Tugas makalah ini membahas pro dan kontra reklamasi Pantai Tembok Berlin di Sorong, Papua. Pantai ini direncanakan untuk direklamasi untuk pembangunan, namun ada yang mendukung dan menolak. Teknologi reklamasi digunakan untuk mendapatkan lahan baru dengan berbagai manfaat, tetapi juga berdampak lingkungan dan sosial. Diskusi mengenai dampak positif dan negatif dari rencana reklamasi pantai ini perlu
Makalah Reklamasi Pantai - Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong ( Papua) (By Any Dian Murdiniyati)
1. TUGAS MATA KULIAH REKLAMASI PANTAI
Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong ( Papua)
Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Any Dian Murdiniyati
Npm: 1310190009
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan limpahannya yang telah
memberikan kami kekuatan dan kelancaran untuk menyelesaikan Tugas Makalah ini
dengan judul Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong ( Papua).
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
pembimbing kami Bapak Luhur Moekti Prayogo,S.Si., M.Eng, yang telah membimbing
kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Dalam mengerjakan tugas makalah ini saya dapat menyajikan sesuai dengan
kemampuan saya, jika banyak kesalahan saya mohon bimbingannya , dan mohon diberikan
kritik dan saran jika makalah masih banyak kesalahan.
Tuban ,10 juni 2022
Penulis
3. Daftar isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
1.1 Latar Belakang
Bab II
2.1 Pengertian Reklamasi dan Teknologi Reklamasi
2.2 Tujuan Teknologi Reklamasi
2.3 Manfaat Teknologi Reklamasi
2.4 Sistem pada Teknologi Reklamasi
2.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif Teknologi Reklmasi
2.6 Pengertian dan penjelasan Pantai Tembok Berlin Sorong (Papua)
2.7 Pembahasan Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (Papua)
2.8 Dampak Pro Kontra Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong (Papua)
Bab III
3.1 Kesimpulan
Bab IV
Daftar Pustaka
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kemajuan teknologi yang semakin
berkembang pesat, maka berakibat pada peningkatan kebutuhan lahan untuk industri, pariwisata
serta perluasan pelabuhan dsb. Tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat untuk
melakukan reklamasi seperti kawasan pantai, lepas pantai atau offshore, danau, rawa-rawa
ataupun sungai yang begitu lebar.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam. Dalam aktivitas ini sering
dilakukan perubahan-perubahan pada ekosistem dan sumberdaya alam. Perubahan-perubahan
yang dilakukan tentunya akan memberi pengaruh pada lingkungan hidup. Di daerah perkotaan
persoalan lingkungan yang paling nampak adalah persoalan yang ditimbulkan oleh penggunaan
lahan. Ada tiga penyebab utama antara lain; (1) faktor meningkatnya pertumbuhan penduduk baik
secara alami (kelahiran) maupun perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi), (2) faktor
pembangunan yang senantiasa mendominasi daerah perkotaan, (3) faktor keterbatasan lahan
perkotaan.
Reklamasi tentu memliki dampak positif serta negatif tergantung bagaimana proses
pembuatannya serta penempatan dari reklamasi tersebut. Serta ada berbagai macam pro dan kontra
terhadap reklamasi. Tak sedikit pula proyek reklamasi yang mendapat penolakan keras terhadap
reklamasi tersebut tetapi ada pula yang setuju dengan adanya reklamasi.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reklamasi dan Teknologi Reklamasi
Menurut pengertiannya secara bahasa reklamasi berasal dari kosa kata dalam bahasa
inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatuyang rusak. Secara khusu dalam Kamus
Bahasa Inggris-Indonesia disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Arti
reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah. Para ahli belum banyak
mendefinisikan atau memberikan pengertian mengenai reklamasi pantai. Kegiatan reklamasi
pantai merupakan upaya teknologi yang dilakukan manusia untuk merubah suatu lingkungan alam
menjadi lingkungan buatan, yaitu daratan baru.
Dalam UU No. 27 tahun 2007, Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang
dalam rangka meningkatkan sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi
dengan cara pengurugan , pengeringan atau drainase.
Pengertian dari reklamasi lainnya adalah suatu pekerjaan atau usaha memanfaatkan
kawasan atau lahan yang tidak relatif berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Misalkan, dikawasan pantai, daerah rawa-rawa, dilaut lepas atau lepas
pantai, ditengah sungai yang lebar maupun didanau. Pada dasarnya teknologi reklamasi hanya
mengubah daerah pantai menjadi suatu wilayah daratan dengan teknologi-teknologi yang ada
seperti drainase. Biasanya daerah yang menerapkan teknologi reklamasi ini termasuk daerah
rendah yang sering terjadi genangan air seperti banjir atau pasang surut air laut yang berlebihan.
Hal inilah yang membuat teknologi semakin berkembang hingga sekarang.
2.2 Tujuan Teknologi Reklamasi
Biasanya teknologi reklamasi ini dilakukan oleh otoritas suatu negara atau kota atau
pengelola kawasan yang memiliki laju pertumbuhan dan kemajuan yang tinggi dan membutuhkan
lahan yang cukup luas, akan tetapi adanya keterbatasan dan ketersediaan lahan atau wilayah untuk
mendukung laju pertumbuhan yang tinggi, sehingga diperlukan wilayah baru atau daratan baru.
Tujuan utama diterapkannya teknologi Reklamasi adalah menjadi wilayah berair yang
relatif tidak berguna menjadi kawasan yang lebih baik dan bermanfaat.
Tujuan dari teknologi reklamasi adalah sebagai berikut :
o Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut
oUntuk memperoleh tanah baru didepan garis pantai untuk mendirikan bangunan yang akan
difungsikan sebagai banteng perlindungan garis pantai
o Dalam alasan ekonomis, untuk mendirikan konstruksi atau bangunan dalam skala besar
2.3. Manfaat Teknologi Reklamasi
Reklamasi pantai sudah menjadi alternatif dalam pemenuhan lahan perkotaan dan menjadi
mutlak dikarenakan wilayah daratan yang semakin sempit. Kebutuhan dan manfaat reklamasi
dapat dilihat dari segi aspek tata guna lahan, aspek pengelolaan pantai dan ekonomi. Tata ruang
wilaya butuh direklamasi karena wilayah yang sudah rusak perlu diperdayakan menjadi lebih
berguna. Untuk pantai biasanya diorientasikan ke pelabuhan, industry, wisata dan pemukiman
yang perairannya dangkal butuh direklamasi agar menjadi lahan yang bisa berguna dan
bermanfaat.
Terlebih lagi dengan daerah pelabuhan yang sangat wajib untuk dilakukan reklamasi dalam
pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan fasilitas pelabuhan seperti tempat bersandarnya kapal,
6. pelabuhan peti-peti kontainer , pergudangannya dan sebagainya. Pelabuhan ekspor-impor kini
menjadi sangat luas karena direklamasi, supaya pemenuhan kebutuhan seperti pergudangan pangsa
ekspo-impor yang berada dekat wilayah pelabuhan untuk mengurangi biaya transportasi.
Dalam aspek ekonomi adalah kebutuhan lahan untuk pemukan semakin, semakin mahalnya
wilayah daratan dan berkurangnya daya dukung lingkungan darat menjadikan reklamasi adalah
hal yang sangat penting dan menjadi pilihan bagi negara-negara maju atau kota metropolitan yang
membutuhkan perluasan lahan dalam memenuhi kebutuhan untuk pemukiman. Manfaat lain
reklamasi adalah mengurangi kepadatan penduduk yang sudah meledak di daerah perkotaan dan
supaya tidak terjadinya pergusuran lagi didaerah perkotaan bagi warga yang tinggal dibantaran
sungai karena dengan reklamasi berarti pemerintah memberikan wilayah baru untuk tempat
tinggal.
Untuk aspek konservasi wilayah pantai, karena dikawasan pantai teretentu terjadi perubahan
pola arus air laut sehingga mengalami abrasi, akresi yang memerlukan pembuat Groin (pemecah
ombak) atau dinding laut sehingga reklamasi pun menjadi pilihan utama permasalahan tersebut.
Reklamasi dilakukan diwilayah pantai guna mengembalikan konfigurasi pantai yang terkena
abrasi terbentuk semula.
Reklamasi bukanlah mini-proyek, tetapi mega-proyek yang dilakukan oleh otoritas perkotaan.
Dalam pelaksanaan reklamasi, diperlukan pemebelajaran atau penelitian seperti :
o Pengendalian dampak negatif lingkungan
o Suply air dan energy
o Transportasi yang terintegrasi
o Tata ruang dan wilayah
o Struktur lapisan tanah reklamasi
2.4 Sistem pada Teknologi Reklamasi
Secara umum bentuk reklamasi ada 2 yaitu, reklamasi menempel pantai dan reklamasi
lahan terpisah dari daratan pantai induk. Cara pelaksanaan reklamasi tergantunga dari sistem yang
digunakannya. Berikut ini sistem-sistem yang biasa diterapkan pada teknologi reklamasi :
o Sistem Timbunan Reklamasi
Dilakukan dengan cara menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut
tinggi (high water level).
o Sistem Polder Reklamasi
Dilakukan dengan cara mengeringkan perairan yang akan direklamasi dengan memompa air yang
berada didalam tanggul kedap air untuk dibuang keluar dari daerah lahan reklamasi.
o Sistem Kombinasi antara Polder dan Timbunan Reklamasi Ini merupakan gabungan
sistem polder dan sistem timbunan, yaitu setelah lahan diperoleh dengan metode pemompaan, lalu
lahan tersebut ditimbun sampai ketinggian tertentu sehingga perbedaan elevasi antara lahan
reklamasi dan muka air laut tidak besar.
o Sistem Drainase Reklamasi
Sistem ini dipakai untuk wilayah pesisir yang datar dan relatif rendah dari wilayah di sekitarnya
tetapi elevasi muka tanahnya masih lebih tinggi dari elevasi muka air laut.
Sistem timbunan cocok dilakukan pada daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang
sangat tinggi dan metode ini yang paling popular di Indonesia. Sistem polder dilakukan pada
lokasi dengan kondisi drainase yang baik. Reklamasi sistem polder kurang cocok untuk daerah
yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi seperti di Indonesia.
7. 2.5 Dampak Positif dan Dampak Negatif Teknologi Reklmasi
Dalam melakukan reklamasi terhadap kawasan pantai, harus memperhatikan berbagai hal
dan aspek atau dampak-dampak yang akan timbul oleh kegiatan reklamasi. Seperti halnya dampak
lingkungan, sosial budaya maupun ekonomi. Contoh dampak lingkungan misalnya mengenai
perubahan arus laut, hilangnya ekosistem penting, kenaikan muka air sungai yang terhambat untuk
masuk ke laut yang memungkinkan banjir semakin parah, kondisi lingkungan di wilayah tempat
bahan timbunan, sedimentasi, perubahan hidrodinamika yang semuanya harus tertuang dalam
analisis mengenai dampak lingkungan. Dampak sosial budaya diantaranya adalah kemungkinan
terjadinya pelanggaran HAM (dalam pembebasan tanah), perubahan kebudayaan,
konflik masyarakat, dan isolasi masyarakat. Sementara dampak ekonomi diantaranya berapa
kerugian masyarakat, nelayan, petambak yang kehilangan mata pencahariannya akibat reklamasi
pantai.
Berikut dampak akibat reklamasi pantai :
Dampak positif reklamasi pantai :
- Ada tambahan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga dapat dimanfaatkan untuk
bermacam kebutuhan.
Dampak Positif Reklamasi Pantai
- Daerah yang dilakukan reklamasi menjadi aman terhadap erosi karena konstruksi pengaman
sudah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak laut.
- Daerah yang ketinggiannya dibawah permukaan air laut bisa aman terhadap banjir apabila dibuat
tembok penahan air laut di sepanjang pantai.
- Tata lingkungan yang bagus dengan perletakan taman sesuai perencanaan, sehingga dapat
berfungsi sebagai area rekreasi yang sangat memikat pengunjung.
Dampak negatif reklamasi pantai :
- Peninggian muka air laut karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah
menjadi daratan.
Dampak Negatif Reklamasi Pantai
- Akibat peninggian muka air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau setidaknya air
asin laut naik ke daratan sehingga tanaman banyak yang mati, area persawahan sudah tidak bisa
digunakan untuk bercocok tanam, hal ini banyak terjadi diwilayah pedesaan pinggir pantai.
- Musnahnya tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi
terganggu, apabila gangguan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan
cuaca serta kerusakan planet bumi secara total.
8. 2.6 pengertian dan penjelasaan Pantai Tembok Berlin Sorong ( Papua)
Papua adalah salah satu provinsi yang tidak pernah habis-habisnya akan pesona
keindahannya. Bahkan, banyak sekali kekayaan alam yang dapat dieksplorasi. Salah satunya yaitu
wiata bahari ialah Pantai Tembok Berlin, yang bahkan disebut sebagai pintu gerbang traveler ke
Raja Ampat. Banyak masyarakat disekitar menyebutkan bahwa Pantai Tembok Berlin ialah objek
wisata pantai yang harus dikunjungi ketika berada di Sorong. Dikarenakan pantai ini mempunyai
pandangan yang cantic serta begitu khas dan memanjakan mata. Konon cerita dari Pantai Tembok
Berlin yang dibangun di Kota Sorong bertepatan dengan runtuhnya Tembok Berlin pada tahun
1990 di kota asalnya. Hari Suroto adalah seorang peneliti pada Balai Arkeologi Papua mengatakan
bahwa, “Saat itu media banyak sekali memberitakan mengenai runtuhnya Tembok Berlin”.Lalu,
tembok yang dibangun dengan tinggi 1,5 meter untuk mencegah terjadinya abrasi yang berada di
Kota Sorong ini belum diberi nama, sehingga agar mudah dalam mengingat serta penyebutannya,
maka diberikan nama yaitu Tembok Berlin.Apabila Anda dari pulau Dum tidak jauh darisitu
terdapat wisata kuliner yang terkenal di sekitar Tembok Berlin ini. Kekayaan perairan laut
Indonesia merupakan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan pembangunan dan
perekonomian masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali untuk kawasan Indonesia bagian timur,
Papua dan sekitarnya. Dan sorong adalah salah satu kota yang berada di Papua Barat dengan
jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dari pada ibu kotanya sendiri yaitu manokwari.
Berdasarkan hal tersebt, tentu saja lingkungan disekitar merasakan dampak yang sangat berat
terutama didaerah pesisir, mengingat daerah tersebut sangat mudah untuk dieksploitasi.
Perkembangan dalam dekade terakhir memperlihatkan bahwa penggunaan lahan di daerah pesisir
bukan hanya untuk pertanian atau perikanan saja tetapi juga reklamasi lahan, bangunan untuk
industri dan pemukiman. Untuk perencanaan dan pengelolaan daerah pesisir yang lebih baik, maka
para pengambil keputusan membutuhkan data yang teliti, lengkap, aktual dan mudah
diintegrasikan dengan data yang lain. Hal ini dapat dipenuhi oleh data atau informasi yang berasal
dari Sistem Informasi Geografis.
2.7 Pembahasan Pro Kontra reklamasi pantai tembok Berlin Sorong ( Papua )
Tak sepenuhnya masyarakat di Kota Sorong mendukung reklamasi pantai di sepanjang
Tembok Berlin. Masyarakat Pulau Sop yang kesehariannya berjualan kelapa muda di sepanjang
Tembok Berlin atau tepatnya di depan Lapangan Hoky, Kota Sorong berharap agar Pemerintah
Kota Sorong menyediakan tempat untuk mereka berjualan, setelah pekerjaan reklamasi mulai
dilaksanakan. “Jika reklamasi dianggap jalan yang terbaik bagi pembangunan dan peningkatan
ekonomi, maka kami berharap pemerintah dapat menyediakan bagi kami tempat khusus untuk
berjualan,” kata Deborah, salah satu pedagang kelapa muda yang ditemui KABARPAPUA.CO
pada Kamis, 10 November 2016. Deborah bahkan beranggapan reklamasi tak berdampak terlalu
buruk bagi masyarakat di sekitar Pulau Sop, salah satu pulau yang dekat dengan daerah reklamasi
pantai.Sementara itu, Ketua Perhimpunan Nelayan Kota Sorong, Yohana Sia justru menolak
pembangunan reklamasi, karena dianggap akan mengganggu keberlangsungan biota laut di
sekitarnya.“Walaupun reklamasi hanya dilakukan di sepanjang Pantai Berlin, namun bisa saja arus
air laut meninggi di tempat lain, sehingga daerah tersebut bisa rob dan bisa saja tenggelam seperti
daerah lain yang sudah mengalami reklamasi pantai,” jelas Yohana.Sebagai masyarakat nelayan
dirinya tak setuju dengan program pemerintah ini. Apalagi sepanjang Tembok Berlin sudah sangat
indah dan bisa dijadikan potensi wisata pantai. Namun jika reklamasi sudah dilakukan, maka
kawasan itu akan menjadi pusat pembangunan ruko, hotel serta bangunan tinggi lainnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Sorong berkomitmen akan membangun sejumlah fasilitas umum di
9. area yang akan direklamasi, salah satunya taman dan sarana lainnya yang bisa digunakan warga
Sorong untuk bersantai. Dengan adanya sejumlah fasilitas didaerah reklamasi ini, diyakini oleh
Pemerintah Kota Sorong akan membawa perubahan untuk kota tersebut dan bisa menjadi salah
satu kota termaju di Papua.
2.8 Dampak dari Reklamasi Pantai Tembok Berlin Sorong ( Papua )
Pada 2017, Pemerintah Kota Sorong mereklamasi pantai Tembok Berlin guna mengembangkan
kawasan sebagai pusat area modern. Kini, pantai jadi daratan. Mengutip
dari Cahayapapua.com konsultan pelaksana proyek, PT Indomegah Cipta Bangun Citra, Henry
Kusnadi, mengatakan, siap dan optimis mengembangkan Tembok Berlin jadi area modern.
sebelum reklamasi orang datang banyak seperti sore pukul 3.00, 4.00, ramai. Sekarang reklamasi,
tutup laut jadi orang kurang datang, saya alami kerugian, dulu perahu bisa sandar di depan Tembok
Berlin, sekarang tidak bisa karena tak ada laut. “Kita turun di pangkalan DOM baru naik mobil
bayar Rp50.000 ke sini.” Nelayan juga terdampak. Mereka biasa tangkap dan cari ikan di tepian
pantai, jadi sulit karena reklamasi pantai.tempat berlabuh kapal nelayan jadi sempit. Sampah pun
menumpuk. ikan, kerang, rumput laut, kepiting, burung dan berbagai keragaman hayati lain
terdampak. Belum lagi masalah pencemaran. Bongkar muat kendaraan truk material seperti pasir
dan tanah, menyebabkan debu terlebih di musim panas dan becek kala masa penghujan. Kondisi
mengkhawatirkan lainnya, reklamasi gunakan pasir, tanah dan batu dalam jumlah besar untuk
membuat daratan baru. Berarti, memerlukan pasir dan tanah dalam jumlah besar hingga akan
terjadi penambangan pasir, tanah dan batu besar-besaran. di Kota Sorong KM 10, sebagian gunung
terkeruk, tanah dan batu terdistribusi untuk bikin bangunan. Kalau turun hujan, banjir datang.
reklamasi bisa jadi bermanfaat bagi pihak-pihak yang menikmati baik dari sisi ekonomi dan
bisnis.Berbagai dampak buruk bagi lingkungan, maupun sosial itu ,seharusnya ada dalam analisis
mengenai dampak lingkungan (Amdal), upaya pengelolaan lingkungan mapun rencana kelola
lingkungan.Pemerintah, katanya, harus segera meninjau kembali pelaksanaan proyek ini, termasuk
masalah yang muncul, seperti penumpukan sampah. Seharusnya, katanya, ada pengelolaan sampah
hingga tak mencemari laut dan airnya. reklamasi ini sudah pasti berdampak buruk bagi lingkungan
dan masyarakat. Kota Sorong, katanya, area banjir terutama di kawasan pemukiman termasuk
Kampung Baru. Kalau reklamasi seperti ini tak lewati pertimbangan menyeluruh, kondisi banjir
bisa makin parah. reklamasi seperti ini. Tak hanya memperhitungkan pemasukan, tetapi risiko
bencana atau kerusakan yang timbul dari pembangunan itu.
10. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya pro kontra reklamasi pantai di
tembok berlin sorong papua adalah banyaknya dampak yang disebabkan dan dampak tersebut
sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Namun adanya reklamasi tersebut guna kepentingan
bersama karena dibukanya tempat wisata disekitar pantai, reklamasi pantai tersebut digunakan
untuk meningkatkan ekonomi setempat, Pemerinta dikota sorong tidak memikirkan dampak yang
terjadi setelah adanya bagunan reklamasi pantai tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ERNAWATI, L. DAMPAK REKLAMASI PANTAI DI SEKITAR KAWASAN TANJUNG BUNGA PANTAI
AKKARENA KOTA MAKASSAR.
Fauzi, A. Implementasi Jurnalisme Advokasi Pada Sigi Investigasi SCTV Episode Mimpi Semu Teluk
Jakarta (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta).
Gunawan, H. (2015). KAJIAN TEORI PARETO IMPROVEMENT DAN TEORI PARETO EFFICIENCY
TERHADAP REKLAMASI PANTAI. Jurnal Hukum Uniski, 4(1), 1-9.
Nindita, R. D. Analisis Dampak Reklamasi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Pesisir di
Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara (Bachelor's thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
11. Sukojo,B.M. (2010). PenggunaanMetode AnalisaEkologiDanPenginderaanJauhUntukPembangunan
SistemInformasi GeografisEkosistemPantai.MakaraJournal of Science.2.Pristianto,H.,Amri,I.,&
Rusdi,A.(2014, May 9). PedomanPenulisanTugasAkhirFakultasTeknikUniversitasMuhammadiyah
Sorong2014. http://doi.org/10.17605/OSF.IO/4VTJM.