SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PAJAK
PENGHASILAN
UMUM
Nama Kelompok:
 Atika Purnamaratri
 Bella Rosida
 Rifiana Nengtiyas
Cara
                 menghitung
    pengertian
                   pajak

                                  Tarif pajak
 Subjek
pajak dan
  wajib          PPh
  pajak
                                 Penghasilan
                                  tidak kena
                                     pajak
       Objek
       pajak        Penghsilan
                    kena pajak
Pengertian

   PAJAK PENGHASILAN
          (PPh)




   PAJAK YANG DIKENAKAN
  TERHADAP SUBJEK PAJAK
  ATAS PENGHASILAN YANG
DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA
    DALAM TAHUN PAJAK
Subjek pajak

       orang pribadi
       warisan yang belum terbagi sebagai satu
        kesatuan, menggantikan yang berhak
       badan
       bentuk usaha tetap (BUT).




Subjek Pajak
                   Subjek Pajak          Tidak
  Dalam
                    Luar Negeri        termasuk
  Negeri
                                     Subjek Pajak
Subjek Pajak Dalam Negeri




 Subjek pajak orang
       pribadi



Subjek pajak badan



Subjek pajak warisan
Subjek Pajak Luar Negeri




   Orang pribadi yang tidak
 bertempat tinggal di indonesia
 yang menjalankan usaha atau
  melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di indonesia




   Orang pribadi yang tidak
 bertempat tinggal di indonesia
     yang dapat menerima
  penghasilan dari indonesia
Tidak termasuk Subjek Pajak




1. Badan perwakilan negara asing;
2. Pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau
   pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-
   orang yang diperbantukan kepada mereka yang
   bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama
   mereka
3. Organisasi-organisasi Internasional yang ditetapkan
   dengan Keputusan Menteri
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
wajib pajak




   orang pribadi atau badan, meliputi
 pembayar pajak, pemotong pajak, dan
 pemungut pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
    ketentuan peraturan perundang-
        undangan perpajakan.
Perbedaan wajib pajak


Wajib Pajak dalam negeri          Wajib Pajak Luar negeri
Dikenakan pajak atas             Dikenakan pajak hanya atas
penghasilan baik yang            penghasilan yang berasal
diperoleh dari Indonesia dan     dari sumber penghasilan di
dari luar Indonesia              Indonesia
Dikenakan pajak                  Dikenakan pajak
berdasarkan penghasilan          berdasarkan penghasilan
netto                            bruto
Tarif pajak yang digunakan       Tariff pajak yang digunakan
adalah tarif umum (Tarif UU      adalah tariff sepadan (Tarif
PPh pasal 17)                    UU PPh pasal 26)
Wajib menyampaikan SPT           Tidak wajib menyampaikan
                                 SPT
Objek pajak

          OBJEK PAJAK
             Pasal 4 ayat (1)


    P E N G HAS I LAN


SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS
               YANG :

     - Diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
   - Berasal dari Indonesia maupun dari luar
                    Indonesia,
 - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
        menambah kekayaan Wajib Pajak,




        DENGAN NAMA DAN DALAM
            BENTUK APAPUN
Objek Pajak yang dikenakan PPh final
                 Atas penghasilan :



  a. bunga deposito dan tabungan-
         tabungan lainnya;

b. penghasilan dari transaksi saham dan
        sekuritas di bursa efek;

 c. penghasilan dari pengalihan harta
  berupa tanah dan atau bangunan

 d. penghasilan tertentu, pengenaan
     pajaknya diatur dengan PP
Tidak termasuk Obyek Pajak



1. a. Bantuan/ sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh
badan amil zakat yang disahkan oleh Pemerintah dan para
penerima zakat yang berhak.
    b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat, badan
keagamaan, pendidikan, badan sosial atau pengusaha kecil
termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-
pihak ybs;
2.       Warisan;
3.       Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
sebagai pengganti saham;
4.       Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan/ jasa yang diterima dalam bentuk natura dan atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah;
5.       Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang
pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa;
6.        Dividen/ bagian laba yang diterima PT sebagai WP Dalam
Negeri, koperasi, BUMN atau BUMD dari penyertaan modal pada badan
usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan
syarat : dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi
perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah
25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus
mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut;
7.        Iuran yang diterima dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan , baik yang dibayar oleh pemberi kerja
maupun pegawai;
8.        Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
dalam bidang bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan;
9.        Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi;
10.       Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa
dana selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau
pemberian izin usaha;
11.       Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura
Dasar Pengenaan Pajak




Penghasilan kena pajak (WP Badan) = penghasilan netto




Penghasilan kena pajak (WP orang pribadi) = penghasilan
                      netto - PTKP
Perhitungan Pajak




 Pajak terutang = Tarif Pajak x Penghasilan Kena Pajak




Wajib Pajak
 dalam                              Wajib pajak
  negeri                            luar negeri
Wajib Pajak dalam negeri




Perhitungan PPh dengan Dasar Pembukuan




        Perhitungan PPh dengan Dasar Norma
          Penghitungan Penghasilan Netto
Penghasilan Kena Pajak (WP Orang Pribadi)
= Penghasilan netto – PTKP
= (Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh) - PTKP




Penghasilan Kena Pajak
= Penghasilan netto
= Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh
Perhitungan PPh atas Dasar
Norma Perhitungan
Penghasilan netto

   Penghasilan netto = besarnya presentase norma
 perhitungan penggasilan netto x jumlah peredaran
   usaha atau penerimaan bruto pekerjaan bebas
                       setahun
Penghasilan Tidak Kena Pajak
                                       (PTKP)




Besarnya PTKP setahun yang berlaku pada saat ini :
                      1. Rp
Tarif pajak




 1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri


Lapisan Penghasilan Kena         Tarif Pajak
          Pajak
Sampai dengan                        5%
Rp50.000.000,00
Diatas Rp50.000.000,00              15%
sampai dengan
Rp250.000.000,00
Diatas Rp 250.000.000,00            25%
sampai dengan
Rp500.000.000,00
Diatas Rp500.000.000,00             30%
Tarif Pajak



Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
adalah sebesar 28% . Tarif tertinggi tersebut dapat
diturunkan menjadi paling rendah 25% yang diatur
dengan Peraturan Pemerintah, berlaku sejak tahun pajak
2010


     Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk
   perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah
keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa
   efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu
 lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah
                daripada tarif yang berlaku.

More Related Content

What's hot

SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26muh wilyam
 
Ppt p ph final
Ppt p ph finalPpt p ph final
Ppt p ph finalarnisyah
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajakYan Chen
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanranioktalia
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 

What's hot (20)

SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26
 
Ppt p ph final
Ppt p ph finalPpt p ph final
Ppt p ph final
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajak
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
Revormasi Pajak
Revormasi PajakRevormasi Pajak
Revormasi Pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
pajak: BUT
pajak: BUTpajak: BUT
pajak: BUT
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 

Viewers also liked

PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)Iffa Tabahati
 
S-PPN-001-14-01-Revisi e-faktur
S-PPN-001-14-01-Revisi e-fakturS-PPN-001-14-01-Revisi e-faktur
S-PPN-001-14-01-Revisi e-fakturmateripenyuluhan
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )rizan kusuma
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilaneryeryey
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21alarif-aholic
 
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should Too
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should TooMy Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should Too
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should TooParker Brand Creative Services
 
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should Carry
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should CarryPresenters Tool Belt - What Every Presenter Should Carry
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should CarryEmpowered Presentations
 
Connect With Your Audience
Connect With Your AudienceConnect With Your Audience
Connect With Your AudienceSlides That Rock
 
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)Jesse Desjardins - @jessedee
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...Empowered Presentations
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllDan Roam
 

Viewers also liked (20)

Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
 
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)
 
Dasar-dasar Perpajakan
Dasar-dasar PerpajakanDasar-dasar Perpajakan
Dasar-dasar Perpajakan
 
S-PPN-001-14-01-Revisi e-faktur
S-PPN-001-14-01-Revisi e-fakturS-PPN-001-14-01-Revisi e-faktur
S-PPN-001-14-01-Revisi e-faktur
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Pm komunikasi dan negosiasi
Pm   komunikasi dan negosiasiPm   komunikasi dan negosiasi
Pm komunikasi dan negosiasi
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21
 
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should Too
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should TooMy Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should Too
My Tweet Story: How I Joined the Conversation & Why You Should Too
 
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should Carry
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should CarryPresenters Tool Belt - What Every Presenter Should Carry
Presenters Tool Belt - What Every Presenter Should Carry
 
Connect With Your Audience
Connect With Your AudienceConnect With Your Audience
Connect With Your Audience
 
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)
Roba Esta Presentacion! (Steal This Presentation!)
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
 
STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION! STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION!
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedeeYou Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
 

Similar to Pajak penghasilan umum

Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakankristina105
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxEviDewigc
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptabifarizka
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...BillyReihan
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.pptJancokKoe1
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxMarkLee622262
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) Umiatulazizah
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxmatius7
 
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
UU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  PenjelasanUU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  Penjelasan
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - PenjelasanChairudin NR
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfNathaniaAprillya
 
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxPPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxEridaniFernando
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMARWANANURDIN
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Simas karebet
 

Similar to Pajak penghasilan umum (20)

Tugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakanTugas 1 kristina perpajakan
Tugas 1 kristina perpajakan
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Pph op
Pph opPph op
Pph op
 
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu per...
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
UU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  PenjelasanUU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  Penjelasan
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
 
Dasarhukum pph
Dasarhukum pphDasarhukum pph
Dasarhukum pph
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
 
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxPPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdfMATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
MATERI PAJAK PENGHASILAN (PPH).pdf
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umumPajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umum
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
 
Bab ix-expatriate-baru
Bab ix-expatriate-baruBab ix-expatriate-baru
Bab ix-expatriate-baru
 

Pajak penghasilan umum

  • 1. PAJAK PENGHASILAN UMUM Nama Kelompok:  Atika Purnamaratri  Bella Rosida  Rifiana Nengtiyas
  • 2. Cara menghitung pengertian pajak Tarif pajak Subjek pajak dan wajib PPh pajak Penghasilan tidak kena pajak Objek pajak Penghsilan kena pajak
  • 3. Pengertian PAJAK PENGHASILAN (PPh) PAJAK YANG DIKENAKAN TERHADAP SUBJEK PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA DALAM TAHUN PAJAK
  • 4. Subjek pajak  orang pribadi  warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak  badan  bentuk usaha tetap (BUT). Subjek Pajak Subjek Pajak Tidak Dalam Luar Negeri termasuk Negeri Subjek Pajak
  • 5. Subjek Pajak Dalam Negeri Subjek pajak orang pribadi Subjek pajak badan Subjek pajak warisan
  • 6. Subjek Pajak Luar Negeri Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di indonesia Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia yang dapat menerima penghasilan dari indonesia
  • 7. Tidak termasuk Subjek Pajak 1. Badan perwakilan negara asing; 2. Pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang- orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka 3. Organisasi-organisasi Internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri 4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
  • 8. wajib pajak orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
  • 9. Perbedaan wajib pajak Wajib Pajak dalam negeri Wajib Pajak Luar negeri Dikenakan pajak atas Dikenakan pajak hanya atas penghasilan baik yang penghasilan yang berasal diperoleh dari Indonesia dan dari sumber penghasilan di dari luar Indonesia Indonesia Dikenakan pajak Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan berdasarkan penghasilan netto bruto Tarif pajak yang digunakan Tariff pajak yang digunakan adalah tarif umum (Tarif UU adalah tariff sepadan (Tarif PPh pasal 17) UU PPh pasal 26) Wajib menyampaikan SPT Tidak wajib menyampaikan SPT
  • 10. Objek pajak OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1) P E N G HAS I LAN SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG : - Diterima atau diperoleh Wajib Pajak, - Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak, DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
  • 11. Objek Pajak yang dikenakan PPh final Atas penghasilan : a. bunga deposito dan tabungan- tabungan lainnya; b. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas di bursa efek; c. penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan d. penghasilan tertentu, pengenaan pajaknya diatur dengan PP
  • 12. Tidak termasuk Obyek Pajak 1. a. Bantuan/ sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat yang disahkan oleh Pemerintah dan para penerima zakat yang berhak. b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, pendidikan, badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak- pihak ybs; 2. Warisan; 3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham; 4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan/ jasa yang diterima dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah; 5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa;
  • 13. 6. Dividen/ bagian laba yang diterima PT sebagai WP Dalam Negeri, koperasi, BUMN atau BUMD dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut; 7. Iuran yang diterima dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan , baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai; 8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan; 9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi; 10. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha; 11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
  • 14. Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan kena pajak (WP Badan) = penghasilan netto Penghasilan kena pajak (WP orang pribadi) = penghasilan netto - PTKP
  • 15. Perhitungan Pajak Pajak terutang = Tarif Pajak x Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak dalam Wajib pajak negeri luar negeri
  • 16. Wajib Pajak dalam negeri Perhitungan PPh dengan Dasar Pembukuan Perhitungan PPh dengan Dasar Norma Penghitungan Penghasilan Netto
  • 17. Penghasilan Kena Pajak (WP Orang Pribadi) = Penghasilan netto – PTKP = (Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh) - PTKP Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan netto = Penghasilan bruto – Biaya yang diperkenankan UU PPh
  • 18. Perhitungan PPh atas Dasar Norma Perhitungan Penghasilan netto Penghasilan netto = besarnya presentase norma perhitungan penggasilan netto x jumlah peredaran usaha atau penerimaan bruto pekerjaan bebas setahun
  • 19. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Besarnya PTKP setahun yang berlaku pada saat ini : 1. Rp
  • 20. Tarif pajak 1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri Lapisan Penghasilan Kena Tarif Pajak Pajak Sampai dengan 5% Rp50.000.000,00 Diatas Rp50.000.000,00 15% sampai dengan Rp250.000.000,00 Diatas Rp 250.000.000,00 25% sampai dengan Rp500.000.000,00 Diatas Rp500.000.000,00 30%
  • 21. Tarif Pajak Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28% . Tarif tertinggi tersebut dapat diturunkan menjadi paling rendah 25% yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, berlaku sejak tahun pajak 2010 Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah daripada tarif yang berlaku.