3. SATUAN PENGUKURAN
Mengubah satuan mg/dl menjadi
mmol/l :
mg/dl X 10
mmol/l = ---------------------BA (BM)
Mengubah satuan mmol/l menjadi meq/l :
meq/l = mmol/l X valensi
Mengubah satuan mg/dl menjadi meq/l :
mg/dl X 10
meq/l = ---------------- X valensi
BA (BM)
3
4. OSMOLALITAS dan OSMOLARITAS
1 mol glukosa
1 liter air
1 mol glukosa
1 liter
larutan
glukosa
+
1 mol
glukosa
Osmolalitas
1 osmol/ kg H2O
Osmolaritas
1 osmol/ l larutan
Osmolalitas :
kadar bahan dalam satu liter air
( volume larutan > satu liter )
Osmolaritas :
kadar bahan dalam satu liter larutan
( volume air < satu liter )
4
6. PENGUKURAN OSMOLALITAS
alat : OSMOMETER
Prinsip :
PENURUNAN TITIK BEKU
Air murni beku pada 00 C
Jika 1 osmol solut ( beberapa solut )
ditambahkan pada 1 kg air murni
titik beku akan menurun
—
1,860C
6
7. PERHITUNGAN OSMOLARITAS PLASMA
Kadar glukosa
kadar urea
Osmolaritas plasma = 2 X kadar Na+ + ------------------- X ---------------- mosmol /l
18
6
OSMOLARITAS CAIRAN TUBUH ORANG SEHAT
285 – 295
mosmol / l
7
8. KOMPOSISI ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUH
PLASMA
meq/l
AIR
PLASMA
meq/l
CAIRAN
INTERST.
meq/l
Kation
Na
K
Ca
Mg
149,9
142
4,3
2,5
1,1
161,2
152,7
4,6
2,7
1,2
153
145,1
4,4
2,4
1,1
200
12
150
4
34
Anion
Cl
HCO3HPO32- , H2PO3Protein
Lain-lain #
149,9
104
24
2
14
5,9
161,2
111,9
25,8
2,2
15
6,3
153
117,4
27,1
2,3
0
6,2
200
4
12
40
54
90
ION
CAIRAN
INTRASEL
meq/l
# Asam organik dan anorganik
fosfat organik (c.intraseluler )
8
10. NATRIUM ( Na )
• Kation utama ekstra seluler
• Fungsi : - mempertahankan cairan tubuh
- konduksi impuls neuromuskuler
- aktivitas enzim
• Kadar normal : 135 – 145 mmol/L
• Hipernatremia : - pemasukan ion Na berlebihan
- kehilangan cairan lebih dari kehilangan ion Na
Air keluar dari sel shg terjadi dehidrasi
•
Hiponatremia : - kehilangan ion Na
- retensi cairan
- ketidakseimbangan air
10
11. KALIUM ( K )
• Elektrolit yg berada pada cairan vaskuler
• 90% dikeluarkan melalui urine
• Fungsi : pengaturan impuls neuromuskuler terutama
denyut jantung
• Kadar normal : 3.5 – 5.0 mmol/L
• Hipokalemia : - kehilangan melalui ginjal
- kehilangan melalui usus
- pemasukan kurang / menurun
• Hiperkalemia : - peningkatan beban
- pergeseran K transeluler
- Ekskresi berkurang
- Pseudo hiperkalemia ( trombositosis, lekositosis )
11
12. KLORIDA ( Cl )
• Anion yg banyak pada cairan ekstra seluler
• Tidak berada dalam serum
• Fungsi : keseimbangan cairan tubuh dan asam
basa.
• dgn Na berperan menentukan osmilalitas
• Kadar normal : 95 -105 mmol/L
• Hiperklorida : - dehidrasi
- kelainan metabolik
- hiperparatiroidisme primer
• Hipoklorida :
- defisiensi besi
- umur lanjut
- kehamilan
- radiasi
12
13. KALSIUM ( Ca )
• Elektrolit yg berada dalam serum
• Fungsi : - keseimbangan elektrolit
- pencegahan tetani
- mendeteksi adanya gangguan paratiroid dan tiroid
• Kadar normal : 2.3 – 2.8 mmol/L
13
14. MAGNESIUM ( Mg )
• Kation pada cairan ekstraseluler dan terbanyak kedua
• Disekresi melalui ginjal dan feses
• Berpengaruh pada peningkatan K, Ca dan protein → aktivasi
neuromuskuler
• Penurunan kadar Mg diikuti penurunan ion lain
• Kadar normal : 85 – 135 mL/min
14
15. POSFOR ( P )
• Anion yg berada dalam darah
• Kadar seimbang dengan kadar Ca yg diatur oleh hormon paratiroid
•Kadar normal : 0.78 – 1.52 mmol/ L
15
16. TRANSPOR AKTIF
POTONGAN MEMBRAN SEL
+
+
-
+
-
+
-
K+ = 150 meq/l
Na = 12 meq/l
-
C.I.S
+
gerakan K secara pasif
-
+
K+ =
4 meq/l
Na = 140
meq/l
gerakan Na+ secara pasif
+
-
K
+
C.E.S
+
POMPA
K+ - Na+
(TRANSPOR AKTIF)
Na+
+
-
+
Na+ - K+ ATP ase
ATP
ADP + ENERGI
16
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
17. AIR MASUK ( ml )
normal
Lingkungan
panas
AIR KELUAR ( ml )
Latihan
berat
normal
Lingkungan
panas
Latihan
berat
Minum
1200
2200
3400
Urine
1400
1200
500
Makan
1000
1000
1150
Kulit
400
(insensibel)
400
400
300
300
450
Paru
400
(insensibel)
300
600
Oksidasi
Keringat
2500
3500
5000
1400
3300
Feses
Jumlah
100
200
200
200
2500
3500
5000
17
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
18. PENGARUH KEHILANGAN CAIRAN EKTRASELULER
ORANG SEHAT ( BB = 70 kg )
C.I.S
28 L
C.E.S = 14 L
C.INTERSTITIAL
10,5 L
60%
15%
PLASMA
3,5 L
5%
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
18
19. KEHILANGAN CAIRAN ISOTONIK DARI CES
3 LITER ( BB = 70 kg )
C.I.S
28 L
C.INTERSTITIAL
PLASMA
8,25 L
2,75 L
C.E.S = 11 L
Penurunan volume plasma = 750 ml (23%)
DEHIDRASI EKSTRASELULAR ISOTONIK
19
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
20. KEHILANGAN CAIRAN HIPOTONIK DARI CES
3 LITER
C.I.S
( BB = 70 kg )
C. INTERSTISIAL
9,74 L
PLASMA
3,26 L
26 L
C.E.S = 13 L
Penurunan volume plasma = 240 ml (7%)
DEHIDRASI EKSTRA DAN INTRASELULAR
HIPERTONIK
20
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
22. Ion Selective ELECTRODE(ISE)
• Sistem Elektrode untuk Ion spesifik
• T.d.:membran yang selektif terhadap suatu
ion
• Berbatasan / berhubungan dengan larutan
yang mengandung ion yang sama dengan
larutan yang ditentukan
• Larutan dalam ini berhubungan dengan
elektroda pembanding yang cocok
• Mengukur aktivitas dan tidak perlu
konsentrasi