3. Obat yang bekerja di GIT atas
Penurun sekresi asam
• Antagonis reseptor H2: cimetidin, ranitidin, famotidin
• Proton pump inhibitor: omeprazole, lansoprazole
Antasida:
• Na Bikarbonat, Mg hidroksida, Al hidroksida
Pelindung mukosa lambung:
• Sukralfat
• Misoprostol: melidungi ulkus yang diinduksi oleh NSAIDs
Antimuntah
• Metoklopramid, domperidon
4. Obat yang bekerja di GIT bawah
Laksatif
• Laksatif yang mengabsorbsi air dan melunakkan feses: Metilselulosa,
MgSO4
• Laksatif stimulan yang meningkatkan kadar air dan elektrolit di feses
serta meningkatkan motilitas: Bisacodyl
• Pelunak feses: parafin cair
Antidiare
• Antimotilitas: Loperamid
• Adsorben: attalpugite, karbon aktif
Terapi Crohn’s diseases
• Sulfasalazin
Inhibitor lipase
• Orlistat: antiobesitas
5. Antimikroba saluran cerna
Antibiotika yang bekerja pada ribosom
dengan menghambat sintesis protein
• Tetrasiklin dan doksisiklin
• Aminoglikosida: neomisin, gentamisin
• Kloramfenikol dan tiamfenikol
Antibiotika yang bekerja menghambat
sintesis DNA
• Sulfonamid, trimetoprim
6. Kasus 1
• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang
ke dokter dengan keluhan diare. Diare dialami
pasien 6 jam setelah mengkonsumsi seafood.
Pasien mengeluh nyeri di ulu hati. Pada
pemeriksaan juga ditemukan urtikaria di
seluruh tubuh pasien. Dokter mendiagnosis
pasien dengan gastroenteritis akut karena
alergi.
• Apakah obat yang tepat untuk pasien?
7. Kasus 2
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke
dokter karena muntah-muntah. Muntah dialami
pasien sejak beberapa jam yang lalu. Selain
muntah pasien juga mengalami diare sejak
kemarin sehari bisa 10 kali. Riwayat demam
disangkal pasien. Pasien sejak seminggu yang lalu
diberhentikan dari pekerjaannya di salah satu
perusahaan swasta, sehingga saat ini tidak
memiliki pekerjaan.
• Apakah terapi yang tepat untuk pasien?