6. Niat sungguh-sungguh tidak mengulangi perbuatan itu kembali. Dan apabila dosa yang dilakukan berhubungan dengan manusia, maka taubatnya ditambah dengan syarat keempat, yaitu :
7.
8.
9.
10. Taubat Khusus, taubat ini dilakukan atas dosa-dosa batin atau tidak kelihatan mata seperti dengki, riya’, ujub, takabur, dan lainnya. Sikap-sikap ini secara langsung tidak diketahui oleh orang lain. Namun demikian, akibat sikap ini bisa dirasakan oleh pihak lain.
11.
12. Orang yang mengembalikan secara totalitas fitrah dirinya selaku insan kepada Allah selaku pencipta, Al-Khalik. Dengan kata lain, tidak mempersekutukan Allah dengan segala sesuatunya. Maka konsekwensinya, ia akan menjadi hamba yang rela, puas, dan taat diatur dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Sudah barang tentu ia pula yang menjadipemelihara dan pembela bagi agama Allah yang setia darigangguan apapun yang akan merusak fitrah manusia dari penghambaan kepada Khaliknya.
13. Hijrah adalah manifestasi taubat nashuha. Dengan hijrah hidup fitrah dimulai, praktek-praktek amal shaleh didukung dan para pelanggarnya ditindak dengan hukum Allah yang universal ditegakkan.
14. Niat ikhlas adalah syarat pokok semua ibadah yang diterima disisi Allah SWT. tidak dikatakan seseorangf melakukan taubat yang nashuha bila telah rusak niatnya.