Dokumen tersebut merangkum strategi perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah berjuang untuk menegakkan agama Islam melalui dakwah amar makruf nahi mungkar di segala aspek kehidupan. Strategi perjuangan Muhammadiyah didasarkan pada Khiththah Perjuangan yang mengatur hubungan antara Muhammadiyah dengan masyarakat, politik, dan organisasi Islam lainnya. Tujuan akhir Muhammadiyah adalah menciptakan masyarakat Islam yang adil dan se
1. 1
Strategi Perjuangan Muhammadiyah
Prolog
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan untuk menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Perjuangan Muhammadiyah tersebut dilaksanakan
melalui gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar di seluruh lapangan
kehidupan dengan sasaran umat da’wah dan umat ijabah baik pada level
perseorangan maupun masyarakat sebagaimana yang menjadi misi
persyarikatan sesuai firman Allah dalam surat QS Âli ‘Imrân, 3: 104 sebagai
berikut:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.”
Perjuangan mendakwahkan Islam tersebut akan mencapai
keberhasilan jika dilaksanakan oleh mereka yang benar-benar beriman dan
beramal saleh yang senantiasa beribadah kepada Allah sebagaimana janji-
Nya:
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang
2. 2
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku.
Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-
orang yang fasik”. (QS an-Nûr, 24: 55)
Dalam perjuangan Islam itu hendaknya berada dalam barisan yang
kokoh dan tersistem sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
(QS ash-Shaff, 61: 4)
Pengertian Strategi
Istilah strategi sering diidentikkan dengan dunia kemiliteran. Pada
mulanya memang istilah strategi itu berasal dari dunia militer Yunani Kuno,
yaitu “stratego”, yang artinya merencanakan pemusnahan musuh.
Dalam bahasa Inggris, kata ”strategy” (kata benda dengan jamak
”strategies”) berarti ilmu siasat (perang), atau siasat, akal.
Dalam perkembangannya, istilah strategi tidak hanya dimonopoli
oleh khazanah dunia kemiliteran, tetapi juga untuk hal-hal atau aspek
kehidupan lain, seperti strategi pembangunan, strategi perjuangan, strategi
manajemen, dan sebagainya.
Dalam dunia dakwah Islam istilah strategi dikaitkan dengan siasat
dakwah berdasar beberapa prinsip dan pola pelaksanaannya. Di lingkungan
Muhammadiyah istilah “strategi perjuangan” sering dikaitkan dengan
“Khihtthah Perjuangan” Muhammadiyah yang menyangkut pola dasar dan
strategi program persyarikatan. Bahkan dalam kaitan program, istilah
strategi dikaitkan sebagai garis kebijaksanaan yang menyangkut kristalisasi,
konsolidasi, dan kaderisasi.
3. 3
Jadi, istilah “strategi perjuangan Muhammadiyah” menunjuk pada
pengertian yang bersifat umum dan operasional, yaitu: rangkaian garis
kebijakan dan langkah-langkah gerakan berdasarkan perhitungan untuk
melaksanakan misi dan mewujudkan tujuan persyarikatan.
Urgensi Strategi Perjuangan Muhammadiyah
Perumusan dan pelaksanaan strategi perjuangan Muhammadiyah
merupakan faktor penting dalam menggerakkan Muhammadiyah
mengingat:
1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dengan kepribadiannya yang
khas mempunyai misi dakwah amar makruf nahi mungkar di seluruh
lapangan kehidupan dan lapisan masyarakat yang harus
direncanakan, dilaksanakan, dan dikembangkan terus menerus
sepanjang waktu dan keadaan.
2. Muhamadiyah dalam mencapai misi, maksud dan tujuannya, maka
harus melalui perjuangan yang terencana, terarah, dan
diperhitungkan sedemikian rupa melalui langkah-langkah kebijakan
dan operasional yang tepat.
3. Gerakan Muhammadiyah meskipun memiliki landasan yang kokoh
yang benar (Al-Qur’an dan Sunnah), prinsip yang kuat, identitas
yang jelas, fungsi dan misi yang pasti, serta maksud dan tujuan yang
jelas; hal-hal tersebut hanya akan menjadi idealisme semata jika tanpa
disertai dengan usaha-usaha konkret yang disusun secara teratur,
terencana, dan penuh perhitungan.
Dari tiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi perjuangan
Muhammadiyah merupakan faktor penting untuk menjembatani idealisme
dengan perwujudannya dalam kenyataan, antara yang normatif dengan
empirik, antara cita-cita subjektif dangan dunia objektif, serta menyambung
gerakan antara masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
Khiththah Perjuangan sebagai Pola dasar dan Teori Strategi
Ditinjau dari struktur konsepsinya, pada hakikatnya strategi
perjuangan Muhammadiyah merupakan operasionalisasi strategis dari
Khiththah Perjuangan Muhammadiyah. Karena itu, Khiththah Perjuangan
Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai pola dasar dari strategi
Perjuangan Muhammadiyah.
4. 4
Dilihat dari substansinya, Khiththah Perjuangan Muhammadiyah
dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka berfikir
untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi
Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks situasi dan
kondisi yang dihadapi. Atas teori perjuangan sebagaimana dikandung
dalam Khiththah itu, kemudian disusun strategi perjuangan sebagai
rangkaian kebijakan dan pelaksanaannya.
Adapun Khiththah Perjuangan Muhammadiyah itu berisi pernyataan
tentang:
1. Hakikat Muhammadiyah
2. Muhammadiyah dan masyarakat
3. Muhammadiyah dan politik
4. Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
5. Dasar Program Muhammadiyah
Hakikat Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh
daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan
dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu
menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial,
ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan struktural
dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan
antarmanusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan
dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk
melaksanakan amar ma'ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan
dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya ialah
masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya:
"menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan di
atas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
5. 5
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa
menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal
usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan
ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
Muhammadiyah dan Masyarakat
Sesuai dengan Khiththahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan
memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar-ma'ruf nahi
mungkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah
membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan (konsep)
Dakwah Jamaah.
Di samping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal-usaha
seperti tersebut pada Anggaran Dasar Pasal 4, dan senantiasa berikhtiar
untuk meningkatkan mutunya
Penyelenggaraan amal-usaha, tersebut merupakan sebagian ikhtiar
Muhammadiyah untuk mencapai Keyakinan dan Cita-cita Hidup yang
bersumberkan ajaran Islam dan bagi usaha untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
Muhammadiyah dan Politik
Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha sesuai dengan
Khiththahnya: dengan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar dalam arti dan
proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat
membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan secara
kongkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam
Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera,
bahagia, materiil dan spirituil yang diridhai Allah SWT. Dalam
melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada
kepribadiannya
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan
bagian gerakannya dalam masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan
landasan dan peraturan yang berlaku dalam Muhammadiyah.
6. 6
Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan
bahwa:
Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam
segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai
hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu
Partai Politik atau Organisasi apapun
Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat
tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak
menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama
dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan Agama Islam serta membela kepentingannya.
Dalam melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak
bermaksud menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan
organisasi atau institusi lainnya.
Dasar Program Muhammadiyah
Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan
memperhatikan kemampuan dan potensi Muhammadiyah dan bagiannya,
perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut:
Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang
menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan
muslimat yang beriman teguh, ta'at beribaclah, berakhlaq mulia, dan
menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah
tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara, dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya
terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup masyarakat
7. 7
Menepatkan kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai
gerakan untuk melaksanakan dakwah amar-ma'ruf nahi-mungkar ke
segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan
di Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Epilog
Saatnya – kini -- kita perjuangkan tujuan dan misi muhammadiyah
dari wilayah yang sepenuhnya bisa kita kendalikan, dan kita harus sadar
bahwa hal ini tidak mudah untuk kita lakukan, kita memerlukan ‘jihad’
untuk melakukannya, karena kita harus dapat menaklukkan dan
mengendalikan diri kita sebelum kita kalahkan orang lain.
Saya berpendapat bahwa ber-muhammadiyah dengan sungguh-
sungguh adalah bagian dari ‘jihad’ dan anda sudah berada pada jalur yang
tepat menjadi anggota muhammadiyah, tetaplah fokus dalam orbit gerakan,
curahkan segala potensi yang anda miliki dengan cucuran keringat dan
berani lelah, lakukan sesuai proporsi dan profesi kita masing-masing
dengan mengharap ridha Allah semata. Dan dengan ber-Muhammadiyah,
mudah-mudahan kita mampu mengantarkan umat Islam ke pintu gerbang
surga, “Jannatun Na’îm”.
Nasrun Minallâhi, Wa Fathun Qarîb.
(Disampaikan dalam Training Muballigh AMM di UAD, Ahad, 5 April 215)