SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
      DIREKTORAT JENDERAL PAJAK




 Jakarta Convention Center, 21 Oktober 2010
UU PPh 17 Tahun 2000                     UU PPh 36 Tahun 2008

     Pasal 9 ayat 1 huruf g                 Pasal 6 ayat 1 huruf I,j,k,l,m



Tidak dapat dikurangkan dari   •   sumbangan bencana nasional;
penghasilan bruto              •   sumbangan penelitian dan pengem-
                                   bangan yang dilakukan di Indonesia;
                               •   biaya   pembangunan        infrastruktur
                                   sosial;
                               •   sumbangan fasilitas pendidikan; dan
                               •   sumbangan pembinaan olahraga


                                   Pasal 9 ayat 1 huruf g tidak dapat dikurangkan


                               harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
                               warisan kecuali sumbangan dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i
                               sampai dengan huruf m
Laporan Keuangan
                               Komersial
                       Dapat dibiayakan


Pemberi sumbangan
  (Wajib Pajak)

                      Laporan Keuangan Fiskal
      Sumbangan
                     Tidak dapat dibiayakan sebagai
                        pengurang penghasilan bruto
Penerima sumbangan
   (Wajib Pajak)
                     Penghasilan Netto Komersial   =   xxx

                     Penyesuaian Fiskal Positif        =
                     xxx
                      - bantuan, sumbangan

                     Penghasilan Netto Fiskal      =       xxx
Laporan Keuangan
                                                  Komersial
                                         Dapat dibiayakan


Pemberi sumbangan
  (Wajib Pajak)
                                         Laporan Keuangan Fiskal
                                         dapat dibiayakan sebagai
   Sumbangan
                                         pengurang penghasilan bruto
    • bencana nasional
    • fasilitas pendidikan
    • olah raga
    • penelitian/pengembangan
    • infrastruktur sosial

                           Pengurang
                           penghasilan
                           bruto
  Penerima
 sumbangan
(Wajib Pajak)
CSR sebagai pengurang Penghasilan Bruto adalah :

   Sumbangan Bencana nasional
   Sumbangan Penelitian dan Pengembangan
   Biaya pembangunan infrastruktur sosial;
   Sumbangan Fasilitas Pendidikan
   Sumbangan Pembinaan olahraga

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pembebanan CSR
    Sumbangan dan/atau biaya dapat di bebankan
      sebagai biaya dengan persentase tertentu

Syarat :
 WP mempunyai penghasilan Neto pada tahun sebelumnya


   Sumbangan tidak menyebabkan WP mengalami kerugian

   Didukung bukti-bukti yang sah

   Penerima sumbangan memiliki NPWP, kecuali badan yang
    dikecualikan sebagai subyek pajak

   Penerima Sumbangan tidak memiliki hubungan istimewa
Tata cara CSR dalam perpajakan

   Sumbangan dapat      dalam   bentuk   barang
    maupun uang

   Biaya infrastruktur sosial hanya dalam bentuk
    sarana dan/atau prasarana
Nilai Sumbangan bentuk barang



 Barang belum     Dicatat sebesar   Nilai Perolehan
  disusutkan



 Barang sudah                         Nilai Buku
                  Dicatat sebesar
  disusutkan                             Fiskal


Barang Produksi                      Harga Pokok
    Sendiri       Dicatat sebesar
                                      Penjualan
Dalam bentuk sarana dan/atau prasarana

                                    Jumlah yang
     Rp          Dicatat sebesar   Sesungguhnya
                                     dikeluarkan
Pelaporan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ATAU PIHAK PENERIMA
   DAN MENYALURKAN SUMBANGAN BENCANA NASIONAL




     Menyampaikan Laporan Penerimaan dan Penyaluran
                      kepada DJP
Pelaporan

   LEMBAGA PENERIMA SUMBANGAN
  DAN BIAYA INFRA STRUKTUR SOSIAL




    Melaporkan penerimaan sumbangan
dan biaya infra struktur pad SPT Tahunan PPh
 Terima   Kasih

More Related Content

Similar to Csr perpajakan

1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-revSidik Abdullah
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.pptPendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.pptZikirMuhammadWahyu
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptSmaPgrirks
 
Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Kasmadi Rais
 
Part 2 pendapatan nasional
Part 2   pendapatan nasionalPart 2   pendapatan nasional
Part 2 pendapatan nasionalmahasiswaunida
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxalifyaErfaisa
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesiagaffari
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasionalSepti Putri
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010Dudi Wahyudi
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional TimothySiahaan
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasionalsafirarh
 

Similar to Csr perpajakan (20)

1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
 
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.pptPendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1
 
Part 2 pendapatan nasional
Part 2   pendapatan nasionalPart 2   pendapatan nasional
Part 2 pendapatan nasional
 
Kelompok ekonomi
Kelompok ekonomiKelompok ekonomi
Kelompok ekonomi
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Miching versi 2
Miching versi 2Miching versi 2
Miching versi 2
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
p2.pdf
p2.pdfp2.pdf
p2.pdf
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 

Csr perpajakan

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Jakarta Convention Center, 21 Oktober 2010
  • 2. UU PPh 17 Tahun 2000 UU PPh 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf g Pasal 6 ayat 1 huruf I,j,k,l,m Tidak dapat dikurangkan dari • sumbangan bencana nasional; penghasilan bruto • sumbangan penelitian dan pengem- bangan yang dilakukan di Indonesia; • biaya pembangunan infrastruktur sosial; • sumbangan fasilitas pendidikan; dan • sumbangan pembinaan olahraga Pasal 9 ayat 1 huruf g tidak dapat dikurangkan harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan kecuali sumbangan dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m
  • 3. Laporan Keuangan Komersial Dapat dibiayakan Pemberi sumbangan (Wajib Pajak) Laporan Keuangan Fiskal Sumbangan Tidak dapat dibiayakan sebagai pengurang penghasilan bruto Penerima sumbangan (Wajib Pajak) Penghasilan Netto Komersial = xxx Penyesuaian Fiskal Positif = xxx - bantuan, sumbangan Penghasilan Netto Fiskal = xxx
  • 4. Laporan Keuangan Komersial Dapat dibiayakan Pemberi sumbangan (Wajib Pajak) Laporan Keuangan Fiskal dapat dibiayakan sebagai Sumbangan pengurang penghasilan bruto • bencana nasional • fasilitas pendidikan • olah raga • penelitian/pengembangan • infrastruktur sosial Pengurang penghasilan bruto Penerima sumbangan (Wajib Pajak)
  • 5. CSR sebagai pengurang Penghasilan Bruto adalah :  Sumbangan Bencana nasional  Sumbangan Penelitian dan Pengembangan  Biaya pembangunan infrastruktur sosial;  Sumbangan Fasilitas Pendidikan  Sumbangan Pembinaan olahraga diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
  • 6. Pembebanan CSR Sumbangan dan/atau biaya dapat di bebankan sebagai biaya dengan persentase tertentu Syarat :  WP mempunyai penghasilan Neto pada tahun sebelumnya  Sumbangan tidak menyebabkan WP mengalami kerugian  Didukung bukti-bukti yang sah  Penerima sumbangan memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai subyek pajak  Penerima Sumbangan tidak memiliki hubungan istimewa
  • 7. Tata cara CSR dalam perpajakan  Sumbangan dapat dalam bentuk barang maupun uang  Biaya infrastruktur sosial hanya dalam bentuk sarana dan/atau prasarana
  • 8. Nilai Sumbangan bentuk barang Barang belum Dicatat sebesar Nilai Perolehan disusutkan Barang sudah Nilai Buku Dicatat sebesar disusutkan Fiskal Barang Produksi Harga Pokok Sendiri Dicatat sebesar Penjualan
  • 9. Dalam bentuk sarana dan/atau prasarana Jumlah yang Rp Dicatat sebesar Sesungguhnya dikeluarkan
  • 10. Pelaporan BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ATAU PIHAK PENERIMA DAN MENYALURKAN SUMBANGAN BENCANA NASIONAL Menyampaikan Laporan Penerimaan dan Penyaluran kepada DJP
  • 11. Pelaporan LEMBAGA PENERIMA SUMBANGAN DAN BIAYA INFRA STRUKTUR SOSIAL Melaporkan penerimaan sumbangan dan biaya infra struktur pad SPT Tahunan PPh
  • 12.  Terima Kasih