SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH
REKLAMASI PANTAI
Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa
Provinsi Benua
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayoga, S.Si., M.Eng
Oleh :
Putri Widyawati Nur Adimah
NPM. 1310190008
PRODI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengakaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Tuban, 10 April 2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Reklamasi pesisir Laut .......................................................................2
PEMBAHASAN
2.1 Reklamasi pesisir laut.........................................................................6
2.2 Tujuan dan Manfaat Reklamasi.........................................................7
2.3 Tujuan adanya Reklamasi ..................................................................8
2.4 Dampak Reklamasi ............................................................................9
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................16
3.2 Saran.................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara maritim mempunyai garis pantai terpanjang
keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia dengan panjang
garis pantai mencapai 95.181 km. Wilayah Laut dan pesisir Indonesia mencapai 4
wilayah Indonesia (5.8 juta km dari 7.827.087 km). Hingga saat ini wilayah
pesisir memiliki sumberdaya dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan
manusia. Seiring dengan perkembangan peradaban dan kegiatan sosial
ekonominya, manusia memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan.
Konsekuensi yang muncul adalah masalah penyediaan lahan bagi aktivitas sosial
dan ekonomi masyarakat. Agar mendapatkan lahan, maka kota-kota besar
menengok daerah yang selama ini terlupakan, yaitu pantai(coastal zone) yang
umumnya memiliki kualitas lingkungan hidup rendah. Fenomena ini bukan saja
dialami di Indonesia, tapi juga dialami negara-negara maju, sehingga daerah.
pantai menjadi perhatian dan tumpuan harapan dalam menyelesaikan penyediaan
hunian penduduk perkotaan. Penyediaan lahan di wilayah pesisir dilakukan
dengan memanfaatkan lahan atau habitat yang sudah ada, seperti perairan pantai.
lahan basah, pantai berlumpur dan lain sebagainya yang dianggap kurang bernilai
secara ekonomi dan lingkungan sehingga dibentuk menjadi lahan lain yang dapat
memberikan keuntungan secara ekonomi dan lingkungan atau dikenal dengan
reklamasi.
lingkungan hidup dapat timbul dan sulit dipecahkan di daerah reklamasi saat ini
justru disebabkan oleh paradigma tersebut. Perencanaan reklamasi sudah
seharusnya diselaraskan dengan rencana tata ruang kota. Tata ruang kota yang
baru nantinya harus memerhatikan kemampuan daya dukung sosial dan ekologi
bagi pengembangan Kota. Daya dukung sosial dan ekologi tidak dapat secara
terus-menerus dipaksakan untuk mempertahankan kota sebagai pusat kegiatan
ekonomi dan politik. Fungsi kota sebagi pusat perdagangan, jasa dan industri
harus secara bertahap dipisahkan dari fungsi kota ini sebagai pusat pemerintahan.
Proyek reklamasi di sekitar kawasan pantai seharusnya terlebih dahulu
diperhitungkan kelayakannya secara transparan dan ilmiah melalui sebuah kajian
tekhnis terhadap seberapa besar kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya
lalu disampaikan secara terbuka kepada publik. Penting diingat reklamasi adalah
bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan
alamiah pantai yang selalu dalam keadaan seimbang dan dinamis, hal ini
tentunyaakan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi,
sedimentasi pantai, serta kerusakan biota laut dan sebagainya.
Sebuah ekosistem pantai yang sudah lama terbentuk dan tertata sebagaimana
mestinya dapat hancur atau hilang akibat adanya reklamasi. Akibatnya adalah
kerusakan wilayah pantai dan laut yang pada akhirnya akan berimbas pada
ekonomi nelayan. Matinya biota laut dapat membuat ikan yang dulunya
mempunyai sumber pangan menjadi lebih sedikit sehingga ikan tersebut akan
melakukan migrasi ke daerah lain atau kearah laut yang lebih dalam, hal ini tentu
saja akan mempengaruhi pendapatan para nelayan setempat.
1.2 PEMBAHASAN
Bali adalah sebuah pulau di sebelah timur pulau Jawa dan sebelah barat
pulau Lombok. Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636.66 km2 atau 0,29% luas
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali
terbagi atas 8 kabupaten, 1 kotamadya. 55 kecamatan, dan 701 desa/kelurahan.
Meskipun Bali sebuah pulau kecil yang luasnya hanya 0,29% dari luas Nusantara
(5.632.86 km2) dan jumlah penduduknya 4,225 juta jiwa pada tahun 2018
Bali dikenal para wisatawan karena memiliki potensi alam yang indah karena
beriklim tropis, hutan yang hijau, gunung, danau, sungai serta sawah hijau yang
asri dipandang. Selain itu di Bali juga masih memegang erat kearifan lokal dengan
berbagai kegiatan budaya dan upacara adat yang membuat perpaduan dari alam
dan manusia mewujudkan kebudayaan yang sakral dengan ciri khas tersendiri
dibandingkan daerah lain.
1.3 Reklamasi pesisir Laut
Istilah reklamasi dalam Inggris reclamation yang berasal dari kata kerja.
reclaim yang berarti mengambil kembali, dengan penekanan pada kata "kembali",
to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Berdasarkan Pedoman
Pengembangan Reklamasi Pesisir dan Perencanaan Bangunan Pengamanannya.
reklamasi pesisir adalah meningkatkan sumber daya lahan dari yang kurang
bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut lingkungan, kebutuhan
masyarakat dan nilai ekonomis. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat 23 Undang-
Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan. Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil, reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan
sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase.
Reklamasi pesisir diselenggarakan untuk memanfaatkan kawasan yang relatif
masih kosong dan berair menjadi lahan berguna. dengan cara dikeringkan.
Reklamasi pesisir sebagai menimbun kawasan pesisir baik daerah pasang surut 42
Husni 2010. Hukum Penataan Ruang dan Penataguan Tanah, Jakarta, hin. 351.
lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul. perlindungan daratan lama dari ancaman
maupun rawa-rawa dengan material tertentu untuk menaikkan elevasi tanah agar
diperoleh lahan kering serta melindungi agar tidak tergenang air." Berdasarkan
definisi di atas, maka reklamasi pesisir sebagai suatu kegiatan penimbunan dengan
memasukkan sejumlah material terhadap areal pesisir yang secar terus-menerus
tergenang air dengan tujuan untuk mendapatkan lahan kering yang diatasnya
dapat didirikan bangunan sebagai usaha bersama untuk kepentingan umum. Dasar
hukum mengenai Reklamasi Pesisir, antara lain:
a. Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau kecil. Peraturan ini memuat ketentuan yang dibuat sebagai dasar
pelaksanaan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2013 tentang Perizinan
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. c. Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No. 28 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun. 2013 tentang Perizinan Reklamasi
di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
1.4 Tujuan dan Manfaat Reklamasi
Tujuan dari adanya reklamasi adalah untuk menjadikan kawasan berair
yang rusak atau belum termanfaatkan. menjadi suatu kawasan baru yang lebih
baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara,
perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar di pinggir
jalan, kawasan pengelolaan limbah dan lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul
perlindungan daratan lama dari ancama maupun rawa-rawa dengan material
tertentu untuk menaikkan elevasi tanah agar diperoleh lahan kering serta
melindungi agar tidak tergenang air." Berdasarkan definisi di atas, maka reklamasi
pesisir sebagai suatu kegiatan penimbunan dengan memasukkan sejumlah
material terhadap areal pesisir yang secar terus-menerus tergenang air dengan
tujuan untuk mendapatkan lahan kering yang diatasnya dapat didirikan bangunan
sebagai usaha bersama untuk kepentingan umum. Dasar hukum mengenai
Reklamasi Pesisir, antara lain:
a. Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau kecil. Peraturan ini memuat ketentuan yang dibuat sebagai dasar
pelaksanaan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2013 tentang Perizinan
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. c. Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No. 28 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun. 2013 tentang Perizinan Reklamasi
di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
1.5 Tujuan dan Manfaat Reklamasi Tujuan dari adanya reklamasi
untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan.
menjadi suatu kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan
baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk kawasan permukiman, perindustrian,
bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, jalur transportasi
alternatif, reservoir air tawar di pinggir jalan, kawasan pengelolaan limbah dan
abrasi serta untuk menjadi suatu kawasan wisata terpadu. 44 Tujuan dilakukannya
Reklamasi dengan menekankan kaitan antara reklamasi pesisir dengan
kepentingan sosial, yakni :
1. Menyediakan lahan baru untuk membuka lapangan pekerjaan danl apangan
usaha baru.
2 Merekayasa kawasan pesisir pemanfaatan yang lebih baik
3. Perbaikan lingkungan pesisir
4. Menyediakan kawasan pesisir yang dapat digunakan untuk umum
5. Menyediakan perumahan bagi seluruh
lapisan pendapatan. Menurut pendapat Suhud yang lebih mengacu pada
kepentingan perbaikan ekonomi, tujuan ReklamasiPesisir yakni:
1. Diperolehnya lahan baru yang dapat mengurangi tekanan atas kebutuhan lahan
dibidang kota yang sudah padat.
2. Kemungkinan menghidupkan kembali transportasi air sehingga beban
transportasi dapat berkurang.
3. Membuka peluang pembangunan nilai tinggi
4. Meningkatkan pariwisata bahari.
5. Meningkatkan pendapatan pemerintah,
6. Peningkatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat disekitar kawasan pesisir. maupun ekonomi perkotaan, dant
7. Meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Kawasan pesisir umumnya
merupakan wilayah yang diminati baik. untuk usaha maupun wisata. Hal tersebut.
disebabkan karena wilayah tersebut mengandung banyak hal yang memberi
kemudahan dan memberi daya dukung untuk pembangunan, sehingga bertujuan
dan dapat bermanfaat untuk listrik tenaga uap (PLTU), olah raga air, bahari, dan
kawasan pariwisata.
1.6. Dampak Reklamasi Dampak positif pelaksanaan.
reklamasi adalah dapat membantu negara/kota dalam rangka penyediaan
lahan untuk berbagai wisata keperluan (pemekaran kota), penataan daerah pesisir,
pengembangan dan usaha masyarakat sekitar khususnya nelayan. Sedangkan
dampak negatif akibat kegiatan reklamasi yakni dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Perubahan. ekosistem seperti perubahan pola arus. erosi dan
sedimentasi pesisir berpotensi meningkatkan hahaya banjir, dan berpotensi
gangguan lingkungan di daerah lain (seperti pengeprasan bukit atau pengeprasan
pulau untuk material 47 timbunan) Oleh karena itu diperlukan kajian mendalam
terhadap reklamasi pesisir dengan melibatkan pihak yang berkepentingan dan
berkompeten dengan interdisiplin ilmu yang komprehensif. Hak dan Kewajiban
Masyarakat Hak-hak dan kewajiban-kewajiban masyarakat berkaitan dengan
adanya reklamasi telah diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 2014. Hak
masyarakat antara lain:
1. Memperoleh akses terhadap bagian Perairan Pesisir yang sudah diberi izin
Lokasi dan izin Pengelolaan
2. Mengusulkan wilayah penangkapan ikan secara tradisional ke dalam RZWP-3-
K:
3. Mengusulkan wilayah Masyarakat Hukum Adat ke dalam RZWP-3-K;
Melakukan kegiatan pengelolaan sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
berdasarkan hukum adat yang Menjaga, melindungi, dan memelihara kelestarian
3. Menyampaikan laporan terjadinya bahaya, pencemaran, dan/atau kerusakan
lingkungan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil
4. Memantau pelaksanaan Pengelolaan rencana
5. Melaksanakan program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan undangan; peraturan perundang
5. Memperoleh manfaat atas pelaksanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
6. Memperoleh informasi berkenaan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
7. Mengajukan laporan dan pengaduan kepada pihak yang berwenang atas
kerugian yang menimpa dirinya yang berkaitan dengan pelaksanaan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
8. Menyatakan keberatan rencana pengelolaan terhadap yang sudah yang
diumumkan dalam jangka waktu tertentu
9. Melaporkan kepada penegak hukum akibat dugaan pencemaran-pencemaran
dan/atau perusakan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang merugikan.
kehidupannya
10. Mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. yang merugikan kehidupannya; 11. Memperoleh
ganti rugi dan
12. Mendapatkan pendampingan dan bantuan hukum terhadap permasalahan yang
dihadapi dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan ("Pasal 60 UU No. 1Th. 2014")
Masyarakat di samping mempunyai hak terhadap hasil reklamasi, juga
mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
1. Memberikan informasi berkenaan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil;
2. Alasan Penolakan Masyarakat Bali atas Reklamasi Teluk Benoa Bali
Rencana reklamasi Teluk Benoa Bali ada 2 pihak yang pro dan kontra. Pihak yang
menolak rencana reklamasi berpendapat bahwa kawasan yang akan direklamasi
adalah kawasan konservasi untuk pelestarian ekosistem. Apabila kawasan
konservasi direklamasi berarti melanggar peraturan Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dan Undang-
undang No. 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16 Tahun 2009, dan yang
disepakati di tingkat desa. Pemanfaatan ruang Perairan Pesisir dan pulau-pulau
kecil yang tidak sesuai dengan izin Lokasi yang diberikan sanksi administratif
berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Penghentian sementara kegiatan
c. Penutupan lokal
d. Pencabutan izin
e. Pembatalan izin; dan/atau
f. Denda administratif. ("Pasal 71 UU No.1 Tahun 2014")
1.2.4 Dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari reklamasi pantai sebagai
berikut :
a. Pencemaran lingkungan pantai oleh limbah yang dihasilkan kota
b. Perubahan garis pantai pola arus laut saat ini
c. Pola kegiatan nelayan menjadi terganggu
d. Gangguan terhadap pola lalu lintas
e. Gangguan terhadap tata air tanah maupun air permukaan termasuk di dalamnya
masalah erosi, penurunan kualitas dan kuantitas air, serta potensi banjir di
kawasan pantai
f. Terjadinya pencemaran pantai pada saat pembangunan:
Permasalahan pemindahan penduduk dan pembebasan tanah; Potensi terjadinya
kerusakan pantai dan instalasi bawah air (kabel, pipa gas, dan lainya); h. Potensi
gangguan terhadap lingkungan (tergusurnya perumahan nelayan, berkurangnya
hutan mangrove. terancamnya biota pantai langkah); dan i. Perubahan Rencana
Tata Ruang,Wilayah (RTRW), Rencana Detail,Tata Ruang (RDRT) Dilihat
reklamasi dari sisi lingkungan. Teluk Benoa akan mengakibatkan meningkatnya
potensi kebanjiran, kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman
hayati Dari sisi sosialnya. para nelayan tradisional akan tergusur dari
pekerjaannya dan sumber-sumber kehidupannya. Dilihat dari sisi ekonomi
reklamasi pantai dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. bagi pemerintah
daerah yaitu lahan pertanahan dapat dibangun berbagai usaha dan obyek wisata.
Namun masyarakat setempat yang daerah mata pencahariannya dijadikan
reklamasi mengalami kerugian perekonomian karena hilangnya mata pencaharian.
Reklamasi ini akan mengeksploitasi lingkungan hidup untuk kepentingan
pariwisata. Potensi pariwisata di pulau Bali akan mereklamasi Teluk Benoa tanpa
memikirkan dampak negatifnya yaitu rusaknya lingkungan disekitar Teluk Benoa
dan hilangnya nilai kearifan lokal yang terdapat di Teluk Benoa. Eksploitasi
pariwisata secara berlebihan sehingga berdampak pada alih fungsi lahan hijau.
Gerakan ForBALI yang sangat menentang dan menolak adanya reklamasi di Bali,
menganggap kegiatan reklamasi tersebut akan mengganggu tingkat ekosistem
yang ada, dan juga mengganggu nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada lama di
sekitar wilayah Teluk Benoa. tersebut bagi masyarakat tradisional Bali Ada juga
beberapa alasan yang menjadi ide pokok dalam gerakan penolakan ini yaitu
diantaranya, Teluk Benoa akan mengalamai rentan bencana, terumbu karang yang
berada disana akan mengalami kerusakan, hilangnya fungsi ekosistem hutan
mangrove, dan mengakibatkan bencana ekologis yang meluas. Reklamasi Teluk
Benoa dianggap merugikan masyarakat lokal disekitar kawasan Teluk Benoa serta
merusak keanekaragaman di Teluk Benoa. Selain dianggap merugikan masyarakat
dan merusak habitat di Teluk Benoa itu sendiri. Sebenarnya apabila reklamasi
dilaksanakan mengikuti prinsip-prinsip reklamasi dan dengan komunikasi dan
koordinasi yang sesuai dari segenap lembaga masyarakat, tujuan dari reklamasi
yang untuk memajukan suatu wilayah dan tidak mengesampingkan kelestarian
lingkungan bisa tercapai, sehingga manfaat reklamasi akan dirasakan bagi
masyarakat Bali. baik itu di sektor ekonomi.
1.7 Pro-Kontra Reklamasi
Pihak yang menolak rencana reklamasi berpendapat bahwa kawasan yang
akan direklamasi adalah kawasan konservasi untuk pelestarian ekosistem. Apabila
kawasan konservasi direklamasi berarti melanggar peraturan Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dan
Undang-undang No. 1 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16 Tahun 2009, dan
Peraturan Daerah Kabupaten Badung No. 26 tahun 2013. Pada Peraturan Presiden
Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 45
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung,
Gianyar, dan Tabanan pada bagian konsideran menimbang disebutkan:
1. Bahwa memperhatikan perkembangan kebijakan strategis nasional dan
dinamika internal di Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan, khususnya terkait pemanfaatan ruang di Kawasan Teluk Benoa,
sehingga perlu dilakukan revitalisasi
2. Bahwa Kawasan Teluk Benoa dapat dikembangkan sebagai kawasan yang
potensi guna pengembangan kegiatan ekonomi serta sosial budaya dan agama.
dengan tetap mempertimbangkan kelestarian fungsi Taman Hutan Raya Ngurah
Rai dan pelestarian ekosistem kawasan sekitarnya, serta keberadaan prasarana dan
sarana infrastruktur di Kawasan Teluk Benoa.
Peraturan Presiden No. 51 Tahun. 2014 bertentangan dengan berbagai Undang-
undang yaitu Undang-undang No. 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16. Tahun
2009, dan Peraturan Daerah Kabupaten Badung No. 26 tahun 2013, bahwa
Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan konservasi dan juga menurut Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
tahun 2009-2029. Perpres No. 51 tahun 2014 dibuat tidak melibatkan masyarakat
yang terdampak akibat reklamasi. Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan Suci
yang digunakan untuk menyelenggarakan upacara adat umat Hindhu di Bali yang
tidak boleh dimanfatkan untuk kepentingan bisnis apalagi direklamasi pantainya.
Menurut adat dan agama Hindu merubah alam adalah tindakan tidak terpuji
apabila membuat kerusakan lingkungan dan merugikan makhluk Tuhan.
Reklamasi akan merusak fungsi dan nilai konservasi pertanahan dan perairan
Teluk Benoa, dan kerusakan fungsi dan nilai konservasi di Teluk Benoa adalah
ancaman kerusakan keanekaragaman hayati di Kawasan pesisir lainnya.
Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan
banjir dari 5 sub- DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu; DAS Badung, DAS Mati,
DAS Tuban, DAS Bualu, DAS Sama,termasuk dari sungai yang berasal dari alur
rawa.Akibatnya air akan menggenangi dan membanjiri daerah sekitarnya, seperti
daerah Sanur Kauh, Suwung Kangin, Pesanggaran, Pemogan, Simpang Dewa
Ruci, Tanjung Benoa, dan termasuk Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai, serta
wilayah dataran rendah di sekitarnya.
Reklamasi di Teluk Benoa akan mengakibatkan terjadinya sedimentasi yang
bertampah parah di habitat terumbu karang dapat mematikan polip karang dan
merusak terumbu karang di kawasan sekitarnya juga abrasi sehingga
mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan rusaknya terumbu karang.
Ketimpangan kepadatan di Bali Selatan akan meningkat dan berpotensi
menambah alih fungsi lahan pertanian akibat dari kebutuhan hunian.
BAB III
KESIMPULAN
 Kesimpulan an diatas Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan Suci yang
digunakan untuk upacara adat umat Hindhu di Bali yang memang tidak
boleh dibangun atau digunakan serta dimanfaatkan untuk kepentingan
bisnis apalagi mereklamasi pantai pesisir. Reklamasi akan merusak fungsi
konservasi kawasan Teluk Benoa yang merupakan keanekaragaman
hayati di Kawasan pesisir.
Reklamasi mengakibatkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai
tampungan banjir dari 5 sub- DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu; DAS
Badung, DAS Mati, DAS Tuban, DAS Bualu, DAS Sama,termasuk dari
sungai yang berasal dari alur rawa. Terjadinya sedimentasi di habitat
terumbu karang sehingga merusak terumbu karang di kawasan pesisir
laut. Mengancam ekosistem mangrove dan prapat (sonneratia spp) yang
tumbuh di Teluk Benoa. Menambah abrasi sehingga kerusakan ekologis
semakin meluas. Pembangunan di Bali Selatan akan meningkat dan
berpotensi menambah alih fungsi lahan pertanian akibat dari kebutuhan
hunian oleh serapan ratusan ribu tenaga kerja sehingga merusak nilai luhur
dan kesetimpangan adat masyarakat Bali.
 Saran
Dibutuhkan komunikasi dan koordinasi antara para pihak yaitu pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan masyarakat,
sehingga tidak terjadi konflik akibat penolakan reklamasi Teluk Benoa.
DAFTAR PUSTAKA
Flora Kalalo, Implikasi Hukum Kebijakan Reklamasi Pantai dan Laut di
Indonesia, LoGoz Publishing, 2009, hlm. Wawancara DR, pegawai Dinas
Kelautan dan Perikanan Badung, 5 April 2019
https://www.slideshare.net/infosanitasi/pedomanperencanaan-tata-ruang-
kawasanreklamasi-pesisir
Sidarta, M, 1998, Reklamasi? Tidak Reklamasi? Prosiding Konperensi Nasional I
Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Lautan Indonesia. PKSPLIPB-CRC-
University of Rhode Island,
Suhud, A, R, 1998. Penanggulangan Reklamasi Yang Telah Berjalan. Prosiding
Konperensi Nasional I Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia.
PKSPLIPB-CRC-University of Rhode Island
Soekanto, Soerjono, Ejektivitas Hukum dan Peranan Sanksi. Jakarta. Remaja
Karya,1985.
Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum PT Bina Aksara, Jakarta, 1988.
Soemitro, Ronny Hanitiyo. Studi Hukum dan Masyarakat, Alumni Bandung,
1982.
Masalah Sosiologi Hukum, Sinar Baru Bandung, 1983.
Permasalahan Hukum Di Dalam Masyarakat, Alumni Bandung 1984.
Wignjosocbroto,Soetanyo, Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika
Masalahnya, Elsam & Huma, Jakarta, 2002.
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Provinsi Benua (By Putri Widyawati Nur Adimah)

More Related Content

What's hot

Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
Gunawan Widiarto
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Penataan Ruang
 
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan KeamananEfek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
Jesica Grace
 
Manfaat Advokasi Kesehatan
Manfaat Advokasi KesehatanManfaat Advokasi Kesehatan
Manfaat Advokasi Kesehatan
Jabfungkes
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
Adi T Wibowo
 
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahan
Mahirzza
 
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganProgram Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganRahaden Lingga Bhumi
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Luhur Moekti Prayogo
 
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi KesehatanDasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Kristyawan Sutriyanto
 
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Agus Candra
 
SK KD IPS Kelas 4 SD
SK KD IPS Kelas 4 SDSK KD IPS Kelas 4 SD
SK KD IPS Kelas 4 SD
debi88
 
Rpp pkn 9 smt 2
Rpp pkn 9 smt 2Rpp pkn 9 smt 2
Rpp pkn 9 smt 2
IhsanAsySyarif
 
Makalah sd gs dan mdgs
Makalah sd gs dan mdgsMakalah sd gs dan mdgs
Makalah sd gs dan mdgs
Ade Rusliana
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaDeki Zulkarnain
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
Nursyidah alit
 
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Sumberdaya Alam dan LingkunganSumberdaya Alam dan Lingkungan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Cecep Kustandi
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHDorii Listypeach
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
bramantiyo marjuki
 
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan Nasional
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan NasionalNarkoba Sebagai Ancaman Ketahanan Nasional
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan NasionalWayan Gracias
 

What's hot (20)

Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
 
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan KeamananEfek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
Efek Globalisasi bagi Pertahanan dan Keamanan
 
Manfaat Advokasi Kesehatan
Manfaat Advokasi KesehatanManfaat Advokasi Kesehatan
Manfaat Advokasi Kesehatan
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
 
Tata guna lahan
Tata guna lahanTata guna lahan
Tata guna lahan
 
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan LingkunganProgram Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Program Pemerintah Terhadap Pengelolaan Lingkungan
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi KesehatanDasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
 
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
 
SK KD IPS Kelas 4 SD
SK KD IPS Kelas 4 SDSK KD IPS Kelas 4 SD
SK KD IPS Kelas 4 SD
 
Rpp pkn 9 smt 2
Rpp pkn 9 smt 2Rpp pkn 9 smt 2
Rpp pkn 9 smt 2
 
Makalah sd gs dan mdgs
Makalah sd gs dan mdgsMakalah sd gs dan mdgs
Makalah sd gs dan mdgs
 
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaPermen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidaya
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Sumberdaya Alam dan LingkunganSumberdaya Alam dan Lingkungan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
 
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan Nasional
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan NasionalNarkoba Sebagai Ancaman Ketahanan Nasional
Narkoba Sebagai Ancaman Ketahanan Nasional
 

Similar to Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Provinsi Benua (By Putri Widyawati Nur Adimah)

Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Rizki Fitrianto
 
Uu no.272007
Uu no.272007Uu no.272007
Uu no.272007bachrisb
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
JalinKrakatau
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
ssuserd809ef
 
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
St Rahmawati
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisirAry Ajo
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Penataan Ruang
 
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 kUu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Magda lena
 
Uu no 1 2014
Uu no 1 2014Uu no 1 2014
Uu no 1 2014
Marita Ika Joesidawati
 
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdfUU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
ssuserd809ef
 
UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014
Parja Negara
 
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilUU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Penataan Ruang
 
pwp
pwppwp
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
Sulistinasulistina
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppkguest6887f0
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Ismail Ahmad
 
1 uu-2014-1
1 uu-2014-11 uu-2014-1
1 uu-2014-1
Amrul Hasani
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Penataan Ruang
 
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Luhur Moekti Prayogo
 

Similar to Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Provinsi Benua (By Putri Widyawati Nur Adimah) (20)

Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
 
Uu no.272007
Uu no.272007Uu no.272007
Uu no.272007
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
 
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
Uu no.-1-tahun-2014-tentang-perubahan-atas-uu-no.-27-tahun-2007-tentang-penge...
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 kUu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
Uu 01 2014 ttg perubahan uu pegelolaan wilayah p3 k
 
Uu no 1 2014
Uu no 1 2014Uu no 1 2014
Uu no 1 2014
 
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdfUU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
UU Nomor 01 Tahun 2014 (2).pdf
 
UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014UU Nomor 01 Tahun 2014
UU Nomor 01 Tahun 2014
 
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilUU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
 
pwp
pwppwp
pwp
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007  Wilayah Pesisir PpkUu 27 2007  Wilayah Pesisir Ppk
Uu 27 2007 Wilayah Pesisir Ppk
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
 
1 uu-2014-1
1 uu-2014-11 uu-2014-1
1 uu-2014-1
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 

Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Provinsi Benua (By Putri Widyawati Nur Adimah)

  • 1. TUGAS MATA KULIAH REKLAMASI PANTAI Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Provinsi Benua Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayoga, S.Si., M.Eng Oleh : Putri Widyawati Nur Adimah NPM. 1310190008 PRODI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengakaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Wa’alaikumsalam Wr.Wb Tuban, 10 April 2022 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL..................................................................................i KATA PENGANTAR ..................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................iii 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................1 1.2 Reklamasi pesisir Laut .......................................................................2 PEMBAHASAN 2.1 Reklamasi pesisir laut.........................................................................6 2.2 Tujuan dan Manfaat Reklamasi.........................................................7 2.3 Tujuan adanya Reklamasi ..................................................................8 2.4 Dampak Reklamasi ............................................................................9 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan ......................................................................................16 3.2 Saran.................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................17
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara maritim mempunyai garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Wilayah Laut dan pesisir Indonesia mencapai 4 wilayah Indonesia (5.8 juta km dari 7.827.087 km). Hingga saat ini wilayah pesisir memiliki sumberdaya dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan peradaban dan kegiatan sosial ekonominya, manusia memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan. Konsekuensi yang muncul adalah masalah penyediaan lahan bagi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Agar mendapatkan lahan, maka kota-kota besar menengok daerah yang selama ini terlupakan, yaitu pantai(coastal zone) yang umumnya memiliki kualitas lingkungan hidup rendah. Fenomena ini bukan saja dialami di Indonesia, tapi juga dialami negara-negara maju, sehingga daerah. pantai menjadi perhatian dan tumpuan harapan dalam menyelesaikan penyediaan hunian penduduk perkotaan. Penyediaan lahan di wilayah pesisir dilakukan dengan memanfaatkan lahan atau habitat yang sudah ada, seperti perairan pantai. lahan basah, pantai berlumpur dan lain sebagainya yang dianggap kurang bernilai secara ekonomi dan lingkungan sehingga dibentuk menjadi lahan lain yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi dan lingkungan atau dikenal dengan reklamasi. lingkungan hidup dapat timbul dan sulit dipecahkan di daerah reklamasi saat ini justru disebabkan oleh paradigma tersebut. Perencanaan reklamasi sudah seharusnya diselaraskan dengan rencana tata ruang kota. Tata ruang kota yang baru nantinya harus memerhatikan kemampuan daya dukung sosial dan ekologi bagi pengembangan Kota. Daya dukung sosial dan ekologi tidak dapat secara terus-menerus dipaksakan untuk mempertahankan kota sebagai pusat kegiatan ekonomi dan politik. Fungsi kota sebagi pusat perdagangan, jasa dan industri
  • 5. harus secara bertahap dipisahkan dari fungsi kota ini sebagai pusat pemerintahan. Proyek reklamasi di sekitar kawasan pantai seharusnya terlebih dahulu diperhitungkan kelayakannya secara transparan dan ilmiah melalui sebuah kajian tekhnis terhadap seberapa besar kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya lalu disampaikan secara terbuka kepada publik. Penting diingat reklamasi adalah bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan alamiah pantai yang selalu dalam keadaan seimbang dan dinamis, hal ini tentunyaakan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi, sedimentasi pantai, serta kerusakan biota laut dan sebagainya. Sebuah ekosistem pantai yang sudah lama terbentuk dan tertata sebagaimana mestinya dapat hancur atau hilang akibat adanya reklamasi. Akibatnya adalah kerusakan wilayah pantai dan laut yang pada akhirnya akan berimbas pada ekonomi nelayan. Matinya biota laut dapat membuat ikan yang dulunya mempunyai sumber pangan menjadi lebih sedikit sehingga ikan tersebut akan melakukan migrasi ke daerah lain atau kearah laut yang lebih dalam, hal ini tentu saja akan mempengaruhi pendapatan para nelayan setempat. 1.2 PEMBAHASAN Bali adalah sebuah pulau di sebelah timur pulau Jawa dan sebelah barat pulau Lombok. Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636.66 km2 atau 0,29% luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten, 1 kotamadya. 55 kecamatan, dan 701 desa/kelurahan. Meskipun Bali sebuah pulau kecil yang luasnya hanya 0,29% dari luas Nusantara (5.632.86 km2) dan jumlah penduduknya 4,225 juta jiwa pada tahun 2018 Bali dikenal para wisatawan karena memiliki potensi alam yang indah karena beriklim tropis, hutan yang hijau, gunung, danau, sungai serta sawah hijau yang asri dipandang. Selain itu di Bali juga masih memegang erat kearifan lokal dengan berbagai kegiatan budaya dan upacara adat yang membuat perpaduan dari alam dan manusia mewujudkan kebudayaan yang sakral dengan ciri khas tersendiri dibandingkan daerah lain.
  • 6. 1.3 Reklamasi pesisir Laut Istilah reklamasi dalam Inggris reclamation yang berasal dari kata kerja. reclaim yang berarti mengambil kembali, dengan penekanan pada kata "kembali", to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Berdasarkan Pedoman Pengembangan Reklamasi Pesisir dan Perencanaan Bangunan Pengamanannya. reklamasi pesisir adalah meningkatkan sumber daya lahan dari yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut lingkungan, kebutuhan masyarakat dan nilai ekonomis. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat 23 Undang- Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan. Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Reklamasi pesisir diselenggarakan untuk memanfaatkan kawasan yang relatif masih kosong dan berair menjadi lahan berguna. dengan cara dikeringkan. Reklamasi pesisir sebagai menimbun kawasan pesisir baik daerah pasang surut 42 Husni 2010. Hukum Penataan Ruang dan Penataguan Tanah, Jakarta, hin. 351. lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul. perlindungan daratan lama dari ancaman maupun rawa-rawa dengan material tertentu untuk menaikkan elevasi tanah agar diperoleh lahan kering serta melindungi agar tidak tergenang air." Berdasarkan definisi di atas, maka reklamasi pesisir sebagai suatu kegiatan penimbunan dengan memasukkan sejumlah material terhadap areal pesisir yang secar terus-menerus tergenang air dengan tujuan untuk mendapatkan lahan kering yang diatasnya dapat didirikan bangunan sebagai usaha bersama untuk kepentingan umum. Dasar hukum mengenai Reklamasi Pesisir, antara lain: a. Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil. Peraturan ini memuat ketentuan yang dibuat sebagai dasar pelaksanaan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
  • 7. b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. c. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 28 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun. 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 1.4 Tujuan dan Manfaat Reklamasi Tujuan dari adanya reklamasi adalah untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan. menjadi suatu kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar di pinggir jalan, kawasan pengelolaan limbah dan lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul perlindungan daratan lama dari ancama maupun rawa-rawa dengan material tertentu untuk menaikkan elevasi tanah agar diperoleh lahan kering serta melindungi agar tidak tergenang air." Berdasarkan definisi di atas, maka reklamasi pesisir sebagai suatu kegiatan penimbunan dengan memasukkan sejumlah material terhadap areal pesisir yang secar terus-menerus tergenang air dengan tujuan untuk mendapatkan lahan kering yang diatasnya dapat didirikan bangunan sebagai usaha bersama untuk kepentingan umum. Dasar hukum mengenai Reklamasi Pesisir, antara lain: a. Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil. Peraturan ini memuat ketentuan yang dibuat sebagai dasar pelaksanaan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. c. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 28 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun. 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
  • 8. 1.5 Tujuan dan Manfaat Reklamasi Tujuan dari adanya reklamasi untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan. menjadi suatu kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar di pinggir jalan, kawasan pengelolaan limbah dan abrasi serta untuk menjadi suatu kawasan wisata terpadu. 44 Tujuan dilakukannya Reklamasi dengan menekankan kaitan antara reklamasi pesisir dengan kepentingan sosial, yakni : 1. Menyediakan lahan baru untuk membuka lapangan pekerjaan danl apangan usaha baru. 2 Merekayasa kawasan pesisir pemanfaatan yang lebih baik 3. Perbaikan lingkungan pesisir 4. Menyediakan kawasan pesisir yang dapat digunakan untuk umum 5. Menyediakan perumahan bagi seluruh lapisan pendapatan. Menurut pendapat Suhud yang lebih mengacu pada kepentingan perbaikan ekonomi, tujuan ReklamasiPesisir yakni: 1. Diperolehnya lahan baru yang dapat mengurangi tekanan atas kebutuhan lahan dibidang kota yang sudah padat. 2. Kemungkinan menghidupkan kembali transportasi air sehingga beban transportasi dapat berkurang. 3. Membuka peluang pembangunan nilai tinggi 4. Meningkatkan pariwisata bahari. 5. Meningkatkan pendapatan pemerintah, 6. Peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar kawasan pesisir. maupun ekonomi perkotaan, dant 7. Meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Kawasan pesisir umumnya merupakan wilayah yang diminati baik. untuk usaha maupun wisata. Hal tersebut. disebabkan karena wilayah tersebut mengandung banyak hal yang memberi kemudahan dan memberi daya dukung untuk pembangunan, sehingga bertujuan
  • 9. dan dapat bermanfaat untuk listrik tenaga uap (PLTU), olah raga air, bahari, dan kawasan pariwisata. 1.6. Dampak Reklamasi Dampak positif pelaksanaan. reklamasi adalah dapat membantu negara/kota dalam rangka penyediaan lahan untuk berbagai wisata keperluan (pemekaran kota), penataan daerah pesisir, pengembangan dan usaha masyarakat sekitar khususnya nelayan. Sedangkan dampak negatif akibat kegiatan reklamasi yakni dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Perubahan. ekosistem seperti perubahan pola arus. erosi dan sedimentasi pesisir berpotensi meningkatkan hahaya banjir, dan berpotensi gangguan lingkungan di daerah lain (seperti pengeprasan bukit atau pengeprasan pulau untuk material 47 timbunan) Oleh karena itu diperlukan kajian mendalam terhadap reklamasi pesisir dengan melibatkan pihak yang berkepentingan dan berkompeten dengan interdisiplin ilmu yang komprehensif. Hak dan Kewajiban Masyarakat Hak-hak dan kewajiban-kewajiban masyarakat berkaitan dengan adanya reklamasi telah diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 2014. Hak masyarakat antara lain: 1. Memperoleh akses terhadap bagian Perairan Pesisir yang sudah diberi izin Lokasi dan izin Pengelolaan 2. Mengusulkan wilayah penangkapan ikan secara tradisional ke dalam RZWP-3- K: 3. Mengusulkan wilayah Masyarakat Hukum Adat ke dalam RZWP-3-K; Melakukan kegiatan pengelolaan sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berdasarkan hukum adat yang Menjaga, melindungi, dan memelihara kelestarian 3. Menyampaikan laporan terjadinya bahaya, pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil 4. Memantau pelaksanaan Pengelolaan rencana 5. Melaksanakan program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan undangan; peraturan perundang 5. Memperoleh manfaat atas pelaksanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil 6. Memperoleh informasi berkenaan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
  • 10. 7. Mengajukan laporan dan pengaduan kepada pihak yang berwenang atas kerugian yang menimpa dirinya yang berkaitan dengan pelaksanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 8. Menyatakan keberatan rencana pengelolaan terhadap yang sudah yang diumumkan dalam jangka waktu tertentu 9. Melaporkan kepada penegak hukum akibat dugaan pencemaran-pencemaran dan/atau perusakan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang merugikan. kehidupannya 10. Mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. yang merugikan kehidupannya; 11. Memperoleh ganti rugi dan 12. Mendapatkan pendampingan dan bantuan hukum terhadap permasalahan yang dihadapi dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ("Pasal 60 UU No. 1Th. 2014") Masyarakat di samping mempunyai hak terhadap hasil reklamasi, juga mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut: 1. Memberikan informasi berkenaan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; 2. Alasan Penolakan Masyarakat Bali atas Reklamasi Teluk Benoa Bali Rencana reklamasi Teluk Benoa Bali ada 2 pihak yang pro dan kontra. Pihak yang menolak rencana reklamasi berpendapat bahwa kawasan yang akan direklamasi adalah kawasan konservasi untuk pelestarian ekosistem. Apabila kawasan konservasi direklamasi berarti melanggar peraturan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dan Undang- undang No. 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16 Tahun 2009, dan yang disepakati di tingkat desa. Pemanfaatan ruang Perairan Pesisir dan pulau-pulau kecil yang tidak sesuai dengan izin Lokasi yang diberikan sanksi administratif berupa : a. Peringatan tertulis b. Penghentian sementara kegiatan c. Penutupan lokal d. Pencabutan izin
  • 11. e. Pembatalan izin; dan/atau f. Denda administratif. ("Pasal 71 UU No.1 Tahun 2014") 1.2.4 Dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari reklamasi pantai sebagai berikut : a. Pencemaran lingkungan pantai oleh limbah yang dihasilkan kota b. Perubahan garis pantai pola arus laut saat ini c. Pola kegiatan nelayan menjadi terganggu d. Gangguan terhadap pola lalu lintas e. Gangguan terhadap tata air tanah maupun air permukaan termasuk di dalamnya masalah erosi, penurunan kualitas dan kuantitas air, serta potensi banjir di kawasan pantai f. Terjadinya pencemaran pantai pada saat pembangunan: Permasalahan pemindahan penduduk dan pembebasan tanah; Potensi terjadinya kerusakan pantai dan instalasi bawah air (kabel, pipa gas, dan lainya); h. Potensi gangguan terhadap lingkungan (tergusurnya perumahan nelayan, berkurangnya hutan mangrove. terancamnya biota pantai langkah); dan i. Perubahan Rencana Tata Ruang,Wilayah (RTRW), Rencana Detail,Tata Ruang (RDRT) Dilihat reklamasi dari sisi lingkungan. Teluk Benoa akan mengakibatkan meningkatnya potensi kebanjiran, kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati Dari sisi sosialnya. para nelayan tradisional akan tergusur dari pekerjaannya dan sumber-sumber kehidupannya. Dilihat dari sisi ekonomi reklamasi pantai dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. bagi pemerintah daerah yaitu lahan pertanahan dapat dibangun berbagai usaha dan obyek wisata. Namun masyarakat setempat yang daerah mata pencahariannya dijadikan reklamasi mengalami kerugian perekonomian karena hilangnya mata pencaharian. Reklamasi ini akan mengeksploitasi lingkungan hidup untuk kepentingan pariwisata. Potensi pariwisata di pulau Bali akan mereklamasi Teluk Benoa tanpa memikirkan dampak negatifnya yaitu rusaknya lingkungan disekitar Teluk Benoa dan hilangnya nilai kearifan lokal yang terdapat di Teluk Benoa. Eksploitasi pariwisata secara berlebihan sehingga berdampak pada alih fungsi lahan hijau. Gerakan ForBALI yang sangat menentang dan menolak adanya reklamasi di Bali, menganggap kegiatan reklamasi tersebut akan mengganggu tingkat ekosistem yang ada, dan juga mengganggu nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada lama di sekitar wilayah Teluk Benoa. tersebut bagi masyarakat tradisional Bali Ada juga
  • 12. beberapa alasan yang menjadi ide pokok dalam gerakan penolakan ini yaitu diantaranya, Teluk Benoa akan mengalamai rentan bencana, terumbu karang yang berada disana akan mengalami kerusakan, hilangnya fungsi ekosistem hutan mangrove, dan mengakibatkan bencana ekologis yang meluas. Reklamasi Teluk Benoa dianggap merugikan masyarakat lokal disekitar kawasan Teluk Benoa serta merusak keanekaragaman di Teluk Benoa. Selain dianggap merugikan masyarakat dan merusak habitat di Teluk Benoa itu sendiri. Sebenarnya apabila reklamasi dilaksanakan mengikuti prinsip-prinsip reklamasi dan dengan komunikasi dan koordinasi yang sesuai dari segenap lembaga masyarakat, tujuan dari reklamasi yang untuk memajukan suatu wilayah dan tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan bisa tercapai, sehingga manfaat reklamasi akan dirasakan bagi masyarakat Bali. baik itu di sektor ekonomi. 1.7 Pro-Kontra Reklamasi Pihak yang menolak rencana reklamasi berpendapat bahwa kawasan yang akan direklamasi adalah kawasan konservasi untuk pelestarian ekosistem. Apabila kawasan konservasi direklamasi berarti melanggar peraturan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dan Undang-undang No. 1 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16 Tahun 2009, dan Peraturan Daerah Kabupaten Badung No. 26 tahun 2013. Pada Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan pada bagian konsideran menimbang disebutkan: 1. Bahwa memperhatikan perkembangan kebijakan strategis nasional dan dinamika internal di Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, khususnya terkait pemanfaatan ruang di Kawasan Teluk Benoa, sehingga perlu dilakukan revitalisasi 2. Bahwa Kawasan Teluk Benoa dapat dikembangkan sebagai kawasan yang potensi guna pengembangan kegiatan ekonomi serta sosial budaya dan agama. dengan tetap mempertimbangkan kelestarian fungsi Taman Hutan Raya Ngurah Rai dan pelestarian ekosistem kawasan sekitarnya, serta keberadaan prasarana dan sarana infrastruktur di Kawasan Teluk Benoa. Peraturan Presiden No. 51 Tahun. 2014 bertentangan dengan berbagai Undang- undang yaitu Undang-undang No. 1 Tahun 2014, Undang-undang No. 16. Tahun 2009, dan Peraturan Daerah Kabupaten Badung No. 26 tahun 2013, bahwa Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan konservasi dan juga menurut Undang- undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali tahun 2009-2029. Perpres No. 51 tahun 2014 dibuat tidak melibatkan masyarakat
  • 13. yang terdampak akibat reklamasi. Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan Suci yang digunakan untuk menyelenggarakan upacara adat umat Hindhu di Bali yang tidak boleh dimanfatkan untuk kepentingan bisnis apalagi direklamasi pantainya. Menurut adat dan agama Hindu merubah alam adalah tindakan tidak terpuji apabila membuat kerusakan lingkungan dan merugikan makhluk Tuhan. Reklamasi akan merusak fungsi dan nilai konservasi pertanahan dan perairan Teluk Benoa, dan kerusakan fungsi dan nilai konservasi di Teluk Benoa adalah ancaman kerusakan keanekaragaman hayati di Kawasan pesisir lainnya. Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan banjir dari 5 sub- DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu; DAS Badung, DAS Mati, DAS Tuban, DAS Bualu, DAS Sama,termasuk dari sungai yang berasal dari alur rawa.Akibatnya air akan menggenangi dan membanjiri daerah sekitarnya, seperti daerah Sanur Kauh, Suwung Kangin, Pesanggaran, Pemogan, Simpang Dewa Ruci, Tanjung Benoa, dan termasuk Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai, serta wilayah dataran rendah di sekitarnya. Reklamasi di Teluk Benoa akan mengakibatkan terjadinya sedimentasi yang bertampah parah di habitat terumbu karang dapat mematikan polip karang dan merusak terumbu karang di kawasan sekitarnya juga abrasi sehingga mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan rusaknya terumbu karang. Ketimpangan kepadatan di Bali Selatan akan meningkat dan berpotensi menambah alih fungsi lahan pertanian akibat dari kebutuhan hunian.
  • 14. BAB III KESIMPULAN  Kesimpulan an diatas Kawasan Teluk Benoa adalah Kawasan Suci yang digunakan untuk upacara adat umat Hindhu di Bali yang memang tidak boleh dibangun atau digunakan serta dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis apalagi mereklamasi pantai pesisir. Reklamasi akan merusak fungsi konservasi kawasan Teluk Benoa yang merupakan keanekaragaman hayati di Kawasan pesisir. Reklamasi mengakibatkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai tampungan banjir dari 5 sub- DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu; DAS Badung, DAS Mati, DAS Tuban, DAS Bualu, DAS Sama,termasuk dari sungai yang berasal dari alur rawa. Terjadinya sedimentasi di habitat terumbu karang sehingga merusak terumbu karang di kawasan pesisir laut. Mengancam ekosistem mangrove dan prapat (sonneratia spp) yang tumbuh di Teluk Benoa. Menambah abrasi sehingga kerusakan ekologis semakin meluas. Pembangunan di Bali Selatan akan meningkat dan berpotensi menambah alih fungsi lahan pertanian akibat dari kebutuhan hunian oleh serapan ratusan ribu tenaga kerja sehingga merusak nilai luhur dan kesetimpangan adat masyarakat Bali.  Saran Dibutuhkan komunikasi dan koordinasi antara para pihak yaitu pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik akibat penolakan reklamasi Teluk Benoa.
  • 15.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Flora Kalalo, Implikasi Hukum Kebijakan Reklamasi Pantai dan Laut di Indonesia, LoGoz Publishing, 2009, hlm. Wawancara DR, pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Badung, 5 April 2019 https://www.slideshare.net/infosanitasi/pedomanperencanaan-tata-ruang- kawasanreklamasi-pesisir Sidarta, M, 1998, Reklamasi? Tidak Reklamasi? Prosiding Konperensi Nasional I Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Lautan Indonesia. PKSPLIPB-CRC- University of Rhode Island, Suhud, A, R, 1998. Penanggulangan Reklamasi Yang Telah Berjalan. Prosiding Konperensi Nasional I Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia. PKSPLIPB-CRC-University of Rhode Island Soekanto, Soerjono, Ejektivitas Hukum dan Peranan Sanksi. Jakarta. Remaja Karya,1985. Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum PT Bina Aksara, Jakarta, 1988. Soemitro, Ronny Hanitiyo. Studi Hukum dan Masyarakat, Alumni Bandung, 1982. Masalah Sosiologi Hukum, Sinar Baru Bandung, 1983. Permasalahan Hukum Di Dalam Masyarakat, Alumni Bandung 1984. Wignjosocbroto,Soetanyo, Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Elsam & Huma, Jakarta, 2002.