System (LMS), yang
berfungsi untuk mengatur tata laksana penyelenggaraan
pembelajaran di dalam model e-Learning. Sering juga LMS
dikenal sebagai CMS (Course Management System),
umunya CMS dibangun berbasi web, yang akan berjalan pada
sebuah web server dan dapat diakses oleh pesertanya melalui
web browser (web client). Server biasanya ditempatkan di
universitas atau lembaga lainnya, yang dapat diakses
darimanapun oleh pesertanya, dengan memanfaatkan
koneksi internet.
12. Pemanfaatan e-Learning (4)
Pada umumnya, secara dasar CMS memberikan sebuah tool
bagi instruktur, educator atau pendidik untuk membuat
website pendidikan dan mengatur akses kontrol, sehingga
hanya peserta yang terdaftar yang dapat mengakses dan
melihatnya. Selain menyediakan pengontrolan, CMS juga
menyediakan barbagai tools yang menjadikan pembelajaran
lebih efektif dan efisien, seperti menyediakan layanan untuk
mempermudah upload dan share material pengajaran,
diskusi online, chatting, penyelenggaraan kuis, survey,
laporan (report) dan sebagainya.
13. Pemanfaatan e-Learning (5)
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, e-learning telah
mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat
biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah
interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta
didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta
didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
14. Pemanfaatan e-Learning (6)
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar
otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini
disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah
komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang
oleh “contents writer”, designer e-learning dan pemrogram
komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan
lebih mudah :
Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuan yang mutakhir
Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
meningkatkan wawasannya
Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
15. Pemanfaatan e-Learning (7)
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat
berinteraksi secara langsung dengan para murid telah
menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.
Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning
yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning
yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka
sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.