SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Pencemaran Udara
 Hujan asam adalah hasil dari emisi sulfur oksida (SOx)

dan nitrogen oksida (NOx) yang berinteraksi dengan uap
air dan cahaya yang secara kimia berubah kepada
senyawa asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) dan
asam nitrat (HNO3).
 Baru-baru ini yang juga menjadi masalah di stratosfir
adalah akibat penipasan ozon sbagai reaksi ozon dan
CFC yang digunakan untuk bahan semprot dan
AC/kulkas. Karena O3 menipis maka sinar ultraviolet
dapat lansung mencapai bumi yang dapat menyebabkan
bahaya untuk tanaman , binatang, dan manusia.











Partikulat mempunyai ukuran diameternya besar dari 0,002 μm dan
kecil dari 500 μm.
Debu adalah partikel padat yang kecil hasil proses pemecahan massa
yang besar seperti penggerusan, penggilingan, blasting, dll. Debu
mempunyai ukuran partikel dari 1,0 sampai 10000 μm.
Asap adalah partikel padat yang halus sebagai hasil dari pembakaran
yang tidak sempurna dari parikel organik seperti batubara, kayu,
ataupun tembakau yang terutama dari karbon dan bahan yang dapat
terbakar lainnya ukuran 0,5 – 1 μm.
Jelaga adalah partikel padat yang halus ( 0,03 – 0,3 μm ) seringkali dari
oksida-oksida logam Zn dan Pb terbentuk dari kondensasi uap bahan
padat.
Abu berterbangan adalah partikel halus yang tidak terbakar dapat dari
senyawa metalik dan mineral yang mempunyai ukuran seperti debu.
Kabut adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari kondensasi
uap dengan ukuran diameternya kurang dari 10 μm.
Spray adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari cairan induk
seperti pestisida dan herbisida dan ukurannya adalah 10 – 1000 μm.










Pengukuran polutan Udara
Pengukuran dengan sensitivitas tinggi adalah sangat dibutuhkan.
Instrumen sampling dengan sistem analisis otomatis yang dapat
menyimpan dan mencetak data.
Pemantauan sumbernya biasanya dilengkapi dengan tanda bahaya
(alarm).
Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang
diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan umbrascope.
Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan ukuran
diameter diatas 10 μm dapat menggunakan “dust fall jars”.
Uap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi gas. Gas
CO dapat dilakukan dengan metode gravimetri, dan proses kalorimeter,
kimia elektrokimia. Sedangkan oksida-oksida sulfur dapat diukur
dengan metode kalorimetri dan konduktometer.
Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan dengan
metode kalorimeter Jacob-Hockeiser dan Gries-Hosvay, oksidan
fotokimia dilakukan dengan metode Kalium Iodida.
















Metode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang umum yaitu dengan
sampling udara ambien dan sampling sumber. Kedua jenis tersebut mempunyai
tujuan masing-masingnya.
Sampling udara ambien bertujuan untuk;
Mengetahui tingkat pencemaran suatu lokasi
Keperluan pengumpulan data
Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran
Mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian.
Dalam pelaksanaannya dialukan dalam beberapa cara:
Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil, mingguan dan teratur
Sampling kontinyu pada saat tertentu saja.
Sampling udara Sumber (Emisi) bertujuan untuk:
Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan
oleh suatu sumber.
Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan
industri dan lingkungan
Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian
pencemaran udara.
Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source), ataupun garis (line
source). Sumber utama yang diawasi dan dipantau adalah sumber tetap, sedangkan
sumber bergerak di laksanakan tersendiri.
Dampak polutan udara pada kesehatan dan lingkungan.
Karbon monoksida
 Emisi CO di negara berkembang, dengan nyata meningkat 40 %
dari emisi dunia tahun 1980 sampai 58% dalam tahun 2005.
 CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan CO mempunyai
dampak pada kesehatan manusia karena affinitas hemoglobin
dalam darah untuk CO adalah kira-kira 240 kali dari affinitas untuk
oksigen. Segera setelah terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi
dengan atom besi dari kompleks protohaem dalam hemoglobin
untuk menghasilkan karboksihemoglobin (COHb).
Tingkat COHb dalam manusia dapat mencapai 3 %. Kenaikan
tingkat COHb adalah berbahaya untuk orang-orang yang
berpenyakit hati dan pernapasan, wanita hamil, dan anak-anak.
Tingkat COHb mendekati 1,2 sampai 1,5 % di dapatkan dalam
populasi normal.
 HIDROKARBON
 Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terutama terdiri dari C dan H









(alifatik dan aromatik).
Hidrokarbon adalah perangsang pembentukan Ozon. Senyawa aromatik
dalam bensin merangsang pembentukan nitrogen oksida, dan hidrokarbon
berinteraksi dengan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari
membentuk ozon.
Pada konsentrasi tinggi hidrokaron menyebabkan sedikit iritasi dari mucosa
dan umumnya mempunyai dampak narkotik.
Benzen yang dipergunakan dalam kebanyakan industri diklasifikasikan
sebagai senyawa karsinogen bagi manusia karena hubungannya dengan
leukimia untuk orang dewasa.
Formal dehid juga dapat mengganggu kesehatan dan kemungkinan
karsinogen. Batu bara dan petroleum adalah dua reservoar besar organik
dari mana senyawa aromatik didapatkan. Petroleum adalah sumber utama
dari benzen, toluen, dan xylen semuanya digunakan dalam industri kimia
dan dalam produksi bensin tinggi oktan.
Ironisnya keputusan AS menukar Pb pada tahun 1970-an dengan senyawa
aromatik yang sebelumnya 1% menjadi 25 % pada tahun 1990. Maksimum
permisibel level benzen dan aromatik kebanyakan negara adalah 3 % dan
30 %.
 Oksida Nitrogen
 Oksida nitrogen dengan istilah NOx terdiri dari NO (nitrogen










monoksida), N2O (Nitrous oksida), dan NO2 (nitrogen
dioksida).
Oksida nitrogen di atmosfir mengurangi visibilitas, membantu
pembentukan asam aerosol, kontribusi terhadap pemanasan
global dan sebagai katalis dekomposisi ozon di baian atas
atmosfir.
Nitrogen oksida juga dapat membentuk ozon lansung
berinteraksi dengan hidrokarbon dengan adanya sinar.
Nitrogen dioksida adalah menyebabkan iritasi pernapasan dan
berbahaya terhadap paru-paru (irreversible) terhadap orang
yang terkena paparannya dalam waktu yang lama.
Dampak kesehatan lainnya terhadap mata, ketegangan dada,
dan sakit kepala. Orang yang berpenyakit asma sangat
berbahaya terhadap pengaruh ini dan terhadap bronkhitis.
Oksida-oksida nitrogen dihasilkan selama pembakaran bahan
bakar dalam pembakaran internal mesin.










Bahan Partikulat Tersuspensi (BPT)
BPT adalah partikel dengan ukuran 10 mikron atau kurang, yang tinggal
di atmosfir lebih lama dari partikel besar.
Di atmosfir BPT mengurangi jarak pandangan dan bereaksi dengan
partikel polutan udara lain untuk membentuk polutan baru.
BPT juga menyumbang terhadap penyakit pernapasan dengan
penetrasi yang dalam kedalam pernapasan yang dalam. Dampak toksis
tergantung pada sifat fisika dan kimia alam, terutama untuk gas-gas
yang terserap pada permukaannya atau terserap kedalam.
Sumber BPT terutama dari pembakaran bahan bakar disel dalam truk
dan bus.
Global Environment System (GEMS) meneliti penyebaran global
partikulat dari 1980-1984 mendapatkan bahwa tingkat BPT
diperbolehkan pada 37 dari 41 kota mengikuti aturan WHO atau
melebihi.
Bank Dunia memperkirakan bahwa peranan BPT sampai tingkat aman
dapat mengurangi kematian dini 300.000 s/d 700.000 per tahun di
negara berkembang.
 Timah hitam (Pb).
 Dampak neurologik, reproduktiv, dan kemungkinan hipertensi sebagai








akibat Pb.
Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan dosis utama
Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu kewaktu dan keluarnya
sedikit sekali.
Kejadian medik sekarang memperlihatkan bahwa perkembangan system
saraf otak anak-anak dapat terpengaruh pada tingkat Pb-darah 10g/dl.
Neuralgik dan kerusakan lainnya disebabkan oleh keracunan Pb mungkin
irreversibel, dan pemaparan akut kadang-kadang menyebabkan kematian.
Selain itu berdampak pada sel darah, dan metabolisme vitamin D dan
kalsium. Korelasi yang pasti ditemukan antara tingkat Pb dalam bensin dan
dalam aliran darah manusia.
Sebagai catatan Penambahan Pb dalam bensin secara drastis menurun di
AS antara tahun 1972 dan 1984, dan penurunan yang tajam dalam tingkat
Pb lingkungan (ambien) sejalan dengan tingkat Pb darah yang di pantau
pada saat yang sama. Kontributor Pb udara adalah metal smelter, Pabrik
baterai, dan emisi dari fuel additivies dan bensin bertimbal. Sumber utama
dari bentuk organiknya adalah tetra-alkyl-lead additive bensin.
 Gas Rumah Kaca. (Karbon dioksida dan Pengaruh Rumah

kaca).
 Peningkatan Karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), metan
(CH4) , ozon ground-level (O3), dan khlorofluorokarbon (CFCs),
Gas-gas ini menyerap radiasi inframerah (IR) dari bumi, dan
berdampak permukaan bumi terselimuti oleh gas tersebut yang
mengakibatkan panasnya terperangkap di bumi dan menyebabkan
dampak rumah kaca.
 Perkiraan 50 % pemanasan global adalah kontribusi CO2, CFCs
adalah 20 %, metan (CH4) adalah 16 %, ozon (O3) ground-level
kira-kira 8%, N2O adalah 6 %. CFCs , CH4 , O3, dan N2O
menyerap radiasi inframerah yang lebih efektiv dari pada CO2, dan
secara keseluruhan kemampuan heat-trappingnya kemungkinan
sama dengan CO2.
 Ozone (O3).
 Ozon terdapat di atmosfir dapat berbahaya atau

menguntungkan bagi kehidupan dan kesehatan,
tergantung kepada ketinggiannya.
 Ozon pada ketinggian sampai dengan 15 km (altitude rendah)
adalah disebut sebagai ozon troposfir adalah berbahaya. Hal
ini karena ozon dapat membentuk deret reaksi kimia yang sulit
antara hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen dengan adanya
cahaya mata hari.
 Ozon merupakan senyawa induk fotokimia kabut, dan dalam
satu atau dua jam dengan kabut diudara dapat menghasilkan
batuk, sakit pernapasan dan kehilangan fungsi jantung
sementara,
 Pengulangan paparan ozon dapat berakibat pada jantung
secara permanen atau pengembangan penyakit jantung koronis
seperti fibrosis pulmonari.
Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
Pencemaran Udara

More Related Content

What's hot (20)

Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
 
Penyehatan udara
Penyehatan udaraPenyehatan udara
Penyehatan udara
 
Ozon
OzonOzon
Ozon
 
Dimang ghjgg
Dimang ghjggDimang ghjgg
Dimang ghjgg
 
Tugas magang arma
Tugas magang armaTugas magang arma
Tugas magang arma
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
pencemaran udara
pencemaran udarapencemaran udara
pencemaran udara
 
emisi gas buang
emisi gas buangemisi gas buang
emisi gas buang
 
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBALLAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Geografi presentasi
Geografi presentasiGeografi presentasi
Geografi presentasi
 
Polusi Udara
Polusi UdaraPolusi Udara
Polusi Udara
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusiaDampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Prolabir 1
Prolabir 1Prolabir 1
Prolabir 1
 
Presentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udaraPresentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udara
 
Laporan Kimia - uji karbon
Laporan Kimia - uji karbonLaporan Kimia - uji karbon
Laporan Kimia - uji karbon
 
Pencemaran udar apptfarah
Pencemaran udar apptfarahPencemaran udar apptfarah
Pencemaran udar apptfarah
 

Viewers also liked

LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRIMawar 99
 
SIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMSIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMMawar 99
 
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRMawar 99
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANMawar 99
 
Sergio Quilici Portfolio
Sergio Quilici PortfolioSergio Quilici Portfolio
Sergio Quilici Portfoliosergio_quilici
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaMawar 99
 
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro Branding
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro BrandingTa en tydelig posisjon med godt innhold. Metro Branding
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro BrandingChristian Omvik
 
How does you media product represent particular social
How does you media product represent particular socialHow does you media product represent particular social
How does you media product represent particular socialMarypearl Appiah
 
Wholesaler presentation 20NOV2013
Wholesaler presentation 20NOV2013Wholesaler presentation 20NOV2013
Wholesaler presentation 20NOV2013frbuchanan
 
Garanzia per i giovani
Garanzia per i giovaniGaranzia per i giovani
Garanzia per i giovaniParma Couture
 
Ley 31 1995 actulizada 2013
Ley 31 1995 actulizada 2013Ley 31 1995 actulizada 2013
Ley 31 1995 actulizada 2013feo8
 
DC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualDC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualMawar 99
 
EPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualEPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualMawar 99
 
Desmistificando a inclusão
Desmistificando a inclusãoDesmistificando a inclusão
Desmistificando a inclusãoSilvia Maltempi
 
Acto creativo n 2 julian loayza
Acto creativo n 2  julian loayzaActo creativo n 2  julian loayza
Acto creativo n 2 julian loayzaguestaaf8e1
 

Viewers also liked (20)

LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
 
SIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMSIKLUS ALAM
SIKLUS ALAM
 
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
 
Sergio Quilici Portfolio
Sergio Quilici PortfolioSergio Quilici Portfolio
Sergio Quilici Portfolio
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
 
Mi proyecto de vida
Mi proyecto de vidaMi proyecto de vida
Mi proyecto de vida
 
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro Branding
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro BrandingTa en tydelig posisjon med godt innhold. Metro Branding
Ta en tydelig posisjon med godt innhold. Metro Branding
 
Evaluation Question 7
Evaluation Question 7Evaluation Question 7
Evaluation Question 7
 
How does you media product represent particular social
How does you media product represent particular socialHow does you media product represent particular social
How does you media product represent particular social
 
Wholesaler presentation 20NOV2013
Wholesaler presentation 20NOV2013Wholesaler presentation 20NOV2013
Wholesaler presentation 20NOV2013
 
Medha acrylics
Medha acrylicsMedha acrylics
Medha acrylics
 
Garanzia per i giovani
Garanzia per i giovaniGaranzia per i giovani
Garanzia per i giovani
 
Sreedhar_Bandaru_M
Sreedhar_Bandaru_MSreedhar_Bandaru_M
Sreedhar_Bandaru_M
 
Ley 31 1995 actulizada 2013
Ley 31 1995 actulizada 2013Ley 31 1995 actulizada 2013
Ley 31 1995 actulizada 2013
 
Artist casestudy
Artist casestudyArtist casestudy
Artist casestudy
 
DC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualDC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension Manual
 
EPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualEPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users Manual
 
Desmistificando a inclusão
Desmistificando a inclusãoDesmistificando a inclusão
Desmistificando a inclusão
 
Acto creativo n 2 julian loayza
Acto creativo n 2  julian loayzaActo creativo n 2  julian loayza
Acto creativo n 2 julian loayza
 

Similar to Pencemaran Udara

PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxgitadiandra
 
Pencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.pptPencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.pptWindyaKuliah
 
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran UdaraPowerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udaramandika68
 
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptxPENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptxAlifiaPutriMilenia1
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKmery gita
 
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraSally Atika
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDebora Febriyanti
 

Similar to Pencemaran Udara (20)

Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
 
Gas Rumah Kaca
Gas Rumah KacaGas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca
 
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
 
Pencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.pptPencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.ppt
 
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran UdaraPowerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
 
PENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptxPENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptx
 
PB 3. PENCEMARAN UDARA.ppt
PB 3. PENCEMARAN UDARA.pptPB 3. PENCEMARAN UDARA.ppt
PB 3. PENCEMARAN UDARA.ppt
 
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptxPENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Sda udara
Sda udaraSda udara
Sda udara
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udara
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
 
Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
Bahaya monoksida
Bahaya monoksidaBahaya monoksida
Bahaya monoksida
 
lingkungan hidup
lingkungan hiduplingkungan hidup
lingkungan hidup
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 

More from Mawar 99

REKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRREKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRMawar 99
 
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
PRINSIP DASARMawar 99
 
PERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENPERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENMawar 99
 
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRPENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRMawar 99
 
PENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIPENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIMawar 99
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
LIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKLIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKMawar 99
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANMawar 99
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANMawar 99
 
Inptools Manual
Inptools ManualInptools Manual
Inptools ManualMawar 99
 
EPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitEPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitMawar 99
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganMawar 99
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaMawar 99
 

More from Mawar 99 (13)

REKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRREKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIR
 
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
PRINSIP DASAR
 
PERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENPERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGEN
 
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRPENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
 
PENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIPENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYI
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
LIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKLIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIK
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
 
Inptools Manual
Inptools ManualInptools Manual
Inptools Manual
 
EPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitEPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's Toolkit
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa Lingkungan
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah Pancasila
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Pencemaran Udara

  • 2.
  • 3.
  • 4.  Hujan asam adalah hasil dari emisi sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) yang berinteraksi dengan uap air dan cahaya yang secara kimia berubah kepada senyawa asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).  Baru-baru ini yang juga menjadi masalah di stratosfir adalah akibat penipasan ozon sbagai reaksi ozon dan CFC yang digunakan untuk bahan semprot dan AC/kulkas. Karena O3 menipis maka sinar ultraviolet dapat lansung mencapai bumi yang dapat menyebabkan bahaya untuk tanaman , binatang, dan manusia.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.        Partikulat mempunyai ukuran diameternya besar dari 0,002 μm dan kecil dari 500 μm. Debu adalah partikel padat yang kecil hasil proses pemecahan massa yang besar seperti penggerusan, penggilingan, blasting, dll. Debu mempunyai ukuran partikel dari 1,0 sampai 10000 μm. Asap adalah partikel padat yang halus sebagai hasil dari pembakaran yang tidak sempurna dari parikel organik seperti batubara, kayu, ataupun tembakau yang terutama dari karbon dan bahan yang dapat terbakar lainnya ukuran 0,5 – 1 μm. Jelaga adalah partikel padat yang halus ( 0,03 – 0,3 μm ) seringkali dari oksida-oksida logam Zn dan Pb terbentuk dari kondensasi uap bahan padat. Abu berterbangan adalah partikel halus yang tidak terbakar dapat dari senyawa metalik dan mineral yang mempunyai ukuran seperti debu. Kabut adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari kondensasi uap dengan ukuran diameternya kurang dari 10 μm. Spray adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari cairan induk seperti pestisida dan herbisida dan ukurannya adalah 10 – 1000 μm.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.        Pengukuran polutan Udara Pengukuran dengan sensitivitas tinggi adalah sangat dibutuhkan. Instrumen sampling dengan sistem analisis otomatis yang dapat menyimpan dan mencetak data. Pemantauan sumbernya biasanya dilengkapi dengan tanda bahaya (alarm). Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan umbrascope. Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan ukuran diameter diatas 10 μm dapat menggunakan “dust fall jars”. Uap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi gas. Gas CO dapat dilakukan dengan metode gravimetri, dan proses kalorimeter, kimia elektrokimia. Sedangkan oksida-oksida sulfur dapat diukur dengan metode kalorimetri dan konduktometer. Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan dengan metode kalorimeter Jacob-Hockeiser dan Gries-Hosvay, oksidan fotokimia dilakukan dengan metode Kalium Iodida.
  • 15.               Metode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang umum yaitu dengan sampling udara ambien dan sampling sumber. Kedua jenis tersebut mempunyai tujuan masing-masingnya. Sampling udara ambien bertujuan untuk; Mengetahui tingkat pencemaran suatu lokasi Keperluan pengumpulan data Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran Mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian. Dalam pelaksanaannya dialukan dalam beberapa cara: Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil, mingguan dan teratur Sampling kontinyu pada saat tertentu saja. Sampling udara Sumber (Emisi) bertujuan untuk: Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan oleh suatu sumber. Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan industri dan lingkungan Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian pencemaran udara. Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source), ataupun garis (line source). Sumber utama yang diawasi dan dipantau adalah sumber tetap, sedangkan sumber bergerak di laksanakan tersendiri.
  • 16. Dampak polutan udara pada kesehatan dan lingkungan. Karbon monoksida  Emisi CO di negara berkembang, dengan nyata meningkat 40 % dari emisi dunia tahun 1980 sampai 58% dalam tahun 2005.  CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan CO mempunyai dampak pada kesehatan manusia karena affinitas hemoglobin dalam darah untuk CO adalah kira-kira 240 kali dari affinitas untuk oksigen. Segera setelah terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi dengan atom besi dari kompleks protohaem dalam hemoglobin untuk menghasilkan karboksihemoglobin (COHb). Tingkat COHb dalam manusia dapat mencapai 3 %. Kenaikan tingkat COHb adalah berbahaya untuk orang-orang yang berpenyakit hati dan pernapasan, wanita hamil, dan anak-anak. Tingkat COHb mendekati 1,2 sampai 1,5 % di dapatkan dalam populasi normal.
  • 17.
  • 18.
  • 19.  HIDROKARBON  Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terutama terdiri dari C dan H      (alifatik dan aromatik). Hidrokarbon adalah perangsang pembentukan Ozon. Senyawa aromatik dalam bensin merangsang pembentukan nitrogen oksida, dan hidrokarbon berinteraksi dengan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari membentuk ozon. Pada konsentrasi tinggi hidrokaron menyebabkan sedikit iritasi dari mucosa dan umumnya mempunyai dampak narkotik. Benzen yang dipergunakan dalam kebanyakan industri diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogen bagi manusia karena hubungannya dengan leukimia untuk orang dewasa. Formal dehid juga dapat mengganggu kesehatan dan kemungkinan karsinogen. Batu bara dan petroleum adalah dua reservoar besar organik dari mana senyawa aromatik didapatkan. Petroleum adalah sumber utama dari benzen, toluen, dan xylen semuanya digunakan dalam industri kimia dan dalam produksi bensin tinggi oktan. Ironisnya keputusan AS menukar Pb pada tahun 1970-an dengan senyawa aromatik yang sebelumnya 1% menjadi 25 % pada tahun 1990. Maksimum permisibel level benzen dan aromatik kebanyakan negara adalah 3 % dan 30 %.
  • 20.  Oksida Nitrogen  Oksida nitrogen dengan istilah NOx terdiri dari NO (nitrogen      monoksida), N2O (Nitrous oksida), dan NO2 (nitrogen dioksida). Oksida nitrogen di atmosfir mengurangi visibilitas, membantu pembentukan asam aerosol, kontribusi terhadap pemanasan global dan sebagai katalis dekomposisi ozon di baian atas atmosfir. Nitrogen oksida juga dapat membentuk ozon lansung berinteraksi dengan hidrokarbon dengan adanya sinar. Nitrogen dioksida adalah menyebabkan iritasi pernapasan dan berbahaya terhadap paru-paru (irreversible) terhadap orang yang terkena paparannya dalam waktu yang lama. Dampak kesehatan lainnya terhadap mata, ketegangan dada, dan sakit kepala. Orang yang berpenyakit asma sangat berbahaya terhadap pengaruh ini dan terhadap bronkhitis. Oksida-oksida nitrogen dihasilkan selama pembakaran bahan bakar dalam pembakaran internal mesin.
  • 21.        Bahan Partikulat Tersuspensi (BPT) BPT adalah partikel dengan ukuran 10 mikron atau kurang, yang tinggal di atmosfir lebih lama dari partikel besar. Di atmosfir BPT mengurangi jarak pandangan dan bereaksi dengan partikel polutan udara lain untuk membentuk polutan baru. BPT juga menyumbang terhadap penyakit pernapasan dengan penetrasi yang dalam kedalam pernapasan yang dalam. Dampak toksis tergantung pada sifat fisika dan kimia alam, terutama untuk gas-gas yang terserap pada permukaannya atau terserap kedalam. Sumber BPT terutama dari pembakaran bahan bakar disel dalam truk dan bus. Global Environment System (GEMS) meneliti penyebaran global partikulat dari 1980-1984 mendapatkan bahwa tingkat BPT diperbolehkan pada 37 dari 41 kota mengikuti aturan WHO atau melebihi. Bank Dunia memperkirakan bahwa peranan BPT sampai tingkat aman dapat mengurangi kematian dini 300.000 s/d 700.000 per tahun di negara berkembang.
  • 22.
  • 23.  Timah hitam (Pb).  Dampak neurologik, reproduktiv, dan kemungkinan hipertensi sebagai      akibat Pb. Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan dosis utama Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu kewaktu dan keluarnya sedikit sekali. Kejadian medik sekarang memperlihatkan bahwa perkembangan system saraf otak anak-anak dapat terpengaruh pada tingkat Pb-darah 10g/dl. Neuralgik dan kerusakan lainnya disebabkan oleh keracunan Pb mungkin irreversibel, dan pemaparan akut kadang-kadang menyebabkan kematian. Selain itu berdampak pada sel darah, dan metabolisme vitamin D dan kalsium. Korelasi yang pasti ditemukan antara tingkat Pb dalam bensin dan dalam aliran darah manusia. Sebagai catatan Penambahan Pb dalam bensin secara drastis menurun di AS antara tahun 1972 dan 1984, dan penurunan yang tajam dalam tingkat Pb lingkungan (ambien) sejalan dengan tingkat Pb darah yang di pantau pada saat yang sama. Kontributor Pb udara adalah metal smelter, Pabrik baterai, dan emisi dari fuel additivies dan bensin bertimbal. Sumber utama dari bentuk organiknya adalah tetra-alkyl-lead additive bensin.
  • 24.  Gas Rumah Kaca. (Karbon dioksida dan Pengaruh Rumah kaca).  Peningkatan Karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), metan (CH4) , ozon ground-level (O3), dan khlorofluorokarbon (CFCs), Gas-gas ini menyerap radiasi inframerah (IR) dari bumi, dan berdampak permukaan bumi terselimuti oleh gas tersebut yang mengakibatkan panasnya terperangkap di bumi dan menyebabkan dampak rumah kaca.  Perkiraan 50 % pemanasan global adalah kontribusi CO2, CFCs adalah 20 %, metan (CH4) adalah 16 %, ozon (O3) ground-level kira-kira 8%, N2O adalah 6 %. CFCs , CH4 , O3, dan N2O menyerap radiasi inframerah yang lebih efektiv dari pada CO2, dan secara keseluruhan kemampuan heat-trappingnya kemungkinan sama dengan CO2.
  • 25.
  • 26.
  • 27.  Ozone (O3).  Ozon terdapat di atmosfir dapat berbahaya atau menguntungkan bagi kehidupan dan kesehatan, tergantung kepada ketinggiannya.  Ozon pada ketinggian sampai dengan 15 km (altitude rendah) adalah disebut sebagai ozon troposfir adalah berbahaya. Hal ini karena ozon dapat membentuk deret reaksi kimia yang sulit antara hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen dengan adanya cahaya mata hari.  Ozon merupakan senyawa induk fotokimia kabut, dan dalam satu atau dua jam dengan kabut diudara dapat menghasilkan batuk, sakit pernapasan dan kehilangan fungsi jantung sementara,  Pengulangan paparan ozon dapat berakibat pada jantung secara permanen atau pengembangan penyakit jantung koronis seperti fibrosis pulmonari.