SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
Bermuhammadiyahlah Dengan Benar
Kyai Ahmad Dahlan – menurut penuturan Kyai Hadjid, salah
seorang murid setia beliau – pernah mengajukan dua pertanyaan yang
sangat sederhana dan sangat mudah dipahami. Dan andaikata siapa pun
mau menjawab, sebenarnya juga sangat mudah. Pertama, “apa saudara-
saudara tahu betul apa agama Islam itu? Kedua, apa saudara berani
beragama Islam? Pada saat beliau bertanya dalam majelisnya, tidak ada
satu pun dari yang hadir yang sanggup menjawab pertanyaan itu,
termasuk Haji Agus Salim. Bukannya tidak bisa, sebab mana mungkin
ditanya soal Islam begitu saja tidak tahu. Tetapi, ketika ditanya
“Beranikah kamu beragama Islam?”. Mereka tahu persis yang
ditanyakan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu. Hadjid muda, menyatakan:
“Bukan main tulusnya pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu”.
Sebenarnya pertanyaan itu sederhana, tetapi tidak ada yang sanggup
menjawabnya.
Kata guru saya, Allâhuyarhamhu, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, dua
pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, hingga sekarang baru terjawab
satu. Yaitu pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya,
pada tahun 1978. Jawaban itu berupa keputusan tentang Ideologi Islam,
Pokok-Pokok Pikiran tentang ‘Dienul Islam’, yang konsepnya dari Ustadz,
Allâhuyarhamhu, HM Djindar Tamimy. Jadi, setelah kira-kira 56 tahun
baru terjawab satu pertanyaan. Sedangkan pertanyaan yang kedua,
sampai sekarang ini belum ada yang berani menjawab. Tahun 1960,
kebetulan guru saya masih sering mendengar, ada ungkapan Kyai
Dahlan yang menarik, “Durung Islam temenan, nek durung wani mbeset
kuliti dewe” (Belum Islam sungguh-sungguh, kalau belum berani
mengelupas kulitnya sendiri).
Mengenai pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, ‘apa Islam itu’,
bisa dibuka pada Pelajaran Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Bagi KHR Hadjid,
Kyai Dahlan dalam mengungkap ayat itu menarik sekali. Ayat yang
diungkap adalah ayat yang sudah populer. Bahkan menjadi bacaan
harian mereka yang membaca doa iftitah shalat menggunakan hadis
riwayat Imam Muslim (Wajjahtu wajhiya…). Buku itu mengungkap dan
mengajarkan bagaimana Islam itu. Ternyata, setelah sekian tahun
bermuhammadiyah Kyai Dahlan baru sanggup mengaplikasikan dan
merealisisasikan ajaran al-Quran tidak lebih dari 50 ayat. Dua ayat di
antaranya ada dalam QS al-An’âm [6]: 162-163,
2
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah)".
Dalam salah satu kitab tafsir diungkap, bahwa ayat ini diucapkan
oleh Nabi Ibrahim a.s. Kata-kata dalam ayat al-Quran yang menyebut
aslama-yuslimu-aslim, muncul dari Nabi Ibrahim a.s.. Jadi, awwalul
muslimîn itu Ibrahim a.s., sedang wa ana minal muslimîn itu Rasulullah
s.a.w.. Maka di dalam doa iftitah yang diucapkan dalam bacaan shalat
tadi boleh dipilih antara awwalul muslimîn atau wa ana minal muslimîn.
Qul, katakanlah (Muhammad), inna shalâtî, sungguh shalatku; wa nusukî,
dan pengurbananku; wa mahyâya, dan kiprah hidupku; wa mamâtî, dan
tujuan matiku; lillâh, hanya untuk dan karena Allah; rabbil ‘âlamîn,
pengatur alam semesta. Lâ syarîkalah, tidak ada sekutu bagi-Nya; wa
bidzâlika umirtu, dan dengan itu aku diperintah; wa ana awwalul muslimîn,
dan aku orang yang pertama, pasrah, setia tunduk kepada Allâh
Subhânahu wa Ta’âlâ. Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn. Kata guru saya – Ustadz
HMS Ibnu Juraimi – “itu makna yang populer, kecuali kata nusuk yang
saya terjemahkan menjadi pengurbananku”. Pada hampir semua
terjemahan, nusuk diartikan ‘ibadah’. Mengenai tafsirnya, kebetulan tidak
sempat saya catat, tetapi saya punya kitabnya, nusuk bukan berarti
ibadah. Yang berarti ibadah adalah nasakun. Nusuk artinya menyembelih
kurban. Maka saya artikan, nusukî adalah pengurbananku. Jadi,
“shalatku, pengurbananku, hidup matiku, lillâhi rabbil ‘âlamîn”.
Selanjutnya dinyatakan bahwa bermuhammadiyah itu bisa
dimaknai dalam lima kategori:
Pertama, Bermuhammadiyah adalah Berislam
Kedua, Bermuhammadiyah adalah Berdakwah
Ketiga, Bermuhammadiyah adalah Berorganisasi
Keempat, Bermuhammadiyah adalah Berjuang
Kelima, Bermuhammadiyah adalah Berkurban.
Padahal, seakarang ini, berdasarkan pengamatan para tokoh
Muhammadiyah, sebagaimana yang dikuti oleh M. Choirul Amin --
Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis. Pustaka dan
3
Informasi -- di lapangan sedikitnya ada empat motif (alasan) mengapa
orang tertarik dan ingin menjadi anggota Muhammadiyah.
Motif pertama, adalah ia ingin mencari penghidupan dengan jalan
menginfakkan tenaga dan pikiran di perguruan–perguruan
Muhammadiyah. Misalnya dengan menjadi guru, dosen atau tenaga non
pendidikan. Dengan demikian ia bisa melangsungkan hajat hidupnya
tanpa terbebani oleh hal-hal lain di luar profesinya – pokoknya ‘saya’
mengajar kemudian dapat upah titik – soal-soal lainnya itu urusan
pengurus Muhammadiyah setempat. Dengan lain perkataan ia ber-
Muhammadiyah ibarat numpang makan, minum dan tidur. Secara sosio-
psikologis keterlibatannya dalam ber-Muhammadiyah bermotif
biogenetik.
Sedikitkah jumlah mereka? Sangat banyak jumlahnya, saking
banyaknya penulis tidak mampu menghitungnya. Kalau tidak percaya
silahkan pembaca menghitung sendiri. Mudah-mudahan Anda sendiri
tidak termasuk kelompok ini.
Motif yang kedua, orang tertarik Muhammadiyah dan ingin
menjadi anggota bahkan rela menjadi pengurus, karena hal tersebut
dianggap sebagai batu loncatan yang efektif guna menggapai sesuatu
yang lebih baik. Setidaknya untuk menjaga image (citra diri) di
masyarakat. Misalnya seorang mantan pejabat, tokoh masyarakat atau
orang terpandang di komunitas tertentu, rasanya akan lebih dihormati
manakala ia bergabung dan aktif di setiap kegiatan yang ada di ormas
tersebut, bila perlu ia rela mengorbankan waktu dan hartanya, demi cita-
citanya. Dengan demikian nama beliau akan mudah dikenal oleh
masyarakat, tidak terkecuali warga ormas itu sendiri. Dengan modal
popularitas dan finansial yang dimilikinya bukan hal yang sulit baginya
untuk menggunakan momen-momen itu (untuk) dijadikan sebagai
jembatan dalam rangka meraih keuntungan yang lebih besar, misalnya
dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR).
Dengan logika kaum pedagang, pada umumnya pengorbanan
yang ia keluarkan harus memeroleh ganti yaitu dukungan “suara” atas
namanya. Bila ternyata ia terpilih menjadi anggota Dewan yang
“terhormat”, jelas kesejahteraan hidupnya terjamin. Namun sayang
seiring berjalannya waktu terkadang sang anggota dewan terjebak oleh
kesibukan dan mulai melupakan nama ormas dan anggotanya yang dulu
pendukung setianya. Dengan kata lain, motif anggota dewan tersebut
dapat diibaratkan seperti numpang lewat; artinya ia jadikan ormas
4
sebagai kendaraan politik demi ambisinya. Secara sosiologis motif ber-
Muhammadiyah orang tersebut termasuk bermotif sosiogenetik.
Jumlah kelompok yang kedua ini tidak terlalu banyak, tetapi
dampak politis dan psikologisnya lebih dahsyat dibanding dengan
kelompok yang pertama. Mengapa? Karena mereka ini tergolong elit dan
memunyai kekuasaan. Bila mereka tidak bisa menjalankan amanat rakyat
yang diembannya bisa-bisa nama Persyarikatan menjadi rusak dan
menyisakan rasa kecewa yang berkelanjutan.
Motif ketiga, mengapa seseorang tertarik terhadap
Muhammadiyah tanpa harus menjadi anggota resmi Muhammadiyah
‘alias’ ia hanya sebagai anggota/simpatisan. Keberadaannya di
Muhammadiyah hanyalah pelengkap kalau tidak mau dibilang
penggembira. Namun demikian kesungguhannya dalam mengikuti
kegiatan Muhammadiyah tidak perlu diragukan: ia rajin ikut shalat
berjama’ah, rela menjadi donatur tetap dan tidak keberatan bila diminta
datang ke tempat-tempat pengajian, tetapi dia – hampir selalu -- menolak
untuk didaftar sebagai anggota resmi, apalagi untuk dicalonkan menjadi
pengurus Muhammadiyah. Baginya ia bergaul dan bergabung dengan
warga Muhammadiyah bukan untuk mengejar popularitas atau yang
lainnya. Keber-Muhammadiyahan-nya lebih didorong oleh rasa
simpatiknya terhadap ormas tersebut. Karena menurutnya
Muhammadiyah adalah satu dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia
yang menaruh perhatian besar pada rakyat yang tidak berdaya baik
secara ekonomis maupun edukatif. Jadi boleh dikatakan bahwa motif
orang ini ber-Muhammadiyah bisa diibaratkan ‘numpang surga’.
Banyakkah orang yang bermuhammadiyah model seperti ini?
Jawabnya tentu banyak. Namun sulit dipastikan karena di samping
mereka juga tidak ber-KTA (Kartu Tanda Anggota), mereka tidak mau
tampil secara terang-terangan di muka umum, ‘alias’ lebih ‘enjoy’, berada
di belakang layar.
Motif keempat, mengapa orang tertarik dan ingin ber-
Muhammadiyah karena ia yakin, bahwa dengan ber-Muhammadiyah
hidupnya tidak akan sia-sia di dunia dan (juga) akherat. Baginya ber-
Muhammadiyah itu harus berani berkorban tanpa disisipi oleh
keinginan-keinginan lain. Ia benar-benar berhimmah (bertekad) untuk
menginfakkan harta, tenaga, waktu serta pikirannya demi tegaknya
‘Islam’. Dalam bahasa agama ia ber-Muhammadiyah secara lillâhi ta’âlâ.
Dengan kata lain motif ber-Muhammadiyahnya adalah: bermotif
teogenetik.
5
Dari Keempat motif (alasan) di atas, mana yang lebih sesuai
dengan wasiat Kyai Dahlan? Yaitu, bagaimana orang Muhammadiyah
seharusnya mau “menghidup-hidupkan Muhammadiyah”? Jawabnya
sudah jelas yaitu: “kelompok yang keempat”.
Nah, kini saatnya kita mulai bermuhammadiyah dengan ‘bener lan
pener’ (benar dan proporsional). Bermuhammadiyah, tidak sekadar
berada di kepengurusan, apalagi sekadar ber-KTA, tanpa ruh (spirit)
bermuhammadiyah yang benar. Tetapi di mana saja kita berada “kita
bangun akhlak mulia dengan panduan nilai-nilai Islam yang tersurat dan
tersirat dalam al-Quran mapun as-Sunnah ash-Shahîhah”. Meminjam
ungkapan guru saya, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, kita seharusnya bisa
bermuhammadiyah dalam lima matra: “Berislam, Berdakwah,
Berorganisasi, Berjuang dan Berkurban”, agar cita-cita KHA Dahlan bisa
terwujud: “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, dalam ranah privat
maupun publik.
Insyâallâh.
Catatan:
“Tulisan ini adalah bagian dari dokumentasi saya ketika saya ‘ngaji’
tentang ‘Muhammadiyah’ bersama dengan Ustadz HM Djindar Tamimy
dan HMS Ustadz Ibnu Juraimi (Allâhu Yarhamuhumâ)”.
(Disampaikan dalam acara: “Pengajian Kader”, PDM Madiun, Jawa
Timur, Sabtu Malam, 14 Maret 2015)

More Related Content

What's hot

Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politik
Moh Imron Aja
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
Abu Jakaria
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
plesdis
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
Ahmad Rouf
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin Amq
 

What's hot (13)

23819
2381923819
23819
 
Buat apa shalat
Buat apa shalatBuat apa shalat
Buat apa shalat
 
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
 
Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politik
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
 
Aswaja
AswajaAswaja
Aswaja
 
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
 

Viewers also liked

Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Muhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (13)

Minicurso Micromouse - Projeto Eletrônico
Minicurso Micromouse - Projeto EletrônicoMinicurso Micromouse - Projeto Eletrônico
Minicurso Micromouse - Projeto Eletrônico
 
шаблон презентации
шаблон презентациишаблон презентации
шаблон презентации
 
Minicurso Micromouse - Software/Controlador
Minicurso Micromouse - Software/ControladorMinicurso Micromouse - Software/Controlador
Minicurso Micromouse - Software/Controlador
 
Minicurso Micromouse - Resolução do Labirinto
Minicurso Micromouse - Resolução do LabirintoMinicurso Micromouse - Resolução do Labirinto
Minicurso Micromouse - Resolução do Labirinto
 
Relay
RelayRelay
Relay
 
Kesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaKesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinya
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Bahaya penyakit hasad atau dengki
Bahaya penyakit hasad atau dengkiBahaya penyakit hasad atau dengki
Bahaya penyakit hasad atau dengki
 
Minicurso Micromouse - Projeto Mecânico
Minicurso Micromouse - Projeto MecânicoMinicurso Micromouse - Projeto Mecânico
Minicurso Micromouse - Projeto Mecânico
 
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinanMeluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
Meluruskan salah faham terhadap doa nabi saw tentang kemiskinan
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Flourescent tube light
Flourescent tube lightFlourescent tube light
Flourescent tube light
 

Similar to Bermuhammadiyah

Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Barwhy Poenya
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Muhsin Hariyanto
 
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘imTitik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
InternationalJournal Ihya' 'Ulum al-Din
 
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxPPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
TohirQolby1
 
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan MuhammadiyahCiri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Fitriani Affi
 
Bab 1 aik
Bab 1 aikBab 1 aik
Bab 1 aik
plesdis
 

Similar to Bermuhammadiyah (20)

Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
 
Soal tes tertulis
Soal tes tertulisSoal tes tertulis
Soal tes tertulis
 
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘imTitik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
 
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptMateri Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
 
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxKEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
 
4. bab
4. bab4. bab
4. bab
 
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxPPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Mat sabu
Mat sabuMat sabu
Mat sabu
 
Makalah tentang LDII
Makalah tentang LDIIMakalah tentang LDII
Makalah tentang LDII
 
Sejarah pui
Sejarah puiSejarah pui
Sejarah pui
 
penyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuhpenyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuh
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan MuhammadiyahCiri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
 
Aik 6
Aik 6Aik 6
Aik 6
 
Bab 1 aik
Bab 1 aikBab 1 aik
Bab 1 aik
 

More from Muhsin Hariyanto

Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
 
Hukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatanHukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatan
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 
Siapakah wali hakim dalam nikah
Siapakah wali hakim dalam nikahSiapakah wali hakim dalam nikah
Siapakah wali hakim dalam nikah
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Bermuhammadiyah

  • 1. 1 Bermuhammadiyahlah Dengan Benar Kyai Ahmad Dahlan – menurut penuturan Kyai Hadjid, salah seorang murid setia beliau – pernah mengajukan dua pertanyaan yang sangat sederhana dan sangat mudah dipahami. Dan andaikata siapa pun mau menjawab, sebenarnya juga sangat mudah. Pertama, “apa saudara- saudara tahu betul apa agama Islam itu? Kedua, apa saudara berani beragama Islam? Pada saat beliau bertanya dalam majelisnya, tidak ada satu pun dari yang hadir yang sanggup menjawab pertanyaan itu, termasuk Haji Agus Salim. Bukannya tidak bisa, sebab mana mungkin ditanya soal Islam begitu saja tidak tahu. Tetapi, ketika ditanya “Beranikah kamu beragama Islam?”. Mereka tahu persis yang ditanyakan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu. Hadjid muda, menyatakan: “Bukan main tulusnya pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu”. Sebenarnya pertanyaan itu sederhana, tetapi tidak ada yang sanggup menjawabnya. Kata guru saya, Allâhuyarhamhu, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, dua pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, hingga sekarang baru terjawab satu. Yaitu pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya, pada tahun 1978. Jawaban itu berupa keputusan tentang Ideologi Islam, Pokok-Pokok Pikiran tentang ‘Dienul Islam’, yang konsepnya dari Ustadz, Allâhuyarhamhu, HM Djindar Tamimy. Jadi, setelah kira-kira 56 tahun baru terjawab satu pertanyaan. Sedangkan pertanyaan yang kedua, sampai sekarang ini belum ada yang berani menjawab. Tahun 1960, kebetulan guru saya masih sering mendengar, ada ungkapan Kyai Dahlan yang menarik, “Durung Islam temenan, nek durung wani mbeset kuliti dewe” (Belum Islam sungguh-sungguh, kalau belum berani mengelupas kulitnya sendiri). Mengenai pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, ‘apa Islam itu’, bisa dibuka pada Pelajaran Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Bagi KHR Hadjid, Kyai Dahlan dalam mengungkap ayat itu menarik sekali. Ayat yang diungkap adalah ayat yang sudah populer. Bahkan menjadi bacaan harian mereka yang membaca doa iftitah shalat menggunakan hadis riwayat Imam Muslim (Wajjahtu wajhiya…). Buku itu mengungkap dan mengajarkan bagaimana Islam itu. Ternyata, setelah sekian tahun bermuhammadiyah Kyai Dahlan baru sanggup mengaplikasikan dan merealisisasikan ajaran al-Quran tidak lebih dari 50 ayat. Dua ayat di antaranya ada dalam QS al-An’âm [6]: 162-163,
  • 2. 2 “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". Dalam salah satu kitab tafsir diungkap, bahwa ayat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Kata-kata dalam ayat al-Quran yang menyebut aslama-yuslimu-aslim, muncul dari Nabi Ibrahim a.s.. Jadi, awwalul muslimîn itu Ibrahim a.s., sedang wa ana minal muslimîn itu Rasulullah s.a.w.. Maka di dalam doa iftitah yang diucapkan dalam bacaan shalat tadi boleh dipilih antara awwalul muslimîn atau wa ana minal muslimîn. Qul, katakanlah (Muhammad), inna shalâtî, sungguh shalatku; wa nusukî, dan pengurbananku; wa mahyâya, dan kiprah hidupku; wa mamâtî, dan tujuan matiku; lillâh, hanya untuk dan karena Allah; rabbil ‘âlamîn, pengatur alam semesta. Lâ syarîkalah, tidak ada sekutu bagi-Nya; wa bidzâlika umirtu, dan dengan itu aku diperintah; wa ana awwalul muslimîn, dan aku orang yang pertama, pasrah, setia tunduk kepada Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ. Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn. Kata guru saya – Ustadz HMS Ibnu Juraimi – “itu makna yang populer, kecuali kata nusuk yang saya terjemahkan menjadi pengurbananku”. Pada hampir semua terjemahan, nusuk diartikan ‘ibadah’. Mengenai tafsirnya, kebetulan tidak sempat saya catat, tetapi saya punya kitabnya, nusuk bukan berarti ibadah. Yang berarti ibadah adalah nasakun. Nusuk artinya menyembelih kurban. Maka saya artikan, nusukî adalah pengurbananku. Jadi, “shalatku, pengurbananku, hidup matiku, lillâhi rabbil ‘âlamîn”. Selanjutnya dinyatakan bahwa bermuhammadiyah itu bisa dimaknai dalam lima kategori: Pertama, Bermuhammadiyah adalah Berislam Kedua, Bermuhammadiyah adalah Berdakwah Ketiga, Bermuhammadiyah adalah Berorganisasi Keempat, Bermuhammadiyah adalah Berjuang Kelima, Bermuhammadiyah adalah Berkurban. Padahal, seakarang ini, berdasarkan pengamatan para tokoh Muhammadiyah, sebagaimana yang dikuti oleh M. Choirul Amin -- Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis. Pustaka dan
  • 3. 3 Informasi -- di lapangan sedikitnya ada empat motif (alasan) mengapa orang tertarik dan ingin menjadi anggota Muhammadiyah. Motif pertama, adalah ia ingin mencari penghidupan dengan jalan menginfakkan tenaga dan pikiran di perguruan–perguruan Muhammadiyah. Misalnya dengan menjadi guru, dosen atau tenaga non pendidikan. Dengan demikian ia bisa melangsungkan hajat hidupnya tanpa terbebani oleh hal-hal lain di luar profesinya – pokoknya ‘saya’ mengajar kemudian dapat upah titik – soal-soal lainnya itu urusan pengurus Muhammadiyah setempat. Dengan lain perkataan ia ber- Muhammadiyah ibarat numpang makan, minum dan tidur. Secara sosio- psikologis keterlibatannya dalam ber-Muhammadiyah bermotif biogenetik. Sedikitkah jumlah mereka? Sangat banyak jumlahnya, saking banyaknya penulis tidak mampu menghitungnya. Kalau tidak percaya silahkan pembaca menghitung sendiri. Mudah-mudahan Anda sendiri tidak termasuk kelompok ini. Motif yang kedua, orang tertarik Muhammadiyah dan ingin menjadi anggota bahkan rela menjadi pengurus, karena hal tersebut dianggap sebagai batu loncatan yang efektif guna menggapai sesuatu yang lebih baik. Setidaknya untuk menjaga image (citra diri) di masyarakat. Misalnya seorang mantan pejabat, tokoh masyarakat atau orang terpandang di komunitas tertentu, rasanya akan lebih dihormati manakala ia bergabung dan aktif di setiap kegiatan yang ada di ormas tersebut, bila perlu ia rela mengorbankan waktu dan hartanya, demi cita- citanya. Dengan demikian nama beliau akan mudah dikenal oleh masyarakat, tidak terkecuali warga ormas itu sendiri. Dengan modal popularitas dan finansial yang dimilikinya bukan hal yang sulit baginya untuk menggunakan momen-momen itu (untuk) dijadikan sebagai jembatan dalam rangka meraih keuntungan yang lebih besar, misalnya dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan logika kaum pedagang, pada umumnya pengorbanan yang ia keluarkan harus memeroleh ganti yaitu dukungan “suara” atas namanya. Bila ternyata ia terpilih menjadi anggota Dewan yang “terhormat”, jelas kesejahteraan hidupnya terjamin. Namun sayang seiring berjalannya waktu terkadang sang anggota dewan terjebak oleh kesibukan dan mulai melupakan nama ormas dan anggotanya yang dulu pendukung setianya. Dengan kata lain, motif anggota dewan tersebut dapat diibaratkan seperti numpang lewat; artinya ia jadikan ormas
  • 4. 4 sebagai kendaraan politik demi ambisinya. Secara sosiologis motif ber- Muhammadiyah orang tersebut termasuk bermotif sosiogenetik. Jumlah kelompok yang kedua ini tidak terlalu banyak, tetapi dampak politis dan psikologisnya lebih dahsyat dibanding dengan kelompok yang pertama. Mengapa? Karena mereka ini tergolong elit dan memunyai kekuasaan. Bila mereka tidak bisa menjalankan amanat rakyat yang diembannya bisa-bisa nama Persyarikatan menjadi rusak dan menyisakan rasa kecewa yang berkelanjutan. Motif ketiga, mengapa seseorang tertarik terhadap Muhammadiyah tanpa harus menjadi anggota resmi Muhammadiyah ‘alias’ ia hanya sebagai anggota/simpatisan. Keberadaannya di Muhammadiyah hanyalah pelengkap kalau tidak mau dibilang penggembira. Namun demikian kesungguhannya dalam mengikuti kegiatan Muhammadiyah tidak perlu diragukan: ia rajin ikut shalat berjama’ah, rela menjadi donatur tetap dan tidak keberatan bila diminta datang ke tempat-tempat pengajian, tetapi dia – hampir selalu -- menolak untuk didaftar sebagai anggota resmi, apalagi untuk dicalonkan menjadi pengurus Muhammadiyah. Baginya ia bergaul dan bergabung dengan warga Muhammadiyah bukan untuk mengejar popularitas atau yang lainnya. Keber-Muhammadiyahan-nya lebih didorong oleh rasa simpatiknya terhadap ormas tersebut. Karena menurutnya Muhammadiyah adalah satu dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia yang menaruh perhatian besar pada rakyat yang tidak berdaya baik secara ekonomis maupun edukatif. Jadi boleh dikatakan bahwa motif orang ini ber-Muhammadiyah bisa diibaratkan ‘numpang surga’. Banyakkah orang yang bermuhammadiyah model seperti ini? Jawabnya tentu banyak. Namun sulit dipastikan karena di samping mereka juga tidak ber-KTA (Kartu Tanda Anggota), mereka tidak mau tampil secara terang-terangan di muka umum, ‘alias’ lebih ‘enjoy’, berada di belakang layar. Motif keempat, mengapa orang tertarik dan ingin ber- Muhammadiyah karena ia yakin, bahwa dengan ber-Muhammadiyah hidupnya tidak akan sia-sia di dunia dan (juga) akherat. Baginya ber- Muhammadiyah itu harus berani berkorban tanpa disisipi oleh keinginan-keinginan lain. Ia benar-benar berhimmah (bertekad) untuk menginfakkan harta, tenaga, waktu serta pikirannya demi tegaknya ‘Islam’. Dalam bahasa agama ia ber-Muhammadiyah secara lillâhi ta’âlâ. Dengan kata lain motif ber-Muhammadiyahnya adalah: bermotif teogenetik.
  • 5. 5 Dari Keempat motif (alasan) di atas, mana yang lebih sesuai dengan wasiat Kyai Dahlan? Yaitu, bagaimana orang Muhammadiyah seharusnya mau “menghidup-hidupkan Muhammadiyah”? Jawabnya sudah jelas yaitu: “kelompok yang keempat”. Nah, kini saatnya kita mulai bermuhammadiyah dengan ‘bener lan pener’ (benar dan proporsional). Bermuhammadiyah, tidak sekadar berada di kepengurusan, apalagi sekadar ber-KTA, tanpa ruh (spirit) bermuhammadiyah yang benar. Tetapi di mana saja kita berada “kita bangun akhlak mulia dengan panduan nilai-nilai Islam yang tersurat dan tersirat dalam al-Quran mapun as-Sunnah ash-Shahîhah”. Meminjam ungkapan guru saya, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, kita seharusnya bisa bermuhammadiyah dalam lima matra: “Berislam, Berdakwah, Berorganisasi, Berjuang dan Berkurban”, agar cita-cita KHA Dahlan bisa terwujud: “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, dalam ranah privat maupun publik. Insyâallâh. Catatan: “Tulisan ini adalah bagian dari dokumentasi saya ketika saya ‘ngaji’ tentang ‘Muhammadiyah’ bersama dengan Ustadz HM Djindar Tamimy dan HMS Ustadz Ibnu Juraimi (Allâhu Yarhamuhumâ)”. (Disampaikan dalam acara: “Pengajian Kader”, PDM Madiun, Jawa Timur, Sabtu Malam, 14 Maret 2015)