SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Karakteristik Air Limbah


Diambil dari materi Pelatihan TTG Limbah Cair
               Pusteklim-2012

                               oleh
                    Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D.
Program Studi Teknik Kimia FTI; Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
                    Institut Teknologi Bandung
Karakteristik Fisik
Karakteristik Fisik          Kegunaan
Padatan total                Menilai potensi penggunaan kembali air limbah dan
                             menentukan tipe unit pengolahan yang cocok
Padatan terendapkan          Menentukan apakah padatan dapat mengendap secara
                             gravitasi pada waktu tertentu
Distribusi ukuran partikel   Meniliai Kinerja unit proses pengolahan
Turbiditas                   Menilai kualitas dari air limbah yang telah diolah
Warna                        Menentukan kondisi dari air limbah (aestetik)
Transmitansi                 Menilai kecocokan efluen untuk disinfektan UV
Bau                          Menentukan apakah ada gangguan bau
Temperatur                   Penting sebagai parameter perancangan unit proses biologis
Densitas
Konduktivitas                Menilai kecocokan efluen untuk penggunaan pertanian

                                                        (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
Karakteristik Kimiawi (Anorganik)
 Karakteristik Anorganik    Kegunaan
 Nitrogen total             Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat dekomposisi di
 Fosfor total               dalam air limbah
 pH                         Mengukur tingkat keasaman/kebasaan di dalam air limbah
 Alkalinitas                Mengukur tingkat ‘buffer’ di dalam air limbah
 Klorida (Cl-)              Menilai kecocokan air limbah untuk penggunaan kembali di
                            bidang pertanian
 Sulfat                     Mengukur potensi bau dan berdampak pada pengolahan
                            lumpur yang dihasilkan
 Logam                      Menilai penggunaan kembali air limbah dan efek racun
                            selama pengolahan.
 Unsur/senyawa anorganik Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam air limbah
 spesifik
 Berbagai gas               Melihat keberadaan gas tertentu di dalam air limbah
 (O2, CO2, NH3, H2S, CH4)
                                                      (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
Karakteristik Kimiawi (Organik)
 Karakteristik Anorganik   Kegunaan
 BOD                       Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah air limbah
                           secara biologis
 COD                       Dapat digunakan untuk menggantikan tes BOD
 NOD                       Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah komponen
                           nitrogen di dalam air limbah menjadi nitrat
 TOC                       Dapat digunakan untuk menggantikan tes BOD
 Senyawa spesifik          Menentukan keberadaan senyawa organik tertentu dan
                           menilai apakah perancangan tertentu perlu dilakukan untuk
                           menghilangkan senyawa tersebut

                                                    (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
Karakteristik Biologis
Karakteristik             Kegunaan
Bakteri Coliform          Melihat keberadaan bakteri patogen
Mikroorganisme spesifik   Melihat organisme tertentu untuk melihat penggunaan
                          kembali


                                                  (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
Batasan Air Limbah untuk Industri di Indonesia
                   Parameter                     Konsentrasi (mg/L)
  COD                                                 100-300
  BOD                                                 50-150
  Minyak Nabati                                           5-10
  Minyak Mineral                                       10-50
  Zat Padatan Tersuspensi (TSS)                       200-400
  pH                                                  6.0-9.0
  Temperatur                                          38-40 oC
  Amonia bebas (NH3)                                  1.0-5.0
  Nitrat (NO3-N)                                       20-30
  Senyawa aktif biru metilen                              5-10
  Sulfida (H2S)                                      0.05-0.10
  Fenol                                               0.5-1.0
  Sianida (CN)                                       0.05-0.50
(Sumber: Lampiran C Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995)
Padatan
• Air limbah mengandung berbagai jenis padatan.
• Berdasarkan ukuran partikel, Padatan itu dapat
  diklasifikasikan:
   – Padatan tersuspensi (suspended solid)
     Padatan tersuspensi merupakan padatan yang tersaring di dalam filter.
     Ukuran pori filter dapat bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm.
   – Padatan terlarut (dissolved solid)
     Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos saring dari filter yang
     digunakan.
Padatan
• Padatan tersuspensi (suspended solid)
  Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan
  buangan industri.
  Konsentrasi SS yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan akuatik karena
  menurunkan DO, mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi
  padatan, meningkatkan turbiditas, menghambat pernapasan,
  memusnahkan spawning bed
• Padatan terlarut (dissolved solid)
  Padatan terlarut dapat berupa garam-garam anorganik.
  Padatan terlarut seperti senyawa besi dapat memberi warna di air,
  senyawa karbonat membuat kerak di boiler.
Padatan




                   Alat filter untuk menyaring padatan
   (http://biology.clc.uc.edu/fankhauser/Labs/Microbiology/Drinking
                    _Water/jpgs/Drinking_water.html)
Padatan
• Berdasarkan tingkat volatilitas, Padatan itu dapat
  diklasifikasikan:
   – Padatan volatil (volatile solid)
      Padatan volatil merupakan padatan yang menguap dan terbakar pada
      temperatur 500 ± 50oC.
   – Padatan tetap (fixed solid)
      Padatan tetap merupakan sisa padatan yang masih tertinggal saat
      padatan dipanaskan pada temperatur 500 ± 50oC.
Padatan Terendapkan
                                        • Padatan terendapkan dapat
                                          diukur dengan alat Imhoff cone
                                          dengan cara melihat endapan
                                          di dalam air limbah yang
                                          dimasukkan ke dalam alat
                                          tersebut selama 30 menit.




                 Imhoff cone
(http://www.aquaculturehub.org/photo/imho
          ff-cone?context=popular)
pH
• pH yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup berada
  pada rentang 6-9. Perairan yang baik memiliki rentang pH
  antara 6-8 (air tawar) dan 8.1-8.4 (air laut).
• Asam seperti asam sulfat dapat menyebabkan iritasi bagi
  mata, korosi.
• Basa seperti soda kaustik pada konsentrasi 25 ppm dapat
  membuat ikan mati, kerapuhan, mengganggu pembentukan
  flok, merusak vegetasi.
• Perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan logam-logam
  beracun.
Nitrogen
• Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang
  diperlukan oleh makhluk hidup.
• Apabila kandungan nitrogen di dalam air berlebih, eutrofikasi
  akan terjadi.
• Bentuk Nitrogen di alam dapat bervariasi sesuai dengan
  tingkat oksidasinya :
  -III 0      I     II   III   IV     V
  NH3 – N2 – N2O – NO – N2O3 – NO2 – N2O5
Nitrogen
• Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat
  menjadi racun bagi ikan dan organisme air.
• Konsentrasi nitrat yang tinggi di dalam air dapat
  mengakibatkan methemoglobinemia, kelainan darah bagi
  anak di bawah 3 bulan.
• Bentuk nitrogen yang umum ditemui di dalam air limbah
  adalah : amonia (NH3 ; -III), ion amonium (NH4+; -III), ion nitrit
  (NO2-; +III) dan ion nitrat (NO3-; +V)
• Kandungan nitrogen diukur dengan berbagai metoda, lihat
  Tabel berikutnya
Nitrogen
    • Bentuk-bentuk nitrogen didefinisikan dalam berbagai bentuk:
         Bentuk Nitrogen       Singkatan                 Definisi
Gas amonia                          NH3                    NH3
Ion amonium                         NH4+                  NH4+
Total amonia nitrogen               TANa               NH3 + NH4+
Nitrit                              NO2-                  NO2-
Nitrat                              NO3-                  NO3-
Total anorganik nitrogen            TINa        NH3 + NH4+ + NO2- + NO3-
Total Kjeldahl nitrogen             TKNa         N organik + NH3 + NH4+
Nitrogen organik              N organika            TKN- (NH3 + NH4+)
Total nitrogen                      TNa    N organik + NH3 + NH4+ + NO2- + NO3-
a   Semua bentuk diukur sebagai N
                                                 (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
Fosfor
• Fosfor juga merupakan nutrien yang penting bagi makhluk
  hidup.
• Apabila kosentrasi fosfor juga terlalu tinggi, fosfor juga dapat
  menyebabkan eutrofikasi di lingkungan.
• Bentuk fosfor yang umum ditemukan di perairan adalah
  orthofosfat, polifosfat, dan fosfat organik.
• Orthofosfat dapat berbentuk dalam : PO43-, HPO42-, H2PO4-,
  H3PO4.
• Polifosfat berbentuk molekul dengan dua atau lebih atom P, O
  dan H. Polifosfat perlu dihidrolisis terlebih dahulu dan
  membentuk senyawa orthofosfat.
Sulfur
• Sulfur di dalam air limbah umumnya berbentuk dalam ion sulfat.
• Sulfat direduksi secara anaerobik menjadi H2S dengan reaksi
  sebagai berikut:




• H2S ini dapat dioksidasi lebih lanjut secara biologis menjadi asam
  sulfat yang bersifat korosif.
Minyak dan Lemak
• Minyak dan lemak (oil and grease) merupakan parameter
  yang meliputi lemak, minyak, lilin, dan senyawa-senyawa yang
  terkait.
• Jika senyawa minyak dan lemak tidak dihilangkan dari air
  limbah, senyawa ini dapat mengganggu dengan cara (1)
  membentuk lapisan di permukaan air, (2) mencegah penetrasi
  sinar, (3) menjadi racun bagi beberapa ikan tertentu, (4)
  bahaya kebakaran.
Bahan Berbahaya dan Beracun
• Bahan B3 meliputi logam berat (ferrous dan non-ferrous) dan
  zat kimia
• Logam berat mencakup Al, Sb, As, Ba, Be, Cr, Co, Cd, Cu, Fe,
  Pb, Mn, Hg, Mo, Ni, Se, Ag, Ti, V, Zn.
• Logam berat ini bersifat racun dalam konsentrasi rendah
  terhadap makhluk hidup.
• Senyawa kimia yang beracun meliputi: pestisida, sianida,
  sulfida, fenol, dsb.
BOD
• BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter
  yang dapat mengukur konsentrasi senyawa organik di dalam
  air limbah.
• Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap
  banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk
  mendekomposisi materi organik.
• BOD dilakukan dengan menguji sampel air dengan
  membiarkan pada suhu konstan 20oC selama 5 hari.
• Perairan yang baik memiliki nilai BOD 1-2 ppm.
BOD

                                      • Keuntungan tes BOD
                                       1. Menentukan kebutuhan
                                          oksigen yang akurat yang
                                          diperlukan untuk pengolahan
                                          biologis
                                       2. Menentukan ukuran unit IPAL
                                       3. Menentukan efisiensi beberapa
                                          proses pengolahan
                                       4. Menentukan batas baku mutu
                                          air pengolahan limbah
Prosedur tes BOD (Henze, dkk. 1995)
BOD
• Keterbatasan tes BOD
1. Waktu yang diperlukan untuk tes ini cukup panjang
   (5 hari, 20 hari)
2. Membutuhkan pretreatment apabila limbahnya
   mengandung senyawa racun
3. Hanya mengukur senyawa organik yang
   biodegradabel
4. Uji ini tidak memiliki validitas stokiometrik
BOD




  Kurva BOD (http://www.bre.umd.edu/agtopics/topics-julyaug-20.html)
COD
• COD atau Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran tak
  langsung terhadap banyaknya oksigen yang diperlukan untuk
  mengoksidasi materi organik limbah dengan menggunakan
  senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium permanganat
  (KMnO4) dalam pelarut asam.
• Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD karena banyak bahan
  organik yang dapat dioksidasi secara kimiawi tetapi tidak
  secara biologis.
• COD tidak dapat mengoksidasi senyawa amonia
• Analisis COD dapat dilakukan dengan cepat selama 2 jam.
COD




                 (a)                                              (b)

                Peralatan analitis COD (a) dan vial reagen COD (b)
  (http://www.idswater.com/water/us/chemical_oxygen_demand_analyzer/529/products.html)
  (http://www.camlabworld.com/cod-vials-standards-for-chemical-oxygen-demand-c2866.aspx)
TOD
• TOD atau Total Oxygen Demand merupakan parameter lain
  selain BOD dan COD yang mampu mengukur kebutuhan
  oksigen total yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa
  organik.
• Analisis TOD dilakukan dengan menggunakan katalis tertentu
  (platinum) dan dioksidasi dengan temperatur tinggi (900oC)
• Hasil dari TOD lebih tinggi dibandingkan COD dan BOD.
TOC
• Analisis TOC atau Total Organic Carbon dilakukan dengan
  mengoksidasi senyawa organik menjadi CO2 dengan
  pemanasan. Teknik ini sangat cepat dan hasilnya akurat.
• TOC berbeda baik dengan BOD, COD, maupun TOD karena
  analisis TOC menentukan banyaknya atom karbon dan tidak
  memberikan kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
  oksidasi.
• Analisis TOC membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi
  khusus. Selain itu data perbandingan untuk TOC sangat
  terbatas.
Karakteristik Biologis
                                  • Di dalam air limbah terdapat
                                    berbagai jenis mikroorganisme
                                    seperti virus, bakteri, jamur,
                                    protozoa, nematoda, dll.
                                  • Tujuan dari pengujian mikrobial
                                    adalah untuk mendeteksi bakteri-
                                    bakteri patogen yang dapat
                                    mengganggu kesehatan manusia.
Tes coliform (http://www.water-
                                    Namun, bakteri pembuat penyakit ini
research.net/Watershed/fecalba      tidak mudah diidentifikasi.
           cteria.htm)            • Tes yang digunakan untuk
                                    menentukan kontaminasi umumnya
                                    menggunakan mikroorganisme
                                    coliform.
Daftar Pustaka
• Davis, M.L. 2010. Water and Wastewater Engineering :
        Design Principles and Practice. McGrawHill: New York
• Henze, M.; Harremoes, P.; Jansen, J.C.; Arvin, E. 1995.
        Wastewater Treatment: Biological and Chemical
        Processes. Springer-Verlag: Berlin
• Metcalf dan Eddy. 2004. Wastewater Engineering:
        Treatment and Reuse. McGrawHill: New York

More Related Content

What's hot

Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Ecko Chicharito
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
1106499
 

What's hot (20)

SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
Baku mutu
Baku mutuBaku mutu
Baku mutu
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 

Viewers also liked

Lap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwotoLap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwoto
PARWOTO -
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Indriati Dewi
 

Viewers also liked (20)

Karakteristik limbah
Karakteristik limbahKarakteristik limbah
Karakteristik limbah
 
Karakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestikKarakteristik air limbah domestik
Karakteristik air limbah domestik
 
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair3 teknik dasar pengolahan limbah cair
3 teknik dasar pengolahan limbah cair
 
Tabel penghitung jumlah limbah organik, kebutuhan oksigen, beban limbah organ...
Tabel penghitung jumlah limbah organik, kebutuhan oksigen, beban limbah organ...Tabel penghitung jumlah limbah organik, kebutuhan oksigen, beban limbah organ...
Tabel penghitung jumlah limbah organik, kebutuhan oksigen, beban limbah organ...
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Lap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwotoLap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwoto
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2
 
Tabel penghitung total oksigen (o2) dalam air di wilayah kegiatan budidaya ik...
Tabel penghitung total oksigen (o2) dalam air di wilayah kegiatan budidaya ik...Tabel penghitung total oksigen (o2) dalam air di wilayah kegiatan budidaya ik...
Tabel penghitung total oksigen (o2) dalam air di wilayah kegiatan budidaya ik...
 
Tabel penghitung kebutuhan oksigen, beban limbah bahan organik, total oksigen...
Tabel penghitung kebutuhan oksigen, beban limbah bahan organik, total oksigen...Tabel penghitung kebutuhan oksigen, beban limbah bahan organik, total oksigen...
Tabel penghitung kebutuhan oksigen, beban limbah bahan organik, total oksigen...
 
Permenkes 416 1990 syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
Permenkes 416 1990 syarat-syarat dan pengawasan kualitas airPermenkes 416 1990 syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
Permenkes 416 1990 syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsite
 
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
PERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbahPERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbah
 

Similar to Karakteristik air limbah

Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Lutfia Nur Izzati
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
Fransiska Puteri
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
Novriadi10
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013
Pipo Aziz
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi
Lia Murti Tirtayasa
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Asida Gumara
 

Similar to Karakteristik air limbah (20)

4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
 
Pengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxPengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptx
 
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Cod bod
Cod bodCod bod
Cod bod
 
1. MENGENAL LIMBAH CAIR.pptx
1. MENGENAL LIMBAH CAIR.pptx1. MENGENAL LIMBAH CAIR.pptx
1. MENGENAL LIMBAH CAIR.pptx
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
 
Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013Tugas kimia 01 des 2013
Tugas kimia 01 des 2013
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi
 
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.pptPengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
Pengantar Pengolahan Air Bersih Seleksi CPNS.ppt
 
Pengenalan SPAB
Pengenalan SPABPengenalan SPAB
Pengenalan SPAB
 
IPAL.pptx
IPAL.pptxIPAL.pptx
IPAL.pptx
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
 

Karakteristik air limbah

  • 1. Karakteristik Air Limbah Diambil dari materi Pelatihan TTG Limbah Cair Pusteklim-2012 oleh Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D. Program Studi Teknik Kimia FTI; Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Institut Teknologi Bandung
  • 2. Karakteristik Fisik Karakteristik Fisik Kegunaan Padatan total Menilai potensi penggunaan kembali air limbah dan menentukan tipe unit pengolahan yang cocok Padatan terendapkan Menentukan apakah padatan dapat mengendap secara gravitasi pada waktu tertentu Distribusi ukuran partikel Meniliai Kinerja unit proses pengolahan Turbiditas Menilai kualitas dari air limbah yang telah diolah Warna Menentukan kondisi dari air limbah (aestetik) Transmitansi Menilai kecocokan efluen untuk disinfektan UV Bau Menentukan apakah ada gangguan bau Temperatur Penting sebagai parameter perancangan unit proses biologis Densitas Konduktivitas Menilai kecocokan efluen untuk penggunaan pertanian (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
  • 3. Karakteristik Kimiawi (Anorganik) Karakteristik Anorganik Kegunaan Nitrogen total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat dekomposisi di Fosfor total dalam air limbah pH Mengukur tingkat keasaman/kebasaan di dalam air limbah Alkalinitas Mengukur tingkat ‘buffer’ di dalam air limbah Klorida (Cl-) Menilai kecocokan air limbah untuk penggunaan kembali di bidang pertanian Sulfat Mengukur potensi bau dan berdampak pada pengolahan lumpur yang dihasilkan Logam Menilai penggunaan kembali air limbah dan efek racun selama pengolahan. Unsur/senyawa anorganik Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam air limbah spesifik Berbagai gas Melihat keberadaan gas tertentu di dalam air limbah (O2, CO2, NH3, H2S, CH4) (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
  • 4. Karakteristik Kimiawi (Organik) Karakteristik Anorganik Kegunaan BOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah air limbah secara biologis COD Dapat digunakan untuk menggantikan tes BOD NOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah komponen nitrogen di dalam air limbah menjadi nitrat TOC Dapat digunakan untuk menggantikan tes BOD Senyawa spesifik Menentukan keberadaan senyawa organik tertentu dan menilai apakah perancangan tertentu perlu dilakukan untuk menghilangkan senyawa tersebut (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
  • 5. Karakteristik Biologis Karakteristik Kegunaan Bakteri Coliform Melihat keberadaan bakteri patogen Mikroorganisme spesifik Melihat organisme tertentu untuk melihat penggunaan kembali (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
  • 6. Batasan Air Limbah untuk Industri di Indonesia Parameter Konsentrasi (mg/L) COD 100-300 BOD 50-150 Minyak Nabati 5-10 Minyak Mineral 10-50 Zat Padatan Tersuspensi (TSS) 200-400 pH 6.0-9.0 Temperatur 38-40 oC Amonia bebas (NH3) 1.0-5.0 Nitrat (NO3-N) 20-30 Senyawa aktif biru metilen 5-10 Sulfida (H2S) 0.05-0.10 Fenol 0.5-1.0 Sianida (CN) 0.05-0.50 (Sumber: Lampiran C Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995)
  • 7. Padatan • Air limbah mengandung berbagai jenis padatan. • Berdasarkan ukuran partikel, Padatan itu dapat diklasifikasikan: – Padatan tersuspensi (suspended solid) Padatan tersuspensi merupakan padatan yang tersaring di dalam filter. Ukuran pori filter dapat bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm. – Padatan terlarut (dissolved solid) Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos saring dari filter yang digunakan.
  • 8. Padatan • Padatan tersuspensi (suspended solid) Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan buangan industri. Konsentrasi SS yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan akuatik karena menurunkan DO, mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi padatan, meningkatkan turbiditas, menghambat pernapasan, memusnahkan spawning bed • Padatan terlarut (dissolved solid) Padatan terlarut dapat berupa garam-garam anorganik. Padatan terlarut seperti senyawa besi dapat memberi warna di air, senyawa karbonat membuat kerak di boiler.
  • 9. Padatan Alat filter untuk menyaring padatan (http://biology.clc.uc.edu/fankhauser/Labs/Microbiology/Drinking _Water/jpgs/Drinking_water.html)
  • 10. Padatan • Berdasarkan tingkat volatilitas, Padatan itu dapat diklasifikasikan: – Padatan volatil (volatile solid) Padatan volatil merupakan padatan yang menguap dan terbakar pada temperatur 500 ± 50oC. – Padatan tetap (fixed solid) Padatan tetap merupakan sisa padatan yang masih tertinggal saat padatan dipanaskan pada temperatur 500 ± 50oC.
  • 11. Padatan Terendapkan • Padatan terendapkan dapat diukur dengan alat Imhoff cone dengan cara melihat endapan di dalam air limbah yang dimasukkan ke dalam alat tersebut selama 30 menit. Imhoff cone (http://www.aquaculturehub.org/photo/imho ff-cone?context=popular)
  • 12. pH • pH yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup berada pada rentang 6-9. Perairan yang baik memiliki rentang pH antara 6-8 (air tawar) dan 8.1-8.4 (air laut). • Asam seperti asam sulfat dapat menyebabkan iritasi bagi mata, korosi. • Basa seperti soda kaustik pada konsentrasi 25 ppm dapat membuat ikan mati, kerapuhan, mengganggu pembentukan flok, merusak vegetasi. • Perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan logam-logam beracun.
  • 13. Nitrogen • Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang diperlukan oleh makhluk hidup. • Apabila kandungan nitrogen di dalam air berlebih, eutrofikasi akan terjadi. • Bentuk Nitrogen di alam dapat bervariasi sesuai dengan tingkat oksidasinya : -III 0 I II III IV V NH3 – N2 – N2O – NO – N2O3 – NO2 – N2O5
  • 14. Nitrogen • Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat menjadi racun bagi ikan dan organisme air. • Konsentrasi nitrat yang tinggi di dalam air dapat mengakibatkan methemoglobinemia, kelainan darah bagi anak di bawah 3 bulan. • Bentuk nitrogen yang umum ditemui di dalam air limbah adalah : amonia (NH3 ; -III), ion amonium (NH4+; -III), ion nitrit (NO2-; +III) dan ion nitrat (NO3-; +V) • Kandungan nitrogen diukur dengan berbagai metoda, lihat Tabel berikutnya
  • 15. Nitrogen • Bentuk-bentuk nitrogen didefinisikan dalam berbagai bentuk: Bentuk Nitrogen Singkatan Definisi Gas amonia NH3 NH3 Ion amonium NH4+ NH4+ Total amonia nitrogen TANa NH3 + NH4+ Nitrit NO2- NO2- Nitrat NO3- NO3- Total anorganik nitrogen TINa NH3 + NH4+ + NO2- + NO3- Total Kjeldahl nitrogen TKNa N organik + NH3 + NH4+ Nitrogen organik N organika TKN- (NH3 + NH4+) Total nitrogen TNa N organik + NH3 + NH4+ + NO2- + NO3- a Semua bentuk diukur sebagai N (Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
  • 16. Fosfor • Fosfor juga merupakan nutrien yang penting bagi makhluk hidup. • Apabila kosentrasi fosfor juga terlalu tinggi, fosfor juga dapat menyebabkan eutrofikasi di lingkungan. • Bentuk fosfor yang umum ditemukan di perairan adalah orthofosfat, polifosfat, dan fosfat organik. • Orthofosfat dapat berbentuk dalam : PO43-, HPO42-, H2PO4-, H3PO4. • Polifosfat berbentuk molekul dengan dua atau lebih atom P, O dan H. Polifosfat perlu dihidrolisis terlebih dahulu dan membentuk senyawa orthofosfat.
  • 17. Sulfur • Sulfur di dalam air limbah umumnya berbentuk dalam ion sulfat. • Sulfat direduksi secara anaerobik menjadi H2S dengan reaksi sebagai berikut: • H2S ini dapat dioksidasi lebih lanjut secara biologis menjadi asam sulfat yang bersifat korosif.
  • 18. Minyak dan Lemak • Minyak dan lemak (oil and grease) merupakan parameter yang meliputi lemak, minyak, lilin, dan senyawa-senyawa yang terkait. • Jika senyawa minyak dan lemak tidak dihilangkan dari air limbah, senyawa ini dapat mengganggu dengan cara (1) membentuk lapisan di permukaan air, (2) mencegah penetrasi sinar, (3) menjadi racun bagi beberapa ikan tertentu, (4) bahaya kebakaran.
  • 19. Bahan Berbahaya dan Beracun • Bahan B3 meliputi logam berat (ferrous dan non-ferrous) dan zat kimia • Logam berat mencakup Al, Sb, As, Ba, Be, Cr, Co, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, Mo, Ni, Se, Ag, Ti, V, Zn. • Logam berat ini bersifat racun dalam konsentrasi rendah terhadap makhluk hidup. • Senyawa kimia yang beracun meliputi: pestisida, sianida, sulfida, fenol, dsb.
  • 20. BOD • BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter yang dapat mengukur konsentrasi senyawa organik di dalam air limbah. • Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi organik. • BOD dilakukan dengan menguji sampel air dengan membiarkan pada suhu konstan 20oC selama 5 hari. • Perairan yang baik memiliki nilai BOD 1-2 ppm.
  • 21. BOD • Keuntungan tes BOD 1. Menentukan kebutuhan oksigen yang akurat yang diperlukan untuk pengolahan biologis 2. Menentukan ukuran unit IPAL 3. Menentukan efisiensi beberapa proses pengolahan 4. Menentukan batas baku mutu air pengolahan limbah Prosedur tes BOD (Henze, dkk. 1995)
  • 22. BOD • Keterbatasan tes BOD 1. Waktu yang diperlukan untuk tes ini cukup panjang (5 hari, 20 hari) 2. Membutuhkan pretreatment apabila limbahnya mengandung senyawa racun 3. Hanya mengukur senyawa organik yang biodegradabel 4. Uji ini tidak memiliki validitas stokiometrik
  • 23. BOD Kurva BOD (http://www.bre.umd.edu/agtopics/topics-julyaug-20.html)
  • 24. COD • COD atau Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi materi organik limbah dengan menggunakan senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium permanganat (KMnO4) dalam pelarut asam. • Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD karena banyak bahan organik yang dapat dioksidasi secara kimiawi tetapi tidak secara biologis. • COD tidak dapat mengoksidasi senyawa amonia • Analisis COD dapat dilakukan dengan cepat selama 2 jam.
  • 25. COD (a) (b) Peralatan analitis COD (a) dan vial reagen COD (b) (http://www.idswater.com/water/us/chemical_oxygen_demand_analyzer/529/products.html) (http://www.camlabworld.com/cod-vials-standards-for-chemical-oxygen-demand-c2866.aspx)
  • 26. TOD • TOD atau Total Oxygen Demand merupakan parameter lain selain BOD dan COD yang mampu mengukur kebutuhan oksigen total yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa organik. • Analisis TOD dilakukan dengan menggunakan katalis tertentu (platinum) dan dioksidasi dengan temperatur tinggi (900oC) • Hasil dari TOD lebih tinggi dibandingkan COD dan BOD.
  • 27. TOC • Analisis TOC atau Total Organic Carbon dilakukan dengan mengoksidasi senyawa organik menjadi CO2 dengan pemanasan. Teknik ini sangat cepat dan hasilnya akurat. • TOC berbeda baik dengan BOD, COD, maupun TOD karena analisis TOC menentukan banyaknya atom karbon dan tidak memberikan kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk oksidasi. • Analisis TOC membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi khusus. Selain itu data perbandingan untuk TOC sangat terbatas.
  • 28. Karakteristik Biologis • Di dalam air limbah terdapat berbagai jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, nematoda, dll. • Tujuan dari pengujian mikrobial adalah untuk mendeteksi bakteri- bakteri patogen yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Tes coliform (http://www.water- Namun, bakteri pembuat penyakit ini research.net/Watershed/fecalba tidak mudah diidentifikasi. cteria.htm) • Tes yang digunakan untuk menentukan kontaminasi umumnya menggunakan mikroorganisme coliform.
  • 29. Daftar Pustaka • Davis, M.L. 2010. Water and Wastewater Engineering : Design Principles and Practice. McGrawHill: New York • Henze, M.; Harremoes, P.; Jansen, J.C.; Arvin, E. 1995. Wastewater Treatment: Biological and Chemical Processes. Springer-Verlag: Berlin • Metcalf dan Eddy. 2004. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. McGrawHill: New York