2. Pendahuluan
2
- Dermatitis peradangan
kulit sebagai respon terhadap
pengaruh eksogen atau faktor
endogen
Hipersensitifitas terhadap
sengat serangga (insect bite)
disebabkan oleh alergen atau
toksin yang disuntikkan oleh
arhtropoda kedalam tubuh
3. 3
• Insect bite adalah kelainan
akibat gigitan atau tusukan
serangga yang disebabkan
reaksi terhadap toksin atau
alergenarthropoda
Insect bite
Definisi
7. Gigitan/sengatan
serangga
7
Kerusakan keratinosit melepas TNF α sitokin
proinflamasi aktivasi sel T, makrofag, pelepasan sitokin
DAG stimulasi ekspresi dan sintesis protein
AA PG, LT induksi vasodilatasi, pe↑ permeabilitas PD, infiltrasi
limfosit dan lneutrofil, aktivasi sel mast histamin
Merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin,
hillangnya lemak keratinosit, sebagian merusak
membran, sel lisosom, mitokondria/komponen inti
Aktivasi fosfolipase, melepas as. Arakidonat (AA),
Diasilgliserol (DAG), PAF, inositida (IP3)
Peradangan klasik pada kulit eritema, edema,
panas, nyeri
8. Gejala Klinis
8
Reaksi lokal rasa tidak nyaman, gatal, nyeri
sedang atau berat, eritema, jaringan yang
melunak, hangat dan edema
Reaksi lokal yang berat eritema yang
generalized, urtikaria, edema , pruritus
Reaksi sistemik atau anafilaktik gejala bisa
ringan hingga fatal, sesak, mual, muntah, syok
Delayed reaction 10 -14 hari setelah sengatan
mirip serum sickness, demam, malaise, sakit
kepala, urtikaria, limfadenopati dan poliarthritis
11. Prurigo
Erupsi papula
kronik dan
rekurens
Predileksi :
bagian bawah
pantat,
ekstremitas,
terutama
bagian kubiti.
Papul yang
terbentuk kuba
dengan vesikel
pada
puncaknya
Insect bite
Kelainan akibat
gigitan atau
tusukan
serangga yang
disebabkan
reaksi terhadap
toksin atau
allergen yang
dikeluarkan
arthropoda
penyerang
Eritema, edema,
nyeri, pruritus
di sekitar area
yang terkena
gigitan/sengata
n serangga
Urtikaria
Reaksi vaskuler
dikulit akibat
bermacam-
macam sebab
Eritema dan
edema berbatas
tegas kadang
tengah tampak
pucat pada
bagian tengah
Dermatitis
kontak iritan
(DKI)
Dermatitis yang
disebabkan oleh
bahan/substansi
yang menempel
pada kulit
eritema edema,
bula, bisa
nekrosis,
berbatas tegas
pada umumnya
asimetris.
11
12. Penatalaksanaan
12
Disesuaikan dengan berat ringannya keadaan penderita
Terapi topikal : dikompres larutan asam borat 3% atau
kortikosteroid topikal seperti krim hidrokortison 1–2 %
• reaksi berat dengan gejala sistemik pemasangan
torniket proksimal dari tempat gigitan, dan diberi obat
sistemik Injeksi antihistamin seperti klorfeniramin
10 mg atau difenhidramin 50 mg. Adrenalin 1% 0,3-0,5
ml subkutan
13. 13
Antibiotik bila ada infeksi sekunder
Kortikosteroid sistemik penderita yang tidak
tertolong dengan antihistamin atau adrenalin
14. Prognosis
14
Umumnya baik
Kecuali:
- Pasien dengan anafilaksis berat yang tidak
diobati
- Pasien dengan infeksi kronis atau berat
17. PENATALAKSANAAN
Terapi biasanya digunakan untuk menghindari gatal
dan mengontrol terjadinya infeksi sekunder pada kulit.
Gatal biasanya merupakan keluhan utama, campuran
topikal sederhana seperti menthol, fenol, atau
camphor bentuk lotion atau gel dapat membantu
untuk mengurangi gatal, dan juga dapat diberikan
antihistamin oral seperti diphenyhidramin 25-50 mg
untuk mengurangi rasa gatal.