memberikan pemahaman tentang pentingnya budaya kolaborasi dalam rangka menuju kehidupan sosial yg lebih bahagia dan sukses

1. MEMBANGUN
TIM EFEKTIF
O l e h
Bu d y H e rm a w a n
TAHUN 2024 I BPSDM PROVINSI JAWA BARAT

2. Agenda 2
Kepemimpinan
Pelayanan

3. MENTI.COM
MANA YANG LEBIH DULU :
BAHAGIA DULU
ATAU
SUKSES DULU

5. PENJELASAN
UMUM
MATERI
AGENDA 2

6. •
•
•
•

8. PENINGKAT
AN
KUALITAS
PELAYANA
N PUBLIK
DI UNIT

10. PESERTA MAMPU MENGELOLATIM KERJA
YANG PARTISIPATIF DAN EFEKTIF UNTUK
PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN
PUBLIK YANG EFISIEN/EFEKTIF
MENUMBUHKAN TIM KERJA
YANG EFEKTIF UNTUK
PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAYANAN PUBLIK YANG
PRIMA

17. REFLEKSI
1. Manusia bukan makhlk sempurna, walaupun sudah mengabungkan
kekuatan, keamanan dan keindahan
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Filosofi sapu lidi, tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama2 untuk mencapai
tujuan
4. Meminimalisisr permasalahan, dengan adanya kekompakan tidak sampai
pecah
5. Alone we are nothing, together are amazing
6. Tidak boleh takabur
7. Adanya potensi untuk menyelasaikan tujuan organisasi, tetapi harus
memperhatikan ancaman organisasi
8. Identifikasi masalah, dengan komunikasi efektif Tim dapat memecahkan
masalah
9. Kualitas mutu harus diperhatikan, ketua mengakomodir dinamika dalam
kelompok
10.Harus bisa menjawab tantangan, berfikir cepat, cerdas untuk meminimalisir
hal2 yg akan terjadi di masa yad
11.Inovasi untuk solusi permasalahan
12.POAC, Kompak dan kerja keras

18. • Target didialogkan dan realistis, disesuaikan dengan peran masing2
• Berbagi peran
• Mengukur diri, yang lambat merapat kepada yang cepat
• Mengetahui potensi tim nya
• Leader memberi arahan dan masukan dari anggota
• Rencana berubah
• Leader demokrasi, dilakukan simulasi
• Semua terlibat, walaupun ada yang kesulitan. Yang kesulitan teratasi oleh
yang baik
• Quality Control , Kerapihan bagus
• Kerjasama dan komunikasi
• Sekecil apapun peran, tetapi tetap berkontribusi dan diapresiai
REFLEKSI

19.  menyadari saling ketergantungan;
 merasa ikut memiliki;
 memiliki kontribusi terhadap organisasi;
 saling percaya
 berkomunikasi dengan tulus;
 didorong untuk menambah keterampilan;
 menyadari : konflik adalah hal yang wajar;
 berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.
 sebagai adaptif leadership, yaitu harus mengenali
kemampuan anggotanya, memberdayakan
kemampuannya, mampu meningkatkan kemampuannya
dan membagi tugas
Apabila anggotanya:
Ciri Tim Yang Efektif

21.  PEMECAHAN
MASALAH
ANGGOTA TIM YANG DAPAT
MENINGKATKAN SALING
PERCAYA
 MENINGKATKAN
KREATIFITAS ANGGOTA TIM YANG OTONOM
 MENJALANKAN
RENCANA YANG
SUDAH MATANG
STRUKTUR YANG MEMILIKI
KEJELASAN TUJUAN DAN PROSES
KERJA

24. A LEADER MUST INPIRE OR
HIS TEAM WILL EXPIRE

26. Stakeholder?
Perorangan maupun kelompok yang tertarik
(internal/eksternal), yang berpengaruh maupun
terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan tindakan-
tindakan sebuah tim (West, 1998)
FORMAL, INFORMAL, GOVERNMENT, NON GOVERNMENT
Any person or organization who can be positively
or negatively impacted by, or cause an impact on
the actions of a company (Freeman, 1984)

27. Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang
dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu Upaya
Perubahan organisasi (Upaya)
Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat
terhadap Upaya itu, baik alasan akademik,
filosofis, atau politis, sekalipun mereka dan
keluarganya, teman dan rekannya tidak langsung
dipengaruhi Upaya itu

28. BUSINESS
COMMU
NITY
GOVERMENT
MEDIA
ACADEMIC
ABCGM

29. KLASIFIKASI STAKE HOLDER
BERDASARKAN POSISI
A. INTERNAL
B. EKSTERNAL

30. High
Influence,
Low Interest
(Latents)
High
Influence,
High Interest
(Promoters)
Low
Influence,
Low Interest
(Apathetics)
Low
Influence,
High Interest
(Defenders)
Influence
Interest

31. TUGAS KELOMPOK
• PESERTA DIBAGI 4 KELOMPOK
• PILIH SALAH SATU MASALAH YANG AKAN DIANGKAT DALAM
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
• IDENTIFIKASI STAKE HOLDER BAIK INTERNAL MAUPUN
EKSTERNAL
• BUAT PEMETAAN STAKE HOLDERNYA
• PRESENTASIKAN

32. #4

33. PESERTA DIHARAPKAN MAMPU
MENERAPKAN KEPEMIMPINAN MELAYANI
DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN
PERANNYA SEBAGAI PEMIMPIN PENGAWAS
SEHINGGA MAMPU MENGHASILKAN
PELAYANAN PUBLIK YANG OPTIMAL.
• MENJELASKAN PENDEKATAN
kepemimpinan dalam pelaksanaan
pekerjaan
• MENJELASKAN KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN DALAM PELAKSANAAN
PEKERJAAN

34. 34
MENGAPA
MATERI INI
PENTING

35. 2 MILYAR PEKERJAAN
AKAN HILANG PADA
TAHUN 2030
THOMAS FREY, DAVINCI INSTITUTE

36. Megatrends di Era Rev. Industri
https://www.weforum.org/agenda/2016/11/healthcare-in-2030-goodbye-
hospital-hello-home-spital
https://www.weforum.org/agenda/2016/11/what-will-we-eat-in-2030/

37. PEMIMPIN PELAYANAN
• Greenleaf berpandangan bahwa
yang dilakukan pertama kali oleh
seorang pemimpin besar adalah
melayani orang lain.
• Kepemimpinan yang sejati timbul dari
mereka yang motivasi utamanya adalah
keinginan menolong orang lain. Robert K. Greenleaf pada tahun 1970
dengan bukunya yang berjudul The Servant as Leader. Greenleaf adalah Vice President American Telephone and Telegraph
Company (AT&T).

38. PEMIMPIN MELAYANI
Seorang Servant Leader adalah
seseorang yang memiliki keinginan kuat
untuk melayani dan memimpin dan yang
terpenting adalah mampu menggabungkan
keduanya sebagai hal saling memperkuat
secara positif. Trompenaars dan Voerman (2010:3),

39. KECERDASAN EMOSI

41. JANGAN EMOSI DONG !!

42. 1. Amarah
2. Kesedihan
3. Rasa Takut
4. Kenikmatan
5. Cinta
6. Terkejut
7. Jengkel
8. Malu

43. Penyembuhan (Healing)
Empati
(Empathy)
Mendengarkan
(Listening)
Persuasi (Persuasion)
Memiliki Komitmen pada
Pertumbuhan Manusia
Konseptualitas
Membangun komunitas
ditempat kerja
Kejelian (foresight)
Kesadaran
(Awareness)
Spears (2002)
Wahyu s
Keterbukaan
(Stewardship)

44. MENDENGARKAN
(LISTENING).
Servant-leader mendengarkan dengan penuh perhatian kepada orang
lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan
kelompok, juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri.

45. EMPATI (EMPATHY).
Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha
memahami rekan kerja dan mampu berempati dengan
orang lain.

46. PENYEMBUHAN
(HEALING).
Servant-leader mampu menciptakan penyembuhan
emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan
orang lain, karena hubungan merupakan kekuatan untuk
transformasi dan integrasi.

47. KESADARAN (AWARENESS).
Kesadaran untuk memahami isu- isu yang melibatkan etika,
kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang
yang lebih terintegrasi.
PERSUASI (PERSUASION). Pemimpin yang melayani
berusaha meyakinkan orang lain daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang
paling membedakan antara model otoriter tradisional dengan servant leadership.

48. KEJELIAN (FORESIGHT). Jeli atau teliti
dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini, dan
kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan.
KONSEPTUALISASI (CONCEPTUALIZATION).
Kemampuan melihat masalah dari perspektif konseptualisasi berarti
berfikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang lebih luas.

49. MEMBANGUN KOMUNITAS
(BUILDING COMMUNITY).
Mengidentifikasi cara untuk membangun komunitas.
KETERBUKAAN (STEWARDSHIP).
Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk membangun
kepercayaan dari orang lain.

50. KOMITMEN UNTUK
PERTUMBUHAN
(Commitment to the growth of people).
Tanggung jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan
pertumbuhan profesional karyawan dan organisasi.