Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia. Prevalensi obesitas dewasa Indonesia pada tahun 2013 mencapai 32,9% untuk wanita dan 19,7% untuk pria, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Obesitas disebabkan oleh asupan kalori yang melebihi kebutuhan tubuh akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Diagnosis obesitas
2. Pendahuluan
• Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi yang banyak dijumpai
pada golongan masyarakat dengan sosial ekonomi menengah ke atas.
• Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional tahun 2013
menunjukkan bahwa prevalensi nasional obesitas umum pada laki-laki
umur = 18 tahun adalah 6,2%, sedangkan pada perempuan umur = 18
tahun adalah 12,7% (Depkes RI, 2013).
• Prevalensi obesitas populasi dewasa di seluruh dunia pada tahun 2005
mencapai 400 juta jiwa (WHO,2011). Prevalensi penduduk laki-laki dewasa
obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari tahun 2007
(13,9%) dan tahun 2010 (7,8%).
• Pada tahun 2013, prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18tahun)
32,9%, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5% dari tahun 2010
(15,5%) (Riskesdas, 2013).
3. Pengantar
• Latin
– Ob : akibat dari
– Esum : makanan
• Overweight : berat badan lebih (kelebihan BB)
• Obesitas
– Kegemukan
– Kelainan akibat penimbunan jaringan lemak yang berlebihan
• Etiologi
– Genetik
– Life style (pola makan dan aktivitas)
– Lingkungan
• Risiko morbiditas overweight < obesitas
3
5. Patofisiologi Terjadinya Obesitas
Patofisiologi Penyimpanan dan Keseimbangan Energi
(Sumber: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins and Cotran
Pathologic Basis of Disease. Edisi VIII, 2009).
8. Indeks Masa Tubuh (IMT)
Tabel Penentu Obesistas dan Kelebihan Berat Badan Menurut WHO (2004)
Keterangan : Pada orang Indonesia dikatakan Kelebihan berat badan apabila
IMT berada pada angka >24 dan Obesitas pada angka >26
9. Cara Pencegahan Obesitas
A. Individu
• Membatasi asupan makanan yang mengandung lemak dan
karbohidrat.
• Meningkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, termasuk
tumbuhan polong-polongan, gandum murni dan kacang-kacangan.
• Melakukan aktivitas fisik secara teratur (60 menit perhari untuk
anak-anak dan 150 menit perhari untuk dewasa).
10. B. Masyarakat
• Mendukung individu untuk mengikuti pencegahan di atas, melalui
komitmen politik berkelanjutan dan kerja sama dari banyak pihak
publik dan swasta.
• Memberikan sarana untuk pelaksanaan aktivitas fisik dan
menyediakan pilihan makanan sehat yang dapat dijangkau oleh
semua masyarakat, terutama masyarakat miskin.
14. • О pinggang
– Pengukur di samping subyek, menggunakan pita
– Subyek berdiri tegak dengan jarak kedua kaki 20-30 cm
– Bidang horizontal setinggi pertengahan krista iliaka –
tepi bawah costa terakhir
– Saat akhir ekspirasi
• ♂ < 90 cm
• ♀ < 80 cm
• О panggul
– Bidang horizontal setinggi trochanter mayor
14
17. Tatalaksana
• Diet & olahraga untuk mempertahankan BB
18,5 – 24,9
• Diet rendah kalori + olahraga
25 – 29,9
(tanpa penyakit lain)
• Diet rendah kalori + olahraga + obat
25 – 29,9
(dengan penyakit lain)
• Diet rendah kalori + olahraga + obat
30 – 39,9
• Diet rendah kalori + olahraga + obat anti
obesitas, bila perlu operasi
≥ 40
17
18. Obesitas dikelompokan menjadi :
kelebihan berat
badan 41-100%.
Obesitas
ringan
Obesitas
berat
kelebihan berat
badan 20-40%.
kelebihan berat badan
hingga lebih dari 100%
Obesitas
sedang
19. Obesitas dikelompokan menjadi :
Badan berbentuk gendut
seperti gentong, perut
membuncit ke depan, banyak
didapatkan pada kaum pria.
Banyak pada kaum wanita
terutama yang telah masuk masa
menopause, panggul dan
pantatnya lebih besar.
Obesitas Tipe Android Obesitas Tipe Ginoid
20. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas di
Indonesia
Perkiraan prevalensi overweight dan obesitas di
Indonesia (Dit BGM DepKes, 1997)
21. CARA MENGUKUR TINGKAT OBESITAS
BMI (Body Mass Index), yang didapat dengan cara
membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi
badan (meter)
24. MENGAPA BISA TERJADI OBESITAS?
Obesitas timbul karena jumlah
kalori yang masuk melalui
makanan lebih banyak
daripada kalori yang dibakar.
Keadaan ini dapat
mengakibatkan penumpukan
jaringan lemak yang
berlebihan dalam tubuh,
sehingga terjadilah obesitas.
30. GEJALA OBESITAS
• Timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas,
aktivitas
• meskipunpenderitahanya melakukan yang
ringan.
• Selalu merasa ngantuk.
• Kadang sering ditemukan kelainan kulit.
• Nyeri punggung bawah.
31. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang
relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga
panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan
keringat yang lebih banyak
Sering ditemukan edema
(pembengkakan akibat
penimbunan sejumlah cairan)
di daerah tungkai dan
pergelangan kaki.
33. Begitu seseorang mengalami
kelebihan berat badan, maka akan
terjadi perubahan dalam
keseimbangan metabolisme
tubuhnya dan akan lebih sulit
baginya untuk kembali pada
keseimbangan yang normal.
PERUBAHAN KESEIMBANGAN
METABOLISME