1. MANAJEMEN
PENGETAHUAN
Kelompok 3
Bernart R G Kufla 11.2014.1.00470
Agung Saputra 11.2014.1.00490
Avieb Syahrizal 11.2014.1.00489
Rizq Kurniawan 11.2014.1.00463
Anggara Kusuma 11.2014.1.00497
Suis Edi Haryanto 11.2014.1.00502
Sastra Diharlan Bahar 11.2014.1.00479
Hamzah Iwan Maulana 11.2014.1.00504
Marthin Christian Yusuf 11.2014.1.00493
2. Pengantar Manajemen
Pengetahuan
Alvin toffler membagi peradaban
secara keseluruhan menjadi 3 era :
1.Era Pertanian = Otot
2.Era Industri = Mesin
3.Era Informasi = Pengetahuan (mine)
3. Pengertian Manajemen
pengetahuan
Manajemen pengetahuan (knowledge management)
adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan
oleh organisasi untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui,
dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini
biasanya terkait dengan objektif organisasi dan
ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu
seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,
keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang
lebih tinggi. (Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan
2008)
4. Manajemen Pengetahuan:
Carl Davidson dan Philip Voss (2003)
mengatakan bahwa mengelola knowledge
sebenarnya merupakan bagaimana
organisasi mengelola staf mereka dari pada
berapa lama mereka menghabiskan waktu
untuk teknologi informasi. Sebenarnya
menurut mereka bahwa “ knowledge
management” adalah bagaimana orang-
orang dari berbagai tempat yang berbeda
mulai saling berbicara.
5. Pendekatan Pengembangan
Manajemen Pengetahuan
Manjemen pengetahuan dilaksanakan dalam
sisitem pengelolaan pengetahuan, sebagian
besar organisasi menerapkan sistem
pengelolaan pengetahuan menggunakan
pendekatan 3 cabang untuk mengelola
pengetahuannya, yaitu :
1. Manusia
2. Proses
3. Teknologi
6. Komponen Knowledge management
Untuk dapat menerapkan knowledge management, kita harus mengenal
komponen-komponen apa saja yang menyusun knowledge management.
Dalam artikelnya yang berjudul EFQM Excellence Model and Knowledge
Management Implications, Dilip Bhatt seorang konsultan Knowledge
Management mengungkapkan tiga komponen knowledge management
yang terdiri dari (Bhatt, 2000) yaitu People, Process, dan Technology.
7. People: Knowledge berada didalam people dan akan
ditransfer ke people juga, jadi people adalah faktor
utama dalam penerapan keberhasilan knowledge
management.
Process: Proses membantu untuk mengeksternalisasi
(tacit menjadi explicit) yang berhubungan dengan
perubahan proses kerja, organisasi dan lain sebagainya.
Technology: Teknologi disini berperan serta sebagai
enabler dalam knowledge management, dimana
teknologi mempunyai fungsi dalam capture, store,
update, search dan re-use knowledge atau yang sering
kita kenal sebagai KMS (Knowledge Management
System).
8. Tujuan penerapan Knowledge
Management
Penghematan waktu dan biaya.
Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka
perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks
yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
Peningkatan aset pengetahuan.
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan
perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan
terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
Kemampuan beradaptasi
Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan
bisnis yang terjadi dalam jangka panjang dan pendek
Peningkatan Produktifitas
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang
akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat
9. Pentingnya penerapan knowledge
management bagi perusahaan.
Meningkatkan aset pengetahuan
Menciptakan pengambilan keputusan yang lebih tepat
Meningkatkan efisiensi pada proses dan cara kerja
Meningkatkan kemampuan beradaptasi
Meningkatkan produktifitas karyawan
Meningkatkan layanan pada pelanggan
Menambah jumlah jasa atau produk
Menghemat kebutuhan biaya dan waktu
Dalam mengembangkan sebuah perusahaan manajemen pengetahuan atau knowledge
management memegang peranan yang sangat penting, sehingga perusahaan bisa
berkembang dengan pesat. Adapun peran knowledge management adalah sebagai
pendekatan yang terorganisir dan sistematis sehingga penerapa pengetahuan
organisasi yang baik dapat dilakukan. Selain itu, knowledge management berperan
juga dalam peningkatan pemikiran, inovasi, keahlian, kompetensi dan gagasan. Hal
ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, yaitu perusahaan bisa lebih
terarah, efektif dan efisien.
10. Menurut Debowski (2006), terdapat 5 tahap
pengembangan pengetahuan. Tahapan itu adalah :
Knowledge Sourcing
Tahap yang paling awal adalah identifikasi dari pengetahuan itu sendiri. Identifikasi sebuah
pengetahuan mempunyai tujuan untuk mengisi “gap” dari apa yang diketahui dengan apa yang
ingin diketahui.
Knowledge Abstraction
Ketika sumber sumber pengetahuan sudah mulai didapatkan, hal berikutnya adalah mengadakan
pemeriksaan untuk menarik pengetahuan yang ada dari sumber pengetahuan tersebut.
Knowledge Conversion
Setelah mendapatkan ide dan prinsip yang telah ditemukan dalam knowledge abstraction, akan
dirubah menjadi pengetahuan yang bisa didokumentasikan dan bermakna.
Knowledge Diffusion
Tahap ini merupakan tahap dimana pengetahuan yang ada disebarkan ke seluruh pengguna dan
bagian yang ada.Penyebaran bisa dilakukan dengan media komunikasi, modeling dari praktek
yang baru, dan demonstrasi atai pelatihan prosedur tersebut. Tentunya explicit knowledge akan
lebih mudah untuk disebarkan dibandingkan dengan tacit knowledge
Knowledge development and refinement
Karena pengetahuan merupakan hal yang dapat usang, maka tidak cukup sampai pada penyebaran
pengetahuan saja, namun pengetahuan pun harus diperbaharui dan dikembangkan dari waktu ke
waktu agar tetap terbaru dan berguna.
11. Jenis dan Bentuk Pengetahuan
Pengetahuan manusia dimulai sejak manusia mengenal informasi,
kemudian informasi yang didapat selanjutnya diteruskan kepada orang
lain melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung antara manusia
dengan manusia, baik itu komunikasi secara langsung maupun tidak
langsung. Kemudian, pengetahuan dan informasi tersebut bergerak
dinamis melalui organisasi dalam berbagai cara, tergantung
bagaimana organisasi memandangnya. Jika kita melihat situasi saat
ini, dimana hal yang pasti adalah ketidakpastian, maka ada satu hal
pasti yang akan menjadi sumber utama organisasi untuk mendapatkan
keberhasilan jangka panjang dan untuk tetap kompetitif, hal tersebut
adalah pengetahuan.
12. Tacit knowledge
Pada dasarnya suatu informasi akan menjadi tacit knowledge ketika diproses oleh pikiran
seseorang. Knowledge jenis ini biasanya belum dikodifikasikan atau disusun dalam bentuk
tertulis. Dalam knowledge ini termasuk intuisi, cognitive knowledge. Tacit knowledge seperti
intuisi, dan pandangan biasanya sangat sulit untuk dikodifikasikan. Biasanya pengetahuan ini
terkumpul melalui pengalaman sehari-hari pada pelaksanaan suatu pekerjaan.
• Tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian seseorang)
• Penting untuk kreatifitas dan inovasi
• Dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi
• Misalnya pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli
Explicit Knowledge
Pengetahuan yang telah dikodifikasi atau dieksplisitkan. Jadi biasanya telah
direpresentasikan dalam suatu bentuk yang tertulis dan terstruktur
pengetahuan jenis ini jelas lebih mudah direkam, dikelola dan dimanfaatkan serta ditransfer ke
pihak lain.
• Dapat dikodifikasi/formulasi
• Dikonversikan ke tacit dengan pemahaman dan penyerapan
• Misalnya dokumen, database, materi audio visual dll
13. Model lain yang dikemukakan oleh para
ahli membagi model manajemen
pengetahuan menjadi dua dimensi :
1. dimensi pertama terdiri dari aktifitas-
aktifitas yang sangat penting bagi prises
penciptaan pengetahuan dan inofasi
seperti knowledge
2. terdiri dari elemen yang memungkinkan
aau mempengaruhi aktifitas penciptaan
pengetahuan
14. MANAJEMEN PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE MANAGEMENT)
yang DINAMIS
Merebaknya fenomena manajemen pengetahuan merupakan kritik langsung
kesalahpahaman karena ‘pengetahuan” tidak diartikan sebagai benda mati,
sebagaimana kalimat berikut ini tentang “pengetahuan”:
“ the potentiality of values as it exists in various components or flows of overall
“capital” in a firm, the relationships and synergistic modulations that can
augment the value of that capital, and the application of its potential to real
business tasks…(it) includes an organization’s unrefined knowledge assets as well
as wealth generating assets whose main component is knowledge” (Society of
Management Accountants of Canada,1999).
Potensi nilai yang ada pada berbagi komponen atau proses (aliran) keseluruhan
“modal” dalam sebuah perusahaan, antar hubungan dan penyesuian-penyesuian
sinergis yang bisa meningkatkan nilai modal tersebut, dan penerapan potensi tersebut pada
tugas-tugas bisnis yang sesungguhnya… (ini) mencakup pula modal pengetahuan organisasi
yang belum diolah, dan modal yang mendatangkan keuntungan dan yang komponen
utamanya adalah pengetahuan.
15. “Manajemen pengetahuan
merupakan ‘kegiatan lama’
dengan bungkus baru’, yaitu:
Pengelolaan pengetahuan sudah berlangsung sejak
awal berdirinya sebuah organisasi.
Manajemen pengetahuan merupakan proses
panjang dan lama, yang mencakup perubahan
perilaku semua anggota sebuah organisasi.
Beberapa teknik manajemen pengetahuan sudah
dilakukan sejak dulu
Birkinsaw (2001)
16. PENUTUP
KM sebagai suatu spirit yaitu pendekatan dari hati ke hati,
Ide harus fleksibel,
Kita semua menjadi pemain,
Jangan membuat border sendiri, harus borderless,
Buat dari data informasi knowledge menjadi knowledgeable knowledge
creator/creating,
langkah pertama adalah merubah mindset di seluruh jajaran organisasi mengenai
pentingnya share data, informasi dan aplikasi KM,
mampu interkoneksi (globalisasi) di lokal atau di organisasi dulu baru bicara
globalisasi, mau diakses dan perlu Visi yang tajam,
ingin tahu lebih dominant unggul di iptek dan sharing data,informasi dan
knowledge menuju ke wisdom,
budaya “learning and sharing “ ditumbuhkan dan dimulai dari yang sangat kecil,
diri sendiri, dan sekarang, serta didukung dengan system ICT yang integrated.
Knowledge worker inti dasar adalah knowledge.
Tetap memelihara intelektual dengan banyak membaca perkembangan di bidangnya
masing-masing dan menghasilkan suatu knowledge.
Memelihara spirit dengan cara voluntary (sukarela) jangan paksaan, atau perintah.
Mengembangkan knowledge based system (KBS) secara korporasi.
Jadi kunci knowledge management adalah LEARNING AND SHARING
17. “It is the end of page, but not
the end of our share”…
***Thank You***