SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak
Bagi Organisasi Filantropi/Nirlaba dan
Sumbangan Sosial
DIREKTORAT PERATURAN PERPAJAKAN II
Jakarta, 15 Desember 2015
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
2
Tax Exemption
Tax Deduction
Tax
Incentive
Penetapan penghasilan yang
dikecualikan sebagai objek PPh atas
penghasilan tertentu yang diterima
perusahaan nirlaba
Penetapan biaya tertentu yang
terkait perusahaan nirlaba yang
dapat menjadi pengurang
penghasilan bruto bagi Wajib Pajak
yang mengeluarkan biaya
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
3
Tax Exemption
• Penetapan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek
PPh atas penghasilan tertentu yang diterima perusahaan
nirlaba
Tax Deduction
• Penetapan biaya tertentu yang terkait perusahaan nirlaba
yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto bagi
Wajib Pajak yang mengeluarkan biaya
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Tax Exemption (Bukan Objek PPh)
A. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan yang diterima badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, sepanjang tidak ada hubungan dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
Dasar hukum:
1) Pasal 4 ayat (3) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan
2) Peraturan Menteri Keuangan No. 245/PMK.03/2008
B. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar
pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka
waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut.
Dasar hukum:
1) Pasal 4 ayat (3) huruf m Undang-Undang Pajak Penghasilan
2) Peraturan Menteri Keuangan No. 80/PMK.03/2012
3) Peraturan Dirjen Pajak No. 44/PJ/2012
4
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Bantuan Atau Sumbangan Dan Harta Hibahan Yang Diterima Badan Keagamaan, Badan
Pendidikan, Badan Sosial Termasuk Yayasan Dan Koperasi
1. Badan keagamaan adalah badan keagamaan yang kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempat
ibadah dan/atau menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan, yang tidak mencari keuntungan.
2. Badan pendidikan adalah badan pendidikan yang kegiatannya semata-mata menyelenggarakan pendidikan
yang tidak mencari keuntungan.
3. Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi adalah badan sosial yang kegiatannya semata-mata
menyelenggarakan :
a) pemeliharaan kesehatan;
b) pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
c) pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau orang cacat;
d) santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;
e) pemberian beasiswa;
f) pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
g) kegiatan sosial lainnya.
yang tidak mencari keuntungan.
5
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Sisa Lebih Yang Diterima Atau Diperoleh Badan Atau Lembaga Nirlaba Yang Bergerak Dalam
Bidang Pendidikan Dan/Atau Bidang Penelitian Dan Pengembangan
1) Sisa lebih yang diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang ditanamkan kembali dalam bentuk
sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yang
diselenggarakan bersifat terbuka kepada pihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat)
tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan.
2) Sisa lebih sebagaimana adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek Pajak
Penghasilan selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangi dengan
pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba.
3) Sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan adalah meliputi:
a. Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan, penelitian dan
pengembangan termasuk pembelian tanah sebagai lokasi pembangunan gedung dan prasarana
tersebut;
b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan;
c. pembelian/pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan, dan
sarana prasarana olahraga, sepanjang berada di lingkungan/lokasi lembaga pendidikan formal.
6
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Tax Deduction (Pengurang Penghasilan Bruto)
1) sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional;
2) sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang
dilakukan di Indonesia;
3) biaya pembangunan infrastruktur sosial;
4) sumbangan fasilitas pendidikan;
5) sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga;
yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah
Dasar Hukum :
a. Pasal 6 ayat (1) huruf i, j, k, l, dan m Undang-Undang PPh
b. Peraturan Pemerintah No. 93 Tahun 2013
c. Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.03/2014
7
Direktorat Jenderal Pajak
PERUBAHAN PERLAKUAN TERHADAP SUMBANGAN
 Dalam UU 17 Tahun 2000, sumbangan tidak dapat menjadi
pengurang penghasilan bruto
 Dalam UU 36 Tahun 2008, sumbangan dapat menjadi pengurang
penghasilan bruto, terdiri dari:
a. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional;
b. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang
dilakukan di Indonesia;
c. biaya pembangunan infrastruktur sosial;
d. sumbangan fasilitas pendidikan;
e. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga
yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
8
Wajib
Pajak
Badan/
Lembaga
Penerima
Sumbangan
DJP
Sumbangan
Laporan
Penerimaan
Sumbangan
Bukti Penerimaan Sumbangan
SKEMA SUMBANGAN
MENURUT PP 93 TAHUN 2013
9
Direktorat Jenderal Pajak
SUMBANGAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN
BENCANA NASIONAL
 disampaikan secara langsung melalui badan
penanggulangan bencana atau
 disampaikan secara tidak langsung melalui
lembaga atau pihak yang telah mendapat izin
dari instansi/lembaga yang berwenang untuk
pengumpulan dana penanggulangan bencana
10
Direktorat Jenderal Pajak 11
SUMBANGAN DALAM RANGKA PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
sumbangan untuk penelitian dan pengembangan
yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia yang
disampaikan melalui lembaga penelitian dan
pengembangan
Direktorat Jenderal Pajak 12
SUMBANGAN FASILITAS PENDIDIKAN
merupakan sumbangan berupa fasilitas
pendidikan yang disampaikan melalui lembaga
pendidikan
Direktorat Jenderal Pajak 13
SUMBANGAN DALAM RANGKA PEMBINAAN OLAHRAGA
sumbangan untuk membina, mengembangkan
dan mengoordinasikan suatu atau gabungan
organisasi cabang/jenis olahraga prestasi yang
disampaikan melalui lembaga pembinaan
olahraga
Direktorat Jenderal Pajak 14
BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL
biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
membangun sarana dan prasarana untuk
kepentingan umum dan bersifat nirlaba
Direktorat Jenderal Pajak
PERSYARATAN BANTUAN/SUMBANGAN
15
1. Wajib Pajak mempunyai penghasilan neto fiskal Tahun
Pajak sebelumnya;
2. Tidak membuat Wajib Pajak mengalami kerugian;
3. Harus didukung oleh bukti-bukti yang sah;
4. Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya wajib
memiliki NPWP, kecuali lembaga yang dikecualikan
sebagai subjek pajak.
Besarnya tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskal
Tahun Pajak sebelumnya.
A
B
Direktorat Jenderal Pajak
apabila diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan
istimewa
Sumbangan Bukan Pengurang Penghasilan Bruto
16
Direktorat Jenderal Pajak 17
BENTUK DAN NILAI SUMBANGAN
Sumbangan
uang
Biaya
pembangunan
infrastruktur
barang
barang
Dinilai sebesar:
a.nilai perolehan untuk barang yang
belum disusutkan
b.nilai buku fiskal untuk barang yang
sudah disusutkan.
c.harga pokok penjualan untuk
barang produksi sendiri.
dinilai sebesar jumlah
yang sesungguhnya
dikeluarkan
Direktorat Jenderal Pajak
TATA CARA PENCATATAN SUMBANGAN SEBAGAI BIAYA
Sumbangan dalam Rangka
Penanggulangan Bencana Nasional
Sumbangan dalam Rangka
Pembinaan Olahraga
Sumbangan dalam Rangka
Penelitian dan Pengembangan
Sumbangan Fasilitas
Pendidikan
Biaya Pembangunan
Infrastruktur Sosial
Sebagai Pengurang
Penghasilan Bruto pada
Tahun Pajak Sumbangan
tersebut DISERAHKAN
• Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto pada
Tahun Pajak Sumbangan tersebut DAPAT
DIMANFAATKAN
• Bila > 1 Tahun Pajak, Pengurangan dilakukan
sekaligus pada Tahun Pajak infrastruktur
sosial DAPAT DIMANFAATKAN
• Bila dibiayai Oleh > 1 WP, yang dibiayakan
adalah sebesar pengeluaran sebenarnya
masing2 WP dan tidak boleh melebihi 5%
dari Penghasilan Netto Fiskal tahun
sebelumnya
18
Direktorat Jenderal Pajak
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN
Badan Penanggulangan
Bencana dan lembaga atau
pihak yang menerima
sumbangan Bencana Nasional
Lembaga penerima sumbangan
dan/atau biaya diluar
sumbangan Bencana Nasional
menyampaikan
laporan penerimaan
dan penyaluran
sumbangan setiap
triwulan
menyampaikan laporan
penerimaan dan
penyaluran sumbangan
setiap akhir Tahun Pajak
diterimanya sumbangan
dan/atau biaya
19
Direktorat Jenderal Pajak
CONTOH PENGHITUNGAN BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG DIBEBANKAN
SEKALIGUS SEBAGAI PENGHASILAN BRUTO DALAM HAL PEMBANGUNAN INFRASTRUK SOSIAL
DILAKSANAKAN LEBIH DARI SATU TAHUN PAJAK
• PT. DEF Pada tahun 2012 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp800.000.000,00. Pada
tahun 2013, PT DEF mengeluarkan biaya infrastruktur sosial untuk pembangunan sebuah tempat
ibadah yang akan dimanfaatkan masyarakat Desa A sebesar Rp64.000.000,00.
• PT. DEF pada tahun 2013 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp1.000.000.000,00.
• Pada tahun 2014, untuk menyelesaikan pembangunan tampat ibadah yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2013, PT. DEF mengeluarkan tambahan biaya infrakstruktur sosial sebesar
Rp60.000.000,00.
• Pada tahun 2014, tempat ibadah selesai dibagun dan dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa A
Jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh PT. DEF adalah sebagai berikut:
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp64.000.000,00 (8% dari Rp800.000.000,00)
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp60.000.000,00 (6% dari Rp1.000.000.000,00)
Penghitungan jumlah biaya maksimal yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk Tahun
Pajak 2014 adalah sebagai berikut:
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp40.000.000,00 (5% dari Rp800.000.000,00)
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp50.000.000,00 (5% dari Rp1000.000.000,00)
Maka biaya infrastruktur sosial sebesar Rp 90.000.000,00 (Rp40.000.000,00+Rp50.000.000,00)
adalah biaya yang dapat dibebankan sekaligus sebagai Pengurang Penghasilan Bruto
pada tahun 2014
20
Direktorat Jenderal Pajak
CONTOH
TANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
TANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
A.Identitas Penerima Sumbangan
1. Nama : …………………………………………………
2. Alamat : …………………………………………………
3. NPWP : …………………………………………………
B.Rincian Sumbangan
1.Jenis Sumbangan : Sumbangan Bencana Nasional, Sumbangan Pembinaan Oiahraga, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan
Penenlitian dan Pengembangan *)
2. Bentuk Sumbangan : Uang / Barang*)
3. Nilai Sumbangan : ………………………………………………...
4. Tanggal Diterima : …………………………………………………
C.Identitas Penerima Sumbangan
1. Nama Lembaga/Badan : …………………………………………………
2. NPWP : …………………………………………………
3. Alamat : …………………………………………………
4. No. Telp. Dan Faksimili : …………………………………………………
D.Khusus Infrastruktur Sosial**)
1. Sarana / Prasarana yang diberikan : ………………………………………………….
2. Lokasi***) : ………………………………………………….
3. Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial : ………………………………………………….
4. Ijin Mendirikan Bangunan : ………………………………………………….
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Khusus infrastruktur sosial pemberi biaya infrastruktur sosial cukup mengisi bagian A dan D
***) Alamat lengkap lokasi sarana and prasarana tersebut
21
Direktorat Jenderal Pajak
No. Nama/NPWP/Alamat Pemberi
Sumbangan dan/atau Biaya
Jenis Sumbangan dan/atau Biaya Bulan/Tahun**
Barang* Jumlah
1.
2.
PT. A / NPWP......../Jl. Mawar No. 5
Medan
PT. B/NPWP……./Jl. Melati No.7
Medan
Obat-obatan Rp10.000.000
Rp20.000.000
Juli/2013
Oktober/2013
TOTAL Rp30.000.000
Rincian Total Sumbangan dan/atau Biaya Uang/Barang yang Diterima
CONTOH
LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA……
TRIWULAN………./TAHUN PAJAK………
Lembagan/Badan Penerima Sumbangan dan/atau Biaya:
Nama :
NPWP…*** :
Alamat :
Keterangan:
* Diisi apabila sumbangan dalam bentuk barang dan nilai dalam rupiah
** Diisi bulan dan tahun sumbangan dan/atau biaya diterima
***) NPWP tidak perlu diisi bagi lembaga/badan yang dikecualikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan sesuai ketentuan
perundang-undangan perpajakan
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pajak
U.P. Direktur Peraturan Perpajakan II
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Ged. Utama Lt.11
Jl. Jend. Gatot subroto Kav 40-42
22
Direktorat Jenderal Pajak23

More Related Content

What's hot

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Tobagus Makmun
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1DWIASTUTYARFAH
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaARIEF DJUNAEDI
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanBahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanheri baskoro
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Tobagus Makmun
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumDharaniKassapa
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilaneryeryey
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...Amrul Rizal
 
Pajak kel.7 3 akt bab 22
Pajak kel.7 3 akt  bab 22Pajak kel.7 3 akt  bab 22
Pajak kel.7 3 akt bab 22Emilia Wati
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskalguest841855
 
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadi
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang PribadiS-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadi
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadimateripenyuluhan
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapSupri yanto
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Icha Icha
 
Pembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakanPembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakanAdillaShafaNafisaMar
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21Fitri Bersahabat
 
01 biaya fiskal
01 biaya fiskal01 biaya fiskal
01 biaya fiskalFajri A
 

What's hot (20)

Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
Sosialisasi Per 31/2012 - PPh pasal 21
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Pajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umumPajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umum
 
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanBahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
 
F050241613
F050241613F050241613
F050241613
 
Pajak kel.7 3 akt bab 22
Pajak kel.7 3 akt  bab 22Pajak kel.7 3 akt  bab 22
Pajak kel.7 3 akt bab 22
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
 
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadi
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang PribadiS-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadi
S-PL-022-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Orang Pribadi
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
Pembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakanPembukuan dan Pencatatan perpajakan
Pembukuan dan Pencatatan perpajakan
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21makalah Pajak penghasilan pasal 21
makalah Pajak penghasilan pasal 21
 
01 biaya fiskal
01 biaya fiskal01 biaya fiskal
01 biaya fiskal
 

Viewers also liked

Philanthropy Learning Forum-Yayasan Tahija
Philanthropy Learning Forum-Yayasan TahijaPhilanthropy Learning Forum-Yayasan Tahija
Philanthropy Learning Forum-Yayasan TahijaF W
 
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKM
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKMCara Cerdas untuk Mengembangkan UKM
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKMF W
 
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan Nasional
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan NasionalDukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan Nasional
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan NasionalF W
 
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatPFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatF W
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan panganF W
 
Proyeksi perkembangan industri pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi beras
Proyeksi perkembangan industri  pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi berasProyeksi perkembangan industri  pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi beras
Proyeksi perkembangan industri pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi berasF W
 
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan EkonomiMendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan EkonomiF W
 
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakatKerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakatF W
 
Presentation of sdg platform indonesia
Presentation of sdg platform indonesiaPresentation of sdg platform indonesia
Presentation of sdg platform indonesiaF W
 
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...F W
 
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGsNdivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs7391456
 
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)F W
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)F W
 
Indonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkIndonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkAnggit T A W
 
mea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanmea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanF W
 
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsa
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsaSinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsa
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsaF W
 
Sustainable Development Goals (SDGs) Overview
Sustainable Development Goals (SDGs) OverviewSustainable Development Goals (SDGs) Overview
Sustainable Development Goals (SDGs) OverviewRoman Mesicek
 
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?F W
 

Viewers also liked (20)

Philanthropy Learning Forum-Yayasan Tahija
Philanthropy Learning Forum-Yayasan TahijaPhilanthropy Learning Forum-Yayasan Tahija
Philanthropy Learning Forum-Yayasan Tahija
 
Integrating SDGs To Development Plan
Integrating SDGs To Development PlanIntegrating SDGs To Development Plan
Integrating SDGs To Development Plan
 
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKM
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKMCara Cerdas untuk Mengembangkan UKM
Cara Cerdas untuk Mengembangkan UKM
 
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan Nasional
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan NasionalDukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan Nasional
Dukungan Pengusaha bagi Diversifikasi Pangan Nasional
 
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatPFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Proyeksi perkembangan industri pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi beras
Proyeksi perkembangan industri  pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi berasProyeksi perkembangan industri  pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi beras
Proyeksi perkembangan industri pangan nasional & pengaruhnya thd konsumsi beras
 
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan EkonomiMendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Mendorong Terobosan Ekonomi untuk Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
 
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakatKerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat
Kerusakan lingkungan hidup, ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat
 
Presentation of sdg platform indonesia
Presentation of sdg platform indonesiaPresentation of sdg platform indonesia
Presentation of sdg platform indonesia
 
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
 
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGsNdivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs
Ndivhuho Raphulu NCPC-SA SDGs
 
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
 
Indonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnkIndonesia mdg overview_bnk
Indonesia mdg overview_bnk
 
mea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikanmea dan tantangan dunia pendidikan
mea dan tantangan dunia pendidikan
 
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsa
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsaSinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsa
Sinergi pendidikan, industri dan dunia usaha untuk peningkatan daya saing bangsa
 
Pola kemitraan
Pola kemitraanPola kemitraan
Pola kemitraan
 
Sustainable Development Goals (SDGs) Overview
Sustainable Development Goals (SDGs) OverviewSustainable Development Goals (SDGs) Overview
Sustainable Development Goals (SDGs) Overview
 
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?
Kemenlu: Mengapa Dunia dan Indonesia Memerlukan SDGs?
 

Similar to Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sumbangan Sosial

1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-revSidik Abdullah
 
Pp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-revPp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-reveddyfes
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxmatius7
 
Csr perpajakan
Csr perpajakanCsr perpajakan
Csr perpajakaniman12345
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19chendy eyar
 
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19AullyaYunidhaAssafa
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Ismed Nur
 
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIDeductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIRiki Ardoni
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraTri Rahayu Agustina
 
Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakankristina105
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020Arif Efendi
 
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxPP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxINDAH554665
 
Materi PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfMateri PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfIinIndiana1
 
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdfMateri Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdfBawasluKabupatenTapa
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Prie Yono
 

Similar to Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sumbangan Sosial (20)

Spt op
Spt opSpt op
Spt op
 
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
 
Pp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-revPp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-rev
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
Csr perpajakan
Csr perpajakanCsr perpajakan
Csr perpajakan
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19
 
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIDeductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakan
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020
 
ADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docxADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docx
 
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxPP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
 
Materi PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfMateri PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdf
 
Dasarhukum pph
Dasarhukum pphDasarhukum pph
Dasarhukum pph
 
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdfMateri Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf
Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
 

More from F W

Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...F W
 
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan Spasial
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan SpasialLogistik Pangan Nasional dengan Pendekatan Spasial
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan SpasialF W
 
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016F W
 
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015F W
 
SDG-Philanthropy Platform
SDG-Philanthropy PlatformSDG-Philanthropy Platform
SDG-Philanthropy PlatformF W
 
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)F W
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaF W
 
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan PanganPeran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan PanganF W
 
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Panganrenstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan PanganF W
 
Menimbang Manfaat OJK
Menimbang Manfaat OJKMenimbang Manfaat OJK
Menimbang Manfaat OJKF W
 
Food security 2014
Food security 2014Food security 2014
Food security 2014F W
 
Tentang pangan dan pemimpin
Tentang pangan dan pemimpinTentang pangan dan pemimpin
Tentang pangan dan pemimpinF W
 
Apeckompas
ApeckompasApeckompas
ApeckompasF W
 
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...F W
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaF W
 
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan NasionalPangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan NasionalF W
 
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklim
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklimDampak ketahanan pangan akibat perubahan iklim
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklimF W
 

More from F W (17)

Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
 
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan Spasial
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan SpasialLogistik Pangan Nasional dengan Pendekatan Spasial
Logistik Pangan Nasional dengan Pendekatan Spasial
 
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016
Panen Padi SRI Organik, Kedumulyo Pati 14 Januari2016
 
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015
Advancing Impacts not Numbers, @lliance, vol 20 number 4 December 2015
 
SDG-Philanthropy Platform
SDG-Philanthropy PlatformSDG-Philanthropy Platform
SDG-Philanthropy Platform
 
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
Peran dompet dhuafa dalam mendukung tujuan & target sdg's (2)
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
 
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan PanganPeran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan
 
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Panganrenstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan
renstra: Mengadapi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan
 
Menimbang Manfaat OJK
Menimbang Manfaat OJKMenimbang Manfaat OJK
Menimbang Manfaat OJK
 
Food security 2014
Food security 2014Food security 2014
Food security 2014
 
Tentang pangan dan pemimpin
Tentang pangan dan pemimpinTentang pangan dan pemimpin
Tentang pangan dan pemimpin
 
Apeckompas
ApeckompasApeckompas
Apeckompas
 
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...
UPAYA SINKRONISASI PERATURAN PERUNDANGAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK...
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
 
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan NasionalPangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Nasional
Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Nasional
 
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklim
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklimDampak ketahanan pangan akibat perubahan iklim
Dampak ketahanan pangan akibat perubahan iklim
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sumbangan Sosial

  • 1. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi Filantropi/Nirlaba dan Sumbangan Sosial DIREKTORAT PERATURAN PERPAJAKAN II Jakarta, 15 Desember 2015
  • 2. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba 2 Tax Exemption Tax Deduction Tax Incentive Penetapan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek PPh atas penghasilan tertentu yang diterima perusahaan nirlaba Penetapan biaya tertentu yang terkait perusahaan nirlaba yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto bagi Wajib Pajak yang mengeluarkan biaya
  • 3. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba 3 Tax Exemption • Penetapan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek PPh atas penghasilan tertentu yang diterima perusahaan nirlaba Tax Deduction • Penetapan biaya tertentu yang terkait perusahaan nirlaba yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto bagi Wajib Pajak yang mengeluarkan biaya
  • 4. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba Tax Exemption (Bukan Objek PPh) A. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan yang diterima badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan. Dasar hukum: 1) Pasal 4 ayat (3) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan 2) Peraturan Menteri Keuangan No. 245/PMK.03/2008 B. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut. Dasar hukum: 1) Pasal 4 ayat (3) huruf m Undang-Undang Pajak Penghasilan 2) Peraturan Menteri Keuangan No. 80/PMK.03/2012 3) Peraturan Dirjen Pajak No. 44/PJ/2012 4
  • 5. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba Bantuan Atau Sumbangan Dan Harta Hibahan Yang Diterima Badan Keagamaan, Badan Pendidikan, Badan Sosial Termasuk Yayasan Dan Koperasi 1. Badan keagamaan adalah badan keagamaan yang kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempat ibadah dan/atau menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan, yang tidak mencari keuntungan. 2. Badan pendidikan adalah badan pendidikan yang kegiatannya semata-mata menyelenggarakan pendidikan yang tidak mencari keuntungan. 3. Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi adalah badan sosial yang kegiatannya semata-mata menyelenggarakan : a) pemeliharaan kesehatan; b) pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo); c) pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau orang cacat; d) santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya; e) pemberian beasiswa; f) pelestarian lingkungan hidup; dan/atau g) kegiatan sosial lainnya. yang tidak mencari keuntungan. 5
  • 6. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba Sisa Lebih Yang Diterima Atau Diperoleh Badan Atau Lembaga Nirlaba Yang Bergerak Dalam Bidang Pendidikan Dan/Atau Bidang Penelitian Dan Pengembangan 1) Sisa lebih yang diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan bersifat terbuka kepada pihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan. 2) Sisa lebih sebagaimana adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek Pajak Penghasilan selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangi dengan pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba. 3) Sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan adalah meliputi: a. Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan, penelitian dan pengembangan termasuk pembelian tanah sebagai lokasi pembangunan gedung dan prasarana tersebut; b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan; c. pembelian/pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan, dan sarana prasarana olahraga, sepanjang berada di lingkungan/lokasi lembaga pendidikan formal. 6
  • 7. Direktorat Jenderal Pajak Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba Tax Deduction (Pengurang Penghasilan Bruto) 1) sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional; 2) sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia; 3) biaya pembangunan infrastruktur sosial; 4) sumbangan fasilitas pendidikan; 5) sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga; yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Dasar Hukum : a. Pasal 6 ayat (1) huruf i, j, k, l, dan m Undang-Undang PPh b. Peraturan Pemerintah No. 93 Tahun 2013 c. Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.03/2014 7
  • 8. Direktorat Jenderal Pajak PERUBAHAN PERLAKUAN TERHADAP SUMBANGAN  Dalam UU 17 Tahun 2000, sumbangan tidak dapat menjadi pengurang penghasilan bruto  Dalam UU 36 Tahun 2008, sumbangan dapat menjadi pengurang penghasilan bruto, terdiri dari: a. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional; b. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia; c. biaya pembangunan infrastruktur sosial; d. sumbangan fasilitas pendidikan; e. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 8
  • 10. Direktorat Jenderal Pajak SUMBANGAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL  disampaikan secara langsung melalui badan penanggulangan bencana atau  disampaikan secara tidak langsung melalui lembaga atau pihak yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang untuk pengumpulan dana penanggulangan bencana 10
  • 11. Direktorat Jenderal Pajak 11 SUMBANGAN DALAM RANGKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN sumbangan untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia yang disampaikan melalui lembaga penelitian dan pengembangan
  • 12. Direktorat Jenderal Pajak 12 SUMBANGAN FASILITAS PENDIDIKAN merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang disampaikan melalui lembaga pendidikan
  • 13. Direktorat Jenderal Pajak 13 SUMBANGAN DALAM RANGKA PEMBINAAN OLAHRAGA sumbangan untuk membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau gabungan organisasi cabang/jenis olahraga prestasi yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olahraga
  • 14. Direktorat Jenderal Pajak 14 BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat nirlaba
  • 15. Direktorat Jenderal Pajak PERSYARATAN BANTUAN/SUMBANGAN 15 1. Wajib Pajak mempunyai penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya; 2. Tidak membuat Wajib Pajak mengalami kerugian; 3. Harus didukung oleh bukti-bukti yang sah; 4. Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya wajib memiliki NPWP, kecuali lembaga yang dikecualikan sebagai subjek pajak. Besarnya tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya. A B
  • 16. Direktorat Jenderal Pajak apabila diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa Sumbangan Bukan Pengurang Penghasilan Bruto 16
  • 17. Direktorat Jenderal Pajak 17 BENTUK DAN NILAI SUMBANGAN Sumbangan uang Biaya pembangunan infrastruktur barang barang Dinilai sebesar: a.nilai perolehan untuk barang yang belum disusutkan b.nilai buku fiskal untuk barang yang sudah disusutkan. c.harga pokok penjualan untuk barang produksi sendiri. dinilai sebesar jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan
  • 18. Direktorat Jenderal Pajak TATA CARA PENCATATAN SUMBANGAN SEBAGAI BIAYA Sumbangan dalam Rangka Penanggulangan Bencana Nasional Sumbangan dalam Rangka Pembinaan Olahraga Sumbangan dalam Rangka Penelitian dan Pengembangan Sumbangan Fasilitas Pendidikan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto pada Tahun Pajak Sumbangan tersebut DISERAHKAN • Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto pada Tahun Pajak Sumbangan tersebut DAPAT DIMANFAATKAN • Bila > 1 Tahun Pajak, Pengurangan dilakukan sekaligus pada Tahun Pajak infrastruktur sosial DAPAT DIMANFAATKAN • Bila dibiayai Oleh > 1 WP, yang dibiayakan adalah sebesar pengeluaran sebenarnya masing2 WP dan tidak boleh melebihi 5% dari Penghasilan Netto Fiskal tahun sebelumnya 18
  • 19. Direktorat Jenderal Pajak KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN Badan Penanggulangan Bencana dan lembaga atau pihak yang menerima sumbangan Bencana Nasional Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya diluar sumbangan Bencana Nasional menyampaikan laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan setiap triwulan menyampaikan laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan setiap akhir Tahun Pajak diterimanya sumbangan dan/atau biaya 19
  • 20. Direktorat Jenderal Pajak CONTOH PENGHITUNGAN BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG DIBEBANKAN SEKALIGUS SEBAGAI PENGHASILAN BRUTO DALAM HAL PEMBANGUNAN INFRASTRUK SOSIAL DILAKSANAKAN LEBIH DARI SATU TAHUN PAJAK • PT. DEF Pada tahun 2012 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp800.000.000,00. Pada tahun 2013, PT DEF mengeluarkan biaya infrastruktur sosial untuk pembangunan sebuah tempat ibadah yang akan dimanfaatkan masyarakat Desa A sebesar Rp64.000.000,00. • PT. DEF pada tahun 2013 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp1.000.000.000,00. • Pada tahun 2014, untuk menyelesaikan pembangunan tampat ibadah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013, PT. DEF mengeluarkan tambahan biaya infrakstruktur sosial sebesar Rp60.000.000,00. • Pada tahun 2014, tempat ibadah selesai dibagun dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa A Jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh PT. DEF adalah sebagai berikut: • Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp64.000.000,00 (8% dari Rp800.000.000,00) • Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp60.000.000,00 (6% dari Rp1.000.000.000,00) Penghitungan jumlah biaya maksimal yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk Tahun Pajak 2014 adalah sebagai berikut: • Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp40.000.000,00 (5% dari Rp800.000.000,00) • Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp50.000.000,00 (5% dari Rp1000.000.000,00) Maka biaya infrastruktur sosial sebesar Rp 90.000.000,00 (Rp40.000.000,00+Rp50.000.000,00) adalah biaya yang dapat dibebankan sekaligus sebagai Pengurang Penghasilan Bruto pada tahun 2014 20
  • 21. Direktorat Jenderal Pajak CONTOH TANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA TANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA A.Identitas Penerima Sumbangan 1. Nama : ………………………………………………… 2. Alamat : ………………………………………………… 3. NPWP : ………………………………………………… B.Rincian Sumbangan 1.Jenis Sumbangan : Sumbangan Bencana Nasional, Sumbangan Pembinaan Oiahraga, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Penenlitian dan Pengembangan *) 2. Bentuk Sumbangan : Uang / Barang*) 3. Nilai Sumbangan : ………………………………………………... 4. Tanggal Diterima : ………………………………………………… C.Identitas Penerima Sumbangan 1. Nama Lembaga/Badan : ………………………………………………… 2. NPWP : ………………………………………………… 3. Alamat : ………………………………………………… 4. No. Telp. Dan Faksimili : ………………………………………………… D.Khusus Infrastruktur Sosial**) 1. Sarana / Prasarana yang diberikan : …………………………………………………. 2. Lokasi***) : …………………………………………………. 3. Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial : …………………………………………………. 4. Ijin Mendirikan Bangunan : …………………………………………………. Keterangan: *) Coret yang tidak perlu **) Khusus infrastruktur sosial pemberi biaya infrastruktur sosial cukup mengisi bagian A dan D ***) Alamat lengkap lokasi sarana and prasarana tersebut 21
  • 22. Direktorat Jenderal Pajak No. Nama/NPWP/Alamat Pemberi Sumbangan dan/atau Biaya Jenis Sumbangan dan/atau Biaya Bulan/Tahun** Barang* Jumlah 1. 2. PT. A / NPWP......../Jl. Mawar No. 5 Medan PT. B/NPWP……./Jl. Melati No.7 Medan Obat-obatan Rp10.000.000 Rp20.000.000 Juli/2013 Oktober/2013 TOTAL Rp30.000.000 Rincian Total Sumbangan dan/atau Biaya Uang/Barang yang Diterima CONTOH LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA…… TRIWULAN………./TAHUN PAJAK……… Lembagan/Badan Penerima Sumbangan dan/atau Biaya: Nama : NPWP…*** : Alamat : Keterangan: * Diisi apabila sumbangan dalam bentuk barang dan nilai dalam rupiah ** Diisi bulan dan tahun sumbangan dan/atau biaya diterima ***) NPWP tidak perlu diisi bagi lembaga/badan yang dikecualikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan Kepada Yth. Direktur Jenderal Pajak U.P. Direktur Peraturan Perpajakan II Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Ged. Utama Lt.11 Jl. Jend. Gatot subroto Kav 40-42 22