SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah terdapatnya
satu atau lebih kontaminan ( yaitu ; debu,
jelaga, gas, kabut, bau, asap atau uap) di
atmosfir dalam jumlah yang cukup, yang
bersifat dan dalam jangka waktu terentu akan
membahayakan kehidupan manusia,
tumbuhan , dan binatang.
   Satuan pengukuran Partikulat fallout (jatuhan)
    dinyatakan dalam mg/cm2 per waktu (mg/cm2, bulan
    atau mg/cm2, tahun). Pengukuran partikulat tersuspensi
    dan kontaminan gas diberikan dalam masa persatuan
    volume seperti mikrogram per meter kubik (μg/m3) yang
    sebelumnya dalam ppm. Perubahan ppm menjadi μg/m3
     dapat dilakukan sebebagi berikut;
                    ppm x Berat Molekul        x 103
   μg/m3 =
                                L/mol
   Liter per mol dipengaruhi oleh suhu dan tekanan gas,
    menurut hukum Avogadro adalah satu mol dari gas
    menempati volume yang sama dengan satu mol gas
    lainnya pada tekanan dan temperatur yang sama. Pada
    273o K atau 0oC dan tekanan 1 atm (760 mmHg) dalam
    kondisi standar untuk kebanyakan reaksi kimia volume
    ini adalah 22,4 liter/mol.
Kebanyakan regulasi untuk penentuan kualitas udara acuannya pada
   25oC dan 760 mmHg, sementara pengukuran 21,1oC dan 760
   mmHg. Untuk merubah liter/mol dapat digunakan rumus berikut;
V1 P1                 V2 P2
            =
  T1                    T2
V1, P1, dan T1 sehubungan dengan keadaan diatas dari 22,4 liter/mol
   pada 273o K dan 760 mmHg dan V2, P2, dan T2 berhubungan
   dengan kondisi sebenarnya yang akan dihitung.
Contoh: Penentuan hubungan volume, suhu, dan tekanan. Tentukan
   volume yang ditempati 2 mol gas pada 25oC dan 820 mmHg.
Jawab:
1. Persamaan
V1 P1                 V2 P2
            =
  T1                    T2
2 mol x 22,4 L/mol x 760 mmHg           V2 x 820 mmHg
                                     =
               273 o K                     (273 + 25) o K
2. V2 dapat dicari
          2 x 22,4 x 760 x 298
V2 =
              273 x 820
V2 = 45,32 Liter
   Hujan asam adalah hasil dari emisi sulfur oksida
    (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) yang berinteraksi
    dengan uap air dan cahaya yang secara kimia
    berubah kepada senyawa asam kuat seperti asam
    sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).
   Baru-baru ini yang juga menjadi masalah di stratosfir
    adalah akibat penipasan ozon sbagai reaksi ozon
    dan CFC yang digunakan untuk bahan semprot dan
    AC/kulkas. Karena O3 menipis maka sinar ultraviolet
    dapat lansung mencapai bumi yang dapat
    menyebabkan bahaya untuk tanaman , binatang, dan
    manusia.
   Contoh : Sampel udara dianalisis pada 0o C dan 1 atm
    dilaporkan mengandung 9 ppm CO. Tentukan
    konsentraso ekivalen CO dalam μg/m3 dan mg/m3 .
   Jawab :
   1. Persamaan
                  ppm x Berat Molekul       x 103
   μg/m3 =
                              L/mol
   2. Berat Molekul CO = 12 + 16 = 28 g/mol
   3. Pada 0oC dan 1 atm tekanan (760 mmHg) volume
    gas adalah 22,4 liter/mol
   4. Masukan kedalam persamaan
              9x 10-6 x 28 g/mol x 103 L/m3 x 106 μg/g
   μg/m3 =
                             22,4 L/mol
   CO = 11.250 μg/m3 = 11,25 mg/m3
Sumber Pencemaran Udara
     Sumber pencemaran dapat dibagi dalam
     empat kelompok utama yaitu:
1.   Transportasi kendaraan (motor, pesawat,
     kereta api, kapal, dan penanganan dan
     evaporasi minyak)
2.   Pembakaran tetap (perumahan, tempat
     komersial, tenaga imdustri termasuk pemanas,
     termasuk pusat tenaga listrik).
3.   Proses Industri (kimia, metalurgi, industri
     kertas, dan kilang minyak)
4.   Disposal limbah padat (bahan dari rumah, batu
     bara, pembakaran daerah pertanian).
   Partikulat mempunyai ukuran diameternya besar dari 0,002 μm dan
    kecil dari 500 μm.
   Debu adalah partikel padat yang kecil hasil proses pemecahan massa
    yang besar seperti penggerusan, penggilingan, blasting, dll. Debu
    mempunyai ukuran partikel dari 1,0 sampai 10000 μm.
   Asap adalah partikel padat yang halus sebagai hasil dari pembakaran
    yang tidak sempurna dari parikel organik seperti batubara, kayu,
    ataupun tembakau yang terutama dari karbon dan bahan yang dapat
    terbakar lainnya ukuran 0,5 – 1 μm.
   Jelaga adalah partikel padat yang halus ( 0,03 – 0,3 μm ) seringkali
    dari oksida-oksida logam Zn dan Pb terbentuk dari kondensasi uap
    bahan padat.
   Abu berterbangan adalah partikel halus yang tidak terbakar dapat dari
    senyawa metalik dan mineral yang mempunyai ukuran seperti debu.
   Kabut adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari kondensasi
    uap dengan ukuran diameternya kurang dari 10 μm.
   Spray adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari cairan induk
    seperti pestisida dan herbisida dan ukurannya adalah 10 – 1000 μm.
Pengukuran polutan Udara

   Pengukuran dengan sensitivitas tinggi adalah sangat
    dibutuhkan. Instrumen sampling dengan sistem analisis otomatis yang
    dapat menyimpan dan mencetak data.
   Pemantauan sumbernya biasanya dilengkapi dengan tanda bahaya
    (alarm).
   Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang
    diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan umbrascope.
   Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan ukuran
    diameter diatas 10 μm dapat menggunakan “dust fall jars”.
   Uap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi gas. Gas
    CO dapat dilakukan dengan metode gravimetri, dan proses kalorimeter,
    kimia elektrokimia. Sedangkan oksida-oksida sulfur dapat diukur
    dengan metode kalorimetri dan konduktometer.
   Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan
    dengan metode kalorimeter Jacob-Hockeiser dan Gries-Hosvay,
    oksidan fotokimia dilakukan dengan metode Kalium Iodida.
    Metode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang umum
     yaitu dengan sampling udara ambien dan sampling sumber. Kedua jenis
     tersebut mempunyai tujuan masing-masingnya.
    Sampling udara ambien bertujuan untuk ;
1.   Mengetahui tingkat pencemaran suatu lokasi
2.   Keperluan pengumpulan data
3.   Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran
4.   Mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian.
    Dalam pelaksanaannya dialukan dalam beberapa cara:
    Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil, mingguan dan
     teratur
    Sampling kontinyu pada saat tertentu saja.
    Sampling udara Sumber (Emisi) bertujuan untuk:
1.   Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang
     dihasilkan oleh suatu sumber.
2.   Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk
     kebutuhan industri dan lingkungan
3.   Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian
     pencemaran udara.
4.   Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source), ataupun
     garis (line source). Sumber utama yang diawasi dan dipantau adalah
     sumber tetap, sedangkan sumber bergerak di laksanakan tersendiri.
Dampak polutan udara pada
       kesehatan dan lingkungan.
   Karbon monoksida
   Emisi CO di negara berkembang, dengan nyata meningkat 40 %
    dari emisi dunia tahun 1980 sampai 58% dalam tahun 2005.
   CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
    dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan CO mempunyai
    dampak pada kesehatan manusia karena affinitas hemoglobin
    dalam darah untuk CO adalah kira-kira 240 kali dari affinitas untuk
    oksigen. Segera setelah terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi
    dengan atom besi dari kompleks protohaem dalam hemoglobin
    untuk menghasilkan karboksihemoglobin (COHb).
   Tingkat COHb dalam manusia dapat mencapai 3 %. Kenaikan
    tingkat COHb adalah berbahaya untuk orang-orang yang
    berpenyakit hati dan pernapasan, wanita hamil, dan anak-anak.
    Tingkat COHb mendekati 1,2 sampai 1,5 % di dapatkan dalam
    populasi normal.
   Tingkat 10% COHb belum mempunyai pengaruh.
   Tingkat antara 10–30% akan menyebabkan sakit
    kepala.
   Pada tingkat 30-40% menyebabkan sakit kepala
    yang hebat, lemah, mengurangi penglihatan dan
    kolapse.
   Bila 70-80% dapat menyebabkan meninggal dalam
    waktu beberapa jam,
   Dan pada 80-90 % meninggal dalam waktu kurang
    dari 1 jam.
   Apabila 90% dapat meninggal dalam waktu beberapa
    menit.
HIDROKARBON
   Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terutama terdiri dari C
    dan H (alifatik dan aromatik).
   Hidrokarbon adalah perangsang pembentukan Ozon. Senyawa
    aromatik dalam bensin merangsang pembentukan nitrogen oksida,
    dan hidrokarbon berinteraksi dengan nitrogen oksida dengan
    adanya sinar matahari membentuk ozon.
   Pada konsentrasi tinggi hidrokarbon menyebabkan sedikit iritasi dari
    mucosa dan umumnya mempunyai dampak narkotik.
   Benzen yang dipergunakan dalam kebanyakan industri
    diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogen bagi manusia karena
    hubungannya dengan leukimia untuk orang dewasa.
   Formal dehid juga dapat mengganggu kesehatan dan kemungkinan
    karsinogen. Batu bara dan petroleum adalah dua reservoar besar
    organik dari mana senyawa aromatik didapatkan. Petroleum adalah
    sumber utama dari benzen, toluen, dan xylen semuanya digunakan
    dalam industri kimia dan dalam produksi bensin tinggi oktan.
   Ironisnya keputusan AS menukar Pb pada tahun 1970-an dengan
    senyawa aromatik yang sebelumnya 1% menjadi 25 % pada tahun
    1990. Maksimum permisibel level benzen dan aromatik kebanyakan
    negara adalah 3 % dan 30 %.
Oksida Nitrogen
   Oksida nitrogen dengan istilah NOx terdiri dari NO
    (nitrogen monoksida), N2O (Nitrous oksida), dan NO2
    (nitrogen dioksida).
   Oksida nitrogen di atmosfir mengurangi visibilitas,
    membantu pembentukan asam aerosol, kontribusi
    terhadap pemanasan global dan sebagai katalis
    dekomposisi ozon di baian atas atmosfir.
   Nitrogen oksida juga dapat membentuk ozon lansung
    berinteraksi dengan hidrokarbon dengan adanya sinar.
   Nitrogen dioksida adalah menyebabkan iritasi
    pernapasan dan berbahaya terhadap paru-paru
    (irreversible) terhadap orang yang terkena paparannya
    dalam waktu yang lama.
   Dampak kesehatan lainnya terhadap mata, ketegangan
    dada, dan sakit kepala. Orang yang berpenyakit asma
    sangat berbahaya terhadap pengaruh ini dan terhadap
    bronkhitis.
   Oksida-oksida nitrogen dihasilkan selama pembakaran
    bahan bakar dalam pembakaran internal mesin.
Bahan Partikulat Tersuspensi
       (BPT)
   BPT adalah partikel dengan ukuran 10 mikron atau kurang, yang
    tinggal di atmosfir lebih lama dari partikel besar.
   Di atmosfir BPT mengurangi jarak pandangan dan bereaksi dengan
    partikel polutan udara lain untuk membentuk polutan baru.
   BPT juga menyumbang terhadap penyakit pernapasan dengan
    penetrasi yang dalam kedalam pernapasan yang dalam. Dampak
    toksis tergantung pada sifat fisika dan kimia alam, terutama untuk
    gas-gas yang terserap pada permukaannya atau terserap kedalam.
   Sumber BPT terutama dari pembakaran bahan bakar disel dalam
    truk dan bus.
   Global Environment System (GEMS) meneliti penyebaran global
    partikulat dari 1980-1984 mendapatkan bahwa tingkat BPT
    diperbolehkan pada 37 dari 41 kota mengikuti aturan WHO atau
    melebihi.
   Bank Dunia memperkirakan bahwa peranan BPT sampai tingkat
    aman dapat mengurangi kematian dini 300.000 s/d 700.000 per
    tahun di negara berkembang.
Timah hitam (Pb).
   Dampak neurologik, reproduktiv, dan kemungkinan hipertensi
    sebagai akibat Pb.
   Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan dosis
    utama Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu kewaktu
    dan keluarnya sedikit sekali.
   Kejadian medik sekarang memperlihatkan bahwa perkembangan
    system saraf otak anak-anak dapat terpengaruh pada tingkat Pb-
    darah 10µg/dl.
   Neuralgik dan kerusakan lainnya disebabkan oleh keracunan Pb
    mungkin irreversibel, dan pemaparan akut kadang-kadang
    menyebabkan kematian.
   Selain itu berdampak pada sel darah, dan metabolisme vitamin D
    dan kalsium. Korelasi yang pasti ditemukan antara tingkat Pb dalam
    bensin dan dalam aliran darah manusia.
   Sebagai catatan Penambahan Pb dalam bensin secara drastis
    menurun di AS antara tahun 1972 dan 1984, dan penurunan yang
    tajam dalam tingkat Pb lingkungan (ambien) sejalan dengan tingkat
    Pb darah yang di pantau pada saat yang sama. Kontributor Pb
    udara adalah metal smelter, Pabrik baterai, dan emisi dari fuel
    additivies dan bensin bertimbal. Sumber utama dari bentuk
    organiknya adalah tetra-alkyl-lead additive bensin.
Gas Rumah Kaca. (Karbon dioksida
dan Pengaruh Rumah kaca).
   Peningkatan Karbon dioksida (CO2), nitrous oksida
    (N2O), metan (CH4) , ozon ground-level (O3), dan
    khlorofluorokarbon (CFCs), Gas-gas ini menyerap
    radiasi inframerah (IR) dari bumi, dan berdampak
    permukaan bumi terselimuti oleh gas tersebut yang
    mengakibatkan panasnya terperangkap di bumi dan
    menyebabkan dampak rumah kaca.
   Perkiraan 50 % pemanasan global adalah kontribusi
    CO2, CFCs adalah 20 %, metan (CH4) adalah 16 %,
    ozon (O3) ground-level kira-kira 8%, N2O adalah 6
    %. CFCs , CH4 , O3, dan N2O menyerap radiasi
    inframerah yang lebih efektiv dari pada CO2, dan
    secara keseluruhan kemampuan heat-trappingnya
    kemungkinan sama dengan CO2.
Ozone (O3).


   Ozon terdapat di atmosfir dapat berbahaya atau
    menguntungkan bagi kehidupan dan kesehatan,
    tergantung kepada ketinggiannya.
   Ozon pada ketinggian sampai dengan 15 km (altitude
    rendah) adalah disebut sebagai ozon troposfir adalah
    berbahaya. Hal ini karena ozon dapat membentuk deret
    reaksi kimia yang sulit antara hidrokarbon dan oksida-
    oksida nitrogen dengan adanya cahaya mata hari.
   Ozon merupakan senyawa induk fotokimia kabut, dan
    dalam satu atau dua jam dengan kabut diudara dapat
    menghasilkan batuk, sakit pernapasan dan kehilangan
    fungsi jantung sementara,
   Pengulangan paparan ozon dapat berakibat pada
    jantung secara permanen atau pengembangan penyakit
    jantung koronis seperti fibrosis pulmonari.
   Ozone Stratosfir (ketinggian diatas 15 km) adalah
    menguntungkan karena menjaga bumi dari sinar
    ultraviolet B (UV-B) dari matahari. 1 % penurunan
    ozone staratosfir menghasilkan peningkatan 2 %
    radiasi UV-B dan peningkatan 4% dapat
    menyebabkan kanker kulit (Titus 1986). Peningkatan
    radiasi UV-B dapat juga menyebabkan katarak pada
    mata dan pengaruh terhadap kekebalan kulit. Kondisi
    meteorologi dan konsentrasi dari kontribusi kimia
    industri tertentu terhadap destruksi ozon stratosfir.
    CFCs, melalui deret reaksi kimia, akan menghasilkan
    atom klorin yang menurunkan lapisan ozon.
Meteorologi dan proses
purifikasi alam
   Fenomena meteorologi merupakan dasar proses purifikasi
    alam yang menyangkut sifat -sifat atmosfir berupa panas, angin
    dan moisture (kandungan air) yang menjadi variabel yang dapat
     mempengaruhi cuaca, termasuk sistem tekanan, kecepatan
    angin, dan arah, humuditas, suhu dan hujan yang merupakan
    hasil hubungan veriabel panas, angin dan moisture.
   Skala Makro. Fenomena ini terjadi untuk ribuan km. Tekanan,
    Panas sinar matahari, Rotasi bumi.
   Rotasi bumi dari barat ke timur--kekanan di northern
    hemisphere dan kekiri di southern hemisphere. Pengaruh rotasi
    bumi pada kecepatan angin dan keadaan ini di sebut Coriollis
    force, dan gaya ini berpengaruh pada formasi cuaca.
   Skala meso. Skala ini berhubungan dengan pengaruh
    regional dan lokal topografi dan terjadi untuk ratusan km. Skala
    mikro. Pengaruh yang terjadi pada daerah yang kurang dari 10
    km
   Panas. Pengaruh panas di permukaan bumi merupakan
    katalis utama dari iklim di bumi.
Kestabilan atmosfir
Angin dan Dispersi. Angin merupakan roda yang
penting dalam distribusi, transpor, dan dispersi polutan di
udara. Model dispersi yang berkembang ditunjukkan
secara matematik sebagai berikut,

  dC          δ       δx    δ      δx      δ     δx
  ----   =   ---- Kx --- + --- Ky ---- + --- Kz -----
  dt         δx      δx    δy     δy     δz      δz

Persamaan dispersi diatas dapat dipecahkan sbb,

           Q
Cx,y = ------------- exp [ -1/2 (H/σz)2]exp[-1/2 (y/σy)2]
       ∏ u σzσy
C = konsentrasi polutan, g/m3
 Q = kec. Emissi polutan, g/s
 ∏ = 3,14159
  u = kecepatan angin rata-rata
        σz = standar deviasi vertikal dari
        konsentrasi plume
 σy = standar deviasi horizontal dari
        konsentrasi plume
exp = log normal, 2,71828183
 H = tinggi cerobong efektif
Persamaan diatas disederhanakan sbb,
                 Q
     Cx,0 = ------------- exp [ -1/2 (H/σz)2]
             ∏ u σzσy
Bila tinggi cerobongnya 0 maka,
                   Q
        Cx,y = -------------
               ∏ u σzσy
Sistem rekayasa
     pengendalian pollusi udara
    Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi,
     pengipasan dan absorpsi merupakan
     mekanisme untuk mengurangi pencemaran
     udara.
    Proses dispersi oleh angin akan menjadikan
     konsentrasi plutan mengecil dan jatunhan
     gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar,
     demikian mekanisme lainnya yang juga sangat
     dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan
     angin, adsorpsi dll.
     Pengendalian polusi udara
1.   Dilusi kontaminan di athmosfir
2.   Pengendalian kontaminan dari sumbernya.
   Pengendalian dengan dilusi kontaminan di
    atmosfir dilakukan dengan menggunakan
    cerobong asap yang dapat dirancang
    berdasarkan sifat dispersi dan sifat
    atmosfir lokasi tempat pembuangan
    kontaminan ke udara.
   Pengendalian kontaminan dari sumbernya
    dapat dilakukan dengan menggunakan
    alat yang telah dikembangkan seperti
    untuk pengendalian kontaminan partikulat
    dan gas.
   Centrifugal Collector
        Centrifugal collector mengembangkan gaya
    sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk pemisahan
    partikel dari aliran gas. Karena gaya centrifugal dapat
    menghasilkan beberapa kali lebih besar dari gaya
    gravitasi dan partikel dapat dihilangkan/ dibawa kedalam
    collector centrifugal
   Ukuran partikel yang dibersihkan lebih kecil dari yang
    dihilangkan oleh sistem gaya gravitasi.
   Wet collector
   Wet collector membersihkan bahan partikulat dari aliran
    gas dengan menggabungkan partikel kedalam butiran
    liquid dengan bersebtuhan lansung.
   Wet collector terdiri dari
   Spray tower,Wet cyclone scrubbers,Venturi scrubbers,
    dan jenis lainnya adalah
   Fabric Filter
   Electrostatic precipitator
Pencemaran udara

More Related Content

What's hot

Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfssuserc7b49e
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITriri_hermana
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian PertanianPotensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian PertanianLidia Fibriana
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Siklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenSiklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenReni Hernita
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...Muhamad Imam Khairy
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Rizki Darmawan
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptIchahusaini
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 

What's hot (20)

Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian PertanianPotensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Siklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenSiklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigen
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
Permen lhk no. 56 2015 ttg tatacara dan persyaratan teknis pengelolaan lb3 fa...
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.ppt
 
Sanitasi tempat
Sanitasi tempatSanitasi tempat
Sanitasi tempat
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 

Similar to Pencemaran udara

Similar to Pencemaran udara (20)

PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
 
Mesin andianto
Mesin andiantoMesin andianto
Mesin andianto
 
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptxPENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
PENGUJIAN KADAR GAS UDARA AMBIEN SO2 PADA INDUSTRI.pptx
 
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
 
Sda udara
Sda udaraSda udara
Sda udara
 
Gas Rumah Kaca
Gas Rumah KacaGas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca
 
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran UdaraPowerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Pencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdfPencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdf
 
pencemaran udara
pencemaran udarapencemaran udara
pencemaran udara
 
Toksik ozon
Toksik ozonToksik ozon
Toksik ozon
 
pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
 
Pencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.pptPencemar Udara.ppt
Pencemar Udara.ppt
 
Pencemaran Udara
Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Tugas makalahku
Tugas makalahkuTugas makalahku
Tugas makalahku
 
PPT Agroklimat bab II atmosfer
PPT Agroklimat bab II   atmosferPPT Agroklimat bab II   atmosfer
PPT Agroklimat bab II atmosfer
 

More from Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

Pencemaran udara

  • 1. Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah terdapatnya satu atau lebih kontaminan ( yaitu ; debu, jelaga, gas, kabut, bau, asap atau uap) di atmosfir dalam jumlah yang cukup, yang bersifat dan dalam jangka waktu terentu akan membahayakan kehidupan manusia, tumbuhan , dan binatang.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Satuan pengukuran Partikulat fallout (jatuhan) dinyatakan dalam mg/cm2 per waktu (mg/cm2, bulan atau mg/cm2, tahun). Pengukuran partikulat tersuspensi dan kontaminan gas diberikan dalam masa persatuan volume seperti mikrogram per meter kubik (μg/m3) yang sebelumnya dalam ppm. Perubahan ppm menjadi μg/m3 dapat dilakukan sebebagi berikut;  ppm x Berat Molekul x 103  μg/m3 =  L/mol  Liter per mol dipengaruhi oleh suhu dan tekanan gas, menurut hukum Avogadro adalah satu mol dari gas menempati volume yang sama dengan satu mol gas lainnya pada tekanan dan temperatur yang sama. Pada 273o K atau 0oC dan tekanan 1 atm (760 mmHg) dalam kondisi standar untuk kebanyakan reaksi kimia volume ini adalah 22,4 liter/mol.
  • 6. Kebanyakan regulasi untuk penentuan kualitas udara acuannya pada 25oC dan 760 mmHg, sementara pengukuran 21,1oC dan 760 mmHg. Untuk merubah liter/mol dapat digunakan rumus berikut; V1 P1 V2 P2 = T1 T2 V1, P1, dan T1 sehubungan dengan keadaan diatas dari 22,4 liter/mol pada 273o K dan 760 mmHg dan V2, P2, dan T2 berhubungan dengan kondisi sebenarnya yang akan dihitung. Contoh: Penentuan hubungan volume, suhu, dan tekanan. Tentukan volume yang ditempati 2 mol gas pada 25oC dan 820 mmHg. Jawab: 1. Persamaan V1 P1 V2 P2 = T1 T2 2 mol x 22,4 L/mol x 760 mmHg V2 x 820 mmHg = 273 o K (273 + 25) o K 2. V2 dapat dicari 2 x 22,4 x 760 x 298 V2 = 273 x 820 V2 = 45,32 Liter
  • 7. Hujan asam adalah hasil dari emisi sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) yang berinteraksi dengan uap air dan cahaya yang secara kimia berubah kepada senyawa asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).  Baru-baru ini yang juga menjadi masalah di stratosfir adalah akibat penipasan ozon sbagai reaksi ozon dan CFC yang digunakan untuk bahan semprot dan AC/kulkas. Karena O3 menipis maka sinar ultraviolet dapat lansung mencapai bumi yang dapat menyebabkan bahaya untuk tanaman , binatang, dan manusia.
  • 8.
  • 9. Contoh : Sampel udara dianalisis pada 0o C dan 1 atm dilaporkan mengandung 9 ppm CO. Tentukan konsentraso ekivalen CO dalam μg/m3 dan mg/m3 .  Jawab :  1. Persamaan  ppm x Berat Molekul x 103  μg/m3 =  L/mol  2. Berat Molekul CO = 12 + 16 = 28 g/mol  3. Pada 0oC dan 1 atm tekanan (760 mmHg) volume gas adalah 22,4 liter/mol  4. Masukan kedalam persamaan  9x 10-6 x 28 g/mol x 103 L/m3 x 106 μg/g  μg/m3 =  22,4 L/mol  CO = 11.250 μg/m3 = 11,25 mg/m3
  • 10. Sumber Pencemaran Udara Sumber pencemaran dapat dibagi dalam empat kelompok utama yaitu: 1. Transportasi kendaraan (motor, pesawat, kereta api, kapal, dan penanganan dan evaporasi minyak) 2. Pembakaran tetap (perumahan, tempat komersial, tenaga imdustri termasuk pemanas, termasuk pusat tenaga listrik). 3. Proses Industri (kimia, metalurgi, industri kertas, dan kilang minyak) 4. Disposal limbah padat (bahan dari rumah, batu bara, pembakaran daerah pertanian).
  • 11.
  • 12. Partikulat mempunyai ukuran diameternya besar dari 0,002 μm dan kecil dari 500 μm.  Debu adalah partikel padat yang kecil hasil proses pemecahan massa yang besar seperti penggerusan, penggilingan, blasting, dll. Debu mempunyai ukuran partikel dari 1,0 sampai 10000 μm.  Asap adalah partikel padat yang halus sebagai hasil dari pembakaran yang tidak sempurna dari parikel organik seperti batubara, kayu, ataupun tembakau yang terutama dari karbon dan bahan yang dapat terbakar lainnya ukuran 0,5 – 1 μm.  Jelaga adalah partikel padat yang halus ( 0,03 – 0,3 μm ) seringkali dari oksida-oksida logam Zn dan Pb terbentuk dari kondensasi uap bahan padat.  Abu berterbangan adalah partikel halus yang tidak terbakar dapat dari senyawa metalik dan mineral yang mempunyai ukuran seperti debu.  Kabut adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari kondensasi uap dengan ukuran diameternya kurang dari 10 μm.  Spray adalah partikel cair atau jatuh yang terbentuk dari cairan induk seperti pestisida dan herbisida dan ukurannya adalah 10 – 1000 μm.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Pengukuran polutan Udara  Pengukuran dengan sensitivitas tinggi adalah sangat dibutuhkan. Instrumen sampling dengan sistem analisis otomatis yang dapat menyimpan dan mencetak data.  Pemantauan sumbernya biasanya dilengkapi dengan tanda bahaya (alarm).  Pemantauan asap dan jelaga dilakukan dengan optik yang diidentifikasi dengan telesmoke, smokescope, dan umbrascope.  Pengukuran terhadap partikulat yang dapat jatuh dengan ukuran diameter diatas 10 μm dapat menggunakan “dust fall jars”.  Uap dan gas hidrokarbon dianalisisi dengan kromatografi gas. Gas CO dapat dilakukan dengan metode gravimetri, dan proses kalorimeter, kimia elektrokimia. Sedangkan oksida-oksida sulfur dapat diukur dengan metode kalorimetri dan konduktometer.  Penentuan terhadap oksida-oksida nitrogen dilaksanakan dengan metode kalorimeter Jacob-Hockeiser dan Gries-Hosvay, oksidan fotokimia dilakukan dengan metode Kalium Iodida.
  • 17. Metode sampling polutan udara dibagi dalam dua jenis yang umum yaitu dengan sampling udara ambien dan sampling sumber. Kedua jenis tersebut mempunyai tujuan masing-masingnya.  Sampling udara ambien bertujuan untuk ; 1. Mengetahui tingkat pencemaran suatu lokasi 2. Keperluan pengumpulan data 3. Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran 4. Mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian.  Dalam pelaksanaannya dialukan dalam beberapa cara:  Sampling kontinyu pada rentang waktu tertentu dapat kecil, mingguan dan teratur  Sampling kontinyu pada saat tertentu saja.  Sampling udara Sumber (Emisi) bertujuan untuk: 1. Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan oleh suatu sumber. 2. Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan industri dan lingkungan 3. Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian pencemaran udara. 4. Pengukuran sumber (emisi) ini dapat berupa titik (point source), ataupun garis (line source). Sumber utama yang diawasi dan dipantau adalah sumber tetap, sedangkan sumber bergerak di laksanakan tersendiri.
  • 18. Dampak polutan udara pada kesehatan dan lingkungan.  Karbon monoksida  Emisi CO di negara berkembang, dengan nyata meningkat 40 % dari emisi dunia tahun 1980 sampai 58% dalam tahun 2005.  CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan CO mempunyai dampak pada kesehatan manusia karena affinitas hemoglobin dalam darah untuk CO adalah kira-kira 240 kali dari affinitas untuk oksigen. Segera setelah terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi dengan atom besi dari kompleks protohaem dalam hemoglobin untuk menghasilkan karboksihemoglobin (COHb).  Tingkat COHb dalam manusia dapat mencapai 3 %. Kenaikan tingkat COHb adalah berbahaya untuk orang-orang yang berpenyakit hati dan pernapasan, wanita hamil, dan anak-anak. Tingkat COHb mendekati 1,2 sampai 1,5 % di dapatkan dalam populasi normal.
  • 19.
  • 20. Tingkat 10% COHb belum mempunyai pengaruh.  Tingkat antara 10–30% akan menyebabkan sakit kepala.  Pada tingkat 30-40% menyebabkan sakit kepala yang hebat, lemah, mengurangi penglihatan dan kolapse.  Bila 70-80% dapat menyebabkan meninggal dalam waktu beberapa jam,  Dan pada 80-90 % meninggal dalam waktu kurang dari 1 jam.  Apabila 90% dapat meninggal dalam waktu beberapa menit.
  • 21.
  • 22. HIDROKARBON  Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terutama terdiri dari C dan H (alifatik dan aromatik).  Hidrokarbon adalah perangsang pembentukan Ozon. Senyawa aromatik dalam bensin merangsang pembentukan nitrogen oksida, dan hidrokarbon berinteraksi dengan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari membentuk ozon.  Pada konsentrasi tinggi hidrokarbon menyebabkan sedikit iritasi dari mucosa dan umumnya mempunyai dampak narkotik.  Benzen yang dipergunakan dalam kebanyakan industri diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogen bagi manusia karena hubungannya dengan leukimia untuk orang dewasa.  Formal dehid juga dapat mengganggu kesehatan dan kemungkinan karsinogen. Batu bara dan petroleum adalah dua reservoar besar organik dari mana senyawa aromatik didapatkan. Petroleum adalah sumber utama dari benzen, toluen, dan xylen semuanya digunakan dalam industri kimia dan dalam produksi bensin tinggi oktan.  Ironisnya keputusan AS menukar Pb pada tahun 1970-an dengan senyawa aromatik yang sebelumnya 1% menjadi 25 % pada tahun 1990. Maksimum permisibel level benzen dan aromatik kebanyakan negara adalah 3 % dan 30 %.
  • 23. Oksida Nitrogen  Oksida nitrogen dengan istilah NOx terdiri dari NO (nitrogen monoksida), N2O (Nitrous oksida), dan NO2 (nitrogen dioksida).  Oksida nitrogen di atmosfir mengurangi visibilitas, membantu pembentukan asam aerosol, kontribusi terhadap pemanasan global dan sebagai katalis dekomposisi ozon di baian atas atmosfir.  Nitrogen oksida juga dapat membentuk ozon lansung berinteraksi dengan hidrokarbon dengan adanya sinar.  Nitrogen dioksida adalah menyebabkan iritasi pernapasan dan berbahaya terhadap paru-paru (irreversible) terhadap orang yang terkena paparannya dalam waktu yang lama.  Dampak kesehatan lainnya terhadap mata, ketegangan dada, dan sakit kepala. Orang yang berpenyakit asma sangat berbahaya terhadap pengaruh ini dan terhadap bronkhitis.  Oksida-oksida nitrogen dihasilkan selama pembakaran bahan bakar dalam pembakaran internal mesin.
  • 24. Bahan Partikulat Tersuspensi (BPT)  BPT adalah partikel dengan ukuran 10 mikron atau kurang, yang tinggal di atmosfir lebih lama dari partikel besar.  Di atmosfir BPT mengurangi jarak pandangan dan bereaksi dengan partikel polutan udara lain untuk membentuk polutan baru.  BPT juga menyumbang terhadap penyakit pernapasan dengan penetrasi yang dalam kedalam pernapasan yang dalam. Dampak toksis tergantung pada sifat fisika dan kimia alam, terutama untuk gas-gas yang terserap pada permukaannya atau terserap kedalam.  Sumber BPT terutama dari pembakaran bahan bakar disel dalam truk dan bus.  Global Environment System (GEMS) meneliti penyebaran global partikulat dari 1980-1984 mendapatkan bahwa tingkat BPT diperbolehkan pada 37 dari 41 kota mengikuti aturan WHO atau melebihi.  Bank Dunia memperkirakan bahwa peranan BPT sampai tingkat aman dapat mengurangi kematian dini 300.000 s/d 700.000 per tahun di negara berkembang.
  • 25.
  • 26. Timah hitam (Pb).  Dampak neurologik, reproduktiv, dan kemungkinan hipertensi sebagai akibat Pb.  Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan dosis utama Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu kewaktu dan keluarnya sedikit sekali.  Kejadian medik sekarang memperlihatkan bahwa perkembangan system saraf otak anak-anak dapat terpengaruh pada tingkat Pb- darah 10µg/dl.  Neuralgik dan kerusakan lainnya disebabkan oleh keracunan Pb mungkin irreversibel, dan pemaparan akut kadang-kadang menyebabkan kematian.  Selain itu berdampak pada sel darah, dan metabolisme vitamin D dan kalsium. Korelasi yang pasti ditemukan antara tingkat Pb dalam bensin dan dalam aliran darah manusia.  Sebagai catatan Penambahan Pb dalam bensin secara drastis menurun di AS antara tahun 1972 dan 1984, dan penurunan yang tajam dalam tingkat Pb lingkungan (ambien) sejalan dengan tingkat Pb darah yang di pantau pada saat yang sama. Kontributor Pb udara adalah metal smelter, Pabrik baterai, dan emisi dari fuel additivies dan bensin bertimbal. Sumber utama dari bentuk organiknya adalah tetra-alkyl-lead additive bensin.
  • 27. Gas Rumah Kaca. (Karbon dioksida dan Pengaruh Rumah kaca).  Peningkatan Karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), metan (CH4) , ozon ground-level (O3), dan khlorofluorokarbon (CFCs), Gas-gas ini menyerap radiasi inframerah (IR) dari bumi, dan berdampak permukaan bumi terselimuti oleh gas tersebut yang mengakibatkan panasnya terperangkap di bumi dan menyebabkan dampak rumah kaca.  Perkiraan 50 % pemanasan global adalah kontribusi CO2, CFCs adalah 20 %, metan (CH4) adalah 16 %, ozon (O3) ground-level kira-kira 8%, N2O adalah 6 %. CFCs , CH4 , O3, dan N2O menyerap radiasi inframerah yang lebih efektiv dari pada CO2, dan secara keseluruhan kemampuan heat-trappingnya kemungkinan sama dengan CO2.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Ozone (O3).   Ozon terdapat di atmosfir dapat berbahaya atau menguntungkan bagi kehidupan dan kesehatan, tergantung kepada ketinggiannya.  Ozon pada ketinggian sampai dengan 15 km (altitude rendah) adalah disebut sebagai ozon troposfir adalah berbahaya. Hal ini karena ozon dapat membentuk deret reaksi kimia yang sulit antara hidrokarbon dan oksida- oksida nitrogen dengan adanya cahaya mata hari.  Ozon merupakan senyawa induk fotokimia kabut, dan dalam satu atau dua jam dengan kabut diudara dapat menghasilkan batuk, sakit pernapasan dan kehilangan fungsi jantung sementara,  Pengulangan paparan ozon dapat berakibat pada jantung secara permanen atau pengembangan penyakit jantung koronis seperti fibrosis pulmonari.
  • 31. Ozone Stratosfir (ketinggian diatas 15 km) adalah menguntungkan karena menjaga bumi dari sinar ultraviolet B (UV-B) dari matahari. 1 % penurunan ozone staratosfir menghasilkan peningkatan 2 % radiasi UV-B dan peningkatan 4% dapat menyebabkan kanker kulit (Titus 1986). Peningkatan radiasi UV-B dapat juga menyebabkan katarak pada mata dan pengaruh terhadap kekebalan kulit. Kondisi meteorologi dan konsentrasi dari kontribusi kimia industri tertentu terhadap destruksi ozon stratosfir. CFCs, melalui deret reaksi kimia, akan menghasilkan atom klorin yang menurunkan lapisan ozon.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. Meteorologi dan proses purifikasi alam  Fenomena meteorologi merupakan dasar proses purifikasi alam yang menyangkut sifat -sifat atmosfir berupa panas, angin dan moisture (kandungan air) yang menjadi variabel yang dapat mempengaruhi cuaca, termasuk sistem tekanan, kecepatan angin, dan arah, humuditas, suhu dan hujan yang merupakan hasil hubungan veriabel panas, angin dan moisture.  Skala Makro. Fenomena ini terjadi untuk ribuan km. Tekanan, Panas sinar matahari, Rotasi bumi.  Rotasi bumi dari barat ke timur--kekanan di northern hemisphere dan kekiri di southern hemisphere. Pengaruh rotasi bumi pada kecepatan angin dan keadaan ini di sebut Coriollis force, dan gaya ini berpengaruh pada formasi cuaca.  Skala meso. Skala ini berhubungan dengan pengaruh regional dan lokal topografi dan terjadi untuk ratusan km. Skala mikro. Pengaruh yang terjadi pada daerah yang kurang dari 10 km  Panas. Pengaruh panas di permukaan bumi merupakan katalis utama dari iklim di bumi.
  • 38. Angin dan Dispersi. Angin merupakan roda yang penting dalam distribusi, transpor, dan dispersi polutan di udara. Model dispersi yang berkembang ditunjukkan secara matematik sebagai berikut, dC δ δx δ δx δ δx ---- = ---- Kx --- + --- Ky ---- + --- Kz ----- dt δx δx δy δy δz δz Persamaan dispersi diatas dapat dipecahkan sbb, Q Cx,y = ------------- exp [ -1/2 (H/σz)2]exp[-1/2 (y/σy)2] ∏ u σzσy
  • 39. C = konsentrasi polutan, g/m3 Q = kec. Emissi polutan, g/s ∏ = 3,14159 u = kecepatan angin rata-rata σz = standar deviasi vertikal dari konsentrasi plume σy = standar deviasi horizontal dari konsentrasi plume exp = log normal, 2,71828183 H = tinggi cerobong efektif
  • 40. Persamaan diatas disederhanakan sbb, Q Cx,0 = ------------- exp [ -1/2 (H/σz)2] ∏ u σzσy Bila tinggi cerobongnya 0 maka, Q Cx,y = ------------- ∏ u σzσy
  • 41. Sistem rekayasa pengendalian pollusi udara  Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi, pengipasan dan absorpsi merupakan mekanisme untuk mengurangi pencemaran udara.  Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan angin, adsorpsi dll. Pengendalian polusi udara 1. Dilusi kontaminan di athmosfir 2. Pengendalian kontaminan dari sumbernya.
  • 42. Pengendalian dengan dilusi kontaminan di atmosfir dilakukan dengan menggunakan cerobong asap yang dapat dirancang berdasarkan sifat dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat pembuangan kontaminan ke udara.  Pengendalian kontaminan dari sumbernya dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang telah dikembangkan seperti untuk pengendalian kontaminan partikulat dan gas.
  • 43.
  • 44. Centrifugal Collector  Centrifugal collector mengembangkan gaya sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk pemisahan partikel dari aliran gas. Karena gaya centrifugal dapat menghasilkan beberapa kali lebih besar dari gaya gravitasi dan partikel dapat dihilangkan/ dibawa kedalam collector centrifugal  Ukuran partikel yang dibersihkan lebih kecil dari yang dihilangkan oleh sistem gaya gravitasi.  Wet collector  Wet collector membersihkan bahan partikulat dari aliran gas dengan menggabungkan partikel kedalam butiran liquid dengan bersebtuhan lansung.  Wet collector terdiri dari  Spray tower,Wet cyclone scrubbers,Venturi scrubbers, dan jenis lainnya adalah  Fabric Filter  Electrostatic precipitator