4. SKENARIO KLINIK
• Seorang ibu usia 24 th yang bertempat tinggal di
pemukiman kumuh datang ke tempat praktek kita
membawa bayi laki-laki nya yang berusia 15 bulan.
Dua minggu sebelumnya anak tersebut dirawat di
rumah sakit karena menderita pneumonia. Selama
perawatan tidak didapatkan komplikasi dan setelah
dinyatakan sembuh anak dipulangkan. Untuk
perawatan selanjutnya anak diberikan
suplementasi sirup zinc 1x 20 mg.
5. SKENARIO KLINIK
• Pada kedatangannya ini, si ibu ingin mengetahui
apakah suplementasi zinc yang diberikan oleh
dokter tersebut harus dilanjutkan sampai berapa
lama. Ibu juga ingin mengetahui apa dampaknya
bila ia tidak memberikan suplementasi zinc itu
untuk anaknya. Dari rekam medis terakhir
didapatkan anak dengan status gizi kurang dan
kadar zinc serum 9, 2 μmol/l, pemeriksaan fisik
lainnya dalam batas normal.
6. PERTANYAAN KLINIS
Patient and problem
• Bayi yang berasal dari keluarga golongan sosioekonomi rendah yang tinggal
di daerah kumuh, dengan gizi kurang dan defisiensi zinc
Intervention
• Suplementasi zinc
Comparison
• none
Outcome of interest
• Pneumonia
7. PERTANYAAN KLINIS
• Pada bayi yang berasal dari keluarga golongan
sosioekonomi rendah yang tinggal di daerah
kumuh,dengan gizi kurang dan menderita
defisiensi seng apakah suplementasi zinc dapat
menurunkan resiko terjadinya pneumonia?
8. Strategi pelacakan
•
•
Medline database: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Dengan kata kunci :
- “zinc suplementation”
- pneumonia
- “urban slum”
- child, children
9. • Didapatkan :
● Effect of routine zinc supplementation on
pneumonia in children aged 6 months to 3 years:
randomised controlled trial in an urban slum
● BMJ 2002;324;1358
9
12. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
1. Was the assignment of patients to
treatment randomized? Ya
13. – Di dalam judulnya, dinyatakan bahwa studi tentang efek
suplementasi zinc dalam mencegah terjadinya pneumonia
pada anak usia 6 bln-3 th yang dilaksanakan di daerah
kumuh ini merupakan uji klinis acak
– dalam metode penelitian dijelaskan bahwa randomisasi
dilakukan oleh ahli statistik dari Statens Serum Institut
dengan menggunakan software SAS
13
14.
15. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
2. Was the randomization concealed? Ya
16. – Di dalam metode penelitian dijelaskan bahwa
randomisasi dilakukan oleh ahli statistik dari Statens
Serum Institut yang tidak ikut terlibat dalam penelitian
ini dengan menggunakan software SAS
16
17. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
3. Were the groups similar at the start of the trial? Ya
18. – Di dalam studi ini, tidak ada perbedaan yang
bermakna antara pasien yang mendapatkan
suplementasi zinc dan plasebo
– dapat dilihat dari tabel 1 tentang
karakteristik dasar sampel penelitian
18
19.
20. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
4. Was follow-up of patients sufficiently long
and complete? Ya
21. – Pada studi tentang suplementasi zinc ini,
dapat dilakukan follow up sebesar 88 %
pada kelompok perlakuan dan 91% pada
kelompok kontrol.
– Pasien diikuti selama 4 bulan
21
22.
23. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
● 5. Were all patients analyzed in the groups to which they
were randomized? Ya
● – Dari tabel hasil penelitian dapat dilihat bahwa semua sampel
yang dirandomisasi (1241 orang kelompok perlakuan dan 1241
orang kelompok kontrol) diikutkan dalam analisis.
24.
25. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
6. Were patients, clinicians, and study personnel
kept blind to treatment? Ya
26. – Dalam abstraknya dinyatakan bahwa
penelitian ini merupakan uji klinis acak
buta ganda
– Dalam metodenya dijelaskan bahwa
sirup zinc dan plasebo yang digunakan
memiliki kesamaan dalam bentuk, rasa,
maupun kemasannya.
– Pembutaan juga dilakukan selama analisis
26
27.
28. ARE THE RESULTS OF THIS INDIVIDUAL STUDY VALID?
7. Were groups treated equally, apart from
the experimental therapy? Ya
– Saat enrolment pada kedua
kelompok sama2 diberikan
vitamin A dosis tinggi (100.000 IU
untuk bayi dan 200.000 IU untuk
anak)
– imunisasi dan terapi untuk penyakit
akut dilaksanakan sesuai dengan
protokol WHO
29. ● Saat enrolment pada kedua
kelompok sama2 diberikan vitamin
A dosis tinggi (100.000 IU untuk bayi
dan 200.000 IU untuk anak)
● – imunisasi dan terapi untuk penyakit
akut dilaks
29