SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
i
TUGAS MATA KULIAH
PENGINDERAAN JAUH KELAUTAN
“Prinsip Dasar Penginderaan Jauh”
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Agus Vandiharjo
NIM : 1310210009
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Uraian Materi....................................................................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, para sahabatnya serta kita selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani
beliau sebagai manusia yang berguna.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah penginderaan
jauh kelautan dengan judul “prinsip dasar penginderaan jauh”. Makalah ini dapat diselesaikan
tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku dosen Pengampu mata kuliah penginderaan jauh
kelautan, serta teman-teman yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman.
Tuban, 26 April 2023
penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk
memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data
yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek,
daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979).
Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau sensor.
Pada dasarnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit
maupun jenis wahana yang lainnya ( Sutanto,1987). Hasil perekaman selanjutnya
disebut sebagai data penginderaan jauh.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang prinsip kerja
penginderaan jauh, perolehan data citra, jenis citra, jenis satelit, alat penginderaan jauh
dan manfaat penginderaan jauh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penginderaan jauh?
2. Bagaimana prinsip kerja dari penginderaan jauh?
3. Bagaimana cara memperoleh data citra?
4. Sebutkan jenis-jenis citra dan satelit?
5. Sebutkan dan jelaskan alat penginderaan jauh?
6. Apa manfaat pengaplikasian penginderaan jauh?
1.3 Tujuan
1. Mengerti tentang penginderaan jauh
2. Mengetahui prinsip kerja penginderaan jauh
3. Mengetahui cara memperoleh data citra
4. Mengetahui jenis-jenis citra dan satelit
5. Mengetahui alat penginderaan jauh
6. Mengetahui manfaat pengaplikasian penginderaan jauh
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk
memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data
yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek,
daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979).
Lindgren(1985 dalam Sutanto, 1987) mengatakan bahwa penginderaan jauh yaitu
berbagai metode yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang
bumi, infomasi ini khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau
dipancarkan dari permukaan bumi.
Menurut Curran (1985) Penginderaan jauh yaitu penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar permukaan bumi yang dapat diinterpretasikan
untuk menghasilkan informasi yang berguna.
Menurut Colwell (1984) Penginderaan jauh adalah pengukuran maupun
pengambilan data objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain yang berada
di atas atau jauh dari objek yang diindera.
Menurut Avery, Penginderaan jauh yaitu upaya untuk memperoleh, menunjukkan
(mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah penelitian. Sedangkan menurut Campbell, Penginderaan jauh yaitu ilmu untuk
memperoleh informasi tentang permukaan bumi seperti daratan dan udara dari citra
yang diperoleh dari jarak jauh.
Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh terdiri
atas 3 komponen utama yaitu obyek yang diindera, sensor untuk merekam obyek dan
gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi.
Interaksi dari ketiga komponen ini menghasilkan data penginderaan jauh yang
selanjutnya melalui proses interpretasi dapat diketahui jenis obyek area ataupun
fenomena yang ada.
3
2.2 Prinsip Kerja Penginderaan Jauh
Cara kerja penginderaan jauh dimulai pada saat proses perekaman objek yang ada
di permukaan bumi. Tenaga yang diterapkan dalam penginderaan jauh yaitu tenaga
penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor berupa bunyi, daya magnetik,
gaya berat, maupun elektromagnetik. Namun, dalam penginderaan jauh hanya energi
elektromagnitik yang dapat digunakan. Energi elektromagnetik pada sistem pasif
tersebut yaitu cahaya matahari.
Cahaya matahari yang mengenai objek di permukaan bumi kemudian sebagian
diserap dan sebagian lagi dipantulkan kembali oleh objek tersebut sehingga sensor
dapat menangkap gelombang elektromagnetik dari ojek tersebut. Sensor yang
digunakan untuk menangkap gelombang elektromagnetik dapat dikenakan pada satelit
atau pada pesawat terbang. Setelah sensor menangkap gelombang elektromagnetik
kemudian sensor merubahnya menjadi sinyal-sinyal digital yang akhirnya tersimpan
dalam ruang penyimpanan sensor.
Gamabar 1. Proses perekaman permukaan bumi oleh sensor penginderaan jauh
4
2.3 Perolehan Data
Penginderaan jauh dengan menggunakan sensor yang diletakkan pada satelit atau
pesawat terbang akan menghasilkan data manual maupun numerik. Data manual
merupakan hasil interpretasi citra (misalnya foto udara) dengan menggunakan
stereoskop. Sedangkan data numerik atau digital diperoleh dari penggunaan software
Indraraja. Contoh perangkat lunak yang digunakan yaitu Erdas Imagine dan Envi.
Interaksi antara energi dan benda dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto
udara.
Setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memancarkan energi ke
sensor. Objek dengan reflektivitas tinggi akan tampak terang pada citra, sedangkan
objek dengan reflektansi rendah akan tampak gelap pada citra. Misalnya, permukaan
puncak gunung yang diselimuti salju yang memiliki reflektivitas tinggi terlihat lebih
terang dibandingkan dengan permukaan puncak gunung yang diselimuti lahar dingin.
Berikut ada 2 jenis data yang diperoleh dari Inderaja:
1. Data manual, diperoleh melalui proses interpretasi citra. Untuk
menginterpretasikan gambar secara manual, diperlukan alat yang disebut
stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek secara tiga
dimensi.
2. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak
penginderaan jauh khusus yang diterapkan pada komputer.
2.4 Jenis Citra
Keberadaan suatu citra tidak terlepas dari kegiatan penginderaan jauh. Sebab citra
adalah hasil data utama dari kegiatan penginderaan jauh. Citra sendiri diartikan sebagai
bayangan suatu benda yang diperoleh dengan cara optik, elektro-optik, optik-mekanik
atau elektronik. Secara garis besar, citra dapat diklasifikasikan menjadi dua:
1. Citra foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor kamera.
Contoh : foto kawasan desa yang ditangkap oleh sensor di satelit, kemudian foto
desa dilihat dari langit.
2. Citra non foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor selain kamera.
Contoh : sensor infra merah yang dapat membaca suhu di setiap daerah.
5
2.5 Jenis-jenis Satelit
Nama
Satelit
Penjelasan Singkat Kelemahan keunggulan
IKONOS Fungsi dari satelit IKONOS
yaitu pemetaan topografi
skala kecil sampai
menengah, menghasilkan
peta baru, memperbarui peta
topografi yang telah dan
mengoptimalkan pupuk
serta herbisida.
Wilayah cakupan
sempit sehingga
perlu banyak data
Satelit yang
memiliki resolusi
tinggi hingga
dapat dijadikan
standart data citra
yang sangat
akurat
Orb View Tujuan satelit ini yaitu
untuk mendapatkan citra
bumi berkuaitas tinggi yang
terjangkau untuk berbagai
pelanggan
Cakupan wilayah
sempit
Citra yang
beresolusi tinggi
Quick bird Satelit ini mampu
diaplikasikan untuk aplikasi
analisis perubahan dan
penggunaan lahan,
pertanian, iklim hutan, dan
lain-lain
Jangkauan
perekaman yang
sempit (kurang
dari 20km)
Resolusi yang
tinggi yang
mengakibatkan
sangat mudah
diintepretasi
secara visual
Geoeye Menyediakan data
penginderaan jauh dengan
ground resolution sampai
0,41m dalam mode
pankromatik dan 1,65m
pada mode multispectral
Harga cukup
mahal untuk
memperoleh
datanya dan
waktu
pemesanannya
sekitar 2 minggu
bahkan lebih
karena adanya
Citra beresolusi
tinggi,kedetilan
dan akurat yang
begitu luar biasa
dibandingkan
citra resolusi
tinggi lainnya
6
kendala liputan
awan
SPOT Satelit yang diluncurkan
dengan menggunakan
misiakurasi monitoring
secara global
Memiliki model
knowledge based
techniques (KBT)
yang umumnya
tidak terdapat
dalam menu baku
di perangkat lunak
komersial dan
lebih sulit
dioperasionalkan
Memiliki dua
sensor identik
KOSMOS Mencakup uji coba pesawat
ruang angkasa dan satelit
tanpa awak utuk penelitian
serta keperluan militer
Dapat mengetahui
keadaan luar
angkasa
Sudah tidak
difungsikan
sehingga menjadi
sampah antariksa
IRS Satelit yang digunakan
untuk melengkapi pelayanan
kontinu data inderaja pada
basis operasional untuk
pengolahan SD darat dan
laut yang terintegrasi
Tidak memiliki
kanal
spectraltermal
Berpotensi untuk
dilakukan
pemetaan
perbedaan
bermacam-
macam tanaman
pangan serta
dapat mendetaksi
crop canopy
water stress dan
pemetaan jeis
batuan
ALOS Salah satu satelit observasi
terbesar yang mempunyai
Tidak dapat
mengatasi kawasan
Dapat
mendeteksi
7
fungsi untuk inventarisasi
revolusi tinggi tutupan
lahan
yang berada di luar
87,8 derajat lintang
utara dan 75,9
derajat lintang
selatan ketika sudut
off-nadir yaitu 41,5
derajat
elevasi dengan
presisi tinggi,
serta dapat
melakukan
observasi
daratan siang
dan malam
tanpa
memperlihatkan
kondisi cuaca
pada saat
pengambilan
citra dapat
merekan dengan
tiga sudut
pandang yaitu
arah belakang
ASTER Satelit yang berfungsi untuk
membuat peta yang rinci
dari suhu permukaan tanah,
pantulan dan elevasi
Saat dibuat untuk
pemetaan
penutupan lahan
masih kurang
sensitive
Citra yang
memiliki
resolusi tinggi
dan dapat
menghasilkan
citra stereo
untuk
menciptakan
digital terrain
model dengan
rinci
Landsat Berfungsi untuk pemetaan
penutupan lahan, pemetaan
penggunaan lahan,
pemetaan tanah, pemetaan
Citra yang memiliki
resolusi spatial
rendah dan resolusi
temporal sedang.
Mudah
didapatkan dan
diolah,
mempunyai
8
geologi dan pemetaan suhu
permukaan laut
Hal tersebut
mengakibatkan
perekaman tidak
halus
band banyak (8
band spektral)
ETM+ Perekaman data digital
dengan menggunakan alat
perekam yang dapat
membedakan objek lahan,
vegetasi dan air
Data yang terbentuk
memiliki SLC (scan
line corrector)
sehingga tidak
akurat
Cakupan daerah
yang terakam
sangat luas yaitu
185x185km
Modis Dimanfaatkan untuk
pemanfaatan fase tanaman
padi, zona potensi
penangkapan ikan,
monitering titik api
kebakaran hutan
Hasil perekaman
beberapa area
sering kosong pada
citra
Memiliki lebih
banyak spectral
panjang
gelombang
NOAA-
AVHRR
Digunakan untuk memantau
keadaan bumi
Sangat bergantung
cuaca
Dapat
mendeteksi
panas bumi
serta dapat
diterapkan
untuk
mendeteksi
kebakaran
9
2.6 Alat Penginderaan Jauh
Berikut merupakan alat yang digunakan untuk penginderaan jauh yaitu:
1. Stereogram
Pasangan foto yang tumpang tindih terdiri dari 2 foto yang berdekatan yang
tumpang tindih (setidaknya 50% dari area yang sama) pada garis penerbangan
yang sama. Stereogram adalah sepasang foto udara stereoskopis (pasangan foto
yang berorientasi dengan benar yang mencakup area yang sama).
2. Stereoskop
Stereoskop merupakan alat untuk pengamatan tiga dimensi dari foto udara yang
tumpang tindih. Stereoskop terdiri dari lensa, atau kombinasi dari lensa, cermin,
dan prisma. Kelebihan stereoskop lensa mudah dibawa, relatif kecil, dan tidak
mahal. Kaki bisa dilipat. Jarak lensa dapat diatur antara 45 – 75 mm sesuai
dengan kemampuan akomodasi mata pengamat. Pembesaran yang dapat dilihat
adalah 2 sampai 4 kali. Sedangkan kelemahan foto udara yang diamati harus
saling berdekatan dan daerah yang dapat diamati sangat terbatas.
Gambar 2. Stereoskop
10
3. Transparansi Film
Kertas atau film transparansi biasanya digunakan untuk menafsirkan gambar
udara. Kedua media ini dapat diamati dengan stereoskop. Cetakan kertas dapat
dengan mudah ditulis dan dibawa ke lapangan, sedangkan transparansi film
lebih mudah digunakan dan warna yang ditampilkan mendekati warna aslinya.
Penerjemah biasanya menggunakan stereoskop lensa sederhana dan stereoskop
cermin untuk menginterpretasikan cetakan kertas. Stereoskop zoom digunakan
untuk menginterpretasikan transparansi film berwarna atau inframerah
berwarna.
4. Meja Sinar
Meja sinar digunakan sebagai media bantu untuk mentransfer hasil interpretasi
yang telah dilakukan pada film transparansi. Meja sinar diperlukan untuk
mentransfer data yang diamati karena sumber cahaya harus berasal dari
belakang transparansi film. Meja sinar biasanya berisi bola lampu dengan suhu
warna sekitar 3.500° K.
5. Paralaks Bar
Paralaks bar merupakan alat yang terdiri dari batang yang dipasang pada kedua
ujung masing-masing lensa. Pada kedua lensa terdapat tanda berupa titik, silang
atau lingkaran kecil yang disebut tanda apung.
6. Alat ukur
Alat ukur ini tentunya sangat dipengaruhi oleh harga, akurasi, dan ketersediaan.
Jika memerlukan pengukuran dengan ketelitian rendah, maka dapat
menggunakan penggaris segitiga maupun skala metrik. Namun, jika
memerlukan ketelitian tinggi dengan tetap menggunakan penggaris segitiga,
hasil perhitungan dikoreksi dengan menghitung nilai rata-rata dari beberapa kali
pengukuran. Pengukuran yang dilakukan akan lebih akurat jika dibantu dengan
lensa pembesar. Penggaris sederhana dapat digunakan untuk mengukur luas
fitur berbentuk teratur, seperti bentuk lahan pertanian.
11
7. Pengamat warna aditif
Pengamat warna aditif menggunakan kode warna dan melapisi tiga gambar
multispektral untuk menghasilkan kombinasi warna yang lebih mudah
diinterpretasikan. Pengamat warna aditif dan Zoom Transferscope (ZTS) dapat
digunakan secara terintegrasi sehingga interpretasi citra udara yang dilakukan
pada layar pengamat warna aditif dapat langsung ditransfer ke peta dasar skala
yang berbeda.
ZTS dapat memutar gambar secara optik hingga 360° untuk menggunakan
orientasi antara foto dan peta. ZTS memiliki sistem lensa khusus (anamorphic)
yang mampu memperbesar gambar hingga 2x dalam satu arah saja.
8. Penganalisis Citra Elektronik
Alat ini merupakan sistem TV sirkuit tertutup (Closed Circuit TV/CCTV).
Gambar tembus cahaya (biasanya gambar hitam putih) disinari di atas meja
lampu dan diamati dengan kamera TV beresolusi tinggi. Sinyal video
dimasukkan ke dalam unit pemrosesan dan kemudian ditampilkan di layar TV
setelah diproses.
2.7 Manfaat Pengaplikasian Penginderaan Jauh
Berikut beberapa contoh manfaat dalam aplikasi penginderaan jauh yaitu:
1. Identifikasi penutupan lahan (landcover)
2. Identifikasi dan monitoring pola perubahan lahan
3. Manajemen dan perencanaan wilayah
4. Manajemen sumber daya hutan
5. Eksplorasi mineral
6. Pertanian dan perkebunan
7. Manajemen sumber daya air
8. Manajemen sumber daya laut
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk
memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data
yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek,
daerah ataupun fenomena yang dikaji.
Penginderaan jauh terdiri atas 3 komponen utama yaitu obyek yang diindera,
sensor untuk merekam obyek dan gelombang elektronik yang dipantulkan atau
dipancarkan oleh permukaan bumi. Interaksi dari ketiga komponen ini menghasilkan
data penginderaan jauh yang selanjutnya melalui proses interpretasi dapat diketahui
jenis obyek area ataupun fenomena yang ada.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberi penjelasan bagi pembaca tentang apa itu
prinsip dasar penginderaan jauh secara lebih jelas dan terperinci. Kritik dan saran
membangun sangat diperlukan demi kelancaran penulisan makalah berikutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Semedi, bambang dkk. 2021. Pengantar penginderaan jauh kelautan. Malang: UB Press.
https://www.tropenbos-indonesia.org
https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh/
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-penginderaan-menurut-para_3.html

More Related Content

Similar to Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)

BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
ELLYAMUTHIARAMADHANI
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
ELLYAMUTHIARAMADHANI
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Operator Warnet Vast Raha
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo) (20)

BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
Jl
JlJl
Jl
 
Jl
JlJl
Jl
 
Pengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptxPengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptx
 
Pengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptxPengindraan Jauh..pptx
Pengindraan Jauh..pptx
 
Pengindraan jauh
Pengindraan jauhPengindraan jauh
Pengindraan jauh
 
Pengindraan jauh
Pengindraan jauhPengindraan jauh
Pengindraan jauh
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
 
Pengindraan Jauh
Pengindraan JauhPengindraan Jauh
Pengindraan Jauh
 
Pengindraan Jauh
Pengindraan JauhPengindraan Jauh
Pengindraan Jauh
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptx
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)

  • 1. i TUGAS MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH KELAUTAN “Prinsip Dasar Penginderaan Jauh” Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng Nama : Agus Vandiharjo NIM : 1310210009 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2023
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI..............................................................................................................................I KATA PENGANTAR..............................................................................................................II BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1 1.3 Tujuan...............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Uraian Materi....................................................................................................................2 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12 3.2 Saran...............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kita selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah penginderaan jauh kelautan dengan judul “prinsip dasar penginderaan jauh”. Makalah ini dapat diselesaikan tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku dosen Pengampu mata kuliah penginderaan jauh kelautan, serta teman-teman yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Tuban, 26 April 2023 penyusun
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979). Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau sensor. Pada dasarnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit maupun jenis wahana yang lainnya ( Sutanto,1987). Hasil perekaman selanjutnya disebut sebagai data penginderaan jauh. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang prinsip kerja penginderaan jauh, perolehan data citra, jenis citra, jenis satelit, alat penginderaan jauh dan manfaat penginderaan jauh. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud penginderaan jauh? 2. Bagaimana prinsip kerja dari penginderaan jauh? 3. Bagaimana cara memperoleh data citra? 4. Sebutkan jenis-jenis citra dan satelit? 5. Sebutkan dan jelaskan alat penginderaan jauh? 6. Apa manfaat pengaplikasian penginderaan jauh? 1.3 Tujuan 1. Mengerti tentang penginderaan jauh 2. Mengetahui prinsip kerja penginderaan jauh 3. Mengetahui cara memperoleh data citra 4. Mengetahui jenis-jenis citra dan satelit 5. Mengetahui alat penginderaan jauh 6. Mengetahui manfaat pengaplikasian penginderaan jauh
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penginderaan Jauh Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979). Lindgren(1985 dalam Sutanto, 1987) mengatakan bahwa penginderaan jauh yaitu berbagai metode yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi, infomasi ini khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Menurut Curran (1985) Penginderaan jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar permukaan bumi yang dapat diinterpretasikan untuk menghasilkan informasi yang berguna. Menurut Colwell (1984) Penginderaan jauh adalah pengukuran maupun pengambilan data objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain yang berada di atas atau jauh dari objek yang diindera. Menurut Avery, Penginderaan jauh yaitu upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah penelitian. Sedangkan menurut Campbell, Penginderaan jauh yaitu ilmu untuk memperoleh informasi tentang permukaan bumi seperti daratan dan udara dari citra yang diperoleh dari jarak jauh. Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh terdiri atas 3 komponen utama yaitu obyek yang diindera, sensor untuk merekam obyek dan gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi. Interaksi dari ketiga komponen ini menghasilkan data penginderaan jauh yang selanjutnya melalui proses interpretasi dapat diketahui jenis obyek area ataupun fenomena yang ada.
  • 6. 3 2.2 Prinsip Kerja Penginderaan Jauh Cara kerja penginderaan jauh dimulai pada saat proses perekaman objek yang ada di permukaan bumi. Tenaga yang diterapkan dalam penginderaan jauh yaitu tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor berupa bunyi, daya magnetik, gaya berat, maupun elektromagnetik. Namun, dalam penginderaan jauh hanya energi elektromagnitik yang dapat digunakan. Energi elektromagnetik pada sistem pasif tersebut yaitu cahaya matahari. Cahaya matahari yang mengenai objek di permukaan bumi kemudian sebagian diserap dan sebagian lagi dipantulkan kembali oleh objek tersebut sehingga sensor dapat menangkap gelombang elektromagnetik dari ojek tersebut. Sensor yang digunakan untuk menangkap gelombang elektromagnetik dapat dikenakan pada satelit atau pada pesawat terbang. Setelah sensor menangkap gelombang elektromagnetik kemudian sensor merubahnya menjadi sinyal-sinyal digital yang akhirnya tersimpan dalam ruang penyimpanan sensor. Gamabar 1. Proses perekaman permukaan bumi oleh sensor penginderaan jauh
  • 7. 4 2.3 Perolehan Data Penginderaan jauh dengan menggunakan sensor yang diletakkan pada satelit atau pesawat terbang akan menghasilkan data manual maupun numerik. Data manual merupakan hasil interpretasi citra (misalnya foto udara) dengan menggunakan stereoskop. Sedangkan data numerik atau digital diperoleh dari penggunaan software Indraraja. Contoh perangkat lunak yang digunakan yaitu Erdas Imagine dan Envi. Interaksi antara energi dan benda dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memancarkan energi ke sensor. Objek dengan reflektivitas tinggi akan tampak terang pada citra, sedangkan objek dengan reflektansi rendah akan tampak gelap pada citra. Misalnya, permukaan puncak gunung yang diselimuti salju yang memiliki reflektivitas tinggi terlihat lebih terang dibandingkan dengan permukaan puncak gunung yang diselimuti lahar dingin. Berikut ada 2 jenis data yang diperoleh dari Inderaja: 1. Data manual, diperoleh melalui proses interpretasi citra. Untuk menginterpretasikan gambar secara manual, diperlukan alat yang disebut stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek secara tiga dimensi. 2. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak penginderaan jauh khusus yang diterapkan pada komputer. 2.4 Jenis Citra Keberadaan suatu citra tidak terlepas dari kegiatan penginderaan jauh. Sebab citra adalah hasil data utama dari kegiatan penginderaan jauh. Citra sendiri diartikan sebagai bayangan suatu benda yang diperoleh dengan cara optik, elektro-optik, optik-mekanik atau elektronik. Secara garis besar, citra dapat diklasifikasikan menjadi dua: 1. Citra foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor kamera. Contoh : foto kawasan desa yang ditangkap oleh sensor di satelit, kemudian foto desa dilihat dari langit. 2. Citra non foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor selain kamera. Contoh : sensor infra merah yang dapat membaca suhu di setiap daerah.
  • 8. 5 2.5 Jenis-jenis Satelit Nama Satelit Penjelasan Singkat Kelemahan keunggulan IKONOS Fungsi dari satelit IKONOS yaitu pemetaan topografi skala kecil sampai menengah, menghasilkan peta baru, memperbarui peta topografi yang telah dan mengoptimalkan pupuk serta herbisida. Wilayah cakupan sempit sehingga perlu banyak data Satelit yang memiliki resolusi tinggi hingga dapat dijadikan standart data citra yang sangat akurat Orb View Tujuan satelit ini yaitu untuk mendapatkan citra bumi berkuaitas tinggi yang terjangkau untuk berbagai pelanggan Cakupan wilayah sempit Citra yang beresolusi tinggi Quick bird Satelit ini mampu diaplikasikan untuk aplikasi analisis perubahan dan penggunaan lahan, pertanian, iklim hutan, dan lain-lain Jangkauan perekaman yang sempit (kurang dari 20km) Resolusi yang tinggi yang mengakibatkan sangat mudah diintepretasi secara visual Geoeye Menyediakan data penginderaan jauh dengan ground resolution sampai 0,41m dalam mode pankromatik dan 1,65m pada mode multispectral Harga cukup mahal untuk memperoleh datanya dan waktu pemesanannya sekitar 2 minggu bahkan lebih karena adanya Citra beresolusi tinggi,kedetilan dan akurat yang begitu luar biasa dibandingkan citra resolusi tinggi lainnya
  • 9. 6 kendala liputan awan SPOT Satelit yang diluncurkan dengan menggunakan misiakurasi monitoring secara global Memiliki model knowledge based techniques (KBT) yang umumnya tidak terdapat dalam menu baku di perangkat lunak komersial dan lebih sulit dioperasionalkan Memiliki dua sensor identik KOSMOS Mencakup uji coba pesawat ruang angkasa dan satelit tanpa awak utuk penelitian serta keperluan militer Dapat mengetahui keadaan luar angkasa Sudah tidak difungsikan sehingga menjadi sampah antariksa IRS Satelit yang digunakan untuk melengkapi pelayanan kontinu data inderaja pada basis operasional untuk pengolahan SD darat dan laut yang terintegrasi Tidak memiliki kanal spectraltermal Berpotensi untuk dilakukan pemetaan perbedaan bermacam- macam tanaman pangan serta dapat mendetaksi crop canopy water stress dan pemetaan jeis batuan ALOS Salah satu satelit observasi terbesar yang mempunyai Tidak dapat mengatasi kawasan Dapat mendeteksi
  • 10. 7 fungsi untuk inventarisasi revolusi tinggi tutupan lahan yang berada di luar 87,8 derajat lintang utara dan 75,9 derajat lintang selatan ketika sudut off-nadir yaitu 41,5 derajat elevasi dengan presisi tinggi, serta dapat melakukan observasi daratan siang dan malam tanpa memperlihatkan kondisi cuaca pada saat pengambilan citra dapat merekan dengan tiga sudut pandang yaitu arah belakang ASTER Satelit yang berfungsi untuk membuat peta yang rinci dari suhu permukaan tanah, pantulan dan elevasi Saat dibuat untuk pemetaan penutupan lahan masih kurang sensitive Citra yang memiliki resolusi tinggi dan dapat menghasilkan citra stereo untuk menciptakan digital terrain model dengan rinci Landsat Berfungsi untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan Citra yang memiliki resolusi spatial rendah dan resolusi temporal sedang. Mudah didapatkan dan diolah, mempunyai
  • 11. 8 geologi dan pemetaan suhu permukaan laut Hal tersebut mengakibatkan perekaman tidak halus band banyak (8 band spektral) ETM+ Perekaman data digital dengan menggunakan alat perekam yang dapat membedakan objek lahan, vegetasi dan air Data yang terbentuk memiliki SLC (scan line corrector) sehingga tidak akurat Cakupan daerah yang terakam sangat luas yaitu 185x185km Modis Dimanfaatkan untuk pemanfaatan fase tanaman padi, zona potensi penangkapan ikan, monitering titik api kebakaran hutan Hasil perekaman beberapa area sering kosong pada citra Memiliki lebih banyak spectral panjang gelombang NOAA- AVHRR Digunakan untuk memantau keadaan bumi Sangat bergantung cuaca Dapat mendeteksi panas bumi serta dapat diterapkan untuk mendeteksi kebakaran
  • 12. 9 2.6 Alat Penginderaan Jauh Berikut merupakan alat yang digunakan untuk penginderaan jauh yaitu: 1. Stereogram Pasangan foto yang tumpang tindih terdiri dari 2 foto yang berdekatan yang tumpang tindih (setidaknya 50% dari area yang sama) pada garis penerbangan yang sama. Stereogram adalah sepasang foto udara stereoskopis (pasangan foto yang berorientasi dengan benar yang mencakup area yang sama). 2. Stereoskop Stereoskop merupakan alat untuk pengamatan tiga dimensi dari foto udara yang tumpang tindih. Stereoskop terdiri dari lensa, atau kombinasi dari lensa, cermin, dan prisma. Kelebihan stereoskop lensa mudah dibawa, relatif kecil, dan tidak mahal. Kaki bisa dilipat. Jarak lensa dapat diatur antara 45 – 75 mm sesuai dengan kemampuan akomodasi mata pengamat. Pembesaran yang dapat dilihat adalah 2 sampai 4 kali. Sedangkan kelemahan foto udara yang diamati harus saling berdekatan dan daerah yang dapat diamati sangat terbatas. Gambar 2. Stereoskop
  • 13. 10 3. Transparansi Film Kertas atau film transparansi biasanya digunakan untuk menafsirkan gambar udara. Kedua media ini dapat diamati dengan stereoskop. Cetakan kertas dapat dengan mudah ditulis dan dibawa ke lapangan, sedangkan transparansi film lebih mudah digunakan dan warna yang ditampilkan mendekati warna aslinya. Penerjemah biasanya menggunakan stereoskop lensa sederhana dan stereoskop cermin untuk menginterpretasikan cetakan kertas. Stereoskop zoom digunakan untuk menginterpretasikan transparansi film berwarna atau inframerah berwarna. 4. Meja Sinar Meja sinar digunakan sebagai media bantu untuk mentransfer hasil interpretasi yang telah dilakukan pada film transparansi. Meja sinar diperlukan untuk mentransfer data yang diamati karena sumber cahaya harus berasal dari belakang transparansi film. Meja sinar biasanya berisi bola lampu dengan suhu warna sekitar 3.500° K. 5. Paralaks Bar Paralaks bar merupakan alat yang terdiri dari batang yang dipasang pada kedua ujung masing-masing lensa. Pada kedua lensa terdapat tanda berupa titik, silang atau lingkaran kecil yang disebut tanda apung. 6. Alat ukur Alat ukur ini tentunya sangat dipengaruhi oleh harga, akurasi, dan ketersediaan. Jika memerlukan pengukuran dengan ketelitian rendah, maka dapat menggunakan penggaris segitiga maupun skala metrik. Namun, jika memerlukan ketelitian tinggi dengan tetap menggunakan penggaris segitiga, hasil perhitungan dikoreksi dengan menghitung nilai rata-rata dari beberapa kali pengukuran. Pengukuran yang dilakukan akan lebih akurat jika dibantu dengan lensa pembesar. Penggaris sederhana dapat digunakan untuk mengukur luas fitur berbentuk teratur, seperti bentuk lahan pertanian.
  • 14. 11 7. Pengamat warna aditif Pengamat warna aditif menggunakan kode warna dan melapisi tiga gambar multispektral untuk menghasilkan kombinasi warna yang lebih mudah diinterpretasikan. Pengamat warna aditif dan Zoom Transferscope (ZTS) dapat digunakan secara terintegrasi sehingga interpretasi citra udara yang dilakukan pada layar pengamat warna aditif dapat langsung ditransfer ke peta dasar skala yang berbeda. ZTS dapat memutar gambar secara optik hingga 360° untuk menggunakan orientasi antara foto dan peta. ZTS memiliki sistem lensa khusus (anamorphic) yang mampu memperbesar gambar hingga 2x dalam satu arah saja. 8. Penganalisis Citra Elektronik Alat ini merupakan sistem TV sirkuit tertutup (Closed Circuit TV/CCTV). Gambar tembus cahaya (biasanya gambar hitam putih) disinari di atas meja lampu dan diamati dengan kamera TV beresolusi tinggi. Sinyal video dimasukkan ke dalam unit pemrosesan dan kemudian ditampilkan di layar TV setelah diproses. 2.7 Manfaat Pengaplikasian Penginderaan Jauh Berikut beberapa contoh manfaat dalam aplikasi penginderaan jauh yaitu: 1. Identifikasi penutupan lahan (landcover) 2. Identifikasi dan monitoring pola perubahan lahan 3. Manajemen dan perencanaan wilayah 4. Manajemen sumber daya hutan 5. Eksplorasi mineral 6. Pertanian dan perkebunan 7. Manajemen sumber daya air 8. Manajemen sumber daya laut
  • 15. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) yaitu seni dan ilmu untuk memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang didapatkan dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh terdiri atas 3 komponen utama yaitu obyek yang diindera, sensor untuk merekam obyek dan gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi. Interaksi dari ketiga komponen ini menghasilkan data penginderaan jauh yang selanjutnya melalui proses interpretasi dapat diketahui jenis obyek area ataupun fenomena yang ada. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat memberi penjelasan bagi pembaca tentang apa itu prinsip dasar penginderaan jauh secara lebih jelas dan terperinci. Kritik dan saran membangun sangat diperlukan demi kelancaran penulisan makalah berikutnya.
  • 16. 13 DAFTAR PUSTAKA Semedi, bambang dkk. 2021. Pengantar penginderaan jauh kelautan. Malang: UB Press. https://www.tropenbos-indonesia.org https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh/ https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-penginderaan-menurut-para_3.html