SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
BUTSubyek
Obyek
PTKP Tarif Penghitungan
PPh
Dosen : Imaduddin Zauki, SE
- Orang Pribadi
- Warisan yang belum terbagi
Badan Usaha
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Termasuk Subyek Pajak (Pasal 2 ayat 1 UU PPh)
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
Subyek
Pajak
Subyek Pajak
Pasal 2 ayat (2) UU PPh
Subyek Pajak Dalam
Negeri
Orang
Pribadi
BERTEMPAT TINGGAL /
BERADA DI INDONESIA
LEBIH DARI 183 HARI
DLM 12 BULAN; ATAU
DALAM SUATU TAHUN PAJAK
BERADA DI INDONESIA DAN
MEMPUNYAI NIAT BERTEMPAT
TINGGAL DI INDONESIA
Badan Usaha
YANG DIDIRIKAN ATAU
BERTEMPAT
KEDUDUKAN DI
INDONESIA
Warisan
Warisan yang
belum terbagi
Subyek Pajak Dalam Negeri
Subyek Pajak Luar Negeri
ORANG PRIBADI YG TIDAK
BERTEMPAT TINGGAL DI
INDONESIA / BERADA DI
INDONESIA TIDAK LEBIH DARI
183 HARI DALAM 12 BULAN
YANG MENJALANKAN
USAHA ATAU KEGIATAN
MELALUI
BUT DI INDONESIA
YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH
PENGHASILAN DARI
INDONESIA BUKAN DARI
MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN
MELALUI
BUT DI INDONESIA
BADAN YG TIDAK DIDIRIKAN
DAN TIDAK BERTEMPAT
KEDUDUKAN DI INDONESIA
YANG MENJALANKAN
USAHA ATAU KEGIATAN
MELALUI
BUT DI INDONESIA
YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH
PENGHASILAN DARI
INDONESIA BUKAN DARI
MENJALANKAN USAHA ATAU
KEGIATAN MELALUI
BUT DI INDONESIA
•BENTUK USAHA
YANG DI
PERGUNAKAN OLEH
BUT
•ORANG PRIBADI
LUAR NEGERI
•BADAN USAHA LUAR
NEGERI
BUT •UNTUK
MENJALANKAN
USAHA ATAU
KEGIATAN DI
INDONESIA
BUT
• Tempat kedudukan manajemen
• Cabang perusahaan
• Kantor perwakilan
• Gedung kantor
• Pabrik
• Bengkel
• Pertambangan dan penggalian sumber alam,
wilayah kerja pengeboran untuk eksplorasi pertambangan
• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan
• Proyek konstruksi/instalasi/perakitan
• Pemberian jasa yang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan
• Agen yang kedudukannya tidak bebas
• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi luar negeri yang menerima premi atau
menanggung resiko di Indonesia
BENTUK USAHA
TETAP
Pasal 2 ayat (5)
DAPAT BERUPA
BADAN PERWAKILAN NEGARA ASING
PEJABAT-PEJABAT PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN KONSULAT ATAU PEJABAT-PEJABAT
LAIN DARI NEGARA ASING, DAN ORANG-ORANG
YG DIPERBANTUKAN KPD MEREKA YG BEKERJA PADA DAN BERTEMPAT TINGGAL
BERSAMA-SAMA MEREKA DGN SYARAT BUKAN WNI DAN DI INDONESIA TDK MENERIMA
ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN LAIN DI LUAR JABATAN ATAU PEKERJAANNYA TSB
SERTA NEGARA YBS MEMBERIKAN PERLAKUAN TIMBAL BALIK
ORGANISASI INTERNASIONAL YANG DITETAPKAN OLEH MENKEU DGN SYARAT INDONESIA
MENJADI ANGGOTANYA DAN TDK MENJALANKAN USAHA / KEGIATAN LAIN UNTUK
MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA SELAIN PEMBERIAN PINJAMAN KPD
PEMERINTAH YG DANANYA BERASAL DARI IURAN PARA ANGGOTA
PEJABAT PERWAKILAN ORGANISASI INTERNASIONAL YG DITETAPKAN DGN KEPMENKEU
DGN SYARAT BUKAN WNI DAN TDK MENJALANKAN USAHA / KEGIATAN/ PEKERJAAN LAIN
UTK MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA SESUAI KMK NO. 574/KMK.04/2000
TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK
SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG :
- Diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
- Berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia,
- Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak,
P E N G H A S I L A N
DENGAN NAMA DAN DALAM
BENTUK APAPUN
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
PPh 13
Penggantian atau imbalan berkenaan dgn pekerjaan atau jasa yg diterima atau diperoleh
termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun,
atau imbalan dlm bentuk lainnya, kec. ditentukan lain dlm UU ini
Hadiah dari undian atau pekerjaan/kegiatan dan penghargaan
Laba usaha
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk :
1. keuntungan krn pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
sbg pengganti saham/penyertaan modal;
2. keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya krn pengalihan
harta kpd pemegang saham, sekutu atau anggota;
3. keuntungan krn likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau
pengambilalihan usaha;
4. keuntungan krn pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kec. yang
diberikan kpd keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat, dan badan
keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk
koperasi yg ditetapkan oleh Menkeu, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yg bersangkutan
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
PPh 14
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
Dividen, dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi
kpd pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi
Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta
OBJEK PAJAK
Lanjutan (2)
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan krn jaminan pengembalian utang
Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
Keuntungan krn pembebasan utang, kecuali sampai dgn jumlah tertentu ditetapkan dgn
PP (PP No.130 Tahun 2000)
Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing,
tambahan kekayaan neto yg berasal dari penghasilan
Yg belum dikenakan pajak.
selisih lebih karena penilaian kembali aktiva,
iuran yg diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yg terdiri dari
WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas,
OBJEK PAJAK
Lanjuatan (3)
premi asuransi,
PPh 15
BANTUAN ATAU SUMBANGAN, TERMASUK ZAKAT & sumbangan keagamaan yang
wajib
HARTA HIBAHAN DENGAN SYARAT TERTENTU
WARISAN
HARTA TERMASUK SETORAN TUNAI YG DITERIMA OLEH BADAN SEBAGAI
PENGGANTI SAHAM ATAU PENYERTAAN MODAL
PENGGANTIAN/IMBALAN DALAM BENTUK NATURA DAN ATAU KENIKMATAN
DARI WAJIB PAJAK ATAU PEMERINTAH
PEMBAYARAN DARI PERUSAHAAN ASURANSI KEPADA ORANG PRIBADI
SEHUBUNGAN DENGAN ASURANSI KESEHATAN/KECELAKAAN/JIWA/ DWIGUNA
DAN BEA SISWA
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (3)
PPh 18
DIVIDEN /BAGIAN LABA YG DITERIMA/DIPEROLEH PT SBG WP D.N, KOPERASI,BUMN/BUMD,
dgn Syarat :
1. Deviden berasal dari Cadangan laba ditahan dan
2. penyertaan modalnya minimal 25%
PENGHASILAN DARI MODAL YG DITANAMKAN OLEH DANA PENSIUN YG PENDIRIANNYA
TELAH DISAHKAN OLEH MENKEU DLM BIDANG-BIDANG TERTENTU YG DITETAPKAN DENGAN
KMK
BAGIAN LABA YG DITERIMA/DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN KOMANDITER YG
MODALNYA TDK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN
KONGSI
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (3) (lanjutan)
IURAN YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH DANA PENSIUN
PPh 19
BEA SISWA
Laba Yayasan Pendidikan yg Ditanamkan kembali dl. Jk. 4 th
Santunan yg dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak
tertentu
PENGHASILAN YG DITERIMA/DIPEROLEH PERUSAHAAN MODAL VENTURA BERUPA
BAGIAN LABA DARI BADAN PASANGAN USAHA YG DIDIRIKAN DAN MENJALANKAN
USAHA/KEGIATAN DI INDONESIA DGN SYARAT BADAN PASANGAN USAHA
MERUPAKAN PERUSAHAAN KECIL, MENENGAH, ATAU YG MENJALANKAN KEGIATAN
DLM SEKTOR-SEKTOR USAHA YG DITETAPKAN DGN KEPMENKEU DAN SAHAMNYA
TDK DIPERDANGKAN DI BURSA EFEK DI INDDONESIA
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (3) (lanjutan)
KMK No.227/KMK.04/1994
PPh 20
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan
SUBJEKTIF dan OBJEKTIF wajib:
untuk memiliki NPWP; dan
• Wajib dengan benar, lengkap, dan jelas,
dan menandatangani; serta
ke kantor Direktorat Jenderal Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak.
JENIS PENGHASILAN KETERANGAN
Penghasilan dari pekerjaan seperti : gaji, honor,
tunjangan, bonus, insentif, gratifikasi, komisi, uang
pensiun
Umumnya di potong PPh Pasal 21 oleh
pemberi kerja/pemberi hadiah. Harus
dilaporkan dan dihitung kembali besarnya
PPh dalam SPT Tahunan
Hadiah (kecuali dari undian) atau pekerjaan atau
kegiatan dan penghargaan
Laba usaha Dapat diperoleh melalui hasil pembukuan dan
pencatatan. Harus dilaporkan dan di hitung
besarnya PPh di SPT Tahunan
Keuntungan karena penjualan harta, misalnya
penjualan perhiasan, kendaraan dan sebagainya
Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT
Tahunan
Bunga di luar bunga bank
Royalti, keuntungan karena pembebasan utang,
keuntungan selisih kurs
Tambahan kekayaan neto yg berasal dari
penghasilan yg belum dikenakan PPh
Jenis Penghasilan Keterangan
Bantuan atau sumbangan bagi pihak yang menerima bukan
merupakan objek pajak sepanjang diterima tidak dalam rangka
hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau
hubungan pengusaan antara pihak-pihak yang bersangkutan
Harus dilaporkan dalam SPT
Tahunan PPh
Namun tidak diperhitungkan
dalam penentuan pajak
terutang/pajak yang dibayarkanHarta hibahan bagi pihak yang menerima bukan merupakan
objek pajak apabila diterima keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu sederajat, dan oleh badan keagamaan
atau badan pendidikan atau badan sosial termasuk yayasan
atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan
Menkeu, sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan
kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
Warisan, klaim asuransi, Beasiswa
1. Badan Amil Zakat Nasional,
2. LAZ Dompet Dhuafa Republika,
3. LAZ Yayasan Amanah Takaful,
4. LAZ Pos Keadilan Peduli Umat,
5. LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat,
6. LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah,
7. LAZ Baitul Maal Hidayatullah,
8. LAZ Persatuan Islam,
9. LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank
Negara Indonesia,
10. LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat,
11. LAZ Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia,
12. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
Indonesia,
13. LAZ Yayasan Baitul Maal wat Tamwil,
14. LAZ Baituzzakah Pertamina,
15. LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid
(DUDT),
16. LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
17. LAZIS Muhammadiyah,
18. LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU),
19. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
(LAZIS IPHI), dan
20. Lembaga Sumbangan Agama Kristen
Indonesia (LEMSAKTI).
(PER-33/PJ/2011 yang berlaku sejak tanggal 11 November 2011)
dari pemberi
kerja
dari
penghasilan
lain-lain
dari harta
yang dimiliki
dari kegiatan
usaha
Sumber
Penghasilan
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
STATUS KELUARGA PTKP
SENDIRI (TK) - 24.300.000
KAWIN BELUM PUNYA
ANAK (K/-)
+2.025.000 26.325.000
KAWIN ANAK 1 (K/1) +2.025.000 28.350.000
KAWIN ANAK 2 (K/2) +2.025.000 30.375.000
KAWIN ANAK 3 (K/3) +2.025.000 32.400.000
Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)
Penghitungan PTKP :
+ PTKP Dia Sendiri = 24.300.000
+ Kawin = 2.025.000
+ Tanggungan
= 2 x 2.025.000 = 4.050.000
Jumlah PTKP = 30.375.000
21PMK 162/PMK.011/2012
Status PTKP *
*Berdasarkan keadaan awal tahun (Pasal 7 PMK 262)
WP Tidak Kawin Kode Jumlah
0 Tanggungan TK/0 24.300.000
1 Tanggungan TK/1 26.325.000
2 Tanggungan TK/2 28.350.000
3 Tanggungan TK/3 30.375.000
WP Kawin Kode Jumlah
0 Tanggungan K/0 26.325.000
1 Tanggungan K/1 28.350.000
2 Tanggungan K/2 30.375.000
3 Tanggungan K/3 32.400.000
WP Kawin + Penghasilan Istri
Digabung
Kode Jumlah
0 Tanggungan K/I/0 50.625.000
1 Tanggungan K/I/1 52.650.000
2 Tanggungan K/I/2 54.675.000
3 Tanggungan K/I/3 56.750.00022
22
PTKP UTK KARYAWATI (Pasal 7 PMK 262)
HANYA UTK DIRI
SENDIRI
STATUS TIDAK KAWIN
STATUS TDK
KAWIN
- UTK DIRI SENDIRI
SEBAGAI WP
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG
SYARAT:
MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI
PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN
BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/
MEMPEROLEH PENGHASILAN
STATUS KAWIN
SUAMI
TDK MENERIMA/
MEMPEROLEH
PENGHASILAN
- UTK DIRI SENDIRI
SEBAGAI WP
- STATUS KAWIN
- TANGGUNGAN
MAKS 3 ORANG
23
• Mempunyai penghasilan:
• dari usaha/pekerjaan bebas yang menyelenggarakan
pembukuan atau norma penghitungan pengjasilan
neto
• dari satu atau lebih pemberi kerja;
• yang dikenakan PPh final dan/atau bersifat final;
• dari penghasilan lain.
1770
• Mempunyai penghasilan:
• dari satu atau lebih pemberi kerja;
• dalam negeri lainnya;
• yang dikenakan PPh final dan/atau bersifat final.
1770 S
• Mempunyai penghasilan:
• Selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas
dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih
dari Rp 60 juta setahun;
• dari satu atau lebih pemberi kerja.
1770 SS
Suami Istri
Formulir
SPT Suami
Formulir
SPT Istri
Keterangan
PNS/
Swasta
PNS/
Swasta
1770S 1770S
• Suami dan Istri masing-masing
mengisi SPT Tahunan;
• Besarnya PPh yang harus dilunasi
oleh masing-masing suami-istri
dihitung berdasarkan
penggabungan penghasilan neto
suami-istri dan disesuaikan dengan
perbandingan penghasilan neto
mereka
PNS/
Swasta
Usaha 1770S 1770
Usaha
PNS/
Swasta
1770 1770S
•Biaya Jabatan: 5% dari Penghasilan Bruto dengan batas
maksimal Rp 6.000.000 per tahun
•Biaya Pensiun: 5% dari Penghasilan Bruto dengan batas
maksimal Rp 2.400.000 per tahun
Biaya Jabatan/
Biaya Pensiun
• 4,75% dari Gaji Pokok + Tunjangan Keluarga
(khusus PNS/TNI/POLRI)
Iuran Pensiun
• Zakat atau sumbangan keagamaan lainnya kepada
lembaga/badan yang telah ditetapkan pemerintahZakat
• Disesuaikan status Wajib Pajak dan jumlah
tanggungan
PTKP
Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi
Pasal 17 Ayat (1) a
NO.
LAPISAN PENGHASILAN KENA
PAJAK
TARIF
Punya
NPWP
Tidak Punya NPWP
1. s.d. Rp 50.000.000,-
5% 6%
(5% + 20%x 5%)
2.
Di atas
Rp 50.000.000,- s.d. Rp
250.000.000
15% 18%
(15% + 20%x 15%)
3.
Di atas
Rp 250.000.000,- s.d. Rp
500.000.000,-
25% 30%
(25% + 20%x 25%)
4.
Di atas
Rp 500.000.000,-
30% 36%
(30% + 20%x 30%)27
27
Contoh Kasus SPT 1770 s
1. Nama ADIL SAPUTRO
2. Alamat Jl. Adil No. 1
3. Jabatan Hakim
4. Status/Tanggungan Kawin/2 Anak
5. Pekerjaan Isteri Pegawai
6. NPWP 48.999.666.3.011.000
7. Tahun Pajak Januari – Desember 2013
28
28
Data Bukti Potong PPh Pasal 21
Atas Gaji (Form 1721-A2)
A. PERINCIAN PENGHASILAN TAHUN 2012 (Formulir 1721-A2)
:
:
:
:
:
(+)
: *)
: **)
(-)
Jumlah Gaji dan Tunjangan Keluarga
4,602,750Rp
Rp 8,500,000
Rp 3,400,000
Rp 120,000,000
Rp 3,000,000
Rp -
Jumlah Penghasilan Bruto Rp 219,900,000
Rp 96,900,000
Tunjangan struktural/fungsional
Rp 6,000,000
Tunjangan Khusus
Jumlah Pengurangan 10,602,750Rp
Tunjangan beras
Tunjangan istri/suami
Tunjangan anak
Tunjangan lain-lain
- Biaya Jabatan
- Iuran Pensiun
Pengurangan :
Gaji pokok Rp 85,000,000
BIAYA JABATAN =
5% x Penghasilan
Bruto (Maksimal :
6.000.000/Th,
500.000/Bln
IURAN PENSIUN =
4.75% x Gaji&Tunj
Keluarga=
4.75% x 74.100.000
29
29
Data Bukti Potong PPh Pasal 21
Atas Gaji (Form 1721-A2)
:
:
:
=
=
=
=
- Anak 2 orang @ Rp 2.025.000
Penghasilan Kena Pajak
PPh yang kurang atau lebih dipotong
187,580,250Rp
Rp 30,375,000Total Penghasilan Tidak Kena Pajak
N I H I L
PPh Telah Dipotong
Rp 24,300,000
Penghasilan Neto
Rp 2,025,000
Rp 157,205,250
Rp 13,180,788
Rp 13,180,788
Rp 4,050,000
PTKP ( K/2 )
- Wajib Pajak
- Status Kawin
PPh Pasal
21Terutang 15% x Rp 107.205.250 = 10.680.788
5 % x Rp 50.000.000 = 2.500.000
1. PPh Pasal 21 terutang
seluruhnya Ditanggung
Pemerintah
2. PPh Pasal sebagai
Kredit Pajak dalam SPT
Tahunan PPh
30
30
TARIF WP BADAN
• Tarif tunggal 30%
• Diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009,
dan menjadi 25% pada tahun 2010.
• Untuk WP Badan Masuk Bursa diberikan tarif
5% lebih rendah dari tarif yang berlaku.
31
32
FASILITAS PERPAJAKAN
Pasal 31 E
WP BADAN DALAM NEGERI DENGAN
PEREDARAN BRUTO S.D RP 50 MILIAR MENDAPAT FASILITAS
BERUPA
PENGURANGAN TARIF SEBESAR 50% DARI TARIF NORMAL
YANG DIKENAKAN ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK
DARI BAGIAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 4,8 MILIAR.
CONTOH PENGHITUNGAN
(Omzet s.d. 50M)
Contoh : Koperasi X tahun 2013
Total Penghasilan (Omzet) = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp. 5.000.000.000
Uraian Omzet PKP Tarif PPh
Total 30 M 5.000.000.000
Fasilitas s.d. 4,8 M 800.000.000 12,5% 100.000.000
Tarif
biasa
4,8 M s.d 30 M 4.200.000.000 25% 1.050.000.000
Jumlah PPh Terutang 1.150.000.000
Jenis Pot/Put Tarif Non-NPWP
dibandingkan
Tarif NPWP
Pasal 21 20% lebih tinggi
Pasal 22 100% lebih tinggi
Pasal 23 100% lebih tinggi
34
JENIS – JENIS PAJAK LAINNYA
Objek Penjelasan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak atas
tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 15 Pemotongan atas Penghasilan yg dibayarkan kepada perusahaan
penerbangan/pelayaran dalam dan luar negeri (carter/sewa)
PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian
barang (Bendahara Pemerintah)
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPh Pasal 26 Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.
PPN dan PPnBM Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan
penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak
Bea Materai Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)
35

More Related Content

What's hot

Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiKppkp Bangil
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATIrvan Desmal
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Maulina Sahara
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraIndah Mawarni
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanranioktalia
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiamiromi romi
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfLamanPajak
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Sidik Abdullah
 

What's hot (20)

Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Ppn & p pn bm
Ppn & p pn bmPpn & p pn bm
Ppn & p pn bm
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
5. konsinyasi
5. konsinyasi5. konsinyasi
5. konsinyasi
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Domisili fiskal .
Domisili fiskal .Domisili fiskal .
Domisili fiskal .
 
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
Bab 6 pajak penghasilan pasal 23 & 26
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 

Similar to Pajak Penghasilan

Objek Pajak Penghasilan
Objek Pajak PenghasilanObjek Pajak Penghasilan
Objek Pajak PenghasilanBbe Mee
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxMarkLee622262
 
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Rizky Aisyah Al-asturlabi
 
iai pph badan sesi I -- ab
iai pph badan sesi I -- abiai pph badan sesi I -- ab
iai pph badan sesi I -- abFajri A
 
3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badanana razma
 
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab Khadijah
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab KhadijahD1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab Khadijah
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab KhadijahNur Rina Martyas Ningrum
 
INISIASI pajak penghasilan umum.pptx
INISIASI pajak penghasilan umum.pptxINISIASI pajak penghasilan umum.pptx
INISIASI pajak penghasilan umum.pptxYudhiAprianto3
 
Materi PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfMateri PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfIinIndiana1
 
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptx
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptxP.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptx
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptxHeniAgustina6
 
3.2. bukan objek pajak
3.2. bukan objek pajak3.2. bukan objek pajak
3.2. bukan objek pajakDuni Rusnercih
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakanisa93
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfNathaniaAprillya
 

Similar to Pajak Penghasilan (20)

Tm 4- subjek-objek pajak
Tm 4- subjek-objek pajakTm 4- subjek-objek pajak
Tm 4- subjek-objek pajak
 
Objek Pajak Penghasilan
Objek Pajak PenghasilanObjek Pajak Penghasilan
Objek Pajak Penghasilan
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptxIHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
IHT Penyegaran UU PPh 18012022 All Potput OP Badan.pptx
 
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
Pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterimanya ...
 
iai pph badan sesi I -- ab
iai pph badan sesi I -- abiai pph badan sesi I -- ab
iai pph badan sesi I -- ab
 
3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan3. pajak-p ph-badan
3. pajak-p ph-badan
 
PPh 21,22.23.26
PPh 21,22.23.26PPh 21,22.23.26
PPh 21,22.23.26
 
Pph op
Pph opPph op
Pph op
 
Bab ix-expatriate-baru
Bab ix-expatriate-baruBab ix-expatriate-baru
Bab ix-expatriate-baru
 
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab Khadijah
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab KhadijahD1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab Khadijah
D1 Pajak: Analisis Pajak Penghasilan Toko Hijab Khadijah
 
INISIASI pajak penghasilan umum.pptx
INISIASI pajak penghasilan umum.pptxINISIASI pajak penghasilan umum.pptx
INISIASI pajak penghasilan umum.pptx
 
Pajak pph
Pajak pphPajak pph
Pajak pph
 
Materi PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdfMateri PPh Keren.pptx.pdf
Materi PPh Keren.pptx.pdf
 
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptx
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptxP.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptx
P.5-PAJAK PENGHASILAN UMUM-Heni.pptx
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
3.2. bukan objek pajak
3.2. bukan objek pajak3.2. bukan objek pajak
3.2. bukan objek pajak
 
Kel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajakKel 1. subjek & objek pajak
Kel 1. subjek & objek pajak
 
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdfPPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
PPT UKRIDA - Dasar Perpajakan 1 (Pertemuan 5).pptx.pdf
 

More from Fair Nurfachrizi

Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalFair Nurfachrizi
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaFair Nurfachrizi
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanFair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFair Nurfachrizi
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraFair Nurfachrizi
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaFair Nurfachrizi
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiFair Nurfachrizi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluFair Nurfachrizi
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiFair Nurfachrizi
 

More from Fair Nurfachrizi (20)

Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Pajak Penghasilan

  • 2. - Orang Pribadi - Warisan yang belum terbagi Badan Usaha Bentuk Usaha Tetap (BUT) Termasuk Subyek Pajak (Pasal 2 ayat 1 UU PPh)
  • 4. Subyek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi BERTEMPAT TINGGAL / BERADA DI INDONESIA LEBIH DARI 183 HARI DLM 12 BULAN; ATAU DALAM SUATU TAHUN PAJAK BERADA DI INDONESIA DAN MEMPUNYAI NIAT BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA Badan Usaha YANG DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA Warisan Warisan yang belum terbagi Subyek Pajak Dalam Negeri
  • 5. Subyek Pajak Luar Negeri ORANG PRIBADI YG TIDAK BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA / BERADA DI INDONESIA TIDAK LEBIH DARI 183 HARI DALAM 12 BULAN YANG MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI BUT DI INDONESIA YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA BUKAN DARI MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI BUT DI INDONESIA BADAN YG TIDAK DIDIRIKAN DAN TIDAK BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA YANG MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI BUT DI INDONESIA YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA BUKAN DARI MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI BUT DI INDONESIA
  • 6. •BENTUK USAHA YANG DI PERGUNAKAN OLEH BUT •ORANG PRIBADI LUAR NEGERI •BADAN USAHA LUAR NEGERI BUT •UNTUK MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN DI INDONESIA BUT
  • 7. • Tempat kedudukan manajemen • Cabang perusahaan • Kantor perwakilan • Gedung kantor • Pabrik • Bengkel • Pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pengeboran untuk eksplorasi pertambangan • Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan • Proyek konstruksi/instalasi/perakitan • Pemberian jasa yang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan • Agen yang kedudukannya tidak bebas • Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi luar negeri yang menerima premi atau menanggung resiko di Indonesia BENTUK USAHA TETAP Pasal 2 ayat (5) DAPAT BERUPA
  • 8. BADAN PERWAKILAN NEGARA ASING PEJABAT-PEJABAT PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN KONSULAT ATAU PEJABAT-PEJABAT LAIN DARI NEGARA ASING, DAN ORANG-ORANG YG DIPERBANTUKAN KPD MEREKA YG BEKERJA PADA DAN BERTEMPAT TINGGAL BERSAMA-SAMA MEREKA DGN SYARAT BUKAN WNI DAN DI INDONESIA TDK MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN LAIN DI LUAR JABATAN ATAU PEKERJAANNYA TSB SERTA NEGARA YBS MEMBERIKAN PERLAKUAN TIMBAL BALIK ORGANISASI INTERNASIONAL YANG DITETAPKAN OLEH MENKEU DGN SYARAT INDONESIA MENJADI ANGGOTANYA DAN TDK MENJALANKAN USAHA / KEGIATAN LAIN UNTUK MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA SELAIN PEMBERIAN PINJAMAN KPD PEMERINTAH YG DANANYA BERASAL DARI IURAN PARA ANGGOTA PEJABAT PERWAKILAN ORGANISASI INTERNASIONAL YG DITETAPKAN DGN KEPMENKEU DGN SYARAT BUKAN WNI DAN TDK MENJALANKAN USAHA / KEGIATAN/ PEKERJAAN LAIN UTK MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI INDONESIA SESUAI KMK NO. 574/KMK.04/2000 TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK
  • 9. SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG : - Diterima atau diperoleh Wajib Pajak, - Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak, P E N G H A S I L A N DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1) PPh 13
  • 10. Penggantian atau imbalan berkenaan dgn pekerjaan atau jasa yg diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dlm bentuk lainnya, kec. ditentukan lain dlm UU ini Hadiah dari undian atau pekerjaan/kegiatan dan penghargaan Laba usaha Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk : 1. keuntungan krn pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sbg pengganti saham/penyertaan modal; 2. keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya krn pengalihan harta kpd pemegang saham, sekutu atau anggota; 3. keuntungan krn likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha; 4. keuntungan krn pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kec. yang diberikan kpd keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yg ditetapkan oleh Menkeu, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yg bersangkutan OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1) PPh 14
  • 11. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya Dividen, dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kpd pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta OBJEK PAJAK Lanjutan (2) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan krn jaminan pengembalian utang Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala Keuntungan krn pembebasan utang, kecuali sampai dgn jumlah tertentu ditetapkan dgn PP (PP No.130 Tahun 2000) Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing,
  • 12. tambahan kekayaan neto yg berasal dari penghasilan Yg belum dikenakan pajak. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva, iuran yg diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yg terdiri dari WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas, OBJEK PAJAK Lanjuatan (3) premi asuransi, PPh 15
  • 13. BANTUAN ATAU SUMBANGAN, TERMASUK ZAKAT & sumbangan keagamaan yang wajib HARTA HIBAHAN DENGAN SYARAT TERTENTU WARISAN HARTA TERMASUK SETORAN TUNAI YG DITERIMA OLEH BADAN SEBAGAI PENGGANTI SAHAM ATAU PENYERTAAN MODAL PENGGANTIAN/IMBALAN DALAM BENTUK NATURA DAN ATAU KENIKMATAN DARI WAJIB PAJAK ATAU PEMERINTAH PEMBAYARAN DARI PERUSAHAAN ASURANSI KEPADA ORANG PRIBADI SEHUBUNGAN DENGAN ASURANSI KESEHATAN/KECELAKAAN/JIWA/ DWIGUNA DAN BEA SISWA TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (3) PPh 18
  • 14. DIVIDEN /BAGIAN LABA YG DITERIMA/DIPEROLEH PT SBG WP D.N, KOPERASI,BUMN/BUMD, dgn Syarat : 1. Deviden berasal dari Cadangan laba ditahan dan 2. penyertaan modalnya minimal 25% PENGHASILAN DARI MODAL YG DITANAMKAN OLEH DANA PENSIUN YG PENDIRIANNYA TELAH DISAHKAN OLEH MENKEU DLM BIDANG-BIDANG TERTENTU YG DITETAPKAN DENGAN KMK BAGIAN LABA YG DITERIMA/DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TDK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (3) (lanjutan) IURAN YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH DANA PENSIUN PPh 19 BEA SISWA Laba Yayasan Pendidikan yg Ditanamkan kembali dl. Jk. 4 th Santunan yg dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu
  • 15. PENGHASILAN YG DITERIMA/DIPEROLEH PERUSAHAAN MODAL VENTURA BERUPA BAGIAN LABA DARI BADAN PASANGAN USAHA YG DIDIRIKAN DAN MENJALANKAN USAHA/KEGIATAN DI INDONESIA DGN SYARAT BADAN PASANGAN USAHA MERUPAKAN PERUSAHAAN KECIL, MENENGAH, ATAU YG MENJALANKAN KEGIATAN DLM SEKTOR-SEKTOR USAHA YG DITETAPKAN DGN KEPMENKEU DAN SAHAMNYA TDK DIPERDANGKAN DI BURSA EFEK DI INDDONESIA TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (3) (lanjutan) KMK No.227/KMK.04/1994 PPh 20
  • 16. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan SUBJEKTIF dan OBJEKTIF wajib: untuk memiliki NPWP; dan • Wajib dengan benar, lengkap, dan jelas, dan menandatangani; serta ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
  • 17. JENIS PENGHASILAN KETERANGAN Penghasilan dari pekerjaan seperti : gaji, honor, tunjangan, bonus, insentif, gratifikasi, komisi, uang pensiun Umumnya di potong PPh Pasal 21 oleh pemberi kerja/pemberi hadiah. Harus dilaporkan dan dihitung kembali besarnya PPh dalam SPT Tahunan Hadiah (kecuali dari undian) atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan Laba usaha Dapat diperoleh melalui hasil pembukuan dan pencatatan. Harus dilaporkan dan di hitung besarnya PPh di SPT Tahunan Keuntungan karena penjualan harta, misalnya penjualan perhiasan, kendaraan dan sebagainya Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan Bunga di luar bunga bank Royalti, keuntungan karena pembebasan utang, keuntungan selisih kurs Tambahan kekayaan neto yg berasal dari penghasilan yg belum dikenakan PPh
  • 18. Jenis Penghasilan Keterangan Bantuan atau sumbangan bagi pihak yang menerima bukan merupakan objek pajak sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau hubungan pengusaan antara pihak-pihak yang bersangkutan Harus dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Namun tidak diperhitungkan dalam penentuan pajak terutang/pajak yang dibayarkanHarta hibahan bagi pihak yang menerima bukan merupakan objek pajak apabila diterima keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu sederajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial termasuk yayasan atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan Menkeu, sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Warisan, klaim asuransi, Beasiswa
  • 19. 1. Badan Amil Zakat Nasional, 2. LAZ Dompet Dhuafa Republika, 3. LAZ Yayasan Amanah Takaful, 4. LAZ Pos Keadilan Peduli Umat, 5. LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat, 6. LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah, 7. LAZ Baitul Maal Hidayatullah, 8. LAZ Persatuan Islam, 9. LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara Indonesia, 10. LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat, 11. LAZ Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 12. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia, 13. LAZ Yayasan Baitul Maal wat Tamwil, 14. LAZ Baituzzakah Pertamina, 15. LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid (DUDT), 16. LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia, 17. LAZIS Muhammadiyah, 18. LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU), 19. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI), dan 20. Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI). (PER-33/PJ/2011 yang berlaku sejak tanggal 11 November 2011)
  • 20. dari pemberi kerja dari penghasilan lain-lain dari harta yang dimiliki dari kegiatan usaha Sumber Penghasilan
  • 21. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) STATUS KELUARGA PTKP SENDIRI (TK) - 24.300.000 KAWIN BELUM PUNYA ANAK (K/-) +2.025.000 26.325.000 KAWIN ANAK 1 (K/1) +2.025.000 28.350.000 KAWIN ANAK 2 (K/2) +2.025.000 30.375.000 KAWIN ANAK 3 (K/3) +2.025.000 32.400.000 Contoh : Kawin Anak 2 (K/2) Penghitungan PTKP : + PTKP Dia Sendiri = 24.300.000 + Kawin = 2.025.000 + Tanggungan = 2 x 2.025.000 = 4.050.000 Jumlah PTKP = 30.375.000 21PMK 162/PMK.011/2012
  • 22. Status PTKP * *Berdasarkan keadaan awal tahun (Pasal 7 PMK 262) WP Tidak Kawin Kode Jumlah 0 Tanggungan TK/0 24.300.000 1 Tanggungan TK/1 26.325.000 2 Tanggungan TK/2 28.350.000 3 Tanggungan TK/3 30.375.000 WP Kawin Kode Jumlah 0 Tanggungan K/0 26.325.000 1 Tanggungan K/1 28.350.000 2 Tanggungan K/2 30.375.000 3 Tanggungan K/3 32.400.000 WP Kawin + Penghasilan Istri Digabung Kode Jumlah 0 Tanggungan K/I/0 50.625.000 1 Tanggungan K/I/1 52.650.000 2 Tanggungan K/I/2 54.675.000 3 Tanggungan K/I/3 56.750.00022 22
  • 23. PTKP UTK KARYAWATI (Pasal 7 PMK 262) HANYA UTK DIRI SENDIRI STATUS TIDAK KAWIN STATUS TDK KAWIN - UTK DIRI SENDIRI SEBAGAI WP - TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG SYARAT: MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/ MEMPEROLEH PENGHASILAN STATUS KAWIN SUAMI TDK MENERIMA/ MEMPEROLEH PENGHASILAN - UTK DIRI SENDIRI SEBAGAI WP - STATUS KAWIN - TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG 23
  • 24. • Mempunyai penghasilan: • dari usaha/pekerjaan bebas yang menyelenggarakan pembukuan atau norma penghitungan pengjasilan neto • dari satu atau lebih pemberi kerja; • yang dikenakan PPh final dan/atau bersifat final; • dari penghasilan lain. 1770 • Mempunyai penghasilan: • dari satu atau lebih pemberi kerja; • dalam negeri lainnya; • yang dikenakan PPh final dan/atau bersifat final. 1770 S • Mempunyai penghasilan: • Selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp 60 juta setahun; • dari satu atau lebih pemberi kerja. 1770 SS
  • 25. Suami Istri Formulir SPT Suami Formulir SPT Istri Keterangan PNS/ Swasta PNS/ Swasta 1770S 1770S • Suami dan Istri masing-masing mengisi SPT Tahunan; • Besarnya PPh yang harus dilunasi oleh masing-masing suami-istri dihitung berdasarkan penggabungan penghasilan neto suami-istri dan disesuaikan dengan perbandingan penghasilan neto mereka PNS/ Swasta Usaha 1770S 1770 Usaha PNS/ Swasta 1770 1770S
  • 26. •Biaya Jabatan: 5% dari Penghasilan Bruto dengan batas maksimal Rp 6.000.000 per tahun •Biaya Pensiun: 5% dari Penghasilan Bruto dengan batas maksimal Rp 2.400.000 per tahun Biaya Jabatan/ Biaya Pensiun • 4,75% dari Gaji Pokok + Tunjangan Keluarga (khusus PNS/TNI/POLRI) Iuran Pensiun • Zakat atau sumbangan keagamaan lainnya kepada lembaga/badan yang telah ditetapkan pemerintahZakat • Disesuaikan status Wajib Pajak dan jumlah tanggungan PTKP
  • 27. Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Pasal 17 Ayat (1) a NO. LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF Punya NPWP Tidak Punya NPWP 1. s.d. Rp 50.000.000,- 5% 6% (5% + 20%x 5%) 2. Di atas Rp 50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 15% 18% (15% + 20%x 15%) 3. Di atas Rp 250.000.000,- s.d. Rp 500.000.000,- 25% 30% (25% + 20%x 25%) 4. Di atas Rp 500.000.000,- 30% 36% (30% + 20%x 30%)27 27
  • 28. Contoh Kasus SPT 1770 s 1. Nama ADIL SAPUTRO 2. Alamat Jl. Adil No. 1 3. Jabatan Hakim 4. Status/Tanggungan Kawin/2 Anak 5. Pekerjaan Isteri Pegawai 6. NPWP 48.999.666.3.011.000 7. Tahun Pajak Januari – Desember 2013 28 28
  • 29. Data Bukti Potong PPh Pasal 21 Atas Gaji (Form 1721-A2) A. PERINCIAN PENGHASILAN TAHUN 2012 (Formulir 1721-A2) : : : : : (+) : *) : **) (-) Jumlah Gaji dan Tunjangan Keluarga 4,602,750Rp Rp 8,500,000 Rp 3,400,000 Rp 120,000,000 Rp 3,000,000 Rp - Jumlah Penghasilan Bruto Rp 219,900,000 Rp 96,900,000 Tunjangan struktural/fungsional Rp 6,000,000 Tunjangan Khusus Jumlah Pengurangan 10,602,750Rp Tunjangan beras Tunjangan istri/suami Tunjangan anak Tunjangan lain-lain - Biaya Jabatan - Iuran Pensiun Pengurangan : Gaji pokok Rp 85,000,000 BIAYA JABATAN = 5% x Penghasilan Bruto (Maksimal : 6.000.000/Th, 500.000/Bln IURAN PENSIUN = 4.75% x Gaji&Tunj Keluarga= 4.75% x 74.100.000 29 29
  • 30. Data Bukti Potong PPh Pasal 21 Atas Gaji (Form 1721-A2) : : : = = = = - Anak 2 orang @ Rp 2.025.000 Penghasilan Kena Pajak PPh yang kurang atau lebih dipotong 187,580,250Rp Rp 30,375,000Total Penghasilan Tidak Kena Pajak N I H I L PPh Telah Dipotong Rp 24,300,000 Penghasilan Neto Rp 2,025,000 Rp 157,205,250 Rp 13,180,788 Rp 13,180,788 Rp 4,050,000 PTKP ( K/2 ) - Wajib Pajak - Status Kawin PPh Pasal 21Terutang 15% x Rp 107.205.250 = 10.680.788 5 % x Rp 50.000.000 = 2.500.000 1. PPh Pasal 21 terutang seluruhnya Ditanggung Pemerintah 2. PPh Pasal sebagai Kredit Pajak dalam SPT Tahunan PPh 30 30
  • 31. TARIF WP BADAN • Tarif tunggal 30% • Diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. • Untuk WP Badan Masuk Bursa diberikan tarif 5% lebih rendah dari tarif yang berlaku. 31
  • 32. 32 FASILITAS PERPAJAKAN Pasal 31 E WP BADAN DALAM NEGERI DENGAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 50 MILIAR MENDAPAT FASILITAS BERUPA PENGURANGAN TARIF SEBESAR 50% DARI TARIF NORMAL YANG DIKENAKAN ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK DARI BAGIAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 4,8 MILIAR.
  • 33. CONTOH PENGHITUNGAN (Omzet s.d. 50M) Contoh : Koperasi X tahun 2013 Total Penghasilan (Omzet) = Rp. 30.000.000.000 Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp. 5.000.000.000 Uraian Omzet PKP Tarif PPh Total 30 M 5.000.000.000 Fasilitas s.d. 4,8 M 800.000.000 12,5% 100.000.000 Tarif biasa 4,8 M s.d 30 M 4.200.000.000 25% 1.050.000.000 Jumlah PPh Terutang 1.150.000.000
  • 34. Jenis Pot/Put Tarif Non-NPWP dibandingkan Tarif NPWP Pasal 21 20% lebih tinggi Pasal 22 100% lebih tinggi Pasal 23 100% lebih tinggi 34
  • 35. JENIS – JENIS PAJAK LAINNYA Objek Penjelasan PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu & sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya) PPh Pasal 15 Pemotongan atas Penghasilan yg dibayarkan kepada perusahaan penerbangan/pelayaran dalam dan luar negeri (carter/sewa) PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian barang (Bendahara Pemerintah) PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21 PPh Pasal 26 Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri. PPN dan PPnBM Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak Bea Materai Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak) 35