SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
Pengelolaan Keuangan dan
Akuntansi pada BPJS Kesehatan
Wiwid Wijayadi, SE, MM, QIA, CRMP, CFE, AAAK
Asisten Deputi Bidang Perencanaan, Iuran dan Keuangan
BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Barat
2
Curriculum Vitae
3
APAKAH PROGRAM JKN-KIS?
4
UU No.40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional
UU No.24 Thn 2011
tentang Badan
Penyelenggara
Jaminan Sosial
PP No. 86 Thn 2013
Perpres No.82 Thn 2018
Perpres No.75 Tahun 2019
Perpres No. 64 Tahun 2020
Setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 bulan
di Indonesia, wajib menjadi peserta
program Jaminan Sosial
01
02
03
04
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
LANDASAN HUKUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
5
JKN ? KIS ? BPJS KESEHATAN ?
PROGRAM
Jaminan Kesehatan
Nasional
IDENTITAS PESERTA
KARTU INDONESIA
SEHAT
BADAN
PENYELENGGARA
JKN, KIS DAN BPJS KESEHATAN
Undang – Undang No 24 Tahun 2011 (Pasal 9, ayat 1)
BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan
6
SIAPA PESERTA PROGRAM JKN-KIS?
Peserta
Jaminan
Kesehatan
BUKAN PBI (tidak tergolong
miskin dan orang tidak
mampu)
Pekerja Penerima Upah (PPU)
Pekerja Bukan Penerima Upah
(PBPU)
Bukan Pekerja (BP)
PBI
(tergolong miskin dan orang
tidak mampu)
Fakir Miskin
Orang Tidak Mampu
Penduduk yang didaftarkan
oleh Pemda
Pekerja Penerima
Upah(PPU)
adalah Setiap orang
yang bekerja
Pada pemberi kerja
dengan menerima
gaji atau upah
Pegawai Negeri Sipil
Anggota TNI / Polri
Pejabat Negara
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)
Pegawai Swasta / BUMN / BUMD
DPRD
Pekerja yang tdk termasuk di atas yang menerima upah
Pekerja Bukan
Penerima Upah
(PBPU)
adalah : Setiap
orang yang
bekerja atau
berusaha atas
resiko sendiri
Pekerja di
luar
hubungan
kerja atau
pekerja
mandiri
Notaris/pengacara/LSM
Dokter Praktek swasta/bidan
swasta/mantri
Pedagang/Penyedia jasa
Petani/peternak
Nelayan
Ojeg, montir, supir
Contoh
Profesi
Bukan Pekerja
(BP)
Investor
Pemberi Kerja
Penerima Pensiun
Veteran
Perintis Kemerdekaan
Janda, duda dan anak yatim dari veteran atau perintis
kemerdekaan
Bukan Pekerja yg tidak termasuk kriteria diatas yg mampu
bayar iuran
12
BERAPA BESARAN IURAN PESERTA
PROGRAM JKN-KIS?
2
Pemerintah telah menerbitkan:
Peraturan Presiden Nomor 64
Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun
2018 tentang Jaminan
Kesehatan
IURAN BAGI PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA
UPAH (PBPU) DAN BUKAN PEKERJA (BP)
Pasal 34
Perpres 82 Tahun 2018
Pasal 34
Perpres 64 Tahun 2020
Besaran iuran Peserta PBPU & BP:
Kelas I : Rp80.000/jiwa/bulan
Kelas II : Rp51.000/jiwa/bulan
Kelas III : Rp25.500/jiwa/bulan
Besaran iuran Peserta PBPU & BP:
Kelas I : Rp150.000/jiwa/bulan
Kelas II : Rp100.000/jiwa/bulan
Kelas III : Rp 25.500/jiwa/bulan
(Rp. 16.500 disubsidi oleh Pemerintah)
Mulai Berlaku tanggal 1 Juli 2020
Ketentuan Lama
Ketentuan Baru
15
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
AKUNTANSI PADA BPJS KESEHATAN
OUTLINE
1. Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan
2. Kebijakan Umum Akuntansi
3. Kebijakan Pokok Akuntansi DJS
4. Kebijakan Pokok Akuntansi BPJS
5. Penyusunan Laporan Keuangan
6. Analisis Laporan Keuangan
1. Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan
Kerangka Hukum
UU SJSN
UU BPJS
BPJS
Kesehatan
BPJS harus dibentuk
dengan UU.
Dasar (Psl 5)
• Asuransi Sosial
• Ekuitas
Prinsip (Psl 19)
• Kemanusiaan
• Manfaat
• Keadilan Sosial
Asas (Psl 2)
• Kegotongroyongan
• Nirlaba
• Keterbukaan
• Kehati-hatian
• Akuntabilitas
• Portabilitas
• Kepesertaan bersifat wajib
• Dana amanat
• Hasil pengelolaan Dana Jaminan
Sosial dipergunakan seluruhnya
untuk pengembangan program
dan untuk sebesar-besar
kepentingan Peserta.
Prinsip (Psl 4)
Undang-undang SJSN
(UU No. 40 Tahun 2004 ttg SJSN)
Pasal 47 : 1. DJS wajib dikelola dan dikembangkan oleh BPJS secara
optimal dengan mempertimbangkan aspek: likuiditas,
solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana dan hasil yang
memadai.
2. Tata cara pengelolaan dan pengembangan diatur dalam PP.
Pasal 48 : Pemerintah dapat melakukan tindakan khusus guna menjamin
terpeliharanya tingkat kesehatan keuangan BPJS.
Pasal 49 : 1. Pembukuan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku.
2. Subsidi silang antar program tidak diperkenankan.
Pasal 50 : 1. BPJS wajib membentuk cadangan teknis sesuai dengan
standar praktek aktuaria yang lazim dan berlaku umum.
2. Ketentuannya diatur dalam PP.
Pasal 51 : Pengawasan pengelolaan keuangan dilakukan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan.
Undang-undang BPJS (1)
(UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS)
Pasal
37:
1. BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugasnya dalam bentuk laporan
pengelolaan program dan laporan keuangan
tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik
kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN
paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya.
2. Periode laporan pengelolaan program dan laporan
keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31
Desember.
3. Laporan keuangan BPJS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun dan disajikan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
Undang-undang BPJS (2)
(UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS)
Pasal
40:
1. BPJS mengelola:
a. aset BPJS; dan
b. aset Dana Jaminan Sosial.
2. BPJS wajib memisahkan aset BPJS dan aset Dana
Jaminan Sosial.
3. Aset Dana Jaminan Sosial bukan merupakan aset
BPJS.
4. BPJS wajib menyimpan dan mengadministrasikan
Dana Jaminan Sosial pada bank kustodian yang
merupakan badan usaha milik negara.
Undang-undang BPJS (3)
(UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS)
Pasal 52: Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi dilarang :
g. Menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan
dihapuskannya suatu laporan dalam buku catatan atau
dalam laporan, dokumen atau laporan kegiatan usaha, atau
laporan transaksi BPJS dan/ atau Dana Jaminan Sosial.
h. Menyalahgunakan dan/atau menggelapkan aset BPJS
dan/atau Dana Jaminan Sosial.
i. Melakukan subsidi silang antarprogram.
l. Membuat atau menyebabkan adanya suatu laporan palsu
dalam buku catatan atau dalam laporan, atau dalam
dokumen atau laporan kegiatan usaha, atau laporan
transaksi BPJS dan/ atau Dana Jaminan Sosial; dan/ atau
m. Mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus,
atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam
pembukuan atau dalam laporan, atau dalam dokumen atau
laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau merusak
catatan pembukuan BPJS dan/atau Dana Jaminan Sosial.
Sumber dan Penggunaan Aset BPJS & DJS*
Modal Awal
Pemerintah
Iuran JK
Sumber
Lain
Aset BPJS Aset DJS
BPJS KESEHATAN
Pengalihan
Aset BUMN
• Surplus
• Hibah atau bantuan
Sumber
Lain
Hasil
Pengembangan
Beban
Operasional
Peningkatan
Kapasitas Pel. Investasi
Manfaat
Dana Operasional
Dana Talangan
• Paling tinggi 10%
• Ditetapkan oleh Menkeu
• Peserta
• Pemberi kerja
• Pemerintah
Hak peserta
• Surplus DJS
• Surplus BPJS
• Dana talangan
BPJS
• Bantuan Pempus
• Bantuan Pemda
• Denda
keterlambatan
iuran
• Hibah atau
bantuan lain
yang sah
Hasil
Pengembangan
Pengalihan
Aset BUMN
Investasi Pengadaan
Barang/Jasa
• Paling tinggi 35%
*)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan.
Kesehatan Keuangan DJS*
*)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan.
Penempatan
Investasi
DJS Kesehatan
Net aset:
min klaim 1½ bulan
max klaim 6 bulan
Dana BPJS
Kesehatan
1. Operasional Penyelenggaraan
2. Pengadaan barang dan jasa
3. Peningkatan kapasitas
pelayanan
• Pemberi Layanan; dan/atau
• Peserta
Investasi
1. Peserta
2. Pemberi
Kerja
3. Pemerintah
Investasi
Penempatan
Investasi
Pokok + Hasil
Investasi
Pokok + Hasil
Investasi
Dana
Operasional
Iuran
Biaya/
manfaat
Biaya
Pemerintah
(financier of the last
resort)
≤10%
Dana talangan
≤35%
Catatan:
WARNA MERAH adalah opsi ketika DJS bermasalah (kekurangan). WARNA HIJAU adalah opsi ketika berlebihan.
Skema Penyehatan Keuangan DJS*
Aset Bersih
Bernilai Positif
Penyesuaian
Dana
Operasional
Penyesuaian
Besaran
Iuran
Penyesuaian
Manfaat
Aset Bersih
Bernilai Negatif
Penyesuaian
Besaran
Iuran
Suntikan
Dana
Tambahan
Penyesuaian
Manfaat
Likuiditas
Dana
Talangan
≤35%
Aset>Liabilitas Aset<Liabilitas Pembayaran faskes
tdk dpt dilakukan
sesuai perjanjian
Aset Bersih 1,5-6 bln,
tidak perlu intervensi
Tindakan Khusus
Pemerintah
Aset Bersih < 1,5 atau > 6
bln, perlu intervensi
Pasal 36 dan 37 Pasal 38 Pasal 39
*)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan
No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial
Kesehatan.
Kesehatan Keuangan BPJS*
Aktivitas
Beban thd
Pendapatan
Ops + Investasi
Maks. 95%
Likuiditas
Aset Lancar
thd Liabilitas
Lancar
Min. 200%
Solvabilitas
Ekuitas thd
Liabilitas
Min. 150%
*)Permenkeu No. 251/PMK.02/2016 ttg Kesehatan Keuangan BPJS Kesehatan.
2. Kebijakan Umum Akuntansi
Dasar Pertimbangan Acuan Standar Akuntansi
Pasal 49 ayat (1):
BPJS mengelola pembukuan
sesuai dengan standar
akuntasi yang berlaku.
• Pasal 13 huruf j BPJS
wajib menyampaikan
pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya
dalam bentuk laporan
pengelolaan program dan
laporan keuangan.
• Pasal 37 ayat (4) 
Laporan keuangan BPJS
sebagaimana dimaksud
disusun dan disajikan
sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang
berlaku.
SAK Umum atau SAK Khusus???
UU SJSN
UU BPJS
SAK
• Apakah terdapat bisnis dan transaksi
unik yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan yang ada, atau
terdapat entitas unik yang belum diatur
sebelumnya?
• Apakah para pemangku kepentingan
bersifat pervasif, dimana entitas
diharuskan untuk membuat pelaporan
akuntabilitas kepada banyak pemangku
kepentingan? dan
• Apakah entitas akan menjalankan
usahanya secara berkelanjutan?
SAK
Khusus
BPJS Kesehatan bukan entitas unik yang
belum diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan yang ada saat ini.
SAK Umum
Program Jamsos menggunakan
SAK Umum al: Social Security
System Filipina, Social Security
Appeals Tribunal Australia dan
National Pension Services Korea
Selatan.
Popgram Jamsos yang
dilakukan oleh entitas
pemerintah mengacu
pada SAP, al: Sosial
Security Administration
Amerika Serikat dan
Central Provident Fund
Singapura.
Pedoman Akuntansi
Asumsi Dasar
Akrual
Basis akuntansi, kecuali untuk
laporan arus kas, menganut
Accrual Basis.
Keberlangsungan Usaha
UU BPJS:
Pasal 46 dan 47: BPJS Kesehatan tidak dapat
dipailitkan berdasarkan ketentuan perUU
kepailitan dan hanya dapat dibubarkan UU.
Pengaruh transaksi dan peristiwa
diakui pada saat kejadian
(meskipun kas atau setara kas
belum diterima atau belum
dibayar).
Tidak hanya transaksi masa lalu,
tetapi juga liabilitas pembayaran
kas di masa depan.
PP Pengelolaan Aset Jamsoskes:
Dalam hal aset DJS Kesehatan bernilai negatif,
sesuai Pasal 38 Pemerintah dapat melakukan
tindakan khusus, yaitu: penyesuaian besaran
iuran, pemberian suntikan dana tambahan
untuk kecukupan DJS dan/atau penyesuaian
manfaat.
Komitmen Pemerintah:
Suntikan dana tambahan Rp.5T (2015),
Rp.6,83T (2016), Rp.3,6T (2017) dan Rp.10,26
(2018).
Upaya Manajemen
Optimalisasi penerimaan iuran dan efisiensi
pengeluaran jaminan kesehatan.
Penyajian Laporan Keuangan
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan kinerja keuangan
(pengganti laporan laba rugi
komprehensif)
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan
keuangan
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan aktivitas
3. Laporan arus kas
4. Catatan atas laporan
keuangan
BPJS
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan
DJS
PSAK 45
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
Sentralisasi Laporan Keuangan
Periode Akuntansi
Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang
diterapkan adalah tahun
takwim, yaitu periode mulai
dari 1 Januari sampai dengan
31 Desember, atau 1 tahun
buku.
Dasar Perhitungan
Dasar hari perhitungan bunga
untuk beban dan pendapatan
institusi adalah 360 hari untuk
masa satu tahun, atau 30 hari
untuk masa satu bulan,
kecuali transaksi tertentu
menyatakan lain.
Kode Akuntansi
Kelompok Utama
dlm Lapkeu
20. 01.
01. 1
7.
Sub Kelompok dlm
Lapkeu
Urutan Akun dlm
Sub Kelompok
8 Digit
Kode Program
8 Digit
Kelompok
Fungsi
007.
01.1. 2
1
Fungsi
Kelompok
Sumber Dana
Urutan
Program
Pelaksana
Program
3. Kebijakan Pokok Akuntansi DJS
Aset Keuangan
Diperdagangkan
Tujuannya short
term profit taking
Contoh: SUN dan
SBI
Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo
Non derivatif dg
pembayaran
tetap atau telah
ditentukan dan
jatuh temponya
telah ditetapkan.
Contoh: SUN dan
SBI
Pinjaman Yang
Diberikan Dan
Piutang
Non derivatif dg
pembayaran tetap
atau telah
ditentukan dan
tidak mempunyai
kuotasi di pasar
aktif
Contoh: Kas,
Piutang dan
Deposito
Penyajian, pengukuran, pengakuan dan pengungkapan
mengacu pada PSAK 50, 55 dan 60
Pendapatan Iuran
Pengakuan (Recognition)
Diakui pada saat jatuh tempo
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK 62: Kontrak Asuransi
Pengukuran (Measurement)
Dikeluarkannya tagihan kepada Kemkes atau
Pemda sebesar jumlah yang ditagihkan
berdasarkan data kepesertaan.
Dikeluarkannya tagihan sebesar jumlah yang
ditagihkan berdasarkan data kepesertaan.
Dikeluarkannya tagihan kepada Pempus
atau Pemda sebagai Pemberi Kerja
berdasarkan Surat Keputusan Pembayaran
(SKP).
PBI APBN
dan APBD
PPU BU,
PBPU dan BP
PPU dan BP
Pemerintah
Piutang Iuran
Pengakuan dan Pengukuran Awal
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 23: Pendapatan
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Penurunan Nilai
Dikeluarkannya tagihan kepada
Kemkes atau Pemda sebesar
jumlah yang ditagihkan
berdasarkan data kepesertaan.
Dikeluarkannya tagihan sebesar
jumlah yang ditagihkan
berdasarkan data kepesertaan.
Dikeluarkannya tagihan kepada
Pempus atau Pemda sebagai
Pemberi Kerja berdasarkan Surat
Keputusan Pembayaran (SKP).
PBI APBN
dan APBD
PPU BU,
PBPU dan
BP
PPU dan BP
Pemerintah
•Penurunan nilai piutang diakui sebagai kerugian
dan dibentuk cadangan penurunan nilai.
•Pemulihan nilai piutang diakui sebagai
keuntungan dan mengurangi cadangan
penurunan.
Perhitungan dalam 2 klasifikasi:
•Perhitungan secara individual, menggunakan
Metode Present Value of Estimated Future Cash
Flow (PVEFCF).
•Perhitungan secara kolektif, menggunakan
Mortality Rate (Crude Dead Rate) sebagai
variabel penyebab terjadinya potensi
penurunan nilai piutang iuran.
Penghentian Pengakuan
Piutang dihentikan pengakuannya pada saat diterima
pembayaran, dihapius buku atau penyelesaian lain.
Beban Jaminan Kesehatan
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK 62: Kontrak Asuransi
Kapitasi
Selain Kapitasi
Pada saat ditetapkan
Sebesar jumlah yang akan
dibayarkan sesuai nilai kapitasi
dan jumlah peserta aktif terdaftar.
Pengakuan
Pengukuran
BEBAN JAMINAN KESEHATAN
Diakui pada
saat penetapan klaim.
Sebesar jumlah yang ditetapkan.
Pengakuan
Pengukuran
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
UTANG JAMINAN KESEHATAN
Bersamaan dengan pengakuan dan
pengukuran Beban Jaminan Kesehatan.
Utang jaminan kesehatan dihentikan
pengakuannya pada saat dilakukan
Pembayaran.
Pengakuan dan Pengukuran
Penghentian Pengakuan
Cadangan Teknis
Cadangan
Teknis
UPR
(Unearned
Premium
Reserve)* OSC
(Outstanding
Claim)
IBNR
(Incurred But
Not Reported )
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK 62: Kontrak Asuransi
Daily Basis
Klaim belum
dilaporkan
Klaim yg
masuk tp blm
diverifikasi
*)PP No. 87/2013 dan perubahannya No.
84/2015 dan No. 53/2018 ttg
Pengelolaan Aset Jaminan Sosial
Kesehatan, bahwa komponen
cadangan teknis tidak termasuk UPR.
Beban Dana Operasional
Pengakuan (Recognition)
DASAR PENGATURAN SAK
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
Pengukuran (Measurement)
Beban Dana Operasional BPJS
diakui secara periodik pada saat
iuran diterima.
•Dana operasional BPJS ditentukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundangundang yang
berlaku.
•Dana operasional BPJS yang dapat diambil dari DJS
paling tinggi 10% dari total iuran jaminan kesehatan
yang telah diterima.
•Besaran persentase dana operasional ditetapkan
setiap tahun oleh Menteri Keuangan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan DJSN.
•Pada tahun 2018 Menteri Keuangan menerbitkan
Permenkeu No. 185/PMK.02/2018 tgl 31 Des 2018
tentang Dana Operasional BPJS Kesehatan Tahun
2019, bahwa dana operasional BPJS adalah 4,66%
dari iuran yang diterima, paling banyak sebesar
Rp.4.091.143.000.000,-.
4. Kebijakan Pokok Akuntansi BPJS
Aset Keuangan
Penyajian, pengukuran, pengakuan dan pengungkapan
mengacu pada PSAK 50, 55 dan 60
Diperdagangkan
Tujuannya short
term profit taking
Contoh: SUN, SBI,
Obligasi
Korporasi, Saham
dan Reksadana
Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo
Non derivatif dg
pembayaran
tetap atau telah
ditentukan dan
jatuh temponya
telah ditetapkan.
Contoh: SUN, SBI
dan Obligasi
Korporasi
Pinjaman Yang
Diberikan Dan Piutang
Non derivatif dg
pembayaran
tetap atau telah
ditentukan dan
tidak mempunyai
kuotasi di pasar
aktif
Contoh: Kas,
Piutang dan
Deposito
Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan
non derivatif yang
ditetapkan sebagai
Tersedia Untuk
Dijual
Contoh: SUN, SBI,
Obligasi Korporasi,
Saham dan
Reksadana
Aset Tetap
Jenis Aset Tetap Perolehan Dikapitalisasi Penyusutan
Tanah Sebesar nilai perolehan tanah baru
atau perluasan.
Tdk
Disusutkan
Bangunan
Gedung
Diatas Rp.100 Juta dengan kondisi
menambah bangunan dan
mengubah struktur bangunan.
5%
Alat Angkutan Diatas Rp.3 Juta/unit untuk motor
dan Rp.20 Juta/unit untuk mobil.
20%
Inventaris Kantor Diatas Rp.2,5 Juta/unit. 20%
Peralatan Gedung Diatas Rp.2,5 Juta/unit. 20%
Perangkat Keras Diatas Rp.3,5 Juta/unit. 33,33%
Perangkat Lunak Diatas Rp.100 Juta/unit. 33,33%
DASAR PENGATURAN SAK
PSAK 16: Aset Tetap
PSAK 30: Sewa
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
ISAK 25: Hak atas Tanah.
Aset tetap diakui pada saat perolehan sebesar biaya perolehannya. Aset tetap yang diperoleh dari
sumbangan diakui sebesar nilai wajar. Aset tetap dari sewa pembiayaan diakui sebesar nilai wajar atau
nilai kini pembayaran sewa minimum (jika lebih rendah dari nilai wajar)
Biaya yang terjadi setelah
perolehan awal diakui
sebagai aset tetap, jika
memenuhi kedua syarat:
kualitatif dan kuantitatif,
• Syarat kualitatif, yaitu:
 Memperpanjang umur
manfaat aset tetap;
atau
 Kemungkinan besar
memberikan manfaat
ekonomi dimasa yang
akan datang.
• Syarat kuantitatif yaitu
jumlah minimal
pengeluaran untuk aset
tetap.
Modal dan Saldo Laba Tahun Lalu
DJS BPJS
Pemerintah sbg financier of the last resort,
memberikan Suntikan Dana Tambahan kepada DJS
karena Aset Neto Negatif (Pasal 38 PP ttg
Pengelolaan Aset Jamsoskes)
Hibah
UU Th 2015 dan 2016 ttg APBN/P
Dalam Bentuk PMN
Rp.11,83 Triliun
Dikeluarkan sbg Beban Hibah
Diterima sbg Pendapatan Hibah
Diterima sbg
Tambahan Modal
EKUITAS BPJS Rupiah
- Modal 21.479.704.376.805
- Saldo Penghasilan (Beban) Neto Tahun Lalu (11.718.576.545.453)
Penerusan dana PMN dari APBN kepada DJS melalui hibah dengan pertimbangan:
• Secara hukum, sesuai Pasal 40 UU BPJS bahwa BPJS Kesehatan wajib memisahkan aset
BPJS dan aset DJS. Aset DJS bukan merupakan aset BPJS.
• Mengacu pada SAK, BPJS dan DJS dipandang sebagai entitas yang terpisah. BPJS dan DJS
tidak memiliki hubungan induk dan anak maupun pemegang saham dan entitasnya dan
BPJS tidak memiliki pengendalian atas DJS.
Beban Operasional
Beban operasional adalah beban terkait dengan
penyelenggaraan jaminan kesehatan.
Beban operasional diakui pada saat terjadi sebesar jumlah
sumber daya ekonomi yang dikeluarkan.
Beban operasional meliputi:
1. Beban Personil
2. Beban Non Personil
3. Beban Peningkatan Kapasitas Pelayanan
5. Penyusunan Laporan Keuangan
Proses Bisnis Penyusunan Lapkeu
Buku
Harian
Media untuk
mencatat
transaksi
Setiap transaksi
dicatat dlm
Buku Harian
Data
Transaksi
Harus didukung
dengan
dokumen dasar
Media untuk
mengumpulkan
data
Bukti terjadinya
transaksi
Jurnal
Pembuatan jurnal
dari buku harian
Akun yang sama
dikelompokkan
Jumlah Debet =
Kredit
Lapkeu
Penyajian pos-
pos dalam
buku besar
Dalam bentuk
Neraca Saldo
Laporan
lainnya
Posting
Pencatatan jurnal
ke buku besar
Transaksi
harian juga
dicatat ke
Buku Bantu
6. Analisis Laporan Keuangan
Rasio DJS Kesehatan
Ratio
DJS
Activity
Ratio
Collectibility
Ratio
Piutang Iuran ÷
Pendapatan
Iuran
Claim Ratio
By Manfaat ÷
Pendapatan
Iuran
Leverage
Ratio
Net Assets to
Liability Ratio
Aset Neto ÷
Liabilitas
Solvency
Ratio
Liquidity
Ratio
Aset Lancar ÷
Liabilitas
Lancar
Financial
Health Ratio
Aset Neto ÷
Pembayaran
Klaim
Inv. Fund to
Technical
Reserve Ratio
Dana
Investasi ÷
Cadtek
Profitability
Ratio
Yield on
Investment
Pend. Inv ÷
Dana Inv
Rasio BPJS Kesehatan
Ratio
BPJS
Activity Ratio
Operational
Ratio
Beban Ops ÷
Pendapatan Ops
Beban Ops ÷
(Pend Ops + Pend
Inv)
Leverage
Ratio
Net Assets to
Liability Ratio
Aset Neto ÷
Liabilitas
Solvency
Ratio
Liquidity Ratio
Aset Lancar ÷
Liabilitas Lancar
Profitability
Ratio
Yield on
Investment
Pend. Inv ÷ Dana
Inv
Kini Semua Ada
Dalam Genggaman!
www.bpjs-kesehatan.go.id
Download Aplikasi Mobile JKN

More Related Content

Similar to Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf

Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...alyn30274
 
Implementasi jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013
Implementasi  jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013Implementasi  jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013
Implementasi jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013Cut Ampon Lambiheue
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahHety Byan
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialSisKa L. Putri
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjsVery Afrizal
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015BPJS Kesehatan RI
 
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)enars
 
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdfJumhurusShobirin
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan implementasinya
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan  implementasinyaMateri Sosialisasi BPJS Kesehatan dan  implementasinya
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan implementasinyaNodd Nittong
 
Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013IdnJournal
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Ismed Nur
 
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...IntanKarninaPutri2
 
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptx
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptxSosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptx
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptxGunawan W
 
Rpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyRpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyAbi Muhlies
 
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...wrediangganingrum1
 

Similar to Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf (20)

Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Sosialisasi BPJS.pptxjkjkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
 
Implementasi jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013
Implementasi  jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013Implementasi  jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013
Implementasi jaminan kesehatan di rs dan puskesmas 2013
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupah
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosial
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
 
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
 
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan implementasinya
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan  implementasinyaMateri Sosialisasi BPJS Kesehatan dan  implementasinya
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan dan implementasinya
 
Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
 
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...
4 - Dr. Asih Eka Putri - Peran DJSN dalam Pengendalian Mutu JKN_PERSI 201022_...
 
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptx
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptxSosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptx
Sosialisasi JKN dan BPJS Kesehatan Umum.pptx
 
BPJS Kesehatan
BPJS KesehatanBPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
 
SOSIALISASI BADAN USAHA.pdf
SOSIALISASI BADAN USAHA.pdfSOSIALISASI BADAN USAHA.pdf
SOSIALISASI BADAN USAHA.pdf
 
Rpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diyRpjpk pembahasan diy
Rpjpk pembahasan diy
 
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...
KN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari SJSN yang diselenggar...
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Materi Kuliah Umum Akuntansi Univ Widyatama_net bpjs.pdf

  • 1. Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi pada BPJS Kesehatan Wiwid Wijayadi, SE, MM, QIA, CRMP, CFE, AAAK Asisten Deputi Bidang Perencanaan, Iuran dan Keuangan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Barat
  • 4. 4 UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional UU No.24 Thn 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial PP No. 86 Thn 2013 Perpres No.82 Thn 2018 Perpres No.75 Tahun 2019 Perpres No. 64 Tahun 2020 Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program Jaminan Sosial 01 02 03 04 UU 24 tahun 2011 tentang BPJS LANDASAN HUKUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
  • 5. 5 JKN ? KIS ? BPJS KESEHATAN ? PROGRAM Jaminan Kesehatan Nasional IDENTITAS PESERTA KARTU INDONESIA SEHAT BADAN PENYELENGGARA JKN, KIS DAN BPJS KESEHATAN Undang – Undang No 24 Tahun 2011 (Pasal 9, ayat 1) BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan
  • 7. Peserta Jaminan Kesehatan BUKAN PBI (tidak tergolong miskin dan orang tidak mampu) Pekerja Penerima Upah (PPU) Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Bukan Pekerja (BP) PBI (tergolong miskin dan orang tidak mampu) Fakir Miskin Orang Tidak Mampu Penduduk yang didaftarkan oleh Pemda
  • 8. Pekerja Penerima Upah(PPU) adalah Setiap orang yang bekerja Pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah Pegawai Negeri Sipil Anggota TNI / Polri Pejabat Negara Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Pegawai Swasta / BUMN / BUMD DPRD Pekerja yang tdk termasuk di atas yang menerima upah
  • 9. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah : Setiap orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri Notaris/pengacara/LSM Dokter Praktek swasta/bidan swasta/mantri Pedagang/Penyedia jasa Petani/peternak Nelayan Ojeg, montir, supir Contoh Profesi
  • 10. Bukan Pekerja (BP) Investor Pemberi Kerja Penerima Pensiun Veteran Perintis Kemerdekaan Janda, duda dan anak yatim dari veteran atau perintis kemerdekaan Bukan Pekerja yg tidak termasuk kriteria diatas yg mampu bayar iuran
  • 11.
  • 12. 12 BERAPA BESARAN IURAN PESERTA PROGRAM JKN-KIS?
  • 13. 2 Pemerintah telah menerbitkan: Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
  • 14. IURAN BAGI PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) DAN BUKAN PEKERJA (BP) Pasal 34 Perpres 82 Tahun 2018 Pasal 34 Perpres 64 Tahun 2020 Besaran iuran Peserta PBPU & BP: Kelas I : Rp80.000/jiwa/bulan Kelas II : Rp51.000/jiwa/bulan Kelas III : Rp25.500/jiwa/bulan Besaran iuran Peserta PBPU & BP: Kelas I : Rp150.000/jiwa/bulan Kelas II : Rp100.000/jiwa/bulan Kelas III : Rp 25.500/jiwa/bulan (Rp. 16.500 disubsidi oleh Pemerintah) Mulai Berlaku tanggal 1 Juli 2020 Ketentuan Lama Ketentuan Baru
  • 16. OUTLINE 1. Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan 2. Kebijakan Umum Akuntansi 3. Kebijakan Pokok Akuntansi DJS 4. Kebijakan Pokok Akuntansi BPJS 5. Penyusunan Laporan Keuangan 6. Analisis Laporan Keuangan
  • 17. 1. Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan
  • 18. Kerangka Hukum UU SJSN UU BPJS BPJS Kesehatan BPJS harus dibentuk dengan UU. Dasar (Psl 5) • Asuransi Sosial • Ekuitas Prinsip (Psl 19) • Kemanusiaan • Manfaat • Keadilan Sosial Asas (Psl 2) • Kegotongroyongan • Nirlaba • Keterbukaan • Kehati-hatian • Akuntabilitas • Portabilitas • Kepesertaan bersifat wajib • Dana amanat • Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan Peserta. Prinsip (Psl 4)
  • 19. Undang-undang SJSN (UU No. 40 Tahun 2004 ttg SJSN) Pasal 47 : 1. DJS wajib dikelola dan dikembangkan oleh BPJS secara optimal dengan mempertimbangkan aspek: likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana dan hasil yang memadai. 2. Tata cara pengelolaan dan pengembangan diatur dalam PP. Pasal 48 : Pemerintah dapat melakukan tindakan khusus guna menjamin terpeliharanya tingkat kesehatan keuangan BPJS. Pasal 49 : 1. Pembukuan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku. 2. Subsidi silang antar program tidak diperkenankan. Pasal 50 : 1. BPJS wajib membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktek aktuaria yang lazim dan berlaku umum. 2. Ketentuannya diatur dalam PP. Pasal 51 : Pengawasan pengelolaan keuangan dilakukan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan- undangan.
  • 20. Undang-undang BPJS (1) (UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS) Pasal 37: 1. BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya dalam bentuk laporan pengelolaan program dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya. 2. Periode laporan pengelolaan program dan laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 3. Laporan keuangan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
  • 21. Undang-undang BPJS (2) (UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS) Pasal 40: 1. BPJS mengelola: a. aset BPJS; dan b. aset Dana Jaminan Sosial. 2. BPJS wajib memisahkan aset BPJS dan aset Dana Jaminan Sosial. 3. Aset Dana Jaminan Sosial bukan merupakan aset BPJS. 4. BPJS wajib menyimpan dan mengadministrasikan Dana Jaminan Sosial pada bank kustodian yang merupakan badan usaha milik negara.
  • 22. Undang-undang BPJS (3) (UU No. 24 Tahun 2011 ttg BPJS) Pasal 52: Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi dilarang : g. Menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan dihapuskannya suatu laporan dalam buku catatan atau dalam laporan, dokumen atau laporan kegiatan usaha, atau laporan transaksi BPJS dan/ atau Dana Jaminan Sosial. h. Menyalahgunakan dan/atau menggelapkan aset BPJS dan/atau Dana Jaminan Sosial. i. Melakukan subsidi silang antarprogram. l. Membuat atau menyebabkan adanya suatu laporan palsu dalam buku catatan atau dalam laporan, atau dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, atau laporan transaksi BPJS dan/ atau Dana Jaminan Sosial; dan/ atau m. Mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus, atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, atau dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau merusak catatan pembukuan BPJS dan/atau Dana Jaminan Sosial.
  • 23. Sumber dan Penggunaan Aset BPJS & DJS* Modal Awal Pemerintah Iuran JK Sumber Lain Aset BPJS Aset DJS BPJS KESEHATAN Pengalihan Aset BUMN • Surplus • Hibah atau bantuan Sumber Lain Hasil Pengembangan Beban Operasional Peningkatan Kapasitas Pel. Investasi Manfaat Dana Operasional Dana Talangan • Paling tinggi 10% • Ditetapkan oleh Menkeu • Peserta • Pemberi kerja • Pemerintah Hak peserta • Surplus DJS • Surplus BPJS • Dana talangan BPJS • Bantuan Pempus • Bantuan Pemda • Denda keterlambatan iuran • Hibah atau bantuan lain yang sah Hasil Pengembangan Pengalihan Aset BUMN Investasi Pengadaan Barang/Jasa • Paling tinggi 35% *)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan.
  • 24. Kesehatan Keuangan DJS* *)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan. Penempatan Investasi DJS Kesehatan Net aset: min klaim 1½ bulan max klaim 6 bulan Dana BPJS Kesehatan 1. Operasional Penyelenggaraan 2. Pengadaan barang dan jasa 3. Peningkatan kapasitas pelayanan • Pemberi Layanan; dan/atau • Peserta Investasi 1. Peserta 2. Pemberi Kerja 3. Pemerintah Investasi Penempatan Investasi Pokok + Hasil Investasi Pokok + Hasil Investasi Dana Operasional Iuran Biaya/ manfaat Biaya Pemerintah (financier of the last resort) ≤10% Dana talangan ≤35% Catatan: WARNA MERAH adalah opsi ketika DJS bermasalah (kekurangan). WARNA HIJAU adalah opsi ketika berlebihan.
  • 25. Skema Penyehatan Keuangan DJS* Aset Bersih Bernilai Positif Penyesuaian Dana Operasional Penyesuaian Besaran Iuran Penyesuaian Manfaat Aset Bersih Bernilai Negatif Penyesuaian Besaran Iuran Suntikan Dana Tambahan Penyesuaian Manfaat Likuiditas Dana Talangan ≤35% Aset>Liabilitas Aset<Liabilitas Pembayaran faskes tdk dpt dilakukan sesuai perjanjian Aset Bersih 1,5-6 bln, tidak perlu intervensi Tindakan Khusus Pemerintah Aset Bersih < 1,5 atau > 6 bln, perlu intervensi Pasal 36 dan 37 Pasal 38 Pasal 39 *)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan.
  • 26. Kesehatan Keuangan BPJS* Aktivitas Beban thd Pendapatan Ops + Investasi Maks. 95% Likuiditas Aset Lancar thd Liabilitas Lancar Min. 200% Solvabilitas Ekuitas thd Liabilitas Min. 150% *)Permenkeu No. 251/PMK.02/2016 ttg Kesehatan Keuangan BPJS Kesehatan.
  • 27. 2. Kebijakan Umum Akuntansi
  • 28. Dasar Pertimbangan Acuan Standar Akuntansi Pasal 49 ayat (1): BPJS mengelola pembukuan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku. • Pasal 13 huruf j BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya dalam bentuk laporan pengelolaan program dan laporan keuangan. • Pasal 37 ayat (4)  Laporan keuangan BPJS sebagaimana dimaksud disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. SAK Umum atau SAK Khusus??? UU SJSN UU BPJS SAK • Apakah terdapat bisnis dan transaksi unik yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan yang ada, atau terdapat entitas unik yang belum diatur sebelumnya? • Apakah para pemangku kepentingan bersifat pervasif, dimana entitas diharuskan untuk membuat pelaporan akuntabilitas kepada banyak pemangku kepentingan? dan • Apakah entitas akan menjalankan usahanya secara berkelanjutan? SAK Khusus BPJS Kesehatan bukan entitas unik yang belum diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yang ada saat ini. SAK Umum Program Jamsos menggunakan SAK Umum al: Social Security System Filipina, Social Security Appeals Tribunal Australia dan National Pension Services Korea Selatan. Popgram Jamsos yang dilakukan oleh entitas pemerintah mengacu pada SAP, al: Sosial Security Administration Amerika Serikat dan Central Provident Fund Singapura.
  • 30. Asumsi Dasar Akrual Basis akuntansi, kecuali untuk laporan arus kas, menganut Accrual Basis. Keberlangsungan Usaha UU BPJS: Pasal 46 dan 47: BPJS Kesehatan tidak dapat dipailitkan berdasarkan ketentuan perUU kepailitan dan hanya dapat dibubarkan UU. Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian (meskipun kas atau setara kas belum diterima atau belum dibayar). Tidak hanya transaksi masa lalu, tetapi juga liabilitas pembayaran kas di masa depan. PP Pengelolaan Aset Jamsoskes: Dalam hal aset DJS Kesehatan bernilai negatif, sesuai Pasal 38 Pemerintah dapat melakukan tindakan khusus, yaitu: penyesuaian besaran iuran, pemberian suntikan dana tambahan untuk kecukupan DJS dan/atau penyesuaian manfaat. Komitmen Pemerintah: Suntikan dana tambahan Rp.5T (2015), Rp.6,83T (2016), Rp.3,6T (2017) dan Rp.10,26 (2018). Upaya Manajemen Optimalisasi penerimaan iuran dan efisiensi pengeluaran jaminan kesehatan.
  • 31. Penyajian Laporan Keuangan 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan kinerja keuangan (pengganti laporan laba rugi komprehensif) 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan aktivitas 3. Laporan arus kas 4. Catatan atas laporan keuangan BPJS PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan DJS PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
  • 33. Periode Akuntansi Periode Akuntansi Periode akuntansi yang diterapkan adalah tahun takwim, yaitu periode mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember, atau 1 tahun buku. Dasar Perhitungan Dasar hari perhitungan bunga untuk beban dan pendapatan institusi adalah 360 hari untuk masa satu tahun, atau 30 hari untuk masa satu bulan, kecuali transaksi tertentu menyatakan lain.
  • 34. Kode Akuntansi Kelompok Utama dlm Lapkeu 20. 01. 01. 1 7. Sub Kelompok dlm Lapkeu Urutan Akun dlm Sub Kelompok 8 Digit
  • 35. Kode Program 8 Digit Kelompok Fungsi 007. 01.1. 2 1 Fungsi Kelompok Sumber Dana Urutan Program Pelaksana Program
  • 36. 3. Kebijakan Pokok Akuntansi DJS
  • 37. Aset Keuangan Diperdagangkan Tujuannya short term profit taking Contoh: SUN dan SBI Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Non derivatif dg pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan. Contoh: SUN dan SBI Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang Non derivatif dg pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif Contoh: Kas, Piutang dan Deposito Penyajian, pengukuran, pengakuan dan pengungkapan mengacu pada PSAK 50, 55 dan 60
  • 38. Pendapatan Iuran Pengakuan (Recognition) Diakui pada saat jatuh tempo DASAR PENGATURAN SAK PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 62: Kontrak Asuransi Pengukuran (Measurement) Dikeluarkannya tagihan kepada Kemkes atau Pemda sebesar jumlah yang ditagihkan berdasarkan data kepesertaan. Dikeluarkannya tagihan sebesar jumlah yang ditagihkan berdasarkan data kepesertaan. Dikeluarkannya tagihan kepada Pempus atau Pemda sebagai Pemberi Kerja berdasarkan Surat Keputusan Pembayaran (SKP). PBI APBN dan APBD PPU BU, PBPU dan BP PPU dan BP Pemerintah
  • 39. Piutang Iuran Pengakuan dan Pengukuran Awal DASAR PENGATURAN SAK PSAK 23: Pendapatan PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan Penurunan Nilai Dikeluarkannya tagihan kepada Kemkes atau Pemda sebesar jumlah yang ditagihkan berdasarkan data kepesertaan. Dikeluarkannya tagihan sebesar jumlah yang ditagihkan berdasarkan data kepesertaan. Dikeluarkannya tagihan kepada Pempus atau Pemda sebagai Pemberi Kerja berdasarkan Surat Keputusan Pembayaran (SKP). PBI APBN dan APBD PPU BU, PBPU dan BP PPU dan BP Pemerintah •Penurunan nilai piutang diakui sebagai kerugian dan dibentuk cadangan penurunan nilai. •Pemulihan nilai piutang diakui sebagai keuntungan dan mengurangi cadangan penurunan. Perhitungan dalam 2 klasifikasi: •Perhitungan secara individual, menggunakan Metode Present Value of Estimated Future Cash Flow (PVEFCF). •Perhitungan secara kolektif, menggunakan Mortality Rate (Crude Dead Rate) sebagai variabel penyebab terjadinya potensi penurunan nilai piutang iuran. Penghentian Pengakuan Piutang dihentikan pengakuannya pada saat diterima pembayaran, dihapius buku atau penyelesaian lain.
  • 40. Beban Jaminan Kesehatan DASAR PENGATURAN SAK PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 62: Kontrak Asuransi Kapitasi Selain Kapitasi Pada saat ditetapkan Sebesar jumlah yang akan dibayarkan sesuai nilai kapitasi dan jumlah peserta aktif terdaftar. Pengakuan Pengukuran BEBAN JAMINAN KESEHATAN Diakui pada saat penetapan klaim. Sebesar jumlah yang ditetapkan. Pengakuan Pengukuran DASAR PENGATURAN SAK PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan UTANG JAMINAN KESEHATAN Bersamaan dengan pengakuan dan pengukuran Beban Jaminan Kesehatan. Utang jaminan kesehatan dihentikan pengakuannya pada saat dilakukan Pembayaran. Pengakuan dan Pengukuran Penghentian Pengakuan
  • 41. Cadangan Teknis Cadangan Teknis UPR (Unearned Premium Reserve)* OSC (Outstanding Claim) IBNR (Incurred But Not Reported ) DASAR PENGATURAN SAK PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 62: Kontrak Asuransi Daily Basis Klaim belum dilaporkan Klaim yg masuk tp blm diverifikasi *)PP No. 87/2013 dan perubahannya No. 84/2015 dan No. 53/2018 ttg Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan, bahwa komponen cadangan teknis tidak termasuk UPR.
  • 42. Beban Dana Operasional Pengakuan (Recognition) DASAR PENGATURAN SAK Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Pengukuran (Measurement) Beban Dana Operasional BPJS diakui secara periodik pada saat iuran diterima. •Dana operasional BPJS ditentukan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundang yang berlaku. •Dana operasional BPJS yang dapat diambil dari DJS paling tinggi 10% dari total iuran jaminan kesehatan yang telah diterima. •Besaran persentase dana operasional ditetapkan setiap tahun oleh Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan DJSN. •Pada tahun 2018 Menteri Keuangan menerbitkan Permenkeu No. 185/PMK.02/2018 tgl 31 Des 2018 tentang Dana Operasional BPJS Kesehatan Tahun 2019, bahwa dana operasional BPJS adalah 4,66% dari iuran yang diterima, paling banyak sebesar Rp.4.091.143.000.000,-.
  • 43.
  • 44. 4. Kebijakan Pokok Akuntansi BPJS
  • 45. Aset Keuangan Penyajian, pengukuran, pengakuan dan pengungkapan mengacu pada PSAK 50, 55 dan 60 Diperdagangkan Tujuannya short term profit taking Contoh: SUN, SBI, Obligasi Korporasi, Saham dan Reksadana Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Non derivatif dg pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan. Contoh: SUN, SBI dan Obligasi Korporasi Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang Non derivatif dg pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif Contoh: Kas, Piutang dan Deposito Tersedia untuk Dijual Aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai Tersedia Untuk Dijual Contoh: SUN, SBI, Obligasi Korporasi, Saham dan Reksadana
  • 46. Aset Tetap Jenis Aset Tetap Perolehan Dikapitalisasi Penyusutan Tanah Sebesar nilai perolehan tanah baru atau perluasan. Tdk Disusutkan Bangunan Gedung Diatas Rp.100 Juta dengan kondisi menambah bangunan dan mengubah struktur bangunan. 5% Alat Angkutan Diatas Rp.3 Juta/unit untuk motor dan Rp.20 Juta/unit untuk mobil. 20% Inventaris Kantor Diatas Rp.2,5 Juta/unit. 20% Peralatan Gedung Diatas Rp.2,5 Juta/unit. 20% Perangkat Keras Diatas Rp.3,5 Juta/unit. 33,33% Perangkat Lunak Diatas Rp.100 Juta/unit. 33,33% DASAR PENGATURAN SAK PSAK 16: Aset Tetap PSAK 30: Sewa PSAK 48: Penurunan Nilai Aset ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa ISAK 25: Hak atas Tanah. Aset tetap diakui pada saat perolehan sebesar biaya perolehannya. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan diakui sebesar nilai wajar. Aset tetap dari sewa pembiayaan diakui sebesar nilai wajar atau nilai kini pembayaran sewa minimum (jika lebih rendah dari nilai wajar) Biaya yang terjadi setelah perolehan awal diakui sebagai aset tetap, jika memenuhi kedua syarat: kualitatif dan kuantitatif, • Syarat kualitatif, yaitu:  Memperpanjang umur manfaat aset tetap; atau  Kemungkinan besar memberikan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang. • Syarat kuantitatif yaitu jumlah minimal pengeluaran untuk aset tetap.
  • 47. Modal dan Saldo Laba Tahun Lalu DJS BPJS Pemerintah sbg financier of the last resort, memberikan Suntikan Dana Tambahan kepada DJS karena Aset Neto Negatif (Pasal 38 PP ttg Pengelolaan Aset Jamsoskes) Hibah UU Th 2015 dan 2016 ttg APBN/P Dalam Bentuk PMN Rp.11,83 Triliun Dikeluarkan sbg Beban Hibah Diterima sbg Pendapatan Hibah Diterima sbg Tambahan Modal EKUITAS BPJS Rupiah - Modal 21.479.704.376.805 - Saldo Penghasilan (Beban) Neto Tahun Lalu (11.718.576.545.453) Penerusan dana PMN dari APBN kepada DJS melalui hibah dengan pertimbangan: • Secara hukum, sesuai Pasal 40 UU BPJS bahwa BPJS Kesehatan wajib memisahkan aset BPJS dan aset DJS. Aset DJS bukan merupakan aset BPJS. • Mengacu pada SAK, BPJS dan DJS dipandang sebagai entitas yang terpisah. BPJS dan DJS tidak memiliki hubungan induk dan anak maupun pemegang saham dan entitasnya dan BPJS tidak memiliki pengendalian atas DJS.
  • 48. Beban Operasional Beban operasional adalah beban terkait dengan penyelenggaraan jaminan kesehatan. Beban operasional diakui pada saat terjadi sebesar jumlah sumber daya ekonomi yang dikeluarkan. Beban operasional meliputi: 1. Beban Personil 2. Beban Non Personil 3. Beban Peningkatan Kapasitas Pelayanan
  • 50. Proses Bisnis Penyusunan Lapkeu Buku Harian Media untuk mencatat transaksi Setiap transaksi dicatat dlm Buku Harian Data Transaksi Harus didukung dengan dokumen dasar Media untuk mengumpulkan data Bukti terjadinya transaksi Jurnal Pembuatan jurnal dari buku harian Akun yang sama dikelompokkan Jumlah Debet = Kredit Lapkeu Penyajian pos- pos dalam buku besar Dalam bentuk Neraca Saldo Laporan lainnya Posting Pencatatan jurnal ke buku besar Transaksi harian juga dicatat ke Buku Bantu
  • 52. Rasio DJS Kesehatan Ratio DJS Activity Ratio Collectibility Ratio Piutang Iuran ÷ Pendapatan Iuran Claim Ratio By Manfaat ÷ Pendapatan Iuran Leverage Ratio Net Assets to Liability Ratio Aset Neto ÷ Liabilitas Solvency Ratio Liquidity Ratio Aset Lancar ÷ Liabilitas Lancar Financial Health Ratio Aset Neto ÷ Pembayaran Klaim Inv. Fund to Technical Reserve Ratio Dana Investasi ÷ Cadtek Profitability Ratio Yield on Investment Pend. Inv ÷ Dana Inv
  • 53. Rasio BPJS Kesehatan Ratio BPJS Activity Ratio Operational Ratio Beban Ops ÷ Pendapatan Ops Beban Ops ÷ (Pend Ops + Pend Inv) Leverage Ratio Net Assets to Liability Ratio Aset Neto ÷ Liabilitas Solvency Ratio Liquidity Ratio Aset Lancar ÷ Liabilitas Lancar Profitability Ratio Yield on Investment Pend. Inv ÷ Dana Inv
  • 54.
  • 55. Kini Semua Ada Dalam Genggaman! www.bpjs-kesehatan.go.id Download Aplikasi Mobile JKN