3. DO (DISSOLVED OXYGEN)
Oksigen terlarut (dissolved oxygen,
disingkat DO) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas
air.
Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki
kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai
DO rendah, dapat diketahui bahwa air
tersebut telah tercemar
4. DO (DISSOLVED OXYGEN)
Dalam air, oksigen mengurai komponen kimia
menjadi lebih sederhana. Oksigen mampu untuk
beroksidasi dengan zat pencemar (ex: komponen
organik) sehingga zat tersebut tidak berbahaya
Oksigen diperlukan oleh mikroorganisme yang
bersifat aerob dan anaerob dalam proses
metabolisme
Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme
semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam
air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut
adalah:
5. BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)
Biological Oxygen Demand menunjukkan jumlah
oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk memecahkan bahan-bahan
organik yang terdapat di dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan
beban pencemaran akibat air buangan penduduk
atau industri.
Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah
apabila suatu badan air dicemari oleh zat organik,
bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam
air selama proses oksidasi tersebut yang bisa
mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan
dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut.
6. BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)
Berkurangnya oksigen selama biooksidasi ini
sebenarnya selain digunakan untuk oksidasi bahan
organik, juga digunakan dalam proses sintesa sel
serta oksidasi sel dari mikroorganisme.
Oleh karena itu uji BOD ini tidak dapat digunakan
untuk mengukur jumlah bahan-bahan organik yang
sebenarnya terdapat di dalam air, tetapi hanya
mengukur secara relatif jumlah konsumsi oksigen
yang digunakan untuk mengoksidasi bahan organik
tersebut.
Semakin banyak oksigen yang dikonsumsi, maka
semakin banyak pula kandungan bahan-bahan
organik di dalamnya.
7. PENGUKURAN BOD
Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup
sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen
terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah
pengambilan contoh, kemudian mengukur
kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah
diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan
suhu tetap (20oC) yang sering disebut dengan
DO5.
Selisih DOi dan DO5 (DOi - DO5) merupakan nilai
BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per
liter (mg/L).
9. METODE WINKLER
Prinsip : menggunakan titrasi iodometri
Metode dengan melibatkan ion Mn2+
Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu
ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH – Kl,
sehingga terjadi endapan MnO2
Metode ini dapat digunakan untuk sampel
air sungai dan buangan
11. PENGUKURAN BOD DENGAN DO METER
Prinsip : Menggunakan eletroda yang terdiri dari
katoda dan anoda yang terendam dalam larutan
elektrolit (larutan garam)
Pada DO meter elektroda terdiri dari katoda Ag dan
Anoda Pb atau Au
Sistem elektroda ini dilindungi dengan membran
plastik tertentu yang bersifat permeabel terhadap
oksigen dan hanya oksigen yang dapat menembus
membran tersebut
12. PENGUJIAN COD
COD atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah
jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu
liter sampel air, dimana pengoksidanya adalah
K2Cr2O7 atau KMnO4.
13. PENGUKURAN COD
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah
penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat
(K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan
volume diketahui) yang telah ditambahkan asam
pekat dan katalis perak sulfat, kemudian
dipanaskan selama beberapa waktu.
Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera
dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium
bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan
organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD
dapat ditentukan.
17. INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Beberapa parameter yang digunakan untuk
menentukan derajat pencemaran udara:
Gas SO2
Gas SO2 merupakan gas pencemar di
udara yang konsentrasinya paling tinggi di
daerah kawasan industri dan daerah
perkotaan
Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran
batubara dan bahan bakar minyak.
18. INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Indeks asap
Cara pengukuran indeks asap: Sampel
udara disaring dengan sejenis kertas
(paper tape) dan diukur densitasnya
dengan alat fotoelektrik meter.
Indeks asap bervariasi dari hari ke hari
dan bergantung pada perubahan iklim
19. INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Partikel debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari
hasil sisa pembakaran sampah dan industri
merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur pencemaran
udara.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan
miligram atau mikrogram per meter kubik
udara
20. INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Karbon dioksida
Gas CO2 terutama disebabkan oleh
pembakaran bahan bakar minyak oleh
kendaraan bermotor
Ozon (O3)
Ozon dihasilkan akibat kerja sinar
matahari terhadap asap pembuangan
kendaraan bermotor di kota-kota besar
21. INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Nitrogen dioksida
Gas NO2 dapat dihasilkan baik akibat kegiatan
manusia maupun akibat proses alam seperti
aktivitas gunung berapi
Timah hitam atau timbal (Pb)
Sering dipakai sebagai bahan untuk
menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan
biasanya ditambahkan ke dlam bahan bakar
bensin
22. KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT
Nilai pH
Tingkat peledakan
Reaktivitas
Nilai panas
Nilai entalpi
Suhu nyala
Susunan unsur karbon, hidrogen, belerang, fosfor,
logam berat, logam alkali, material toksik seperti
asbes, arsen dan krom