SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
RESUME 
PERSPEKTIF MANAJEMEN PENGETAHUAN INFORMASI, KOMUNIKASI, 
PENDIDIKAN DAN PERPUSTAKAAN 
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah 
Knowledge Management 
Penyusun : 
Adiza Fatin Haikal 1201110234 
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
UNIVERSITAS TELKOM 
BANDUNG 
2014
BAB 1 MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF 
Dalam konteks sistem informasi dan sudut pandang analisis sistem informasi, konsep-konsep 
pengetahuan (knowledge) bedanya dengan ilmu pengetahuan (science) diuraikan secara umum 
sebagai berikut : 
- Pengetahuan (knowledge) adalah kebiasaan, keahlian atau kepakaran, keterampilan, 
pemahaman atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui proses 
belajar atau bahkan keahlian yang diperoleh melalui usaha dan bakat tertentu seseorang. 
- Ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan (explicit knowledge) dan pengetahuan tacit 
(tacit knowledge). Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan dengan kata-kata dan angka, 
disebarkan dalam bentuk data, spesifikasi dan buku petunjuk. Bentuk pengetahuan ini 
sudah terdokumentasikan atau terformalisasikan, mudah disimpan, diperbanyak, 
disebarluaskan dan dipelajari. Contoh : buku, laporan, dokumen, surat dan sebagainya. 
Seentara itu, pengetahuan tacit sifatnya sangat personal yang sulit diformalisasikan 
sehingga sulit dikomunikasikan kepada orang lain. Kira-kira masih dalam batin 
seseorang, ide dan pendapat yang bisa muncul, namun sulit diukur, misalnya ide kreatif 
yang dikemukakan secara lisan, bentuknya bisa jadi berupa gagasan, persepsi, cara 
berpikir, wawasan, keahlian atau kemahiran dan sebagainya. 
Manajemen adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya orang, barang, uang, 
pikiran, ide, data, informasi, infrastruktur dan sumber daya lain yang ada didalam kekuasaannya 
untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 
Manajemen pengetahuan adalah mengimplementasikan teknologi secara optimal di dalam 
perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki operasional perusahaan dalam 
mencari keuntungan yang lebih baik, lebih berkualitas dan akhirnya lebih kompetitif, terutama 
jika dibandingkan dengan organisasi sejenis. Sedangkan menurut Hendrik dalm Ilmu 
Komputer.com (2003), diakses tanggal 10 Juli 2009, memberikan konsep bahwa Knowledge 
Management (KM) adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisasi, memimpin dan 
mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan 
analisis dari macam-macam sumber yang kompeten. Paham lainnya yang bersumber dari dunia 
maya seperti dilansir oleh www.km-forum.org (diakses tanggal 15 Juli 2009), Knowledge 
Management adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan performa seseorang 
atau organisasi dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat ini dan yang 
akan datang. 
BAB 2 TEORI-TEORI DALAM PRAKTIK MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGIAN 
PERTAMA 
Pengetahuan tacit dan eksplisit tidak bisa dipisahkan satu sama lain, mereka saling melengkapi, 
berinteraksi dalam lingkungan hubungan antar manusia dan disebut konversi pengetahuan.
Menurut Nonaka (Hildreth, P.J. & Kimble, C., 2002), konversi ini terdiri atas empat tahap, yakni 
: socialization, externalization, combination and internalization. 
Pertama, sosialisasi (socialization), maksudnya adalah transfer pengetahuan tacit diantara 
individu melalui observasi, peniruan, persepsi komunikasi dan praktik. Kedua, eksternalisasi 
(externalization), yakni jenis pengetahuan yang dipicu oleh dialog atau refleksi kolektif dan 
sering lahir atas dasar analogi dan metaphor yang menerjemahkan pengetahuan tacit ke dalam 
prosedur dan dokumen, termasuk melalui proses komunikasi bermedia. Sementara itu yang 
ketiga adalah kombinasi (combination) yang merupakan rekonfigurasi pengetahuan eksplisit 
dengan cara menyortir, mengklasifikasikan dan memengembangkan semuanya melalui 
organisasi. Keempat, internalisasi (internalization), yakni proses menerjemahkan pengetahuan 
eksplisit ke dalam pengetahuan tacit secara individual. Contohnya antara lain adalah penerapan 
melalui pengamatan, membaca dokumen, dan olah pikir untuk pembelajaran. 
Kemudian dalam penerapan di organisasi tentu pengetahuan tidak dapat disebarkan tanpa 
melalui proses sharing. Menurut David Gurteen Knowledge Sharing atau berbagi pengetahuan 
dalah suatu konsep yang menggambarkan kondisi interaksi antar orang, bisa dua orang atau 
lebih, dalam bentuk proses komunikasi yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan 
diri setiap anggotanya. 
Di lingkungan organisasi atau perusahaan, praktik-praktik knowledge sharing secara lebih formal 
banyak dilakukan, baik oleh jajaran pimpinan maupun oleh sekelompok orang dalam organisasi 
yang bersangkutan, seperti kegiatan rapat anggota, rapat pimpinan dan sebagainya. Namun 
kegiatan knowledge sharing tidak selalu dalam bentuk kegiatan formal, pada saat santai pun 
proses knowledge sharing bisa terjadi seperti kegiatan diskusi, dialog maupun konsultasi di kafe 
ketika istirahat makan siang dan di sore hari ketika selesai bekerja. 
Dalam buku Knowledge Management in Asia, Experience and Lessons, (2008) : Overview of KM 
Theory and Practice, dikatakan bahwa pengetahuan umumnya dipahami sebagai kapasitor aksi 
yang efektif, termasuk informasi yang bermanfaat bagi aksi yang efektif pula. Di buku tersebut 
dijelaskan bahwa suatu aksi dikatakan efektif jika hasilnya berdekatan dengan keinginan 
organisasi dan perorangan. Keinginan yang dimaksud disini adalah nilai pasar bagi organisasi 
bisnis dan nilai pelanggan bagi organisasi jasa. 
Terkait dengan dengan model atau teori KM ini, ada beberapa tips yang bisa diambil oleh 
organisasi bisnis dan jasa sebagai berikut: 
- Manajemen Pengetahuan akan sangat baik jika diplikasikan dalam proses bisnis inti yang 
merujuk kepada materi atau jasa pokok yang dijadikan ciri organisasi atau perusahaan 
yang dimaksud, contohnya indutri jasa, industri asuransi dan industry perbankan. 
- Operasionalisasi yang baik bisa meningkatkan produktivitas proses bisnis.
- Tanyakan kepada kita, apakah kita sudah benar dalam menentukan arah dan kinerja kita? 
Arah organisasi atau visi misi organisasi harus jelas, misalnya dalam lima tahun 
mendatang, organisasi akan menjadi seperti apa. 
- Gunakan istilah work process pada organisasi jasa dan sosial. 
- Penyatuan manajemen pengetahuan ke dalam sasaran-sasaran proyek, dicapai melalui 
penyusunan kerangka kerja yang logis. 
BAB 3 TEORI-TEORI DALAM PRAKTIK MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGIAN 
KEDUA 
Dalam manajemen pengetahuan terdapat 2 pandangan tentang pengetahuan tacit, antara lain : 
a. Pandangan Konstruktivisme tentang pengetahuan tacit 
Kontruktivisme sendiri didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu 
tindakan mencipta atau membangun sesuatu makna dari apa yang dipelajari. 
Kontruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti : 
- Pengetahuan bersifat subjektif, artinya pengetahuan itu tidak ada yang mutlak 
kebenarannya, sebab semua itu disusun oleh orang dengan segala sifat perbedaan dan 
keunikannya 
- Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman yang konkret, aktivitas 
kolaboratif dan refleksi serta interpretasi yang dibangun oleh individu. 
- Sang pembelajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan dan 
akan tergantung pada pengalamannya selama ini. 
- Sang pembelajar harus bebas dari segala tekanan, pilihan atau faktor lain yang datang 
dari luar dirinya. 
- Sajian konten pembelajaran harus menitikberatkan pda penggunaan pengetahuan secara 
bermakna dan mengikuti aturan urutan secara logis. 
- Sajian pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk menjawab pertanyaan dan membahas 
permasalahan yang datang dari sang pembelajar. 
- Seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan 
informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada. 
b. Pandangan objektivis tentang pengetahuan tacit 
Pengetahuan tacit menurut paham objektivis meliputi hal-hal berikut : 
1. Pengetahuan seseorang itu unik, independen dan tidak semuanya bisa di 
kodifikasikan atau diungkapkan menjadi pengetahuan eksplisit. 
2. Pengetahuan tacit erat kaitannya dengan tindakan orang tersebut dalam mencapai 
nilai- nilainya. 
3. Jenis pengetahuan tacit ini akan muncul dengan sedikit sekali atau tidak ada bantuan 
dari pihak lain. 
4. Pada kasus di lapangan, terutama di dunia pendidikan, pengetahuan tacit muncul 
dalam forum-forum komunikasi kelompok yang biasanya secara spontan dan bukan 
akibat dari dukungan orang lain.
BAB 4 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN MANAJEMEN INFORMASI 
Pengetahuan dan informasi memiliki makna yang berbeda meskipun sering dikaitkan dan sangat 
sulit untuk dikemukakan secara naratif. Pengetahuan lebih merupakan hasil dari pengalaman 
seseorang, sedangkan informasi cenderung berupa rekaman pengalaman seseorang atau bisa juga 
dikatakan informasi sebagai pemberitaan dari proses dan hasil pengalaman tadi. 
Manajemen pengetahuan bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi organisasi dengan modal 
intelektual sebagai basisnya, baik intelektual yang berkarakter tacit, eksplisit, ataupun implisit. 
Sedangkan Manajemen informasi cenderung mengelola sumber daya intelektual yang cenderung 
bersifat eksplisit. Kemudian manajemen pengetahuan lebih tampak dalam sifat pengelolaan 
komunikasi dan informasi ‘lisan’, sedangkan manajemen informasi lebih tampak dalam 
pengelolaan komunikasi dan informasi terekam dan tertulis. 
Perbedaan antara informasi dan pengetahuan, termasuk sifat dan teknik pengelolaannya : 
Informasi Pengetahuan 
Bersifat eksplisit Bersifat tersembunyi, cenderung bersifat tacit 
Mudah dikodifikasikan Sulit dikodifikasikan 
Mudah ditransfer Sulit di transfer kepada orang lain 
Mudah digandakan melalui pengkopian 
Sulit digandankan menggunakan media 
elektronik 
Mudah disimpan dalam beragam media Sulit disimpan dalam media karena adanya 
melekat pada orang 
Mudah diklasifisikan Sulit diklasifikasikan karena sifat pengetahuan 
ini melekat pada orang 
Pengubahan ke dalam beragam media tidak 
mengurangi konten aslinya 
Pengubahan ke dalam media bisa mengurangi 
konten aslinya 
BAB 5 MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI 
Manajemen sumber daya informasi berkenaan dengan pengelolaan data dan informasi yang 
meliputi manajemen sumber-sumber informasi seperti hardware computer, software, 
komunikasi, database internal dan eksternal, perencanaan dan review, juga meliputi integras i atas 
semua sumber daya dimaksud guna mendukung pengelolaan organisasi secara keseluruhan. 
Dengan demikian, manajemen sumber daya informasi bertugas pada tataran kebijakan 
manajemen, seperti terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen. 
BAB 6 MANAJEMEN PENGETAHUAN, TIPE KEPEMIMPINAN, DAN PEMBELAJARAN 
ORGANISASI 
Menurut seorang ahli psikologi pendidikan bernama Johann Friedrich Herbart , pembelajaran 
dalam organisasi ada 5 langkah atau tahapan, yakni :
1. Persiapan (preparation) 
2. Penyajian (presentation) 
3. Pembandingan dan abstraksi 
4. Generalisasi 
5. Aplikasi 
Watkins dan Marsick (1993,1999), dalam Davis (2005) mengemukakan bahwa terdapat tujuh 
dimensi dalam pembelajaran organisasi, sebagai berikut : 
- Menciptakan kesempatan belajar secara berkesinambungan kepada seluruh karyawan 
- Meningkatkan upaya penemuan dan dialog 
- Memberi semangat terhadap pembelajaran tim dan kolaborasi 
- Membangun sistem untuk menangkap, menguasai dan membagi pembelajaran secara 
individual, kolektif dan tim yang dibingkai dalam sistem organisasi belajar yang 
terencana dan berkesinambungan 
- Memberdayakan orang-orang terhadap visi kolektif 
- Menghubungkan organisasi dengan lingkungannya 
- Memberikan kepemimpinan strategic untuk pembelajaran bersama dan personal. 
Seiring berjalannya proses pembelajaran dalam organisasi, terdapat tipe-tipe kepemimpinan yang 
bisa muncul pada suatu organisasi. Menurut Miftah Toha (2003), tipe kepemimpinan atau gaya 
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang 
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Beberapa gaya atau tipe kepemimpinan 
yang selama ini dikenal, antara lain : otokrasi, demokrasi dan laissez-faire. 
BAB 7 PEMBELAJARAN ORGANISASI DAN KNOWLEDGE SHARING 
Dalam proses pembelajaran organisasi tentu terdapat pengetahuan yang dibagikan kepada orang 
lain atau biasa disebut dengan knowledge sharing. Namun, perlu diketahui dan diingatkan 
kembali bahwa jenis pengetahuan yang di-share itu adalah jenis pengetahuan yang memiliki 
kebenaran didalamnya. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang memiliki ciri-ciri 
tertentu yang bersifat kontekstual dan yang selama ini dikenali, yakni Kebenaran sesuai dengan 
realita, Kebenaran atas dasar keteguhan, kebenaran atas dasar otoritas, kebenaran atas dasar 
klenik, kebenaran atas dasar intuisi, kebenaran atas dasar revelasi, kebenaran atas dasar 
anggapan umum (common sense), kebenaran atas dasar ilmu (kebenaran ilmiah), dan kebenaran 
atas dasar agama. 
Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh Skyrme, David (2002), tentang adanya praktik-praktik 
knowledge sharing dilakukan atau tidak dalam organisasi, adalah sebagai berikut : 
- Pengetahuan adalah kekuatan 
- Adanya sindrom 
- Tidak jelasnya kegunaan jenis pengetahuan tertentu bagi pihak lain
- Kurangnya kepercayaan 
- Kurang waktu 
- Merasa ahli dibidangnya 
- Karakter individualistic kurangnya peralatan untuk mengakses pengetahuan 
- Teknologi tidak memadai 
- Kompetisi internal 
- Kepemimpinan otoriter 
BAB 8 KNOWLEDGE SHARING DAN TACIT KNOWLEDGE 
Tacit Knowledge adalah sebuah konsep yang menggambarkan jenis pengetahuan yang dimiliki 
seseorang yang bersifat khas yang berarti pengetahuan tersirat atau pengetahuan yang masih 
dalam bentuk ide pada diri seseorang dan belum dikodifikasikan, belum diartikulasikan dan 
bahkan belum didokumentasikan. Ketika seseorang atau organisasi akan melakukan knowledge 
sharing maka otomatis pengetahuan yang telah dimiliki dalam pikiran harus dituangkan, 
diungkapkan dan didokumentasikan untuk menjadi pengetahuan yang nyata dan dapat di 
sampaikan kepada orang lain. Dibawah ini terdapat beberapa contoh kegiatan sehari-hari yang 
menggambarkan adanya proses knowledge sharing yang melibatkan tacit knowledge , yakni : 
- Pada saat istirahat makan siang ; kita sering ‘ngobrol’ dengan sejawat,bawahan atau 
atasan atau mungkin kenalan baru, ketika sedang acara makan siang. 
- Komunikasi informal ; ketika sehabis rapat formal atau sehabis memberikan sajian materi 
diskusi atau ketika sedang berada pada situasi tidak resmi seperti di kereta, bandara atau 
tempat sejenis lainnya. 
- Observasi 
- Konsultasi 
- Presentasi ilmiah 
- Diskusi kelompok 
- Rapat pimpinan terbatas 
- Rapat pleno 
- Laporan lisan 
- Teleconference 
- Virtual meeting 
- Media interactive learning 
- Saat kegiatan instruksional 
- Penelusuran informal manual 
- Penelusuran informasi elektronik 
- Penelusuran informasi secara online 
BAB 9 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN PEMBELAJARAN VIRTUAL (E-LEARNING)
Pembelajaran virtual berarti pembelajaran yang terjadi pada diri seseorang atau sekelompok 
orang sebagai akibat dari terimplementasikannya fungsi-fungsi teknologi informasi khususnya 
internet dalam proses pembelajarannya. Orang mendapat pembelajarannya lewat beragam 
kehadiran media pembelajaran, utamanya yang bersifat elektronik dan lebih khusus lagi 
teknologi internet dengan segala asesorinya. 
BAB 10 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN ORGANISASI PERPUSTAKAAN 
Manajemen perpustakaan berarti seni dan teknik mengorganisasikan semua sumber daya yang 
ada di perpustakaan , yang meliputi informasi dan sumber-sumber informasi, baik dalam bentuk 
tercetak maupun dalam bentuk noncetak dengan tujuan untuk pemanfaatan secara optimal bagi 
penggunanya. Untuk menampung dan menyebarkan informasi secara merata melalui sumber-sumber 
cetak dan non cetak ini dilakukan penyebaran perpustakaan di beberapa tempat dan 
daerah seperti perpustakaan di sekolah-sekolah dasar, perpustakaan di SMP tiap daerah, 
perpustakaan di SMA tiap daerah, perpustakaan di setiap perguruan tinggi serta perpustakaan di 
kantor-kantor maupun tempat umum.

More Related Content

What's hot

Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasidedeaa98
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanconesti08com
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptWira Kharisma
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiMuammar Muammar
 
Dinamika organisasi kelompok
Dinamika  organisasi kelompokDinamika  organisasi kelompok
Dinamika organisasi kelompokHafiza .h
 
Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkEkaRiyanto
 
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasiPersepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasihaniftravel
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)Wisnu Dewobroto
 
Komunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanKomunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanMas Setiawan
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiDiana Amelia Bagti
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 

What's hot (20)

Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
PPT e-LEARNING
PPT e-LEARNINGPPT e-LEARNING
PPT e-LEARNING
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Budaya Bermedia Digital - Kristiyuana(1).pptx
Budaya Bermedia Digital - Kristiyuana(1).pptxBudaya Bermedia Digital - Kristiyuana(1).pptx
Budaya Bermedia Digital - Kristiyuana(1).pptx
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumenPembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
 
Dinamika organisasi kelompok
Dinamika  organisasi kelompokDinamika  organisasi kelompok
Dinamika organisasi kelompok
 
Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bk
 
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasiPersepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)
Konflik Organisasi dan Politik (Kuliah 6 OMPI)
 
Komunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan KepemimpinanKomunikasi dan Kepemimpinan
Komunikasi dan Kepemimpinan
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan NegosiasiTEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Konflik dan Negosiasi
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Kepemimpinan visioner
Kepemimpinan visionerKepemimpinan visioner
Kepemimpinan visioner
 

Viewers also liked

Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2Asep Jalaludin
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11Asep Jalaludin
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementadisti_cecilia
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Asep Jalaludin
 
Proses bisnis pada system petty cash
Proses bisnis pada system petty cashProses bisnis pada system petty cash
Proses bisnis pada system petty cashDessy Wulandari
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_a
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_aManajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_a
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_aAsep Jalaludin
 
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Muhammad Iranda
 

Viewers also liked (10)

Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_1&2
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_9&10&11
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge management
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
 
Proses bisnis pada system petty cash
Proses bisnis pada system petty cashProses bisnis pada system petty cash
Proses bisnis pada system petty cash
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_a
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_aManajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_a
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_3&4_a
 
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
 
Cash on bank & petty cash
Cash on bank & petty cashCash on bank & petty cash
Cash on bank & petty cash
 
Knowledge Management (KM) Bappeda
Knowledge Management (KM) BappedaKnowledge Management (KM) Bappeda
Knowledge Management (KM) Bappeda
 
Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal PenyesuaianAyat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian
 

Similar to Perspektif Manajemen Pengetahuan

Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan rian rian
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasidhibah
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASitiAisyahMaudina
 
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiMenjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiwww.didiarsandi.com
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Sastra Diharlan
 
Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationdodyprasetyotrisandy
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanSlamet Readi
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANJordanOctavian
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiNur Findiani
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fixnoe irredenta
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanAsep Sahwani
 
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuanTugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuanMegaNurastuti
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...AzhyqaRereanticaMart
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilSatuDunia
 

Similar to Perspektif Manajemen Pengetahuan (20)

Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
 
Chapter 5 km sharing
Chapter 5 km sharingChapter 5 km sharing
Chapter 5 km sharing
 
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiMenjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
 
Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codification
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
PMDO
PMDOPMDO
PMDO
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
 
Chapter 3 km model
Chapter 3 km modelChapter 3 km model
Chapter 3 km model
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasi
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fix
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
MCK
MCKMCK
MCK
 
Pengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge managementPengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge management
 
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuanTugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Perspektif Manajemen Pengetahuan

  • 1. RESUME PERSPEKTIF MANAJEMEN PENGETAHUAN INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN DAN PERPUSTAKAAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Knowledge Management Penyusun : Adiza Fatin Haikal 1201110234 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2014
  • 2. BAB 1 MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF Dalam konteks sistem informasi dan sudut pandang analisis sistem informasi, konsep-konsep pengetahuan (knowledge) bedanya dengan ilmu pengetahuan (science) diuraikan secara umum sebagai berikut : - Pengetahuan (knowledge) adalah kebiasaan, keahlian atau kepakaran, keterampilan, pemahaman atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui proses belajar atau bahkan keahlian yang diperoleh melalui usaha dan bakat tertentu seseorang. - Ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan (explicit knowledge) dan pengetahuan tacit (tacit knowledge). Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan dengan kata-kata dan angka, disebarkan dalam bentuk data, spesifikasi dan buku petunjuk. Bentuk pengetahuan ini sudah terdokumentasikan atau terformalisasikan, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipelajari. Contoh : buku, laporan, dokumen, surat dan sebagainya. Seentara itu, pengetahuan tacit sifatnya sangat personal yang sulit diformalisasikan sehingga sulit dikomunikasikan kepada orang lain. Kira-kira masih dalam batin seseorang, ide dan pendapat yang bisa muncul, namun sulit diukur, misalnya ide kreatif yang dikemukakan secara lisan, bentuknya bisa jadi berupa gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan, keahlian atau kemahiran dan sebagainya. Manajemen adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya orang, barang, uang, pikiran, ide, data, informasi, infrastruktur dan sumber daya lain yang ada didalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen pengetahuan adalah mengimplementasikan teknologi secara optimal di dalam perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki operasional perusahaan dalam mencari keuntungan yang lebih baik, lebih berkualitas dan akhirnya lebih kompetitif, terutama jika dibandingkan dengan organisasi sejenis. Sedangkan menurut Hendrik dalm Ilmu Komputer.com (2003), diakses tanggal 10 Juli 2009, memberikan konsep bahwa Knowledge Management (KM) adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisis dari macam-macam sumber yang kompeten. Paham lainnya yang bersumber dari dunia maya seperti dilansir oleh www.km-forum.org (diakses tanggal 15 Juli 2009), Knowledge Management adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan performa seseorang atau organisasi dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang. BAB 2 TEORI-TEORI DALAM PRAKTIK MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGIAN PERTAMA Pengetahuan tacit dan eksplisit tidak bisa dipisahkan satu sama lain, mereka saling melengkapi, berinteraksi dalam lingkungan hubungan antar manusia dan disebut konversi pengetahuan.
  • 3. Menurut Nonaka (Hildreth, P.J. & Kimble, C., 2002), konversi ini terdiri atas empat tahap, yakni : socialization, externalization, combination and internalization. Pertama, sosialisasi (socialization), maksudnya adalah transfer pengetahuan tacit diantara individu melalui observasi, peniruan, persepsi komunikasi dan praktik. Kedua, eksternalisasi (externalization), yakni jenis pengetahuan yang dipicu oleh dialog atau refleksi kolektif dan sering lahir atas dasar analogi dan metaphor yang menerjemahkan pengetahuan tacit ke dalam prosedur dan dokumen, termasuk melalui proses komunikasi bermedia. Sementara itu yang ketiga adalah kombinasi (combination) yang merupakan rekonfigurasi pengetahuan eksplisit dengan cara menyortir, mengklasifikasikan dan memengembangkan semuanya melalui organisasi. Keempat, internalisasi (internalization), yakni proses menerjemahkan pengetahuan eksplisit ke dalam pengetahuan tacit secara individual. Contohnya antara lain adalah penerapan melalui pengamatan, membaca dokumen, dan olah pikir untuk pembelajaran. Kemudian dalam penerapan di organisasi tentu pengetahuan tidak dapat disebarkan tanpa melalui proses sharing. Menurut David Gurteen Knowledge Sharing atau berbagi pengetahuan dalah suatu konsep yang menggambarkan kondisi interaksi antar orang, bisa dua orang atau lebih, dalam bentuk proses komunikasi yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan diri setiap anggotanya. Di lingkungan organisasi atau perusahaan, praktik-praktik knowledge sharing secara lebih formal banyak dilakukan, baik oleh jajaran pimpinan maupun oleh sekelompok orang dalam organisasi yang bersangkutan, seperti kegiatan rapat anggota, rapat pimpinan dan sebagainya. Namun kegiatan knowledge sharing tidak selalu dalam bentuk kegiatan formal, pada saat santai pun proses knowledge sharing bisa terjadi seperti kegiatan diskusi, dialog maupun konsultasi di kafe ketika istirahat makan siang dan di sore hari ketika selesai bekerja. Dalam buku Knowledge Management in Asia, Experience and Lessons, (2008) : Overview of KM Theory and Practice, dikatakan bahwa pengetahuan umumnya dipahami sebagai kapasitor aksi yang efektif, termasuk informasi yang bermanfaat bagi aksi yang efektif pula. Di buku tersebut dijelaskan bahwa suatu aksi dikatakan efektif jika hasilnya berdekatan dengan keinginan organisasi dan perorangan. Keinginan yang dimaksud disini adalah nilai pasar bagi organisasi bisnis dan nilai pelanggan bagi organisasi jasa. Terkait dengan dengan model atau teori KM ini, ada beberapa tips yang bisa diambil oleh organisasi bisnis dan jasa sebagai berikut: - Manajemen Pengetahuan akan sangat baik jika diplikasikan dalam proses bisnis inti yang merujuk kepada materi atau jasa pokok yang dijadikan ciri organisasi atau perusahaan yang dimaksud, contohnya indutri jasa, industri asuransi dan industry perbankan. - Operasionalisasi yang baik bisa meningkatkan produktivitas proses bisnis.
  • 4. - Tanyakan kepada kita, apakah kita sudah benar dalam menentukan arah dan kinerja kita? Arah organisasi atau visi misi organisasi harus jelas, misalnya dalam lima tahun mendatang, organisasi akan menjadi seperti apa. - Gunakan istilah work process pada organisasi jasa dan sosial. - Penyatuan manajemen pengetahuan ke dalam sasaran-sasaran proyek, dicapai melalui penyusunan kerangka kerja yang logis. BAB 3 TEORI-TEORI DALAM PRAKTIK MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGIAN KEDUA Dalam manajemen pengetahuan terdapat 2 pandangan tentang pengetahuan tacit, antara lain : a. Pandangan Konstruktivisme tentang pengetahuan tacit Kontruktivisme sendiri didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta atau membangun sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Kontruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti : - Pengetahuan bersifat subjektif, artinya pengetahuan itu tidak ada yang mutlak kebenarannya, sebab semua itu disusun oleh orang dengan segala sifat perbedaan dan keunikannya - Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman yang konkret, aktivitas kolaboratif dan refleksi serta interpretasi yang dibangun oleh individu. - Sang pembelajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan dan akan tergantung pada pengalamannya selama ini. - Sang pembelajar harus bebas dari segala tekanan, pilihan atau faktor lain yang datang dari luar dirinya. - Sajian konten pembelajaran harus menitikberatkan pda penggunaan pengetahuan secara bermakna dan mengikuti aturan urutan secara logis. - Sajian pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk menjawab pertanyaan dan membahas permasalahan yang datang dari sang pembelajar. - Seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada. b. Pandangan objektivis tentang pengetahuan tacit Pengetahuan tacit menurut paham objektivis meliputi hal-hal berikut : 1. Pengetahuan seseorang itu unik, independen dan tidak semuanya bisa di kodifikasikan atau diungkapkan menjadi pengetahuan eksplisit. 2. Pengetahuan tacit erat kaitannya dengan tindakan orang tersebut dalam mencapai nilai- nilainya. 3. Jenis pengetahuan tacit ini akan muncul dengan sedikit sekali atau tidak ada bantuan dari pihak lain. 4. Pada kasus di lapangan, terutama di dunia pendidikan, pengetahuan tacit muncul dalam forum-forum komunikasi kelompok yang biasanya secara spontan dan bukan akibat dari dukungan orang lain.
  • 5. BAB 4 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN MANAJEMEN INFORMASI Pengetahuan dan informasi memiliki makna yang berbeda meskipun sering dikaitkan dan sangat sulit untuk dikemukakan secara naratif. Pengetahuan lebih merupakan hasil dari pengalaman seseorang, sedangkan informasi cenderung berupa rekaman pengalaman seseorang atau bisa juga dikatakan informasi sebagai pemberitaan dari proses dan hasil pengalaman tadi. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi organisasi dengan modal intelektual sebagai basisnya, baik intelektual yang berkarakter tacit, eksplisit, ataupun implisit. Sedangkan Manajemen informasi cenderung mengelola sumber daya intelektual yang cenderung bersifat eksplisit. Kemudian manajemen pengetahuan lebih tampak dalam sifat pengelolaan komunikasi dan informasi ‘lisan’, sedangkan manajemen informasi lebih tampak dalam pengelolaan komunikasi dan informasi terekam dan tertulis. Perbedaan antara informasi dan pengetahuan, termasuk sifat dan teknik pengelolaannya : Informasi Pengetahuan Bersifat eksplisit Bersifat tersembunyi, cenderung bersifat tacit Mudah dikodifikasikan Sulit dikodifikasikan Mudah ditransfer Sulit di transfer kepada orang lain Mudah digandakan melalui pengkopian Sulit digandankan menggunakan media elektronik Mudah disimpan dalam beragam media Sulit disimpan dalam media karena adanya melekat pada orang Mudah diklasifisikan Sulit diklasifikasikan karena sifat pengetahuan ini melekat pada orang Pengubahan ke dalam beragam media tidak mengurangi konten aslinya Pengubahan ke dalam media bisa mengurangi konten aslinya BAB 5 MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI Manajemen sumber daya informasi berkenaan dengan pengelolaan data dan informasi yang meliputi manajemen sumber-sumber informasi seperti hardware computer, software, komunikasi, database internal dan eksternal, perencanaan dan review, juga meliputi integras i atas semua sumber daya dimaksud guna mendukung pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian, manajemen sumber daya informasi bertugas pada tataran kebijakan manajemen, seperti terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen. BAB 6 MANAJEMEN PENGETAHUAN, TIPE KEPEMIMPINAN, DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI Menurut seorang ahli psikologi pendidikan bernama Johann Friedrich Herbart , pembelajaran dalam organisasi ada 5 langkah atau tahapan, yakni :
  • 6. 1. Persiapan (preparation) 2. Penyajian (presentation) 3. Pembandingan dan abstraksi 4. Generalisasi 5. Aplikasi Watkins dan Marsick (1993,1999), dalam Davis (2005) mengemukakan bahwa terdapat tujuh dimensi dalam pembelajaran organisasi, sebagai berikut : - Menciptakan kesempatan belajar secara berkesinambungan kepada seluruh karyawan - Meningkatkan upaya penemuan dan dialog - Memberi semangat terhadap pembelajaran tim dan kolaborasi - Membangun sistem untuk menangkap, menguasai dan membagi pembelajaran secara individual, kolektif dan tim yang dibingkai dalam sistem organisasi belajar yang terencana dan berkesinambungan - Memberdayakan orang-orang terhadap visi kolektif - Menghubungkan organisasi dengan lingkungannya - Memberikan kepemimpinan strategic untuk pembelajaran bersama dan personal. Seiring berjalannya proses pembelajaran dalam organisasi, terdapat tipe-tipe kepemimpinan yang bisa muncul pada suatu organisasi. Menurut Miftah Toha (2003), tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Beberapa gaya atau tipe kepemimpinan yang selama ini dikenal, antara lain : otokrasi, demokrasi dan laissez-faire. BAB 7 PEMBELAJARAN ORGANISASI DAN KNOWLEDGE SHARING Dalam proses pembelajaran organisasi tentu terdapat pengetahuan yang dibagikan kepada orang lain atau biasa disebut dengan knowledge sharing. Namun, perlu diketahui dan diingatkan kembali bahwa jenis pengetahuan yang di-share itu adalah jenis pengetahuan yang memiliki kebenaran didalamnya. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersifat kontekstual dan yang selama ini dikenali, yakni Kebenaran sesuai dengan realita, Kebenaran atas dasar keteguhan, kebenaran atas dasar otoritas, kebenaran atas dasar klenik, kebenaran atas dasar intuisi, kebenaran atas dasar revelasi, kebenaran atas dasar anggapan umum (common sense), kebenaran atas dasar ilmu (kebenaran ilmiah), dan kebenaran atas dasar agama. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh Skyrme, David (2002), tentang adanya praktik-praktik knowledge sharing dilakukan atau tidak dalam organisasi, adalah sebagai berikut : - Pengetahuan adalah kekuatan - Adanya sindrom - Tidak jelasnya kegunaan jenis pengetahuan tertentu bagi pihak lain
  • 7. - Kurangnya kepercayaan - Kurang waktu - Merasa ahli dibidangnya - Karakter individualistic kurangnya peralatan untuk mengakses pengetahuan - Teknologi tidak memadai - Kompetisi internal - Kepemimpinan otoriter BAB 8 KNOWLEDGE SHARING DAN TACIT KNOWLEDGE Tacit Knowledge adalah sebuah konsep yang menggambarkan jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang yang bersifat khas yang berarti pengetahuan tersirat atau pengetahuan yang masih dalam bentuk ide pada diri seseorang dan belum dikodifikasikan, belum diartikulasikan dan bahkan belum didokumentasikan. Ketika seseorang atau organisasi akan melakukan knowledge sharing maka otomatis pengetahuan yang telah dimiliki dalam pikiran harus dituangkan, diungkapkan dan didokumentasikan untuk menjadi pengetahuan yang nyata dan dapat di sampaikan kepada orang lain. Dibawah ini terdapat beberapa contoh kegiatan sehari-hari yang menggambarkan adanya proses knowledge sharing yang melibatkan tacit knowledge , yakni : - Pada saat istirahat makan siang ; kita sering ‘ngobrol’ dengan sejawat,bawahan atau atasan atau mungkin kenalan baru, ketika sedang acara makan siang. - Komunikasi informal ; ketika sehabis rapat formal atau sehabis memberikan sajian materi diskusi atau ketika sedang berada pada situasi tidak resmi seperti di kereta, bandara atau tempat sejenis lainnya. - Observasi - Konsultasi - Presentasi ilmiah - Diskusi kelompok - Rapat pimpinan terbatas - Rapat pleno - Laporan lisan - Teleconference - Virtual meeting - Media interactive learning - Saat kegiatan instruksional - Penelusuran informal manual - Penelusuran informasi elektronik - Penelusuran informasi secara online BAB 9 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN PEMBELAJARAN VIRTUAL (E-LEARNING)
  • 8. Pembelajaran virtual berarti pembelajaran yang terjadi pada diri seseorang atau sekelompok orang sebagai akibat dari terimplementasikannya fungsi-fungsi teknologi informasi khususnya internet dalam proses pembelajarannya. Orang mendapat pembelajarannya lewat beragam kehadiran media pembelajaran, utamanya yang bersifat elektronik dan lebih khusus lagi teknologi internet dengan segala asesorinya. BAB 10 MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN ORGANISASI PERPUSTAKAAN Manajemen perpustakaan berarti seni dan teknik mengorganisasikan semua sumber daya yang ada di perpustakaan , yang meliputi informasi dan sumber-sumber informasi, baik dalam bentuk tercetak maupun dalam bentuk noncetak dengan tujuan untuk pemanfaatan secara optimal bagi penggunanya. Untuk menampung dan menyebarkan informasi secara merata melalui sumber-sumber cetak dan non cetak ini dilakukan penyebaran perpustakaan di beberapa tempat dan daerah seperti perpustakaan di sekolah-sekolah dasar, perpustakaan di SMP tiap daerah, perpustakaan di SMA tiap daerah, perpustakaan di setiap perguruan tinggi serta perpustakaan di kantor-kantor maupun tempat umum.