SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KARASIBAZHU
(Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur
Meraih Maghfirah Allah, Bagaimana Caranya?
Tidak sedikit manusia yang tidak sadar bahwa dirinya telah banyak
melakukan kesalahan dan dosa, sehingga di dalam dirinya banyak sekali
kotoran jiwa yang melekat dan mengotori hatinya. Mereka merasa nyaman,
karena ketidaksadaran mereka terhadap dosa yang telah mengotori jiwanya.
Padahal, sadar atau tidak, setiap manusia pasti memiliki motivator
pribadi ( ‫البواعث‬‫الشخصية‬ ) yang berjumlah tiga macam, yang selalu berkompetisi
dalam dirinya, yang disebut dengan istilah nafsun ammârah, nafsun
lawwâmah, dan nafsun muthmainnah.
Pertama, Nafsun Ammârah adalah dorongan untuk melakukan
pelanggaran dan kemaksiatan. Manusia paling saleh pun memiliki dorongan
ini, karenanya sudah dipastikan tidak ada manusia yang steril dari dosa.
Kedua, Nafsun Lawwâmah adalah nafs yang suka mengoreksi ketika
kita melakukan dosa atau kemaksiatan. Kalau kita berkhianat atau
berbohong, misalnya: “siapakah yang pertama kali mengingatkan bahwa
perbuatan tersebut salah? Tentunya diri kita sendiri.” Inilah yang disebut
dengan nafsun lawwâmah.
Ketiga, Nafsun Muthmainnah adalah dorongan untuk berbuat
kebaikan. Jiwa akan merasa tenteram kalau melaksanakan aturan-aturan
Allah SWT dan berbuat berbagai kebajikan. Manusia yang paling bejat
sekalipun memiliki nafsun muthmainnah. Karenanya, sebejat-bejatnya
manusia pasti pernah berbuat kebaikan. Hakikatnya, manusia itu hanîf
(cenderung pada kebaikan), karena itu manusia akan merasa tenang,
tenteram, dan bangga kalau sudah berbuat kebaikan. Sebaliknya, ia merasa
gelisah dan menyesal bila melakukan pelanggaran dan dosa.
Ketiga macam nafsu ini selalu berkompetisi. Apabila nafsun
muthmainnah1
memenangkan persaingan, akan lahir perbuatan baik dan
1
An-Nafs (Jiwa) adalah potensi yang terdapat dalam diri setiap manusia.
Semua orang akan mengalami perkembangan jiwanya, selaras dengan berjalannya
waktu. Setiap orang yang senantiasa berkesediaan untuk bertaqarrub (mendekatkan
diri) kepada Allah, dirinya akan merasakan ketenangan dan ketenteraman dalam
jiwanya, tenang dan tenteram baik ketika ditimpa musibah maupun mendapatkan
nikmat. Jika ia mendapatkan musibah, ia ridha terhadap taqdir Allah dan jika
2
mulia. Namun, kalau nafsun ammârah yang memenangkannya, akan lahir
perbuatan nista dan maksiat. Puasa Ramadhan melatih jiwa agar bisa
mengendalikan nafsun ammârah, bahkan bisa menundukkannya, sehingga
yang dominan dalam diri kita adalah nafsun muthmainnah.
Kalau kita klasifikasi, paling tidak ada lima tipe orang yang
terjerumus dalam “dosa”.
Pertama, orang yang suka meremehkan dosa, sebagaimana
disabdakan Rasulullah SAW,
"Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil karena hal itu dapat terkumpul pada
diri seseorang hingga membinasakannya." Dan sesungguhnya Rasulullah shallallâhu
'alaihi wasallam memberi perumpamaan hal itu seperti suatu kaum yang singgah di
padang pasir yang luas, lalu para pekerja kaum datang, seorang laki-laki pergi dan
kembali membawa kayu dan orang lainnya kembali pula membawa kayu hingga
mereka dapat mengumpulkan setumpuk kayu, lalu mereka menyalakan api dan
dapat mematangkan semua yang mereka lemparkan ke dalamnya.'' (HR Ahmad
bin Hanbal dari Abdullah bin Mas’ud, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz I, hal.
402, hadits no. 3818 dan HR ath-Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud, Al-
Mu’jam al-Kabîr, juz IX, hal. 62, hadits no. 10349)
Kedua, orang yang suka menunda taubat. Artinya taubat hanya
sebatas rencana dan cita-cita, tetapi tidak direalisasikan, sebagaimana firman
Allah,
kehilangan sesuatu, ia tidak berputus asa. Bahkan jika ia mendapatkan nikmat, tidak
lupa diri, Ia senantiasa berada dalam sikap sabar dan syukur. Inilah yang oleh Allah
disebut sebagai an-Nafs al-Muthmainnah, jiwa yang tenang dan tenteram dalam
keimanan, dan tak pernah tergoyahkan oleh keragu-raguan (syubhat). Jiwa yang
senantiasa memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Allah, Tuhan yang selalu ada
di dalam hatinya.
3
ۚ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-
ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat,
yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.”
(QS al-Munâfiqûn/63: 10-11).
Ketiga, orang yang mau bertaubat kalau ditimpa kesusahan atau
musibah. Orang seperti ini baru merasa butuh terhadap maghfirah (ampunan)
Allah kalau dia sudah terpuruk, sebagaimana firman Allah,
“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan
menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa.”
(QS Fushshilat/41: 51).
Keempat, orang yang berputus asa dari ampunan Allah, sehingga
merasa sudah “terlanjur ('kepalang) berdosa'', sebagaimana firman Allah,
ۚ
ۚ
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa2
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS az-Zumar/39: 53).
2
Dalam konteks ini, simaklah kembali firman Allah dalam QS an-Nisâ/4:
48,
4
Kelima, orang yang sadar akan dosanya dan yakin akan ampunan
atau maghfirah Allah SWT sehingga bersungguh-sungguh dalam bertaubat.
Inilah tipe yang paling ideal dan inilah ciri orang takwa, sebagaimana firman
Allah,
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri3
, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS
Āli ‘Imrân/3: 135).
Karena tidak ada manusia yang steril dari dosa, maka Allah
membuka pintu maghfirah atau ampunannya setiap saat. Dan Allah pasti
memberikan maghfirah pada hamba-hamba-Nya yang mohon ampun atau
bertaubat dengan sungguh-sungguh, sebagaimana firman Allah,
ۖ
َ
ّ
‫ن‬ِ‫إ‬ََ‫ه‬ ّ
‫اّلل‬ََ
‫ه‬
‫ل‬ََ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫غ‬
‫ه‬
‫ي‬َ‫ن‬
‫ه‬
‫أ‬ََ‫ه‬‫ك‬‫ه‬ ْ
‫ْش‬‫ي‬ََِ‫ه‬ِ‫ب‬ََ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫غ‬‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫و‬َ‫ا‬‫ه‬‫م‬ََ
‫ه‬
‫ون‬‫د‬ََ
‫ه‬
‫ذ‬َٰ
‫ه‬
‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ن‬‫ه‬‫م‬ِ‫ل‬ََ‫اء‬
‫ه‬
‫ش‬‫ه‬‫ي‬ۚ‫ن‬‫ه‬‫م‬‫ه‬‫و‬ََ
ْ
‫ك‬ِ
ْ
‫ْش‬‫ي‬ََِ
ّ
‫اّلل‬ِ‫ب‬ََِ‫د‬
‫ه‬
‫ق‬
‫ه‬
‫ف‬ََ‫ى‬‫ه‬ ‫ه‬
‫َت‬
ْ
‫اف‬َ‫ا‬ً‫م‬
ْ
‫ث‬ِ‫إ‬َ‫ا‬ً‫يم‬ِ‫ظ‬‫ه‬‫ع‬َ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
3
Yang dimaksud “perbuatan keji (fâhisyah)” ialah” “dosa besar yang
dampak negatifnya tidak hanya menimpa diri sendiri, tetapi juga orang lain, seperti
zina, riba. Sedang yang dimaksud dengan “menganiaya diri sendiri” ialah:
“melakukan dosa yang dampak negatifnya hanya menimpa diri sendiri, baik yang
(berskala) besar atau pun kecil.
5
ۖ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan
Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar
di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb
Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami;
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS at-Tahrîm/66: 8).
Pertanyaan selanjutnya adalah: “Apa doa yang seharusnya kita
ucapkan, ketika kita berkeinginan untuk memohon ampunan dari Allah?”
Jawabnya ‘sederhana’. “Berdoalah seperti ketika Rasulullah saw ber”.
Karena beliaulah yang paling tepat untuk kita jadikan sebagai uswah hasanah
(suri tauladan) kita dalam segala hal. Termasuk di dalamnya, ketika kita
berkehendak untuk meminta ampunan dari Allah SWT atas segala
kesalahan dan dosa kita.
Dalam kitab Shahîh al-Bukhâriy dan Shahîh Muslim, kita bisa
menemukan sebuah hadits yang menjelaskan apa yang seharusnya kita
ucapkan ketika kita memohon ampunan kepada Allah atau istighfâr yang
sudah mencakup segala hal. Atau dengan kata lain: “sudah mencakup semua
permohonan ampunan dari segala macam kesalahan dan dosa yang pernah
kita perbuat.
Dari hasil penelusuran penulis, penulis temukan salah satu doa
yang diajarkan oleh Nabi kita (Nabi Muhammad) shallallâhu ‘alaihi wa
sallam, yang senantiasa beliau ucapkan dalam rangka untuk memohon
ampuan dari Allah SWT. Dan sudah seharusnya bisa kita amalkan dalam
doa-doa kita sehari-hari. Karena kita tahu bersama bahwa kita adalah
manusia yang tidak luput dari kesalahan, baik tatkala bercanda atau bersikap
serius. Dan semoga dengan doa ini, Allah akan berkenan untuk
mengampuni dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang
pernah kita lakukan.
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa permohonan
ampunan kepada Allah sebagai berikut:
6
(Allahummagh-firlî khathî-atî, wa jahlî, wa isrâfî fî amrî, wa mâ anta a’lamu bihî
minnî. Allahummagh-firlî jiddî wa hazlî, wa khatha-î wa ‘amdî, wa kulla dzâlika
‘indî)
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilan (kedunguan)-ku, sikapku yang
melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal
itu daripada diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang pernah kuperbuat
tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku
tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang pernah kulakukan”
(Hadits Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz VII, hal. 105, hadits no.
6399 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 80, hadits no. 7076, dari Abu
Musa al-‘Asy’ari)
Doa ini adalah doa yang mencakup segala macam (bentuk) istighfâr
(permohonan ampunan kepada Allah). Karena doa ini sifatnya umum,
mencakup semuanya dan disertai perincian dengan lafazh yang tegas.
Para ulama memahami makna bahwa doa ini adalah: Manusia
sadara bahwa dirinya pernah melakukan kesalahan dan dosa dalam beragam
bentuknya, yang oleh karenanya ia memohon ampunan dari Allah dengan
ungkapan doanya: ‘Ya Allah, ampunilah dosaku seluruhnya (baik dosa kecil
maupun dosa besar). Ampunilah dosa yang muncul karena kejahilan
(kedunguan) diriku, karena sikap melampaui batas dalam segala hal. Ya Allah,
ampunilah dosaku, semuanya yang kuketahui maupun tidak kuketahui, yang
kuperbuat dalam keadaan serius atau bercanda, dan yang kuperbuat di kala
keliru (tidak sengaja) dan di kala sengaja. Aku mengakui semua dosa-dosa ini,
Ya Allah’.
Sedangkan kalimat doa yang terakhir “wa kulla dzâlika ‘indî”,
maksudnya adalah: “pengakuan kepada Allah bahwa kita adalah hamba
yang penuh dosa. Kita mengakui semua dosa itu sehingga timbullah rasa
‘hina’ (rendah diri) di hadapan Allah, maka kita pun memohon ampunan
dari setiap kesalahan dan dosa kita kepada-Nya.” Hal ini menunjukkan pada
diri kita, bahwa pengakuan seorang hamba terhadap dirinya bahwa ia penuh
dengan kekurangan – menurut penjelasan para ulama -- adalah salah satu
sebab diterimanya taubat dan diampuninya dosa setiap orang.
Oleh karenanya, saatnya kini “kita ucapkan dan renungkan doa ini”.
Bahkan, menurut penjelasan para ulama, ada satu pelajaran dari
doa ini yang perlu diperhatikan. Doa ini menunjukkan bahwa sudah
7
seharusnya seseorang ketika berdoa merenungkan maksud doa yang ia
panjatkan, karena hal ini akan memberikan pengaruh yang amat besar pada
jiwanya. Hal ini akan menimbulkan kekhusyu’an, rasa tunduk dan ‘hina’
(rendah diri) di hadapan Allah. Dan inilah yang menunjukkan
kesempurnaan ibadah seseorang dalam beribadah kepada Allah.
Demikian penjelasan ringkas mengenai Upaya Untuk Meraih
Maghfirah Allah. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersedia
untuk memohon maghfirah-Nya, dan (semoga) Allah senantiasa berkenan
untuk mengabulkan doa-doa kita.
Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn.
Yogyakarta, 1 Juli 2015

More Related Content

What's hot

Taubat, Mata kuliah Akhlak Tasawuf
Taubat, Mata kuliah Akhlak TasawufTaubat, Mata kuliah Akhlak Tasawuf
Taubat, Mata kuliah Akhlak Tasawufannisa berliana
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajahufronafid07
 
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3awalsepta84
 
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbul
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbulRisalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbul
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbulAhmad Junaidi Mohd Said
 
25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfarSai Nudin
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubatAri Jito
 
Menjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratMenjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratHelmon Chan
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahSakinah Saptu
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)amienm92
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMOH. SHOFI'I
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfarPoe Poengs
 

What's hot (19)

Taubat, Mata kuliah Akhlak Tasawuf
Taubat, Mata kuliah Akhlak TasawufTaubat, Mata kuliah Akhlak Tasawuf
Taubat, Mata kuliah Akhlak Tasawuf
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
KITAB TAUBAT
KITAB TAUBATKITAB TAUBAT
KITAB TAUBAT
 
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
 
Cara solat taubat
Cara solat taubatCara solat taubat
Cara solat taubat
 
Shalat taubat
Shalat taubatShalat taubat
Shalat taubat
 
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbul
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbulRisalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbul
Risalah dakwah 034 tazkirah agar doa makbul
 
Taubat
TaubatTaubat
Taubat
 
25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar25 manfaat istighfar
25 manfaat istighfar
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubat
 
Songsong
SongsongSongsong
Songsong
 
Khutbah jumat
Khutbah jumatKhutbah jumat
Khutbah jumat
 
Sakitmu Menyelamatkanmu
Sakitmu MenyelamatkanmuSakitmu Menyelamatkanmu
Sakitmu Menyelamatkanmu
 
Menjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratMenjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkirat
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Doa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji waDoa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji wa
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 

Similar to MENCARI MAAF ALLAH

Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?HildaMahfud
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 arizal92
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi BerpahalaMeski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahalatundungmemolo
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala TundungMemolo1
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubatHIMAKA
 
3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosaSai Nudin
 
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaDosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaHelmon Chan
 
Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010apandin
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahLoveofpeople
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaDani Al-Fath
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatHelmon Chan
 
Bagaimana saya bertaubat
Bagaimana saya bertaubatBagaimana saya bertaubat
Bagaimana saya bertaubatNurulaini Rahim
 
Bersihkan hati menuju fitrah insani umy
Bersihkan hati menuju fitrah insani umyBersihkan hati menuju fitrah insani umy
Bersihkan hati menuju fitrah insani umylutfa fitria ningsih
 

Similar to MENCARI MAAF ALLAH (20)

Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi BerpahalaMeski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
 
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
Meski Didzalimi Tetapi Berpahala
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat
 
Shalat taubat
Shalat  taubatShalat  taubat
Shalat taubat
 
Meraih tujuan puasa
Meraih tujuan puasaMeraih tujuan puasa
Meraih tujuan puasa
 
Bab 2 taubat
Bab 2 taubatBab 2 taubat
Bab 2 taubat
 
3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa
 
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaDosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
 
Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabah
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sunda
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
 
Bagaimana saya bertaubat
Bagaimana saya bertaubatBagaimana saya bertaubat
Bagaimana saya bertaubat
 
Bersihkan hati menuju fitrah insani umy
Bersihkan hati menuju fitrah insani umyBersihkan hati menuju fitrah insani umy
Bersihkan hati menuju fitrah insani umy
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

MENCARI MAAF ALLAH

  • 1. 1 UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARASIBAZHU (Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur Meraih Maghfirah Allah, Bagaimana Caranya? Tidak sedikit manusia yang tidak sadar bahwa dirinya telah banyak melakukan kesalahan dan dosa, sehingga di dalam dirinya banyak sekali kotoran jiwa yang melekat dan mengotori hatinya. Mereka merasa nyaman, karena ketidaksadaran mereka terhadap dosa yang telah mengotori jiwanya. Padahal, sadar atau tidak, setiap manusia pasti memiliki motivator pribadi ( ‫البواعث‬‫الشخصية‬ ) yang berjumlah tiga macam, yang selalu berkompetisi dalam dirinya, yang disebut dengan istilah nafsun ammârah, nafsun lawwâmah, dan nafsun muthmainnah. Pertama, Nafsun Ammârah adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran dan kemaksiatan. Manusia paling saleh pun memiliki dorongan ini, karenanya sudah dipastikan tidak ada manusia yang steril dari dosa. Kedua, Nafsun Lawwâmah adalah nafs yang suka mengoreksi ketika kita melakukan dosa atau kemaksiatan. Kalau kita berkhianat atau berbohong, misalnya: “siapakah yang pertama kali mengingatkan bahwa perbuatan tersebut salah? Tentunya diri kita sendiri.” Inilah yang disebut dengan nafsun lawwâmah. Ketiga, Nafsun Muthmainnah adalah dorongan untuk berbuat kebaikan. Jiwa akan merasa tenteram kalau melaksanakan aturan-aturan Allah SWT dan berbuat berbagai kebajikan. Manusia yang paling bejat sekalipun memiliki nafsun muthmainnah. Karenanya, sebejat-bejatnya manusia pasti pernah berbuat kebaikan. Hakikatnya, manusia itu hanîf (cenderung pada kebaikan), karena itu manusia akan merasa tenang, tenteram, dan bangga kalau sudah berbuat kebaikan. Sebaliknya, ia merasa gelisah dan menyesal bila melakukan pelanggaran dan dosa. Ketiga macam nafsu ini selalu berkompetisi. Apabila nafsun muthmainnah1 memenangkan persaingan, akan lahir perbuatan baik dan 1 An-Nafs (Jiwa) adalah potensi yang terdapat dalam diri setiap manusia. Semua orang akan mengalami perkembangan jiwanya, selaras dengan berjalannya waktu. Setiap orang yang senantiasa berkesediaan untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dirinya akan merasakan ketenangan dan ketenteraman dalam jiwanya, tenang dan tenteram baik ketika ditimpa musibah maupun mendapatkan nikmat. Jika ia mendapatkan musibah, ia ridha terhadap taqdir Allah dan jika
  • 2. 2 mulia. Namun, kalau nafsun ammârah yang memenangkannya, akan lahir perbuatan nista dan maksiat. Puasa Ramadhan melatih jiwa agar bisa mengendalikan nafsun ammârah, bahkan bisa menundukkannya, sehingga yang dominan dalam diri kita adalah nafsun muthmainnah. Kalau kita klasifikasi, paling tidak ada lima tipe orang yang terjerumus dalam “dosa”. Pertama, orang yang suka meremehkan dosa, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW, "Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil karena hal itu dapat terkumpul pada diri seseorang hingga membinasakannya." Dan sesungguhnya Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam memberi perumpamaan hal itu seperti suatu kaum yang singgah di padang pasir yang luas, lalu para pekerja kaum datang, seorang laki-laki pergi dan kembali membawa kayu dan orang lainnya kembali pula membawa kayu hingga mereka dapat mengumpulkan setumpuk kayu, lalu mereka menyalakan api dan dapat mematangkan semua yang mereka lemparkan ke dalamnya.'' (HR Ahmad bin Hanbal dari Abdullah bin Mas’ud, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz I, hal. 402, hadits no. 3818 dan HR ath-Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud, Al- Mu’jam al-Kabîr, juz IX, hal. 62, hadits no. 10349) Kedua, orang yang suka menunda taubat. Artinya taubat hanya sebatas rencana dan cita-cita, tetapi tidak direalisasikan, sebagaimana firman Allah, kehilangan sesuatu, ia tidak berputus asa. Bahkan jika ia mendapatkan nikmat, tidak lupa diri, Ia senantiasa berada dalam sikap sabar dan syukur. Inilah yang oleh Allah disebut sebagai an-Nafs al-Muthmainnah, jiwa yang tenang dan tenteram dalam keimanan, dan tak pernah tergoyahkan oleh keragu-raguan (syubhat). Jiwa yang senantiasa memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Allah, Tuhan yang selalu ada di dalam hatinya.
  • 3. 3 ۚ “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb- ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Munâfiqûn/63: 10-11). Ketiga, orang yang mau bertaubat kalau ditimpa kesusahan atau musibah. Orang seperti ini baru merasa butuh terhadap maghfirah (ampunan) Allah kalau dia sudah terpuruk, sebagaimana firman Allah, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa.” (QS Fushshilat/41: 51). Keempat, orang yang berputus asa dari ampunan Allah, sehingga merasa sudah “terlanjur ('kepalang) berdosa'', sebagaimana firman Allah, ۚ ۚ “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa2 semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS az-Zumar/39: 53). 2 Dalam konteks ini, simaklah kembali firman Allah dalam QS an-Nisâ/4: 48,
  • 4. 4 Kelima, orang yang sadar akan dosanya dan yakin akan ampunan atau maghfirah Allah SWT sehingga bersungguh-sungguh dalam bertaubat. Inilah tipe yang paling ideal dan inilah ciri orang takwa, sebagaimana firman Allah, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri3 , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Āli ‘Imrân/3: 135). Karena tidak ada manusia yang steril dari dosa, maka Allah membuka pintu maghfirah atau ampunannya setiap saat. Dan Allah pasti memberikan maghfirah pada hamba-hamba-Nya yang mohon ampun atau bertaubat dengan sungguh-sungguh, sebagaimana firman Allah, ۖ َ ّ ‫ن‬ِ‫إ‬ََ‫ه‬ ّ ‫اّلل‬ََ ‫ه‬ ‫ل‬ََ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫غ‬ ‫ه‬ ‫ي‬َ‫ن‬ ‫ه‬ ‫أ‬ََ‫ه‬‫ك‬‫ه‬ ْ ‫ْش‬‫ي‬ََِ‫ه‬ِ‫ب‬ََ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫غ‬‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫و‬َ‫ا‬‫ه‬‫م‬ََ ‫ه‬ ‫ون‬‫د‬ََ ‫ه‬ ‫ذ‬َٰ ‫ه‬ ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ن‬‫ه‬‫م‬ِ‫ل‬ََ‫اء‬ ‫ه‬ ‫ش‬‫ه‬‫ي‬ۚ‫ن‬‫ه‬‫م‬‫ه‬‫و‬ََ ْ ‫ك‬ِ ْ ‫ْش‬‫ي‬ََِ ّ ‫اّلل‬ِ‫ب‬ََِ‫د‬ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ف‬ََ‫ى‬‫ه‬ ‫ه‬ ‫َت‬ ْ ‫اف‬َ‫ا‬ً‫م‬ ْ ‫ث‬ِ‫إ‬َ‫ا‬ً‫يم‬ِ‫ظ‬‫ه‬‫ع‬َ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” 3 Yang dimaksud “perbuatan keji (fâhisyah)” ialah” “dosa besar yang dampak negatifnya tidak hanya menimpa diri sendiri, tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Sedang yang dimaksud dengan “menganiaya diri sendiri” ialah: “melakukan dosa yang dampak negatifnya hanya menimpa diri sendiri, baik yang (berskala) besar atau pun kecil.
  • 5. 5 ۖ “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS at-Tahrîm/66: 8). Pertanyaan selanjutnya adalah: “Apa doa yang seharusnya kita ucapkan, ketika kita berkeinginan untuk memohon ampunan dari Allah?” Jawabnya ‘sederhana’. “Berdoalah seperti ketika Rasulullah saw ber”. Karena beliaulah yang paling tepat untuk kita jadikan sebagai uswah hasanah (suri tauladan) kita dalam segala hal. Termasuk di dalamnya, ketika kita berkehendak untuk meminta ampunan dari Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa kita. Dalam kitab Shahîh al-Bukhâriy dan Shahîh Muslim, kita bisa menemukan sebuah hadits yang menjelaskan apa yang seharusnya kita ucapkan ketika kita memohon ampunan kepada Allah atau istighfâr yang sudah mencakup segala hal. Atau dengan kata lain: “sudah mencakup semua permohonan ampunan dari segala macam kesalahan dan dosa yang pernah kita perbuat. Dari hasil penelusuran penulis, penulis temukan salah satu doa yang diajarkan oleh Nabi kita (Nabi Muhammad) shallallâhu ‘alaihi wa sallam, yang senantiasa beliau ucapkan dalam rangka untuk memohon ampuan dari Allah SWT. Dan sudah seharusnya bisa kita amalkan dalam doa-doa kita sehari-hari. Karena kita tahu bersama bahwa kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan, baik tatkala bercanda atau bersikap serius. Dan semoga dengan doa ini, Allah akan berkenan untuk mengampuni dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang pernah kita lakukan. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa permohonan ampunan kepada Allah sebagai berikut:
  • 6. 6 (Allahummagh-firlî khathî-atî, wa jahlî, wa isrâfî fî amrî, wa mâ anta a’lamu bihî minnî. Allahummagh-firlî jiddî wa hazlî, wa khatha-î wa ‘amdî, wa kulla dzâlika ‘indî) “Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilan (kedunguan)-ku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu daripada diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang pernah kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang pernah kulakukan” (Hadits Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz VII, hal. 105, hadits no. 6399 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 80, hadits no. 7076, dari Abu Musa al-‘Asy’ari) Doa ini adalah doa yang mencakup segala macam (bentuk) istighfâr (permohonan ampunan kepada Allah). Karena doa ini sifatnya umum, mencakup semuanya dan disertai perincian dengan lafazh yang tegas. Para ulama memahami makna bahwa doa ini adalah: Manusia sadara bahwa dirinya pernah melakukan kesalahan dan dosa dalam beragam bentuknya, yang oleh karenanya ia memohon ampunan dari Allah dengan ungkapan doanya: ‘Ya Allah, ampunilah dosaku seluruhnya (baik dosa kecil maupun dosa besar). Ampunilah dosa yang muncul karena kejahilan (kedunguan) diriku, karena sikap melampaui batas dalam segala hal. Ya Allah, ampunilah dosaku, semuanya yang kuketahui maupun tidak kuketahui, yang kuperbuat dalam keadaan serius atau bercanda, dan yang kuperbuat di kala keliru (tidak sengaja) dan di kala sengaja. Aku mengakui semua dosa-dosa ini, Ya Allah’. Sedangkan kalimat doa yang terakhir “wa kulla dzâlika ‘indî”, maksudnya adalah: “pengakuan kepada Allah bahwa kita adalah hamba yang penuh dosa. Kita mengakui semua dosa itu sehingga timbullah rasa ‘hina’ (rendah diri) di hadapan Allah, maka kita pun memohon ampunan dari setiap kesalahan dan dosa kita kepada-Nya.” Hal ini menunjukkan pada diri kita, bahwa pengakuan seorang hamba terhadap dirinya bahwa ia penuh dengan kekurangan – menurut penjelasan para ulama -- adalah salah satu sebab diterimanya taubat dan diampuninya dosa setiap orang. Oleh karenanya, saatnya kini “kita ucapkan dan renungkan doa ini”. Bahkan, menurut penjelasan para ulama, ada satu pelajaran dari doa ini yang perlu diperhatikan. Doa ini menunjukkan bahwa sudah
  • 7. 7 seharusnya seseorang ketika berdoa merenungkan maksud doa yang ia panjatkan, karena hal ini akan memberikan pengaruh yang amat besar pada jiwanya. Hal ini akan menimbulkan kekhusyu’an, rasa tunduk dan ‘hina’ (rendah diri) di hadapan Allah. Dan inilah yang menunjukkan kesempurnaan ibadah seseorang dalam beribadah kepada Allah. Demikian penjelasan ringkas mengenai Upaya Untuk Meraih Maghfirah Allah. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersedia untuk memohon maghfirah-Nya, dan (semoga) Allah senantiasa berkenan untuk mengabulkan doa-doa kita. Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn. Yogyakarta, 1 Juli 2015