SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Created By :
A. Ita Juwita, S.Si., M.Si.
PENDAHULUAN
• Pengolah limbah gas secara
teknis dilakukan dengan
menambahkan alat bantu
yang dapat mengurangi
pencemaran udara.
• Pencemaran udara
sebenarnya dapat berasal dari
limbah berupa gas atau
materi partikulat yang
terbawa bersama gas
tersebut.
PENANGANAN LIMBAH GAS
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara
Pembuangan
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen
oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui
beberapa metode:
• Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara
hasil pembakaran bahan bakar dengan cara
desulfurisasi menggunakan filter basah (wet
scrubber).
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
• Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran.
• Produksi gas karbon monoksida dan
hidrokarbon dari hasil pembakaran kendaraan
bermotor dapat dikurangi dengan cara
memasang alat pengubah katalitik (catalytic
converter) untuk menyempurnakan
pembakaran.
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari
Udara Pembuangan
a. Filter Udara
• Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar
pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas
ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang
saja yang keluar dari cerobong.
• Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap
diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah
penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti
dengan yang baru.
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari
Udara Pembuangan
b. Pengendap Siklon
• Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah
pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan
atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
• Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan
gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja
dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke
bawah.
• Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh
siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran
debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
2. Menghilangkan Materi Partikulat
Dari Udara Pembuangan
c. Filter Basah
• Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau
Wet Collectors.
• Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan
udara yang kotor dengan cara menyemprotkan
air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang
kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara
yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan
ikut semprotkan air turun ke bawah.
2. Menghilangkan Materi Partikulat
Dari Udara Pembuangan
d. Pengendap Sistem Gravitasi
• Alat pengendap ini hanya digunakan untuk
membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya
relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih.
• Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan
mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang
dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi
perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed
drop), partikel udara kotor akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi)
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari
Udara Pembuangan
e. Pengendap Elektrostatik
• Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk
membersihkan udara yang kotor dalam jumlah
(volume) yang relatif besar dan pengotor
udaranya adalah aerosol atau uap air.
• Alat ini dapat membersihkan udara secara
cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah
relatif bersih.
PEMANFAATAN LIMBAH GAS
• Indonesia memiliki limbah gas atau cadangan
gas yang cukup besar, gas yang dimaksudkan
disini adalah gas CO2.
• Cadangan gas CO2 cukup besar sehingga perlu
dilakukan pengelolaan agar mengahasilkan
produk yang bernilai ekonomi.
PEMANFAATAN LIMBAH GAS
Gas CO2 ini dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan berbagai jenis produk diantaranya :
• Dry Ice (Es Kering)
• Natrium karbonat (Na2CO3), dimana gas CO2
direaksikan atau diabsorpsi dengan
menggunakan bahan kimia NaOH
• Kalsium karbonat light, (kalsium karbonat
ringan), dimana gas CO2 direaksikan atau
diabsorpsi dengan menggunakan larutan Ca(OH)2
PEMANFAATAN LIMBAH GAS
• Limbah gas metana (CH4), Limbah gas CH4 ini dapat
bersumber dari tempat penampungan akhir (TPA)
sampah, limbah organik yang menumpuk, dimana pada
proses penampungan sampah dan bahan organik akan
terjadi proses pembusukan atau penguraian bahan
organik membentuk gas CH4, gas CH4ini perlu dikelola
untuk menjadi bahan bakar.
• Konsepnya adalah dengan memasukkan pipa-pipa yang
didesain sedemikian rupa dan gas CH4 bisa masuk
kedalam pipa dan dialirkan sebagai bahan bakar.
PEMANFAATAN LIMBAH GAS
• Limbah gas SO2 dan SO3 dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan bahan asam sulfat
(H2SO4), yaitu dengan mereaksikan atau
absorpsi gas SO2 atau SO3 dengan air,
konsentrasi H2SO4 yang dihasilkan selanjutnya
dimurnikan sehingga dihasilkan asam sulfat
dengan kualitas tinggi.
DEFENISI LIMBAH B3
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995)
Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia
DEFENISI LIMBAH B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan
lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain.
PENGOLAHAN LIMBAH B3
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat
begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke
lingkungan , karena mengandung bahan yang dapat
membahayakan manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih
khusus dibanding limbah yang bukan B3.
• Limbah B3 perlu diolah, baik secara
fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak
berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah
diolah limbah B3 masih memerlukan metode
pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko
terjadi pencemaran. Beberapa metode penanganan
limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai
berikut.
1. Metode pengolahan secara
kimia, fisik dan biologi
• Stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan
bentuk fisik dan sifat kimia dengan
menambahkan bahan peningkat atau senyawa
pereaksi tertentu untuk memperkecil atau
membatasi pelarutan, pergerakan, atau
penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang.
• Contoh bahan yang dapat digunakan untuk
proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur
(Ca(OH)2), dan bahan termoplastik.
• Metode insinerasi (pembakaran) dapat
diterapkan untuk memperkecil volume
B3 namun saat melakukan pembakaran
perlu dilakukan pengontrolan ketat agar
gas beracun hasil pembakaran tidak
mencemari udara.
• Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang
telah cukup berkembang saat ini dikenal dengan
istilah bioremediasi dan viktoremediasi.
• Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan
mikroorganisme lain untuk mendegradasi/
mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi
adalah penggunaan tumbuhan untuk
mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan
beracun dari tanah.
• Bioremediasi dan viktoremediasisangat
bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh
limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih muran
dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik.
• Namun, proses ini juga masih memiliki
kelemahan. Proses Bioremediasi dan
Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga
membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
membersihkan limbah B3, terutama dalam skala
besar.
• Selain itu, karena menggunakan makhluk
hidup, proses ini dikhawatirkan dapat membawa
senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai
makanan di ekosistem.
Metode Pembuangan Limbah B3
a. Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)
• Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak
membahayakan manusia adalah dengan cara
memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan
batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah
dangkal maupun air tanah dalam.
• Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap dilapisan
itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air.
Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya
kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan
batuan akibat gempa sehingga limbah merembes
kelapisan tanah.
b. Kolam penyimpanan (surface impoundments)
• limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-
kolam yang memang dibuat untuk limbah B3.
Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang
dapat mencegah perembesan limbah.
• Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan
terkosentrasi dan mengendap di dasar..
Kelemahan metode ini adalah memakan
lahan karena limbah akan semakin
tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan
kebocoran lapisan pelindung, dan ikut
menguapnya senyawa B3 bersama air
limbah sehingga mencemari udara
c. Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)
• Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus
pengamanan tinggi.
• Pada metode ini, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau
tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain
khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3.
• Landffill ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang
lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu
dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat
menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif.
Namun, metode secure landfill merupakan metode yang
memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi
kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang
karena limbah akan semakin menumpuk.
Pengolahan limbah gas dan b3

More Related Content

What's hot

Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumYoussii Ajaahh
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetrijundizg
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahDzikri Imaduddin
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Instansi
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 

What's hot (20)

Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbahPeran bakteri dalam pengolahan limbah
Peran bakteri dalam pengolahan limbah
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 

Viewers also liked

Penanggulangan limbah gas
Penanggulangan limbah gasPenanggulangan limbah gas
Penanggulangan limbah gasEko Supriyadi
 
Penanganan limbah B3
Penanganan limbah B3 Penanganan limbah B3
Penanganan limbah B3 Atiyah Yovers
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraHilya Fithri
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Pencemaran partikulat dan so2
Pencemaran partikulat dan so2Pencemaran partikulat dan so2
Pencemaran partikulat dan so2Ismi Fawaid
 
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...Ahmad Wildan
 
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Carolina Silaen
 
Macam macam polusi lingkungan
Macam macam polusi lingkunganMacam macam polusi lingkungan
Macam macam polusi lingkunganKamal Qrimly
 
Formulir Perubahan Data Consultant
Formulir Perubahan Data ConsultantFormulir Perubahan Data Consultant
Formulir Perubahan Data ConsultantOctavia Wahyu
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaEdoy Mulyana
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaIvho Mamonto
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriAlleya Hanifa
 

Viewers also liked (20)

Penanggulangan limbah gas
Penanggulangan limbah gasPenanggulangan limbah gas
Penanggulangan limbah gas
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
LIMBAH
LIMBAHLIMBAH
LIMBAH
 
Penanganan limbah B3
Penanganan limbah B3 Penanganan limbah B3
Penanganan limbah B3
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udara
 
Pengolahan Limbah Padat Industri
Pengolahan Limbah Padat IndustriPengolahan Limbah Padat Industri
Pengolahan Limbah Padat Industri
 
Incineration
IncinerationIncineration
Incineration
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Pencemaran partikulat dan so2
Pencemaran partikulat dan so2Pencemaran partikulat dan so2
Pencemaran partikulat dan so2
 
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...
Optimasi pengolahan limbah cair tahu dengan pendeteksi laju produksi gas seba...
 
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkungan Ppt lingkungan
Ppt lingkungan
 
Macam macam polusi lingkungan
Macam macam polusi lingkunganMacam macam polusi lingkungan
Macam macam polusi lingkungan
 
Formulir Perubahan Data Consultant
Formulir Perubahan Data ConsultantFormulir Perubahan Data Consultant
Formulir Perubahan Data Consultant
 
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsaNota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
Nota teknis, sop, estimasi pengolahan limbah pt. gsa
 
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannyaDampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
Dampak limbah-b3-dan-upaya-pengelolaannya
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
Penanganan limbah
Penanganan limbahPenanganan limbah
Penanganan limbah
 

Similar to Pengolahan limbah gas dan b3

PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxAlexBono3
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahWulung Gono
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbahRATNATRI
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.pptDienMarcella1
 
penyehatan tanah 2.pptx
penyehatan tanah 2.pptxpenyehatan tanah 2.pptx
penyehatan tanah 2.pptxCutjuliana4
 
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxdesign thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxDarielTema
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif1106499
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxFandaNurUtami
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxkahard1102
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfHendrawanSetya
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptalextugas
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxDohotMaruliPurba
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianidarramdan383
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan airAgus Tri
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfAgus Tri
 
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)Rachmad Ardhianto
 

Similar to Pengolahan limbah gas dan b3 (20)

PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptxPPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
PPT_PENGENDALIAN KONTAMINASI.pptx
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
2_Pengolahan_limbah_cair.ppt
 
penyehatan tanah 2.pptx
penyehatan tanah 2.pptxpenyehatan tanah 2.pptx
penyehatan tanah 2.pptx
 
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxdesign thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptx
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
 
DESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.pptDESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.ppt
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianida
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)
Week 11 perancangan tpa sampah (gas bio)
 

More from Nur Chawhytz

Struktur atom and spu
Struktur atom and spuStruktur atom and spu
Struktur atom and spuNur Chawhytz
 
Perencanaan (modul c)
Perencanaan (modul c)Perencanaan (modul c)
Perencanaan (modul c)Nur Chawhytz
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangNur Chawhytz
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENNur Chawhytz
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Nur Chawhytz
 
11 rahasia memulai bisnis tanpa uang
11 rahasia memulai bisnis tanpa uang11 rahasia memulai bisnis tanpa uang
11 rahasia memulai bisnis tanpa uangNur Chawhytz
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatNur Chawhytz
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarNur Chawhytz
 
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURA
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURAPRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURA
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURANur Chawhytz
 

More from Nur Chawhytz (19)

Bahan ajar chart
Bahan ajar chartBahan ajar chart
Bahan ajar chart
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
 
Alat mikro
Alat mikroAlat mikro
Alat mikro
 
Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4Ddm agro modul 4
Ddm agro modul 4
 
Ddm agro modul 6
Ddm agro modul 6Ddm agro modul 6
Ddm agro modul 6
 
Agro.agama
Agro.agamaAgro.agama
Agro.agama
 
Struktur atom and spu
Struktur atom and spuStruktur atom and spu
Struktur atom and spu
 
Perencanaan (modul c)
Perencanaan (modul c)Perencanaan (modul c)
Perencanaan (modul c)
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udang
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Tpki materi 1
Tpki materi 1Tpki materi 1
Tpki materi 1
 
Tpki 6
Tpki 6Tpki 6
Tpki 6
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
11 rahasia memulai bisnis tanpa uang
11 rahasia memulai bisnis tanpa uang11 rahasia memulai bisnis tanpa uang
11 rahasia memulai bisnis tanpa uang
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURA
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURAPRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURA
PRODUK SAMPING TANAMAN HORTIKULTURA
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 

Pengolahan limbah gas dan b3

  • 1. Created By : A. Ita Juwita, S.Si., M.Si.
  • 2. PENDAHULUAN • Pengolah limbah gas secara teknis dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran udara. • Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawa bersama gas tersebut.
  • 3. PENANGANAN LIMBAH GAS 1. Mengontrol Emisi Gas Buang 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
  • 4. 1. Mengontrol Emisi Gas Buang Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode: • Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).
  • 5. 1. Mengontrol Emisi Gas Buang • Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara menurunkan suhu pembakaran. • Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
  • 6. 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan a. Filter Udara • Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. • Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
  • 7. 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan b. Pengendap Siklon • Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. • Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah. • Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
  • 8. 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan c. Filter Basah • Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. • Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
  • 9. 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan d. Pengendap Sistem Gravitasi • Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. • Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), partikel udara kotor akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi)
  • 10. 2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan e. Pengendap Elektrostatik • Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. • Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
  • 11. PEMANFAATAN LIMBAH GAS • Indonesia memiliki limbah gas atau cadangan gas yang cukup besar, gas yang dimaksudkan disini adalah gas CO2. • Cadangan gas CO2 cukup besar sehingga perlu dilakukan pengelolaan agar mengahasilkan produk yang bernilai ekonomi.
  • 12. PEMANFAATAN LIMBAH GAS Gas CO2 ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis produk diantaranya : • Dry Ice (Es Kering) • Natrium karbonat (Na2CO3), dimana gas CO2 direaksikan atau diabsorpsi dengan menggunakan bahan kimia NaOH • Kalsium karbonat light, (kalsium karbonat ringan), dimana gas CO2 direaksikan atau diabsorpsi dengan menggunakan larutan Ca(OH)2
  • 13. PEMANFAATAN LIMBAH GAS • Limbah gas metana (CH4), Limbah gas CH4 ini dapat bersumber dari tempat penampungan akhir (TPA) sampah, limbah organik yang menumpuk, dimana pada proses penampungan sampah dan bahan organik akan terjadi proses pembusukan atau penguraian bahan organik membentuk gas CH4, gas CH4ini perlu dikelola untuk menjadi bahan bakar. • Konsepnya adalah dengan memasukkan pipa-pipa yang didesain sedemikian rupa dan gas CH4 bisa masuk kedalam pipa dan dialirkan sebagai bahan bakar.
  • 14. PEMANFAATAN LIMBAH GAS • Limbah gas SO2 dan SO3 dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan asam sulfat (H2SO4), yaitu dengan mereaksikan atau absorpsi gas SO2 atau SO3 dengan air, konsentrasi H2SO4 yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan sehingga dihasilkan asam sulfat dengan kualitas tinggi.
  • 15. DEFENISI LIMBAH B3 Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia
  • 16. DEFENISI LIMBAH B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999 limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
  • 17. PENGOLAHAN LIMBAH B3 • Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan , karena mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. • Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
  • 18. 1. Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi • Stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang. • Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (Ca(OH)2), dan bahan termoplastik.
  • 19. • Metode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume B3 namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari udara.
  • 20. • Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang telah cukup berkembang saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. • Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/ mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah.
  • 21. • Bioremediasi dan viktoremediasisangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih muran dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik. • Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses Bioremediasi dan Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. • Selain itu, karena menggunakan makhluk hidup, proses ini dikhawatirkan dapat membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem.
  • 22. Metode Pembuangan Limbah B3 a. Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection) • Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. • Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah.
  • 23. b. Kolam penyimpanan (surface impoundments) • limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam- kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. • Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar.. Kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara
  • 24. c. Landfill untuk limbah B3 (secure landfils) • Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. • Pada metode ini, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. • Landffill ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk.